BAB IV ANALISA DATA DAN HASIL ANALISA DATA
IV. B.2. Analisis Intrapersonal pada Responden II
Di bagian ini akan dijelaskan mengenai aspek-aspek pada responden II (Rima) yang berhubungan dengan permasalahan penelitian. Aspek-aspek tersebut dihubungkan dengan teori yang telah dikemukakan di bab II.
Tabel 9
Penghayatan responden II (Rima) dalam melewati perasaan duka cita
No Aspek Kesimpulan
1 Perasaan duka cita:
a. Sensasi fisik Rima merasakan depersonalisasi, lemah dan merasa kekurangan energi.
b. Perasaan Rima merasakan kesedihan, kesepian, merasa tak berdaya, cemas, shock, dan rindu terhadap almarhum suaminya.
c. Pikiran atau kognisi Rima merasakan ketidakpercayaan terhadap kenyataan yang dialaminya dan ia pernah mengalami halusinasi, yaitu didatangi arwah suaminya.
d. Perilaku Rima mengalami gangguan pada nafsu makannya, mengurung diri di kamar, sering menangis, dan hilangnya keinginan untuk ber. e. Kesulitan sosial
----f. Pencarian spiritual Pada awal kematian suaminya, Rima merasa Tuhan tidak bersikap adil terhadapnya.
2 Fase-fase dukacita:
a. The avoidance phase Di awal kematian suaminya, Rima mengalami ketidakpercayaan terhadap nasib yang
dialaminya. Rima juga mengalami
depersonalisasi dan penarikan diri, ia hanya mengurung di kamar.
b. The confrontation phase
Rima sudah mulai menerima kenyataan sebenarnya bahwa suaminya telah meninggal, namun ia masih merasakan kesedihan. Perasaan kecemasan dan depresi juga masih sering dialaminya.
c. The reestablishment phase
2 bulan setelah kematian suaminya, perasaan duka cita Rima mulai berkurang. Ia mulai belajar menerima kenyataan dan mulai membentuk semangat baru.
Tabel 10
Permasalahan hidup yang dialami oleh responden II (Rima)
No Aspek Kesimpulan
1 a. Masalah ekonomi Rima merasa masalah ekonomi sebagai masalah utama yang dialaminya. Kini Rima harus bekerja untuk mencukupi kebutuhannya. Kehidupan ekonomi Rima sekarang serba pas-pasan, tidak seperti dulu ketika suaminya masih ada.
b. Masalah keluarga Rima tidak memiliki masalah dengan keluarganya. Hubungan mereka sampai saat ini masih baik-baik saja.
c. Masalah tempat tinggal
Rima tinggal di rumah peninggalan orang-tuanya dengan anaknya. Terkadang Rima merasa tidak enak karena harus menumpang di rumah tersebut. Rima berkeinginan jika ia memiliki penghasilan lebih, ia akan menyewa sebuah rumah untuk ia dan anaknya.
d. Masalah sosial Rima merasa tidak nyaman jika berada di tengah-tengah orang yang memiliki pasangan, misalnya ketika undangan pesta pernikahan. Rima lebih memilih untuk tidak menghadiri undangan pernikahan, karena jika ia datang maka ia akan menangis karena teringat suaminya.
e. Masalah seksual Rima memang masih merasakan keinginan untuk berhubungan seks, namun kadang ia dapat menahan keinginannya itu. Terkadang Rima juga melakukan masturbasi untuk memuaskan keinginannya, namun hal itu jarang dilakukan Rima, hanya sekali dalam sebulan.
f. Masalah praktis Rima mengalami masalah praktis semenjak suaminya meninggal yang berkaitan dengan mengurus rumah tangga. Sekarang Rima mengerjakan semua urusan rumah tangga sendiri dan kadang dibantu oleh anaknya.
g. Masalah kesepian Rima merasa ia kehilangan tempat untuk berbagi cerita dan berkeluh kesah. Namun Rima dapat mengatasi masalah kesepian ini dengan baik, ia sering mengaji jika merasa kesepian.
