• Tidak ada hasil yang ditemukan

STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU (BPPT) KOTA BEKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU (BPPT) KOTA BEKASI"

Copied!
186
0
0

Teks penuh

(1)

STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)

BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU (BPPT)

KOTA BEKASI

PROVINSI JAWA BARAT KEPUTUSAN WALIKOTA BEKASI NOMOR: 060/Kep. 454- BPPT/XII/2014

TENTANG

TATA CARA PROSES PEMBERIAN IZIN/ STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) DI LINGKUNGAN BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU (BPPT) KOTA BEKASI

(2)

DAFTAR ISI

II. PERSYARATAN IZIN USAHA PERUSAHAAN PENGEBORAN AIR TANAH

(IUPPAT) 6

III. PERSYARATAN IZIN JURU BOR AIR TANAH (IJBAT) 9

IV. PERSYARATAN IZIN PENGEBORAN AIR TANAH (IP) 12

V. PERSYARATAN IZIN PENGAMBILAN AIR TANAH (IPA) 15

VI. PERSYARATAN IZIN EKSPLORASI AIR TANAH (IE) 19

VII. PERSYARATAN SURAT IZIN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR (SIPLC) 23

VIII. PERSYARATAN SURAT IZIN LINGKUNGAN 27

IX. IZIN PENYIMPANAN SEMENTARA LIMBAH B3 (IPSLB3) 31

X. IZIN PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI LAINNYA 31

XI. IZIN PENGUMPULAN LIMBAH B3 SKALA KOTA 32

XII. PERIZINAN PEMANFAATAN RUANG DAN BANGUNAN DI KOTA BEKASI 36

XIII. PERSYARATAN IZIN PRINSIP 36

XIV. PERSYARATAN IZIN LOKASI 37

XV. PERSYARATAN IPPL DAN RENCANA TAPAK 37

XVI. PERSYARATAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (SIMB) 39

XVII. PERSYARATAN IZIN LINGKUNGAN 39

XVIII. PERSYARATAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS PENERBITAN IZIN 43

PENGGUNAAN BANGUNAN (IPB) 48

XIX. PEMOHON : 51

XX. KLASIFIKASI/SASARAN IZIN GANGGUAN 55

XXI. PERSYARATAN PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) 62

XXII. PERSYARATAN PENCABUTAN DAN PENUTUPAN SURAT IZIN USAHA

PERDAGANGAN (SIUP) 66

XXIII. PEMOHON 69

XXIV. IZIN TANDA DAFTAR GUDANG (TDG) 71

XXV. PERSYARATAN PERMOHONAN BARU TANDA DAFTAR PERUSAHAAN (TDP) 75

XXVI. PERSYARATAN PEMBUBARAN PERSEROAN TERBATAS (PT) DAN PERSEROAAN

KOMANDITER (CV) DAN PENGHAPUSAN DARI DAFTAR PERUSAHAAN 83

XXVII. PERSYARATAN IZIN USAHA INDUSTRI (IUI) 86

XXVIII. PERSYARATAN IZIN USAHA TOKO MODERN DAN IZIN USAHA PUSAT

(3)

XXIX. PERSYARATAN PENYELENGGARAA/ PEMASANGAN REKLAME 95

XXX. PERSYARATAN IPTM 103

XXXI. PERSYARATAN PENYELENGGARAAN IZIN PEDAGANG TOKO OBAT 113

XXXII. PERSYARATAN PENYELENGGARAAN IZIN OPTIKAL 118

XXXIII. PERSYARATAN PENYELENGGARAAN IZIN TUKANG GIGI 121

XXXIV. PERSYARATAN PERMOHONAN PENYELENGGARAAN IZIN SALON KECANTIKAN 124 XXXV. PERSYARATAN PERMOHONAN PENYELENGGARAAN IZIN KLINIK KECANTIKAN 126

XXXVI. PERSYARATAN IZIN MENDIRIKAN KLINIK 129

XXXVII. PERSYARATAN IZIN PENYELENGGARAAN PENGOBAT TRADISIONAL 131

XXXVIII. PERSYARATAN REKOMENDASI PERUBAHAN STATUS RUMAH SAKIT SWASTA 133

XXXIX. PERSYARATAN REKOMENDASI PENDIRIAN RUMAH SAKIT SWASTA 135

XL. PERSYARATAN PEMBERIAN IZIN LOKASI 138

XLI. PERSYARATAN REKOMENDASI PENDIRIAN SEKOLAH SWASTA 142

XLII. PERSYARATAN REKOMENDASI PENDIRIAN SEKOLAH SWASTA 144

XLIII. PERSYARATAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI (IUJK) 148

XLIV. PERSYARATAN IZIN PENGAMBILAN DAN PENGOLAHAN BAHAN GALIAN 152

(4)

PROVINSI JAWA BARAT KEPUTUSAN WALIKOTA BEKASI NOMOR: 060/Kep. 454- BPPT/XII/2014

TENTANG

TATA CARA PROSES PEMBERIAN IZIN/ STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)

DI LINGKUNGAN BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU (BPPT) KOTA BEKASI

WALIKOTA BEKASI

Menimbang :

a. Bahwa dalam rangka meningkatkan efektifitas pelayanan perizinan dan non perizinan serta tertib administrasi maka Keputusan Walikota Bekasi Nomor: 060/ Kep. 506 BPPT/ XII/ 2012 tentang Prosedur Tetap/Standard Operating Procedure (SOP) Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) dipandang perlu untuk ditinjau kembali;

b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu ditetapkan kembali Tata Cara Proses Pemberian Izin/ Standar Operating Procedure (SOP) pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kota Bekasi dengan Keputusan Walikota.

Mengingat:

1. Undang- Undang Nomor 9 Tahun 1996 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Bekasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3663);

2. Undang- Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang- Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

(5)

4. Undang- Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

5. Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);

6. Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585)

9. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4594);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelayanan Terpadu Daerah;

13. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Neara Nomor 63 Kep/ M.Pan/07/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik;

(6)

14. Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 13 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Kota Bekasi (Lembaran Daerah Kota Bekasi Tahun 2007 Nomor 13 Seri E);

15. Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 03 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Wajib dan Pilihan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kota Bekasi (Lemaran Daerah Kota Bekasi Tahun 2008 Nomor 3 Seri E);

16. Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 09 Tahun 2008 tentang Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Bekasi (Lembaran Daerah Kota Bekasi Tahun 2008 Nomor 9 Seri D);

17. Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 07 Tahun 2012 tentang Penataan dan Pembinaan Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern (Lembaran Daerah Kota Bekasi Tahun 2012 Nomor 7 Seri E);

18. Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 09 Tahun 2012 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Daerah Kota Bekasi Tahun 2012 Nomor 9 Seri C);

19. Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Usaha Angkutan Umum, Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor dan Retribusi Izin Trayek (Lembaran Daerah Kota Bekasi Tahun 2008 Nomor 10 Seri C);

20. Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 11 Tahun 2012 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan di Pusat Kesehatan Masyarakat dan Laboratorium Kesehatan Daerah di Kota Bekasi (Lembaran Daerah Kota Bekasi Tahun 2012 Nomor 11 Seri C);

21. Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 14 Tahun 2012 tentang Pajak Reklame (Lembaran Daerah Kota Bekasi Tahun 2012 Nomor 14 Seri B);

22. Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 15 Tahun 2012 tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (Lembaran Daerah Kota Bekasi Tahun 2008 Nomor 9 Seri C).

Memperhatikan :

1. Keputusan Walikota Bekasi Nomor 060/ Kep. 478-Org/ XI/ 2012 tentang Pelimpahan Kewenangan Penandatanganan Perizinan dan Non Perizinan kepada Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) dan Camat;

(7)

2. Berita Acara Rapat Nomor 050/ 1996- BPPT.TU Tentang Tata Cara Proses Pemberian Izin Perubahan Prosedur Tetap/Standard Operating Procedure (SOP) Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kota Bekasi.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

KESATU : Menetapkan Tata Cara Proses Pemberian Izin/ Standard Operating Procedure

(SOP) Dilingkungan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kota Bekasi.

KEDUA : Tata Cara Proses Pemberian Izin/ Standard Operating Procedure (SOP) Badan

Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kota Bekasi sebagaimana tercantum dalam Lampiran I sampai dengan Lampiran XXXIX Keputusan ini.

KETIGA : Tata Cara Proses Pemberian Izin/ Standard Operating Procedure (SOP) Badan

Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kota Bekasi sebagaimana dimaksud diktum KEDUA Keputusan ini merupakan pedoman bagi seluruh aparatur Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kota Bekasi dalam melaksanakan pelayanan perizinan dan non perizinan yang cepat, mudah, transparan, efektif dan efisien.

KEEMPAT : Mencabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi Keputusan, Walikota Bekasi Nomor

060/ Kep. 506- BPPT/ XII/ 2012 tentang Prosedur Tetap/ Standard Operating Procedure (SOP) Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kota Bekasi.

KELIMA : Keputusan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal 1 (satu) Januari 2015 dan

akan diadakan perubahan apabila dipandang perlu.

Ditetapkan di BEKASI Pada tanggal

WALIKOTA BEKASI

RAHMAT EFFENDI

Tembusan YTH :

1. Menteri Dalam Negeri di Jakarta; 2. Gubernur Jawa Barat

3. Ketua Dewa Perwakilan Eakyat Daerah Kota Bekasi Inspektur Kota Bekasi

(8)

Lampiran II : KEPUTUSAN WALIKOTA BEKASI Nomor : 060/Kep. 454-BPPT/XII/2014 Tanggal : 15 Desember 2015

TATA CARA PROSES PEMBERIAN IZIN/ STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) IZIN USAHA PERUSAHAAN PENGEBORAN AIR TANAH (IUPPAT)

Jenis Izin Masa Berlaku

Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Maksud dan Tujuan Sasaran/ Klasifikasi

Prosedur Persyaratan Standar Biaya Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Izin Usaha Perusahaan Pengeboran Air Tanah (IUPPAT) Untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan keajiban Daftar Ulang setiap 1 (Satu) tahun sekali Tim Teknis BPLH

1. Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 10 Tahun 2002 Tentang Pengelolaan Air Bawah Tanah

2. Peraturan Walikota Nomor 47 Tahun 2007 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2002 Tentang Pengelolaan Air Bawah Tanah

3. Keputusan Walikota Kora Bekasi Nomor 60 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Bekasi Nomor 76 Tahun 2008 Tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja serta Rincian Tugas Jabatan pada Badan Pelayanan perizinan Terpadu Kota Bekasi.

