• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kapur Kapur 0.5 Tepung 0.5 Tepung tulang 0.5 tulang 0.5

Dalam dokumen ambang ekonomi padi (Halaman 34-49)

Garam dapur dapur 1.0 1.0 Garam Garam dapur dapur 1.0 1.0 Tepung Tepung jagung jagung 27.5 27.5 Tepung

Kapur 0.5 Kapur Kapur 0.5 Tepung 0.5 Tepung tulang 0.5 tulang 0.5

Kapur 0.5 Kapur Kapur 0.5 Tepung 0.5 Tepung tulang 0.5tulang 0.5

Kapur 0.5 Kapur 0.5 Jumlah

Jumlah 100.0 100.0 Jumlah Jumlah 100.0 100.0 Jumlah Jumlah 100.0100.0 Bahan

Bahan kering kering 88.5 88.5 Bahan Bahan kering kering 87.7 87.7 Bahan Bahan kering kering 86.486.4 Protein

Protein kasar kasar 15.9 15.9 Protein Protein kasar kasar 15.2 15.2 Protein Protein kasar kasar 15.015.0 Energi/TDN

Energi/TDN 68.7 68.7 Energi/TDN Energi/TDN 68.0 E68.0 Energi/TDN nergi/TDN 70.070.0

Sumber: Siregar, B.S, 2002 Sumber: Siregar, B.S, 2002

2.

2. Umur sapi Umur sapi 1-2 tahu1-2 tahun (RG)n (RG) RG1

RG1 RG2 RG2 RG3RG3

Bahan

Bahan % B% Bahan % ahan % Bahan %Bahan %

Dedak padi 39.0 Polard 68.0 Dedak padi 40.0 Dedak padi 39.0 Polard 68.0 Dedak padi 40.0 Bungkil

Bungkil sawit sawit 18.0 18.0 Bungkil Bungkil biji biji kapok kapok 5.0 5.0 Bungkil Bungkil kelapa kelapa 20.520.5 Tepung jagung 28.0 Onggok 25.0 Tepung gaplek 11.0

Tepung jagung 28.0 Onggok 25.0 Tepung gaplek 11.0 Onggok

Onggok 22.0 22.0 Garam Garam dapur dapur 1.0 1.0 Tepung Tepung jagung jagung 26.526.5 Urea

Urea 1.0 1.0 Tepung Tepung tulang tulang 0.5 0.5 Garam Garam dapur dapur 1.01.0 Garam dapur 1.0 Kapur 0.5 Tepung tulang 0.5 Garam dapur 1.0 Kapur 0.5 Tepung tulang 0.5 Tepung

Tepung tulang tulang 0.50.5

Kapur 0.5 Kapur 0.5 Kapur 0.5

Kapur 0.5 Jumlah

Jumlah 100.0 100.0 Jumlah Jumlah 100.0 100.0 Jumlah Jumlah 100.0100.0 Bahan

Bahan kering kering 94.5 94.5 Bahan Bahan kering kering 86.8 86.8 Bahan Bahan kering kering 86.086.0 Protein

Protein kasar kasar 13.8 13.8 Protein Protein kasar kasar 13.8 13.8 Protein Protein kasar kasar 13.213.2 Energi/TDN

Energi/TDN 73.0 73.0 Energi/TDN Energi/TDN 74.1 E74.1 Energi/TDN nergi/TDN 72.672.6

Sumber: Siregar, B.S, 2002 Sumber: Siregar, B.S, 2002

3.

3. Umur sapi lebih Umur sapi lebih dari 2 tahun dari 2 tahun (RF)(RF) RF1

RF1 RF2 RF2 RF3RF3

Bahan

Bahan % B% Bahan % ahan % Bahan %Bahan %

Dedak padi 30.0 Dedak padi 39.0 Polard 35.0 Dedak padi 30.0 Dedak padi 39.0 Polard 35.0 Bungkil

Bungkil kelapa kelapa 17.0 17.0 Bungkil Bungkil kelapa kelapa 18.0 18.0 Bungkil Bungkil kelapa kelapa 16.016.0 Tepung

Tepung jagung jagung 31.0 31.0 Tepung Tepung jagung jagung 24.0 24.0 Tepung Tepung jagung jagung 24.024.0 Onggok

