yang sehat
73 73
c)
c) Embun Embun tepungtepung
Gejala: adanya bintik-bintik yang berwarna abu-abu/hijau-pucat, terutama di Gejala: adanya bintik-bintik yang berwarna abu-abu/hijau-pucat, terutama di ujung daun, yang terjadi
ujung daun, yang terjadi pada awal pembentukan umbi. Serangan akan pada awal pembentukan umbi. Serangan akan bertambahbertambah hebat apabila udara dalam keadaan lembab atau
hebat apabila udara dalam keadaan lembab atau turun hujan. Akibatnya adalah daunturun hujan. Akibatnya adalah daun akan menguning mulai dari ujung yang menjalar ke pangkal, kemudian mengering akan menguning mulai dari ujung yang menjalar ke pangkal, kemudian mengering hingga tanaman layu dan mati.
hingga tanaman layu dan mati. Pengendalian:
Pengendalian: menggunakan bibit yang menggunakan bibit yang baik, menyiram bawang mbaik, menyiram bawang merah denganerah dengan air, bila terdapat embun pada daun di pagi
air, bila terdapat embun pada daun di pagi hari, agar titik yang mengkristal seperti agar hari, agar titik yang mengkristal seperti agar dapat segera c
dapat segera cair sehigga daun tidak air sehigga daun tidak membusuk, dan dengan camembusuk, dan dengan cara kimiawi yaitura kimiawi yaitu dengan fungisida sejak tanaman berumur 7 hari setelah tumbuh; interval
dengan fungisida sejak tanaman berumur 7 hari setelah tumbuh; interval penyemprotran
penyemprotran 4-7 4-7 hari. hari. Interval Interval penyemprotan penyemprotan lebih lebih diperpendek pada diperpendek pada musimmusim hujan.
hujan. d)
d) Busuk leher Busuk leher batangbatang
Penyebab: Botrytis Allii Munn. Gejala: serangan pada bagian lebar batang Penyebab: Botrytis Allii Munn. Gejala: serangan pada bagian lebar batang umbi. Biasanya berwarna abu-abu dan pada
umbi. Biasanya berwarna abu-abu dan pada serangan berikutnya akan menjalar danserangan berikutnya akan menjalar dan menyerang umbinya. Akibatnya umbi menjadi busuk, berkeriput dan akhirnya kering. menyerang umbinya. Akibatnya umbi menjadi busuk, berkeriput dan akhirnya kering. Serangan penyakit ini biasa terjadi di
Serangan penyakit ini biasa terjadi di daerah pertanaman atau di tempat daerah pertanaman atau di tempat penyimpanan.penyimpanan. Pengendalian: dibuat saluran drainase yang baik agar
Pengendalian: dibuat saluran drainase yang baik agar air yang berlebih cepat terbuang,air yang berlebih cepat terbuang, demikian
demikian pula depula dengan sengan selokan lokan dibuat dibuat lebih dalebih dalam lam (40-50 (40-50 cm) cm) terutama terutama pada pada musimmusim penghujan. Dilakukan penyemprotan secara kimiawi dengan fungisida, antara lain penghujan. Dilakukan penyemprotan secara kimiawi dengan fungisida, antara lain
Rovral 50 WP
Rovral 50 WP dengan dosis 2-4 gr/liter adengan dosis 2-4 gr/liter air, Topsin M 70 WP dengair, Topsin M 70 WP dengan dosisn dosis /konsentrasi 0,5-1,0 kg/ha, volumenya bervariasi antara 300-500
/konsentrasi 0,5-1,0 kg/ha, volumenya bervariasi antara 300-500 liter/ha tergantungliter/ha tergantung pada umur tanaman; interval penyemprotan antara 4-7 hari sejak tanaman berumur 2 pada umur tanaman; interval penyemprotan antara 4-7 hari sejak tanaman berumur 2
minggu. minggu. e)
e) Bintil akar Bintil akar NematodaNematoda
Penyebab: Eloidogyne sp. Gejala: menyerang akar sehingga menyebabkan daun Penyebab: Eloidogyne sp. Gejala: menyerang akar sehingga menyebabkan daun menjadi layu pada sore hari walaupun airnya cukup; daun menguning dan akhirnya menjadi layu pada sore hari walaupun airnya cukup; daun menguning dan akhirnya mati. Apabila tana man dicabut tampak adanya pembentukan bintil-bintil pada akar. mati. Apabila tana man dicabut tampak adanya pembentukan bintil-bintil pada akar. Pengendalian: memberikan nemasida, seperti Furadan 3 G sebanyak 20-80
Pengendalian: memberikan nemasida, seperti Furadan 3 G sebanyak 20-80 kg/hakg/ha dengan cara dibenamkan sekitar perakaran tanaman dan kemudian diairi.
