Pengapuran dilakukan apabila pH tanah masam yang tidak sesuai dengan tanaman bawang merah. Apabila tidak dilakukan pengapuran maka
tanaman bawang merah. Apabila tidak dilakukan pengapuran maka tanaman bawangtanaman bawang merah akan
merah akan sulit menyerap beberapa unsur sepesulit menyerap beberapa unsur seperti Mn. Tetapi ada unsur yang terseraprti Mn. Tetapi ada unsur yang terserap dan menjadi racun bagi tanaman itu sendiri (unsur Al). Dosis
dan menjadi racun bagi tanaman itu sendiri (unsur Al). Dosis pemakaian kapur pemakaian kapur (dolomit) untuk menetralkan pH sebagai
(dolomit) untuk menetralkan pH sebagai berikut:berikut: a)
a) pH tanah pH tanah 5,0 = 5,49 5,0 = 5,49 ton/ha.ton/ha. b)
b) pH tanah pH tanah 5,25 = 4,5,25 = 4,31 ton/ha.31 ton/ha. c)
c) pH pH tanah tanah 5,50 = 5,50 = 3,12 3,12 ton/ha.ton/ha. d)
d) pH tanah pH tanah 5,75 = 1,5,75 = 1,98 ton/ha.98 ton/ha.
3.
3. Teknik
3.1. Penentuan Pola Tanam3.1. Penentuan Pola Tanam
Teknik PenanamanPenanamanPola tanam adalah urut-urutan tanam dan pergiliran tanaman pada lahan
Pola tanam adalah urut-urutan tanam dan pergiliran tanaman pada lahan
yang
yang
sama dalam waktu 1 tahun. Dengan pola tanam, pengaturan jenis tanaman
sama dalam waktu 1 tahun. Dengan pola tanam, pengaturan jenis tanaman
dapat
dapat
disesuaikan dengan permintaan pasar dan ketersediaan bibit bawang merah
disesuaikan dengan permintaan pasar dan ketersediaan bibit bawang merah
pada
pada
musim tanam berikutnya terjamin. Sistem pola tanam yang baik, yang
musim tanam berikutnya terjamin. Sistem pola tanam yang baik, yang
disertai
disertai
produksi dan harga yang baik akan memberikan keuntungan cukup besar.
produksi dan harga yang baik akan memberikan keuntungan cukup besar.
Pengaturan jarak tanam bawang dipengaruhi oleh beberapa hal, antara
Pengaturan jarak tanam bawang dipengaruhi oleh beberapa hal, antara
lain:
lain:
a)
a) Kesuburan Kesuburan tanah.tanah.
b)
b) Intensifikasi Intensifikasi lahan.lahan.
c)
c) Jenis Jenis tanaman tanaman dan dan perkembangannya.perkembangannya.
Jarak tanam yang biasanya diterapkan pada penanaman bawang merah
Jarak tanam yang biasanya diterapkan pada penanaman bawang merah
adalah
adalah
sebagai berikut: 20 cm x 20 cm, atau 20 cm x 15 cm.
sebagai berikut: 20 cm x 20 cm, atau 20 cm x 15 cm.
3.2. Pembuatan Lubang Tanam
3.2. Pembuatan Lubang Tanam
Pembuatan lubang tanam dapat dilakukan dengan cara tugal atau
Pembuatan lubang tanam dapat dilakukan dengan cara tugal atau
membuat
membuat
larikan. Kedalama
larikan. Kedalaman lubang untuk penan lubang untuk penanaman untuk bawanaman untuk bawang merah ng merah adalahadalah
setinggi
setinggi
ukuran umbi bibit.
ukuran umbi bibit.
3.3. Cara Penanaman
3.3. Cara Penanaman
Se
Setetelalah h lulubabang ng tatananam m teterberbentntukuk, , umumbi bi bibibibit t sisiap ap diditatananam. m. CaCarara
penanaman
penanaman
ialah umbi bibit dipegang dengan posisi bagian yang dipotong berada di
ialah umbi bibit dipegang dengan posisi bagian yang dipotong berada di
bagian atas
bagian atas
p
perermumukakaan an tatananah. h. SeSelalanjnjututnynya, a, lalahahan n yayang ng susudadah h diditatananami mi didisisiraramm
68 68
4.
