• Tidak ada hasil yang ditemukan

IZIN PRINSIP PENANAMAN MODAL (NON SPIPISE)

B. Bagi Penanam Modal Asing (PMA)

1. Permohonan Izin Prinsip Penanaman Modal Asing diajukan dengan menggunakan formulir permohonan yang diajukan kepada PTSP Bidang Penanaman Modal.

a. Permohonan Izin Prinsip sebagaimana dimaksud pada angka 1) dilengkapi dengan persyaratan dan pemohon adalah;

1) Permohonan Izin Prinsip sebagimana dimaksud pada angkat 1) dilengkapi dengan persyaratan dan pemohon adalah;

a) Pemerintah negara lain, melampirkan surat dari instansi pemerintahan negara yang bersangkutan atau surat yang dieluarkan oleh Kedutaan Besar/ Kantor/ Perwakilan negara yang bersangkutan di Indonesia;

b) Perorangan asing, melampirkan rekaman lembar paspor yang masih berlaku yang mencantumkan nama dan tandatangan pemilik dengan jelas; c) Badan usaha asing, melampirkan rekaman anggaran dasar (article of

aasociation) incorporation) dalam Bahasa Inggris atau terjemahannya

dalam Bahasa Indonesia dari penterjemah tersumpah yang

mencantumkan susunan direksi (board of director) terakhir); d) Untuk peserta Indonesia;

1. Perorangan Indonesia, melampirkan rekaman KTP yang masih berlaku dan rekaman NPWP; dan/ atau

2. Badan hukum Indonesia, melampirkan rekaman Akta Pendirian Perusahaan dan perubahannya lengkap dengan pengesahan dan persetujuan pemberitahuan dari Menteri Hukum dan HAM serta rekaman NPWP Perusahaan serta rekaman perizinan yang dimiliki perusahaan.

2) Permohonan ditandatangani di atas Materai cukup oleh seluruh calon pemegang saham atau kuasanya.

3) Kuasa untuk menandatangani permohonan tidak dapat di substitusikan lagi kepada pihak lain.

4) Pengajuan permohonan sebagaimana dimaksud pada angkata 3) dapat dilakukan oleh seluruh calon pemegang saham perusahaan atau salah satu dari pihak-pihak di bawah ini berdasarkan surat kuasa dari seluruh calon pemegang saham perusahaa, tanpa hak substitusi, yaitu oleh:

a) Salah Salah satu calon pemegang saham perusahaan; b) Advokat perseorangan;

c) Advokat yang membentuk persekutuan perdata sebagai konsultan hukum;

d) Notaris;

e) Perwakilan kamar dagang insudtri dari negara calon pemegang saham perushaan; atau

f) Perusahaan penanaman modal dalam negeri di bidang usaha jasa

konsultasi.

5) Pengajuan permohonan yang dilakukan oleh advokakat yang membentuk persekutuan perdata sebagai konsultasi hukum, notaris, perwakilan KADIN dari negara calon pemagang saham perusahaan atau perusahaan PMDN dibidang usaha jasa konsultasi dapat ditugaskan kepada karyawan kantor/ perusahaan yang mempunyai kompetensi dan kemampuan untuk memberikan keterangan yang lengkap dan akurat serta bertanggungjawab atas seluruh informasi yang disampaikan.

6) Surat kuasa pengurusan permohonan wajib dilengkapi dengan Materai cukup, dan rekaman identitas diri yang jelas dari pemberi dan penerima kuasa.

7) Keterangan Rencana Kegiatan:

a. Untuk Industri, berupa diagram alir produksi (flow chart of production) dilengkapi dengan penjelasan detail uraian proses produksi dengan mencantumkan jenis bahan baku;

b. Untuk sektor jasa, berupa uraian kegiatan yang akan dilakukan dan penjelasan produk jasa yang dihasilkan.

8) Rekomendasi dari Kementerian/ Lembaga pembina apabila dipersyaratkan sesuai ketentuan bidang ushaa;

9) Apabila pengurusan permohonan tidak dilakukan secara langsung oleh pemohon, permohonan harus dilengkapi surat kuasa asli berMaterai cukup, sebagaimana diatur dalam persyaratan Izin Prinsip Penanaman Modal angka I.5 huruf a.

b. Permohonan Perizinan dan Non Perizinan Penanaman Modal yang diajukan setelah berstatus badan hukum Indoneia;

1.) Permohonan Izin Prinsip untuk Penanaman Modal Asing setelah perusahaan berstatus badan hukum Indonesai dalam bentuk perseroaan terbats diajukan oleh direksi/pimpinan perusahaan.

