b b
PETUNJUK TEKNIS
PETUNJUK TEKNIS
TEKNOLOGI PENDUKUNG
TEKNOLOGI PENDUKUNG
PENGEMBANGAN AGRIBISNIS
PENGEMBANGAN AGRIBISNIS DI
DI DESA
DESA P4MI
P4MI
Penyunting:
Penyunting:
Dr.Ir.Amran Muis, MS
Dr.Ir.Amran Muis, MS
Ir. Caya Khairani
Ir. Caya Khairani
Sukarjo, STP, MP
Sukarjo, STP, MP
Yogi P. Rahardjo, STP
Yogi P. Rahardjo, STP
Layout:
Layout:
Rudi Aksono, SP
Rudi Aksono, SP
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN
PERTANIAN
SULAWESI TENGAH
SULAWESI TENGAH
2008
KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR
Untuk meningkatkan pendapatannya, petani harus dapat merespon peluang Untuk meningkatkan pendapatannya, petani harus dapat merespon peluang pasar pasar dengan berinovasi dalam produksi dan pemasaran pertanian. Hal ini menemui kendala dengan berinovasi dalam produksi dan pemasaran pertanian. Hal ini menemui kendala dikarenakan terbatasnya teknologi yang tepat guna, kurangnya investasi,
dikarenakan terbatasnya teknologi yang tepat guna, kurangnya investasi, dan keterbatasandan keterbatasan akses petani terhadap informasi. Untuk
akses petani terhadap informasi. Untuk itu diperlukan peningkatan akses petani itu diperlukan peningkatan akses petani terhadapterhadap informasi pertanian, dukungan pengembangan inovasi pertanian, serta upaya
informasi pertanian, dukungan pengembangan inovasi pertanian, serta upaya pemberdayaa
pemberdayaan n petani.petani.
Melalui kegiatan Penge
Melalui kegiatan Pengembangan Agribisnis Di mbangan Agribisnis Di Desa P4MI DeparDesa P4MI Departementemen Pertanian bermaksud membangun sistem agribisnis di lahan marjinal, melalui Pertanian bermaksud membangun sistem agribisnis di lahan marjinal, melalui pemberdayaa
pemberdayaan petani, n petani, pengembangan kelembagaan desa, dan ppengembangan kelembagaan desa, dan p erbaikan sarana/prasaraerbaikan sarana/prasaranana pendukung di desa (investasi desa)
pendukung di desa (investasi desa) secara partisipatif, serta meningkatkan akses padasecara partisipatif, serta meningkatkan akses pada jaringan informasi untuk menunjang inovasi
jaringan informasi untuk menunjang inovasi teknologi, guna meningkatkan pendapatanteknologi, guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani miskin khususnya di
dan kesejahteraan petani miskin khususnya di desa-desa sasaran P4MI.desa-desa sasaran P4MI.
Untuk mendukung terlaksananya kegiatan pengembangan agribisnis tersebut Untuk mendukung terlaksananya kegiatan pengembangan agribisnis tersebut maka perlu didukung dengan memberikan masukan teknologi-teknologi tepat guna maka perlu didukung dengan memberikan masukan teknologi-teknologi tepat guna
terhadap komoditas yang menjadi unggulan di masing-masing desa P4MI. Buku Petunjuk terhadap komoditas yang menjadi unggulan di masing-masing desa P4MI. Buku Petunjuk Teknis ini disusun sebagai bahan penyuluhan bagi penyuluh di
Teknis ini disusun sebagai bahan penyuluhan bagi penyuluh di lapangan untuk lapangan untuk
melaksanakan tugasnya menyebarkan informasi kepada petani. Dengan petunjuk teknis melaksanakan tugasnya menyebarkan informasi kepada petani. Dengan petunjuk teknis ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi di lapangan dan ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi di lapangan dan memberikan nilai lebih bagi
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ...Judul ... ... ii Kata
Kata Pengantar Pengantar ... ... iiii Daftar
Daftar Isi Isi ... ... iiiiii PTT PTT Padi ...Padi ... ... 11 PTT Jagung PTT Jagung ... 9 ... 9 Kacang
Kacang Tanah ...Tanah ... ... 2323 Pemeliharaan
Pemeliharaan Sapi ...Sapi ... .... 2727 Pengolahan
Pengolahan Jerami Jerami Padi Padi Sebagai Sebagai Pakan Pakan Ternak Ternak ... ... 3636 Pengolahan
Pengolahan Limbah Kakao Limbah Kakao Untuk PakaUntuk Pakan Ternak n Ternak ... ... 4242 Budidaya
Budidaya Cabai ...Cabai ... ... 4545 Budidaya
Budidaya Tomat ...Tomat ... ... 5959 Budidaya
Budidaya Bawang Bawang Merah Merah Lokal Lokal Palu Palu ... ... 6464 Budidaya
Budidaya Mentimun ...Mentimun ... ... 7777 Pembuatan
Pembuatan Biogas ...Biogas ... ... 8383 Teknik
Teknik Pembuatan Pembuatan Pupuk Pupuk Kascing Kascing ... ... 8989 Teknik
Teknik Pembuatan Pembuatan Bokasi Bokasi ... ... 9393 Pengolahan
Pengolahan Pisang ...Pisang ... ... 9999 Pembuatan
Pembuatan Minyak Minyak Bermutu Bermutu ... ... 109109 Pengolahan
PTT PADI SAWAH PTT PADI SAWAH
Asni Ardjanhar dan Caya Khairani Asni Ardjanhar dan Caya Khairani
Pendahuluan Pendahuluan
Padi merupakan komoditas yang menyangkut hajat hidup dan kebutuhan asar Padi merupakan komoditas yang menyangkut hajat hidup dan kebutuhan asar hampir seluruh rakyat Indonesia. Beberapa kajian yang
hampir seluruh rakyat Indonesia. Beberapa kajian yang dilakukan memperkirakandilakukan memperkirakan permintaan beras yang sangat tinggi, dilain pihak laju peningkatan produksi padi permintaan beras yang sangat tinggi, dilain pihak laju peningkatan produksi padi padapada
suatu periode ke periode tertentu
suatu periode ke periode tertentu menurun tajam.menurun tajam. Pengelolaan tanaman terpadu (PTT)
Pengelolaan tanaman terpadu (PTT) merupakan pemanfaatan sumberdayamerupakan pemanfaatan sumberdaya pertanian secara optimal sehingga petani memperoleh keuntungan maksimum
pertanian secara optimal sehingga petani memperoleh keuntungan maksimum secarasecara berkelanjutan dalam system produksi dengan memadukan komponen
berkelanjutan dalam system produksi dengan memadukan komponen teknologi sesuaiteknologi sesuai kapasitas lahan. Kunci keberhasilan dari PTT adalah
kapasitas lahan. Kunci keberhasilan dari PTT adalah adanya sinergi antara komponenadanya sinergi antara komponen teknologi sumberdaya alam dan kondisi sosial ekonomi. Indikator keberhasilan PTT teknologi sumberdaya alam dan kondisi sosial ekonomi. Indikator keberhasilan PTT yaitu rendahnya biaya produksi, penggunaan sumberdaya lahan yang
yaitu rendahnya biaya produksi, penggunaan sumberdaya lahan yang efisien danefisien dan peningkatan pendapatan petani tanpa merusak lingkungan (Kartaatmaja, 2000). peningkatan pendapatan petani tanpa merusak lingkungan (Kartaatmaja, 2000).
