• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASSIGMENT AND AGENCY IN INSURANCE

1.1 Dalam kaitan dengan assigment dalam kontrak asuransi (Sept 2006 No. 13)

a.  J elaskan apa yang dimaksud denga n assigmennt b. J elaskan 2 (dua) macam / jenis kontrak asuransi  J awaban :

a.  Yang dimaksud assigment

Pengalihan asuransi (transfer of policy) dari pihak yang satu ke pihak lain memerlukan pertimbangan underwriting, mengingat pemegang polis yang baru mungkin insurable interestnya tidak sama.

b. 2(dua) macam / jenis kontrak asuransi

Dilihat dari sifat mengikatnya suatu kontrak dan dikaitkan dengan kewajiban pa ra pihak d alam suatu kontrak, maka kontrak da pa t diba gi dua yaitu:

1) Unilateral Contrac t(Bobot 25%)

Pada Unilateral Contract meskipun terda pa t dua p ihak da lam kontrak tersebut akan tetapi hanya satu pihak saja yang mempunyai janji/ kewajiba n (legally bound) untuk melakukan sesuatu ata u prestasi. Contoh: sebuah kontrak atau janji dari pemilik barang hilang untuk memberikan suatu imbalan bagi yang menemukan barang yang hilang tersebut

2) Bilateral Contract(Bobot 25%)

Sedangkan pada Bilateral Contract masing-masing pihak (semua pihak) dalam suatu kontrak mempunyai kewajiban (janji) untuk melakukan sesuatu (prestasi) kepada pihak lainnya. Contoh: Insurance Contract, penanggung dan tertanggung sama-sama mempunyai kewajiban (janji) yaitu tertanggung wajib membayar premi dan penanggung wajib membayar ganti kerugian jika terjadi suatu kerugian yang dijamin oleh polis (contract of insurance)

1.2 Uraikan mengapa personal contract tidak dapat dialihkan secara bebas (not free ly a ssig nab le). (Mar 2009 No. 8)

Soa l-J awa b Ujian LSPP AAMAI 102 - Hukum Asuransi, 2006 s.d. Ma ret 2016

86

Bab 9: Assignment and Agency in Insurance

 J awaban yang disarankan :

Personal Contract tidak dapat dialihkan secara bebas karena tingkat risiko sangat dipengaruhi oleh tertanggung atau priba di tertanggung, misalnya polis asuransi kebakaran atas sebua h rumah, penga lihan polis hanya dapat dilakukan atas persetujuan tertanggung.

1.3 Sebutkan 5(lima) penggunaan assigment  J awaban :

a. Personal contract

b. Assignment of Marine Policies

c. Assignment of Life Policies

d. Ab solute Assignment

e. Conditional Assignment

f. Policies of Assurance Act 1867

g. Assignment of policy proceeds

1.4 Uraikan pengertian da n perbeda an Pialang asuransi dengan agen asuransi (Sept 2007 No. 6)

 J awaban :

a. Broker (pialang) ad alah ag en ca lon tertanggung ap abila :

Pialang asuransi yang memberikan jasa dalam keperantaraan dalam penutupan asuransi dan penanganan penyelesaian ga nti rugi dengan bertindak untuk kepentingan tertanggung

b. Agen adalah agen penanggung apabila:

Agen asuransi yang memberikan jasa keperantaraaan dalam rangka pemasaran jasa asuransi untuk da n atas nama penanggung

1.5 Uraikan perbeda an usaha asuransi dengan usaha penunjang usaha asuransi (Sept 2008 No. 4)

 J awaban :

 J enis usaha perasuransian meliputi:

a. Usaha asuransi terdiri dari:

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.Akade miAsuransi.org

87

Bab 9: Assignment and Agency in Insurance

resiko atas kerugian, kehilangan manfaat da n tanggung jawa b hukum terhadap pihak ke-3 yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti

2. Usaha asuransi jiwa yang memberikan jasa dalam penanggulangan resiko yang dikaitkan dengan hidup ata u meningga lnya seseorang yang d ipertanggungkan