4. Pemeliharaan Pemeliharaan TanamanTanaman 4.1. Penyulaman
4.1. Penyulaman
Tindakan penyulaman pada tanaman bawang merah dilakukan pada tanaman Tindakan penyulaman pada tanaman bawang merah dilakukan pada tanaman yang sudah tumbuh di lahan. Penyulaman dilakukan untuk mengganti bibit
yang sudah tumbuh di lahan. Penyulaman dilakukan untuk mengganti bibit yang tidak yang tidak tumbuh, mati/ jelek
tumbuh, mati/ jelek pertumbuhannya.pertumbuhannya. Secara matematis biasanya penyulama
Secara matematis biasanya penyulaman tidak melebihi 10 n tidak melebihi 10 % dari jumlah yang% dari jumlah yang ditanam. Misal dari 600 lubang tanaman, jumlah yang disulam
ditanam. Misal dari 600 lubang tanaman, jumlah yang disulam paling hanya 10-60paling hanya 10-60 tanaman saja. Bata
tanaman saja. Batas toleransi mencapai 25 % s toleransi mencapai 25 % dari jumlah tersebut atadari jumlah tersebut atau pada u pada contohcontoh sekitar 150 tanaman. Bila sudah melebihi jumlah 50
sekitar 150 tanaman. Bila sudah melebihi jumlah 50 % sebaiknya tanaman diganti% sebaiknya tanaman diganti semua.
semua.
4.2. Penyiangan 4.2. Penyiangan
Penyiangan pada tanaman bawang merah (bawang goreng) dilakukan dua Penyiangan pada tanaman bawang merah (bawang goreng) dilakukan dua sampai tiga kali selama satu musim tanam.
sampai tiga kali selama satu musim tanam. Penyiangan pertama dilakukan pada saatPenyiangan pertama dilakukan pada saat tanaman mulai tumbuh, pertumbuhan daun mulai tampak, yaitu pada umur 15-20 tanaman mulai tumbuh, pertumbuhan daun mulai tampak, yaitu pada umur 15-20 harihari setelah tanam. Penyiangan berikutnya dilakukan pada umur
setelah tanam. Penyiangan berikutnya dilakukan pada umur 45-50 hari hari setelah45-50 hari hari setelah tanam. Penyiangan selanjutnya sangat tergantung pada kondisi
tanam. Penyiangan selanjutnya sangat tergantung pada kondisi lingkungan. Pada saatlingkungan. Pada saat berlangsung pertumbuhan umbi, penyiangan dan penggemburan diupayakan secara berlangsung pertumbuhan umbi, penyiangan dan penggemburan diupayakan secara
hati-hati. Alat yang digunakan untuk penyiangan dapat berupa koret, tajak atau hati-hati. Alat yang digunakan untuk penyiangan dapat berupa koret, tajak atau cangkul kecil dan dicabut d
cangkul kecil dan dicabut dengan tangan.engan tangan. 4.3. Pembubunan
4.3. Pembubunan
Pembubunan dilakukan pada tepi bedengan yang seringkali longsor ketika Pembubunan dilakukan pada tepi bedengan yang seringkali longsor ketika diairi. Pembubunan sebaiknya mengambil tanah dari
diairi. Pembubunan sebaiknya mengambil tanah dari selokan/parit di sekelilingselokan/parit di sekeliling
bedengan, agar bedengan menjadi lebih tinggi dan parit menjadi lebih dalam sehingga bedengan, agar bedengan menjadi lebih tinggi dan parit menjadi lebih dalam sehingga
drainase menjadi normal kembali. Pembubunan juga b
drainase menjadi normal kembali. Pembubunan juga b erfungsi memperbaiki struktur erfungsi memperbaiki struktur tanah dan akar yang keluar di permukaan tanah tertutup kembali sehingga tanaman tanah dan akar yang keluar di permukaan tanah tertutup kembali sehingga tanaman berdiri kuat dan ukuran umbi yang dihasilkan dapat lebih b
berdiri kuat dan ukuran umbi yang dihasilkan dapat lebih b esar-besar.esar-besar. 4.4. Pemupukan
4.4. Pemupukan a)
a) Pupuk Pupuk organik organik
Pupuk organik yang digunakan adalah pupuk kandang. Bedengan yang Pupuk organik yang digunakan adalah pupuk kandang. Bedengan yang telah bersih dari rumput diberi pupuk kandang sapi
