• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEASURING THE LOSS

(THE PRINCIPLE OF INDEMNITY)

1.1 Uraikan bahwa polis asuransi kerugian disebut sebagai contrac t of indemnity. (Mar 2009 No. 4)

 J awaban yang disarankan :

Polis asuransi kerugian disebut contract of indemnity karena jika terjadi kerugian / klaim maka jumlah ganti kerugian harus dihitung besarnya kerugian tersebut dan tujuan pembayaran klaim adalah untuk meng emb alikan  posisi keuang an tertang g ung ke pada posisi semula sesaat se belum terjadi kerug ian dan bukan untuk mendap atkan suatu yang leb ih atau keuntung an

1.1 Uraikan pengertian kontrak asuransi indemnitas (indemnity contract). (Mar 2016 No. 5)

 J awaban yang disarankan : lihat atas

1.2 Uraikan Perbedaan dari indemnity contract policy dengan non contract policy da lam perjanjian asuransi (Sept 2009 No. 7)

 J awaban :

Indemnity c ontrac t policy

sebagai kompensasi nansiil yang pasti dan cukup menempatkan tertanggung da lam posisi keuangan tertanggung sesudah kerugian sebaga imana yang ia alami segera sebelum peristiwanya terjadi.

Indemnity non contract policy

 janji untuk bertanggung jawab atas utang, kegagalan atau kesalahan mengantar oleh orang lain.

Soa l-J awa b Ujian LSPP AAMAI 102 - Hukum Asuransi, 2006 s.d. Ma ret 2016

102

Bab 11: Measuring the Loss (Te Principle of Indemnity)

1.3. Berkaitan denga n Principle of indemnity, jelaskan : (Mar 2010 No. 13) a. Pengertian Indemnity

b. Pengertian dan perbedaan antara excess dan francisse disertai contoh c. 4(empat) metode dalam memberikan indemnity

 J awaban :

a. Pengertian Indemnity

Sebagai kompensasi nansiil yang pasti dan cukup menempatkan tertanggung dalam posisi keuangan tertanggung sesudah kerugian sebagaimana yang ia alami segera sebelum peristiwanya terjadi.

b. Pengertian dan perbedaan antara excess dan francisse disertai contoh Excess

- Adalah jumlah dari setiap claim yang merupakan faktor peng urang

da lam pembayaran klaim

- Biasanya diperjanjikan dalam polis sebaga i kesepakatan jumlah

- Secara teori berarti tertanggung menahan sebagai resiko sendiri yang konsekuensinya dia akan menerima penggantian kurang dari indemnity

Franchise

Adalah sejumlah tertentu yang disepakati bersama antara penanggung dan tertanggung di mana apabila kerugian kurang dari jumlah tersebut maka klaim tidak dibayar. Tapi apa bila jumlah mencapa i jumlah minimum maka klaim akan diganti seluruhnya.

c. 4(empat) metode dalam memberikan indemnity 1. Payment (of money) atau cash (Bobot 25%)

Penanggung memberikan indemnitas dengan cara membayar dengan sejumlah uang tunai.

Kontrak asuransi adalah janji akan membayar sejumlah uang bila terjadi kerugian.

Cara pembayaran menurut pengalaman: dengan uang kontan, dengan cheque, dengan giro bilyet

 J ika menyangkut pihak ketiga pembayaran seperti tersebut di atas langsung kepada pihak ketiga

Biasanya d ilakukan untuk asuransi kebakaran, marine dan life 2. Repair(Bobot 25%)

Penanggung memberikan indemnitas dengan c ara mempe rbaiki

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.Akade miAsuransi.org

103

Bab 11: Measuring the Loss (Te Principle of Indemnity)

Biasanya untuk asuransi kendaraan bermotor

Penanggung dapat memberikan indemnity dengan cara ini, biasanya dia menyediakan fasilitas bengkel atau bahkan bengkel kepunyaan penanggung sendiri.

Caranya tertanggung tinggal menarik mobil yang rusak ke bengkel penanggung kemudian mengisi formulir, kendaraan diperiksa oleh petugas bengkel dan pekerjaan perba ikan bisa dimulai

3. Replacement(Bobot 25%)

Penanggung memberikan indemnitas dengan c ara meng g anti barang ob yek asuransi yang mengalami kerusakan.

