• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

D. Manfaat

Manfaat dari perancangan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Diharapkan setelah adanya kampanye ini remaja sebagai pengemudi pemula mendapat informasi tentang cara pentingnya disiplin lalu lintas guna menjaga keselamatan berkendara jalan raya,sehingga mampu meminimalisir terjadinya kecelakaan.

2. Manfaat bagi mahasiswa

Sebagai bentuk pembelajaran mahasiswa untuk menerapkan disiplin ilmu yang telah ia peroleh di bangku kuliah pada dunia nyata. Sebagai prasyarat bagi mahasiswa yang bersangkutan untuk dapat menyelesaikan studinya.

E. Target Audiens

Dalam hal ini yang menjadi target Audiens adalah sebagai berikut : 1. Geografis : Kota Sukoharjo dan sekitarnya

2. Demografis

a. Jenis Kelamain : Laki – laki dan Perempuan

b. Usia : 16 – 19 Tahun

c. Pekerjaan : Remaja

d. Status Ekonomi : Semua kelas ekonomi

e. Golongan : Semua golongan ras, suku, dan agama

commit to user 3. Psikografis :

Hasan Bisri dalam bukunya Remaja Berkualitas, mengartikan remaja adalah mereka yang telah meninggalkan masa kanak-kanak yang penuh dengan ketergantungan dan menuju masa pembentukan tanggung jawab (Bisri, 1995).

Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa, karena pada masa ini remaja telah mengalami perkembangan fisik maupun psikis yang sangat pesat, dimana secara fisik remaja telah menyamai orang dewasa, tetapi secara psikologis mereka belum matang sebagaimana yang dikemukakan oleh Calon (1953) masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat-sifat masa transisi atau peralihan karena remaja belum memiliki status dewasa tetapi tidak lagi memiliki status anak-anak (Monsk, 2002).

Remaja dengan usia 16-19 tahun merupakan usia tergolong dalam pradewasa. Dengan usia tersebut merupakan fase yang dimana mereka membutuhkan banyak informasi ataupun masukan untuk membekali dirinya menuju gerbang kedewasaan.

F. Target Visual/ Karya

1. Media Utama a. Poster

2. Media Pendukung

a. Media Lini Atas ( Above the Line Media ) 1) Iklan Koran

2) Iklan Majalah 3) Billboard 4) Vertikal Banner 5) Spanduk

b. Media Lini Bawah ( Below the Line Media ) 1) Kaos

2) Pin 3) Sticker 4) Kalender 5) Brosur 6) Internet 3. Ambient Media

a. Sticker helm b. Iklan Halte

c. Sticker Belakang Angkutan Umum d. Stiker Crack

e. Zebra Cross

G.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan menunjukan cara-cara yang dapat ditempuh untuk memperoleh data yang diperlukan. Dalam pengumpulan data terdapat dua jenis metode pengumpulan data yaitu :

commit to user 1. Metode Pengumpulan Data Primer

Metode pengumpulan data dengan menggunakan data primer yaitu data yang diperoleh dari pihak pertama baik individu atau perorangan seperti hasil wawancara ,pengisian kuisioner maupun observasi

Wawancara ( Interview ) adalah suatu cara mengumpulkan data dengan menanyakan langsung secara lisan kepada informan atau pihak yang kompeten dalam suatu masalah atau objek yang sedang diteliti Sedangkan kuisioner merupakan tehnik pengumpulan data dengan menyebarkan angket kepada masyarakat yang menjadi objek penelitian. Kuisioner berisikan pertanyaan- pertanyaan yang berhungan dengan permasalaha yang diteliti.

Observasi merupakan teknik pengumpulan data dimana peneliti mengadakan pengamatan secara langsung terhadap gejala-gejala subjek yang diselidiki, baik pengamatan itu dilakukan di dalam situasi sebenarnya maupun dilakukan didalam situasi buatan yang khusus diadakan.