Mengingat konsep PTT tersebut, maka pendekatan komponen teknologi yang Mengingat konsep PTT tersebut, maka pendekatan komponen teknologi yang dikembangkan di suatu wilayah disesuaikan dengan kondisi setempat. Untuk itu dikembangkan di suatu wilayah disesuaikan dengan kondisi setempat. Untuk itu sebelum pengkajian PTT dimulai, perlu
sebelum pengkajian PTT dimulai, perlu kiranya diahului dengan kegiatan pemahamankiranya diahului dengan kegiatan pemahaman pedesaan secara partisipatif atau dikenal dengan istilah
pedesaan secara partisipatif atau dikenal dengan istilah kebutuhan dan peluang.kebutuhan dan peluang.
Syarat Tumbuh Syarat Tumbuh
Tanaman padi dapat hidup baik di d
Tanaman padi dapat hidup baik di d aerah yang berhawa panas dan banyak aerah yang berhawa panas dan banyak mengandung uap air, memerlukan penyinaran matahari penuh t
mengandung uap air, memerlukan penyinaran matahari penuh t anpa naungan. Curahanpa naungan. Curah hujan yang baik rata-rata 200 mm per bulan atau l
hujan yang baik rata-rata 200 mm per bulan atau l ebih, dengan distribusi selama 4ebih, dengan distribusi selama 4 bulan, curah hujan yang dikehendaki per tahun sekitar 1500 -2000 mm.
bulan, curah hujan yang dikehendaki per tahun sekitar 1500 -2000 mm. Suhu yangSuhu yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi berkisar antara 19-27°C dengan suhu optimum baik untuk pertumbuhan tanaman padi berkisar antara 19-27°C dengan suhu optimum
23 °C. Tinggi tempat yang cocok untuk
23 °C. Tinggi tempat yang cocok untuk tanaman padi berkisar antara 0 -1500 m dpl.tanaman padi berkisar antara 0 -1500 m dpl.
Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi adalah tanah sawah yang Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi adalah tanah sawah yang kandungan fraksi pasir, debu dan lempung dalam perbandingan tertentu (tanah lumpur kandungan fraksi pasir, debu dan lempung dalam perbandingan tertentu (tanah lumpur yang subur) dengan diperlukan air dalam jumlah yang cukup. Padi dapat tumbuh yang subur) dengan diperlukan air dalam jumlah yang cukup. Padi dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang ketebalan lapisan atasnya antara 18 -22 cm dengan pH dengan baik pada tanah yang ketebalan lapisan atasnya antara 18 -22 cm dengan pH antara 4 -7.
Varietas Unggul Sesuai Lingkungan dan
Varietas Unggul Sesuai Lingkungan dan Selera KonsumenSelera Konsumen •
• Varietas Varietas : Tahan : Tahan Wereng CoklatWereng Coklat: Cisadane, : Cisadane, IR42, Cisokan, IR42, Cisokan, IR64, Ciliwung,IR64, Ciliwung, Membramo, Cibodas, Batang Anai, Digul, Maros, Cimalaya Membramo, Cibodas, Batang Anai, Digul, Maros, Cimalaya Muncul, Way Apo Buru; Tukad petanu, Tukad Undu, Tukad Muncul, Way Apo Buru; Tukad petanu, Tukad Undu, Tukad Berlian, Bondoyudo dan Kalimas untuk daerah endemis Tungro, Berlian, Bondoyudo dan Kalimas untuk daerah endemis Tungro, Ciherang dan Widas untuk daerah lainnya
Ciherang dan Widas untuk daerah lainnya
•
• Takaran Takaran : 10-15 : 10-15 kg/ha kg/ha untuk tauntuk tanam nam pindah, pindah, 30-40 30-40 kg/ha kg/ha untuk untuk Tabela Tabela dandan 20-30 untuk legowo
20-30 untuk legowo Benih Bermutu
Benih Bermutu 1.
1. Penyiapan Penyiapan BenihBenih •
• Untuk memilih benih yang baUntuk memilih benih yang baik digunakan larutan ZA, yaik digunakan larutan ZA, yaitu 1 kg ZAitu 1 kg ZA dilarutkan dalam 3 liter air atau menggunakan larutan garam 3%, yaitu 3
dilarutkan dalam 3 liter air atau menggunakan larutan garam 3%, yaitu 3 0 gram0 gram garam dalam 1 liter air.
garam dalam 1 liter air. •
• perlakuan benih deperlakuan benih dengan insektisia Fipronil untuk mengan insektisia Fipronil untuk mengendalikan penggerek ngendalikan penggerek batang dan walang sangit
batang dan walang sangit •
• dianjurkan untuk pergilirdianjurkan untuk pergiliran varietas untuk menghindaan varietas untuk menghindari ledakan hama danri ledakan hama dan penyakit.
penyakit. •
• Benih yang sudah dipersiaBenih yang sudah dipersiapkan dapat disebar lanpkan dapat disebar langsung pada lahan yang disegsung pada lahan yang disebutbut sebagai tanam benih langsung (tabela) atau dibibitkan terlebih dahulu melalui sebagai tanam benih langsung (tabela) atau dibibitkan terlebih dahulu melalui persemaian
persemaian 2.
2. Tanam Tanam Benih Benih LangsungLangsung •
• Benih berkualitas atau benih sehat dapat ditanaBenih berkualitas atau benih sehat dapat ditanam secara sebar langsung (tabela)m secara sebar langsung (tabela) dengan menggunakan alat tanam
dengan menggunakan alat tanam •
• Tabela dilakukan untTabela dilakukan untuk musim kering (MK). Lahan sauk musim kering (MK). Lahan sawah yangwah yang
memungkinkan untuk penerapan teknologi tabela adalah sawah yang rata dan memungkinkan untuk penerapan teknologi tabela adalah sawah yang rata dan drainasenya baik atau ainya dapat
drainasenya baik atau ainya dapat diatur.diatur.
Pengolahan Tanah Pengolahan Tanah •
• Dilakukan selambat-Dilakukan selambat-lambatnya 2 minggu lambatnya 2 minggu sebelum tanam.sebelum tanam. •
• Pengolahan tanah hePengolahan tanah hendaknya menggunakan trandaknya menggunakan traktor dan ternak.ktor dan ternak. •
• Pembajakan pertaPembajakan pertama, tanah dibalik dan dibiarma, tanah dibalik dan dibiarkan terjemur selama sekan terjemur selama seminggu laluminggu lalu direndam selama 3-4 hari agar gulma mati.