Biasanya untuk asuransi glass insurance, perhiasan, mobil baru penanggung memanfaatkan discount dari perusahaan yang dibelinya.

Menyimpang da ri prinsip indemnity, pa da motor insurance ada “new for old” tapi hanya sedikit sekali perbeda annya dan penanggung sudah mendapat discount waktu pembelian.

4. Reinstatement(Bobot 25%)

Penanggung memberikan indemnitas dengan cara membangun kembali harta benda (obyek asuransi) yang mengalami kerusakan. Artinya pemulihan kembali harta benda yang dipertanggungkan kepada kondisi sesaat sebelum kerugian.

Apabila terjadi total loss, indemnity dilakukan dengan cara rebuilding, sedangkan apabila terjadi partial loss dilakukan repair. Reinstatment bisa terjadi dalam keada an sebaga i berikut:

- oleh penanggung da lam terms of the policy - oleh penangg ung dalam UU

- oleh tertanggung da lam UU da n kontrak 5. Mea surement of Indemnity

Pada asuransi non life berlaku unliquidated damages, artinya besarnya claim yang a kan dituntut tida k diketahui sebelumnya. Untuk asuransi life, berlaku liquidated damages, artinya jumlah uang yang akan diberikan suda h pa sti sebelumnya.

1.4 Berkaitan dengan Principle of Indemnity, jelaskan: (Sept 2015, No. 9) a. Pengertian indemnity;

b. Ketentuan Umum (general rules) dalam menghitung besaran indemnity

Soa l-J awa b Ujian LSPP AAMAI 102 - Hukum Asuransi, 2006 s.d. Ma ret 2016

104

Bab 11: Measuring the Loss (Te Principle of Indemnity)

d. da sar perhitunga n besaran indemmty untuk mesin-mesm (machinery).  J awaban :

a. Pengertian indemnity;

Secara ringkas, Indemnity adalah kompensasi nansiil yang pasti dan cukup menempatkan tertanggung da lam posisi keuangan tertanggung sesudah kerugian sebagaimana yang ia alami segera sebelum peristiwanya terjadi.

Kata indemnity secara literal berarti menyelamatkan dari kerugian dan untuk istilah dari asuransi melindungi atau mengamankan dari kerusakan atau kehilanga n.

Dengan demikian indemnity dimaksud untuk memberikan kompensasi keuangan atas kerugian yang diderita oleh tertanggung dan menempatkan mereka ke posisi yang sama setelah kejadian sebagaimana dimiliki sebelumnya. .

Dari konsep indemnity ini dapat, dikatakan bahwa sasaran asuransi adalah untuk memberikan kompensasi keuangan yang pas bagi tertanggung dan secara implisit tertanggung tidak dapat menerima kompensasi lebih dari yang nilai kerugian yang dialami tidak berhak menerima keuntungan dari kerugian yang terjadi.

Pernyataan ini sangat ditegaskan dalam polis – polis non-life yang beroperasi sebagai kontrak indemnity sebagai mana diputuskan oleh hakim Brett L.J dalam kasus hukum Castellain v. Preston (1883)

Banyak faktor yang mengcegah tertanggung untuk menerima full indemnity dan akan secara khusus dipelajari.

b. Ketentuan Umum (general rules) dalam menghitung besaran indemnity

Di Indonesia pada Pasal 246 KUHD secara jelas bahwa Asuransi merupakan suatu perjanjian ganti rugi atau perjanjian indemnitas (Contract Of Indemnity) artinya penanggung berjanji akan membayar ganti rugi seimbang sesuai kerugian yang diderita oleh tertanggung, apabila objek telah dipertanggungkan dgn. nilai penuh.

