• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI

3.3. Metode dan Tahapan Penelitian

3.3.2. Inventarisasi

Tahap ini merupakan tahap pengambilan data di lapangan, yaitu peneliti pengumpulan data secara langsung di lokasi penelitian. Inventarisasi dilakukan untuk mengetahui keadaan tapak sebenarnya sebagai acuan untuk dianalisis. Data yang dibutuhkan berupa data mengenai desain aktual, keadaan sosial dari pengguna taman, dan data dari aspek terapi (lihat Tabel 3.1).

Tabel 3.1 Jenis, Bentuk, dan Sumber Data

No Jenis Data Bentuk Data Sumber Data

1. Desain aktual

healing garden

a. Kondisi fisik tapak (letak, aksesibilitas, luas, dan batas tapak)

Observasi lapang dan lokasi studi

b. Konsep dan denah rancangan awal healing garden

Observasi lapang dan lokasi studi

c. Zonasi ruang dan area yang ada Observasi lapang d. Kualitas pada tapak Observasi lapang, dan

studi pustaka e. Elemen taman (cahaya, tanaman, warna,

wangi, suara)

Observasi lapang dan studi pustaka 2. Aspek

pengguna

a. Pengetahuan dan pendapat pengguna mengenai healing garden

Wawancara dan survei sederhana

b. Identitas pengguna (nama, umur, pekerjaan)

Wawancara dan survei sederhana

c. Jumlah, jenis, dan kriteria pengguna Wawancara dan survei sederhana

d. Bentuk aktivitas dan tujuan pengguna yang datang ke healing garden

Wawancara dan survei sederhana

e. Pengaruh adanya healing garden menurut pengguna

Wawancara dan survei sederhana

f. Pola perilaku pengguna Observasi lapang 3. Aspek

terapi

a. Program/aktivitas terapi yang telah ada Wawancara b. Kriteria kondisi pasien dalam

melaksanakan terapi

Wawancara c. Kriteria kegiatan terapi yang dapat

dilakukan di ruang luar

Wawancara d. Fasilitas yang dibutuhkan dalam terapi Wawancara

e. Kriteria desain taman terapi Studi pustaka

Penjelasan mengenai data yang dikumpulkan dideskripsikan sebagai berikut.

1. Data mengenai denah rancangan fisik dan konsep awal healing garden seperti lokasi, aksesibilitas, luas, dan batas tapak diperoleh dari lokasi studi. Selanjutnya, dianalisis kesesuaiannya berdasarkan kriteria desain fungsional modifikasi dari McDowell dan McDowell (1998), Marcus (1999, 2000), serta Stigsdotter dan Grahn (2002) yang dapat dilihat pada Tabel 3.2.

2. Konsep dan denah rancangan awal dari healing garden diperoleh untuk mengetahui kesesuian konsep taman dengan konsep dari healing garden yang memiliki kriterianya tersendiri. Denah rancangan awal diperoleh untuk membandingkan perubahan yang terjadi antara rancangan awal dengan rancangan yang terdapat pada saat ini (aktual).

Tabel 3.2 Kriteria Desain Fungsional Berdasarkan Para Ahli

Sumber: McDowwel dan McDowwel (1998), Marcus (1999, 2000), Stigsdotter dan Grahn (2002)

3. Data zonasi, ruang, kualitas, dan elemen pada tapak diamati dari observasi lapang. Data tersebut memberi gambaran mengenai aspek desain tapak secara keseluruhan agar dapat dievaluasi kesesuaiannya dengan konsep dari healing garden.

No Kriteria Healing Garden Aspek yang Dinilai di Tapak Aktual Menurut McDowwel dan McDowwel (1998)

1. Pintu masuk khusus yang mengundang dan mengajak pengunjung ke taman

Fisik (aksesibilitas) 2. Elemen air untuk efek psikologi,

spiritual, dan fisik

Elemen taman (elemen pendukung) 3. Penggunaan warna dan pencahayaan

yang kreatif

Kualitas tapak (pencahayaan dan warna) 4. Penekanan (emphasis) terhadap aspek

alami

Fisik (area), kualitas tapak (pemandangan) 5. Penggabungan dengan seni Elemen taman (elemen pendukung)

Menurut Marcus (1999, 2000)

1. Keragaman ruang Ruang-ruang taman (jenis/macam ) 2. Meratanya material hijau Fisik (area)

3. Mendukung aktivitas Sosial dan aktivitas (jenis aktivitas) 4. Menyediakan pengalihan yang positif Kualitas tapak (pemandangan, penciuman,

pendengaran, perabaan) 5. Meminimalisasi gangguan Kualitas tapak (keamanan) 6. Meminimalisasi ketidakjelasan(ambigu) Kualitas tapak (kenyamanan) 7. Kesempatan untuk membuat pilihan dan

mencari ruang privasi

Ruang-ruang taman (jenis/macam) 8. Kesempatan yang mendukung untuk

bersosialisasi

Ruang-ruang taman (jenis/macam) 9. Kesempatan untuk pergerakan fisik dan

gerak tubuh

Ruang-ruang taman (jenis/macam) 10. Bersentuhan dengan alam Fisik (area)

