• Tidak ada hasil yang ditemukan

1.1 Sehubunga n denga n agency menurut hukum Inggris, jelaskan : (Sept 2006 No. 10)

a. 3(tiga) c ara terjad inya hubungan keage nan (c reation of ag ency ) antara principal dengan agent

b. 5(lima) kewajiban (duties) da ri seorang agent terhada p prinsipal  J awaban :

a. 3 (tiga ) cara terjadinya hubungan keagenan (creation of agency) antara principal dengan agent

1. Kesepa katan atau pe rjanjian (ag reement atau perjanjian)

Pada umumnya hubungan kea genan tercipta melalui satu persetujuan antara principal dan agen. Kesepakatan ini akan tertuang dalam satu kontrak. Dalam beberapa contoh, ada kesepakatan Namun tidak ada ikatan hukum yang sah, contohnya ketika agen tersebut tida k menda patkan a pa – apa (fee atau komisi) atas pekerjaa n yang dilakukan.

2. Peng esahan (ratikasi)

Dalam kasus, hubungan antara principal dengan agen tercipta secara retrospective (misalnya agen telah melaksanakan tugasnya) sesuai dengan doktrin ratication.

 J adi, jika si A berlaku sebagai agen si B da n melakukan atas nama dan kepentingan si B, dan setuju untuk menjual mobil si B kepda si C, kemudian si A menerima kesepakatan untuk saling mengikat.

3. Kep erluan (N ec essity)

Agensi dengan kebutuhan timbul ketika seorang dipercayakan atas barang milik orang lain dan atas dasar emergensi orang tersebut harus melakukan sesuatu untuk mengamankannya.

Agency dengan necessity akan timbal hanya pada saat yang tidak mungkin untuk menerima instruksi dari pemiliknya pada satina. Agenc y seperti sangat jarang ditemukan saat ini berhubung kemajuan tehnology sudah dimilik hampir semua orang.

b. 5 (lima) kewajiba n (duties) dari seorang a gent terhadap prinsipal

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.Akade miAsuransi.org

59

Bab 5: Law of Agency 

2. Untuk melaksanakan de ng an telitian dan c aka p.

3.  Melaksanakan kewa jiba n sec ara personal (tida k dideleg asikan kepad a orang lain)

4. Bertindak deng an itikad ba ik kepa da p rinc ipalnya.

5.  Memp ertang g ung jawabkan uang ya ng diterima atas nama  princ ipa lnya .

1.2  J elaskan 3 (tiga) hal yang menciptakan hubungan keagenan (creation of agenc y) antara principal denga n agent dalam hukum keagenan Inggris. (Mar 2016, No. 10)

 J awaban : Lihat di atas

1.3 Uraikan pengertian agency by ratication. (Mar 2014, No 2)  J awaban :

Dalam kasus, hubungan antara principal dengan agen tercipta secara retrospective (misalnya agen telah melaksanakan tugasnya) sesuai dengan doktrin ratication (pengesahan).

 J adi, jika si A berlaku seba gai agen si B dan melakukan atas nama dan kepentingan si B, dan setuju untuk menjual mobil si B kepda si C, kemudian si A menerima kesepakatan untuk saling mengikat.

1.4 Uraikan Remedies / Perbaikan atas adanya Pelanggaran kewajiban agency  J awaban :

Sejumlah perbaikan ada pada principal bila seorang agen gagal melaksanakan kewajibannya.

Contohnya, principal da pat:

1. Menuntut agen atas kerugian dan pelanggaran kontrak

2. Dalam kasus tertentu, menuntut si agen dalam hal terjadi kesalahan. (contohnya: bila si agen menolak untuk mengembalikan harta benda milik principa l)

3. Untuk pelanggaran yang serius (seperti menerima suap) memecat si agen tanpa pemberitahuan lebih dulu dan Kompensasi.

Soa l-J awa b Ujian LSPP AAMAI 102 - Hukum Asuransi, 2006 s.d. Ma ret 2016

60

Bab 5: Law of Agency 

5. bila pelanggaran bersifat disengaja, membatalkan kontrak dan menolak membayar komisi.

