• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III IDENTIFIKASI DATA

G. Positioning

Strategi positioning sebagai dasar strategi pemasaran dikemukakan oleh Jack Trout dan Al Ries pada awal tahun 1972 dan menjadi dasar yang popular pengembangan strategi kreatif. Mereka berdua merupakan penulis buku yang berjudul Positioning: The Battle for Your Mind. Gagasan umum positioning adalah menempatkan sebuah produk untuk mendapatkan posisi yang baik dalam benak konsumen. Positioning yang efektif mensyaratkan bahwa suatu perusahaan sepenuhnya menyadari dan mengeksploitasi kelemahan-kelemahan persaingan.

Suatu merek diposisikan dalam benak konsumen untuk dapat menyaingi pesaingnya. Jack Trout dan Al Ries mengatakan bahwa positioning bukan yang dikerjakan terhadap produk, tetapi yang dikerjakan terhadap benak konsumen (M.

Suyanto, 2004:119). Mereka juga berpendapat bahwa perusahaan yang sukses harus berorientasi pada “competitor (kepada pesaing)” harus mencari poin-poin kelemahan dalam posisi competitor mereka, dan kemudian meluncurkan serangan pemasaran terhadap poin-poin kelemahan tsb. Positioning ini bisa diimplementasikan dengan menggunakan USP, citra-merek, atau pendekatan kreatif lainnya. (Terence A Shimp, 2003:443)

Ada enam pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan positioning, yaitu:

1. Positioning berdasarkan atribut, ciri-ciri atau manfaat bagi pelanggan, yaitu dengan jalan mengasosiasikan suatu produk dengan atribut tertentu, karakteristik khusus, atau dengan manfaat bagi pelanggan.

2. Positioning berdasarkan harga/ kualitas, yaitu berusaha menciptakan kesan atau citra berkualitas tinggi.

3. Positioning yang dilandasi aspek penggunaan atau aplikasi.

4. Positioning berdasarkan pemakai produk, yaitu mengaitkan produk dengan tokoh terkenal.

5. Positioning berdasarkan kelas produk tertentu.

6. Positioning berkenaan dengan pesaing, yaitu dikaitkan dengan posisi persaingan terhadap pesaing utama.

Tujuan pokok strategi positioning adalah:

1. Untuk menempatkan atau memposisikan produk di pasar sehingga produk tersebut terpisah atau berbeda dengan merek-merek yang bersaing

2. Untuk memposisikan produk sehingga dapat menyampaikan beberapa hal pokok kepada para pelanggan, yaitu what you stand for, what you are, dan how you would like customers to evaluate you.( Fandy Tjiptono,1995:91-92)

Pada perancangan kampanye sadar berlalu lintas melalui desain komunikasi visual diposisioningkan sebagai media alternatif yang inovatif dan efektif dalam mengkomunikasikan pesan keselamatan berlalu lintas kepada target audience.

H. USP (Unique Selling Prepotion)

Strategi unique selling preposition dikembangkan oleh Rosser Reeves.

Strategi ini berorientasi pada keunggulan atau kelebihan produk yang tidak dimiliki oleh produk saingannya. Kelebihan tersebut juga merupakan sesuatu yang dicari atau dijadikan alasan konsumen menggunakan suatu produk. Produk dibedakan oleh karakter yang spesifik (M.Suyanto, 2004:116).

commit to user

Ciri utama periklanan USP adalah memperkenalkan perbedaan penting yang membuat suatu produk yang unik, lalu mengembangkan suatu klaim periklanan hingga para pesaing tidak bisa memilih atau tidak memiliki pilihan.

Penerjemahan keistimewaan produk yang unik ke dalam suatu manfaat yang relevan bagi konsumen, memberikan preposisi penjualan yang unik. Dalam berbagai hal strategi USP merupakan teknik kreatif yang optimum. Ini karena strategi tersebut memberi alasan pembeda yang jelas bagi konsumen untuk memilih merek pengiklan daripada penawaran kompetitif lainnya. (Terence A Shimp, 440-441)

Dalam perancangan ini, USPnya adalah perancangan kampanye keselamatan lalu lintas melalui media kovensial periklanan yang sesuai dengan karakter remaja . Sehingga dengan konsep yang sesuai dengan karakteristik remaja.

commit to user

commit to user

commit to user

BAB IV

KONSEP PEMIKIRAN DESAIN

A. Metode Perancangan

Proses perancangan media kampanye sadar berlalu lintas tidak berbeda dengan pembuatan iklan komersil biasa . Sebelum dibuat dilakukan langkah-langkah identifikasi masalah serta pemilihan dan analisa kelompok sasaran.

