• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2. Tapak Healing Garden

4.2.2. Aspek Pengguna dan Pengelola

Letaknya yang berada di rumah sakit menjadikan taman ini merupakan taman khusus dengan pengguna yang terbatas berada di SBIH. Pengguna healing garden yang ada di rumah sakit ini antara lain pasien rawat inap, pasien rawat jalan, pengunjung, dan staff rumah sakit. Pembagian kuesioner dengan jumlah responden 42 orang yang terdiri dari 22 laki-laki dan 20 perempuan dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis karakteristik pengguna healing garden SBIH. Responden merupakan pengguna taman yaitu pasien, baik yang rawat inap maupun rawat jalan, dan pengunjung pasien. Pada kuesioner tersebut, bagian awal mendata dan menanyakan kondisi umum pengguna, seperti jumlah kedatangan dari pengguna di tiap taman dan umur dari pengguna.

Sumber: Survei, Agustus (2009)

(a) Teratai (Nelumbo nucifera)

Sumber: Survei, Agustus (2009)

Berdasarkan hasil kuesioner tersebut, taman yang paling sering didatangi dari ketiga taman tersebut adalah taman yang berada di lantai sembilan, lalu selanjutnya taman lantai empat bagian selatan dan terakhir adalah taman lantai empat bagian utara, untuk hasil persentasenya dapat dilihat pada Tabel 4.1. Hal ini menunjukkan pengguna taman lebih menyadari keberadaaan taman di lantai sembilan, dibandingkan dengan kedua taman yang di lantai empat, penyebabnya berkaitan dengan promosi ataupun pemberitahuan taman lantai sembilan sebagai healing garden melalui brosur ataupun situs SBIH sendiri, dibandingkan dengan taman lantai empat yang berada khusus di bagian unit persalinan ibu dan bayi yang baru dilahirkan.

Tabel 4.1 Dominasi Taman yang Sering Didatangi

Pengguna taman didominasi oleh pengguna dengan usia berkisar 20-29 tahun jika melihat karakteristik pengunjung berdasarkan usianya, dan paling sedikit oleh pengguna dengan usia berkisar 40-49 dan lebih dari 50 tahun. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.2. Mengenai informasi dari mana para pengguna mengetahui tentang healing garden, mayoritas menjawab bahwa mereka mengetahuinya dari media informasi rumah sakit berupa brosur, signboard yang berada di ruang tunggu, ataupun website SBIH. Hal ini menunjukkan betapa besarnya pengaruh media informasi dari rumah sakit terhadap kedatangan pengguna taman. Karena taman yang dipromosikan berupa healing garden yang di lantai sembilan, maka mayoritas pengguna lebih menyadari keberadaan taman tersebut dibanding kedua taman lainnya. Jawaban responden lainnya mengenai informasi tentang keberadaan taman lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.2. Ketika ditanya apakah para pengguna tersebut pernah berkunjung sebelumnya atau tidak, yang menjawab belum lebih dari setengah dari jumlah keseluruhan responden, alasannya sebagian besar karena memang baru pertama kali dirawat atau mengunjungi SBIH. Responden yang menjawab pernah mendatangi healing garden sebelumnya beralasan karena pernah dirawat juga pernah mengunjungi kerabat yang sebelumnya dirawat di rumah sakit tersebut.

Letak Taman Persentase (%) n

Lantai 9 78,57 33

Lantai 4 bagian Selatan 16,67 7

Selanjutnya, pada bagian berikut dari kuesioner, ditanyakan mengenai aktivitas yang biasa dilakukan di taman, elemen yang terdapat di taman dan kendala atau permasalahan yang ditemui di taman. Untuk bagian aktivitas yang dipilih dapat lebih dari satu pilihan dan terdapat kesempatan untuk mengisi jawaban sendiri. Berdasarkan pilihan aktivitas yang diberikan, mayoritas pengguna lebih memilih untuk duduk dan bersantai di taman. Kemudian diikuti dengan sesuai banyaknya pilihan responden yaitu berjalan mengelilingi taman, mengobrol, berinteraksi dengan pasien atau pengguna taman yang lain, dan menikmati waktu untuk sendiri. Pengguna yang menjawab kegiatan lainnya yaitu berupa tidur-tiduran, padahal di taman (pada lantai sembilan) terdapat papan peringatan agar para pengunjung taman untuk tidak tidur-tiduran. Pada Tabel 4.2 dijelaskan secara rinci mengenai persentase pengguna terhadap pilihan aktivitas.