11. Jarak penglihatan taman Fisik (luasan)

12. Aksesibilitas Fisik (aksesibilitas)

13. Rasa aman Kualitas tapak (keamanan)

14. Kenyamanan fisiologis Kualitas tapak (kenyamanan, keamanan)

15. Ketenangan Kualitas tapak (kenyamanan)

16. Keakraban Kualitas tapak (kenyamanan)

17. Desain yang jelas dan tidak abstrak Ruang taman (desain area dan ruang)

Menurut Stigsdotter dan Grahn (2002)

1. Mempertimbangkan siapa pengguna utama dan tingkat kekuatan mentalnya

Sosial dan aktivitas (Jenis pengunjung) 2. Menstimulasi kelima panca indra Kualitas tapak (pemandangan, penciuman,

pendengaran, perabaan)

3. Mengakomodasi kegiatan aktif dan pasif Ruang-ruang taman (jenis/macam) 4. Berkomunikasi dengan pengguna melalui

cara yang suportif dan positif

Ruang-ruang taman (desain area dan ruang), kualitas tapak (pemandangan, penciuman, pendengaran, warna, keamanan, kenyamanan) 5. Akses yang mudah dicapai Fisik (aksesibilitas)

4. Data mengenai pengguna adalah tentang pengetahuan dan pendapat pengguna mengenai healing garden¸ identitas pengguna, jumlah dan jenis pengguna, bentuk aktivitas dan tujuan pengguna, serta pendapat mereka dengan keberadaan healing garden dan pengaruh apa yang dirasakan. Data tersebut diperoleh dengan serangkaian pertanyaan sederhana pada survei yang dilakukan pada pengunjung taman. Hasilnya digunakan dalam analisis untuk mengetahui seberapa jauh healing garden ini berpengaruh terhadap penggunanya.

5. Data mengenai pola perilaku pengguna healing garden diperoleh langsung dari observasi ke lapangan dengan mengamati pergerakan dan perilaku pengguna serta pusat aktivitas selama berada di tapak. Pengamatan dilakukan pada pagi, siang, dan sore hari untuk melihat pada waktu mana pengguna paling banyak mengunjungi tapak. Pengamatan dilakukan beberapa kali untuk mendapatkan data yang sesuai.

6. Data mengenai aspek terapi meliputi program/aktivitas terapi yang telah ada, kriteria kondisi pasien dalam melaksanakan terapi, kriteria kegiatan terapi yang dapat dilakukan di ruang luar, dan fasilitas yang dibutuhkan dalam terapi. Data tersebut diperoleh dengan melakukan wawancara terhadap dokter spesialis tertentu sebagai bahan rujukan dalam melakukan evaluasi.

7. Data mengenai kriteria desain taman terapi didapatkan dari studi pustaka berdasarkan teori Marcus McDowell dan McDowell (1998), Marcus (1999, 2000) serta Stigsdotter dan Grahn (2002). Kriteria ini kemudian dimodifikasi dan dijadikan rujukan sebagai bahan pembanding dalam menentukan desain healing garden yang tepat.

Jenis data yang diambil pada penelitian ini adalah data primer dan sekunder yang berupa data fisik dan non fisik. Data primer diperoleh dengan observasi lapang, teknik wawancara, dan kuesioner sederhana. Data sekunder sebagai data penunjang yang tidak didapatkan dari observasi lapang diperoleh melalui kepustakaan atau dokumen seperti profil instansi terkait.

a. Observasi lapang dilakukan untuk mengetahui langsung kondisi tapak. Hal ini dilakukan dengan memetakan atau menggambarkan desain dari taman, dan mengamati langsung kondisi fisik lanskap pada tapak, pemotretan

untuk mendokumentasikan kegiatan lapang dan gambaran tapak, karakter lanskap dan lingkungan sekitarnya, serta mengamati aktivitas dan perilaku pengguna tapak. Situasi dan kondisi taman dan perilaku pengguna tapak yang diamati yaitu pada pada pagi, siang dan sore hari.

b. Wawancara dan kuesioner dilakukan untuk memperoleh data dan informasi dari pengguna tapak yaitu pasien dan pengunjung pasien, serta pihak-pihak yang bersangkutan. Data yang didapatkan berkaitan dengan kondisi desain tapak aktual, kondisi sosial pengguna dan aspek terapi yang berpengaruh. Wawancara dilakukan terhadap dokter spesialis yang bersangkutan dalam menangani terapi yang dapat dilakukan di ruang luar, sedangkan kuesioner ditanyakan kepada pengguna tapak. Pengguna tapak yaitu pasien dan pengunjung pasien yang menggunakan tapak sehari-hari. Kuesioner dilakukan dengan menggunakan metode sampling yang ditentukan secara sistematik, yaitu pengunjung yang datang ke taman pada urutan nomor ganjil. Jumlah responden yang disurvei berjumlah 42 orang.

Dokumen terkait