dengan cara dibenamkan sekitar perakaran tanaman dan kemudian diairi. f)
f) Layu Layu FusariumFusarium
Penyebab: Fusarium sp. Gejala :
Penyebab: Fusarium sp. Gejala : serangan diawali dengan kelayuan pada ujungserangan diawali dengan kelayuan pada ujung
daun yang menjalar ke pangkalnya. Infeksi biasanya dimulai dari akar/luka pada umbi. daun yang menjalar ke pangkalnya. Infeksi biasanya dimulai dari akar/luka pada umbi.
Akibatnya adalah umbi membusuk, berwana kuning
Akibatnya adalah umbi membusuk, berwana kuning kecoklatan dan permukaannyakecoklatan dan permukaannya basah dan lunak. Penyakit ini dapat juga menyerang bawang merah yang sudah basah dan lunak. Penyakit ini dapat juga menyerang bawang merah yang sudah
disimpat di gudang. Pengendalian: menyemprotkan fungisida seperti Antrakol 70 WP disimpat di gudang. Pengendalian: menyemprotkan fungisida seperti Antrakol 70 WP dengan dosis 2 gram/liter
dengan dosis 2 gram/liter air, Score air, Score 250 EC dengan dosis 0,5-1 ml/liter 250 EC dengan dosis 0,5-1 ml/liter air. Volumeair. Volume penyemprotan dalam 1 ha berkisar antara 400-600 liter dengan interval 4-7 hari sekali, penyemprotan dalam 1 ha berkisar antara 400-600 liter dengan interval 4-7 hari sekali, tergantung pada hebatnya serangan yang terjadi. Dan singkirkan umbi yang busuk dari tergantung pada hebatnya serangan yang terjadi. Dan singkirkan umbi yang busuk dari gudang untuk segera dibuang.
gudang untuk segera dibuang.
7. Panen 7. Panen
7.1. Ciri dan Umur Panen 7.1. Ciri dan Umur Panen
Umur panen tanaman bawan
Umur panen tanaman bawang merah (bawang goreng) biasanya g merah (bawang goreng) biasanya dipanen padadipanen pada umur 70-75 hari. Ciri-ciri tanaman bawa
umur 70-75 hari. Ciri-ciri tanaman bawang merah (bawang goreng) ng merah (bawang goreng) yang siap dipanenyang siap dipanen sebagai berikut:
sebagai berikut: a)
a) Daun tanaman mulai meDaun tanaman mulai menguning, leher batang tampanguning, leher batang tampak lemas yang meliputik lemas yang meliputi
sekitar 75-85 prosen dari jumlah tanaman. sekitar 75-85 prosen dari jumlah tanaman. b)
b) Sebagian besar umbi Sebagian besar umbi telah keluar dari pertelah keluar dari permukaan tanah, lapisan umbi pemukaan tanah, lapisan umbi penuhnuh berisi, dan warnanya merah mengkilap.