2 Ketegangan sebagai orang-tua tunggal: a. Tanggung jawab berlebihan ----b. Tugas yang berlebihan
Rima harus berperan ganda. Ia mencari nafkah, mengurus anak dan juga mengurus pekerjaan
c. Emosi yang berlebihan
----Tabel 11
Gambaran makna hidup pada responden II (Rima)
No Aspek Kesimpulan
1 Tahapan penemuan makna hidup:
a. Tahap Derita - Peristiwa tragis: kematian suami.
- Penghayatan tanpa makna: Rima merasakan hidupnya tak lagi bergairah dan ia hanya mengurung diri di kamar.
b. Tahap Penerimaan diri
- Pemahaman diri: menyadari sikapnya yang tidak tepat yang terus larut dalam kesedihan dan keputusasaan.
- Pengubahan sikap: mengubah cara hidup yang tidak tepat menjadi lebih tepat dalam menyikapi permasalahan hidup.
c. Tahap Penemuan makna hidup
- Penemuan makna hidup: Rima menganggap anak sebagai penyemangat hidupnya.
- Penentuan tujuan hidup: membesarkan anaknya, membuat anaknya menjadi individu yang berhasil dan berguna.
d. Tahap Realisasi makna
- Keikatan diri: memantapkan diri untuk berusaha memenuhi makna dan tujuan hidup.
- Kegiatan terarah: giat bekerja untuk mencari nafkah guna membiayai dan membesarkan anak, berencana untuk menikah lagi dengan seorang pria.
- Pemenuhan makna hidup: memiliki penghasilan tetap untuk membiayai kebutuhannya.
e. Tahap Kehidupan bermakna
- Penghayatan hidup bermakna: Rima merasa kuat dan kini ia lebih menghargai hidup dan kehidupannya.
2 Komponen-komponen perubahan
penghayatan makna hidup:
a. Dukungan sosial Dukungan dari keluarga Rima yang memberikan semangat dan bantuan dalam menjalani hidup. b. Faktor pemicu Anak Rima yang menangis dan menjerit histeris
karena Rima ingin mengakhiri hidup sebab ia tidak tahan atas penderitaan hidupnya.
c. Pemahaman diri Kesadaran tentang pentingnya memperbaiki kondisi hidup dan tidak bermanfaatnya sikap hidup selama ini yang terlarut dalam kesedihan dan keputusasaan. Rima juga menyadari bahwa masih ada anak yang membutuhkan dirinya. d. Pengubahan sikap Secara sadar mengubah cara hidup dari keadaan
serba berlarut dalam kedukaan menjadi lebih realistis dalam menghadapi kenyataan.
e. Makna hidup Makna hidup utama bagi Asti adalah anaknya. Tujuan hidupnya ialah membesar anaknya hingga menjadi orang yang berhasil dan berguna.
f. Keikatan diri Memantapkan niat dan mengikrarkan diri untuk berusaha memenuhi makna dan tujuan hidupnya tersebut.
g. Kegiatan terarah Giat bekerja untuk mendapatkan penghasilan guna memenuhi kebutuhan anaknya, menjalin hubungan serius dengan seorang pria dan berencana untuk menikah.
h. Tantangan-tantangan
Kesulitan ekonomi, dan godaan dari pria-pria yang selalu dialami dan harus diselesaikan hingga tuntas.
i. Keimanan Keyakinan penuh atas perlindungan dan pertolongan Tuhan dalam melaksanakan niat baik dalam mencari nafkah yang halal untuk membiayai dan membesarkan anaknya.
3 Sumber-sumber makna hidup: 1. Nilai-nilai kreatif
(creative values)
Rima giat bekerja untuk memperoleh penghasilan sebab Rima harus membiayai kehidupan dirinya dan anaknya. Rima bersyukur ia masih dapat bekerja hingga sekarang, oleh karena itu Rima berusaha bekerja dengan sebaik-baiknya.