2. Metode Pengumpulan Sekunder

Metode pengumpuulan data Sekunder sering disebut metode penggunaan bahan dokumen karena dalam hal ini peneliti secara tidak langsung mengambil data sendiri akan tetapi meneliti dan memanfaatkan data, dokumen atau pustaka yang dihasilkan pihak – pihak lain

Data Sekunder pada umumnya digunakan oleh peneliti untuk memberikan gambaran tambahan yakni gambaran pelengkap yang dapat diproses lebih lanjut. Data sekunder dapat diperoleh dari media massa, hasil penelitian individual peneliti lain dan penelitian kepustakaan.

Upaya pengumpulan data dengan penelitian kepustakaan ini ditunjukan untuk menambah pengetahuan peneliti sehingga dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti akan dibekali dengan pengetahuan yang matang tentang masalah-masalah yang akan ditelitinya.

commit to user awalan per- dan akhiran –an. Perancangan dapat diartikan merencanakan segala sesuatu sebagai bagian dari kerangka kerja. ( Kamus Lengkap Bahasa Indonesai,691).

1. Pengertian perancangan menurut bahasa (etimologi)

a. DESIGNOSE, dari bahasa latin yang artinya memotong dengan gergaji atau tindakan menakik atau emberi tanda yang mempunyai meksud memberi citra terhadap suatu objek.

b. DESGNARE, dari bahasa Perancis yang mempunyai arti manandai, memisahkan yang meksudnya menghilangkan kesimpangan.

c. DESIGN, dari bahsa Inggris yang artinya memikirkan, menggambar rencana, menyusun bagian-bagian menjadi sesuatu yang baru

2. Proses perancangan menurut Kotler dan Andreasen antara lain :

a. Menentukan obyektif, misi dan tujuan spesifik organisasi secara luas yang memerlukan peran pemasaran strategis.

b. Menilai ancaman dan peluang dari lingkungan luar yang dapat ditunjukan oleh pemasaran untuk mencapai keberhasila yang lebih besar.

c. Mengevaluasi sumber daya serta keahlian potensial dan nyata dari organisasi untuk mengambil keuntungan dari peluang yang ada atau menyingkirkan ancaman yang tampak dalam analisi lingkungan eksternal.

d. Menentukan misi, obyektif dan tujuan spesifik pemasaran untuk periode perencanaan yang akan datang.

e. Merumuskan strategi pemasaran pokok untuk mencapai tujuan yang spesifik.

f. Menempatkan system dan struktur organissai yang perludalam fungsi pemasaran agar pelaksanaan strategi yang telah disusun dapat dipatikan.

g. Menetapkan rincian dan taktik untuk melaksanakan strategi pokok dalam masa perencanaan, termasuk jadwal kegiatan dan tugas tanggung jawab tertentu.

h. Menentapkan patokan untuk mengukur hasi sementara dan hasi akhir program

i. Melaksanakan program yang telah direncanakan

j. Mengatur kinerja dan strategi pokok, rincian taktis, atau keduanya bila diperlukan.

B. Tinjauan Desain

1. Pengertian Desain

Desain merupakan sebuah kata dengan banyak makna. Dalam konteks komunikasi visual, desain sudah menjadi bagaian dari tim dalam industri komunikasi. Dunia adevertising, publikasi majalah dan surat kabar, pemasaran dan publik relations, dan yang pasti design juga sudah menjadi salah satu aspek yang berpengaruh dalam membentuk perilaku suatu masyarakat dan perkembangan ekonominya.

commit to user

Desain merupakan atuaran dari bagian-bagian ke dalam sebuah koherensi yang menyeluruh. Pada umumnya desain diartikan merancang, menciptakan bentuk, yang mengandung kaidah, rasa nilai artistik dari wujud termaksud. Ada pula yang mengartikannya sebagai berikut : Desain adalah rancangan, pola dua maupun tiga dimensional, memilih dan menyusup, memecahkan masalah yang bertujuan menciptakan susunan atau organisasi.