Onggok 20.0 Onggok 20.0 Onggok 20.0 20.0 Onggok 23.0Onggok 23.0 Garam

Garam dapur dapur 1.0 1.0 Garam Garam dapur dapur 1.0 1.0 Garam Garam dapur dapur 1.01.0 Kapur

Kapur

Kapur 0.5 0.5 Kapur Kapur 0.50.5 Jumlah

Jumlah 100.0 100.0 Jumlah Jumlah 100.0 100.0 Jumlah Jumlah 100.0100.0 Bahan

Bahan kering kering 86.6 86.6 Bahan Bahan kering kering 85.6 85.6 Bahan Bahan kering kering 86.686.6 Protein

Protein kasar kasar 11.5 11.5 Protein Protein kasar kasar 11.8 11.8 Protein Protein kasar kasar 12.412.4 Energi/TDN

Energi/TDN 76.8 76.8 Energi/TDN Energi/TDN 74.7 E74.7 Energi/TDN nergi/TDN 80.280.2

Sumber: Siregar, B.S, 2002 Sumber: Siregar, B.S, 2002

Teknik pemberian ransum yang baik

Teknik pemberian ransum yang baik untuk mencapai pertambahan bobot badanuntuk mencapai pertambahan bobot badan yang lebih tinggi yaitu dengan mengatur jarak waktu antara pemberian konsentrat dan yang lebih tinggi yaitu dengan mengatur jarak waktu antara pemberian konsentrat dan hijauan. Pemberian konsentrat dapat diberikan 2 kali (08.00 dan 15.00) atau 3 kali

hijauan. Pemberian konsentrat dapat diberikan 2 kali (08.00 dan 15.00) atau 3 kali (08.00,(08.00, 12.00, dan 16.00) seha

12.00, dan 16.00) sehari semalam. Pemberiari semalam. Pemberian hijauan n hijauan dilakukan minimal 4 kali sehadilakukan minimal 4 kali sehariri semalam secara bertahap. Pemberian pertama 2 jam setelah

semalam secara bertahap. Pemberian pertama 2 jam setelah pemberian konsentratpemberian konsentrat  pertama. Pemberian hijauan yang lebih sering

 pertama. Pemberian hijauan yang lebih sering akan meningkatkan kemampuan sapi untuk akan meningkatkan kemampuan sapi untuk  mengkonsumsi ransum dan meningkatkan keernaan bahan kering

mengkonsumsi ransum dan meningkatkan keernaan bahan kering hijauan itu sendiri.hijauan itu sendiri.

Pakan tambahan merupakan pakan sebagai sumber mineral terutama

Pakan tambahan merupakan pakan sebagai sumber mineral terutama unsure Caunsure Ca dan P, yang banyak

dan P, yang banyak terdapat pada tepung tulang, garam terdapat pada tepung tulang, garam dapur dan sebagainya. Sekarangdapur dan sebagainya. Sekarang ini sudah banyak tersedia pakan tambahan berupa mineral komplek baik dalam bentuk  ini sudah banyak tersedia pakan tambahan berupa mineral komplek baik dalam bentuk   powder maupun dalam bentuk blok.

 powder maupun dalam bentuk blok.

Kemampuan sapi dalam mengkonsumsi bahan kering ransum tergantung pada Kemampuan sapi dalam mengkonsumsi bahan kering ransum tergantung pada  bobot badan sapi, seperti pada tabel berikut:

 bobot badan sapi, seperti pada tabel berikut: Kisaran

Kisaran bobot bobot badan badan Kemampuan mengkonsumsi Kemampuan mengkonsumsi bahan bahan kering kering ransumransum (kg)

(kg) (% (% dari dari bobot bobot badan)badan)

50-100 3.0 50-100 3.0 100-150 3.5 100-150 3.5 150-200 4.0 150-200 4.0 200-250 3.5 200-250 3.5 250-300 3.0 250-300 3.0 300-350 2.8 300-350 2.8 350-400 2.6 350-400 2.6 400-450 2.4 400-450 2.4 450-500 2.2 450-500 2.2 Sumber: Siregar, B.S, 2002 Sumber: Siregar, B.S, 2002 Kandang Kandang

Pada prinsipnya kandang bagi ternak sapi adalah tempat berlindung dari terik  Pada prinsipnya kandang bagi ternak sapi adalah tempat berlindung dari terik  matahari, hujan, angin kencang, binatang buas dan gangguan lainnya. Disamping itu matahari, hujan, angin kencang, binatang buas dan gangguan lainnya. Disamping itu

kandang juga harus bisa

kandang juga harus bisa menunjang atau member kemudahan bagi peternak dalammenunjang atau member kemudahan bagi peternak dalam  pemeliharaan, perawatan dengan memperhatikan factor penunjang lainnya.

 pemeliharaan, perawatan dengan memperhatikan factor penunjang lainnya. Syarat kandang:

Syarat kandang: 1.