•
• Pembajakan kedua dilakukaPembajakan kedua dilakukan 2-3 hari sebelum tanam, lalu digaru dan diratakan.n 2-3 hari sebelum tanam, lalu digaru dan diratakan. •
• Sisa tanamaSisa tanaman dan gulma n dan gulma dibersihkan.dibersihkan. •
• Kondisi tanah siap tanam dicKondisi tanah siap tanam dicirikan dengan tanah meirikan dengan tanah melumpur sempurna, denganlumpur sempurna, dengan kedalaman sekurang-kurangn
kedalaman sekurang-kurangnya 25 ya 25 cm, permukaan rata dan bersih.cm, permukaan rata dan bersih. •
• Pembuatan saluraPembuatan saluran drainase di sekeliling petan drainase di sekeliling petakan sawah.kan sawah. Persemaian
Persemaian
•
• Untuk keperluan 1 ha , siapUntuk keperluan 1 ha , siapkan areal persemaian ± 250 m2 (4% dkan areal persemaian ± 250 m2 (4% dari luasari luas
pertanaman). pertanaman). •
• Pengolahan tanah dilaPengolahan tanah dilakukan hingga melumpur sempurkukan hingga melumpur sempurna untuk pertanaman di ana untuk pertanaman di atastas
•
• Bila tanah persemaian telah siap, tabur abu Bila tanah persemaian telah siap, tabur abu sekam 0.5 kg/m2 secara merata. Hal inisekam 0.5 kg/m2 secara merata. Hal ini
untuk menghindari terputusnya akar saat mencabut bibit. untuk menghindari terputusnya akar saat mencabut bibit. •
• Upayakan air dalam kondisi macak-maUpayakan air dalam kondisi macak-macak, tidak tergenang agar sekam tidak cak, tidak tergenang agar sekam tidak terbawa air.
terbawa air. •
• Untuk mendapatkan bibit yaUntuk mendapatkan bibit yang sehat, persemaian dipng sehat, persemaian dipupuk dengan urea dan Supuk dengan urea dan SP 36P 36
masing-masing 10 gr/m2 pada saat berumur 5 hari. masing-masing 10 gr/m2 pada saat berumur 5 hari.
•
• Tidak dianjurkan membuat pTidak dianjurkan membuat persemaian dekat deersemaian dekat dengan lampu untuk menghindaringan lampu untuk menghindari serangan hama dan berjarak minimal 250 m dari sumber inokulum.
serangan hama dan berjarak minimal 250 m dari sumber inokulum. •
• Manajemen perse maian pada luasaManajemen perse maian pada luasan 100 ha, dianjurkan secara kolektif tiapn 100 ha, dianjurkan secara kolektif tiap kelompok untuk lahan seluas 5 ha. Waktu p
kelompok untuk lahan seluas 5 ha. Waktu p ersemaian antar kelompok perlu diatur ersemaian antar kelompok perlu diatur agar tidak melakukan persemaian secara serentak untuk menjaga
agar tidak melakukan persemaian secara serentak untuk menjaga kekurangan regukekurangan regu tanam dan menjamin waktu tanam serempak dalam suatu hamparan.
tanam dan menjamin waktu tanam serempak dalam suatu hamparan.
Umur Bibit Umur Bibit •
• Umut bibit 10-15 hari, bibit muda digunaUmut bibit 10-15 hari, bibit muda digunakan apabila hama kekan apabila hama keong mas dapatong mas dapat dikendalikan
dikendalikan Sistem Tanam Sistem Tanam •
• Untuk sistem Tabela dan TaUntuk sistem Tabela dan Tapin dianjurkan menggunakapin dianjurkan menggunakan sistem tanam tegel ataun sistem tanam tegel atau sistem tanam legowo.
sistem tanam legowo. •
• Untuk sistem tanam tegel, jarUntuk sistem tanam tegel, jarak tanam yang dianjurkan ak tanam yang dianjurkan adalah 20 x 20 cm atau 2adalah 20 x 20 cm atau 255 x 25 cm
x 25 cm •
• Penanaman dengan pola jajar legPenanaman dengan pola jajar legowo terdapat dua sampai empat baris tanamanowo terdapat dua sampai empat baris tanaman padi dan diselingi oleh satu baris
baris tanam per unit legowo maka disebut legowo 2
baris tanam per unit legowo maka disebut legowo 2 :1, jika empat baris tanaman:1, jika empat baris tanaman per unit legowo disebut legowo 4:1.
per unit legowo disebut legowo 4:1. Tanam jajar legowo dianjurkan penerapannyaTanam jajar legowo dianjurkan penerapannya terutama di daerah yang banyak hama dan penyakit atau pada lahan sawah yang terutama di daerah yang banyak hama dan penyakit atau pada lahan sawah yang keracunan besi.
keracunan besi.
Pengaturan Air Pengaturan Air •
• Untuk mendapatkan perUntuk mendapatkan pertumbuhan optimal, pengairan tumbuhan optimal, pengairan terputus (intermitten) lebihterputus (intermitten) lebih baik dibandingkan penggenangan terus-menerus.
baik dibandingkan penggenangan terus-menerus. •
• Saat tanam, kondisi petaSaat tanam, kondisi petakan sawah dalam keakan sawah dalam keadaan macak-macadaan macak-macak.k. •
• Secara berangsur tanaSecara berangsur tanah diairi setinggi 2-5 cm hingga tanaman berumur 10 HSTh diairi setinggi 2-5 cm hingga tanaman berumur 10 HST •
• Pengeringan dilakukan dengaPengeringan dilakukan dengan membiarkan air dalam petakan habis sendirinya dann membiarkan air dalam petakan habis sendirinya dan tanpa diairi selama 5-6 hari.
tanpa diairi selama 5-6 hari. •
• Pemberian air dilaPemberian air dilakukan 6 hari sekali, sehingga fkukan 6 hari sekali, sehingga fase primordia bungaase primordia bunga •
• Kecukupan air diperlukan pada faKecukupan air diperlukan pada fase primordia sampai pengisian malai. Pada fasese primordia sampai pengisian malai. Pada fase ini petakan sawah terus-menerus digenangi air sekitar 5 cm.
ini petakan sawah terus-menerus digenangi air sekitar 5 cm. •
• Dua minggu menjelang paneDua minggu menjelang panen, petakan sawah sebain, petakan sawah sebaiknya dikeringkan untuk knya dikeringkan untuk kesempurnaan pemasakan gabah.
