• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.2. Saran

Hasil evaluasi healing garden SBIH dapat menjadi acuan bagi perancangan atau pembangunan dari pemanfaatan ruang terbuka hijau lainnya, khususnya area rumah sakit.

Anonim. 2009. Access Height Safety Engineering Services, Elderly Handrails. [terhubung berkala]. http://www.philosopheet.wordpress.com [19 Juli 2009] _______. 2009. Developing Tourism The Stands For Toilet. [terhubung berkala].

http://www.dianhasan.wordpress.com [20 Agustus 2009]

_______. 2009. Kee Klamp Rail Spotting Braddock Bay State Park. [terhubung berkala]. http://www.simplifiedbuilding.com [19 Juli 2009]

_______. 2009. [List] Tanaman Obat. [terhubung berkala]. http://www.forum.al-ulama.net [19 Juli 2009]

_______. 2009. Sammamish River Trail. [terhubung berkala]. http://www.celebratebig.com [11 April 2009]

_______. 2009. Sculpture Texture. [terhubung berkala]. http://www.photoready.co.uk/ [11 April 2009]

_______. 2009. Step-by-step Instructions And Pictures How To Build A Bamboo Water Feature. [terhubung berkala]. http://www.rd.com [27 Agustus 2009] _______. 2009. TN Garden and Amenities. [terhubung berkala].

http://www.placedufort.com [19 Juli 2009]

_______. 2008. Water feature at the Japanese Garden. [terhubung berkala]. http://www.webshots.com [11 April 2009]

Arifin HS, Munandar A, Arifin NHS, Pramukanto Q, dan Damayanti VD. 2008. Sampoerna Hijau Kotaku Hijau. Jakarta: Sampoerna Hijau, pp: 35-37.

Arifin, NHS. 2008. Lanskap Sejarah Hasil Peradaban Timur. Diktat kuliah, 13-19. Bogor: IPB

Carman J. 2009. Horticultural Therapy Week. [terhubung berkala]. http://www.designforgenerations.wordpress.com [20 Agustus 2009]

Dannenmaier M. 1995. Healing Gardens. Landscape Architecture, 85 (1): 56-58. Davis BE. 2002. Healing The Whole Person: A Post Occupancy Evaluation Of

The Rooftop Therapy Park At Fort Sanders Regional Medical Center, Knoxville, Tennessee [tesis]. Louisiana: College of Agricultural and Mechanical, Louisiana State University.

Facility Snapshots. 2009. Therapy Times. [terhubung berkala]. http://www.infolink.com.au [20 Agustus 2009]

Gerlach-Spriggs N. 1998. Restorative Gardens. New Haven and London: Yale University Press.

Guardian News. 2005. Mark Langan's Corrugated Cardboard Sculpture. [terhubung berkala]. http://www.guardian.co.uk [19 Juli 2009]

Larson J dan Kreitzer MJ. 2007. Healing by design: healing garden and therapeutic landscapes. Implications, 2(10): 1-6.

Lestari G dan Kencana IP. 2008. Galeri Tanaman Hias Lanskap. Jakarta: Penebar Swadaya.

Marcus CC. 2000. Garden and health. International Academy for Design and Health, 61-69.

_________ . 2007. Healing Gardens in hospitals. Design and Health, 1(1): 1-27. Marcus CC dan Barnes M. 1999. Gardens in Healthcare Facilities: Uses,

Therapeutic Benefits, and Design Recommendations. The Center for Health Design, Inc. CA.

McDowell CF dan McDowell TC. 1998. The Sanctuary Garden. New York: Fireside Books.

Plsek M. 2009. Network Recycling. [terhubung berkala]. http://www.panoramio.com [11 April 2009]

Precision Paving. 2007. Precision Paving, The Paving Specialist In Dunedin, New Zealand. [terhubung berkala]. http://www.precisionpaving.co.nz [11 April 2009]

Puri Pantai Beach House. 2007. Beachside Accommodation Byron Bay. [terhubung berkala]. http://www.photoready.co.uk [11 April 2009]

Simonds JO. 1983. Landscape Architecture. New York: McGraw-Hill Book Company, 250-253.

Smith J. 2007. Health and Nature: The Influence of Nature on Design of the Environment of Care. Environmental Standards Council of The Center for Health Design, The Center for Health Design, 1-20.