Sementara itu, untuk data frekuensi dan waktu kunjungan ke taman, mayoritas para pengguna lebih banyak datang ke taman dengan frekuensi yang cukup rendah, dimana kurang dari seminggu sekali. Hal ini berkaitan dengan waktu rawat inap bagi pasien rawat inap yang tergolong tidak terlalu lama, dan waktu kunjungan ke rumah sakit bagi pasien rawat jalan dan pengunjung orang yang dirawat inap. Hasil keseluruhan frekuensi kedatangan para pengguna taman dapat dilihat di Tabel 4.2. Lalu untuk jam kunjungan ke taman, jumlah para pengguna tidak berbeda jauh tersebar dalam waktu kunjungan pada pukul antara 06.00 – 10.00, 10.00 – 14.00, dan 14.00 – 18.00, dan hanya sebagian kecil dari pengguna yang berkunjung pada pukul antara 18.00 – 21.00, seperti yang dapat dilihat pada Tabel 4.2. Hal ini menunjukkan bahwa hampir tiap waktu taman memiliki pengunjung, yang mayoritas juga berada di lantai sembilan karena pengguna lebih menyadari keberadaan taman pada lantai tersebut. Mengenai waktu lamanya berada di taman, sebagian besar pengguna berada di taman selama 10 – 19 menit (lihat Tabel 4.2).

Tabel 4.2 Kondisi dan Aktivitas Pengunjung Healing Garden SBIH

Hasil Kuesioner Persentase (%) n

Karakteristik Pengguna Berdasarkan Usia < 20 tahun 19.05 8 20-29 tahun 28.57 12 30-39 tahun 19.05 8 40-49 tahun 16.67 7 > 50 tahun 16.67 7

Perolehan Informasi Tentang Taman

Media informasi RS 40,48 17

Teman atau keluarga 26,19 11

Dokter/perawat/staf RS 16,67 7

Lainnya 16,67 7

Kunjungan ke Healing Garden SBIH Sebelumnya

Tidak pernah 69,05 29

Pernah 30,95 13

Frekuensi Kedatangan ke Taman

<1 kali seminggu 64,29 27

1 kali seminggu 16,67 7

1-3 kali seminggu 14,29 6

1 kali sehari 0 0

>1 kali sehari 4,76 2

Jam Kedatangan ke Taman

06.00 – 10.00 26,19 11

10.00 – 14.00 35,71 15

14.00 – 18.00 33,33 14

18.00 – 21.00 4,76 2

Lama Keberadaan di Taman

< 10 menit 11,9 5 10 – 19 menit 45,24 19 20 – 29 menit 21,43 9 > 30 menit 14,29 6 > 60 menit 7,14 3 Aktivitas Pengguna

Duduk dan bersantai 73,81 31

Berjalan mengelilingi taman 38,1 16

Mengobrol 28,57 12

Berinteraksi dengan pengguna

lain di taman 19,05 8

Menikmati waktu sendiri 16,67 7

Lalu mengenai pendapat para pengguna tentang healing garden yang dapat menghilangkan stress, sebanyak 95,24% dari keseluruhan pengguna menyetujui bahwa dengan datang ke taman, stressnya hilang sementara 4,76% merasa tidak yakin (Tabel 4.3). Sedangkan ketika ditanya apakah merasakan efek positif dari kedatangan di taman, sebanyak 90,48% berpendapat bahwa mereka merasakan efek positif dari kedatangan ke taman ini, dan sisanya 9,52% merasa tidak yakin (Tabel 4.3). Efek positif yang dirasakan oleh pengguna dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Kondisi Pengunjung Setelah Kunjungan ke Healing Garden SBIH