kesempurnaan pemasakan gabah. Pemupukan
Pemupukan •
• Pupuk organik berupa Pupuk organik berupa kompos 2 ton/ha dapat diberikakompos 2 ton/ha dapat diberikan sebelum pengolahan tanan sebelum pengolahan tanahh kedua. Bahan organik adalah bahan yang berasal dari limbah tanaman, kotoran kedua. Bahan organik adalah bahan yang berasal dari limbah tanaman, kotoran hewan atau hasil pengomposan seperti kotoran sapi, kotoran ayam, jerami atau sisa hewan atau hasil pengomposan seperti kotoran sapi, kotoran ayam, jerami atau sisa tanaman lain, pupuk hijau
tanaman lain, pupuk hijau dan hasil pangkasan tanaman kacang-kacangan.dan hasil pangkasan tanaman kacang-kacangan. Kegunaan Bahan Organik
Kegunaan Bahan Organik •
• Meningkatkan kesuburaMeningkatkan kesuburan tanah dan kandungan tanah dan kandungan karbon organik tanahn karbon organik tanah •
• Memberikan taMemberikan tambahan hara tembahan hara termasuk hara rmasuk hara mikromikro •
• Meningkatkan Meningkatkan aktivitas aktivitas mikrobiamikrobia •
• Memperbaiki Memperbaiki sifat fisik sifat fisik tanahtanah •
• Mempertahankan peMempertahankan perputaran unsur harrputaran unsur hara dalam sistem tanah-tanama dalam sistem tanah-tanamanan Pembuatan Kompos Jerami
Pembuatan Kompos Jerami •
• Bahan-bahannya teBahan-bahannya terdiri dari jerami, kotorardiri dari jerami, kotoran sapi 5-20% jerami, uren sapi 5-20% jerami, urea 0.5-1%a 0.5-1% jerami, air, SP36 0.5-1% jerami, serbuk gergaji 5% jerami, kapur pertanian jerami, air, SP36 0.5-1% jerami, serbuk gergaji 5% jerami, kapur pertanian
(kalsit) 5% jerami, bioaktifator (Starec, EM4) 0.25% atau 2.5 ml bioaktifator (kalsit) 5% jerami, bioaktifator (Starec, EM4) 0.25% atau 2.5 ml bioaktifator dalam 1 liter air serta abu
dalam 1 liter air serta abu sebanyak 10% jerami.sebanyak 10% jerami. •
• Alat yang dipergunakaAlat yang dipergunakan terdiri dari (1) corn terdiri dari (1) corong bambu yang berfungsiong bambu yang berfungsi mempercepat proses pembusukan, bambu dapat menghantarkan udara ke mempercepat proses pembusukan, bambu dapat menghantarkan udara ke setiapsetiap lapisan kompos dan (2) plastik terpal ukuran
lapisan kompos dan (2) plastik terpal ukuran 4 x 2 m 4 x 2 m atau pelepah daun kelapaatau pelepah daun kelapa untuk mempertahankan kelembaban selama proses dekomposisi jerami.
untuk mempertahankan kelembaban selama proses dekomposisi jerami. •
• Cara pembuatannya: (1) jeraCara pembuatannya: (1) jerami dicelupkan ke dalam air kemudian dihamparkami dicelupkan ke dalam air kemudian dihamparkann di atas tanah, kemudian ditaburi urea secara merata sampai ketebalan 30 cm, di atas tanah, kemudian ditaburi urea secara merata sampai ketebalan 30 cm, (2) tumpukan jerami basah ditaburi dengan pupuk kandang, kapur, serbuk (2) tumpukan jerami basah ditaburi dengan pupuk kandang, kapur, serbuk gergaji, sardec dan bahan lainnya secara merata, (3) cara tersebut di atas gergaji, sardec dan bahan lainnya secara merata, (3) cara tersebut di atas diulangi sampai ketebalan kurang lebih 1.8 m, (3)
diulangi sampai ketebalan kurang lebih 1.8 m, (3) pada hari ke-7 tumpukanpada hari ke-7 tumpukan dibolak-balik dan selalu diulangi tiap 7
dibolak-balik dan selalu diulangi tiap 7 hari.hari.
•
• Cara penggunaanCara penggunaannya: (1) bahan organik dnya: (1) bahan organik disebar merata di ataisebar merata di atas hamparans hamparan sampah, dua minggu
sampah, dua minggu sebelum pengolahan tanah. Kadang-kadang untuk jeramisebelum pengolahan tanah. Kadang-kadang untuk jerami padi dibiarkan melapuk langsung di sawah selama satu musim,
padi dibiarkan melapuk langsung di sawah selama satu musim, (2) sebaiknya(2) sebaiknya penggunaan pupuk kandang organik dipadukan dengan
penggunaan pupuk kandang organik dipadukan dengan penggunaan sumber penggunaan sumber hara anorganik sesuai keperluan.
hara anorganik sesuai keperluan.
•
• Pemupukan Pemupukan nitrogen nitrogen (N):(N): -
- Pupuk dasar dengaPupuk dasar dengan takaran 50-75 kgN/ha (n takaran 50-75 kgN/ha (100-150 kg urea/ha) pa100-150 kg urea/ha) pada umur da umur tanaman sebelum 14 HST
tanaman sebelum 14 HST -
- Pupuk N selanjutnya diberPupuk N selanjutnya diberikan menurut hasil pembacaikan menurut hasil pembacaan Bagan Warna Dan Bagan Warna Daunaun (BWD) pada titik kritis 4.
(BWD) pada titik kritis 4. cara penggunaan bagan warna daun (BWD) yaitu:cara penggunaan bagan warna daun (BWD) yaitu: Pembacaan dimulai saat tanaman berumur 25-28 HST, setiap 7-10 hari Pembacaan dimulai saat tanaman berumur 25-28 HST, setiap 7-10 hari Hindari pengukuran tanaman/daun yang sakit (tiak
Hindari pengukuran tanaman/daun yang sakit (tiak normal)normal) Saat pembacaan, lindungi BWD dari sinar langsung matahari Saat pembacaan, lindungi BWD dari sinar langsung matahari Pembacaan dilakukan pada 5 sampel
Pembacaan dilakukan pada 5 sampel tanaman yang diambil secara acak tanaman yang diambil secara acak pada setiap petak alami. Sampel tanaman harus konsisten hingga akhir pada setiap petak alami. Sampel tanaman harus konsisten hingga akhir pengukuran.
pengukuran.
Pembacaan dimulai pada jam 09.00 sampai jam 16.00 Pembacaan dimulai pada jam 09.00 sampai jam 16.00 Hasil pembacaan dicatat pada tabel BWD
Hasil pembacaan dicatat pada tabel BWD
Pembacaan dilakukan pada daun kedua setelah daun yang belum membuka Pembacaan dilakukan pada daun kedua setelah daun yang belum membuka penuh.
Apabila hasil pembacaan, rata-rata nilai BWD 4 atau kurang, lakukan Apabila hasil pembacaan, rata-rata nilai BWD 4 atau kurang, lakukan pemupukan N sebanyak 23 kg N/ha (50
pemupukan N sebanyak 23 kg N/ha (50 kg urea/ha), pada fase vegetatif kg urea/ha), pada fase vegetatif cepat aplikasikan 34.5 kg N/ha (75 kg
cepat aplikasikan 34.5 kg N/ha (75 kg urea/ha), sebaliknya pemupukan ureaurea/ha), sebaliknya pemupukan urea tiak perlu ilakukan bila nilai rata-rata BWD lebih besar dari 4.
tiak perlu ilakukan bila nilai rata-rata BWD lebih besar dari 4. Pembacaan dihentikan pada saat fase primordia.