Stigsdotter UA. dan P. Grahn. 2002. What makes a garden a healing garden. American Horticultural Therapy Association, Journal of Therapeutic Horticulture, 60-68.

Sulistyantara B, Sinta M, dan Joga N. 2009. Taman Atap Konservasi Hijau di Atas Gedung. Jakarta: Pustaka Bina Swadaya.

Taylor LH. 2009. Small Garden Idea:Use Bamboo For Privacy. [terhubung berkala]. http://www.apartmenttherapy.com [11 April 2009]

Tree J. 2009. Plant Shadow Pictures From Deserts. [terhubung berkala]. http://www.flickr.com [20 Agustus 2009]

Tyson Martha M. (1998). The Healing Landscape: Therapeutic Outdoor Environments. New York: McGraw-Hill.

Ulrich RS. 1984. View Through a window may influence recovery from surgery. Science, 224: 420-421.

________ . 1999. Effects of Gardens on Health Outcomes: Theory and Research. New York: Wiley, pp: 27-86.

________ . 2000. Effects of Healthcare Environmental Design on Medical Outcomes. International Academy for Design and Health, pp: 49-59.

________ . 2002. Health Benefits of Garden in Hospital. International Exhibition Floriade 2002, Plants for People, pp: 1-9.

Vapaa AG. 2002. Healing Gardens: Creating Places for Restoration, Meditation, and Sanctuary [tesis]. Virginia: College of Architecture and Urban Studies, Virginia Polytechnic Institute and State University.

[WSU] Washington State University. 2006. Skagit County Extension Master Gardeners. [terhubung berkala]. http://www.skagit.wsu.edu [20 Agustus 2009]

Lampiran 1

Kuesioner untuk Survey

Survey Pasien

Responden yang sebagai mahasiswa In penelitian mengenai “S Proses Penyembuhan Bandung. Untuk itu, di dengan mengisi kues pengungkapan data dib memilih untuk tidak be kapan saja, tanpa menga No. Kuesioner/Bagian : Hari / Tanggal :

Pukul :

Nama (dapat diisi/tidak

Umur : …

Jenis Kelamin : L

Pekerjaan : .

1. Sudah berapa lamak 2. Apa yang menyebab 3. Darimana anda men Petunjuk: Pilihlah jaw

4. Apakah anda pernah a. Ya

5. Seberapa sering and a. < 1 kali dala b. 1 kali dalam c. Beberapa ka 6. Jam berapakah yang

a. 06.00 – 10.0 b. 10.00 – 14.0 7. Ketika datang ke sin

a. Kurang dari b. 10 – 19 men c. 20 – 29 men ey

n Healing Garden (Taman Penyembu

ng terhormat. Perkenalkan, nama saya Rachma K Institut Pertanian Bogor, saat ini sedang me “Studi Evaluasi Healing Garden Sebagai Ba

n Pasien di Rumah Sakit” di Rumah Saki dimohon kesediannya untuk membantu penelitia esioner ini. Kerahasiaan data ini terjamin dibutuhkan secara hukum. Bagaimana pun, A berpartisipasi atau mengundurkan diri dari pen galami kerugian apapun. Terima kasih.

Telah m

ak) : … : …

: Laki-laki / Perempuan : ...

makah anda menjadi pasien di rumah sakit ini? ___ abkan anda harus dirawat disini? _____________ mengetahui tentang taman ini? _________________

waban dengan menyilang atau melingkarinya. nah mengunjungi healing garden ini sebelumnya?

b. Tidak

nda mengunjungi taman ini? lam seminggu

m seminggu

kali dalam seminggu

d. Setiap hari e. > 1 kali dalam

ng anda pilih jika mengunjungi taman? .00 WIB

.00 WIB

c. 14.00 – 18.00 W d. 18.00 – 21.00 W sini, berapa lama anda berada di taman ini?

ri 10 menit menit

menit

d. Lebih dari 30 m e. Lebih dari 1 jam

buhan)

Kania. Saya mengadakan Bagian dari kit Santosa, tian tersebut in, kecuali Anda dapat enelitian ini menyetujui, ________ ________ _______ a. ? m sehari 0 WIB 0 WIB menit jam

8. Apakah menurut anda dengan kedatangan anda ke taman ini dapat meringankan sakit atau stress akibat sakit tersebut?

a. Ya b. Tidak c. Tidak yakin

9. Apakah anda merasakan efek dari kedatangan anda ke taman ini?

a. Ya b. Tidak c. Tidak yakin

Jika Ya, mohon berikan contohnya (badan menjadi segar, lebih rileks, pikiran jernih, dsb.)