Sementara, dalam pertanyaan mengenai elemen di taman yang membuat keadaan tubuh menjadi lebih baik secara fisik, spiritual ataupun sosial, pilihan elemen tanaman, pepohonan, dan nuansa alami merupakan elemen yang dipilih oleh mayoritas responden, selanjutnya memilih karena pemandangannya, bunyi-bunyian dan udara segarnya, lalu fungsinya sebagai tempat untuk privasi atau berkumpul dengan kerabat, dan yang menjawab pilihan lainnya karena kondisi rumah sakitnya yang mendukung dari adanya fasilitas pemeliharaan yang baik, kenyamanan yang diperoleh di taman, serta semua hal yang ada di taman. Lalu, sebagian kecil memilih karena fitur yang ada di taman (bangku taman, gazebo,

Hasil Kuesioner Persentase (%) n

Stress Hilang Setelah Datang ke Taman

Ya 95,24 40

Tidak Yakin 4,76 2

Tidak 0 0

Merasakan Efek Positif dengan Datang ke Taman

Ya 90,48 38

Tidak Yakin 9,52 4

Tidak 0 0

Efek Positif yang Dirasakan Setelah Datang ke Taman

Lega, rileks - 13

Badan menjadi lebih segar - 13

Lebih tenang - 6

Pikiran jernih - 6

Nyaman - 4

Tidak stress - 1

sculpture). Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.4. Sementara itu, berdasarkan elemen taman yang dirasakan mirip dengan taman yang lain dengan nuansa yang sama (bersifat menenangkan dan menyembuhkan), mayoritas memilih tanaman, pepohonan, dan nuansa alami kemudian memilih pemandangan atau area tertentu, dan bunyi dan udara yang segar dengan nilai yang sama. Nilai persentase yang sama juga dipilih oleh pengunjung untuk tidak terdapatnya elemen taman yang dirasa sama dengan taman lain dengan nuansa yang sama. Selain itu, elemen taman sebagai fungsinya untuk berkumpul dan fitur lainnya memperoleh jumlah suara yang kecil. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Sementara itu, untuk preferensi pengunjung terhadap warna yang ingin ditambahkan ke dalam taman, warna hijau dipilih oleh mayoritas responden, menyusul dengan yang menjawab pilihan lainnya yang semua menjawab tidak ada warna yang ingin ditambahkan. Warna putih, biru, dan merah dipilih dengan nilai yang sama yaitu sebesar 11,9%. Warna ungu sebesar 9,52%, dan warna jingga dan kuning dengan nilai yang sama yaitu sebesar 7,14%. Warna yang mayoritas dipilih menunjukkan bahwa responden menginginkan ketenangan dan area yang bersifat kontemplatif karena warna hijau dapat menenangkan secara fisik dan mental, mengurangi rasa deperesi, gugup dan cemas, serta penekanan terhadap aspek alami dengan warna hijau yang menyimbolkan ekologi yaitu tumbuhan dan memang merupakan warna yang menempati ruang banyak dalam spektrum sinar tampak dalam penglihatan manusia (Smith, 2009). Persentase untuk pilihan warna lainnya dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Bagi faktor permasalahan yang ditemui di taman, mayoritas responden berpendapat bahwa tidak adanya permasalahan yang ditemui pada taman, menunjukkan bahwa mereka cukup puas dengan keadaan taman yang sekarang. Sedangkan ada yang merasa akses menuju taman sulit dan info yang ada kurang, lalu selanjutnya merasa bahwa polusi udara dan suara masih menjadi masalah. Sedangkan responden yang menjawab pilihan lainnya berupa area yang sempit, tanaman yang terlalu rimbun, dan area yang kurang luas, serta sisanya merasa keamanan di area taman masih kurang. Rinciannya dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Elemen Taman dan Permasalahan di Healing Garden SBIH

Pada bagian selanjutnya dari kuesioner dinilai bagaimana persepsi mengenai pentingnya keberadaan taman bagi penggunanya, responden diminta untuk memilih nilai dengan kisaran satu sampai lima, dengan kisaran satu hingga dua bernilai “tidak penting hingga kurang penting”, angka tiga bernilai “agak