Kelompok ini dianalisis psikologis dan sosiologis yang melingkupinya.

Langkah kedua adalah menentukan tujuan khusus iklan tentang apa yang diharapkan dicapai dalam kampanye tersebut Tujuan menyangkut penambahan jumlah yang dilayani klien sampai peningkatan kesadaran masyarakat terhadap adanya organisasi atau program-program khususnya.

Langkah ketiga adalah menentukan tema iklan. Tema iklan adalah topik pokok atau selling points yang ingin dituju oleh iklan. Suatu tema iklan harus berpusat pada topik atau dimensi program yang sangat penting bagi klien. Penelitian pasar sering diperlukan untuk mengidentifikasikan topik atau dimensi ini.

Langkah keempat adalah menentukan anggaran iklan yang diperlukan untuk suatu kampanye selama periode tertentu.

Langkah kelima adalah perencanaan media yang meliputi tiga hal:

1. Identifikasi media yang ada dan tersedia.

2. Memilih media yang cocok dan dapat digunakan.

3. Menentukan waktu dan frekuensi penyiaran.

69

Langkah keenam adalah menciptakan pesan-pesan iklan. Komponen-komponen suatu iklan termasuk headline, sub headline, body copy, artwork dan tanda/logo secara bersama-sama menarik dan memelihara perhatian sasaran.

Langkah terakhir adalah menilai keberhasilan kampanye tersebut melalui serangkaian evaluasi. Evaluasi ini dilakukan sebelum, selama. dan sesudah kampanye disiarkan.

Program keselamatan lalu lintas sendiri merupakan program pencanaan oleh pihak satuan lalu lintas untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya. Konsep kreatif merupakan dasar yang digunakan untuk memperkenalkan dan menggambarkan tentang pentingnya aspek keselamatan lalu lintasbagi para pengguna jalan raya. Aspek keselamatan lalu lintas merupakan tata acuan tentang bagaimana tindakan yang dialukan ketika berkendara yang aman ketika berlalu lintas. Adapaun aspek keselamayab lalu lintas bisa berisikan program safety riding, pengenalan rambu lalu lintas, tindakan yang menyalahi peraturan lalu lintas maupun tindak pengguna jalan yag dapat membahayak diri sendiri dan orang lain.

B. Konsep Kreatif

Dalam perancangan kampanye sadar berlalu lintas kepada remaja dilakukan dengan pendekatan komunikasi dengan mengungkapkan bahaya kecelakaan lalu lintas yang menyertai mereka ketika berkendara dijalan.

Selain hal tersebut dengan memberikan pemahaman pentingnya aspek keselamaan berlalu lintas

commit to user

Remaja merupakan korban terbanyak dari bahaya kecelakaan, selain hal tersebut remaja juga sebagai pelaku pelanggar peraturan lalu lintas dan marka jalan. Membangun suatu pemahaman dan pendidikan keselamatan berlalu lintas pada anak remaja berbeda dengan orang dewasa. Membangun pemahaman kepada para remaja Sukoharjo harus sesuai dengan psikologi remaja tersebut.

Strategi kreatif merupakan langkah penyampaian pesan dari iklan layanan masyarakat ( ILM ) melalui media komunikasi visual yang kreatif, yang esuaikan dengan target audience yang dituju sehingga tepat sasaran.

Adapun strategi kreatif yang akan digunakan sebagai berikut :

1. Memberikan informasi tentang pentingnya kesadaran pentingnya aspek keselamatan lalu lintas.

2. Memeberikan himbuan dan ajakan untuk lebih menaati peraturan lalu lintas dan marka jalan demi kelancaran dan keamanan bersama.

Dengan memberikan himbauan pesan keselamatan melalui iklan layanan masyarakat diharapkan dapat mengajak para remaja pada khususnya untuk dapat menyadari, memahami kemudian dapat merubah pola perialku mereka dalam berlalu lintas.

C. Strategi Kreatif Kampanye

Sratregi kreatif merupakan tahapan-tahapan yang dapat menunjang tujuan dari tujuan kampanye. Adapun tahapan tersebut anatara lain :

1. Isi Pesan

a. Memberikan informasi kepada remaja bahaya yang menyerai ketika berkendara di jalan raya

b. Memberikan pemahaman serta himbauan tentang pentingnya aspek keselamatan lalu lintas serta menaati peraturan lalu lintas yang telah ada dan berlaku ketika berkendara dijalan raya demi kelancaran dan keselamatan bersama.