1. Terpisah Terpisah dari dari rumah rumah minimal 1minimal 10 m0 m 2.

2. Bahan kandang mudah Bahan kandang mudah diperoleh, murah, kuat dadiperoleh, murah, kuat dan tahan laman tahan lama 3.

3. Konstruksi kokoh Konstruksi kokoh dan kuatdan kuat 4.

4. Lantai harus rata, tiLantai harus rata, tidak licin, keras dan lebih tindak licin, keras dan lebih tinggi dari sekitarnyaggi dari sekitarnya 5.

5. Atap berfungsi untuk melinduAtap berfungsi untuk melindungi ternak dari hujan dangi ternak dari hujan dan terik matahari, gunakan terik matahari, gunakann

atap yang sesuai dan dipasang miring. atap yang sesuai dan dipasang miring. Ukuran kandang:

Ukuran kandang: 1.

1. Sapi Sapi dewasa dewasa : 80-1: 80-100 cm 00 cm x 250 x 250 cm pcm per eer ekor sapikor sapi 2.

2. Anak Anak sapi sapi : 80 : 80 cm x cm x 250 c250 cm per m per ekor ekor sapisapi Perlengkapan kandang

Perlengkapan kandang

Perlengkapan kandang sapi cukup sederhana, yang harus disediakan Perlengkapan kandang sapi cukup sederhana, yang harus disediakan hanyahanya tempat makan dan tempat minum. Disamping itu p

tempat makan dan tempat minum. Disamping itu p erlu juga disediakan alat kebersihanerlu juga disediakan alat kebersihan seperti sekop, sapu lidi, sikat, ember, tali, d

seperti sekop, sapu lidi, sikat, ember, tali, d ll.ll.

Penyakit Sapi Penyakit Sapi

Penyakit merupakan factor yang berhubungan langsung dengan kesehatan ternak  Penyakit merupakan factor yang berhubungan langsung dengan kesehatan ternak  dan dapat sangat merugikan peternak. Hal

dan dapat sangat merugikan peternak. Hal yang harus diperhatikan untuk pyang harus diperhatikan untuk pencegahanencegahan  penyakit antara lain:

 penyakit antara lain: •

• Ternak hTernak harus selaarus selalu bersihlu bersih •

• Lakukan vaLakukan vaksinasi secara ksinasi secara teratur teratur  •

• Kandang dan lingkungaKandang dan lingkungan harus selalu kering dan ben harus selalu kering dan bersihrsih •

• Sirkulasi Sirkulasi udara udara lancer lancer  •

• Pisahkan ternaPisahkan ternak yang sakit denk yang sakit dengan yang sehagan yang sehatt •

• Bila terlihat tandaBila terlihat tanda-tanda ternak -tanda ternak sakit segera dsakit segera diobati.iobati.

Beberapa penyakit ternak sapi yang biasa menyerang sapi antara

Beberapa penyakit ternak sapi yang biasa menyerang sapi antara lain (Sumber:lain (Sumber: Siregar, 2002):

Siregar, 2002):

1.

1. Penyakit Penyakit ngorok ngorok  Gejala:

Gejala: •

• Demam dan Demam dan suhu badan suhu badan tinggitinggi •

• Kotoran agak Kotoran agak encer dan encer dan kadang berdarkadang berdarahah •

• Sulit bernafaSulit bernafas dan terdengar s dan terdengar suara ngorok suara ngorok  •

• Timbul pembengkakan paTimbul pembengkakan pada bagian kepala, teda bagian kepala, tenggorokan, leher bagianggorokan, leher bagian bawah,n bawah, gelambir dan pada kaki bagian depan

gelambir dan pada kaki bagian depan Penyebab

Penyebab •

• Bakteri pasteure lla mBakteri pasteure lla multosida, biasanya terjangkit waultosida, biasanya terjangkit waktu musim hujanktu musim hujan •