Pembacaan dihentikan pada saat fase primordia. •
• Pemupukan P berPemupukan P berdasarkan hasil analisis status hadasarkan hasil analisis status hara tanah. Dosis yang diara tanah. Dosis yang dianjurkannjurkan dapat dilihat pada Tabel 1.
dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Dosis anjuran pupuk P berdasarkam hasil analisis status Tabel 1. Dosis anjuran pupuk P berdasarkam hasil analisis status tanahtanah
Takaran P (kg SP Takaran P (kg SP
Status Hara Tanah
Status Hara Tanah P P Kadar P2O5, K2O Kadar P2O5, K2O (ekstrak HCl HCl 25%), 25%), mg/100g mg/100g tanah (ekstrak tanah 36/ha/ 36/ha/ musi musi m)m)
Rendah Rendah < < 20 20 125125 Sedang Sedang 20 20 - - 40 40 7575 Tinggi Tinggi > > 40 40 5050 •
• Pemupukan K berdaPemupukan K berdasarkan hasil analisis status hasarkan hasil analisis status hara tanah. Dosis yang dianjurra tanah. Dosis yang dianjurkankan dapat dilihat pada Tabel 2.
dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Dosis anjuran pupuk K berdasarkam hasil analisis status Tabel 2. Dosis anjuran pupuk K berdasarkam hasil analisis status tanahtanah
Takaran K (kg Takaran K (kg
Status Hara Tanah
Status Hara Tanah K K Kadar K2O (ekstrak HKadar K2O (ekstrak HCl25%), 25%), mg/100g mg/100g tanah Cltanah KCl/ha/musim)KCl/ha/musim)
Rendah Rendah < < 10 10 5050 Sedang Sedang 10 10 - - 2020 Tinggi Tinggi > > 2020 •
• Ketika melakukan pemuKetika melakukan pemupukan, kondisi air macak-mpukan, kondisi air macak-macak, pintu air petakan acak, pintu air petakan itutupitutup dan sebaiknya tanaman bebas dari
dan sebaiknya tanaman bebas dari gulma.gulma. Pengendalian Gulma
Pengendalian Gulma
Pengendalian gulma hendaknya dilakukan secara terpadu meliputi: Pengendalian gulma hendaknya dilakukan secara terpadu meliputi: •
• Pengolahan tanah sempurna, setePengolahan tanah sempurna, setelah dibalik tanah dibiarkan terjemur dan terendalah dibalik tanah dibiarkan terjemur dan terendamm air beberapa hari agar benih gulma mati.
air beberapa hari agar benih gulma mati. •
• Hindari pengeringan petakan selaHindari pengeringan petakan selama fase vegetatif terutama bila tutupan tanama fase vegetatif terutama bila tutupan tanahh gulma cukup tinggi.
gulma cukup tinggi. •
• Lakukan penyiangan 2 kLakukan penyiangan 2 kali yaitu pada 3 dan 5 MST ali yaitu pada 3 dan 5 MST atau sesuai kondisi gulma diatau sesuai kondisi gulma di lapangan,
•
• Bila diperlukan dapat meBila diperlukan dapat menggunakan herbisia, yang mnggunakan herbisia, yang mempunyai 2 atau lebih bahaempunyai 2 atau lebih bahann aktif. Pengendalian dengan herbisia hanya dilakukan bila
aktif. Pengendalian dengan herbisia hanya dilakukan bila biaya penyiangan tinggibiaya penyiangan tinggi dan tenaga kerja sulit diperoleh.
dan tenaga kerja sulit diperoleh.
Pengendalian Hama dan Penyakit Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalian hama-penyakit dilakukan dengan pendekatan terpadu yang Pengendalian hama-penyakit dilakukan dengan pendekatan terpadu yang meliputi:
meliputi: •
• Penanaman variePenanaman varietas toleran terhaatas toleran terhaap hama penyakit endemis.p hama penyakit endemis. •
• Penanaman serePenanaman serempak dalam satu kawasampak dalam satu kawasan minimal 50 ha.n minimal 50 ha. •
• Bersihkan pertanamaBersihkan pertanaman dari gulma yang dapat men dari gulma yang dapat menjadi inang hama-penyakitnjadi inang hama-penyakit.. •
• Pengendalian dengaPengendalian dengan pestisida hanya dianjurkan pestisida hanya dianjurkan bila populasi hama dan pen bila populasi hama dan penyakitnyakit menyebabkan kerusakan di atas ambang kendali.
menyebabkan kerusakan di atas ambang kendali. •
• Ambang ekonomi hama daAmbang ekonomi hama dan penyakit pada tanaman penyakit pada tanaman padi dapat dilihat pada Tan padi dapat dilihat pada Tabelbel di bawah.
di bawah.
Tabel 3. Ambang ekonomi hama dan penyakit pada tanaman padi Tabel 3. Ambang ekonomi hama dan penyakit pada tanaman padi
Hama/Penyakit
Hama/Penyakit Stadia Stadia Tumbuh GeTumbuh Ge jala Ambang jala Ambang ekonomi ekonomi PestisikaPestisika Tungro/Wereng
Tungro/Wereng Hijau
Hijau
Di persemaian
Di persemaian
ayunan jaringayunan jaringKalau hasil kali 10Kalau hasil kali 10 serangga x 20 aun uji serangga x 20 aun uji Yodium = 75% Yodium = 75%Confidor 5SC Confidor 5SC
Di
Di pertanaman pertanaman Daun Daun muda muda Pada Pada areal areal seluas seluas 100100 m2 ditemukan 2 m2 ditemukan 2 rumpun gejala tungro rumpun gejala tungro (0.02%) (0.02%) Confidor Confidor
kuning
kuning
22 MST-4 MST-4 MST MST Daun Daun muda muda 20 20 gejala gejala pada pada luasanluasan 25 x 25 m
25 x 25 m kuning
kuning Walang
Walang Sangit Sangit Matang Matang susu susu 10 10 ekor/20 ekor/20 rumpun Fiprumpun Fip ronilronil Penggerek
Penggerek batang
batang Vegetatif Vegetatif Generatif Generatif Sundep Sundep Beluk Beluk 6% Sunep 6% Sunep 9% Beluk 9% Beluk Fipronil, Fipronil, Confidor 5SC Confidor 5SC Wereng
Wereng Coklat Coklat < < 40 40 HST HST Perubahan Perubahan warnawarna sampai layu an sampai layu an mati mati 9 ekor/rumpun 9 ekor/rumpun 18 ekor/rumpun 18 ekor/rumpun Fipronil, Fipronil, Confidor 5SC Confidor 5SC >40 HST >40 HST Wereng Wereng punggung putih punggung putih < 40 HST < 40 HST >40 HST >40 HST Perubahan warna Perubahan warna sampai layu an sampai layu an mati mati 14 ekor/rumpun 14 ekor/rumpun 21 ekor/rumpun 21 ekor/rumpun Hawar
Hawar pelepah pelepah 25%25% Hawar daun
Hawar daun jingga
jingga Pemasakan Pemasakan buah buah 9% 9% rusak rusak daundaun Stem
Stem rot Reproduktif rot Reproduktif 6% 6% pelepah pelepah rusak rusak Sheat Blight Reproduktif
Sheat Blight Reproduktif 6% pelepah rusak 6% pelepah rusak Pemasakan
Pemasakan buah buah 15% 15% pelepah pelepah rusak rusak Keong
•
• Virus tungro selain tanamaVirus tungro selain tanaman padi sebagai inangnya jn padi sebagai inangnya juga gulma: Cyperus rotondus;uga gulma: Cyperus rotondus; Monochoria vaginalis; Leersia hexandra; Jussiaea repens
Monochoria vaginalis; Leersia hexandra; Jussiaea repens L.; trianthemaL.; trianthema portacastrum L. dan Phylantus niruri L.