Besarnya kerugian dihitung berdasarkan nilai pada sesaat sebelum terjadi peristiwa kerugian

Di Inggris hakim yang memeriksa perkara “castellain Vs. Preston” pada tahun 1883 menyatakan sbb. :

“Dasar dari setiap aturan yg telah diberlakukan dalam hukum asuransi, yang dikenal dalam kontrak asuransi marine dan kebakaran adalah kontrak ganti rugi saja,……. dan jika sekiranya persoalan itu diajukan sebagai sesuatu yang menyimpang dari kontrak, misalnya baik yg akan mencegah tertanggung dari perolehan indemnity secara penuh ataupun yang memberikan lebih dari indemnity penuh, per soalan itu harus dianggap tidak benar”

c. da sar perhitunga n besaran indemnity untuk ba ngunan (building)! Bila satu bangunan rusak, dasar indemnity yang biasa adalah biaya

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.Akade miAsuransi.org

105

Bab 11: Measuring the Loss (Te Principle of Indemnity)

perbaikan atau rekonstruksi pada saat kejadian dengan pengurangan bila ada nya betterment. Betterment ada 2 bentuk.

Pertama, bila bangunan diperbaiki, beberapa bagian dari struktur menjadi baru sehingga ketika pekerjaan perbaikan sudah selesai nampak lebih ba ik da ri sebelum kejadian.

Kedua, betterment terjadi ketika kualitas bangunan menjadi lebih baik bila adanya perbaikan. Contoh, tangga tambahan dipasang dan dipasangnya system sprinkler selama rekonstruksi dilakukan. Sekali lagi, penanggung tidak bertanggung jawab atas adanya betterment seperti ini dalam polis indemnity, biaya tambahan seluruhnya menjadi tanggung jawab tertanggung.

Dalam hal terjadinya total loss atau satu kerusakan yang sanga t pa rah pada bangunan, biaya membangun kembali struktur seperti kepada bentuk sebelumnya sebenarnya da pat melebihi harga ba ngunan atau melebih harga penggantian struktur yang lama kedalam bentuk yang modern.

Basis yang tepat bergantung pada sejumlah faktor termasuk maksud da ri tertanggung bila rebuilding, apakah akan dibangun kemba li maka tindakan yang wajar harus diambil.

Kasus Reynolds and Anderson v. Phoenix Assurance C o. Ltd. (1978), tergugat membeli satu bangunan tua yang digunakan untuk pabrik proses pembuatan beer dan mengasuransikannya sebesar 18,000 pounds jauh lebih kecil dari nilai beli yang sebenarnya. Kemudian sum insured naik menjadi 628,000 pounds untuk mengcover nilai rebuilding bila terjadi kerusakan total pada bangunan tersebut. Kemudian kebakaran terjadi yang merusakan sebagian dari bangunan dan terjadilah dispute atas dasar yang tepat dalam melakukan indemnity. Hakim memberikan 3 alternatif sebagai dasar yaitu:

- market value

- biaya membangun satu ba ngunan modern sebaga i gantinya (sekitar 50,000 pounds)

- Biaya reinstatement, membangun kembali ba gian yang rusak ke posisi yang sama (bisa melebihi 250,000 pounds).

Harga pasar dari satu bangunan agak sulit untuk diakses, namun hal ini lebih renda h da ripada biaya memba ngun kembali. Biaya penggantian modern juga lebih murah dari pada biaya rebuilding. Akan tetapi, pengadilan memutuskan bahwa cara yang tepat atas indemnity adalah cara dengan alternative ketiga. Sebab tertanggung punya intensi awalnya untuk rebuilding.

d. dasar perhitungan besaran indemmty untuk mesin-mesm (machinery). Indemnity pada umumnya dinilai sebaga i berikut:

1. Biaya pe rba ikan dikurangi allowance wear & tea r, bila diterapkan 2. Biaya penggantian kurang wear & tear bila biaya perbaikan tidak

mungkin.

Dalam kasus yang kedua, dapat diterima bahwa tersedia pasar untuk sec ond hand dimana tertanggung da pa t membelanjakan penggantian ba rang. Akan tetapi bila tidak ada tersedia pa sar untuk ba rang sec ond-hand untuk property tertentu karena bila suda h rusak tidak terpakai lagi (jadi bangkai). Dalam kasus ini, tertanggung berhak untuk pembelian peralatan yang baru dan biasanya dikurangi betterment. Contoh –

Soa l-J awa b Ujian LSPP AAMAI 102 - Hukum Asuransi, 2006 s.d. Ma ret 2016

106

Bab 11: Measuring the Loss (Te Principle of Indemnity)

contoh komod itas bila

dimana harga retail barang second-hands digunakan adalah kendaraan bermotor dan peralatan kantor tertentu.