2. Nilai-nilai penghayatan (experiental values) .
Rima sangat menyayangi anaknya. Rima menuturkan bahwa ia menghadapi perjuangan hidup dan mati ketika melahirkan anaknya ini. Sebagai wujud kasih sayang kepada anaknya, Rima senantiasa berusaha membahagiakan anaknya. Selain itu Rima juga menjalin hubungan dengan seorang pria. Rima berencana untuk menikah dengan pria tersebut. Ia merasa mendapat cinta dan perhatian dari pria tersebut sehingga ia mau menjalin hubungan yang serius. 3. Nilai-nilai bersikap Rima bersikap tabah dan sabar dalam menjalani
ujian yang harus dijalani oleh setiap orang. Rima dapat menemukan hikmah dibalik peristiwa-peristiwa hidup yang dialaminya. Hal itu membuat Rima memiliki jiwa yang kuat.
4 Metode yang digunakan dalam penemuan makna hidup:
1. Pemahaman pribadi Rima menyadari ia memiliki jiwa yang kuat dalam menghadapi setiap masalah. Sikapnya tersebut dapat membantunya untuk sabar dalam mengatasi setiap kesulitan hidup. Rima juga dapat merumuskan secara jelas dan nyata hal-hal yang diinginkannya untuk masa mendatang dan menyusun rencana yang realistis untuk mencapainya. Contohnya Rima giat bekerja untuk mendapatkan penghasilan guna membiayai kehidupan dirinya dan anaknya.
2. Pengakraban hubungan
Rima mencoba untuk menjalin hubungan dengan pria lain bahkan mereka berencana menikah. Rima mengatakan bahwa kehidupannya akan lebih baik lagi seandainya ia menikah.
3. Pendalaman tri-nilai a. Pendalaman nilai-nilai kreatif b. Pendalaman nilai-nilai penghayatan c. Pendalaman nilai-nilai bersikap
Rima giat bekerja untuk memperoleh penghasilan guna membiayai kehidupan dirinya dan anaknya. Rima menganggap kasih sayang kepada anaknya dan calon suaminya merupakan hal yang membuatnya bahagia.
Rima dapat bersikap dengan tepat dalam menghadapi peristiwa-peristiwa tragis yang terjadi di dalam hidupnya, yaitu kematian suaminya dan penderitaan selama menjadi orang-tua tunggal.
4. Ibadah Rima selalu beribadah kepada Allah, tidak hanya ibadah wajib yang dilakukannya, ia juga menjalankan ibadah sunnah, misalnya sholat Dhuha dan sholat Tahajud. Rima juga sering berdzikir dan membaca yassin untuk menenangkan hatinya yang sedang galau. Rima menuturkan ketika ia memiliki masalah, ia selalu berdoa, meminta petunjuk dari Allah agar ia dapat menyelesaikan masalahnya dengan baik.
Tabel 12
Pengaruh kematian suami terhadap perubahan makna hidup pada responden II (Rima)
Makna hidup sebelum kematian suami Makna hidup setelah kematian suami Rima menganggap kehidupan
pernikahan adalah sesuatu yang berarti bagi dirinya. Hubungannya yang harmonis dengan suaminya membuat
pernikahannya semakin bermakna.
Anak merupakan makna hidup bagi Rima. Tujuan hidup Rima adalah membesarkan anaknya hingga anaknya
menjadi orang yang berhasil dan berguna.
Bagan 2
Skema penemuan makna hidup pada responden II (Rima)
Peristiwa tragis Faktor pemicu Dukungan sosial Penghayatan tidak bermakna Kegiatan terarah Pemahaman diri Pengubahan sikap Kegiatan terarah Penghayatan tidak bermakna Penemuan makna dan Penentuan tujuan hidup
Keimanan
Tantangan
Hidup bermakna Keikatan diri
Temuan: Faktor lain yang mempengaruhi penghayatan hidup tak bermakna menjadi bermakna pada Rima adalah tayangan televisi (hiburan).
IV. C. Responden III (Wina)