portacastrum L. dan Phylantus niruri L. •
• Cara lain untuk mengendaCara lain untuk mengendalikan populasi wereng hijalikan populasi wereng hijau, yaitu dengan konservasiu, yaitu dengan konservasi musuh alam (laba-laba) dengan cara membiarkan pematang sampai
musuh alam (laba-laba) dengan cara membiarkan pematang sampai 3 MST tidak 3 MST tidak dibersihkan sudah terlanjur dibersihkan dapat dibiarkan jerami di atas pematang dibersihkan sudah terlanjur dibersihkan dapat dibiarkan jerami di atas pematang untuk tempat hidup laba-laba yang dapat memangsa wereng hijau.
untuk tempat hidup laba-laba yang dapat memangsa wereng hijau.
Panen dan Pasca Panen Panen dan Pasca Panen •
• Panen dilakukan jika sudaPanen dilakukan jika sudah 90% gabah masak fh 90% gabah masak fisiologis/menguningisiologis/menguning •
• Panen menggunakan Panen menggunakan sabit berberigi, dan dilakukasabit berberigi, dan dilakukan secara beregn secara bereguu •
• Perontokan Perontokan menggunakan menggunakan thresher thresher •
• Menggunakan aMenggunakan alas terpal las terpal yang lebar yang lebar •
• Penjemuran gabaPenjemuran gabah dilakukan 3-4 hari hingga kah dilakukan 3-4 hari hingga kadar air simpan (14-17%)dar air simpan (14-17%) •
• Jika musim hujan, pengeringaJika musim hujan, pengeringan dapat dilakukan dengan mn dapat dilakukan dengan menggunakan mesinenggunakan mesin pengering.
pengering. •
• Pemasaran haPemasaran hasil dianjurkan secsil dianjurkan secara berkelompok ara berkelompok •
• Jika belum dipasarkan, gaJika belum dipasarkan, gabah disimpan pada tempat yabah disimpan pada tempat yang sirkulasi udara danng sirkulasi udara dan kelembaban udaranya stabil.
kelembaban udaranya stabil.
Sumber Bacaan: Sumber Bacaan:
Petunjuk Teknis Pengelolaan Tanaman Terpadu Padi Sawah, 2006. B
Petunjuk Teknis Pengelolaan Tanaman Terpadu Padi Sawah, 2006. B alai Pengkajianalai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Tengah.
Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Tengah.
Petunjuk Teknis Peningkatan Produktivitas Padi Terpadu (P3T), 2002. Petunjuk Teknis Peningkatan Produktivitas Padi Terpadu (P3T), 2002. BalaiBalai
Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTB Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTB http://id.wikipedia.org/wiki/Padi
BUDIDAYA JAGUNG BUDIDAYA JAGUNG
Nurnina Nonci, Amran Muis dan Syamsul Bahri Nurnina Nonci, Amran Muis dan Syamsul Bahri
Pendahuluan Pendahuluan
Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidup diselesaikan Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidup diselesaikan dalam 75-120 hari. Paruh pertama dari
dalam 75-120 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dansiklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan
paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif. Tinggi tanaman jagung bervariasi, antarageneratif. Tinggi tanaman jagung bervariasi, antara 1 m sampai 2 m,
1 m sampai 2 m, namun tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah yaitu dari ruasnamun tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah yaitu dari ruas batang pertama hingga ruas batang teratas sebelum bunga jantan. Akar jagung tergolong batang pertama hingga ruas batang teratas sebelum bunga jantan. Akar jagung tergolong
akar serabut, pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari akar serabut, pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku- buku batang bagian bawah yang
buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.Batang jagungmembantu menyangga tegaknya tanaman.Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi
tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atauatau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset, batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang roset, batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.Daun jagung adalah daun jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.Daun jagung adalah daun
sempurna, bentuknya memanjang, antara pelepah dan helai daun
sempurna, bentuknya memanjang, antara pelepah dan helai daun terdapat ligula, tulangterdapat ligula, tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan
daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yangada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki famili Poaceae. berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki famili Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.
dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satuterpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas.
bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betinaBunga betina tersusun dalam tongkol, tongkol tumbuh dari buku,
tersusun dalam tongkol, tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun.di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung
satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini dari pada bunga betinanya cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini dari pada bunga betinanya (protandri).
Persyaratan Tumbuh Persyaratan Tumbuh
Tanaman jagung berasal dari daerah tropis
Tanaman jagung berasal dari daerah tropis yang dapat menyesuaikan diri denganyang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan di luar daerah tersebut. Jagung tidak menuntut persyaratan lingkungan yang lingkungan di luar daerah tersebut. Jagung tidak menuntut persyaratan lingkungan yang terlalu ketat, dapat tumbuh pada berbagai macam tanah bahkan pada kondisi tanah yang terlalu ketat, dapat tumbuh pada berbagai macam tanah bahkan pada kondisi tanah yang agak kering. Tetapi untuk
agak kering. Tetapi untuk pertumbuhan optimalnya, jagung menghendaki beberapapertumbuhan optimalnya, jagung menghendaki beberapa persyaratan.
persyaratan. a. Iklim a. Iklim
Iklim yang dikehendaki oleh sebagian besar tanaman jagung adalah daerah beriklim Iklim yang dikehendaki oleh sebagian besar tanaman jagung adalah daerah beriklim
sedang hingga sub-tropis/tropis yang basah. Jagung dapat tumbuh di
sedang hingga sub-tropis/tropis yang basah. Jagung dapat tumbuh di daerah yangdaerah yang terletak antara 0-50 derajat LU hingga 0-40 derajat LS.
terletak antara 0-50 derajat LU hingga 0-40 derajat LS.
Pada lahan yang tidak beririgasi, pertumbuhan tanaman ini memerlukan curah hujan Pada lahan yang tidak beririgasi, pertumbuhan tanaman ini memerlukan curah hujan ideal yakni sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Pada fase pembungaan dan ideal yakni sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Pada fase pembungaan dan pengisian biji, tanaman jagung perlu mendapatkan cukup air. Sebaiknya jagung pengisian biji, tanaman jagung perlu mendapatkan cukup air. Sebaiknya jagung
ditanam diawal musim hujan dan menjelang musim k
ditanam diawal musim hujan dan menjelang musim k emarau.emarau. Pertumbuhan tanaman jagung sangat membutuhkan sinar matahari.