2.) Bagi pemohon yang telah berbadan hukum Indonesia dalam bentuk Perseroaan Terbatas, melampirkan:

a) Rekaman Akta Pendirian perusahaan dan perubahannya, apabila ada dari Menteri Hukum dan HAM serta NPWP perusahaan;

b) Bukti diri pemegang saham, dalam hal pemegang saham adalah:

1. Pemerintah negara lain, melampirkan surat dari instansi pemerintahan negara yang bersangkutan atu surat yang dieluarkan oleh Kedutaan Besar/ Kantor/ Perwakilan negara yang bersangkutan di Indonesia; 2. Perorangan asing, melampirkan rekaman lembar paspor yang masih

berlaku yang mencantumkan nama dan tandatangan pemilik dengan jelas;

3. Badan usaha asing, melampirkan rekaman anggaran dasar (article of aasociation) incorporation) dalam Bahasa Inggris atau terjemahannya

dalam Bahasa Indonesia dari penterjemah tersumpah yang

mencantumkan susunan direksi (board of director) terakhir);

4. Perorangan Indonesia, melampirkan rekaman KTP yang masih berlaku dan rekaman NPWP; dan/ atau

5. Badan hukum Indonesia, melampirkan rekaman Akta Pendirian Perusahaan dan perubahannya lengkap dengan pengesahan dan persetujuan pemberitahuan dari Menteri Hukum dan HAM serta rekaman NPWP Perusahaan serta rekaman perizinan yang dimiliki perusahaan. c. Permohonan ditandatangani di atas Materai cukup oleh direksi/ pimpinan

perusahaan dan stempel perusahaan sebagai pemohon.

3.) Penandatanganan permohonan dapat dilakukan oleh karyawan perusahan satu level di bawah jabatan direksi/ pimpinan perusahaan, dilengkapi dengan:

a. Surat dari direksi/pimpinan perusahaan yang menyatakan penjelasan tentang kondisi yang tidak memungkinkan bagi direksi/pimpinan perusahaan untuk menandatangani permohonan dan bahwa direksi/ pimpinan perusahaan mengetahui serta menyetujui permohonan yang disampaikan;

b. Surat Perintah Tugas dari direksi/ pimpinan perusahaan;

c. Rekaman identitas diri dirwksi/ pimpinan perusahaan dengan

menunjukkan aslinya; dan

d. Bagi penerima kuasa dibuktikan dengan rekaman asli dientitas diri dan surat pengangkatan terakhir sebagai karaywan dengan menunjukan aslinya.

4.) Pengajuan permohonan dilakukan oleh direksi/pimpinan perusahaan atau salahs atu dari pihak-pihak dibawah ini berdasarkan surat kuasa dari direksi/pimpinan perusahaan, tanpa hak substitusi, yaitu:

a. Karyawan perusahaan; b. Advokat perseorangan;

c. Advokat yang membentuk persekutuan perdata sebagai konsultan hukum; d. Notaris;

e. Perwakilan kamar dagang industri dari negara calon pemegang saham perusahaan; atau

f. Perusahaan penanaman modal dalam negeri di bidang usaha jasa konsultasi.

5.) Pengajuan permohonan yang dilakukan oleh advokakat yang membentuk persekutuan perdata sebagai konsultasi hukum, notaris, perwakilan KADIN dari negara calon pemagang saham perusahaan atau perusahaan PMDN dibidang usaha jasa konsultasi dapat ditugaskan kepada karyawan kantor/ perusahaan yang mempunyai kompetensi dan kemampuan untuk memberikan keterangan yang lengkap dan akurat serta bertanggungjawab ats seluruh informasi yang disampaikan.

6.) Surat kuasa pengurusan permohonan wajib dilengkapi dengan Materai cukup, dan rekaman idnetitas diri yang jelas dari pemberi dan penerima kuasa.

7.) Keterangan Rencana Kegiatan:

a. Untuk Industri, berupa diagram alir produksi (flow chart of production) dilengkapi dengan penjelasan detail uraian proses produksi dengan mencantumkan jenis bahan baku;

b. Untuk sektor jasa, berupa uraian kegiatan yang akan dilakukan dan penjelasan produk jasa yang dihasilkan.

8.) Rekomendasi dari Kementerian/ Lembaga pembina apabila dipersyaratkan sesuai ketentuan bidang usaha;

9.) Apabila pengurusan permohonan tidak dilakukan secara langsung oleh pemohon, permohonan harus dilengkapi surat kuasa asli berMaterai cukup, sebagaimana diatur dalam persyaratan Izin Prinsip Penanaman Modal angka I.5 huruf a.