berisi, dan warnanya merah mengkilap. Bawang merah (bawang goreng) yang dipanen
Bawang merah (bawang goreng) yang dipanen terlalu muda akan cepat lunak terlalu muda akan cepat lunak dan berkeriput setelah kering. Jika umbi tersebut disimpan akan cepat menyusut, cepat dan berkeriput setelah kering. Jika umbi tersebut disimpan akan cepat menyusut, cepat membusuk, dan keropos. Selain itu panen pada tanaman yang belum cukup umur membusuk, dan keropos. Selain itu panen pada tanaman yang belum cukup umur akanakan menyulitkan pemungutan hasilnya, karena batang bawang merah yang masih muda menyulitkan pemungutan hasilnya, karena batang bawang merah yang masih muda patah ketika
patah ketika dicabut. Hal ini dicabut. Hal ini menyebabkan bamenyebabkan banyak umbi nyak umbi tertinggal di bawatertinggal di bawah tanah,h tanah, sehingga menyebabkan berkurangnya hasil panen. Sedangkan bawang merah yang sehingga menyebabkan berkurangnya hasil panen. Sedangkan bawang merah yang dipanen sudah cukup tua, umbinya akan lebih keras, padat, mempunyai daya simpan dipanen sudah cukup tua, umbinya akan lebih keras, padat, mempunyai daya simpan lama, tidak mudah keriput, dan tidak mudah busuk.
lama, tidak mudah keriput, dan tidak mudah busuk. 7.2. Cara Panen
7.2. Cara Panen
Panen sebaiknya dilakukan ketika cuaca sedang cerah, tidak
Panen sebaiknya dilakukan ketika cuaca sedang cerah, tidak ada hujan danada hujan dan pada pagi hari. Selain itu,
pada pagi hari. Selain itu, keadaan tanahnya harus benar-benar kering untuk mencegahkeadaan tanahnya harus benar-benar kering untuk mencegah terjadinya pembusukan umbi ketika disimpan.
terjadinya pembusukan umbi ketika disimpan. Jika tanahnya gembur, pemanenan dapatJika tanahnya gembur, pemanenan dapat dilakukan dengan dicabut secar
dilakukan dengan dicabut secara hati-hati a hati-hati agar tidak ada umbi yang tertinggal di dalamagar tidak ada umbi yang tertinggal di dalam tanah. Di laha
tanah. Di lahan yang tanahnya n yang tanahnya padat, padat, pemanenan dilakpemanenan dilakukan dengan alaukan dengan alat pencungkilt pencungkil yang bagian ujungnya pipih dan agak runcing dengan gancu. Bawang yang sudah yang bagian ujungnya pipih dan agak runcing dengan gancu. Bawang yang sudah dicongkel segera dibersihkan dari tanah yang
8. Pascapanen 8. Pascapanen 8.1. Pengumpulan 8.1. Pengumpulan
Bawang merah (bawang goreng) yang baru dipanen
Bawang merah (bawang goreng) yang baru dipanen disusun rapi dengandisusun rapi dengan susunan daun pada baris kedua menutup umbi baris pertama dan daun
susunan daun pada baris kedua menutup umbi baris pertama dan daun baris ketigabaris ketiga menutup umbi baris kedua, demikian seterusnya. Penyusunan seperti ini bertujuan menutup umbi baris kedua, demikian seterusnya. Penyusunan seperti ini bertujuan untuk mencegah luka bakar pada umbi, di samping untuk memudahkan dalam
untuk mencegah luka bakar pada umbi, di samping untuk memudahkan dalam prosesproses pembersihan dan pengikatan.
pembersihan dan pengikatan. 8.2.Pembersihan
8.2.Pembersihan Umbi bawan
Umbi bawang merah (g merah (bawang gorebawang goreng) setelah ng) setelah dipanen diberdipanen dibersihkan. sihkan. KotoranKotoran yang menempel
yang menempel pada umbi seperti tanapada umbi seperti tanah dibersihkan arau dikelh dibersihkan arau dikeluarkan, kemudianuarkan, kemudian akarnya dipotong dengan pisau yang tajam.
akarnya dipotong dengan pisau yang tajam. 8.3. Penyortiran dan Penggolongan
8.3. Penyortiran dan Penggolongan Setelah bawang
Setelah bawang merah (bawang goreng) dibersimerah (bawang goreng) dibersihkan perlu dilakukan seleksihkan perlu dilakukan seleksi
atau sortasi. Seleksi dimaksudkan untuk memisahkan umbi bawang merah yang baik atau sortasi. Seleksi dimaksudkan untuk memisahkan umbi bawang merah yang baik dengan yang cacat, dan sekaligus mengelompokkan sesuai
dengan yang cacat, dan sekaligus mengelompokkan sesuai dengan besar kecilnyadengan besar kecilnya umbi. Sortasi sangat penting artinya karena menyangkut nilai harga jual.