Desainer grafis menggunakan kata (huruf), gambar serta elemen-elemen grafis lain untuk berkomunikasi. Desainer grafis menjembatani antara klien dengan sebuah pesan yang dikirim ke target sasaran secara visual.

Desainer atas nama klien memberikan informsi, membujuk, mengingatkan, atau menjual, berupa iklan informatif, iklan persuasuif, dan iklan pengingat.

Desainer grafis mengambil bagian kata, gambar, dan elemen-elemen grafis lain dan mengaturnya ke dalam komunikasi yang menyatu dalam format. (M. Suyanto, 2004:27)

2. Struktur Desain

Struktur desain (kerangka desain) biasanya memenuhi syarat sebagai berikut :

a. Memenuhi maksud / fungsi dan kaidah estetika b. Sederhana

c. Memenuhi proporsi terencana menurut kegunaannya d. Sesuai dengan material yang dipergunakan

3. Elemen-elemen Desain

Desain atau rancangan pada dasarnya mempunyai arti sebagai, sebuah elemen visual yang dikembangkan dengan dalih tertentu dan diolah sesuai

dengan keperluan pengiklan atau pengemasan. Dapat juga diartikan sebagai usaha deskripsi gagasan bentuk, rupa, ukuran, warna, dan tata letak beserta unsur-unsurnya yang membentuk wajah suatu benda.

Tata letak atau proses pembuatan layout, adalah merangkai unsur-unsur penunjang menjadi susunan yang menyenangkan dan mencapai suatu tujuan. Layout juga dapat disebut sebagai bagian seni atau teknik untuk memperindah.

Kaitan layout dengan proses pembuatan iklan sangatlah erat, karena dalam lay out terdapat elemen-elemen penting yang harus ada sebagai faktor pendukung dalam iklan yang akan dibuat. Elemen-elemen penting tersebut adalah sebagai berikut :

a. Tema

Tema atau sering juga disebut judul, merupakan suatu kata atau gambaran yang dicetak tebal dan besar. Kemudian diletakkan di atas teks (naskah) atau bagian lain dalam sebuah iklan.

b. Ilustrasi

Dalam berbagai bentuk iklan yang realis, dekoratif, atau foto (hitam putih dan warna) akan selau menonjolkan sebuah deskripsi yang terkadang eksplisit juga, agar penikmat iklan mempu berimajinasi dengan khayalannya masing-masing.

c. Keterangan gambar

Pada bagian ini biasanya menggunakan huruf yang kecil, dan ditempatkan di atas atau di bawah tulisan ataupun ilustrasi yang semuanya berfungsi untuk menerangkan gambar dengan jelas.

commit to user d. Naskah (teks)

Materi ini berupa pesan utama yang disampaikan kepada penikmat iklan untuk dapat menarik perhatian masyarakat, yang nantinya diharapkan mau membeli produk yang ditawarkan tersebut.

e. Logo

Pada hal ini logo mempunyai fungsi yang cukup penting, karena mewakili dan sebagai simbol perusahaan yang harus ditonjolkan dalam penyampaian pesan. Karena bila logo tersebut sudah sangat dikenal masyarakat, mereka akan dengan sendirinya memakai produk itu tanpa ada penawaran lebih lanjut.

4. Aspek Dalam Desain

Dalam proses desain terdapat beberapa dasar pokok yang perlu diperhatikan, sebagai pendukung baik tidaknya yang akan dibuat, antara lain :

a. Proporsi

Sesuai dengan arti dari kamus, proporsi merupakan bagian atau ukuran, yang mana pada bagian atau ukuran tersebut mampu mewakili unsur-unsur garis, warna, pola, bentuk, dan sebagainya.

Pembentukan proporsi pada desain yaitu menyelaraskan hubungan yang harmonis antara elemen-elemen penyusun tata letak desain, sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh dan menarik untuk dapat meningkatkan nilai jual.

b. Keseimbangan Dalam desain,

Keseimbangan berarti penataan elemen desain dengan pertimbangan keserasian dan juga padanan. Keseimbangan dipengaruhi oleh ukuran, bentuk, kecerahan, atau kegelapan warna.

