• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lingkungan St. Matius Jetis

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan permasalahan dan hasil penelitian yang dipaparkan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kunjungan yang dilakukan oleh para suster selama ini merupakan suatu perwujudan dari spiritualitas Kongregasi yakni perutusan sebagai Kongregasi missioner. Secara istimewa terlibat dalam tugas perutusan Gereja lokal maupun universal. Kunjungan keluarga merupakan suatu usaha dan bentuk perhatian antar pribadi maupun antar keluarga beriman, dan untuk membangun komunikasi dan membina solidaritas dan semangat paguyuban antara warga umat dalam satu pengharapan, kegembiraan dalam iman.

2. Dampak positif dari kunjungan adalah bahwa kehadiran tenaga pastoral keluarga itu sebagai saudara, memberi perhatian bagi keluarga yang dikunjungi. Kunjungan akan terwujud dengan baik apabila terjadi kedua belah pihak saling mendukung, perhatian dan menyapa orang sebagai pribadi. Perjumpaan secara iklas sehingga menyentuh dan tergerak untuk terlibat dalam kegiatan hidup menggereja.

3. Hasil penelitian menunjukkan nilai mean tenaga pastoral keluarga sudut pandang keluarga-keluarga atas keseluruhan aspek adalah 217,48 yang menunjukkan bahwa secara umum tenaga pastoral keluarga dalam kunjungan memiliki kriteria yang baik. Hal ini juga ditandai dan didukung hasil mean dari setiap aspek variabel yang diteliti, di mana mean dari aspek tenaga pastoral keluarga dalam kunjungan sebesar

16,55 yang menunjukkan bahwa tenaga pastoral keluarga memahami hal-hal yang berkaitan dengan kunjungan seperti yang ditanyakan dalam pernyataan instrumen. Hal ini sejalan dengan hasil wawancara yang didapatkan, di mana hampir seluruh responden mengungkapkan bahwa tenaga pastoral keluarga mempunyai pengetahuan yang luas dalam dalam kunjungan keluarga. Aspek progam mendapatkan mean sebesar 22,8571 yang menunjukkan bahwa program yang telah dijalani oleh tenaga pastoral keluarga selama ini masuk ke dalam kriteria terlaksana. Dari hasil wawancara menunjukkan bahwa secara umum tenaga pastoral keluarga sudah melaksanakan program dengan baik, namun hanya saja pelaksanaannya di lapangan belum maksimal karena terbentur dengan kesibukan baik dari tenaga pastoral keluarga maupun keluarga-keluarga. Oleh karena itu, secara khusus hal ini perlu diperhatikan lebih lanjut lagi dengan memikirkan bagaiamana program ini berjalan sesuai dengan jadwalnya. Aspek kerjasama mendapatkan mean sebesar 16,32. Hal ini menunjukan bahwa kriteria kerjasama tenaga pastoral keluarga baik. Hal ini sejalan dengan hasil wawancara dimana para responden menyatakan bahwa kerjasama tenaga pastoral baik terlihat dalam terlaksananya kegiatan-kegiatan yang diadakan cukup baik dan lancar. Aspek keterlibatan keluarga mendapat mean sebesar 55,01. Hal ini menunjukan bahwa keterlibatan keluarga-keluarga Katolik dalam hidup menggereja masuk kriteria terlibat. Semua responden menyatakan bahwa keluarga-keluarga selalu berusaha untuk mengembangakan hidup rohani lewat berbagai kegiatan hidup menggereja. Aspek spiritualitas mendapatkan mean sebesar 106,74. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan tenaga pastoral keluarga menghayati nilai-nilai spiritualitas dalam tugas pelayanan masuk ke dalam kriteria sangat menghayati. Hal ini sejalan

dengan hasil wawancara dengan para responden, di mana hampir seluruh responden yang diwawancarai mengatakan bahwa tenaga pastoral keluarga memiliki semangat pelayanan yang tinggi dengan mengorbankan waktu, tenaga pikiran demi perkembangan iman keluarga-keluarga Katolik. Dengan demikian, secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa tenaga pastoral keluarga di wilayah Santo Andreas Songgolangit sudah menjalankan kunjungan, keterlibatan keluarga dan spiritualitas hidup.