1. Maksudnya untuk

memberikan landasan hukum yang jelas dalam pengaturan pengelolaan air tanah di daerah.

2. Tujuannya agar dalam pelaksanaan pengelolaan air tanah dilakukan secara terkendali, berdayaguna dan berhasil guna serta berwawasan lingkungan.

Usaha Perusahaan Pengeboran Air Tanah

Terlampir Terlampir - 5 (lima) Hari Kerja

(9)

II. PERSYARATAN IZIN USAHA PERUSAHAAN PENGEBORAN AIR TANAH (IUPPAT) PEMOHON :

A. PERORANGAN BARU :

1. Surat Permohonan;

2. Fotocopy KTP Pemohon/Penanggungjawab;

3. Akte pendirian dan atau/akta perubahan terakhir perusahaan (jika berbentuk PT dilampirkan SK Pengesahan dari Menkumham, Jika berbentuk CV pengesahan dari Pengadilan Negeri setempat);

4. Fotocopy Surat Keterangan Domisili Usaha asli yang masih berlaku yang di tanda tangani oleh Lurah dan Camat (legalisir);

5. Surat kuasa jika dikuasakan pengurusannya dan fotocopy KTP (Materai 6000); 6. Peta Lokasi;

7. Izin Lingkungan (setiap usaha yang wajib memiliki AMDAL/UPL dan UKL sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

(10)

LAMPIRAN III : KEPUTUSAN WALIKOTA BEKASI Nomor : 060/Kep.484-BPPT/XII/2014 Tanggal : 15 Desember 2014

7 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) IZIN USAHA PERUSAHAAN PENGEBORAN AIR TANAH (IUPPAT)

Uraian Kegiatan Pemohon Loket Informasi Loket Penerimaan

Penyerahan Bagian Proses Tim Teknis Kepala BPPT Keterangan No 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Pemohon Izin Meminta Informasi tentang tata cara dan persyarataan Customer Service (petugas loket) menjelaskan tentang tata cara dan penjelasan

Petugas loket memeriksa dokumen dan kelengkapannya

Dokumen dan persyaratan pemohon di verifikasi dan atau jika dibutuhkan perubahan tim atau langsung dapat diproses/ ditandatangani

 Hasil pembahasan tim dilanjutkan cek kondisi lapangan  Hasil kunjungan tim kelapangan sebagai bahan rekomendasi antar

bidang SKPD

 Rekomendasi hasil kunjungan tm kelapangan sebagai bahan pertimbangan pemohon

 Dokumen memenuhi persyaratan dan atau ditindaklanjuti untuk pembuatan izin

 Rekomendasi tidak memenuhi persyaratan dokumen dikembalikan dengan catatan ke pemohon

 Terpenuhi persyaratan Surat Izin Usaha Perusahaan Pengeboran Air Tanah dapat di di proses untuk di cetak

 Setelah bahan hasil cetak izin tersebut memenuhi syarat (paraf Kabid) dan diajukan untuk ditandatangani oleh Kepala BPPT  Izin tersebut yang telah ditandatangani Kepala BPPT selanjutnya

di registrasikan dan tercatat, selanjutnya diterbitkan/dikeluarkan Surat izin Usaha Perusahaan Pengeboran Air Tanah

Selanjutnya dilakukan pencatatan di bagian proses pemberitahuan surat telah selesai kepada pemohon dan petugas loket menyerahkan surat izin kepada pemohon dan tembusan ke SKPD terkait.

8 Penyerahan Izin kepada pemohon dari petugas loket dan dokumen izin ditembuskan kepada SKPD terkait untuk bahan tindak lanjut dan diarsipkan

Informasi Tata Cara &

Pendaftaran Pengambilan Formulir

From & Persyaratan

Cek Persyaratan Dokumen Lingkungan

Mengisi Formulir & Persyaratan Resi Penerimaan Berkas Dibahas Tim Teknis Surat Undangan Pemeriksaan Lapangan Pembahasan Rekomendasi SKPD Teknis BAP Tim Teknis Diizinkan? Cetak Izin Pemeriksaan Dokumen Format/ Draft Izin Pencatatan & Penomoran Surat Penolakan

Izin Juru Bor

Tanah ARSIP

Izin Juru Bor Tanah Tidak Ya Perlu/ Tidak Tidak Lengkap Lengkap Lengkap Tanda Tangan Izin Juru Bor Air

Tanah

2 Hari Kerja

2 Hari Kerja

(11)

LAMPIRAN III : KEPUTUSAN WALIKOTA BEKASI Nomor : 060/Kep.484-BPPT/XII/2014 Tanggal : 15 Desember 2014

TATA CARA PEMBERIAN IZIN/ STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) IZIN JURU BOR TANAH (IJBAT)

Jenis Izin Masa Berlaku Pemberi

Pertimbangan

Dasar Hukum Maksud dan Tujuan Sasaran/

Klarifikasi

Prosedur Persyaratan Standar

Biaya

Waktu

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

PENGELOLAAN AIR TANAH Izin Juru Bor Air Tanah (IJBAT) Untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan kewajiban Daftar Ulang setiap 1 (satu) tahun sekali Tim Teknis BPLH

1. Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 10 Tahun 2002 Tentang

Pengelolaan Air Bawah Tanah

2. Peraturan Walikota Nomor 47 Tahun 2007 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2002 tentang

Pengelolaan Air Bawah Tanah

3. Keputusan Walikota Kota Bekasi Nomor 60 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Bekasi Nomor 76 Tahun 2008 Tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja serta Rincian Tugas Jabatan pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Bekasi.

1. Maksudnya untuk memberikan landasan hukum yang jelas dalam pengaturan pengelolaan air tanah di daerah. 2. Tujuannya agar dalam pelaksanaan pengelolaan air tanah dilakukan secara terkendali, berdayaguna dan berhasil guna serta berwawasan lingkungan. Usaha Perusahaan Pengeboran Air Tanah

Terlampir Terlampir - 5 (lima) hari

(12)

III. PERSYARATAN IZIN JURU BOR AIR TANAH (IJBAT) PEMOHON:

A. PERORANGAN BARU :

1. Surat Permohonan;

2. Fotocopy KTP Pemohon/Penanggungjawab;

3. Pengalaman kerja bagi yang sudah pernah bekerja; 4. Fotocopy ijizah calon jurubor;

5. Pas foto calon calon juru bor 3x4 cm sebanyak 3 (tiga) lembar.

6. Surat pernyataan berkas sesuai aslinya dari pemohon (materai 6000).

B. DAFTAR ULANG

1. Surat Permohonan;

2. Fotocopy KTP Pemohon/Penanggungjawab;

3. Setifikat kursus atau pelatihan kerja dari instansi yang berwenang; 4. Pengalaman kerja bagi yang sudah pernah bekerja;

5. Fotocopy ijazah calon juru bor;

6. Pas foto calon juru bor 3x4 cm sebanyak 3 (tiga) lembar;

7. Izin Lama asli atau fotocopy (jika hilang dilampirkan Surat Keterangan dari kepolisian setempat)

(13)

LAMPIRAN IV : KEPUTUSAN WALIKOTA BEKASI Nomor : 060/Kep.484-BPPT/XII/2014 Tanggal : 15 Desember 2014

10 MEKANISME PENGURUSAN PELAYANAN IZIN JURU BOR AIR TANAH (IJBAT)

Uraian Kegiatan Pemohon Loket Informasi Loket Penerimaan

Penyerahan Bagian Proses Tim Teknis Kepala BPPT Keterangan No 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Pemohon Izin Meminta Informasi tentang tata cara dan persyarataan Customer Service (petugas loket) menjelaskan tentang tata cara dan penjelasan

Petugas loket memeriksa dokumen dan kelengkapannya

Dokumen dan persyaratan pemohon di verifikasi dan atau jika dibutuhkan perubahan tim atau langsung dapat diproses/ ditandatangani

 Hasil pembahasan tim dilanjutkan cek kondisi lapangan  Hasil kunjungan tim kelapangan sebagai bahan rekomendasi antar

bidang SKPD

 Rekomendasi hasil kunjungan tm kelapangan sebagai bahan pertimbangan pemohon

 Dokumen memenuhi persyaratan dan atau ditindaklanjuti untuk pembuatan izin

 Rekomendasi tidak memenuhi persyaratan dokumen dikembalikan dengan catatan ke pemohon

 Terpenuhi persyaratan Surat Izin Juru Bor Air Tanah dapat di di proses untuk di cetak

 Setelah bahan hasil cetak izin tersebut memenuhi syarat (paraf Kabid) dan diajukan untuk ditandatangani oleh Kepala BPPT  Izin tersebut yang telah ditandatangani Kepala BPPT selanjutnya

di registrasikan dan tercatat, selanjutnya diterbitkan/dikeluarkan Surat Izin Juru Bor Air Tanah

Selanjutnya dilakukan pencatatan di bagian proses pemberitahuan surat telah selesai kepada pemohon dan petugas loket menyerahkan surat izin kepada pemohon dan tembusan ke SKPD terkait.