1) Keseimbangan formal atau simetris

Keseimbangan yang ditentukan oleh penggunaan unsur yang sama pada kedua belah pihak dari garis lurus melalui pusat ruang.

2) Keseimbangan informal atau asimetris

Unsur-unsur pembentuk seimbang di sekitar pusat.

3) Keseimbangan dengan fokus pusat optik

Unsur-unsur pembentuk disusun secara seimbang mengikuti titik fokus dan unsur yang akan diletakkan dititik poros harus ditempatkan kira-kira ½ x tinggi, sehingga akan tidak rendah namun seimbang.

c. Kontras

Kontras adalah perlawanan. Untuk dapat mengenal dan mengerti hal ini, perlu mengetahui kebalikannya. Ukuran sendiri saja adalah netral dan tidak memberi kriteria untuk suatu perbandingan. Unsur besar hanya besar dalam hubungan dengan sesuatu yang lebih kecil.

Kekontrasan merupakan pertimbangan untuk menyatakan sesuatu yang ingin disampaikan sebagai unsur yang lebih menonjol. Unsur yang lebih menonjol tersebut diharapkan dapat menarik perhatian secara khusus, untuk mengutamakan unsur terpenting dari apa yang ingin disampaikan.

1) Kontras pada ukuran

Berdasarkan pertimbangan pada penyajian dengan membedakan besar kecilnya bentuk pada ukuran.

commit to user 2) Kontras pada bentuk

Kontras ini dilakukan dengan memperlihatkan perbedaan dari pengurangan dan penambahan daya volume gambar-gambar yang dibuat berlainan.

3) Kontras pada arah

Yaitu dengan memperlihatkan penggunaan arah, yang dapat menunjukkan arah yang berlawanan sehingga terkesan ekstrim.

4) Kontras pada warna

Kontras ini menampilkan penggunaan warna-warna yang saling bertolak belakang, untuk memberikan tekanan pada bentuk yang ingin disajikan. Misalnya warna gelap dengan terang, seperti hitam dengan putih, biru dengan kuning, merah dengan krem, dll.

d. Kesatuan

Unsur yang digunakan dalam desain harus memiliki hubungan satu sama lain dalam suatu rancangan, sehingga memberi kesan kesatuan.

Kesan tersebut diperoleh dengan pemgelompokan unsur-unsur yang memiliki hubungan.

Misalnya dengan teknik memberi warna latar belakang, unsur tertutup sebagian, garis-garis atau pinggiran yang menghasilkan pengelompokan.

e. Harmoni

Harmoni dalam pembuatan desain dibentuk oleh adanya pembuatan lay out yang memiliki kesatuan, dan secara keseluruhan harus memperhatikan efek kesatuan.

Misalnya dengan adanya hiasan tambahan pada rancangan desain, atau menggunakan tipografi yang menarik.

5. Unsur-unsur Pembentuk Desain a. Huruf (tipografi)

Tipografi merupakan hal yang sangat penting dalam dunia desain grafis, khususnya di bidang desain cetak. Frank Jefkins dalam buku

“Periklanan” berpendapat : “Tipografi adalah seni memilih huruf dari ratusan jumlah rancangan atau desain jenis huruf yang tersedia;

menggabungkannya dengan jenis huruf yang berbeda; menggabungkan sejumlah kata yang sesuai dengan ruang yang tersedia; dan menandai naskah untuk typesetting, menggunakan ketebalan dan ukuran huruf yang berbeda.”

Huruf diberi nama dengan nama penemunya. Gromendel membagi huruf-huruf menjadi 5 kelompok :

1) Roman

Sifatnya serius. Kaitnya melengkung.

Contoh : Times New Roman.

2) Bodoni

Sifatnya semi serius, agak kaku. Kaitnya tegak lurus.

Contoh : Bookman Old Style.

3) Egyptyan

Kesannya misterius, keras, tegas. Kaitnya tebal.