_________________________________________________________ 10. Pilihlah aktivitas yang sering anda lakukan ketika mengunjungi taman ini.

Pilihan dapat lebih dari satu. a. Duduk dan bersantai

b. Mengobrol dengan keluarga/pasien lain yang ada c. Berjalan-jalan mengelilingi taman

d. Menikmati waktu sendirian

e. Berinteraksi dengan pasien/pengunjung lain

f. lainnya ____________________________________

11. Apakah anda akan berminat mengunjungi taman ini lebih sering jika dokter menganjurkannya sebagai bagian dari terapi penyembuhan?

a. Ya b. Tidak c. Tidak yakin

12. Elemen apa di taman ini yang membuat perasaan/keadaan anda lebih baik? a. Tanaman, pohon, unsur alami.

b. Bau-bauan, bunyi/suara, udara segar.

c. Tempat privasi atau untuk berkumpul dengan keluarga atau teman. d. Pemandangan, area tertentu.

e. Fitur lainnya; bangku taman, gazebo, peneduh, dsb. f. Lainnya ______

13. Dari taman yang pernah anda kunjungi dan menurut anda membangkitkan rasa menenangkan atau menyembuhkan, elemen atau kualitas apa yang anda rasa sama/mirip terdapat pada taman ini?

a. Tanaman, pohon, unsur alami. b. Bau-bauan, bunyi/suara, udara segar.

c. Tempat privasi atau untuk berkumpul dengan keluarga atau teman. d. Pemandangan, area tertentu.

e. Fitur lainnya; bangku taman, gazebo, peneduh, elemen air, dsb. f. Lainnya ________________

14. Pilihlah permasalahan yang menurut anda sering ditemui pada taman ini. Pilihan dapat lebih dari satu.

a. Akses yang sulit dicapai, petunjuk yang kurang informatif. b. Jalan/perkerasannya yang kurang terawat/kurang nyaman. c. Keamanannya yang kurang, lokasi yang berbahaya. d. Polusi udara atau suara (bising) yang mengganggu. e. Tidak ada.

Lainnya (alasan pribadi, faktor iklim, pengunjung lain mengganggu, dll.) f. lainnya ____________________________________

g. lainnya ____________________________________

15. Warna apakah yang ingin anda masukkan dan mendominasi dalam taman ini?

a. Merah e. Biru i. Lainnya _______

b. Oranye f. Ungu

c. Kuning g. Hijau

d. Merah Muda h. Putih

16. Seberapa pentingkah taman menurut anda, dinilai dari keseluruhan pengalaman anda selama di rumah sakit?

a. Sangat penting b. Penting c. Agak penting

d. Kurang penting

e. Tidak penting sama sekali Mohon jelaskan _________________________________

Petunjuk: Isilah jawaban dengan memberi nilai / melingkari pada tiap indikator/elemen.

17.Nilailah seberapa pentingnya taman bagi anda menurut pernyataan berikut. Nilai berkisar antara 1 sampai 5, dengan keterangan:

1 = Tidak penting sama sekali, 5 = Sangat penting

( ) memiliki suasana yang berbeda dari area ruang tertutup (indoor) ( ) untuk dilihat dari jendela ketika anda di dalam ruangan

( ) mengunjungi taman dalam cuaca cerah dan saat anda merasa baik ( ) untuk dikunjungi bersama keluarga dan teman

( ) untuk mendapatkan waktu pribadi/seorang diri ( ) untuk berada di luar dan merasa tenang

( ) untuk merasakan sinar matahari, angin dan hijaunya daun ( ) lainnya _________________________________________ ( ) lainnya _________________________________________

18. Menurut pendapat anda, seberapa pentingnya kualitas elemen-elemen berikut dalam taman ini? Lingkarilah jawaban dari masing-masing elemen.