C. PERSYARATAN PERMOHONAN IZIN PRINSIP PERUBAHAN PENANAMAN

MODAL

i. Bagi perusahaan yang melakukan perubahan susunan pemegang saham yang mengakibatkan modal perusahaan sebagian atau seluruhnya dimiliki oleh PMA/ Perusahaan PMA.

1. Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dalam bentuk Akta pernyataan Keputusan Rapat yang sah sesuai Anggaran Dasar Perusahaan dan telah di catat (waarmerking) oleh Notaris;

2. Keputusan Sirkuler Seluruh Pemegang Saham dan telah dicatat (waarmerking) oleh Notaris; atau

3. Berita acara RUPS yang telah dicatat (waarmerking) oleh Notaris sesuai dengan lokasi RUPS dilaksanakan

4. Atas perubahn penyertaan modal perseroan sebagaimana dimaksud pada angka

I perusahaan harus terlebih dahulu mendapatkan Izin Prinsip sebagai

Perusahaan Penanaman Modal Asing dari PTSP KPBPB sebelum transaksi jual beli saham dilakukan dan sebelum perubahan tersebut mendapat persetujuan/ pemberitahuan dari Menteri Hukum dan HAM.

5. Persyaratan untuk mengajukan permohonan Izin Prinsip sebagaimana dimaksud pada angka 4 mengacu kepada ketentuan sebagaimana dimaksud dalam persyaratan permohonan Izin Prinsip bagi PMA huruf b.

ii. Bagi perusahaan Penanaman Modal Asing yang menjual seluruh sahmnya kepada perorangan Warga Negara Indonesia (WNI) atau perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri

1. Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dalam bentuk Akta Penyertaan Keputusan Rapat yang sah sesuai Anggaran Dasar Perusahaan dan telah dicatat (waarmerking) oleh notaris;

2. Keputusan Sirkuler Seluruh Pemegang Saham dan telah di catat (waarmerking) oleh Notaris; atau

3. Berita Acara RUPS yang telah dicatat (waarmerking) oleh notaris sesuai dengan lokasi RUPS dilaksanakan.

4. Atas perubahan susunan pemegang saham perusahaan-perusahaan wajib terlebih dahulu mendapatkan izin prinsip sebagai perusahaan penanaman modal dalam negeri sebelum transaksi jual beli saham diajukan dan sebelum perubahan tersebut mendapat persetujuan/ pemberitahuan dari Menteri Hukum dan HAM.

5. Persyaratan untuk mengajukan permohonan Izin Prinsip sebagaimana dimaksud pada angka 4 mengacu pada ketentuan sebagimana dimaksud dalam persyaratan Izin prinsip Penanaman Modal bagi PMDN huruf b.

iii. Bagi PMDN yang melakukan perpindahan lokasi proyek di wilayah Kabupaten/ Kota yang sama atau ke wilayah Kabupaten/ Kota yang berbeda wajib memiliki izin untuk memulai usaha di lokasi yang baru.

1. Permohonan Izin Prinsip diajukan direksi/pimpinan perusahaan ke instansi Penyelenggara PTSP di lokasi yang baru dengan tembusan kepada instansi penyelenggara PTSP di lokasi sebelumnya;

2. Surat pernyataan pembatalan kegiatan penanaman modal di lokasi sebelumnya dengan tembusan kepada instansi Penyelenggara PTSP di lokasi sebelumnya;

3. Rekaman Izin Prinsip / Izin Prinsip Perluasan/ Izin Prinsip Perubahan yang mencantumkan lokasi proyek dan atau almat perusahaan yang dimohonkan untuk diubah;

4. Rekaman Akta Pendirian perusaahan dan perubahannya dilengkapi dengan pengesahan Anggaran Dasar Perusahaan dan Persetujuan/Pemberitahuan perubahan, apabila ada, adari Menteri Hukum dan HAM serta NPWP perusahaan;

5. Tanda terima penyampaian LKPM dari BKPM, PDKPM dan LKPM periode terakhir;

6. Hasil pemeriksaan lapangan (apabila diperlukan);

7. Permohonan ditandatangani di atas Materai cukup oleh direksi/ pimpinan perusahaan sebagai pemohon;

8. Permohonan yang tidak disampaikan secara langsung oleh pemohon harus dilampiri surat kuasa asli ber Materai cukup sebagaimana diatur dalam persyaratan Izin prinsip Penanaman Modal angkat I.5.

iv. Perubahan atas Rencana Bidang Usaha, jenis serta kapasitas produksi, rencana pemasaran dan/ atau perkiraan nikai ekspor yang tercantum dalam Izin Prinsip/ Izin Prinsip Perluasan.