8 Penyerahan Izin kepada pemohon dari petugas loket dan dokumen izin ditembuskan kepada SKPD terkait untuk bahan tindak lanjut dan diarsipkan

Informasi Tata Cara &

Pendaftaran Pengambilan Formulir

From & Persyaratan

Cek Persyaratan Dokumen Lingkungan

Mengisi Formulir & Persyaratan Resi Penerimaan Berkas Dibahas Tim Teknis Surat Undangan Pemeriksaan Lapangan Pembahasan Rekomendasi SKPD Teknis BAP Tim Teknis Diizinkan? Cetak Izin Pemeriksaan Dokumen Format/ Draft Izin Pencatatan & Penomoran Surat Penolakan

Izin Juru Bor

Tanah ARSIP

Izin Juru Bor Tanah Tidak Ya Perlu/ Tidak Tidak Lengkap Lengkap Lengkap Tanda Tangan Izin Juru Bor Air

Tanah

2 Hari Kerja

2 Hari Kerja

(14)

LAMPIRAN IV : KEPUTUSAN WALIKOTA BEKASI Nomor : 060/Kep.484-BPPT/XII/2014 Tanggal : 15 Desember 2014

TATA CARA PROSES PEMBERIAN IZIN/STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) IZIN PENGEBORAN AIR TANAH (IP)

Jenis Izin Masa Berlaku Pemberi

Pertimbangan

Dasar Hukum Maksud dan Tujuan Sasaran/

Klarifikasi

Prosedur Persyaratan Standar

Biaya

Waktu

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

PENGELOLAAN AIR TANAH Izin

Pengeboran Air Tanah (IP)

Untuk jangka waktu 6 (enam) bulan daftar ulang apabila dalam waktu 8 (delapan) bulan pekerjaan belum selesai Tim Teknis BPLH 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Air Tanah

3. Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 10 Tahun 2002 Tentang Pengelolaan Air Bawah Tanah

4. Peraturan Walikota Nomor 47 Tahun 2007 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2002 tentang Pengelolaan Air Bawah Tanah

5. Keputusan Walikota Kota Bekasi Nomor 60 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Bekasi Nomor 76 Tahun 2008 tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja serta Rincian Tugas Jabatan pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Bekasi.

1. Maksudnya untuk memberikan landasan hukum yang jelas dalam pengaturan pengelolaan air tanah di daerah. 2. Tujuannya agar dalam pelaksanaan pengelolaan air tanah dilakukan secara terkendali, berdayaguna dan berhasil guna serta berwawasan lingkungan. Pengeboran Air Tanah

Terlampir Terlampir - 5 (lima) hari

(15)

IV. PERSYARATAN IZIN PENGEBORAN AIR TANAH (IP) PEMOHON :

A. PERORANGAN BARU :

1. Surat Permohonan dengan kop perusahaan; 2. Fotocopy KTP Pemohon/ Penanggungjawab;

3. Fotocopy Izin Usaha Perusahaan Pengeboran Air Tanah (IUPPAT); 4. Surat tanda instalasi bor dari instansi terkait;

5. Surat Izin Juru Bor (IJB) air tanah yang masih berlaku;

6. Peta situasi berskala 1:10.000 dan peta topografi skala 1:50.000 yang menggambarkan lokasi rencana pengeboran air tanah;

7. Informasi mengenai pengeboran air tanah (Form D3); 8. Buku Rencana Pengambilan Air Tanah (BRPA); 9. Fotocopy denah lokasi titik sumur;

10. Company profile untuk Badan Hukum;

11. Surat kuasa apabila dikuasakan pengurusannya dan foto opy KTP (Materai 6000).

B. DAFTAR ULANG:

1. Surat permohonan dengan kop;

2. Fotocopy KTP Pemohon/Penanggungjawab

3. Izin lama asli (jika hilang lampirkan Surat Keterangan kepolisian setempat) 4. Fotocopy Izin Usaha Perusahaan Pengeboran Air Tanah (IUPPAT); 5. Surat tanda instalasi bor dari instansi terkait;

6. Surat Izin Juru Bor (IJB) air tanah yang masih berlaku;

7. Peta situasi berskala 1:10.000 dan peta topografi skala 1:50.000 yang menggambarkan lokasi rencana pengeboran air tanah;

8. Informasi mengenai pengeboran air tanah (Form D3); 9. Buku Rencana Pengambilan Air Tanah (BRPA); 10. Fotocopy denah lokasi titik sumur;

11. Company profile untuk Badan Hukum;

12. Surat kuasa apabila dikuasakan pengurusannya dan fotocopy KTP (Materai 6000) 13. Izin Lingkungan (setiap usaha yang wajib memiliki AMDAL/ UPL dan UKL sesuai

ketentuan yang berlaku);

(16)

LAMPIRAN V : KEPUTUSAN WALIKOTA BEKASI Nomor : 060/Kep.484-BPPT/XII/2014 Tanggal : 15 Desember 2014

13 MEKANISME PENGURUSAN PELAYANAN SURAT IZIN PENGEBORAN AIR TANAH (IP)

Uraian Kegiatan Pemohon Loket Informasi Loket Penerimaan

Penyerahan Bagian Proses Tim Teknis Kepala BPPT Keterangan No 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Pemohon Izin Meminta Informasi tentang tata cara dan persyarataan Customer Service (petugas loket) menjelaskan tentang tata cara dan penjelasan

Petugas loket memeriksa dokumen dan kelengkapannya

Dokumen dan persyaratan pemohon di verifikasi dan atau jika dibutuhkan perubahan tim atau langsung dapat diproses/ ditandatangani

 Hasil pembahasan tim dilanjutkan cek kondisi lapangan  Hasil kunjungan tim kelapangan sebagai bahan rekomendasi antar

bidang SKPD

 Rekomendasi hasil kunjungan tm kelapangan sebagai bahan pertimbangan pemohon

 Dokumen memenuhi persyaratan dan atau ditindaklanjuti untuk pembuatan izin

 Rekomendasi tidak memenuhi persyaratan dokumen dikembalikan dengan catatan ke pemohon

 Terpenuhi persyaratan Surat Izin Pengeboran Air Tanah dapat di di proses untuk di cetak

 Setelah bahan hasil cetak izin tersebut memenuhi syarat (paraf Kabid) dan diajukan untuk ditandatangani oleh Kepala BPPT  Izin tersebut yang telah ditandatangani Kepala BPPT selanjutnya

di registrasikan dan tercatat, selanjutnya diterbitkan/dikeluarkan Surat Izin Pengeboran Air Tanah

Selanjutnya dilakukan pencatatan di bagian proses pemberitahuan surat telah selesai kepada pemohon dan petugas loket menyerahkan surat izin kepada pemohon dan tembusan ke SKPD terkait.

8 Penyerahan Izin kepada pemohon dari petugas loket dan dokumen izin ditembuskan kepada SKPD terkait untuk bahan tindak lanjut dan diarsipkan

Informasi Tata Cara &

Pendaftaran Pengambilan Formulir

From & Persyaratan

Cek Persyaratan Dokumen Lingkungan

Mengisi Formulir & Persyaratan Resi Penerimaan Berkas Dibahas Tim Teknis Surat Undangan Pemeriksaan Lapangan Pembahasan Rekomendasi SKPD Teknis BAP Tim Teknis Diizinkan? Cetak Izin Pemeriksaan Dokumen Format/ Draft Izin Pencatatan & Penomoran Surat Penolakan Izin Pengeboran

Air Tanah ARSIP

Izin Pengeboran Air Tanah Tidak Ya Perlu/ Tidak Tidak Lengkap Lengkap Lengkap Tanda Tangan Izin Pengeboran Air Tanah 2 Hari Kerja 2 Hari Kerja 1 Hari Kerja

(17)

LAMPIRAN V : KEPUTUSAN WALIKOTA BEKASI Nomor : 060/Kep.484-BPPT/XII/2014 Tanggal : 15 Desember 2014

TATA CARA PROSES PEMBERIAN IZI/ STANDAR OPERASIONAL (SOP) IZIN PENGAMBILAN AIR TANAH (IPA) Jenis Izin Masa Berlaku Pemberi

Pertimbangan

Dasar Hukum Maksud

dan Tujuan

Sasaran/ Klarifikasi

Prosedur Persyaratan Standar Biaya

Waktu

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

PENGELOLAAN AIR TANAH Izin Pengambilan

Air Tanah (IP)

Untuk jangka waktu (selama perusahaan beroperasi) dan kewajiban Daftar Ulang setiap 2 (dua) tahun sekali

Tim Teknis BPLH

1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Air Tanah 3. Peraturan Gubernur Jawa Barat

Nomor: 35 Tahun 2013 Tentang Pendaftaran Wajib Pajak Cabang/ Lokasi bagi pelaku usaha yang melakukan usaha dan/atau pekerjaan di Jawa Barat

4. Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 10 Tahun 2002 Tentang Pengelolaan Air Bawah Tanah 5. Peraturan Walikota Nomor 47

Tahun 2007 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2002 tentang Pengelolaan Air Bawah Tanah 6. Keputusan Walikota Kota

Bekasi Nomor 60 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Bekasi Nomor 76 Tahun 2008 tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja serta Rincian Tugas Jabatan pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Bekasi.

1. Maksudnya untuk memberikan landasan hukum yang jelas dalam pengaturan pengelolaan air tanah di daerah.

2. Tujuannya agar dalam pelaksanaan

pengelolaan air tanah dilakukan secara terkendali, berdayaguna dan berhasil guna serta berwawasan lingkungan.