• Cahaya : (Sangat penting / Penting / Tidak Begitu Penting) • Warna : (Sangat penting / Penting / Tidak Begitu Penting) Suara/Bunyi: (Sangat penting / Penting / Tidak Begitu Penting) Wangi : (Sangat penting / Penting / Tidak Begitu Penting) Tanaman : (Sangat penting / Penting / Tidak Begitu Penting) 19.Tuliskanlah kesan anda tentang taman ini.

_______________________________________________________________ _______________________________________________________________ 20.Tuliskanlah harapan dan pesan anda mengenai taman ini.

______________________________________________________________ ______________________________________________________________

Terima Kasih untuk waktu dan kesediannya!

Lampiran 2

Pertanyaan untuk Wawancara

Wawancara untuk Healing Garden (Taman Penyembuhan) Nama : …

Dokter Ahli Bidang: ...

Pertanyaan:

1. Terapi seperti apakah yang biasa dilakukan bagi pasien yang anda tangani?

2. Apa saja kriteria atau ketentuan aktivitas terapi yang dilakukan pasien? 3. Apa saja fasilitas yang diperlukan dalam terapi tersebut?

4. Adakah terapi yang dapat dilakukan di ruang luar seperti di Healing Garden yang ada pada rumah sakit ini?

5. Jika jawabannya Ya pada soal nomor 4, apakah dapat disusun suatu program terapi yang dapat dilakukan pada Healing Garden yang ada pada rumah sakit ini? Bila dapat disusun, bagaimana contohnya?

6. Kalau di Healing Garden secara umum bagaimana? Apakah terdapat perbedaan perlakuan dengan Healing Garden di SBIH yang berada di atap?

7. Bagaimana kalau kasusnya pada taman kota biasa, bukan Healing Garden khusus di rumah sakit? Adakah perbedaan?

1.1. Latar Belakang

Simonds (1983) menjabarkan bahwa ruang terbuka hijau dikembangkan untuk beberapa fungsi. Fungsi tersebut antara lain dapat meluaskan fungsi dari sebuah struktur, contohnya seperti area parkir kendaraan di bagian depan sebuah rumah atau halaman belakang yang memperluas ruang makan ataupun dapur. Salah satu dari fungsi yang berkaitan dengan kesehatan adalah terapeutik atau fungsi yang berkaitan dengan pengobatan bagi penggunanya.

Sejak hampir seribu tahun yang lalu, di kawasan Asia dan Barat sudah dipahami bahwa tanaman dan taman dapat bermanfaat dalam proses penyembuhan pasien di lingkungan perawatan kesehatan (Ulrich, 2002). Namun, penerapan fungsi terapi yang memperhitungkan taman sebagai elemen yang penting dalam proses penyembuhan terhadap pasien di tempat perawatan kesehatan seperti di rumah sakit masih diabaikan.

Dalam beberapa dekade terakhir, telah timbul kesadaran tentang pentingnya menciptakan lingkungan yang berfungsi efisien, higienis, dan juga menyenangkan serta dapat mengurangi stress. Hal ini didukung dengan adanya penelitian yang menunjukkan bahwa kondisi psikologis seseorang memiliki pengaruh terhadap kondisi kesehatannya (Ulrich, 2002). Begitu pula dengan kondisi dan situasi yang menyehatkan dan dapat mengurangi stress untuk lebih dipertimbangkan ketika membangun sebuah fasilitas perawatan kesehatan.

Penelitian-penelitian yang telah dilakukan menunjukkan hasil yang jelas dalam kesembuhan pasien yang cepat dari stress dan peningkatan kesehatan setelah melihat pemandangan alam atau berada di tempat alami (Marcus, 2000). Terdapat bukti ilmiah yang masih sedikit, tetapi berkembang mengenai pandangan bahwa taman dapat mengurangi keadaan stress pasien dan meningkatkan kesehatan pasien. Hal tersebut merupakan fakta yang mendukung dan menjadi elemen kunci dalam peningkatan perhatian terhadap penyediaan taman dalam rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya (Ulrich, 2002).