Hasil Kuesioner Persentase (%) n

Elemen Taman yang Dirasakan Memenuhi Kebutuhan

Tanaman, pepohonan, nuansa alami 61,9 26

Pemandangan tertentu (good view) 28,57 12

Bau-bauan,bunyi, udara segar 21,43 9

Tempat privasi/kumpul dengan teman atau

kerabat 9,52 4

Lainnya 7,14 3

Fitur taman; bangku, gazebo, sculpture 2,38 1

Elemen Taman yang Dirasakan Sama dengan Taman Bertema Sama

Tanaman, pepohonan, nuansa alami 52,38 22

Pemandangan tertentu (good view) 16,67 7

Bau-bauan,bunyi, udara segar 16,67 7

Tidak ada 16,67 7

Fitur taman; bangku, gazebo, sculpture 2,38 1

Tempat privasi/kumpul dengan teman atau

kerabat 2,38 1

Lainnya 0 0

Warna yang Ingin Ditambahkan ke Taman

Hijau 40,48 17

Lainnya; tidak ada 16,67 7

Merah 11,9 5 Biru 11,9 5 Putih 11,9 5 Ungu 9,52 4 Jingga 7,14 3 Kuning 7,14 3 Merah muda 0 0

Permasalahan yang Ditemui di Taman

Tidak ada 52,38 22

Akses sulit dicapai/kurang informasi 26,19 11

Polusi udara dan suara (bising) 16,67 7

Lainnya 7,14 3

Keamanan kurang, berbahaya 2,38 1

penting”, dan kisaran empat hingga lima bernilai “penting hingga sangat penting”. Hasilnya seperti yang tertera pada Tabel 4.5, seluruh responden setuju bahwa keberadaan healing garden di SBIH penting. Lalu para responden diminta menuliskan apa yang menurut mereka menjadi nilai kepentingan dari keberadaan healing garden di rumah sakit ini, tidak semuanya mengisi pendapat mereka, tetapi yang memberi gambaran nilai penting taman di mata penggunanya sebagaimana yang disajikan pada Tabel 4.6.

Tabel 4.5 Nilai Penting Taman

Tabel 4.6 Penjelasan Pasien tentang Nilai Penting Taman

Selanjutnya, responden diminta menilai lagi berdasarkan kisaran nilai satu hingga lima seperti pada Tabel 4.5 sebelumnya, mengenai beberapa fungsi yang terdapat dari taman dan seberapa pentingnya nilai fungsi tersebut. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.7. Melihat tabel tersebut, terlihat secara keseluruhan bahwa fungsi taman untuk mendapatkan waktu seorang diri atau pribadi memiliki kisaran nilai paling tinggi menurut pengguna di antara fungsi lainnya dalam kisaran nilai satu sampai dua yang bernilai “kurang penting hingga tidak penting”. Sementara dalam kisaran nilai empat sampai lima yang bernilai “penting hingga sangat penting”, nilai tertinggi diperoleh dalam fungsi taman untuk berada di luar

Hasil Kuesioner Persentase (%) n

Persepsi Mengenai Pentingnya Keberadaan Taman

4-5 (sangat penting – penting) 100 42

3 (agak penting) 0 0

1-2 (kurang penting – tidak penting) 0 0

Hasil Kuesioner n

Nilai Penting Taman

Agar pasien tidak bosan di kamar 6

Mengurangi stress 5

Agar lebih tenang 3

Membantu pasien dari segi psikologis 2

Rekreasi 1

Menikmati keindahan 1

Mendapat sirkulasi udara dari RTH 1

Dapat digunakan untuk pengunjung 1

Menyegarkan 1

Sebagai bagian dari proses terapi 1

ruangan dan agar merasa tenang, hal ini menunjukkan bahwa pengguna yang datang ke healing garden ini mencari kesegaran di ruangan terbuka hijau dan merasa rileks karenanya. Tetapi, secara keseluruhan pada tiap fungsi taman, hampir dari setengah responden berpendapat bahwa fungsi-fungsi tersebut termasuk dalam kisaran penilaian empat sampai lima, yang menunjukkan bahwa pengguna merasakan semua fungsi taman dengan baik.