Pengambilan Air Tanah

Terlampir Terlampir - 6 (enam) hari kerja

(18)

V. PERSYARATAN IZIN PENGAMBILAN AIR TANAH (IPA) PEMOHON :

A. PERORANGAN BARU :

1. Surat Permohonan Pemohon; 2. Fotocopy KTP Pemohon;

3. Fotocopy Hasil Pengujian Kualitas Air secara kimia dan fisika tahun terakhir per titik sumur;

4. Fotocopy NPWP (Pelaku usaha yang melakukan usaha di daerah/cabang wajib memiliki NPWP cabang yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama setempat); 5. Surat Kuasa apabila di Kuasakan Pengurusannya dan foto copy KTP (Materai 6000); 6. Peta Lokasi titik sumur:

7. Fotocopy Izin Lingkungan ( setiap usaha yang wajib memiliki AMDAL/UPL dan UKL sesuai ketentuan yang berlaku);

8. Surat Pernyataan berkas sesuai dengan aslinya dari pemohon (Materai 6000).

B. PERORANGAN DAFTAR ULANG

1. Surat Permohonan ; 2. Fotocopy KTP Pemohon;

3. Fotocopy SUrat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) Air Tanah 3 (tiga) bulan terakhir; 4. Fotocopy laporan pengambilan air tanah;

5. Hasil pengujian kualitas air secara kimia dan fisika tahun terakhir per titik sumur; 6. Peta lokasi titik sumur;

7. Fotocopy NPWP (Pelaku usaha yang melakukan usaha di daerah/cabang wajib memiliki NPWP cabang yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama setempat); 8. Surat Kuasa apabila di Kuasakan Pengurusannya dan fotocopy KTP (Materai 6000) 9. Izin Lama Asli atau Fotocopy (Jika hilang dilampirkan Surat Keterangan kehilangan dari

kepolisian setempat);

10. Fotocopy Izin Lingkungan (usaha yang wajib memiliki AMDAL/UPL dan UKL sesuai dengan ketentuan yang berlaku);

11. Surat Pernyataan berkas sesuai dengan aslinya dari pemohon (Materai 6000).

C. BERBADAN HUKUM BARU:

1. Surat Permohonan menggunakan Kop perusahaan; 2. Fotocopy KTP Pemohon/Penanggung Jawab;

(19)

3. Fotocopy Akta pendirian Perusahaan (PT melampirkan SK pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM; CV sudah Surat Permohonan Kop Perusahaan);

4. Fotocopy Hasil Pengujian Kualitas Air secara kimia dan fisika tahun terakhir per titik sumur;

5. Fotocopy izin Pengeboran;

6. Fotocopy NPWP (Pelaku usaha yang melakukan usaha di daerah/ cabang wajib memiliki NPWP cabang yang diekluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama setempat);

7. Surat Kuasa apabila di Kuasakan Pengurusannya dan fotocopy KTP (Materai 6000); 8. Fotocopy Izin Lingkungan (setiap usaha yang wajib memiliki AMDAL/UPL dan UKL

sesuai dengan ketentuan yang berlaku);

9. Surat Pernyataan berkas sesuai dengan aslinya dari pemohon (Materai 6000).

D. BERBADAN HUKUM DAFTAR ULANG

1. Surat Permohonan dengan Kop perusahan

2. Fotocopy Akta Pendirian Perusahaan (PT melampirkan SK pengesahan dari

Kementerian Hukum dan HAM, CV sudah terdaftar di pengadilan negeri); 3. Fotocopy KTP;

4. Fotocopy Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) Air Tamah 3 (tiga) bulan terakhir; 5. Fotocopy Laporan pengambilan air tanah 1 (satu) tahun terakhir;

6. Fotocopy hasil pengujian kualitas air secara kimia dan fisika tahun terakhir per titik sumur;

7. Fotocopy Peta Lokasi titik sumur;

8. Surat kuasa apabila di Kuasakan Pengurusannya dan fotocopy KTP (Materai 6000); 9. Fotocopy NPWP (Pelaku usaha yang melakukan usaha di daerah/cabang wajib memiliki

NPWP cabang yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak pratama setempat); 10. Izin Lama Asli dan fotocopy (Jika hilang dilampirkan Surat Keterangan kehilangan dari

kepolisian setempat);

11. Fotocopy Izin Lingkungan (setiap usaha yang wajib memiliki AMDAL/UPL dan UKL sesuai dengan ketentuan yang berlaku);

(20)

LAMPIRAN VI : KEPUTUSAN WALIKOTA BEKASI Nomor : 060/Kep. 454BPPT/XII/2014 Tanggal : 15 Desember 2014

17 MEKANISME PENGURUSAN PELAYANAN SURAT IZIN PENGAMBILAN AIR TANAH

Uraian Kegiatan Pemohon Loket Informasi Loket Penerimaan

Penyerahan Bagian Proses Tim Teknis Kepala BPPT Keterangan No 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Pemohon Izin Meminta Informasi tentang tata cara dan persyarataan Customer Service (petugas loket) menjelaskan tentang tata cara dan penjelasan

Petugas loket memeriksa dokumen dan kelengkapannya

Dokumen dan persyaratan pemohon di verifikasi dan atau jika dibutuhkan perubahan tim atau langsung dapat diproses/ ditandatangani

 Hasil pembahasan tim dilanjutkan cek kondisi lapangan  Hasil kunjungan tim kelapangan sebagai bahan rekomendasi antar

bidang SKPD

 Rekomendasi hasil kunjungan tm kelapangan sebagai bahan pertimbangan pemohon

 Dokumen memenuhi persyaratan dan atau ditindaklanjuti untuk pembuatan izin

 Rekomendasi tidak memenuhi persyaratan dokumen dikembalikan dengan catatan ke pemohon

 Terpenuhi persyaratan Surat Izin Pengambilan Air Tanah dapat di di proses untuk di cetak

 Setelah bahan hasil cetak izin tersebut memenuhi syarat (paraf Kabid) dan diajukan untuk ditandatangani oleh Kepala BPPT  Izin tersebut yang telah ditandatangani Kepala BPPT selanjutnya

di registrasikan dan tercatat, selanjutnya diterbitkan/dikeluarkan Surat Izin Pengambilan Air Tanah

Selanjutnya dilakukan pencatatan di bagian proses pemberitahuan surat telah selesai kepada pemohon dan petugas loket menyerahkan surat izin kepada pemohon dan tembusan ke SKPD terkait.

8 Penyerahan Izin kepada pemohon dari petugas loket dan dokumen izin ditembuskan kepada SKPD terkait untuk bahan tindak lanjut dan diarsipkan

Informasi Tata Cara &

Pendaftaran Pengambilan Formulir

From & Persyaratan

Cek Persyaratan Dokumen Lingkungan

Mengisi Formulir & Persyaratan Resi Penerimaan Berkas Dibahas Tim Teknis Surat Undangan Pemeriksaan Lapangan Pembahasan Rekomendasi SKPD Teknis BAP Tim Teknis Diizinkan? Cetak Izin Pemeriksaan Dokumen Format/ Draft Izin Pencatatan & Penomoran Surat Penolakan Izin Pengambilan

Air Tanah ARSIP

Izin Pengambilan Air Tanah Tidak Ya Perlu/ Tidak Tidak Lengkap Lengkap Lengkap

Tanda Tangan Izin Pengambilan Air

Tanah

2 Hari Kerja

2 Hari Kerja

(21)

LAMPIRAN VI : KEPUTUSAN WALIKOTA BEKASI Nomor : 060/Kep. 454BPPT/XII/2014 Tanggal : 15 Desember 2014

TATA CARA PROSES PEMBERIAN IZIN/ STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) IZIN EKSPLORASI AIR TANAH (IE)

Jenis Izin Masa Berlaku Pemberi

Pertimban gan

Dasar Hukum Maksud dan Tujuan Sasaran/

Klarifikasi

Prosedur Persyaratan Standar

Biaya

Waktu

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

PENGELOLAAN AIR TANAH Izin Eksplorasi

Air Tanah (IE)

Untuk jangka waktu 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang atas permohonan pemegang izin Tim Teknis BPLH 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Air Tanah 3. Peraturan Daerah Kota

Bekasi Nomor 10 Tahun 2002 Tentang Pengelolaan Air Bawah Tanah

4. Peraturan Walikota Nomor 47 Tahun 2007 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2002 tentang Pengelolaan Air Bawah Tanah

5. Keputusan Walikota Kota Bekasi Nomor 60 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Bekasi Nomor 76 Tahun 2008 tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja serta Rincian Tugas Jabatan pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Bekasi.

1. Maksudnya untuk memberikan landasan hukum yang jelas dalam pengaturan pengelolaan air tanah di daerah. 2. Tujuannya agar dalam pelaksanaan pengelolaan air tanah dilakukan secara terkendali, berdayaguna dan berhasil guna serta berwawasan lingkungan. Eksplorasi Air Tanah

Terlampir Terlampir - 6 (enam)

(22)

VI. PERSYARATAN IZIN EKSPLORASI AIR TANAH (IE) PEMOHON:

A. BERBADAN HUKUM BARU :

1. Surat Permohonan Kop Perusahaan;

2. Fotocopy KTP Pemohon/ Penanggungjawab;

3. Fotocopy Akta Pendirian Perusahaan (PT melampirkan SK pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM; CV sudah terdaftar di Pengadilan Negeri Kota Bekasi apabila Berbadan Hukum;

4. Pengajuan proposal kegiatan yang berisi:

 Maksud dan tujuan kegiatan;

 Rencana kerja dan peralatan;

 Peta topografi skala 1: 50.000 yang mencantumkan lokasi rencana eksplorasi air

tanah;

5. Dokumen AMDAL/UKL/UPL;

6. Surat Pernyataan warga sekitar ditandatangani beberapa RT/RW, Lurah dan Camat yang masih berlaku dan dilegalisir kecamatan;

7. Daftar tenaga ahli dalam bidang air tanah yang dimiliki; 8. Rencana Pengambilan Air yang akan diambil;

9. Surat Kuasa jika dikuasakan pengurusannya dan fotocopy KTP (Materai 6000);

10. Fotocopy Surat Keterangan Domisili Usaha Asli yang masih berlaku yang di tanda tangani oleh lurah dan Camat(legalisir);

11. Izin Lingkungan (setiap usaha yang wajib memiliki AMDAL/UPL dan UKL sesuai dengan ketentuan yang berlaku);

12. Surat Pernyataan berkas sesuai dengan aslinya dari pemohon (Materai 6000).

B. DAFTAR ULANG

1. Surat Permohonan Kop Perusahaan; 2. Fotocopy KTP Pemilik/Penanggungjawab:

3. Fotocopy Akta Pendirian Perusahaan (PT melampirkan SK Pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM; CV sudah terdaftar di Pengadilan Negeri Kota Bekasi Apabila Berbadan Hukum)

4. Pengajuan proposal kegiatan berisi:

 Maksud dan tujuan kegiatan;

(23)

 Peta topografi skala 1: 50.000 yang mencantumkan lokasi rencana eksplorasi air tanah;

5. Daftar tenaga ahli dalam bidang air tanah yang dimiliki;

6. Fotocopy izin pengeboran perusahaan air tanah, surat tanda instalasi bor dan izin juru bor yang sah jika akan melakukan eksplorasi;

7. Izin lama asli atau fotocopy (jika hilang dilampirkan surat keterangan dari kepolisian setempat);

8. Fotocopy IUPPAT dan IJB yang masih berlaku;

9. Fotocopy Surat Keterangan Domisili Usaha Asli yang masih berlaku yang di tanda tangani oleh Lurah dan Camat (Legalisir);