Kebutuhan penggunaan ruang terbuka hijau yang bersifat menyembuhkan tersebut sangatlah dibutuhkan, terutama di Indonesia, dengan kondisi masyarakat sekarang yang sedang dihimpit oleh berbagai tekanan fisik, psikis, dan kebutuhan hidup. Terdapat banyak rumah sakit yang memiliki potensi untuk menyediakan taman penyembuhan (healing garden)yang dapat membantu penyembuhan pasien yang ada. Salah satunya yang telah menyediakan healing garden adalah Santosa Bandung International Hospital yang berada di daerah pusat kota Bandung, Jawa Barat. Rumah sakit ini menyediakan healing garden sebagai bagian yang bersinergi dengan pelayanan perangkat klinik, dokter, dan paramedis serta fasilitas dalam mewujudkan fungsi “cure and care”.

Healing garden atau dapat disebut juga taman penyembuhan merupakan suatu konsep perancangan suatu taman atau ruang yang mengaplikasikan ruang luar sebagai bagian dari terapi terintegrasi dengan kesehatan. Konsep ruang pada taman ini bertujuan untuk meningkatkan daya penyembuhan pasien dengan melihat keindahan taman dan suasana alami sehingga stress selama sakit dapat terobati. Tidak hanya bagi pasien, healing garden ini juga dapat dinikmati dan dikunjungi oleh pengunjung pasien dan karyawan dari rumah sakit tersebut.

Beberapa kualitas dan elemen yang terdapat pada healing garden berdasarkan penelitian dan observasi lapangan telah dilakukan di lebih dari 70 fasilitas kesehatan di AS, Inggris, Canada dan Australia. Kualitas dan elemen tersebut antara lain, mencakup, kesempatan untuk membuat pilihan dan mencari ruang privasi, kesempatan yang mendukung untuk bersosialisasi, kesempatan untuk pergerakan fisik dan gerak tubuh, bersentuhan dengan alam, jarak penglihatan taman, aksesibilitas, rasa aman, kenyamanan fisiologis, ketenangan, keakraban serta desain yang jelas dan tidak abstrak (Marcus, 2000).

1.2. Tujuan

Penelitian ini bertujuan

1. mengevaluasi konsep dan desain taman berdasarkan fungsi healing garden di Santosa Bandung International Hospital, Bandung, Jawa Barat;

2. mengamati pengaruh dari keberadaaan healing garden terhadap pengguna berdasarkan konsep dan fungsi healing garden tersebut;

3. menyusun suatu usulan pemecahan masalah berupa rekomendasi dan saran apabila ditemukan ketidaksesuaian.

1.3. Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah pemahaman mengenai peran ruang terbuka hijau untuk penyembuhan yang diwujudkan dalam bentuk healing garden. Rekomendasi yang diajukan dalam studi ini digunakan sebagai bahan acuan dalam penyusunan rancangan healing garden yang sejenis di tempat lainnya.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Ruang Terbuka Hijau

Menurut Simonds (1983) ruang terbuka hijau mengasumsikan suatu karakter arsitektural ketika ruang tersebut tertutup secara keseluruhan ataupun hanya sebagian saja oleh elemen struktural. Ruang terbuka hijau, terbuka ke arah langit, memiliki keuntungan seperti limpahan sinar matahari, pola-pola bayangan, banyaknya udara yang mengalir, warna langit, dan keindahan dari awan-awan yang bergerak.

Selanjutnya, Simonds (1983) juga menjabarkan bahwa ruang terbuka hijau umumnya dikembangkan untuk beberapa fungsi. Fungsi tersebut antara lain dapat meluaskan fungsi dari sebuah struktur, contohnya seperti area parkir kendaraan di bagian depan sebuah rumah atau halaman belakang yang memperluas ruang makan ataupun dapur. Ruang terbuka hijau juga memiliki beberapa fungsi yang berbeda, seperti pada area rekreasi pada grup asrama atau tempat latihan militer yang diapit oleh barak tentara. Tetapi terlepas dari apakah ruang terbuka hijau tersebut berkaitan atau tidak dengan struktur yang digunakan, ruang tersebut haruslah berada dalam karakter struktur tersebut.

Salah satu bentuk ruang terbuka hijau adalah taman. Taman yang memiliki fungsi terapeutik bagi penggunanya antara lain disebut dengan healing garden. Suatu konsep perancangan suatu taman atau ruang yang mengaplikasikan ruang luar sebagai bagian dari terapi terintegrasi dengan kesehatan. Konsep ruang pada taman ini bertujuan untuk meningkatkan daya penyembuhan pasien dengan melihat keindahan taman.