• Penyakit ini menular daPenyakit ini menular dan akut, tingkat kematian bisa men akut, tingkat kematian bisa mencapai 90%ncapai 90% Penularan

Penularan

Penyakit ini menular melalui kontak langsung, pakan, minuman dan alat Penyakit ini menular melalui kontak langsung, pakan, minuman dan alat atauatau  bahan tercemar bakteri tersebut

 bahan tercemar bakteri tersebut Pencegahan

Pencegahan •

• Vaksinasi Vaksinasi secara secara teratur teratur  •

• Pengawasan Pengawasan ketat keluar maketat keluar masuknya ternak suknya ternak  Pengobatan

Pengobatan

Sapi yang menderita penyakit ini ngorok yang parah, kemungkinan sehat sulit, Sapi yang menderita penyakit ini ngorok yang parah, kemungkinan sehat sulit, tetapi pada fase awal bisa diobati dengan atibiotik.

tetapi pada fase awal bisa diobati dengan atibiotik. 2.

2. Penyakit Penyakit radang radang limpalimpa Gejala:

Gejala: •

• Demam dan Demam dan suhu badan suhu badan tinggitinggi •

• Nafsu Nafsu makan makan hilanghilang •

• Awalnya sulit buang kotoraAwalnya sulit buang kotoran, kemudaian kotoran an, kemudaian kotoran agak encer dan kadagak encer dan kadangng  berdarah

 berdarah •

• Pada ternak yaPada ternak yang mati ditemukan darah beng mati ditemukan darah berwarna hitam pada hidrwarna hitam pada hidung, telingaung, telinga dan anus

dan anus Penyebab Penyebab

• Bakteri Bakteri vaillus vaillus anthracisanthracis Penularan

Penularan

Penyakit ini menular secara tidak

Penyakit ini menular secara tidak langsung melaui pernafasan dan pencernaanlangsung melaui pernafasan dan pencernaan dengan makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri ini. Penyakit ini bahkan dengan makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri ini. Penyakit ini bahkan dapat menular pada manusia.

dapat menular pada manusia. Pencegahan

Pencegahan •

• Pengawasan Pengawasan ketat keluar maketat keluar masuknya ternak suknya ternak  •

• Pisahkan ternaPisahkan ternak yang sakit dek yang sakit dengan yang sehangan yang sehatt •

• Semua bangkai daSemua bangkai dan peralatannya harn peralatannya harus dibakar atau dikubur dalaus dibakar atau dikubur dalam-dalamm-dalam Pengobatan

Pengobatan •

• Penyuntikan Penyuntikan dengan dengan atibiotik.atibiotik. 3.

3. Penyakit mPenyakit mulut dan ulut dan kukukuku Gejala:

Gejala: •

• Lesu dan demLesu dan demam dengan suhu am dengan suhu badan tinggibadan tinggi •

• Nafsu Nafsu makan makan berkurangberkurang •

• Air Air liur bliur berlebihanerlebihan •

• Selaput lendir di dalaSelaput lendir di dalammulut, bibir, dan gusi tampak merammulut, bibir, dan gusi tampak merah, kering dan panash, kering dan panas yang akhirnya timbul melepuh dan berisi cairan

yang akhirnya timbul melepuh dan berisi cairan •

• Pergelangan kaPergelangan kaki dekat kuku bengkak seki dekat kuku bengkak sehingga ternak pincang, mahingga ternak pincang, malas pindahlas pindah tempat dan sukar berdiri.

tempat dan sukar berdiri. Penyebab Penyebab • Virus • Virus Penularan Penularan

Penyakit ini menular melalui kontak langsung, pakan, minuman dan alat Penyakit ini menular melalui kontak langsung, pakan, minuman dan alat atauatau  bahan tercemar virus tersebut

 bahan tercemar virus tersebut Pencegahan

Pencegahan •

• Kandang daKandang dan lingkungan n lingkungan selalu bersihselalu bersih •

• Pengawasan Pengawasan ketat keluar maketat keluar masuknya ternak suknya ternak  •

• Pisahkan Pisahkan ternak yaternak yang sakitng sakit •

• Daerah yang terDaerah yang terjangkit wabah ditutup dari kejangkit wabah ditutup dari keluar masuk ternak luar masuk ternak  Pengobatan

Pengobatan •

• Injeksi aInjeksi antibiotic atau ntibiotic atau sulfasulfa •

• Peniilin powder Peniilin powder untuk pengobatauntuk pengobatan luar n luar  •

• Tambahkan vTambahkan vitamin A paitamin A pada ransumda ransum 4.