10. Surat kuasa jika dikuasakan pengurusannya dan fotocopy KTP (Materai 6000);

11. Izin Lingkungan (Setiap usaha yang wajib memiliki AMDAL/UPL dan UKL sesuai dengan ketentuan yang berlaku);

(24)

LAMPIRAN VII : KEPUTUSAN WALIKOTA BEKASI Nomor : 060/Kep. 484-BPPT/XII/2014 Tanggal : 15 Desember 2014

21 MEKANISME PENGURUSAN PELAYANAN SURAT IZIN EKSPLORASI AIR TANAH

Uraian Kegiatan Pemohon Loket Informasi Loket Penerimaan

Penyerahan Bagian Proses Tim Teknis Kepala BPPT Keterangan No 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Pemohon Izin Meminta Informasi tentang tata cara dan persyarataan Customer Service (petugas loket) menjelaskan tentang tata cara dan penjelasan

Petugas loket memeriksa dokumen dan kelengkapannya

Dokumen dan persyaratan pemohon di verifikasi dan atau jika dibutuhkan perubahan tim atau langsung dapat diproses/ ditandatangani

 Hasil pembahasan tim dilanjutkan cek kondisi lapangan  Hasil kunjungan tim kelapangan sebagai bahan rekomendasi antar

bidang SKPD

 Rekomendasi hasil kunjungan tm kelapangan sebagai bahan pertimbangan pemohon

 Dokumen memenuhi persyaratan dan atau ditindaklanjuti untuk pembuatan izin

 Rekomendasi tidak memenuhi persyaratan dokumen dikembalikan dengan catatan ke pemohon

 Terpenuhi persyaratan Surat Izin Eksplorasi Air Tanah dapat di di proses untuk di cetak

 Setelah bahan hasil cetak izin tersebut memenuhi syarat (paraf Kabid) dan diajukan untuk ditandatangani oleh Kepala BPPT  Izin tersebut yang telah ditandatangani Kepala BPPT selanjutnya

di registrasikan dan tercatat, selanjutnya diterbitkan/dikeluarkan Surat Izin Eksplorasi Air Tanah

Selanjutnya dilakukan pencatatan di bagian proses pemberitahuan surat telah selesai kepada pemohon dan petugas loket menyerahkan surat izin kepada pemohon dan tembusan ke SKPD terkait.

8 Penyerahan Izin kepada pemohon dari petugas loket dan dokumen izin ditembuskan kepada SKPD terkait untuk bahan tindak lanjut dan diarsipkan

Informasi Tata Cara &

Pendaftaran Pengambilan Formulir

From & Persyaratan

Cek Persyaratan Dokumen Lingkungan

Mengisi Formulir & Persyaratan Resi Penerimaan Berkas Dibahas Tim Teknis Surat Undangan Pemeriksaan Lapangan Pembahasan Rekomendasi SKPD Teknis BAP Tim Teknis Diizinkan? Cetak Izin Pemeriksaan Dokumen Format/ Draft Izin Pencatatan & Penomoran Surat Penolakan Izin Eksplorasi

Air Tanah ARSIP

Izin Eksplorasi Air Tanah Tidak Ya Perlu/ Tidak Tidak Lengkap Lengkap Lengkap

Tanda Tangan Izin Eksplorasi Air

Tanah

2 Hari Kerja

2 Hari Kerja

(25)

LAMPIRAN VII : KEPUTUSAN WALIKOTA BEKASI Nomor : 060/Kep. 484-BPPT/XII/2014 Tanggal : 15 Desember 2014

TATA CARA PROSES PEMBERIAN IZIN/STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SURAT IZIN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR (SIPLC) Jenis Izin Masa Berlaku Pemberi

Pertimbangan

Dasar Hukum Maksud

dan Tujuan

Sasaran/ Klarifikasi Prosedur Persyaratan Standar Biaya

Waktu

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

PENGELOLAAN AIR TANAH

Surat Izin Pembuangan Limbah Cair (SIPC) Sepanjang Kegiatan Beroperasi Tim Teknis BPLH

1. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor: 35 Tahun 2013 Tentang Pendaftaran Wajib Pajak Cabang/ Lokasi bagi pelaku usaha yang melakukan usaha dan/ pekerjaan di Jawa Barat. 2. Peraturan Daerah Nomor 7

Tahun 2007 tentang Izin Pembuangan Limbah Cair. 3. Keputusan Walikota Kota

Bekasi Nomor 60 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Bekasi Nomor 76 Tahun 2008 tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja serta Rincian Tugas Jabatan pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Bekasi. 1. Izin Pembungan Limbah Cair dimaksudkan untuk pengendalian terhadap pencemaran lingkungan hidup serta jenis pencemaran terhadap usaha/kegiatan yang berpotensi menimbulkan pencemaran air permukaan dan air tanah

2. Izin Pembuangan Limbah Cair bertujuan menjaga keseimbangan day dukung dan daya tamping lingkungan akibat pembungan limbah cair kegiatan usaha agar dapat memenuhi baku mutu yang ditetapkan. 1. IPAL Industri 2. IPAL Rumah Sakit 3. IPAL Hotel 4. IPAL Pusat Niaga Bisnis

Terlampir Terlampir - 10 (sepuluh)

(26)

VII. PERSYARATAN SURAT IZIN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR (SIPLC) PEMOHON:

A. PERORANGAN:

1. Surat Permohonan Pemilik; 2. Fotocopy KTP Pemilik;

3. Fotocopy NPWP (Pelaku usaha yang melakukan usaha di daerah/ cabang wajib memiliki NPWP cabang yang di keluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Setempat);

4. IPAL;

5. Dokumen UKL/UPL; 6. AMDAL;

7. Fotocopy SIPA;

8. Surat Pernyataan yang berkaitan dengan Limbah Cair yang di tanda tangani oleh direktur perusahaan (Materai 6000);

9. Gambar Lokasi IPAL;

10. Izin Mendirikan bangunan atas nama perusahaan dan atau perjanjian sewa dengan akte notaris;

11. Izin gangguan ≥ 3.

B. BERBADAN HUKUM;

Persyaratan Ijin Pembuangan Limbah Cair: 1. Surat Permohonan Kop Perusahaan;

2. Fotocopy KTP Pemilik atau Penanggung jawab;

3. Fotocopy Izin PMA/PMDN dan Akta Pendirian Perusahaan/PT melampirkan SK pengesahan Kementerian Hukum dan HAM, PT dan CV sudah terdaftar di Pengadilan Negeri Kota Bekasi;

4. Fotocopy Pengesahan Dokumen UKL/UPL atau Amdal; 5. Fotocopy SIPA;

6. Surat Pernyataan yang berkaitan dengan Pengelolaan Limbah Cair yang di tanda tangani oleh direktur perusahaan (Materai 6000);

7. Fotocopy Lokasi IPAL dan Desain IPAL;

8. Izin Mendirikan Bangunan atas nama perusahaan/ Kontrak Perjanjian/ Sewa (Materai 6000) dengan akte Notaris;

(27)

10. Izin usaha Industri (IUI) Lama Asli atau Fotocopy (Jika hilang dilampirkan Surat Keterangan kehilangan dari kepolisian setempat);

11. Surat Kuasa apabila di kuasakan pengurusannya dan fotocopy KTP (Materai 6000); 12. Hasil Pengujian Kualitas Limbah Cair 1 (satu) Bulan Terakhir yang di ujikan oleh

(28)

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN WALIKOTA Nomo : 060/Kep.454-BPPT/XII2014 Tanggal : 15 Desember 2014

25 MEKANISME PENGURUSAN PELAYANAN SURAT IZIN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR (SIPL C)

Uraian Kegiatan Pemohon Loket Informasi Loket Penerimaan

Penyerahan Bagian Proses Tim Teknis Kepala BPPT Keterangan No 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Pemohon Izin Meminta Informasi tentang tata cara dan persyarataan Customer Service (petugas loket) menjelaskan tentang tata cara dan penjelasan

Petugas loket memeriksa dokumen dan kelengkapannya

Dokumen dan persyaratan pemohon di verifikasi dan atau jika dibutuhkan perubahan tim atau langsung dapat diproses/ ditandatangani

 Hasil pembahasan tim dilanjutkan cek kondisi lapangan  Hasil kunjungan tim kelapangan sebagai bahan rekomendasi antar

bidang SKPD

 Rekomendasi hasil kunjungan tm kelapangan sebagai bahan pertimbangan pemohon

 Dokumen memenuhi persyaratan dan atau ditindaklanjuti untuk pembuatan izin

 Rekomendasi tidak memenuhi persyaratan dokumen dikembalikan dengan catatan ke pemohon

 Terpenuhi persyaratan Surat Izin Eksplorasi Air Tanah dapat di di proses untuk di cetak

 Setelah bahan hasil cetak izin tersebut memenuhi syarat (paraf Kabid) dan diajukan untuk ditandatangani oleh Kepala BPPT  Izin tersebut yang telah ditandatangani Kepala BPPT selanjutnya

di registrasikan dan tercatat, selanjutnya diterbitkan/dikeluarkan Surat Izin Eksplorasi Air Tanah

Selanjutnya dilakukan pencatatan di bagian proses pemberitahuan surat telah selesai kepada pemohon dan petugas loket menyerahkan surat izin kepada pemohon dan tembusan ke SKPD terkait.