Perancanagna kamapanye akan menggunakan visual yang menarik dalam iklan layaanan masyarakat nantinya agar lebih menarik perhatian yang tujuan akhirnya menanamkan disiplin serta kesadaran para remaja tentang beralu lintas dijalan raya.

2. Strategi Verbal

Secara verbal, dengan pemakaian bahasa yang sesuai dan disederhanakan sesuai dengan khalayak sasaran sehingga secara emosional dapat berkomunikasi kepada khalayak sasaran.

3. Strategi Visual verbal (copywriting)

Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan untuk mendesain dengan kata antara lain pesan, target sasaran, format, bentuk huruf, dan elemen visual lainnya yang berupa foto, ilustrasi, grafik dan elemen grafis lainnya. Pesan dalam sebuah media harus bersifat spesifik yang mengkomunikasikan titik penjualan, keunggulan produk, keunggulan pelayanan, bahan-bahan dari produk, dan sebagainya.

Headline merupakan rangkaian kalimat atau kata-kata pendek, headline seringkali berupa slogan ataupun berupa pernyataan yang terdiri dari satu atau dua kalimat dan ditampilkan secara mencolok. Headline

commit to user

yang digunakan disesuaikan dengan penggunaan bahasa yang lugas, mudah dipahami, komunikatif, dan mampu mempengaruhi khalayak untuk melakukan apa yang diinginkan iklan. Headline bisa berupa kata-kata aksi (kata kerja sebagai pemicu untuk beraksi), kata yang menggugah emosi, kata ajakan, maupun alliteration (terbentuk dari pengulangan kemiripan suara). Headline yang digunakan dalam perancangan media pembelajaran ini adalah

“ Taat Biar Selamat!”

Bodycopy yang digunakan dalam kampanye ini menyesuaiakn ilustrasi yan disesuiakan dengan ilustrasi yang disampaikan guna menguatkan komunikasi yang ingin diasampaikan.

4. Strategi visual non verbal

Strategi visual non verbal (key visual) terdiri dari:

a. Ilustrasi

Ilustrasi merupakan salah satu unsur penting yang sering digunakan dalam komunikasi periklanan karena sering dianggap sebagai “bahasa universal” yang dapat menembus rintangan yang ditimbulkan oleh perbedaan bahasa dan kata-kata.

Ilustrasi (dalam hal ini termasuk pula foto, diagram, peta, grafik, dan tanda-tanda) dapat mengungkapkan suatu hal secara lebih cepat dan lebih berhasil guna daripada teks.

Bagaimana pun, fungsi ilustrasi dalam iklan adalah untuk : menarik perhatian, merangsang minat membaca keseluruhan pesan, menonjolkan salah satu keistimewaan produk, menjelaskan suatu

pertanyaan, memenangkan persaingan dalam menarik perhatian pembaca di antara rentetan pesan lainnya dalam suatu media yang sama, menciptakan suatu suasana khas, mendramatisasi pesan, menonjolkan suatu merek atau menunjang semboyan yang ditampilkan, mendukung judul iklan.

(Dendi Sudiana, 1986:37)

Ilustrasi yang sesuai dan mendukung headline, yang bertujuan menarik perhatian konsumen. Ilustrasi yang diambil merupakan bentuk yang berhubungan dengan keiatan berlalu lintas.

b. Tipografi

Tipografi adalah seni memilih jenis huruf, dari ratusan jumlah rancangan atau desain jenis huruf yang tersedia; menggabungkannya dengan jenis huruf yang berbeda; menggabungkan sejumlah kata yang sesuai dengan ruang yang tersedia; dan menandai naskah untuk proses typesetting, menggunakan ketebalan dan ukuran huruf yang berbeda (Frank Jefkins,1996:248). Tipografi yang baik harus bisa berkomunikasi dalam bentuknya yang paling kuat, jelas (clarity), terbaca (legibility), dan menarik. Desain huruf tertentu dapat menciptakan gaya (style) dan karakter atau menjadi karakteristik subjek yang diiklankan. Eksekusi terhadap desain tipografi dalam rancang grafis pada aspek legibility akan mencapai hasil yang baik bila melalui proses investigasi terhadap makna naskah, alasan-alasan kenapa naskah harus dibaca, serta siapa yang membacanya.

commit to user

Tipografi yang digunakan harus disesuaikan dengan tema maupun isi pesan. Pemilihan tipografi harus mempertimbangkan karakteristik huruf yang menarik perhatian, mudah dibaca dan diingat dan tidak tenggelam diantara ilustrasi. Tipografi yang akan digunakan dalam perancangan media pembelajaran makanan bergizi ini adalah jenis huruf yang memiliki kesan childish, tidak kaku tanpa meninggalkan unsur kejelasan dan keterbacaannya.