Contoh : Pirates 4) Sans Serif

commit to user Kesannya ringan, santai. Tanpa kait.

Contoh : Arial 5) Dekoratif

Kesannya feminim, lembut, luwes.Banyak variasinya Contoh : Digifacewide

b. Ilustrasi

Pengertian ilustrasi adalah gambaran atau wujud lain yang menyertai teks. Ilustrasi dan teks merupakan satu kesatuan, yang mana tujuan dari ilustrasi adalah untuk menjelaskan teks. Ilustrasi bisa merupakan hal utama atau tambahan di dalam desain. Ilustrasi juga berfungsi sebagai penerang, penjelas, serta penghias dalam buku sehingga menimbulkan rangsangan dan daya tarik pembaca.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, ilustrasi dapat mendukung sebuah maksud desain, karena iliustrasi dapat menyampaikan kalimat yang panjang sebagai suatu gambar nyata dan punya daya tarik.

Sehingga, besar kemungkinan masyarakat akan tertarik untuk memperhatikan iklan, dan akan dapat mengevaluasi iklan tersebut sesuai dengan pengamatannya sendiri.

Ilustrasi terdiri dari ilustrasi gambar bermakna, ilustrasi hubungan tanda, dan ilustrasi simbol. Ilustrasi hubungan tanda adalah ilustrasi yang menggunakan tanda lebih spesifik daripada ilustrasi gambar bermakna.

Suatu obyek merupakan tanda dari sesuatu. Penggunaan ilustrasi harus sesuai dan letak yang proporsional dengan elemen desain lainnya.

c. Warna

Warna sebagai pelengkap bagi suatu bentuk sebagai penambah kekuatan daya tarik visual. Batasan watak setiap warna sampai saat ini belum dicapai kesimpulan akhir tentang arti tepatnya. Kekontrasan warna yang khusus adalah panas dan dingin, cemerlang dan suram, cerah dan redup, saling melengkapi dan saling bertentangan. Setiap pribadi bereaksi secara individual terhadap warna, efek dari suatu warna atau kombinasi yang selalu berlainan.

Warna harus dipakai dalam jumlah yang benar, satu atau dua warna sudah cukup menonjolkan sesuatu. Pemakaian warna yang terlalu banyak atau terlalu banyak cetakan dalam warna, dapat merusak wajah barang cetakan tersebut.

Penerapan dalam penggunaan warna mempunyai tujuan pada komunikasi grafis, yaitu :

1) Untuk identifikasi

Dalam prakteknya, warna jarang digunakan sebagai simbol tertentu.

Namun tidak secara keseluruhan pemakaian tersebut digunakan.

2) Untuk menarik perhatian

Penampilan desain dengan warna yang seringkali atau mencolok, justru akan menjadi daya tarik bagi orang agar melihatnya, lalu mereka akan memberikan perhatian yang sepenuhnya.

3) Untuk menimbulkan pengaruh psikologis

Warna yang digunakan hendaknya dibuat agar pengaruh secara psikologis dapat tercapai. Misalnya dalam pamflet ajang musik

commit to user

underground, baiknya menggunakan warna yang keras seperti warna merah

4) Untuk mengembangkan asosiasi

Seseorang dapat menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain sebagai asosiasi warna tertentu. Seperti putih tulang sebagai relevansi warna tulang.

5) Untuk membangun ketahanan minat

Setiap orang memiliki minat terhadap warna tertentu secara berlebihan.

Warna komunikator akan menyajikan warna yang spesifik kepada komunikan.

6) Untuk menciptakan suasana yang menyenangkan

Penambahan warna dapat merebut perhatian orang yang baru melihatnya. Karena dengan warna yang ceria, akan membuat orang yang melihatnya juga menjadi ceria.