8 Penyerahan Izin kepada pemohon dari petugas loket dan dokumen izin ditembuskan kepada SKPD terkait untuk bahan tindak lanjut dan diarsipkan

Informasi Tata Cara &

Pendaftaran Pengambilan Formulir

From & Persyaratan

Cek Persyaratan Dokumen Lingkungan

Mengisi Formulir & Persyaratan Resi Penerimaan Berkas Dibahas Tim Teknis Surat Undangan Pemeriksaan Lapangan Pembahasan Rekomendasi SKPD Teknis BAP Tim Teknis Diizinkan? Cetak Izin Pemeriksaan Dokumen Format/ Draft Izin Pencatatan & Penomoran Surat Penolakan Izin Pembuangan

Limbah Cair ARSIP

Izin Pembuangan Limbah Cair Tidak Ya Perlu/ Tidak Tidak Lengkap Lengkap Lengkap

Tanda Tangan Izin Pembuangan

Limbah Cair

1 Hari Kerja

7 Hari Kerja

(29)

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN WALIKOTA Nomo : 060/Kep.454-BPPT/XII2014 Tanggal : 15 Desember 2014

TATA CARA PROSES PEMBERIAN IZIN/ STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SURAT IZIN LINGKUNGAN Jenis Izin Masa Berlaku Pemberi

Pertimbangan

Dasar Hukum Maksud

dan Tujuan

Sasaran/ Klarifikasi Prosedur Persyaratan Standar Biaya

Waktu

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

PENGELOLAAN AIR TANAH Surat Izin Lingkungan Sepanjang Kegiatan Beroperasi Tim Teknis BPLH 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup 2. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 Tentang Lingkungan Hidup 3. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 8 Tahun 2013

4. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor: 35 Tahun 2013 Tentang Pendaftaran Wajib Pajak Cabang/ Lokasi bagi pelaku usaha yang melakukan usaha dan/ pekerjaan di Jawa Barat.

5. Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2011 Tentang Izin Pemanfaatan Ruang

1. Langkah Pengendalian Dampak Negatif dan

Pengembangan Dampak Postif bagi lingkungan dari usaha kegiatan dapat dipersiapkan sedini mungkin 2. Kajian lingkungan diperlukan bagu proses pengambilan keputusan tentang pelaksanaan rencana usaha kegiatan. Jenis kegiatan yang wajib dilengkapi dengan kajian lingkungan sesuai Peraturan Menteri Negera Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2012 tentang Rencana Usaha dan/ atau Kegiatan yang wajib memiliki AMdal. Keputusan Walikota Bekasi Nomor: 658/ Kep. 26-BPLH/XI/2011 tentang Rencana Usaha dan/atau kegiatan yang wajib UKL/UPL dan SPPL

Terlampir Terlampir - 14 (empat belas) hari kerja

(30)

VIII. PERSYARATAN SURAT IZIN LINGKUNGAN PEMOHON :

A. PERORANGAN:

1. Surat Permohonan Pemilik Izin Lingkungan; 2. Fotocopy KTP Pemilik;

3. Fotocopy NPWP (Pelaku usaha yang melakukan usaha di daerah/ cabang wajib memiliki NPWP cabang yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama setempat);

4. Fotocopy Rekomendasi UKL-UPL dan Dokumen UKL-UPL;

5. Fotocopy Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup (SKKLH) dan Dokumen Amdal; 6. Bentuk rencana Usaha dan atau Kegiatan yang akan dilakukan.

B. BERBADAN HUKUM

1. Permohonan menggunakan Kop Perusahaan; 2. Fotocopy KTP Direktur;

3. Fotocopy NPWP (Pelaku usaha yang melakukan usaha di daerah/ cabang wajib memiliki NPWP cabang yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama setempat);

4. Fotocopy rekomendasi UKL-UPL dan dokumen UKL-UPL;

5. Fotocopy Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup (SKKLH) dan Dokumen Amdal; 6. Deskripsi Rencana Usaha dan atau kegiatan yang akan dilakukan;

7. Akte pendirian perusahaan untuk Badan Usaha izin PMA/PMDN; (Jika berbentuk PT dilampirkan SK Pengesahan Menkumham, Jika berbentuk CV SK Pengesahan dari Pengadilan Negeri Bekasi.

(31)

MEKANISME PENGURUSAN PELAYANAN SURAT IZIN LINGKUNGAN

Uraian Kegiatan Pemohon Loket Informasi Loket Penerimaan

Penyerahan Bagian Proses Tim Teknis Kepala BPPT Keterangan No 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Pemohon Izin Meminta Informasi tentang tata cara dan persyarataan Customer Service (petugas loket) menjelaskan tentang tata cara dan penjelasan

Petugas loket memeriksa dokumen dan kelengkapannya

Dokumen dan persyaratan pemohon di verifikasi dan atau jika dibutuhkan perubahan tim atau langsung dapat diproses/ ditandatangani

 Hasil pembahasan tim dilanjutkan cek kondisi lapangan  Hasil kunjungan tim kelapangan sebagai bahan rekomendasi antar

bidang SKPD

 Rekomendasi hasil kunjungan tm kelapangan sebagai bahan pertimbangan pemohon

 Dokumen memenuhi persyaratan dan atau ditindaklanjuti untuk pembuatan izin

 Rekomendasi tidak memenuhi persyaratan dokumen dikembalikan dengan catatan ke pemohon

 Terpenuhi persyaratan Surat Izin Lingkungan dapat di di proses untuk di cetak

 Setelah bahan hasil cetak izin tersebut memenuhi syarat (paraf Kabid) dan diajukan untuk ditandatangani oleh Kepala BPPT  Izin tersebut yang telah ditandatangani Kepala BPPT selanjutnya

di registrasikan dan tercatat, selanjutnya diterbitkan/dikeluarkan Surat Izin Lingkungan

7 Penyerahan Izin kepada pemohon dari petugas loket dan dokumenizin ditembuskan kepada SKPD terkait untuk bahan tindak lanjut dan diarsipkan

Informasi Tata Cara &Pendaftaran Pengambilan Formulir

From & Persyaratan

Cek Persyaratan Dokumen Lingkungan

Mengisi Formulir & Persyaratan Resi Penerimaan Berkas Dibahas Tim Teknis Surat Undangan BAP Tim Teknis Diizinkan? Cetak Izin Pemeriksaan Dokumen Format/ Draft Izin Pencatatan & Penomoran Surat Penolakan

Izin Lingkungan Izin Lingkungan ARSIP Tidak Ya Tidak Lengkap Lengkap Lengkap Tanda Tangan Izin Lingkungan

JUMLAH 6 Hari Kerja 1 Hari Kerja

2 Hari Kerja

(32)

LAMPIRAN VIII : KEPUTUSAN WALIKOTA Nomor : 060/Kep.454-BPPT/XII2014 Tanggal : 15 Desember 2014

TATA CARA PROSES PEMBERIAN IZIN/ STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) IZIN PENYIMPANAN SEMENTARA LIMBAH B3 (IPSLB3), IZIN PENGUMPULAN LIMBAH INDUSTRI DAN PENGUMPULAN LIMBAH B3 SKALA KOTA

Jenis Izin Masa Berlaku Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Maksud

dan Tujuan

Sasaran/ Klarifikasi

Prosedur Persyaratan Standar Biaya

Waktu

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

PENGELOLAAN AIR TANAH Izin Penyimpanan Sementara Limbah B3 (IPSLB4), Limbah Industri lainnya dan Pengumpulan Limbah B3 Skala Kota

5 (lima) Tahun dan dapat di perpanjang Tim Teknis BPLH 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun 3. Peraturan Menteri Negara

Lingkungan Hidup Nomor 18 Tahun 2009 tentang Tata Cara Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

4. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 30 Tahun 2009 tentang Tata Laksana Perizinan dan Pengawasan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun serta

Pengawasan Pemulihan akibat Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun oleh Pemerintah Daerah 5. Peraturan Daerah Kota

Bekasi Nomor 09 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun serta Limbah Industri Lainnya. 1. Pengendalian Pencemaran Limbah B3 yang dibuang oleh perusahaan industri 2. Izin Pengelolaan Limbah Beracun dimaksudkan untuk pengendalian terhadap pencemaran lingkingan hidup serta jenis pencemaran terhadap usaha/kegiatan yang berpotensi menimbulkan pencemaran 3. Untuk pembinaan dan pengawasan pengelolaan limbah berbahaya dan beracun serta pengawasan pemulihan akibat pencemaran limbah bahan berbahaya dan beracun.

Terlampir Terlampir Terlampir (sesuai dengan Permen LH 30/2009) Tidak dipungut biaya 10 (sepuluh) hari kerja

(33)

LAMPIRAN VIII : KEPUTUSAN WALIKOTA BEKASI Nomor : 060/Kep.454-BPPT/XII2014 Tanggal : 15 Desember 2014

TATA CARA PROSES PEMBERIAN IZIN/ STANDAR OPERASIONAL PROEDUR (SOP) PENGELOLAAN LIMBAH BERBAHAYA DAN BERACUN SERTA LIMBAH INDUSTRI LAINNYA Jenis Izin Masa Berlaku Pemberi

Pertimbangan

Dasar Hukum Maksud

dan Tujuan

Sasaran/ Klarifikasi Prosedur Persyaratan Standar Biaya

Waktu

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

PENGELOLAAN AIR TANAH Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun serta Limbah Industri lainnya

5 (lima) Tahun dan dapat di perpanjang Tim Teknis BPLH 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun 3. Peraturan Menteri Negara

Lingkungan Hidup Nomor 18 Tahun 2009 tentang Tata Cara Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

4. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 30 Tahun 2009 tentang Tata Laksana Perizinan dan Pengawasan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun serta

Pengawasan Pemulihan akibat Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun oleh Pemerintah Daerah 5. Peraturan Daerah Kota

Bekasi Nomor 09 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun serta Limbah Industri Lainnya. 1. Pengendalian Pencemaran Limbah B3 yang dibuang oleh perusahaan industri 2. Izin Pengelolaan Limbah Beracun dimaksudkan untuk pengendalian terhadap pencemaran lingkingan hidup serta jenis pencemaran terhadap usaha/kegiatan yang berpotensi menimbulkan pencemaran 3. Untuk pembinaan dan pengawasan pengelolaan limbah berbahaya dan beracun serta pengawasan pemulihan akibat pencemaran limbah bahan berbahaya dan beracun.