1) Nama typografi : Social Animal!

Bentuk visual :

Alasan pemilihan jenis tipografi: termasuk jenis huruf Dekoratif yang memberi kesan modern, tidak kaku, dan juga tegas.

2) Nama typografi : Microsof YaHei bentuk visual :

Alasan pemilihan jenis tipografi: jenis font ini termasuk kategori Sans Serif yang memberi kesan tegas dan kaku namun tetap Eye Catchy

c. Warna

Warna merupakan pelengkap gambar serta mewakili suasana kejiwaan pelukisnya dalam berkomunikasi. Warna juga merupakan unsur yang sangat tajam untuk menyentuh kepekaan penglihatan

sehingga mampu merangsang munculnya rasa haru, sedih, gembira, mood atau semangat. Secara visual, warna memiliki kekuatan yang mampu mempengaruhi citra orang yang melihatnya. Penggunaan warna dapat mempengaruhi dan merangsang mata orang yang melihatnya sehingga menimbulkan keinginan untuk melihat lebih jauh isi dari pesan yang disampaikan.. Konsumen melihat warna jauh lebih cepat daripada melihat bentuk atau rupa. Dan warnalah yang pertama kali terlihat bila produk berada di tempat penjualan. (Iwan Wirya, 1999:26)

Penerapan warna secara ilmiah untuk tujuan komunikasi adalah 1) Untuk identifikasi;

2) Untuk menarik perhatian;

3) Untuk menimbulkan pengaruh psikologis;

4) Untuk mengembangkan asosiasi;

5) Untuk membangun ketahanan minat;

6) Untuk menciptakan suatu suasana yang menyenangkan. (Dendi Sudiana, 1986:39-40)

Warna yang akan dipakai dalam perancangan komunikasi visual ini nantinya harus mampu mencerminkan target audiens produk atau jasa yang ditawarkan, mampu menjadi daya tarik dalam suatu komposisi desain, dan mampu menarik perhatian khalayak yang melihatnya. Warna pokok yang akan digunakan merupakan warna putih dan warna keras, seperti oranye. Warna keras memiliki daya tarik dan dampak yang sangat besar terutama merah dan oranye. Sangat

commit to user

tepat untuk aplikasi yang menuntut perhatian lebih. (Iwan Wirya, 1999:27).

Warna yang dipakai adalah warna-warna yang cerah.

Konfigurasi warna yang akan dipakai adalah sebagai berikut :

d. Layout

1) Picture Window Layout

Tata letak iklan dimana produk yang diiklankan ditampilkan secara close up. Bisa dalam bentuk produknya itu sendiri atau juga bisa menggunakan model (public figure).

Gambar 3: Contoh Iklan dengan Layout Picture Window Layout

2) Jumble Layout.

Penyajian media informasi yang merupakan kebalikan dari sircus layout, yaitu komposisi beberapa gambar dan teksnya disusun secara teratur.

Gambar 4: Contoh Iklan dengan Layout Jumble Layout 3) Multi Panel Layout

Bentuk media informasi dimana dalam satu bidang penyajian dibagi menjadi beberapa tema visual dalam bentuk yang sama (square/double square semuanya) .

Gambar 5: Contoh Iklan dengan Layout Multi Panel Layout

commit to user

D. Pemilihan Media dan Media Placement

Media merupakan salah satu kunci kberhasilan sebuah kampanye periklanan karena pada dasarnya semua jenis pesan iklan harus melalui suatu bentuk media tertentu. Dengan media ang tepat, pesan komunikasi akan lebih tersampaikan kepada khalayak sasaran. Sebalaiknya kesalahan pemilihan media akan mengakibatkan pesan yang ingin disampaikan kurang tepat sasaran karena menjadi ambigu. Menurut Frank Jefkins (1995 ), media periklanan adalah segenap perangkat yang dapat memuat atau membawa pesan-pesan periklanan.

Tujuan dari perancangan ini adalah memilih media yang tepat untuk kampanye dalam rangka membuat target audiens menjadi tahu, paham, menentukan sikap, dan mengambil tindakan terhadap topik kampanye.