1. Permohonan Izin Prinsip Perubahan;

2. Rekaman Izin Prinsip/ Izin Prinsip Perluasan/ Izin Prinsip Perubahan yang mencantumkan bidang usaha dan jenis serta kapasitas produksi yang dimohonkan untuk diubah;

3. Rekaman Akta Pendirian perusaahan dan perubahannya dilengkapi dengan pengesahan Anggaran Dasar Perusahaan dan Persetujuan/Pemberitahuan perubahan, apabila ada, adari Menteri Hukum dan HAM serta NPWP perusahaan;

4. Untuk perubahan kapasitas tanpa perubahan investasi agar melampirkan alasan perubahan dari direksi/ pimpinan perusahaan;

5. Untuk perubahan kapasitas tanpa perubahan investasi agar melampirkan rencana kegiatan:

a. Untuk Industri, berupa diagram alir produksi (flow chart of production) dilengkapi dengan penjelasan detail uraian proses produksi dengan mencantumkan jenis bahan baku;

b. Untuk sektor jasa, berupa uraian kegiatan yang akan dilakukan dan penjelasan produk jasa yang dihasilkan.

6. Untuk perubahan pemasan dan perkiraan nilai ekspor per tahun, melampirkan alasan perubahan dari direksi/ pimpinan perusahaan;

7. Rekomendasi dari Kementerian/ Lembaga Pembina apabila dipersyaratkan sesuai ketentuan bidang usaha;

8. Tanda terima penyampaian LKPM dari BKPM, PDKPM dan LKPM periode terakhir;

9. Hasil pemeriksaan lapangan (apabila diperlukan);

10. Permohonan ditandatangani di atas Materai cukup oleh direksi/ pimpinan perusahaan sebagai pemohon;

11. Permohonan yang tidak disampaikan secara langsung oleh pemohon harus dilampiri surat kuasa asli ber Materai cukup sebagaimana diatur dalam persyaratan Izin prinsip Penanaman Modal angkat I.5.

v. Perubahan Perpanjangan Waktu Penyelesaian Proyek 1. Permohonan Izin Prinsip Perubahan

2. Rekaman Izin Prinsip/ Izin Prinsip Perluasan/ Izin Prinsip Perubahan yang dimohonkan untuk diubah;

3. Rekaman Akta Pendirian perusahaan dan perubahannya dilengkapi dengan pengesahan Anggaran Dasar Perusahaan dan Persetujuan/ Pemberitahuan perubahan, apabila ada, dari Menteri Hukum dan HAM serta NPWP perusahaan;

4. Tanda terima penyampaian LKPM dari BKPM, PDKPM dan LKPM periode terakhir;

5. Hasil pemeriksaan lapangan (apabila diperlukan);

6. Permohonan ditandatangani di atas Materai cukup oleh direksi/ pimpinan perusahaan sebagai pemohon;

7. Permohonan yang tidak disampaikan secara langsung oleh pemohon harus dilampiri surat kuasa asli ber Materai cukup sebagaimana diatur dalam persyaratan Izin prinsip Penanaman Modal angkat I.5.

vi. Perusahaan Penanaman Modal yang Melakukan Perubahan Nama Perusahan, NPWP, Rencana Investasi, Sumber Pembiayaan, Perkiraan Nilai Ekspor, Luas Tanah, Tenaga Kerja Indonesia

1. Permohonan Izin Prinsip Perubahan;

2. Rekaman Izin Prinsip / Izin Prinsip Perluasan yang mencantumkan nama dan atau ketentuan lain yang dimohonkan untuk diubah;

3. Rekaman Akta Pendirian Perusahaan dan perubahannya dilengkapi dengan pengesahan Anggaran Dasar Perusahaan dan persetujuan/ pemberitahuan perubahan, apabuila ada, dari Menteri Hukum dan HAM serta NPWP perusahaan.

4. Data pendukung untuk perubahan:

a. Nama Perusahaan, melampirkan akta perubahan atau keputusan RUPS; b. NPWP, melampirkan NPWP baru;

c. Rencana investasi, melampirkan alasan perubahan dari direksi/ pimpinan perusahaan;

d. Sumber pembiayaan, melampirkan alasan perubahasan dari

direksi/pimpinan perusahaan;

e. Luas tanah, melampirkan alasan perubahan serta rencana rincian penggunaan tanah dari direksi/pimpinan perusahaan;

f. Tenaga Kerja Indonesia, melampirkan alasan perubahan dari direksi/ pimpinan perusahaan;

5. Tanda terima penyampaian LKPM dari BKPM, PDPPM atau PDKPM dan LKPM periode terakhir;

6. Hasil pemeriksaan lapangan (apabila diperlukan);

7. Permohonan ditandatangani di atas Materai cukup oleh direksi/ pimpinan perusahaan dan stempel perusahaan, sebagai pemohon;

8. Permohonan yang tidak disampaikan secara langsung oleh pemohon harus dilampiri surat kuas asli bermaterai cukup sebagaimana diatur dalam persyaratan Izin Prinsip Penanaman Modal angka I.5.