3. Usaha reasuransi   yang memberikan jasa dalam pertanggungan ulang terhadap resiko yang dihadapi perusahaan asuransi kerugian da n atau jiwa

b. Usaha penunjang asuransiterdiri dari:

1. usaha pialang asuransi yang memberikan jasa dalam keperantaraan dalam penutupan asuransi dan penanganan penyelesaian ganti rugi dengan bertindak untuk kepentingan tertanggung

2. usaha pialang rea suransi yang memberikan jasa da lam keperantaraan da lam penempatan reasuransi da n penanga nan penyelesaian ganti rugi dengan bertindak untuk kepentingan perusahaan asuransi. 3. usaha  penilai ke rug ian asuransi yang memberikan jasa penilaian

terhadap kerugian pada objek asuransi yang dipertanggungkan 4. usahakonsultan aktuaria yang memberikan jasa konsultasi aktuaria 5. usaha ag en asuransi yang memberikan jasa keperantaraaan dalam

rangka pemasaran jasa asuransi untuk da n atas nama penanggung

1.6 Uraikan 3 (tiga) ruang lingkup usaha perasuransian yang diatur dalam UU No.40/2014. (April 2015 No. 8)

 J awaban :

RUANG LINGKUP USAHA PERASURANSIAN Pasal 2

(1) Perusahaa n asuransi umum hanya d apa t menyelenggarakan:

a. Usaha Asuransi Umum, termasuk lini usaha asuransi kesehatan dan lini usaha asuransi kec elakaan diri; dan

b. Usaha Rea suransi untuk risiko Perusahaan Asuransi Umum lain.

(2) Perusahaan asuransi jiwa hanya dapa t menyelenggarakan Usaha Asuransi  J iwa termasuk lini usaha anuitas, lini usaha asuransi kesehatan, da n lini

usaha asuransi kecelakaan diri.

(3) Perusahaan rea suransi hanya da pa t menyelengga rakan Usaha Reasuransi. Pasal 3

(1) Perusahaa n asuransi umum syariah ha nya da pa t menyelengga rakan: a. Usaha Asuransi Umum Syariah, termasuk lini usaha asuransi kesehatan

berdasarkan Prinsip Syariah dan lini usaha asuransi kecelakaan diri berdasarkan Prinsip Syariah; dan

b. Usaha Reasuransi Syariah untuk risiko Perusahaan Asuransi Umum Syariah lain.

Soa l-J awa b Ujian LSPP AAMAI 102 - Hukum Asuransi, 2006 s.d. Ma ret 2016

88

Bab 9: Assignment and Agency in Insurance

(2) Perusahaa n asuransi jiwa syariah ha nya da pa t menyelengga rakan Usaha Asuransi J iwa Syariah termasuk lini usaha anuitas berdasarkan Prinsip Syariah, lini usaha asuransi kesehatan berdasarkan Prinsip Syariah, dan lini usaha asuransi kecelakaa n diri be rda sarkan Prinsip Syariah.

(3) Perusahaan reasuransi syariah hanya dapat menyelenggarakan Usaha Reasuransi Syariah.

Pasal 4

(1) Perusahaan pialang asuransi hanya dapat menyelenggarakan Usaha Pialang Asuransi.

(2) Perusahaan pialang reasuransi hanya dapat menyelenggarakan Usaha Pialang Rea suransi.

(3) Perusahaan penilai kerugian asuransi hanya dapat menyelenggarakan Usaha Penilai Kerugian Asuransi.

Pasal 5

(1) Ruang lingkup Usaha Asuransi Umum dan Usaha Asuransi J iwa sebaga imana d imaksud dalam Pasal 2 ayat (1) da n ayat (2) serta Usaha Asuransi Umum Syariah da n Usaha Asuransi J iwa Syariah sebaga imana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) dan ayat (2) dapat diperluas sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

(2) Perluasan ruang lingkup Usaha Asuransi Umum, Usaha Asuransi J iwa, Usaha Asuransi Umum Syariah, da n Usaha Asuransi J iwa Syariah sebaga imana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa penambahan manfaat yang besarnya didasarkan pada hasil pengelolaan da na.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengena i perluasan ruang lingkup Usaha Asuransi Umum, Usaha Asuransi J iwa, Usaha Asuransi Umum Syariah, da n Usaha Asuransi J iwa Syariah sebaga imana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur da lam Peraturan Otoritas J asa Keuangan.