Beberapa kualitas dan elemen yang terdapat pada healing garden berdasarkan penelitian dan observasi lapangan telah dilakukan di lebih dari 70 fasilitas kesehatan di AS, Inggris, Canada dan Australia. Kualitas dan elemen tersebut antara lain, mencakup, kesempatan untuk membuat pilihan dan mencari ruang privasi, kesempatan yang mendukung untuk bersosialisasi, kesempatan untuk pergerakan fisik dan gerak tubuh, bersentuhan dengan alam, jarak penglihatan taman, aksesibilitas, rasa aman, kenyamanan fisiologis, ketenangan, keakraban serta desain yang jelas dan tidak abstrak (Marcus, 2000).

2.2. Taman dan Hubungannya dengan Kesehatan Manusia

Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa penggunaan alam yang tepat dapat bermanfaat positif bagi kesehatan manusia. Menurut Tyson, Lambert dan Beattie (2002), hal tersebut dapat mengurangi stress; menurut Parsons and Hartig (2001) dan Ulrich (1999) dapat meningkatkan kesehatan; dan menurut Ulrich (1984) memandangi alam membantu dalam mengatasi rasa sakit (Smith, 2007). Hasil yang paling memungkinkan dari semua penelitian tersebut adalah keuntungan dalam mengurangi kegelisahan/stress dari pasien, karyawan dan pengunjung (Ulrich, 1984).

Dannenmaier (1995) menjabarkan sebuah studi terkenal dari Ulrich yang mempelajari dua kelompok dari pasien rumah sakit yang sembuh dari operasi yang sama. Kelompok pasien dengan jendela kamar yang menghadap taman atau suasana alami menjalani rawat inap pasca operasi yang lebih pendek, berkurangnya evaluasi negatif dari perawat, dan mendapat asupan obat atau penahan sakit yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan grup pasien dengan ruang kamar yang sama namun dengan jendela kamar yang menghadapi tembok bata. Hal ini menunjukkan bahwa terdapatnya pengaruh dari nuansa dan suasana alam terhadap kemampuan seseorang dalam proses penyembuhan dirinya.

Selanjutnya Ulrich menyimpulkan bahwa penciptaan dari desain lanskap atau pemandangan yang natural dapat bermanfaat. Menurutnya, secara umum manusia memilih pemandangan yang alami dibandingkan dengan pemandangan yang megah atau indah dari lingkungan terbangun perkotaan. Ulrich juga menambahkan bahwa desainer juga harus melihat yang disebut “desain yang mendukung”. Desain yang mendukung antara lain adalah desain yang menyediakan pasien rasa kendali terhadap lingkungan mereka, tempat untuk berinteraksi dengan keluarga dan teman untuk dukungan sosial, dan pengalihan yang positif untuk pengurangan stress yaitu bersentuhan dengan alam.

Studi lain melakukan percobaan untuk meneliti apakah pemandangan ke alam terbuka dengan perawatan yang intensif dapat mempercepat penyembuhan pasien yang menjalani operasi jantung. Dibandingkan dengan kelompok pasien lain yang diperlihatkan gambar yang abstrak dan kelompok pasien yang sama sekali tidak diberi gambar, kelompok yang diberi pemandangan ke alam terbuka

lebih tidak gelisah dan penggunaan obat pengurang rasa sakit yang lebih sedikit (Ulrich, 2000).

Studi mengenai hasil medis lainnya yang dilakukan Ulrich pada tahun 1984 membandingkan catatan kesembuhan dari pasien operasi kandung empedu yang memiliki akses pandangan keluar jendela yang memperlihatkan pepohonan dan yang menghadap dinding bata. Metode ini meyakinkan bahwa kelompok yang menghadap pepohonan dan yang menghadap dinding bata memiliki umur, berat badan, frekuensi merokok, dan riwayat medis yang serupa untuk menjaga agar factor lainnya tetap dalam keadaan konstan. Hasilnya menunjukkan bahwa kelompok pasien dengan akses pandang menghadap pepohonan memiliki jumlah hari rawat inap yang lebih pendek dan mengalami komplikasi pasca operasi yang lebih ringan (seperti pusing dan sesak napas) dibandingkan dengan kelompok pasien yang menghadap dinding bata.