I. PERSYARATAN PERMOHONAN IZIN PRINSIP PERLUASAN PENANAMAN MODAL

1. Bagi bidang usaha selain sektor industri dan akan melakukan perluasan usaha harus melampirkan Izin Usaha Perluasan atas Bidang Usaha sebelumnya apabila perluasan usahanya di bidang usaha yang sama dna dilakukan di lokasi yang sama dengan bidang usaha sebelumnya, apabila perluasan usahnya berbeda bidang usaha atau dilakukan di lokasi berbeda.

2. Permohonan Izin Prinsip Perluasan baik dalam rangka Penanaman Modal Dalam Negeri maupun Penanaman Modal Asing, diajukan dengan menggunakan formulir permohonan;

3. Rekaman Izin Prinsip/ Izin Prinsip Perluasan/ Izin Usaha dan perubahanya jika ada; 4. Rekaman Akta Pendirian perusahaan dan perubahannya dilengkapi dengan

pengesahan Anggaran Dasar Perusahaan dan persetujuan pemberitahuan perubahan, apabila ada, dari Menteri Hukum dan HAM serta NPWP Perusahaan; 5. Keterangan Rencana Kegiatan;

a. Untuk Industri, berupa diagram alir produksi (flow chart of production) dilengkapi dengan penjelasan detail uraian proses produksi dengan mencantumkan jenis bahan baku;

b. Untuk sektor jasa, berupa uraian kegiatan yang akan dilakukan dan penjelasan produk jasa yang dihasilkan.

6. Dalam hal terjadi perubahan penyertaan dalam modal perseroan yang mengakibatkan terjadinya:

a. Perubahan persentase saham antara asing dan Indonesia dalam modal perseroan; dan atau

b. Perubahan nama dan negara asal pemegang saham, harus melampirkan: 1) Kesepakatan perubahan kepemilkan saham dalam perseroaan yang

dituangkan dalam bentuk Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) / Keputusan Sirkuler Seluruh Pemegang Saham atau Akta Perubahan dalam bentuk Pernyataan Keputusan Rapat/ Berita Acara RUPS;

2) Bukti diri pemegang saham baru, dalam hal pemegang saham adalah:

a) Pemerintah negara lain, melampirkan Pemerintah negara lain,

melampirkan surat dari instansi pemerintahan negara yang bersangkutan atau surat yang dieluarkan oleh Kedutaan Besar/ Kantor/ Perwakilan negara yang bersangkutan di Indonesia;

b) Perorangan asing, melampirkan rekaman lembar paspor yang masih berlaku yang mencantumkan nama dan tandatangan pemilik dengan jelas;

c) Badan usaha asing, melampirkan rekaman anggaran dasar (article of

aasociation) incorporation) dalam Bahasa Inggris atau terjemahannya

dalam Bahasa Indonesia dari penterjemah tersumpah yang

mencantumkan susunan direksi (board of director) terakhir);

d) Badan hukum Indonesia, melampirkan rekaman Akta Pendirian Perusahaan dan perubahannya lengkap dengan pengesahan dan persetujuan pemberitahuan dari Menteri Hukum dan HAM serta rekaman NPWP Perusahaan serta rekaman perizinan yang dimiliki perusahaan. 3) Penyertaan dalam modal perseroan posisi terakhir yang telah disetujui oleh

Menteri Hukum dan HAM;

c. Rekomendasi dari Kementerian Lembaga Pembina apabila di persyaratkan sesuai ketentuan bidang usaha;

e. Tanda terima penyampaian LKPM dari BKPM, PDPPM atau PDKPM dan LKPM periode terakhir;

f. Hasil pemeriksaan lapangan (apabila diperlukan);

g. Permohonan ditandatangani di atas Materai cukup oleh direksi/ pimpinan perusahaan sebagai pemhon dan stempel perusahaan;

h. Permohonan yang tidak disampaikan secara langsung oleh pemohon harus dilampiri surat kuasa asli bermaterai cukup sebagaimana diatur dalam persyaratan Izin Prinsip Penanaman Modal angka I.5

II. PERSYARATAN PERMOHONAN IZIN PRINSIP PENGGABUNGAN PERUSAHAAN