telah bersih dari rumput diberi pupuk kandang sapi sebanyak 10-20 ton/hasebanyak 10-20 ton/ha atau kotoran ayam yang sudah matang dengan dosis 5-6
atau kotoran ayam yang sudah matang dengan dosis 5-6 ton/ha yangton/ha yang ditaburkan di permukaan bedengan secara merata. Setelah pupuk
ditaburkan di permukaan bedengan secara merata. Setelah pupuk ditabur,ditabur, kemudian dicampur dengan tanah di
Pupuk
Pupuk kandang kandang memiliki memiliki beberapa beberapa kelebihan kelebihan dibandingkan dibandingkan dengan dengan pupuk pupuk anorganik, yaitu:
anorganik, yaitu: 1)
1) Dapat memperDapat memperbaiki struktur baiki struktur tanah.tanah. 2)
2) Menambah Menambah unsur haunsur hara.ra. 3)
3) Menambah kandunMenambah kandungan humus atau gan humus atau bahan organik.bahan organik. 4)
4) Memperbaiki kehidupan Memperbaiki kehidupan jasad renik yang hidup dalajasad renik yang hidup dalam tanah.m tanah. b)
b) Pupuk Pupuk buatan buatan (an-organik)(an-organik)
Apabila digunakan pupuk tunggal, seperti Urea, ZA, SP-36 dan KCl maka pupuk Apabila digunakan pupuk tunggal, seperti Urea, ZA, SP-36 dan KCl maka pupuk yang diberikan
yang diberikan adalah 150 kg adalah 150 kg Urea; Urea; 250 kg ZA, 200 250 kg ZA, 200 kg SP-36 dan kg SP-36 dan 150 kg KCl.150 kg KCl. Waktu pemupukan antara pupuk organik (pupuk kandang) dan anorganik (pupuk Waktu pemupukan antara pupuk organik (pupuk kandang) dan anorganik (pupuk buatan) dilakukan 4 tahap yaitu:
buatan) dilakukan 4 tahap yaitu: a)
a) Tahan 1 : pada saat pTahan 1 : pada saat pembuatan bedengan (embuatan bedengan (7 hari sebelum tanam) diber7 hari sebelum tanam) diberikanikan pupuk kandang.
pupuk kandang. b)
b) Tahap 2 : pupuk SP-36 Tahap 2 : pupuk SP-36 diberikan satu kali yaitu semua diberikan satu kali yaitu semua pupuk SP-36pupuk SP-36 diberikan sebel
diberikan sebelum tanam um tanam (1-2 hari)(1-2 hari).. c)
c) Tahap 3 : Pada saat tanaman berumur 7-10 hari. PaTahap 3 : Pada saat tanaman berumur 7-10 hari. Pada waktu itu tanamanda waktu itu tanaman diberi pupuk KCl, Urea da
diberi pupuk KCl, Urea dan ZA. n ZA. Pupuk KCl diberikan semua, sePupuk KCl diberikan semua, sedangkandangkan pupuk Urea dan ZA diberikan setengah dosis.
pupuk Urea dan ZA diberikan setengah dosis. d) Tahap 4 : Pada saat tanaman berumur 40-45 hari.
d) Tahap 4 : Pada saat tanaman berumur 40-45 hari. Pada waktu itu tanamanPada waktu itu tanaman diberi pupuk Urea dan ZA lagi setengah dosis.
diberi pupuk Urea dan ZA lagi setengah dosis. Urea dan ZA ini merupakanUrea dan ZA ini merupakan sisa yang pernah diberikan pada saat pemupukan tahap ke 3.
sisa yang pernah diberikan pada saat pemupukan tahap ke 3. Pemupukan bawang dilakukan dengan membuat alur
Pemupukan bawang dilakukan dengan membuat alur secara larikan. Kedalamsecara larikan. Kedalam lubang alur antara 3-5 cm/setinggi umbi bibit yang
lubang alur antara 3-5 cm/setinggi umbi bibit yang ditanam tegak berdiri, sedangkanditanam tegak berdiri, sedangkan jarak lubang pemupukan dengan tanaman bawang merah antara
jarak lubang pemupukan dengan tanaman bawang merah antara 5-10 cm tergantung5-10 cm tergantung perkembangan tanaman. Setelah pupuk dimasukkan ke dalam
perkembangan tanaman. Setelah pupuk dimasukkan ke dalam lubang tersebut, lubanglubang tersebut, lubang pupuk ditutup dengan tanah dan sekaligus dilakukan pembubunan.