Note: Untuk objyek pertanggungan lainnya, silakan buka website ini: http:// www.akademiasuransi.org/ 2012/12/ba b-11-mengukur-kerugian-prinsip.html

1.4 Uraikan perbeda an unliquidated damage dengan liquidated damage (Sept 2006 No. 1)

 J awaban : lihat diatas

1.5 Uraikan 4 (empat) metode pemberian indemnitas (Mar 2007 No.7 ).  J awaban yang disarankan :

Ada empat metode pemberian indemnitas:

1. Payment (of money) atau cash(Bobot 25%)

Penang g ung membe rikan indemnitas de ng an cara membayar de ng an sejumlah uang tunai.

2. Reinstatement(Bobot 25%)

Penang g ung memberikan indemnitas deng an c ara membang un kemba li harta be nda ( obye k asuransi) yang meng alami kerusakan.

3. Repair(Bobot 25%)

Penang g ung me mberikan indemnitas deng an ca ra memperbaiki obye k asuransi yang meng alami kerusaka n.

4. Replacement(Bobot 25%)

Penang g ung memberikan indemnitas deng an c ara meng g anti barang obyek asuransi yang meng alami kerusakan.

1.6  J elaskan 4(empat) metode pemberian indemnity (Sept 2007 No. 13)  J awaban : Lihat diatas

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.Akade miAsuransi.org

107

Bab 11: Measuring the Loss (Te Principle of Indemnity)

1.7  J elaskan 5 (lima) hal yang membatasi besarnya indemnity yang menjad i hak dari tertanggung dalam asuransi kerugian.

 J awaban :

1. Sum Insured :

- Ma ksimum batas pengga ntian kerugian - Batas tanggung jawab penanggung 2. Average

-  Terjad i karena ada under insuranc e

- Dikarenakan penanggung hanya menikmati premi penyelesaian claim sebaga i indemnity, dengan rumusan sebaga i berikut:

Sum Insured x Loss Full value

-  Tertanggung menerima kurang dari apa yang dideritanya tapi sec ara implisit tertanggung mend anai sendiri karena under insurance or self insurance

3. Excess

- Adalah jumlah dari setiap claim yang merupakan faktor pengurang da lam pembayaran klaim

- Biasanya diperjanjikan dalam polis sebaga i kesepakatan jumlah

- Secara teori berarti tertanggung menahan sebagai resiko sendiri sendiri yang konsekuensinya dia akan menerima penggantian kurang dari indemnity

4. Franchise

Adalah sejumlah tertentu yang disepakati bersama antara penanggung dan tertanggung di mana apabila kerugian kurang dari jumlah tersebut maka klaim tida k dibayar. Tapi apa bila jumlah mencapa i jumlah minimum maka klaim akan diganti seluruhnya.

5. Limit

Adalah batas jumlah maksimum penggantian wardingnya “In the event of loss not more than Rp 100.000,- akan dibayar setiap artikel”

 J ad i Rp 100.000,- adalah maksimum limit penggantian apab ila kerugiannya Rp 200.000,- maka jumlah yang dibayar adalah tetap Rp

100.000,-6. Deductible

Pada prinsipnya sama dengan excess namun biasanya untuk jumlah yang cukup besar. Seperti dalam marine insurance, deductible 1% of SI, dalam pabrik Rp 150 juta.

1.8 Sebutkan 5 (lima) hal yang membatasi besarnya indemnity yang menjadi hak dari tertanggung dalam asuransi kerugian. (Mar 2009 No. 5)

 J awaban yang disarankan :

1. Sum Insured atau Limit of Indemnity 2. Other Policy Limit

Soa l-J awa b Ujian LSPP AAMAI 102 - Hukum Asuransi, 2006 s.d. Ma ret 2016

108

Bab 11: Measuring the Loss (Te Principle of Indemnity)

3. Under Insurance or Average 4. Excess or Ded uctible

5. Franchise

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.Akade miAsuransi.org

109

Bab 12: Subrogation and Contribution

BAB XII

SUBROGRATION AND