umbi. Sortasi sangat penting artinya karena menyangkut nilai harga jual. 8.4. Pengikatan
8.4. Pengikatan
Pekerjaan berikutnya adalah pengikatan, yaitu batang bawang merah
Pekerjaan berikutnya adalah pengikatan, yaitu batang bawang merah (bawang(bawang goreng) yang sudah dibersihkan bersama daunnya kira-kira satu
goreng) yang sudah dibersihkan bersama daunnya kira-kira satu genggam diikatgenggam diikat menjadi satu. Setiap dua ikat, diikat lagi menjadi
menjadi satu. Setiap dua ikat, diikat lagi menjadi satu dan seterusnya sehinggaakhirnyasatu dan seterusnya sehinggaakhirnya menjadi satu ikatan besar yang beratnya kira-kira 15 kg. Umbi batang bawang merah menjadi satu ikatan besar yang beratnya kira-kira 15 kg. Umbi batang bawang merah yang daunnya rusak langsung dipotong dari batangnya.
yang daunnya rusak langsung dipotong dari batangnya. 8.5. Penyimpanan
8.5. Penyimpanan
Bawang merah (bawang goreng) yang sudah diikat akan dijual langsung ke Bawang merah (bawang goreng) yang sudah diikat akan dijual langsung ke pasar atau ke pengusaha industri bawang goreng, sedangkan untuk bibit biasanya pasar atau ke pengusaha industri bawang goreng, sedangkan untuk bibit biasanya
disimpan dengan cara digantungkan di para-para atau di tempat yang aman. disimpan dengan cara digantungkan di para-para atau di tempat yang aman. Penyimpanan bawang merah yang benar dan baik
Penyimpanan bawang merah yang benar dan baik dapat terhindar dari hama ataudapat terhindar dari hama atau penyakit yang terdapat dalam gudang.
penyakit yang terdapat dalam gudang. Beberapa hal yang harus diperhatikan selamaBeberapa hal yang harus diperhatikan selama proses penyimpanan bawang merah meliputi keadaan gudang,
proses penyimpanan bawang merah meliputi keadaan gudang, temperatur, kelembabantemperatur, kelembaban ruangan, dan keadaan bawang merah iti
BUDIDAYA MENTIMUN BUDIDAYA MENTIMUN
Maskar dan Sukarjo Maskar dan Sukarjo
Pendahuluan Pendahuluan
Mentimun (Cucumis sativus
Mentimun (Cucumis sativus L.) suku labu-labuan (Cucurbitaceae) merupakanL.) suku labu-labuan (Cucurbitaceae) merupakan tumbuhan yang menghasilkan buah yang dapat dimakan. Buahnya dipanen ketika tumbuhan yang menghasilkan buah yang dapat dimakan. Buahnya dipanen ketika belum masak untuk dijadikan
belum masak untuk dijadikan sayuran atau penyegar, tergantung jenisnya. Mentimunsayuran atau penyegar, tergantung jenisnya. Mentimun dapat ditemukan di berbagai hidangan dari seluruh dunia dan memiliki kandungan air dapat ditemukan di berbagai hidangan dari seluruh dunia dan memiliki kandungan air yang cukup banyak di
yang cukup banyak di dalamnya sehingga berfungsi menyejukkan. Potongan buahdalamnya sehingga berfungsi menyejukkan. Potongan buah mentimun juga digunakan untuk
mentimun juga digunakan untuk membantu melembabkan wajah.membantu melembabkan wajah.