pupuk ditutup dengan tanah dan sekaligus dilakukan pembubunan. 4.5. Pengairan atau
4.5. Pengairan atau PenyiramanPenyiraman Salah satu faktor yang
Salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan panen bawang merahsangat menentukan keberhasilan panen bawang merah adalah ketersediaan air. Jumlah dan waktu
adalah ketersediaan air. Jumlah dan waktu pengairan yang harus diberikan padapengairan yang harus diberikan pada tanaman tergantung pada keadaan curah hujan, kandungan air
tanaman tergantung pada keadaan curah hujan, kandungan air tanah, serta tingkattanah, serta tingkat pertumbuhan tanaman. Pada bawang merah kekurangan air umumnya terjadi pertumbuhan tanaman. Pada bawang merah kekurangan air umumnya terjadi padapada periode pembentukan umbi sehingga dapat menurunkan produksi.
periode pembentukan umbi sehingga dapat menurunkan produksi. Pada periodePada periode pembentukan umbi merupakan periode kritis bagi
menanggulangi masalah ini perlu adanya pengaturan frequensi pemberian air menanggulangi masalah ini perlu adanya pengaturan frequensi pemberian air padapada tanaman bawang merah. Frequensi pemberian air sebagai berikut :
tanaman bawang merah. Frequensi pemberian air sebagai berikut : a)
a) Pengairan pada tanaman bawaPengairan pada tanaman bawang merah dilakukan setiap 1-2 hari sejak awalng merah dilakukan setiap 1-2 hari sejak awal tanam sampai 7 hari setelah tanam.
tanam sampai 7 hari setelah tanam. b)
b) Selanjutnya penyiramSelanjutnya penyiraman dilakukan 2-3 hari sean dilakukan 2-3 hari sekali. Pengairan ini diberkali. Pengairan ini diberikanikan hingga tanaman berumur 45 hari.
hingga tanaman berumur 45 hari. c)
c) Selama pembentukan umSelama pembentukan umbi, frekuensi penyiramabi, frekuensi penyiraman perlu ditingkatkan 1-2 harn perlu ditingkatkan 1-2 hari.i. Biasanya pada saat itu tanaman telah berumur kurang lebih 60
Biasanya pada saat itu tanaman telah berumur kurang lebih 60 bulan.bulan. d)
d) Pada saat umbi mencaPada saat umbi mencapai ukuran maksimal dan tanapai ukuran maksimal dan tanaman mulai menunjukkanman mulai menunjukkan tanda-tanda perubahan warna daun (umur 65-75 hari
tanda-tanda perubahan warna daun (umur 65-75 hari setelah tanam), pengairansetelah tanam), pengairan dihentikan. Pemberian air dapat dilakukan dengan
dihentikan. Pemberian air dapat dilakukan dengan meresapkan air melaluimeresapkan air melalui parit-parit/penyiraman langsung pada bedengan.
parit-parit/penyiraman langsung pada bedengan.
5. Hama 5. Hama
Hama yang dominan menyerang pertanaman bawang goreng
Hama yang dominan menyerang pertanaman bawang goreng selama ini adalahselama ini adalah :a)
:a) Ulat Daun Ulat Daun (Spodoptera exigua (Spodoptera exigua Hbn.)Hbn.)
Pada awal pertumbuhan tanaman sampai dengan pembentukan anakan, sering Pada awal pertumbuhan tanaman sampai dengan pembentukan anakan, sering terjadi serangan hama ulat daun. Bagian tanaman yang diserang adalah daun, baik terjadi serangan hama ulat daun. Bagian tanaman yang diserang adalah daun, baik daun yang masih muda maupun yang sudah tua.
daun yang masih muda maupun yang sudah tua. Gejala: pada awalnya muncul telur Gejala: pada awalnya muncul telur ualat di permukaan daun yang akan menetas setelah 4–7 hari. Setelah menetas, ulat ualat di permukaan daun yang akan menetas setelah 4–7 hari. Setelah menetas, ulat muda akan melubangi daun dan
muda akan melubangi daun dan menggerek permukaan bagian dalam daun denganmenggerek permukaan bagian dalam daun dengan menyisakan bagian epidermis luar, sehigga daun
menyisakan bagian epidermis luar, sehigga daun akan berwarna putih transparan, yangakan berwarna putih transparan, yang pada akhirnya terkulai. Pengerekan biasanya dimulai dari ujung, kemudian menuju ke pada akhirnya terkulai. Pengerekan biasanya dimulai dari ujung, kemudian menuju ke pangkal daun.