1.7 Uraikan Tuga s da n kewa jiba n dari Pialang Asuransi dan Agen Asuransi menurut undang-undang no 40 tahun 2014 beserta peraturan pelaksanaannya (Okt 2010 no 2) *penyesuaian

 J awaban :

Pialang asuransi

Usaha Pialang Asuransi adalah usaha jasa konsultasi dan/atau keperantaraan dalam penutupan asuransi atau asuransi syariah serta penanganan penyelesaian klaimnya dengan bertindak untuk dan atas nama pemegang polis, tertanggung, atau peserta.

(1) Perusahaan pialang asuransi wajib memberikan keterangan yang sejelas-jelasnya kepada penanggung tentang objek asuransi yang dipertanggungkan, dan wajib menjelaskan secara benar kepada tertanggung tentang ketentuan isi polis, termasuk mengenai hak dan kewajiban tertanggung

(2) Perusahaa n pialang asuransi dilarang menerbitkan dokumen penutupan sementara dan atau polis asuransi

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.Akade miAsuransi.org

89

Bab 9: Assignment and Agency in Insurance

antara jumlah premi yang belum disetor kepada Perusahaan Asuransi da n jumlah mod al sendiri

Agen asuransi

UU No 40/2014 pasal 1 nomor 28

Agen Asuransi adalah orang yang bekerja sendiri atau bekerja pa da bada n usaha, yang bertindak untuk dan atas nama Perusahaan Asuransi atau Perusahaan Asuransi Syariah dan memenuhi persyaratan untuk mewakili Perusahaan Asuransi atau Perusahaan Asuransi Syariah memasarkan produk asuransi atau produk asuransi syariah.

PP No 73/1992 pasal 27

(1) Setiap a gen asuransi hanya d apa t menjadi agen dari 1 (satu) perusahaa n asuransi

(2) Agen asuransi wajib memiliki perjanjian keagenan dengan perusahaan asuransi yag diageni

(3) Semua tindakan agen asuransi yang berkaitan dengan transaksi asuransi menjadi tanggung jawab perusahaan asuransi yang diageni

(4) Agen asuransi dalam menjalankan kegiatannya harus memberikan keterangan yang benar dan jelas kepada calon tertanggung tentang program asuransi yang dipasarkan dan ketentuan isi polis, termasuk mengenai hak da n kewajiba n calon tertanggung

1.8 Uraikan pengertian usaha pialang asuransi yang diatur da lam Unda ng-Undang No 40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian. (April 2015 no 3)

 J awaban :

UU No. 40 Tahun 2014

Usaha Pialang Asuransi adalah usaha jasa konsultasi dan/atau keperantaraan dalam penutupan asuransi atau asuransi syariah serta penanganan penyelesaian klaimnya dengan bertindak untuk dan atas nama pemegang polis, tertanggung, atau peserta.

1.9 Berkaitan dengan Agen dan Pialang: (Sept 2013, No. 14)

a.  J elaskan 5 (lima) kewajiba n da ri Agen menurut hukum Inggris

b. Uraikan pengertian Agen Asuransi menurut unda ng-undang No. 40 Tahun 2014

c. Uraikan pengertian Pialang Asuransi menurut Undang-Undang No. 40  Tahun 2014 *penyesuaian

 J awa ban : a. Lihat atas

Soa l-J awa b Ujian LSPP AAMAI 102 - Hukum Asuransi, 2006 s.d. Ma ret 2016

90

Bab 9: Assignment and Agency in Insurance

b. Lihat atas c. Lihat atas

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.Akade miAsuransi.org

91

Bab 10: Making Claim

BAB X