6. Menuntut biaya a tas kega galan agen da lam melakukan a genc y dealings.

1.5  J elaskan hak-hak agency.  J awaban :

Agen punya dua hak utama yang menyangkut pemakaian jasanya oleh si principalnya, yaitu: hak untuk menerima remunerasi da n hak untuk mendapatkan ganti rugi.

1 Remunerasi

Satu agency yang bekerja serampangan tidak akan dibayar. Namun apabila ada kesepakatan yang tegas maupun tidak langsung untuk melakukan hal yang demikian, principalnya harus memberikan reward kepad a agen atas setiap pekerjaan yang sudah dilakukan.

2 Ganti Rugi (Indemnity)

Agen mengeluarkan biaya biaya dalam melaksanakan kewajibannya, agen berhak untuk mendapatkan ganti rugi dari principalnya. Akan tetapi agen akan kehilanga n hak untuk menerima ganti rugi jika:

a. tindakan agen bukan yang dikuasakan oleh principalnya.

 b. agen melakukan pelanggaran da lam melaksanakan kewajiba nnya.

c. tindakannya yang illegal atau tidak sah oleh undang – undang. 3. Lien (Hak Gadai)

Hak Gadai adalah hak untuk menahan barang orang lain untuk jaminan pembayaran atas piutang. Dalam konteks agency, seorang agen akan punya hak untuk menahan harta benda milik principalnya sebagai  jaminan pembayaran komisi atau uang yang menjadi milik agen.

Akhirnya satu hak gadai akan berakhir bila principal telah membayar atau menawarkan untuk membayar jumlah yang menjadi kewa jiba nnya.

1.6  J elaskan berakhirnya agensi  J awaban :

 Terda pa t beberapa c ara dimana agensi da pat berakhir:

1. Kesepakatan kedua pihak, sebagaimana awalnya agensi terjadi atas kesepakatan, d emikian juga berakhir lewat kesepakatan.

2. Pelaksanaan (isi kontrak sudah dilaksanakan) misalnya bila si agen dikuasakan untuk menjual rumah maka apa bila rumah suda h diterima oleh si Pembeli maka tugas si agen sudah berakhir.

disusun oleh: Afrianto Budi Purnomo, SS MM - www.Akade miAsuransi.org

61

Bab 5: Law of Agency 

3. Lapse of Time (lewat waktu), Bila kontrak agensi dibuat dengan periode waktu yang sudah ditentukan contohnya 1 tahun, maka agensi berakhir bila periode waktu sudah lewat.

4. Withdrawal Authority (dicabutnya otoritas), Pada umumnya prinsipal dapat mencabut otoritas si agen kapan saja. Namun hal ini bisa saja menyebabkan pelanggaran kontrak keagenan bila secara Express ditega skan sehingga prinsipal d apa t dituntut.

5. Penolakan oleh si agen. Sama dengan pencabutan otoritas agen oleh prinsipal, agen dapat juga menolak kewajibannya. Namun hal ini bisa saja menyebabkan pelanggarana kontrak keagenan sehingga agen dapat dituntut.

6. Meninggalnya salah satu pihak atau keduanya (agen dan prinsipal)

7. Bangkrut. Bangkrut pada pihak principal akan menyebabkan hubungan keagenan berakhir secara otomatis. Namun bangkrutnya si agen hanya menyebabkan berakhirnya keagenan dimana agen terhindar untuk melakukan kewajiban – kewajiban.

8.  Terjadinya Insanity (gila atau tida k waras), insanity pa da prinsipa l a kan mengakhiri agensi jika situasi ini membuat prinsipal tidak mampu untuk melaksanakan kontrak atau transaksi lain. J ika agen menjadi tidak wa ras, maka agensi akan berakhir karena si agen tak mampu melakukan tugasnya.

9. Frustrasi, kegagalan. Frustrasi dalam kontrak keagenan dapat terjadi dengan sejumlah cara.

Contohnya, subject matter of agency (misalnya satu rumah akan dijual ternyata suda h rusak) Sama juga halnya frustrasi terjadi bila si agen bermusuhan atau tidak berpihak kepada si prinsipal atau terjadinya sakit kepada salah satu pihak sehingga membuat agensi tidak berguna secara komersial.

Soa l-J awa b Ujian LSPP AAMAI 102 - Hukum Asuransi, 2006 s.d. Ma ret 2016

62

Bab 6: Making Contract 

BAB VI