Adapun yang dimaksud dengan media adalah saluran penyampaian pesan komersial kepada khalayak sasaran. Pemilihan setiap media dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti ciri media, jenis pesan, pasar sasaran, luas dan jenis distribusi, anggaran, strategi iklan pesaing, serta keunggulan dan kekurangan media itu sendiri..

Tujuan dari perencanaan media ini adalah untuk memilih media yang paling efektif dan efisien, yang mempunyai nilai guna yang mendukung keberhasilan pelaksanaan promosi yang mampu mempengaruhi target sasaran sesuai pesan yang disampaikan.

Perencanaan pemilihan media dari kampanye periklanan ini berdasarkan pada:

1. Kegiatan dan perilaku target sasaran dalam kehidupan sehari-hari.

2. Jangkauan, adanya sejumlah orang yang melihat paparan media tertentu setidaknya sekali dalam periode tertentu.

3. Frekuensi masyarakat dalam melihat iklan pada suatu media.

4. Keadaan masyarakat sekarang yang sudah terbiasa melihat iklan dan mengambil kesimpulan dari apa yang disampaikan

Keberhasilan sebuah promosi tidak cukup ditentukan dari desain yang menarik maupun pesan yang disampaikan. Penempatan media juga sangat berpengaruh pada hasil akhir sebuah promosi. Iklan yang bagus dan menarik tidak akan mengena pada sasaran jika penempatan media kurang diperhatikan.

Penempatan media yang tidak tepat sasaran akan mengakibatkan salah persepsi bahkan bisa membawa pengaruh negatif terhadap produk/ jasa yang diiklankan seperti menjatuhkan nama baiknya. Oleh karena itu dalam sebuah promosi perlu memperhatikan penempatan media agar sesuai dengan sasaran yang dituju.

Adapun Media - media yang akan dibuat adalah sebagai berikut : 1. Media Utama

Poster merupakan iklan atau pengumuman yang diproduksi secara massal. Poster pada umumnya dibuat dengan ukuran besar di atas kertas untuk didisplay kepada khalayak. Sebuah poster biasanya berisi gambar ilustrasi dengan warna-warna yang indah dan beberapa teks maupun memuat trademark (Ensiklopedia Encarta-edisi 2004). Media poster dipilih karena karakteristik sebagai berikut:

a. Ukuran dan dominasi yaitu poster dapat mendominasi pandangan dan mudah menarik perhatian karena pada umumnya ukurannya cukup besar

commit to user

b. Kebanyakan berisi warna-warna yang menarik dengan gambar-gambar dan pemandangan yang realistis sehingga memudahkan khalayak utnuk mengingat produk yang diwakilinya

c. Fungsi poster dimaksudkan untuk menarik perhatian orang-orang yang sedang bergerak maka kalimat atau pesan-pesan yang tertulis biasanya terbatas pada slogan singkat atau sekedar satu nama yang disengaja dicetak dengan huruf besar-besar dan mencolok.

d. Zoning, kampanye iklan berskala nasional dapat dirancang secara lebih rinci jika pengiklannya menggunakan poster. Pemasangan poster dalam jumlah minimum bisa diatur di setiap kota untuk menjamin kesempatan penyimakannya maksimum dari permirsa. Penempatan poster yang strategis dapat menciptakan suatu kampanye iklan yang sangat ekonomis.

e. Efek mencolok. Karakteristik poster yang paling penting adalah kemampuannya dalam menciptakan kesan atau ingatan pemirsa melalui penebalan, warna, ukuran, dan pengulangan (Frank Jefkins, 1996:128-129) Karakteristik tersebut yang menjadikan poster dipilih sebagai media utama dalam perancangan kampanye Sadar Berlalu Lintas karena merupakan media yang dapat menjangkau sasaran utama selain hal tersebut kegiatan penyampain pesan ke khalayak lebih bisa menekan anggaran.

Media Placement : Poster ditempatkan di majalah dinding maupun papan pengumuman di SMU di Kabupaten Sukoharjo. Selain itu bisa ditempelkan pula di berbagai temat berkumpulnya anak muda.