Selanjutnya, pasien yang menghadap pemandangan alam ini lebih sering menerima komentar positif dari karyawan mengenai kondisi dalam catatan medisnya (contohnya, pasien dalam kondisi baik). Sementara itu, mereka yang termasuk dalam kelompok pasien yang kamarnya menghadap dinding bata mendapat komentar evaluasi yang negatif (contohnya, pasien butuh dukungan). Perbedaan signifikan lainnya adalah pasien yang menghadap ke pemandangan alam membutuhkan obat penahan rasa sakit yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan pasien yang menghadap ke dinding bata (Ulrich, 2002).

Selain itu, Dannenmaier (1995) juga menerangkan tentang Patrick Mooney, seorang profesor arsitektur lanskap di Universitas British Columbia, yang membangun taman di Cedarview Lodge, sebuah fasilitas tempat tinggal untuk pasien Alzheimer di Vancouver, Canada. Taman tersebut meliputi trellis sebagai orientasi pusat taman dan rimbunan pohon yang mengarahkan jalan yang berbelok dan kembali ke tempat masuk tanpa mengalami rintangan atau halangan.

Mooney membandingkan keefektifan tamannya dalam mengurangi perilaku kekerasan dengan taman yang terdapat pada fasilitas bagi Alzheimer lainnya dan fasilitas bagi Alzheimer yang tidak memiliki taman. Hasil yang didapatkan mengejutkan, karena pasien pada fasilitas yang terdapat taman, perilaku kekerasan yang terjadi menurun sebesar 19 persen antara tahun 1989 dan

1990. Pada fasilitas yang tidak memiliki taman, kekerasan tersebut meningkat sebesar 681 persen.

2.3 Healing Garden

Menurut Vapaa (2002), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kata health sebagai suatu kondisi atau keadaan dari fisik, mental dan sosial yang baik dan bukan hanya ketidakhadiran atas penyakit atau kelemahan belaka. Penggunaan kata healing pada kasus “healing garden” membuat defenisi-defenisi yang telah ada pada umumnya tidak dapat dijadikan pedoman. Manfaatnya lebih berkaitan bahwa taman ini dapat menyembuhkan seseorang, pengurangan rasa stress dan kemampuannya untuk melegakan, menenangkan, meremajakan atau memperbaiki kesehatan mental dan emosi seseorang. Peranan penting dari taman ini adalah untuk menyediakan perlindungan, memberikan tempat untuk bermeditasi atau untuk menimbulkan sifat yang diinginkan oleh pengguna taman.

Marcus dan Barnes (1999) menerangkan bahwa menurut seorang psikologi lingkungan, Ulrich, pada sebuah taman harus terdapat sejumlah kandungan alam yang dikenal antara lain seperti vegetasi hijau, bunga, dan air (Vapaa, 2002). Selanjutnya Ulrich mengatakan bahwa memberikan nama pada sebuah taman seperti “healinggarden, taman tersebut harus memiliki unsur therapeutic (nilai pengobatan) atau efek yang bermanfaat pada mayoritas penggunanya. Defenisi Ulrich mengenai healing garden ini lebih sederhana dan membiarkan berbagai macam bentuk yang dapat digunakan garden tersebut sama seperti berbagai macam tingkatan yang dapat dicapai healing. Pemikiran bahwa sebuah taman harus memiliki elemen seperti vegetasi hijau, tanaman berbunga dan air jadi terbuka untuk dibantah.

Menurut Ulrich (1984) taman terapeutik merupakan area taman yang didesain untuk menyediakan kebutuhan spesifik bagi kelompok pengguna dalam lingkungan perawatan. Taman sejenis ini digambarkan sebagai tempat untuk mencapai tahap yang meringankan atau waspada terhadap gejala fisik, tempat untuk memfasilitasi kemajuan dalam kesehatan secara keseluruhan, serta pengharapan bahwa seorang individu mengalami suatu pengalaman dan dengan demikian membantu dalam kemajuan kesehatan fisiknya. Menurut Smith (2007),

Joanne Westphal, menjelaskan dan mengkategorikan taman terapeutik sebagai berikut:

1. Healing Garden

Taman yang menyediakan kesempatan untuk memulihkan fungsi tubuh.

Dokumen terkait