4. Penyakit Penyakit pahapaha Gejala: Gejala:

• Terjadi pembengkakaTerjadi pembengkakan pada beberapa bagian tubuh seperti paha, bahu, lehen pada beberapa bagian tubuh seperti paha, bahu, leher r  dan sekitar vagina

• Bila bengkak diraba beBila bengkak diraba berbunyi gemericik seakarbunyi gemericik seakan ada gas di bawah kuln ada gas di bawah kulitit •

• Nafsu makan hilang daNafsu makan hilang dan dalam waktu 2-5 hari mn dalam waktu 2-5 hari matiati Penyebab

Penyebab •

• Bakteri lostridium ChaBakteri lostridium Chavae atau Clostridium vae atau Clostridium feserifeseri Penularan

Penularan

Umumnya penyakit ini menyerang ternak yang masih muda sedangkan anak  Umumnya penyakit ini menyerang ternak yang masih muda sedangkan anak  sapi dan sapi dewasa hampir tidak ada yang

sapi dan sapi dewasa hampir tidak ada yang terserang penyakit ini. Penularan melaluiterserang penyakit ini. Penularan melalui saluran pencernaan waktu makan rumput yang

saluran pencernaan waktu makan rumput yang terkontaminasi bakteri atau melaluiterkontaminasi bakteri atau melalui luka meskipun luka kecil sekalipun.

luka meskipun luka kecil sekalipun. Pencegahan

Pencegahan

• Vaksinasi Vaksinasi secara secara teratur teratur  •

• Sanitasi kandangSanitasi kandang, lingkungan dan pa, lingkungan dan padang penggembalaadang penggembalaann •

• Ternak yang mati karTernak yang mati karena penyakit ini dibakar ena penyakit ini dibakar atau dikubur dalam-daatau dikubur dalam-dalamlam •

• Pisahkan ternaPisahkan ternak yang sakit dak yang sakit dari yang sehatri yang sehat Pengobatan

Pengobatan •

• Diobati Diobati dengan dengan atibiotik.atibiotik. 5.

5. Penyakit Penyakit cacing cacing hatihati Gejala:

Gejala: •

• Ternak menjadi kuruTernak menjadi kurus, lemah, lesu dan bulu-bulu bers, lemah, lesu dan bulu-bulu berdiridiri •

• Kadang-kadang Kadang-kadang timbul busung pada timbul busung pada berbagai bagiaberbagai bagian tubuhn tubuh •

• Selaput leSelaput lendir puat ndir puat kekuning-kuningankekuning-kuningan Penyebab

Penyebab •

• Endo-parasit yaitEndo-parasit yaitu cacing hati u cacing hati (fasiola hepatica(fasiola hepatica)) Penularan

Penularan

Penyakit ini menular melalui saluran pencernaan, yaitu melalui pakan dan air  Penyakit ini menular melalui saluran pencernaan, yaitu melalui pakan dan air  minum yang tercemar larva cacing hati.

minum yang tercemar larva cacing hati. Pencegahan

Pencegahan •

• Memberantas induk seMemberantas induk semang sementara yaitu camang sementara yaitu cacing hati (siput)cing hati (siput) •

• Jangan gembalakaJangan gembalakan ternak di areal yan ternak di areal yang banyak siputng banyak siput Pengobatan

Pengobatan

Obatnya sekarang telah banyak dijual di took dengan berbagai merk. Obatnya sekarang telah banyak dijual di took dengan berbagai merk.