4. Menanggapi hasil penelitian di atas, maka perlu diadakan suatu usaha untuk mengembangkan kunjungan di wilayah Santo Andreas Songgolangit dalam kunjungan, khususnya pada aspek-aspek yang kurang maksimal terlaksana dengan baik. Dalam hal ini, penulis mengusulkan suatu usaha pengembangan kunjungan dalam bentuk lokakarya seperti yang diuraikan pada bab IV. Program lokakarya ini dimaksudkan sebagai bentuk pengembangan lebih lanjut dari kunjungan untuk memberikan informasi dan pelatihan baru dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan semangat maupun sikap yang sudah dimiliki oleh tenaga pastoral keluarga dalam mengadakan kunjungan. Semoga melalui tulisan ini dapat menjadi suatu evaluasi, semakin menambah wawasan, pengetahuan, pengalaman dan keterampilan tenaga pastoral keluarga di wilayah Santo Andreas Songgolangit dalam mengadakan kunjungan secara lebih efektif dalam membantu keluarga-keluarga semakin berkembang dalam iman dan menjadi sosok keluarga-keluarga teladan di tengah hidup bermasyarakat.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat berguna dalam meningkatkan mutu kunjungan di wilayah santo Andreas Songgolangit sebagai berikut:

1. Bagi pihak paroki agar senantiasa menjalin kerjasama dengan tim pendamping pastoral keluarga dalam menjalankan program kunjungan sehingga programnya berjalan dan terlaksana dengan baik. Selain itu, pihak paroki perlu mengadakan pelatihan/seminar khusus tentang kunjungan untuk tenaga pastoral keluarga agar sungguh memahami bagaiamana proses kunjungan yang tepat. Untuk program pelatihan atau seminar, pihak paroki dapat menggunakan usulan program yang penulis usulkan pada bab IV sejauh memungkinkan atau dapat disesuai dengan kebutuhan paroki.

2. Bagi tenaga pastoral keluarga agar tetap mempertahankan hal-hal mendasar dalam kunjungan yang selama ini sudah dipahami dan dijalankan dengan baik, dan terus belajar sehingga semakin trampil dan memiliki semangat yang tinggi dalam melayani. Selain itu, tenaga pastoral keluarga diharapkan terbuka dan selalu siap untuk melayani keluarga-keluarga yang membutuhkan bantuan sehingga terjalain persauadaran dan paguyuban umat beriman, dan terjalain relasi dan komunikasi yang mendalam sebagai saudara dalam kristus.

3. Bagi Tenaga pastoral keluarga diharapkan senantiasa terbuka untuk selalu mengevaluasi setiap kunjungan yang telah dilaksanakan terhadap keluarga-keluarga. Harapan bagi tenaga pastoral keluarga mau menerima saran dan evaluasi dari keluarga-keluarga. Dengan evaluasi ini tenaga pastoral keluarga akan mengetahui di mana letak kelebihan dan kekurangannya saat mengadakan

kunjungan, sehingga akan semakin terbantu pula untuk berusaha mencari solusi demi perbaikan dan meningkatnya mutu kunjungan.

4. Bagi keluarga-keluarga Katolik di wilayah Santo Andreas Songgolangit diharapkan semakin terlibat aktif dalam memberikan kritik dan saran yang membangun kepada tenaga pastoral keluarga berkaitan dengan tugas pelayanan mereka kepada umat khususnya dalam kunjungan keluarga. Dengan demikian, tenaga pastoral keluarga akan semakin terbantu untuk membenahi diri terus menerus sebagai pelayan pastoral yang tulus dan rela berkorban untuk kelangsungan perkembangan iman umatnya.

5. Bagi keluarga-keluarga Katolik atau kaum awam di wilayah Santo Andreas Songgolangit untuk mengadakan kunjungan antar keluarga Katolik, dan membangun persaudaran lewat paguyuban yang dibentuk.

6. Bagi para suster MASF untuk memiliki program yang jelas dan mengadakan kunjungan secara rutin.

Dokumen terkait