Pertumbuhan tanaman jagung sangat membutuhkan sinar matahari. Tanaman jagungTanaman jagung yang ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat/merana dan memberikan hasil biji yang ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat/merana dan memberikan hasil biji yang kurang baik bahkan tidak dapat membentuk buah.
yang kurang baik bahkan tidak dapat membentuk buah.
Suhu yang dikehendaki tanaman jagung yakni antara 21-34 °C, akan tetapi bagi Suhu yang dikehendaki tanaman jagung yakni antara 21-34 °C, akan tetapi bagi
pertumbuhan tanaman yang ideal memerlukan suhu optimum antara 23-27 °C. Pada pertumbuhan tanaman yang ideal memerlukan suhu optimum antara 23-27 °C. Pada proses perkecambahan benih, jagung memerlukan suhu yang cocok sekitar 30 °C. proses perkecambahan benih, jagung memerlukan suhu yang cocok sekitar 30 °C. Saat panen, jagung yang jatuh pada musim kemarau akan lebih baik
Saat panen, jagung yang jatuh pada musim kemarau akan lebih baik dari padadari pada musim hujan karena berpengaruh terhadap waktu pemasakan biji
musim hujan karena berpengaruh terhadap waktu pemasakan biji dan pengeringandan pengeringan hasil.
hasil. b. Media Tanam b. Media Tanam
Jagung tidak memerlukan persyaratan tanah yang khusus. Agar supaya dapat Jagung tidak memerlukan persyaratan tanah yang khusus. Agar supaya dapat
tumbuh optimal tanah harus gembur, subur dan kaya h
tumbuh optimal tanah harus gembur, subur dan kaya h umus.umus. Jenis tanah yang dapat ditanami jagung antara lain: andosol
Jenis tanah yang dapat ditanami jagung antara lain: andosol (berasal dari gunung(berasal dari gunung berapi), latosol, grumosol dan
berapi), latosol, grumosol dan tanah berpasir. Pada tanah-tanah dengan tekstur berattanah berpasir. Pada tanah-tanah dengan tekstur berat (grumosol) masih dapat ditanami jagung dengan hasil yang baik d
(grumosol) masih dapat ditanami jagung dengan hasil yang baik d engan pengolahanengan pengolahan tanah secara baik. Sedangkan untuk tanah dengan tekstur lempung/liat (latosol) tanah secara baik. Sedangkan untuk tanah dengan tekstur lempung/liat (latosol) berdebu adalah yang terbaik untuk
Kemasaman tanah erat hubungannya dengan ketersediaan unsur-unsur hara Kemasaman tanah erat hubungannya dengan ketersediaan unsur-unsur hara
tanaman. Kemasaman tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman jagung adalah pH tanaman. Kemasaman tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman jagung adalah pH antara 5,6 - 7,5.
antara 5,6 - 7,5.
Tanaman jagung membutuhkan tanah dengan aerasi
Tanaman jagung membutuhkan tanah dengan aerasi dan ketersediaan air dalamdan ketersediaan air dalam kondisi baik.
kondisi baik.
Tanah dengan kemiringan kurang dari 8 % dapat ditanami jagung, karena disana Tanah dengan kemiringan kurang dari 8 % dapat ditanami jagung, karena disana
kemungkinan terjadinya erosi tanah sangat kecil.
kemungkinan terjadinya erosi tanah sangat kecil. Sedangkan daerah dengan tingkatSedangkan daerah dengan tingkat kemiringan lebih dari 8 %, sebaiknya dilakukan pembentukan teras dahulu.
kemiringan lebih dari 8 %, sebaiknya dilakukan pembentukan teras dahulu. c. Ketinggian Tempat
c. Ketinggian Tempat
Jagung dapat ditanam di Indonesia mulai dari dataran rendah sampai di daerah Jagung dapat ditanam di Indonesia mulai dari dataran rendah sampai di daerah pegunungan yang memiliki ketinggian antara 1000-1800 m dpl. Daerah dengan
pegunungan yang memiliki ketinggian antara 1000-1800 m dpl. Daerah dengan ketinggian optimum antara 0-600 m dpl merupakan ketinggian yang baik bagi ketinggian optimum antara 0-600 m dpl merupakan ketinggian yang baik bagi pertumbuhan tanaman jagung.
pertumbuhan tanaman jagung.
Pedoman Budidaya Pedoman Budidaya a. Pembibitan a. Pembibitan 1) Persyaratan Benih 1) Persyaratan Benih
Benih yang akan digunakan sebaiknya bermutu tinggi, baik mutu
Benih yang akan digunakan sebaiknya bermutu tinggi, baik mutu genetik, fisik genetik, fisik maupun fisiologinya. Berasal dari varietas unggul (daya tumbuh besar, tidak tercampur maupun fisiologinya. Berasal dari varietas unggul (daya tumbuh besar, tidak tercampur benih/varietas lain, tidak mengandung kotoran, bebas dari serangan hama dan penyakit). benih/varietas lain, tidak mengandung kotoran, bebas dari serangan hama dan penyakit).
Benih yang demikian dapat diperoleh bila menggunakan benih bersertifikat. Pada Benih yang demikian dapat diperoleh bila menggunakan benih bersertifikat. Pada umumnya benih yang
umumnya benih yang dibutuhkan sangat bergantung pada kesehatan benih, kemurniandibutuhkan sangat bergantung pada kesehatan benih, kemurnian benih dan daya tumbuh benih.
benih dan daya tumbuh benih.