Sumber Bacaan: Sumber Bacaan:

Beternak Sapi Potong, 1997. Instalasi

Beternak Sapi Potong, 1997. Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian,Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian, Jambi

Jambi

Siregar, B.S, 2002. Penggemukan Sapi. Penebar Swadaya, Jakarta Siregar, B.S, 2002. Penggemukan Sapi. Penebar Swadaya, Jakarta Penggemukan sapi potong, 1996. Badan

Penggemukan sapi potong, 1996. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian BalaiPenelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Riau

Pengkajian Teknologi Pertanian, Riau Konsumsi Daging Sapi di Indonesia diambil dari Konsumsi Daging Sapi di Indonesia diambil dari

http://cjfeed.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=362&It http://cjfeed.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=362&It emid=127

PENGOLAHAN JERAMI PADI SEBAGAI PAKAN TERNAK  PENGOLAHAN JERAMI PADI SEBAGAI PAKAN TERNAK 

Daniel Bulo dan Ferry F. Munier  Daniel Bulo dan Ferry F. Munier  Pendahuluan

Pendahuluan

Hijauan merupakan sumber pakan utama untuk ternak ruminansia (sapi, Hijauan merupakan sumber pakan utama untuk ternak ruminansia (sapi, kerbau, kambing dan domba), sehingga

kerbau, kambing dan domba), sehingga untuk meningkatkan produksi ternak untuk meningkatkan produksi ternak 

ruminansia harus diikuti oleh peningkatan penyediaan hijauan pakan yang cukup baik  ruminansia harus diikuti oleh peningkatan penyediaan hijauan pakan yang cukup baik  kuantitas, kualitas maupun kontinuitasnya. Hijauan pakan ternak yang umum diberikan kuantitas, kualitas maupun kontinuitasnya. Hijauan pakan ternak yang umum diberikan untuk ternak ruminansia adalah rumput-rumputan yang

untuk ternak ruminansia adalah rumput-rumputan yang berasal dari padangberasal dari padang  penggembalaan atau kebun rumput, tegalan, pematang serta pinggiran  penggembalaan atau kebun rumput, tegalan, pematang serta pinggiran jalan.jalan.

Beberapa faktor yang menghambat penyediaan hijauan pakan, yakni

Beberapa faktor yang menghambat penyediaan hijauan pakan, yakni terjadinyaterjadinya  perubahan fungsi lahan yang sebelumnya sebagai sumber

 perubahan fungsi lahan yang sebelumnya sebagai sumber hijauan pakan menjadi lahanhijauan pakan menjadi lahan  pemukiman, lahan untuk tanaman pangan dan tanaman industri. Dilain pihak,

 pemukiman, lahan untuk tanaman pangan dan tanaman industri. Dilain pihak, sumberdaya alam untuk peternakan berupa padang penggembalaan di

sumberdaya alam untuk peternakan berupa padang penggembalaan di IndonesiaIndonesia semakin berkurang. Disamping itu secara umum

semakin berkurang. Disamping itu secara umum di Indonesia ketersediaan hijauandi Indonesia ketersediaan hijauan  pakan juga dipengaruhi oleh iklim, sehingga pada musim kemarau terjadi kekurangan  pakan juga dipengaruhi oleh iklim, sehingga pada musim kemarau terjadi kekurangan

hijauan pakan ternak dan sebaliknya di musim hujan jumlahnya melimpah. Untuk  hijauan pakan ternak dan sebaliknya di musim hujan jumlahnya melimpah. Untuk  mengatasi kekurangan rumput ataupun hijauan pakan l

mengatasi kekurangan rumput ataupun hijauan pakan l ainnya salah satunya adalahainnya salah satunya adalah diperlukan pemanfaatan limbah pertanian sebagai pakan.

diperlukan pemanfaatan limbah pertanian sebagai pakan.

Sumber limbah pertanian diperoleh dari komoditi tanaman pangan, dan Sumber limbah pertanian diperoleh dari komoditi tanaman pangan, dan ketersediaanya dipengaru

ketersediaanya dipengaruhi oleh hi oleh pola tanam dan lupola tanam dan luas areal panen dari tanaman as areal panen dari tanaman panganpangan di suatu wilayah. Jenis limbah pertanian yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber  di suatu wilayah. Jenis limbah pertanian yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber   pakan adalah jerami padi, jerami jagung, jerami kedelai, jerami kacang tanah, pucuk   pakan adalah jerami padi, jerami jagung, jerami kedelai, jerami kacang tanah, pucuk 

ubi kayu, serta jerami ubi jalar. ubi kayu, serta jerami ubi jalar.