C. Kampanye

1. Pengertian Kampanye

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kampanye merupakan tindakan serentak untuk melawan atau mengadakan aksi. Kampanye sosial merupakan kampanye yang bersifat menginformasikan hal - hal sosial yang ada dalam masyarakat. Kampanye juga dapat diartikan proses mengkomunikasikan gagasan, ide, dan pesan sebagai suatu usaha untuk menarik simpati orang terhadap suatu ide atau gagasan yang bersifat kemasyarakatan dalam bentuk gerakan atau tindakan bersama yang dilakukan dengan serentak, agar dapat

mempengaruhi sasaran sehingga melakukan tindakan sesuai dengan apa yang diterjemahkan komunikator (penyampai pesan).

Kampanye bisa juga berarti rencana kegiatan komunikasi pemasaran yang berkesinambungan dan dilaksanakan berdasarkan suatu jadwal yang menunjukkan peran satu atau berbagai media (televisi, radio, majalah, surat kabar). Dalam sebuah proses kampanye media adalah alat bantu atau sarana penghubung dari komunikator kepada komunikan. Aplikasinya pada dunia bisnis adalah sebagai jembatan penghubung dari produsen kepada konsumen.

Media kampanye sangat beragam, bisa menggunakan media lini atas (above the line media) dan juga media lini bawah (below the line media).

Dalam pelaksanaannya kampanye banyak melibatkan perusahaan, pers, LSM ( Lembaga Swadaya Masyarakat ) dan media komunikasi audio maupun visual. Karena kampanye yang dilakukan pada permasalahnnya adalah mengkomunikasikan informasi serta gagasan yang ditujukan pada khalayak secara serempak atau besar - besaran.

2. Jenis-Jenis Kampanye

Menurut Carles U. Larson (dalam bukunya: Persuation, Reception and Responsibility. 1992.California: Wardsworth Publishing Co) yang dikutip oleh Rusady Ruslan, S.H.,M.M. membagi jenis-jenis kampanye kegiatan menjual produk, kandidat dan ide atau gagasan perubahan sosial, yaitu sebagai berikut;

a. Product-oriented Campaign

Kegiatan dalam kampanye berorientasi pada produk dan biasanya dilakukan dalam kegiatan komersial kampanye promosi pemasaran suatu

commit to user

peluncuran produk baru. Sebagai contoh peluncuran Hand Phone baru, peluncuran provider selular baru seperti Esia, pergantian logo BNI 46 atau Pertamina.

b. Candidate-Oriented Campaign

Kegiatan kampanye yang berorientasi bagi calon ( kandidiat) untuk kepentingan kampanye politik, misalnya kampanye pemilu, untuk kampanye Caleg (calon legislative atau anggota DPR/MPR), serta hingga jabatan public lainnya yang berupaya meraih dukungan yang sebanyak-banyaknya dari masyarakat melalui kampanye politik.

c. Ideological or Cause-Oriented Campaign

Jenis kampanye yang beroientasi ada sifat khusus dan berdimensi perubahan sosial seperti anti HIV/AIS, anti narkoba (Rusady Ruslan,2005:25)

3. Tujuan Kampanye

Tujuan kampanye sebagai efek dari proses komunikasi dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Menumbuhkan persepsi audience terhadap suatu kebutuhan.

b. Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu produk kepada audience

c. Mendorong pemilihan terhadap suatu produk d. Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk.

e. Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain . f. Menanamkan citra produk dan perusahaan.

4. Komunikasi Persuasif dalam Kampanye

Menurut Michael Pfau dan Roxanne Parrot “Campaign are incherently persuasive communication activities” yang artinya dengan demikian aktivitas kampanye tersebut selalu melekat dengan kegiatan komunikasi persuasif.