pangkal daun. Pengendalian : Pengendalian :
(1)
(1) Melakukan pergiliraMelakukan pergiliran tanam dengan tanaman tanam dengan tanaman bukan inang (cabai, toman bukan inang (cabai, tomat dant dan tanaman kacang-kacanga
tanaman kacang-kacangan seperti kacang tanah, n seperti kacang tanah, kedelai, dan kacang hijau).kedelai, dan kacang hijau). (2)
(2) Memusnahkan kelompok teMemusnahkan kelompok telur yang ada di ujung daun selur yang ada di ujung daun serta ulat-ulat yangrta ulat-ulat yang berada di permukaan dan bagian dalam daun dengan cara mengamati setiap berada di permukaan dan bagian dalam daun dengan cara mengamati setiap
rumpun. Pemusnahan yang paling efektif dilaksanakan ketika ulat mulai rumpun. Pemusnahan yang paling efektif dilaksanakan ketika ulat mulai keluar, yaitu pada malam hari setiap 2 hari s
keluar, yaitu pada malam hari setiap 2 hari s ekali.ekali. (3)
(3) Menyemprot dengan inseMenyemprot dengan insektisida akan sangat efektif, ktisida akan sangat efektif, apabila sudah di temukanapabila sudah di temukan jumlah ulat untuk setiap umur tanaman cukup banyak.
kerusakan daun/tanaman contoh 5 % atau 1 paket telur/10 tanaman contoh. kerusakan daun/tanaman contoh 5 % atau 1 paket telur/10 tanaman contoh. Pada musim hujan adalah 10 % kerusakan daun/tanaman atau 3 paket telur/10 Pada musim hujan adalah 10 % kerusakan daun/tanaman atau 3 paket telur/10 tanaman contoh. Beberapa jenis insektisida yang dapat digunakan untuk tanaman contoh. Beberapa jenis insektisida yang dapat digunakan untuk mengendalikan seperti insektisida Curacron, Cascade dan Atabron 50 EC dan mengendalikan seperti insektisida Curacron, Cascade dan Atabron 50 EC dan beberapa insektisida lainnya. Penyemprotan sebaiknya dilakukan pada malam beberapa insektisida lainnya. Penyemprotan sebaiknya dilakukan pada malam hari pula, ketika ulat sudah aktif. Interfal penyemprotan adalah 2-3 hari sekali. hari pula, ketika ulat sudah aktif. Interfal penyemprotan adalah 2-3 hari sekali. Penyemprotan dengan cara ini hasilnya cukup
Penyemprotan dengan cara ini hasilnya cukup memuaskan, namun biasanyamemuaskan, namun biasanya masih terdapat pula ya
masih terdapat pula yang tersisa yang ng tersisa yang kebanyakan sudah mekebanyakan sudah mencapai stadiancapai stadia dewasa (instar 4-5).
dewasa (instar 4-5).
b)
b) Ulat tanah Ulat tanah (Agrotis ipsilon (Agrotis ipsilon Hufn)Hufn)
Gejala: pada pangkal batang menunjukkan adanya bekas g
Gejala: pada pangkal batang menunjukkan adanya bekas g igitan/bahkanigitan/bahkan
terpotong hingga tanaman rebah. Pada serangan yang hebat ulat ini memakan umbinya terpotong hingga tanaman rebah. Pada serangan yang hebat ulat ini memakan umbinya hingga berlubang. Pengendalian: memberika
hingga berlubang. Pengendalian: memberikan insektisida Basamid G di n insektisida Basamid G di sekitar sekitar tanaman, kemudian diairi. Basamid diberikan dengan
tanaman, kemudian diairi. Basamid diberikan dengan cara dicampur bersamaan dengancara dicampur bersamaan dengan dosis sama dengan pemupukan (dosis 20-30 kg/ha). Selain dengan insektisida,
dosis sama dengan pemupukan (dosis 20-30 kg/ha). Selain dengan insektisida, pengendalian dapat dilakukan dengan cara: (1) melakukan pergiliran tanaman
pengendalian dapat dilakukan dengan cara: (1) melakukan pergiliran tanaman dengandengan tanaman bukan inang. Tanaman inang yang dapat terserang hama ulat tanah adalah tanaman bukan inang. Tanaman inang yang dapat terserang hama ulat tanah adalah tanaman tomat, dan kacang; (2) mengumpulkan dan membunuh ulat pada pagi hari tanaman tomat, dan kacang; (2) mengumpulkan dan membunuh ulat pada pagi hari yang ditemukan di sekitar tanaman/di tanah; (3) memasang umpan beracun yaitu yang ditemukan di sekitar tanaman/di tanah; (3) memasang umpan beracun yaitu insektisida tricloroform dengan dosis 2-4 kg bahan aktif, 20