Kandungan Nutrisi Limbah Jerami Kandungan Nutrisi Limbah Jerami

Jerami padi merupakan salah satu limbah pertanian yang potensial untuk  Jerami padi merupakan salah satu limbah pertanian yang potensial untuk  dimanfaatkan sebagai pakan ternak ruminansia. Penggunaan jerami padi sebagai dimanfaatkan sebagai pakan ternak ruminansia. Penggunaan jerami padi sebagai makanan ternak telah umum dilakukan

makanan ternak telah umum dilakukan di daerah tropik, terutama sdi daerah tropik, terutama sebagai makananebagai makanan ternak pada musim kemarau. Tetapi

ternak pada musim kemarau. Tetapi penggunaan jerami padi sebagai makanan ternak penggunaan jerami padi sebagai makanan ternak  mengalami kendala terutama disebabkan adanya faktor pembatas dengan nilai

mengalami kendala terutama disebabkan adanya faktor pembatas dengan nilai nutrisinutrisi yang rendah yaitu kandungan protein

yang rendah yaitu kandungan protein rendah, serat kasar tinggi, serta rendah, serat kasar tinggi, serta kecernaankecernaan rendah. Pemanfaatan jerami padi sebagai pakan baru mencapai 31-39%,

yang dibakar atau dikembalikan ke sawah sebagai pupuk 36-62%, dan sekitar 7-16% yang dibakar atau dikembalikan ke sawah sebagai pupuk 36-62%, dan sekitar 7-16% digunakan untuk keperluan industri.

digunakan untuk keperluan industri. Selama ini

Selama ini penggunaan jerampenggunaan jerami padi hanyalah diberikan lai padi hanyalah diberikan langsung kepada ternak ngsung kepada ternak  saja. Jika

saja. Jika dilihat dari dilihat dari nilai nutrisinya, nilai nutrisinya, jerami padi jerami padi ini ini mempunyai kandmempunyai kandungan proteinungan protein 3,5 – 4,5%, lemak 1,4 - 1,7 %, serat kasar 31,5 – 46,5%, abu 19,9 – 22,9%, kalsium 3,5 – 4,5%, lemak 1,4 - 1,7 %, serat kasar 31,5 – 46,5%, abu 19,9 – 22,9%, kalsium 0,19%, fosfor 0,1% dan BETN 27,8 –

0,19%, fosfor 0,1% dan BETN 27,8 – 39,9%. Dengan demikian karakteristik jerami39,9%. Dengan demikian karakteristik jerami  padi sebagai pakan ternak tergolong hij

 padi sebagai pakan ternak tergolong hij auan bermutu rendah.auan bermutu rendah.

Selain kandungan nutrisinya yang rendah, jerami padi juga termasuk pakan Selain kandungan nutrisinya yang rendah, jerami padi juga termasuk pakan hijauan yang sulit dicerna karena kandungan serat kasarnya tinggi sekali. Daya cerna hijauan yang sulit dicerna karena kandungan serat kasarnya tinggi sekali. Daya cerna yang rendah itu terutama disebabkan oleh struktur jaringan jerami yang sudah tua. yang rendah itu terutama disebabkan oleh struktur jaringan jerami yang sudah tua. Jaringan-jaringan pada jerami telah mengalami proses lignifikasi (pengerasan) Jaringan-jaringan pada jerami telah mengalami proses lignifikasi (pengerasan) sehingga terbentuk ligriselulosa dan lignohemiselulosa.

sehingga terbentuk ligriselulosa dan lignohemiselulosa.

Selain oleh adanya proses lignifikasi,

Selain oleh adanya proses lignifikasi, rendahnya daya cerna ternak terhadaprendahnya daya cerna ternak terhadap  jerami disebabkan oleh tingginya kandungan silikat. Lignifikasi dan silifikasi tersebut  jerami disebabkan oleh tingginya kandungan silikat. Lignifikasi dan silifikasi tersebut  bersama-sama mempengaru

 bersama-sama mempengaruhi rendahnya daya cerna jerami hi rendahnya daya cerna jerami padi. Rendahnya proteinpadi. Rendahnya protein kasar dan mineral pada jerami padi juga membawa efek langsung, yaitu jerami padi kasar dan mineral pada jerami padi juga membawa efek langsung, yaitu jerami padi

Dalam dokumen ambang ekonomi padi (Halaman 34-49)