2. Media Pendukung

a. Media Lini Atas ( Above the Line Media )

Media lini atas adalah media iklan yang jenisnya mengharuskan pembayaran komisi kepada pihak-pihak tertentu. Beberapa media lini atas yang dipakai dalam perancangan kampanye Sadar Belalu Lintas sebagai berikut

1) Iklan Koran Surat Kabar

Iklan surat kabar dapat menjangkau segala segmentasi dan target sasaran, karena daya jangkauan, oplah yang besar dan tarif ekonomis menjadikan iklan pada surat kabar menjadi favorit bagi pemasang iklan. Biasanya koran menetapkan ukuran kolom kali milimeter, sedangkan iklan dengan posisi tertentu ditetapkan dengan standarisasi ukuran. Misal, iklan kuping, iklan stipel, iklan stipel kali, iklan banner, dan lain-lain. Yang perlu diingat besarnya tarif iklan tergantung dengan letak atau posisi dari penempatan iklan tersebut di media koran, misal pada posisi bebas atau khusus, ini berlaku untuk iklan kolom dan display.

Media Placement : Iklan koran direncanakan dipasang di Harian Solopos dalam 1 bulan dalam rubik

2) Iklan Majalah

Iklan majalah adalah jenis media iklan yang cukup efektif mempromosikan karena menjangkau pasar tertentu dan memiliki usia edar yang panjang. Iklan majalah diharapkan menjadi salah satu media promosi yang atraktif dan menjaring minat target audience secara efektif. Karena pada dasarnya para remaja lebih banyak yang mnyukai

commit to user

majalah sebagai bahan bacaan atau untuk mengoleksinya.

Media Placement : Iklan majalah direncanakan dipasang di majalah majalah sekolah SMU mengingat masing- masing SMU memiliki majalah sendiri yang terbit tiap tahun.

3) Billboard

Billboard merupakan jenis produk promosi maupun kampanye out door dengan bentuk besar, materi yang ditawarkan berupa nama, logo, ilustrasi, dan suatu pesan yang disampaikan. Jenis billboard sendiri terdiri dari beberapa macam seperti billboard front light, back light trivision, jembatan penyeberangan, dan bando jalan. Billboard dapat ditempatkan pada tempat yang strategis terutama pada jalan-jalan arteri, yang memungkinkan para pengguna jalan-jalan untuk mencermati langsung dan memahami pesan yang ingin disampaikan.

Media Placement : Billboard direencanaka ditempatkan pada pusat tengah kota yaitu di Simpang Lima kota Sukoharjo yang jalur menuju ke Wonogiri dan ke Solo.

4) Vertical banner

Vertical banner juga sangat efektif karena biasanya dipasang di pinggir jalan di jalur-jalur dan tempat-tempat yang strategis secara kontiyu. Ilustrasi gambar lebih dominan dengan kalimat yang singkat, jelas dan mudah terbaca.

Media Placement : Vertical banner direncanaka ditempatkan didekat sekolahan – sekolahan SMU yang merupakan target audince utama dari kegiatan kampanye

5) Spanduk

Spanduk merupakan media promosi yang berisi materi dan tulisan yang sederhana dan jelas untuk menyampaikan sebuah pesan dalam jangka waktu tertentu. Spanduk biasanya dipasang di luar ruangan atau tempat-tempat yang strategis. Spanduk merupakan media yang efektif karena mudah menarik perhatian khalayak karena ditempatkan di tempat yang strategis dengan menampilkan informasi yang mudah dibaca dan mudah dimengerti oleh khalayak.

Media Placement : Spanduk direncanakan akan ditempatkan disekitar akses jalan ke SMU yang berada di wilayah Sukoharjo

b. Media Lini Bawah ( Above the ine Media )

Media lini bawah adalah media iklan yang jenisnya tidak mengharuskan pembayaran komisi kepada pihak-pihak tertentu. Beberapa media lini bawah yang dipakai dalam perancangan kampanye Sadar Belalu Lintas sebagai berikut:

1) Leaflet

Leaflet berwujud selembar kertas dari bahan yang agak kaku (agar tidak terlalu mudah ditekuk, robek, atau dilipat (Frank Jefkin,1996:137). Leaflet ini nantinya akan berisi informasi-informasi

commit to user

penting mengenai aspek keselamatan berlalu lintas Leaflet dipilih menjadi salah satu media promosi karena untuk mendukung brosur dengan biaya yang lebih murah sehingga bisa menekan biaya produksi brosur yang berlebihan.

Media Placement : Leaflet dibagikan di kantor Satlantas sendiri saat pembuatan Surat Izin Mengemudi atau dibagikan (pada saat kampanye dilakukan atau diberikan ke SMU yang berada

Media Placement : Leaflet dibagikan di kantor Satlantas sendiri saat pembuatan Surat Izin Mengemudi atau dibagikan (pada saat kampanye dilakukan atau diberikan ke SMU yang berada