Terlampir Terlampir Terlampir (sesuai dengan Permen LH 30/2009) Tidak dipungut biaya 10 (sepuluh) hari kerja

(34)

IX. IZIN PENYIMPANAN SEMENTARA LIMBAH B3 (IPSLB3)

1. Mengisi Formulir Permohonan Izin;

2. Melampirkan Identitas Pemohon/ Penanggung jawab usaha dan/ kegiatan;

3. Denah Penataan TPS Limbah B3;

4. Desain Konstruksi TPS Limbah B3;

5. Uraian Jenis, Karakter Jumlah Limbah B3 yang akan disimpan;

6. Standard Operating Procedure (SOP) penyimpanan, pengemasan dan tanggap darurat;

7. Neraca Limbah;

8. Foto Dokumentasi Limbah TPS Limbah B3;

9. MOU/ Surat perjanjian kerjasama dengan pengumpul/pengelola/pemanfaat yang berizin dari

Kementerian Lingkungan Hidup (KLH);

10. Izin Lokasi/ Peruntukan Lahan (untuk luas minimal 1 (satu) hektar); 11. Izin Gangguan/ HO;

12. Izin Mendirikan Bangunan (IMB); 13. Akte Pendirian Perusahaan;

14. Kelayakan Lingkungan/ Persetujuan AMDAL/ UKL-UPL/ SPPL; 15. Izin Lingkungan;

16. Rekomendasi Teknis dari BPLH;

X. IZIN PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI LAINNYA

1. Mengisi Formulir Permohon Izin;

2. Melampirkan Identitas Pemohon/Penanggung jawab usaha dan / kegiatan;

3. Melampirkan Denah TPS Limbah Industri;

4. Melampirkan Uraian jenis Limbah Industri yang akan dikelola/ disimpan;

5. Melampirkan Uraian jenis Limbah Industri yang akan dikelola/ disimpan;

6. Melampirkan Standard Operating Procedure (SOP) tanggap darurat dan penyimpanan,

pengemasan dan penataan;

7. Melampirkan Neraca Limbah;

8. Melampirkan Foto Kondisi TPS Limbah Industri;

9. Salinan Surat Kerjasama/ MOU/ dengan pengumpul penghasil dan surat kerjasama dengan

pemanfaat;

10. Izin Lokasi/ Peruntukkan Lahan (untuk luas minimal 1 (satu) hektar); 11. Izin Gangguan/ HO;

12. Izin Mendirikan Bangunan (IMB); 13. Akte Pendirian Perusahaan;

14. Lembar Persetujuan Dokumen Kajian Lingkungan Amdal/ UKL-UPL/ SPPL; 15. Izin Lingkungan;

(35)

16. Rekomendasi Teknis dari BPLH.

XI. IZIN PENGUMPULAN LIMBAH B3 SKALA KOTA

1. Mengisi Formulir Permohonan Izin;

2. Melampirkan Identitas Pemohon/ Penanggungjawab usaha dan/ kegiatan;

3. Desain Konstruksi TPS Limbah B3;

4. Uraian jenis, karakteristik, sumber limbah B3, serta Jumlah Limbah B3 yang akan dikumpulkan;

5. Dokumen yang menjelaskan tempat penyimpanan Limbah B3 sesuai Persyaratan, meliputi

Desain Konstruksi Bangunan TPS Limbah B3, Denah penataan/Layout penggunaan lahan;

6. Dokumen yang menjelaskan tempat pengemasan Limbah B3 sesuai ketentuan;

7. Prosedur pengumpulan Limbah B3 meliputi pengangkutan dari sumber, pemindahan dari alat

angkut ke tempat pengumpulan/ penyimpanan, pengemasan, penimbangan, persiapan, persiapan, pengiriman ke pengelola;

8. Neraca Limbah;

9. MOU/ Surat perjanjian kerjasama dengan pengumpul/ pengelola/ pemanfaat yang berizin dari

Kementeriaan Lingkungan Hidup (KLH); 10. Akte Pendirian Perusahaan;

11. Izin Lokasi/ Peruntukan Lahan (Untuk luas minimal 1 (satu hektar); 12. Izin Gangguan/ HO;

13. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

14. Kelayakan Lingkungan / Persetujuan Amdal/ UKL- UPL/ SPPL; 15. Izin Lingkungan;

16. Rekomendai Teknis dari BPLH

17. Badan Usaha yang kegiatan utamanya berupa pengumpulan limbah B3 skala kota wajib memiliki:

a. Laboratorium atau alat analisa limbah B3 yang dapat mengidentifikasi atau menguji

karakteristik tingkat bahaya dan racun dari limbah B3 yang dikelola; dan

b. Tenaga yang terdidik di bidang analisis dan pengelolaan lombah B3;

c. Asuransi pencemaran lingkungan hidup terhadap atau sebagai akibat pengelolaan limbah

B3, dengan batas pertanggungan paling sedikit Rp 5.000.000.000 (lima milyar rupiah)

d. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf a,b dan c diatur lebih lanjut dalam Peraturan

Walikota.

18. Laboratorium atau alat analis limbah B3 sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a harus berada pada lokasi kegiatan pengumpulan limbah B3.

(36)

LAMPIRAN IX : KEPUTUSAN WALIKOTA BEKASI Nomor : 060/Kep.454-BPPT/XII2014 Tanggal : 15 Desember 2014

MEKANISME PENGURUSAN PELAYANAN IZIN PENYIMPANAN SEMENTARA LIMBAH B3 (IPSLB3), PENGUMPULAN LIMBAH B3 SKALA KOTA DAN IZIN PENGUMPULAN LIMBAH INDUSTRI

Uraian Kegiatan Pemohon Loket Informasi Loket Penerimaan

Penyerahan Bagian Proses Tim Teknis Kepala BPPT Keterangan No 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 8 9

 Pemohon meminta informasi Surat Izin Pengeloaan Limbah B3 serta Limbah Industri Lainnya

 Petugas Loket memberikan informasi tentang Surat Izin Pengelolaan Limbah B3 serta Limbah Industri lainnya

 Pemohon mengisi formulir permohonan dan melengkapi persyaratan

 Petugas loket menerima form permohonan dan persyaratan

Petugas loket memeriksa dokumen dan kelengkapannya

 Bagian proses mempelajari berkas permohonan bila perlu dilakukan pembahasan Tim Teknis, jika tidak perlu langsung ke Tahap Proses

 Membuat Surat Undangan kepada Tim Teknis untuk pembahasan

 Tim Teknis membuat Berita Acara, apakah diizinkan atau ditolak, apabila diizinkan berkas permohonan dikirim ke Bagian Proses untuk Penerbitas Surat Izin Pengelolaan Limbah B3 serta Limbah Industri lainnya, Apabila tidak diizinkan Berkas dikembalikan ke Pemohon dan diberikan surat Penolakan

 Bagian proses menerbitkan/ Cetak izin Pengelolaan Limbah B3 serta Limbah Industri lainnya

 Format/Draft Izin diperiksa

 Setelah Proses Pemeriksaan Surat Izin Pengelolaan Limbah B3 serta Limbah Industri Lainnya dan Pemarafan oleh Kepala Bidang, selanjutnya penandatanganan Izin oleh Kepala BPPT

 Penomoran dan Pencatatan Surat Izin Pengelolaan Limbah B3 serta Limbah Industri Lainnya

 Pengumuman Penerbitan Surat Izin Pengelolaan Limbah B3 serta Limbah Industri Lainnya

Pemberitahuan Surat Izin Pengelolaan Limbah B3 serta Limbah Industri lainnya telah selesai Kepada Pemohon selanjutnya petugs loket menyerahkan Surat Izin Pengelolaan Limbah B3 serta Limbah Industri Lainnya kepada Pemohon dan Tembusan ke SKPD Terkait’Dokumen Surat Izin Pengelolaan Limbah B3 serta Limbah Industri Lainnya diarsipkan.

Mulai Tata Cara &

Pendaftaran Pengambilan Formulir

Form & Persyaratan

Cek Persyaratan Dokumen Lingkungan

Mengisi Formulir & Persyaratan Resi Penerimaan Berkas Dibahas Tim Teknis Surat Undangan BAP Tim Teknis Diizinkan? Cetak Izin Pemeriksaan Dokumen Format/ Draft Izin Pencatatan & Penomoran Surat Penolakan Izin Pengelolaan Limbah B3 serta Limbah Industri Lainnya ARSIP Izin Pengelolaan Limbah B3 serta Limbah Industri Lainnya Tidak Ya Tidak Lengkap Lengkap Lengkap

Tanda Tangan Izin Pengelolaan Limbah B3 serta Limbah Industri Lainnya 1 Hari Kerja 5 Hari Kerja 3 Hari Kerja 1 Hari Kerja

(37)

LAMPIRAN IX : KEPUTUSAN WALIKOTA BEKASI Nomor : 060/Kep.454-BPPT/XII2014 Tanggal : 15 Desember 2014

TATA CARA PROSES PEMBERIAN IZIN/ STANDAR OPERASIONAL (SOP) IZIN PERUNTUKAN PENGGUNAAN LAHAN (IPPL), RENCANA TAPAK Jenis Izin Masa Berlaku Pemberi

Pertimbangan

Dasar Hukum Maksud dan Tujuan Sasaran/ Klarifikasi

Prosedur Persyaratan Standar Biaya

Waktu

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Izin Peruntukan Penggunaan Lahan (IPPL) dan Rencana Tapak 2 tahun terhitung sejak tangal ditetapkan sepanjang pemegang izin tidak memproses IMB dan dapat diperpanjang 1 kali sebelum masa berlakunya berakhir. Tim Teknis DINAS TATA KOTA 1. Peraturan Menteri

Perumahan rakyat Nomor 07 tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Meneteri Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun 2012 tentang penyelenggaraan Perumahan dan kawasan Pemukiman dengan Hunian Berimbang.

2. Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Izin Pemanfaatan Ruang 3. Peraturan Daerah Nomor 16

Tahun 20122 tentang Penyediaan dan Penyerahan Prasarana, Sarana dan Utilitas Kawasan Perumahan, Perdagangan dan Industri Oleh Pengembang di kota Bekasi.