Mentimun berupa herba melata atau
Mentimun berupa herba melata atau setengah merambat dan merupakansetengah merambat dan merupakan tanaman semusim (setelah berbunga dan berbuah t
tanaman semusim (setelah berbunga dan berbuah t anaman mati). Perbungaannyaanaman mati). Perbungaannya berumah satu (monoecious) dengan tipe bunga
berumah satu (monoecious) dengan tipe bunga jantan dan bunga hermafrodit (banci).jantan dan bunga hermafrodit (banci). Bunga pertama yang dihasilkan, biasanya pada usia 4-5 minggu, adalah bunga jantan. Bunga pertama yang dihasilkan, biasanya pada usia 4-5 minggu, adalah bunga jantan. Bunga-bunga selanjutnya adalah bunga banci apabila pertumbuhannya baik. Satu Bunga-bunga selanjutnya adalah bunga banci apabila pertumbuhannya baik. Satu tumbuhan dapat menghasilkan 20 buah namun dalam budidaya biasanya jumlah buah tumbuhan dapat menghasilkan 20 buah namun dalam budidaya biasanya jumlah buah dibatasi untuk menghasilkan ukuran buah yang baik.
dibatasi untuk menghasilkan ukuran buah yang baik.
Syarat Pertumbuhan Syarat Pertumbuhan a. Iklim
a. Iklim
Adaptasi mentimun pada berbagai iklim cukup tinggi, namun pertumbuhan Adaptasi mentimun pada berbagai iklim cukup tinggi, namun pertumbuhan optimum pada iklim kering. Cukup mendapat sinar matahari, temperatur (21,1 optimum pada iklim kering. Cukup mendapat sinar matahari, temperatur (21,1 -26,7°C) dan tidak banyak hujan. Ketinggian optimum 1.000
26,7°C) dan tidak banyak hujan. Ketinggian optimum 1.000 - 1.200 m dpl.- 1.200 m dpl. b.
b. Media Media TanamTanam
Tanah gembur, banyak mengandung humus, drainase baik dan pH tanah 6-7. Tanah gembur, banyak mengandung humus, drainase baik dan pH tanah 6-7. Pembibitan dan Persemaian
Pembibitan dan Persemaian
Sebelum benih ditanam, sebaiknya media
Sebelum benih ditanam, sebaiknya media persemaian dipersiapkan terlebihpersemaian dipersiapkan terlebih dahulu. Media persemaian berupa campuran tanah dan
dahulu. Media persemaian berupa campuran tanah dan pupuk kandang denganpupuk kandang dengan perbandingan 7:3. Sebagai tempat media persemaian dapat
perbandingan 7:3. Sebagai tempat media persemaian dapat digunakan polybag ataudigunakan polybag atau kantung plastik transparan. Sebelum digunakan, media semai
kantung plastik transparan. Sebelum digunakan, media semai disterilkan dulu dengandisterilkan dulu dengan Dithane/Cobox 0,2 % dan Furadan/Curater sebanyak 15 g/100 kg media.
Untuk mengurangi kegagalan, sebaiknya benih mendapat perlakuan sebelum Untuk mengurangi kegagalan, sebaiknya benih mendapat perlakuan sebelum disemai sebagai berikut.
disemai sebagai berikut. a.
a. Benih direndam selama 15 mBenih direndam selama 15 menit. Benih yang mengapung sebaenit. Benih yang mengapung sebaiknya dibuang.iknya dibuang. b.
b. Benih yang tetap tenggelaBenih yang tetap tenggelam direndam kembali selamm direndam kembali selama 24 jam.a 24 jam. c.
c. Selanjutnya benih dipindahkaSelanjutnya benih dipindahkan ke lipatan handuk basan ke lipatan handuk basah selama 12 jam hinggah selama 12 jam hingga
bakal akarnya keluar. bakal akarnya keluar. d.
d. Setelah bakal akarnya kelSetelah bakal akarnya keluar, benih dapat langsung ditanam di tempat yang telahuar, benih dapat langsung ditanam di tempat yang telah disiapkan. Pada musim hujan, persemaian harus diberi atap plastik transparan. disiapkan. Pada musim hujan, persemaian harus diberi atap plastik transparan.