Selain itu, terdapat penilaian terhadap elemen-elemen di taman yaitu cahaya, warna, suara atau bunyi-bunyian, wangi, dan tanaman, dengan penilaian berdasarkan nilai “sangat penting, penting dan tidak begitu penting”, hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.7. Elemen yang menunjukkan nilai tertinggi pada penilaian “sangat penting” adalah elemen tanaman, menegaskan bahwa elemen tanaman yang membuat pengguna merasakan nilai vital tanaman sebagai elemen taman. Sementara nilai tertinggi dalam kisaran nilai “tidak begitu penting” adalah elemen wangi, hal ini menunjukkan bahwa para pengguna tidak begitu mempermasalahkan perlunya wangi yang harum, selama bau-bauan yang ada tidak mengganggu atau tidak sedap

Tabel 4.7 Persepsi terhadap Nilai Fungsi dan Elemen Taman

Hasil Kuesioner Persentase (%)

Persepsi terhadap Nilai Fungsi Taman Kisaran Nilai

1-2 3 4-5

Memiliki suasana yang berbeda dari

indoor 2,48 23,81 73,81

Untuk dilihat dari jendela/ruangan 7,14 30,95 61,9 Untuk dikunjungi ketika cuaca

cerah/kondisi baik 7,14 14,29 78,57

Untuk dikunjungi bersama

keluarga/teman 4,76 23,81 71,43

Untuk mendapatkan waktu seorang

diri/pribadi 21,43 26,19 52,38

Untuk berada di luar ruangan&merasa

tenang 2,38 9,52 88,1

Untuk merasakan sinar matahari, angin

Lanjutan Tabel 4.7

Hasil Kuesioner Persentase (%)

Persepsi terhadap Nilai Elemen Taman

Kisaran Nilai Tidak begitu penting Penting Sangat penting Cahaya 0 54,76 45,24 Warna 7,14 61,9 30,95 Suara/bunyi 16,67 47,62 35,71 Wangi 23,81 57,14 19,05 Tanaman 0 14,29 85,71

Selain kuesioner dengan pilihan ganda, para pengguna yang diminta kesediaannya sebagai responden juga diminta menuliskan kesannya terhadap taman ini untuk melihat bagaimana persepsi mereka terhadap taman secara umum. Lalu pesan dan harapan para pengguna bagi healing garden di SBIH ini juga diminta untuk melihat bagaimana para responden tersebut melihat taman ini untuk ke depannya. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8 Kesan dan Pesan Pengunjung Taman

Hasil Kuesioner n

Kesan Pengunjung

Bagus 15

Nyaman 9

Perasaan jadi tenang dan rileks 7

Indah dan menyejukkan 5

Belum ada taman seperti ini di RS lain yg dikunjungi 5

Tidak terlalu bising 4

Berkumpul dengan teman dan keluarga 4

Baik sebagai sarana untuk menunjang proses pemulihan pasien 4

Taman tampak rapi dan terawat baik 3

Udaranya segar 2

Alami dan asri 2

Waktu menunggu lift lama 2

Jalur refleksi nyaman untuk digunakan 2

Memberi udara segar daripada hanya diam di kamar 2 Area relatif sempit tapi nyaman untuk jalan-jalan 1 Tempat untuk rekreasi dan santai bagi pasien dan pengunjung 1

Tanaman dan bunga kurang jumlahnya 1

Tenang karena berada di lantai atas yang relatif jauh dari bising 1 Tidak mengganggu pasien lain ketika ada keluarga berkunjung 1