(Rusady Ruslan, 2005:26) Lebih lanjut Rusady Ruslan, S.H.,M.M memberikan kesimpulan dari pengertian kampanye melalui komunikasi persuasif “Bahwa tindakan persuasif yang pada prinsipnya dalam proses komunikasi adalah bertujuan untuk mengubah atau ingin memperteguhan sikap, pandangan, kepercayaan dan perilaku masyarakat secara sukarela sesuai dengan apa yang telah direncanakan oleh komunikatornya” (Rusady Ruslan, 2005:27). Dampak komunikasi yang dihasilkan dari proses kampanye adalah sebagai berikut:

a. Dampak Kognitif : komunikan atau sasaran kampanye menjadi bertambah pengetahuannya sehingga pola pikirnya berubah ke arah yang positif.

b. Dampak Afektif : komunikan tidak hanya bertambah pengetahuannya tetapi juga bergerak hatinya atau tumbuh perasan tertentu untuk bereaksi secara positif untuk menanggapi pesan komunikasi yang telah disampaikan.

c. Dampak Behavioral : setelah komunikan bergerak hatinya, komunikan mau melakukan suatu tindakan, perilaku, atau kegiatan sebagai tanggapan dari proses komunikasi yang dilakukan dalam kam

D. Komunikasi

1. Pengertian Komunikasi

commit to user

Kata komunikasi berasal dari perkataan bahasa Latin communic yang berarti bersama ( C. Northcote Parkinson, MK. Rustomji, dan walter R. Viera, 1991) atau dengan kata lain, komuniksai sejatinya dilakukan dalam kebersamaan lebih dari satu orang. Sehingga secara sederhana dapat diartikan komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan dari seoarang komunikator ( pengirim peasan) kepada komnikan ( pemerima pesan ) dalam upaya untuk menciptakan kesatuan pemikiran dan pengetahuan agar dapat saling memahami.

Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau mengubah sikap, pendapat, perilaku, baik secara langsung / secara lisan maupun tidak langsung / melalui media. (Onong Uchjana Effendi, 1986:6)

Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti atau makna. (Phil Astrid S. Susanto, 1985:1) Beberapa teori lain yang perlu kita perhatikan adalah teori dari William Al Big (Public Opinion), yaitu :

“Komunikasi adalah proses pengoperan lambang-lambang yang berarti di antara individu”. Sedangkan menurut Noel Gist (Fundamental and Sociologist), Komunikasi adalah : “Interaksi sosial yang meliputi pengoperan arti-arti dengan jalan menggunakan lambang, adapun lambang yang digunakan dalam melancarkan komunikasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu lambang yang logis serta lambang sugestif (yang membuat orang berimajinasi)

2. Elemen Komunikasi

Ada 9 elemen penting dalam komunikasi, 2 elemen menggambarkan pihak-pihak utama dalam komunikasi yaitu pengirim dan penerima. 2 elemen lainnya menunjukkan alat-alat komunikasi utama, yaitu pesan dan media. 4 elemen yang lain lagi menunjukkan fungsi utama komunikasi, yaitu penulisan dalam bentuk sandi, membaca tulisan sandi, tanggapan dan umpan balik.

Sedang elemen terakhir menunjukkan adanya gangguan dalam sistem.

Elemen-elemen tersebut adalah : a. Pengirim (sender)

Pihak yang mengirim pesan kepada pihak lain.

b. penulisan dalam bentuk sandi (enconding)

Proses Mengungkapkan pendapat ke dalam bentuk-bentuk simbolik.

c. Pesan (message)

Serangkaian simbol yang dikirim oleh pengirim.

d. Media

Saluran komunikasi yang dipakai untuk menyampaikan pesan-pesan dari pengirim kepada penerima.

e. Pembaca sandi (decoding)

Proses ketika penerima mengartikan simbol-simbol yang dikirim oleh pengirim.

f. Penerima (receiver)

Pihak yang menerima pesan yang dikirimkan oleh pengirim (disebut juga pendengar atau tujuan)

g. Tanggapan (response)

commit to user

Serangkaian reaksi dari penerima setelah melihat atau mendengar pesan-pesan yang dikirimkan oleh pihak pengirim.

h. Umpan balik (feedback)

Bagian dari tanggapan penerima bahwa penerima itu mengkomunikasikan kembali kepada pengirim.

i. Gangguan (noise)

i. Gangguan (noise)