Jika mentimun disemai saat musim k
Jika mentimun disemai saat musim kemarau, bedengan bisa dibuat di tempatemarau, bedengan bisa dibuat di tempat terbuka. Namun, pada hari pertama, bedengan harus
terbuka. Namun, pada hari pertama, bedengan harus ditutup dengan daun-daun kering.ditutup dengan daun-daun kering. Usahakan sinar matahari bisa masuk lebih kurang 35 %. Tanah persemaian disiram Usahakan sinar matahari bisa masuk lebih kurang 35 %. Tanah persemaian disiram setiap 1-2 hari sekali. Apabila daun keping terbuka, bibit d
setiap 1-2 hari sekali. Apabila daun keping terbuka, bibit d isemprot dengan Antracolisemprot dengan Antracol dan Cobox (fungisida), Karphos atau
dan Cobox (fungisida), Karphos atau Hostathion (insektisida), dan Agrept (bakterisida)Hostathion (insektisida), dan Agrept (bakterisida) setiap 2 hari sekali. Dosis yang digunakan setengah dari dosis
setiap 2 hari sekali. Dosis yang digunakan setengah dari dosis yang dianjurkan.yang dianjurkan.
Pengolahan Media Tanam Pengolahan Media Tanam a.
a. Bersihkan lahan dari gulmaBersihkan lahan dari gulma, rumput, pohon yang tidak diper, rumput, pohon yang tidak diperlukan.lukan. b.
b. Berikan doBerikan dolomit lomit 1-2 ton/ha 1-2 ton/ha bila pH bila pH tanah < tanah < 6.6. c.
c. Tanah dibajak/dicangkTanah dibajak/dicangkul 30-35cm sambil membalikkan tanaul 30-35cm sambil membalikkan tanah dan biarkan 2h dan biarkan 2 minggu.
minggu. d.
d. Olah kembali tanah sambiOlah kembali tanah sambil membuat bedengan lebar l membuat bedengan lebar 120 cm, tinggi 30-40 cm dan120 cm, tinggi 30-40 cm dan jarak antar bedengan 30 cm.
jarak antar bedengan 30 cm. e.
e. Tambahkan pupuk kandaTambahkan pupuk kandang 20-30 ton/ha atau 0,5 kg pupuk kng 20-30 ton/ha atau 0,5 kg pupuk kandang ke setiapandang ke setiap lubang tanam 40 x 40 x 40 cm.
lubang tanam 40 x 40 x 40 cm. f.
f. Berikan pupuk Berikan pupuk sesuai anjursesuai anjuran.an. g.
g. Pasang mulsa, setelah Pasang mulsa, setelah 1 minggu kemudian buat lubang ta1 minggu kemudian buat lubang tanam.nam.
Penanaman Penanaman
Penanaman bibit dapat dilakukan jika bibit telah berumur 10-14 hari Penanaman bibit dapat dilakukan jika bibit telah berumur 10-14 hari atauatau setelah memiliki dua daun. Penanaman ini tergantung pada ketinggian tempat. setelah memiliki dua daun. Penanaman ini tergantung pada ketinggian tempat. Penanaman dilakukan lebih cepat 2-4 hari dari setiap penurunan 200 m dpl. B
Penanaman dilakukan lebih cepat 2-4 hari dari setiap penurunan 200 m dpl. B ibit yangibit yang akan ditanam direndam dahulu dalam larutan Dithane 0,1 % dan diberi pupuk
akan ditanam direndam dahulu dalam larutan Dithane 0,1 % dan diberi pupuk NPK NPK butiran sebanyak 3-6 butir/bumbung. Pada lahan yang telah dibuat bedengan
ditebarkan pupuk dasar Urea (ZA) 10 g/m2, SP36 55 g/m²
ditebarkan pupuk dasar Urea (ZA) 10 g/m2, SP36 55 g/m² dan KCl 10 g/m² dan KCl 10 g/m² secarasecara merata. Selanjutnya tanah diberi Furadan atau Curater B 5 g/m² ditambah Cobox atau merata. Selanjutnya tanah diberi Furadan atau Curater B 5 g/m² ditambah Cobox atau Dithane 0,2 %. Setelah itu, penanaman dapat dimulai. Jarak tanam optimal adalah 120 Dithane 0,2 %. Setelah itu, penanaman dapat dimulai. Jarak tanam optimal adalah 120 x 40 cm.
x 40 cm.