insektisida tricloroform dengan dosis 2-4 kg bahan aktif, 20 kg dedak dan 1-2 kg gulakg dedak dan 1-2 kg gula merah untuk areal seluas 1 ha. Bahan-bahan tersebut dilakukan dalam 20 liter air d merah untuk areal seluas 1 ha. Bahan-bahan tersebut dilakukan dalam 20 liter air d anan disebarkan di lahan. (4) menaburkan Furadan 3
disebarkan di lahan. (4) menaburkan Furadan 3 G yang berbahan aktif karbofuranG yang berbahan aktif karbofuran sebanyak 25 kg/ha secara merata kemudian
sebanyak 25 kg/ha secara merata kemudian lahan diairi.lahan diairi. c)
c) Hama Putih/Trips Hama Putih/Trips (Thrips tabacc(Thrips tabacci Lind)i Lind)
Gejala: noda putih mengkilat seperti perak pada daun, yang kemudian menjadi Gejala: noda putih mengkilat seperti perak pada daun, yang kemudian menjadi kecoklat-coklata
kecoklat-coklatan dengan bintik hitam. Bin dengan bintik hitam. Biasanya serangan hebat terjadi bila suhu udaraasanya serangan hebat terjadi bila suhu udara berada diatas 70%. Namun, pada musim hujan. Namun, pada musim hujan/ketika suhu berada diatas 70%. Namun, pada musim hujan. Namun, pada musim hujan/ketika suhu
udara dingin sekali, hama ini akan menghilang dengan sendirinya. Tanaman bawang udara dingin sekali, hama ini akan menghilang dengan sendirinya. Tanaman bawang merah yang terserang berat, seluruh daunnya akan
merah yang terserang berat, seluruh daunnya akan berwarna putih sehingga umbi yberwarna putih sehingga umbi yangang dihasilkan menjadi kecil-kecil dan berkualitas rendah.
dihasilkan menjadi kecil-kecil dan berkualitas rendah. Pengendalian: (1) tidak menanam bawang merah di
Pengendalian: (1) tidak menanam bawang merah di lahan bekas tanaman yanglahan bekas tanaman yang terkena serangan, serta tidak menanam tanaman inang
terkena serangan, serta tidak menanam tanaman inang (cabe, tomat, kentang, waluh(cabe, tomat, kentang, waluh dan bayam); (2) menanam pada pertengahan bulan April sampai dengan awal bulan dan bayam); (2) menanam pada pertengahan bulan April sampai dengan awal bulan
Mei, yaitu ketika suhu udara dan kelembaban belum tinggi;
Mei, yaitu ketika suhu udara dan kelembaban belum tinggi; (3) memberantas secara(3) memberantas secara kimiawi dengan menyemprotkan Akarisida seperti Bayrusil 250 EC, Meathrin 50 EC. kimiawi dengan menyemprotkan Akarisida seperti Bayrusil 250 EC, Meathrin 50 EC. Kedua Akarisida ini merupakan racun kontak dengan dosis 2 cc/liter air.
Kedua Akarisida ini merupakan racun kontak dengan dosis 2 cc/liter air. Waktu Penyemprotan Pestisida
Waktu Penyemprotan Pestisida
Penyemprotan pestisida harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: Penyemprotan pestisida harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a)
a) Digunakan pada waDigunakan pada waktu yang tepat, yaitu pada wktu yang tepat, yaitu pada waktu timbul eksploitasi hama danaktu timbul eksploitasi hama dan penyakit.
penyakit.
b) Digunakan pestisida secara selektif, yaitu pestisida yang berdaya racun tinggi b) Digunakan pestisida secara selektif, yaitu pestisida yang berdaya racun tinggi
tetapi hanya membunuh hama sasaran. tetapi hanya membunuh hama sasaran. c)
c) Digunakan pestisida denDigunakan pestisida dengan dosis seminimal mungkin, yaitu digunakagan dosis seminimal mungkin, yaitu digunakan pestisidan pestisida dengan dosis
dengan dosis yang sesuai deyang sesuai dengan lingkungan setengan lingkungan setempat.mpat.