4. Keputusan Walikota Bekasi Nomor 60 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Bekasi Nomor 76 Tahun 2008 tentang tugas,

Izin Peruntukkan Penggunaan Lahan dan Rencana Tapak bertujuan untuk: mengatur peruntukan penggunaan lahan; mengatur fungsi bangunan yang dapat dibangun pada lokasi yang bersangkutan; mengatur ketinggian maksimum bangunan gedung yang diizinkan; mengatur jumlah lantai/lapirs bangunan di bawah permukaan tanah dari KTB yang diizinkan; mengatur KDB maksimum yang diizinkan; mengatur KDH minimum yang diwajibkan; mengatur KTB maksimum yang diizinkan; menjamin bahwa rencana tapak yang diajukan pemohon sesuai dengan rencana peruntukkan penggunaan lahan; menjamin penyediaan Prasarana, Sarana dan Utilitas. Semua bentuk pemanfaatan lahan yang akan dibangun gedung maupun non gedung

Terlampir Terlampir - 14 (empat belas hari kerja

(38)

LAMPIRAN IX : KEPUTUSAN WALIKOTA BEKASI Nomor : 060/Kep.454-BPPT/XII2014 Tanggal : 15 Desember 2014

TATA CARA PROSES PEMBERIAN IZIN/ STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB)

Jenis Izin Masa Berlaku Pemberi Pertimbangan

Dasar Hukum Maksud dan Tujuan Sasaran/

Klarifikasi

Prosedur Persyaratan Standar Biaya Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Berlaku selama bangunan berdiri dan tidak ada perubahan Tim Teknis DINAS TATA KOTA

1. Peraturan Menteri Perumahan rakyat Nomor 07 tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Meneteri Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun 2012 tentang penyelenggaraan Perumahan dan kawasan Pemukiman dengan Hunian Berimbang.

2. Peraturan Daerah Nomor 17 Tahum 2011 tentang Penyelenggaraan Izin Pemanfaatan Ruang 3. Peraturan Daerah Nomor 16

Tahun 20122 tentang Penyediaan dan Penyerahan Prasarana, Sarana dan Utilitas Kawasan Perumahan, Perdagangan dan Industri Oleh Pengembang di kota Bekasi.

4. Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2012 tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan

5. Keputusan Walikota Bekasi Nomor 60 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Tahun 2009 tentang

Perubahan Atas Peraturan Walikota Bekasi Nomor 76 Tahun 2008 tentang tugas,

6. Peraturan Walikota Nomor 23 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Walikota Bekasi Nomor 49 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2012 tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan

Izin Mendirikan Bangunan diberikan kepada orang atau badan hukum untuk mendirikan bangunan agar desain, pelaksanaan dan bangunan sesuai dengan rencana tata ruang yang berlaku, mewujudkan tertib penyelnggaraan bangunan gedung yang menjamin keandalan teknis bangunan gedung dari segi

keselamatan, kesehata, kenyamanan dan keamanan bangunan dan mewujudkan epastian hukum dalam penyelenggaran bangunan gedung Semua jenis bangunan gedung dan non gedung

Terlampir Terlampir Terlampir 14 (empat belas hari kerja

(39)

XII. PERIZINAN PEMANFAATAN RUANG DAN BANGUNAN DI KOTA BEKASI A. Izin Prinsip

Untuk bangunan jenis usaha dengan luas lahan lebih atau sama dengan 10.000 M2 atau bagi pemanfaatan ruang yang memiliki dampat terhadap fungsi pelayanan, aktifitas perkotaan dan memiliki resiko terhadap kelestarian dan keseimbangan lingkungan.

B. Izin Lokasi

Untuk bangunan jenis usaha/ perumahan/ industri dan sejenisnya dengan lahan yang belum dikuasai pemohon dengan luasan 10.000 M2 atau lebih

C. Izin Peruntukkan Penggunaan Lahan (IPPL) dan Rencana Tapak*)

a. Untuk bangunan Non Rumah Tinggal (usaha, sarana ibadah, industri, perumahan dan sejenisnya).

b. Untuk bangunan rumah tinggal tunggal diluar perumahan dengan luas bangunan > 200 m2 dan atau Luas Lahan > 350 m2.

c. Bangunan perumahan horizontal (kavling) dengan luas lahan ≥ 20000 m2.

D. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)*)

a. Untuk bangunan Non Rumah Tinggal (usaha, sarana ibadah, industri, perumahan dan sejenisnya).

b. Untuk bangunan rumah tinggal tunggal diluar perumahan dengan luas bangunan > 200 m2 dan atau Luas Lahan > 350 m2.

c. Bangunan perumahan horizontal (kavling) dengan luas lahan ≥ 20000 m2. E. Izin Penggunaan Bangunan (IPB)

F. Izin Lingkungan (IL)

a. Amdal bagi semua jenis usaha dengan luas lahan > 25 Ha dan atau luas bangunan ≥ 10.000 m2

b. Rekomendasi UKL/UPL bagi semua jenis usaha dengan luas lahan 7.500 m2 s/d Ha dan atau luas bangunan ≥ 750 m2

Ket: *)

- Untuk yang diluar kriteria tersebut, Penerbitan IPPL/ Rencana Tapak dan SIMB berada

pada Kecamatan sesuai wilayahnya.

XIII. PERSYARATAN IZIN PRINSIP

(40)

1. Rekomendasi BKRD

Persyaratan :

a. Surat Permohonan, Kop Perusahaan untuk Badan Hukum b. Fotocopy KTP Pemilik

c. Fotocopy NPWP Pemilik

d. Fotocopy Akte pendirian perusahaan bagi pemohon berbadan hukum e. Surat kepemilikan tanah

Persyaratan Teknis:

1. Proposal yang berisi :

a. Rincian Lahan yang dimohon (Keadaan fisik lahan dan kegiatan saat ini yang terdapat pada lokasi yang dimohon dan keadaan disekitarnya).

b. Rancangan rencana tapak kegiatan (pra site plan) c. Proposal Proyek.

XIV. PERSYARATAN IZIN LOKASI Persyaratan Administrasi:

Izin Prinsip

Persyaratan Teknis:

1. Aspek Tata Guna Lahan dan BPN 2. Gambar Peta Lokasi yang di mohon.

XV. PERSYARATAN IPPL DAN RENCANA TAPAK

C.1 Untuk Bangunan Yang Di persyaratkan Rekomendasi BKPRD C.1.1 Persyaratan Administrasi :

1. Izin Prinsip 2. Izin Lokasi

3. Surat Tanah/ Bukti Kepemilikan

C.1.2 Persyaratan Teknis

Rekomendasi PPL dan Rencana Tapak

C.2 Untuk Bangunan Yang Tidak Dipersyaratkan Rekomendasi BKPRD C.2.1 Persyaratan Administrasi:

1. Surat Permohonan, Kop Perusahaan Untuk Berbadan Hukum 2. Fotocopy KTP Pemilik

(41)

3. Fotocopy Surat Bukti Kepemilikan Tanah

C.2.2 Persyaratan Teknis

Rekomendasi PPL dan Rencana Tapak

C.3 Persyaratan Rekomendasi PPL dan Rencana Tapak:

1. Rekomendasi Peruntukan dan Penggunaan Lahan/ Rencana Tapak Persyaratan:

a. Rekomendasi/ Pertimbangan teknis Andal Lalin bagi permohonan dengan kriteria:

- Perumahan Horizontal (memiliki ≥ 25 unit bangunan);

- Perumahan Vertikal (kecuali sudah terdapat dalam site plan kawasan tidak

diperlukan);

- Ruko/rukan memiliki > 10 unit untuk lokasi pada jalan kota dan > 5 unit untuk

lokasi pada jalan provinsi dan jalan Negara;

- Toko/kios memiliki ≥ 20 unit untuk lokasi pada jalan kota, provinsi dan jalan

Negara;

- Pasar Tradisional Memiliki kios > 10 unit;

- Mall/ Pusat Pertokoan/ Perkulakan/ Bangunan sejenis, rumah makan, showroom,

bengkel mobil dan Hotel (pertimbangan teknis Lalin sesuai ketentuan yang berlaku di Dinas Perhubungan);

- SPBU/SPBE pertimbangan teknis lalulintas untuk semua luasan (Dishub);

- Kantor yang memiliki ≥ 100 karyawan;

- Industri/ Pabrik/ Gudang/ Rumah Sakit dan Bangunan sejenis pertimbangan

teknis Lalin untuk luasan ≥ 0,5 Ha;

- Saranan Pendidikan untuk lokasi jalan protocol jumlah karyawan dan mahasiswa

≥ 300 orang;

- Saranan Ibadah untuk lokasi ≥ 90 orang.

b. Pengelolaan dan Pemantauan Dampak Lingkungan

- Rekomendasi Amdal, SKKLH bagi emua jenis usaha dengan luas lahan > 25 Ha

dan atau luas bangunan ≥ 10.000 m2.

- Rekomendasi UKL/ UPL bagi semua jenis usaha dengan luas lahan 7.500 m2

s/d 25 Ha dan atau luas bangunan ≥ 750 m2.

- SPPL bagi permohonan izin perumahan dan semua jenis usaha lainnya dengan

Referensi

Dokumen terkait

dalam pengendalian bahan baku HDN pada Perusahaan Fragrance di Tangerang yang dalam produksinya menggunakan HDN seba- gai salah satu bahan baku. HDN diperoleh dari

PROSEDUR TETAP / STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) SURAT IZIN PENDIRIAN STASIUN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) BADAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU DAN PENANAMAN MODAL DAERAH..

Sintawati (lanjutan) Menur, pesertanya adalah siswa SLTA dari keluarga tidak mampu Kabupaten Sragen yang termasuk dalam data Pendataan Perlindungan Sosial BPS dan hasil

Panel, berisi kontrol fungsi yang dipakai dalam flash, yang berfungsi untuk mengganti danmemodifikasi berbagai atribut dari objek atau animasi secara cepat dan

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Pustikawaty, Hafizah, & Wulandari tahun 2015, yang menyatakan bahwa setelah diberikan aromaterapi

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, identifikasi masalah pada penelitian ini yaitu adanya potensi untuk menghasilkan warna hijau pada tekstil sebagai representasi

Hasil observasi peneliti terhadap aspek kondisi siswa selama mengikuti layanan bimbingan kelompok dengan Teknik Modeling Simbolik untuk Meningkatkan Sikap Anti

Makanan dan nutrisi yang memadai penting bagi kondisi kesehatan dan proses pemulihan pasien. Makanan yang sesuai dengan umur pasien, budaya pasien dan