Pemeliharaan Tanaman Pemeliharaan Tanaman
Penyiraman hanya dilakukan apabila air tanah dan air hujan kurang. Pada Penyiraman hanya dilakukan apabila air tanah dan air hujan kurang. Pada minggu pertama, tanaman disiram setiap 1-2 hari sekali, dan pada minggu
minggu pertama, tanaman disiram setiap 1-2 hari sekali, dan pada minggu berikutnya,berikutnya, disiram setiap 4-6 hari sekali.
disiram setiap 4-6 hari sekali.
Pemupukan susulan berupa Urea dan KCl diberikan selang antara 10-14 hari Pemupukan susulan berupa Urea dan KCl diberikan selang antara 10-14 hari sekali. Pemberiannya dilakukan dengan cara ditugal sejauh kurang lebih 7 cm dari sekali. Pemberiannya dilakukan dengan cara ditugal sejauh kurang lebih 7 cm dari tanaman.
tanaman.
Untuk mengatur kelembaban dan menekan pertumbuhan gulma,
Untuk mengatur kelembaban dan menekan pertumbuhan gulma, tanaman diberitanaman diberi mulsa berupa potongan rumput atau jerami kering. Selanjutnya setiap tanaman diberi mulsa berupa potongan rumput atau jerami kering. Selanjutnya setiap tanaman diberi sebuah lanjaran dan setiap lanjaran dihubungkan dengan belahan bambu yang lebih sebuah lanjaran dan setiap lanjaran dihubungkan dengan belahan bambu yang lebih kecil. Lanjaran dapat pula diganti dengan jaring yang pemasangannya lebih mudah. kecil. Lanjaran dapat pula diganti dengan jaring yang pemasangannya lebih mudah.
Tanaman yang telah bercabang, berbunga, dan berbuah
Tanaman yang telah bercabang, berbunga, dan berbuah perlu dipangkas.perlu dipangkas. Cabang pada daun pertama sampai
Cabang pada daun pertama sampai kelima atau ketujuh dibuang. Ckelima atau ketujuh dibuang. Cabang-cabang yangabang-cabang yang tumbuh kemudian dibuang setelah 2-3 cabangnya keluar, demikian pula dengan
tumbuh kemudian dibuang setelah 2-3 cabangnya keluar, demikian pula dengan ranting. Setelah ketinggiannya mencapai 150 cm, pucuk batang utama dipotong ranting. Setelah ketinggiannya mencapai 150 cm, pucuk batang utama dipotong sehingga diharapkan pada ketinggian 180 cm
sehingga diharapkan pada ketinggian 180 cm pertumbuhan meninggi sudah terhenti.pertumbuhan meninggi sudah terhenti. Tanaman yang pertumbuhan daunnya terlalu lebat dapat
Tanaman yang pertumbuhan daunnya terlalu lebat dapat dijarangkan.dijarangkan.
Seminggu setelah penanaman, dilakukan penyemprotan pestisida untuk Seminggu setelah penanaman, dilakukan penyemprotan pestisida untuk mencegah serangan hama dan penyakit. Pada awal
mencegah serangan hama dan penyakit. Pada awal penyemprotan, dosisnya setengahpenyemprotan, dosisnya setengah dari yang dianjurkan. Penyemprotan dilakukan seminggu sekali. Jika turun hujan, dari yang dianjurkan. Penyemprotan dilakukan seminggu sekali. Jika turun hujan, penyemprotan diulang kembali.
penyemprotan diulang kembali.
Hama dan Penyakit Hama dan Penyakit Hama
Hama a.
a. Oteng-oteng atau Kutu KOteng-oteng atau Kutu Kuya (Aulocophora similis Oliveruya (Aulocophora similis Oliver).).
Kumbang daun berukuran 1 cm dengan sayap kuning polos. Gejala :
Kumbang daun berukuran 1 cm dengan sayap kuning polos. Gejala : merusak danmerusak dan