Lanjutan Tabel 4.8

Hasil Kuesioner n

Harapan dan Pesan Pengunjung

Memperluas taman 13

Menambahkan kolam ikan atau fitur air lainnya 5

Memperbanyak jenis pohon dan tanaman 5

Menjaga kebersihan dan kerapihan 5

Menambah variasi bunga agar indah dan wangi serta sejuk 5

Menambah fasilitas toilet 3

Memberi informasi tentang taman kepada pasien yang di kamar 3

Meningkatkan keindahan dan sarana-prasarana 3

Menambah pohon bunga yang dapat menarik hewan (kupu-kupu,

burung) 2

Menambah tanaman untuk mengusir nyamuk 1

Memasang AC di gazebo karena siang hari panas 1

Membuat taman lebih nyaman dan bagus 1

Menambah pohon sebagai tempat berteduh 1

Menjaga agar tetap bagus dan terbaik 1

Menambah pepohonan agar lebih rimbun 1

a. Pengamatan Pengguna Taman

Setelah bagian kuesioner, dibahas mengenai perilaku penggunanya berdasarkan observasi lapang yang telah dilakukan. Perilaku yang diamati antara lain adalah pola pergerakan, pola berkumpulnya para pengguna di titik-titik tertentu, serta aktivitas yang dilakukan di dalam taman (Gambar 4.18 dan 4.19). Dalam pola pergerakan, umumnya setelah memasuki taman para pengguna berjalan mengelilingi taman terlebih dahulu sambil melihat-lihat dengan santai, kemudian duduk di salah satu bangku taman yang tersedia pada taman, ada pula yang sebaliknya. Dominasi pergerakan tersebut terlihat pada ketiga healing garden, pada kedua taman lantai empat, pengguna mengelilingi area tempat duduk yang berada di pusat taman yang memiliki ketinggian level yang berbeda dengan area sekitarnya sehingga membentuk jalur melingkar. Sedangkan pada lantai sembilan para pengguna menyusuri jalan kemudian berputar mengelilingi bak tanaman yang berada di tengah pada bagian ujung taman lalu kembali menyusuri jalan yang sama.

Sementara itu, untuk pola berkumpulnya pengguna pada titik tertentu, terlihat bahwa umumnya berkumpul pada lantai empat bagian utara, pengguna banyak berada di area tempat duduk yang terlindung oleh bayang-bayang gedung,

hal ini dikarenakan area tempat duduk yang terletak di tengah taman terlalu terbuka yang menimbulkan rasa tidak nyaman ketika duduk karena angin yang kuat ataupun matahari yang terlalu panas dan menyilaukan. Pada bagian selatan, pengguna berkumpul di area tempat duduk yang berada di bagian tengah taman dan di samping pintu masuk maintenance bagi karyawan, lalu titik dimana dapat memandang sculpture utama pada taman dengan jelas, serta titik untuk duduk di pinggiran taman yang ternaungi oleh bayangan gedung. Pada lantai sembilan, mayoritas penggunanya berkumpul di gazebo dan sekitar fasilitas refleksi, serta di dalam gedung yang terdapat tempat duduk. Terdapat pengguna lainnya yang duduk-duduk di pinggiran taman pada beberapa titik.

b. Pengelola

Ketika SBIH dibangun, pihak pengusul, perencana, dan perancang taman berasal dari SBIH sendiri. Hal ini menunjukkan adanya pemahaman pihak pemilik akan pentingnya keberadaan ruang terbuka hijau sebagai bagian integral dari fasilitas rumah sakit melalui penyediaan healing garden. Penempatan fasilitas yang berupa taman atap merupakan siasat dalam penggunaan lahan yang terbatas dan memberi suasana yang berbeda dari rumah sakit lainnya.

Pembangunan taman menggunakan jasa kontraktor. Setelah pembangunan taman dan gedung rumah sakit selesai, dilakukan pengecekan ulang terlebih dahulu terhadap taman agar ketika rumah sakit sudah beroperasi taman dan healing garden dapat digunakan pula. Aktivitas pemeliharaan dilakukan oleh perusahaan jasa ISS (Integrated Service Solution) yang merupakan perusahaan outsource dalam pengelolaan keseluruhan di SBIH. Perusahaan tersebut memiliki tim konsultan lanskap dalam melakukan pengelolaan taman. Pada pemeliharaan fisik, satu orang pekerja bertanggung jawab dalam menangani satu healing garden. Selama masa pengelolaan, terdapat perubahan khususnya desain penanaman tanaman, dengan tetap berusaha memperhatikan tema dan konsep taman pada awalnya. Terdapat pula kendala dalam masa pengelolaan ini, antara lain, hama yang resisten terhadap insektisida yang diberikan, dan payung penaung pada taman lantai empat bagian utara yang beberapa kali terjatuh karena tiupan angin kencang. Kendala mengenai payung diatasi dengan membuat penyangga yang permanen agar tidak terjatuh lagi.

Dokumen terkait