Penggunaan benih jagung hibrida biasanya akan
Penggunaan benih jagung hibrida biasanya akan menghasilkan produksi yangmenghasilkan produksi yang lebih tinggi. Tetapi
lebih tinggi. Tetapi jagung hibrida mempunyai beberapa kelemahan dibandingkanjagung hibrida mempunyai beberapa kelemahan dibandingkan varietas bersari bebas yaitu harga benihnya yang lebih mahal dan hanya dapat varietas bersari bebas yaitu harga benihnya yang lebih mahal dan hanya dapat digunakan maksimal 2 kali turunan dan tersedia dalam jumlah
digunakan maksimal 2 kali turunan dan tersedia dalam jumlah terbatas. Beberapaterbatas. Beberapa varietas unggul jagung untuk dipilih sebagai benih adalah: komposit/bersari beras varietas unggul jagung untuk dipilih sebagai benih adalah: komposit/bersari beras
seperti Lagaligo, Gumarang, Lamuru, Palakka, Sukmaraga, Srikandi Kuning-1, Srikandi seperti Lagaligo, Gumarang, Lamuru, Palakka, Sukmaraga, Srikandi Kuning-1, Srikandi Putih-1, Anoman-1 serta hibrida seperti Semar 3, Semar 4, Semar 5, Semar 6, Semar 7, Putih-1, Anoman-1 serta hibrida seperti Semar 3, Semar 4, Semar 5, Semar 6, Semar 7, Semar 8, Semar 9, Semar 10, Bima-1, Bima-2 Bantimurung dan
2) Penyiapan Benih 2) Penyiapan Benih
Benih dapat diperoleh dari penanaman sendiri yang dipilih dari beberapa tanaman Benih dapat diperoleh dari penanaman sendiri yang dipilih dari beberapa tanaman jagung yang sehat pertumbuhannya. Dari tanaman terpilih, diambil tongkol yang besar, jagung yang sehat pertumbuhannya. Dari tanaman terpilih, diambil tongkol yang besar, barisan biji lurus dan penuh tertutup
barisan biji lurus dan penuh tertutup rapat oleh klobot, dan tidak terserang oleh hamarapat oleh klobot, dan tidak terserang oleh hama dan penyakit. Tongkol dipanen pada saat fase matang fisiologi dengan ciri: b
dan penyakit. Tongkol dipanen pada saat fase matang fisiologi dengan ciri: b iji sudahiji sudah mengeras dan sebagian besar daun menguning. Tongkol dikupas dan dikeringkan mengeras dan sebagian besar daun menguning. Tongkol dikupas dan dikeringkan hingga kering betul. Apabila benih akan disimpan dalam jangka lama, s
hingga kering betul. Apabila benih akan disimpan dalam jangka lama, s etelahetelah dikeringkan tongkol dibungkus dan disimpan di t
dikeringkan tongkol dibungkus dan disimpan di t empat kering. Dari tongkol yang sudahempat kering. Dari tongkol yang sudah kering, diambil biji bagian tengah sebagai benih. Biji
kering, diambil biji bagian tengah sebagai benih. Biji yang terdapat di bagian ujung danyang terdapat di bagian ujung dan pangkal tidak digunakan sebagai benih. Daya tumbuh benih harus lebih
pangkal tidak digunakan sebagai benih. Daya tumbuh benih harus lebih dari 90%, jikadari 90%, jika kurang dari itu sebaiknya benih diganti. Benih yang
kurang dari itu sebaiknya benih diganti. Benih yang dibutuhkan adalah sebanyak 20-30dibutuhkan adalah sebanyak 20-30 kg untuk setiap hektar.
kg untuk setiap hektar. 2) Pemindahan Benih 2) Pemindahan Benih
Sebelum benih ditanam, sebaiknya dicampur dulu
Sebelum benih ditanam, sebaiknya dicampur dulu dengan fungisida sepertidengan fungisida seperti metalaxyl, untuk mencegah serangan penyakit bulai.
metalaxyl, untuk mencegah serangan penyakit bulai. Untuk mencegah serangan lalatUntuk mencegah serangan lalat bibit dan ulat agrotis, sebaiknya menggunakan insektisida butiran dan sistemik
bibit dan ulat agrotis, sebaiknya menggunakan insektisida butiran dan sistemik sepertiseperti carbofuran.
carbofuran.
b. Pengolahan Media Tanam b. Pengolahan Media Tanam
Pengolahan tanah bertujuan untuk: memperbaiki struktur
Pengolahan tanah bertujuan untuk: memperbaiki struktur tanah, dan memberikantanah, dan memberikan kondisi menguntungkan bagi pertumbuhan akar.
kondisi menguntungkan bagi pertumbuhan akar. Melalui pengolahan tanah, drainaseMelalui pengolahan tanah, drainase dan aerasi yang kurang baik akan diperbaiki. Tanah diolah pada kondisi lembab t dan aerasi yang kurang baik akan diperbaiki. Tanah diolah pada kondisi lembab t etapietapi tidak terlalu basah. Tanah yang sudah gembur hanya diolah secara setempat.
tidak terlalu basah. Tanah yang sudah gembur hanya diolah secara setempat. 1) Persiapan
1) Persiapan
Dilakukan dengan cara membalik tanah dan
Dilakukan dengan cara membalik tanah dan memecah bongkah tanah agar memecah bongkah tanah agar diperoleh tanah yang gembur untuk memperbaiki aerasi. Tanah yang akan ditanami diperoleh tanah yang gembur untuk memperbaiki aerasi. Tanah yang akan ditanami (calon tempat barisan tanaman) dicangkul sedalam
(calon tempat barisan tanaman) dicangkul sedalam 15-20 cm, kemudian diratakan.15-20 cm, kemudian diratakan. Tanah yang keras memerlukan pengolahan yang
Tanah yang keras memerlukan pengolahan yang lebih sempurna.lebih sempurna. Pertama-tama tanah dicangkul/dibajak lalu disisir hingga rata. Pertama-tama tanah dicangkul/dibajak lalu disisir hingga rata. 2) Pembukaan Lahan
2) Pembukaan Lahan
Diawali dengan membersihkan lahan dari sisa sisa tanaman sebelumnya. Bila Diawali dengan membersihkan lahan dari sisa sisa tanaman sebelumnya. Bila perlu sisa tanaman yang cukup banyak dibakar, abunya dikembalikan ke dalam tanah, perlu sisa tanaman yang cukup banyak dibakar, abunya dikembalikan ke dalam tanah,
kemudian dilanjutkan dengan pencangkulan dan pengolahan tanah
3) Pembuatan Bedengan 3) Pembuatan Bedengan
Setelah tanah diolah, setiap 3 meter dibuat saluran drainase sepanjang barisan Setelah tanah diolah, setiap 3 meter dibuat saluran drainase sepanjang barisan tanaman. Lebar saluran 25-30 cm dengan kedalaman 20 cm. Saluran ini dibuat terutama tanaman. Lebar saluran 25-30 cm dengan kedalaman 20 cm. Saluran ini dibuat terutama pada tanah yang drainasenya jelek.
pada tanah yang drainasenya jelek. 4) Pengapuran
4) Pengapuran
Di daerah dengan pH kurang dari 5, tanah harus diberi
Di daerah dengan pH kurang dari 5, tanah harus diberi kapur. Jumlah kapur yangkapur. Jumlah kapur yang diberikan berkisar antara 1-3 ton yang diberikan tiap 2-3 tahun. Pemberian dilakukan diberikan berkisar antara 1-3 ton yang diberikan tiap 2-3 tahun. Pemberian dilakukan dengan cara menyebar kapur secara merata atau pada
dengan cara menyebar kapur secara merata atau pada barisan tanaman sekitar 1 bulanbarisan tanaman sekitar 1 bulan sebelum tanam. Dapat pula digunakan dosis 300 kg/ha
sebelum tanam. Dapat pula digunakan dosis 300 kg/ha per musim tanam dengan caraper musim tanam dengan cara disebar pada barisan tanaman.
disebar pada barisan tanaman. 5) Pemupukan
5) Pemupukan
Dosis pupuk yang dibutuhkan tanaman sangat bergantung pada kesuburan tanah, Dosis pupuk yang dibutuhkan tanaman sangat bergantung pada kesuburan tanah, dan dosis anjuran adalah: Urea=200-300 kg/ha, TSP=75-100 kg/ha dan KCl=50-100 dan dosis anjuran adalah: Urea=200-300 kg/ha, TSP=75-100 kg/ha dan KCl=50-100 kg/ha.
kg/ha.
Adapun cara dan dosis pemupukan untuk setiap hektar: Adapun cara dan dosis pemupukan untuk setiap hektar: Pemupukan dasar: 1/3 bagian pupuk Urea dan 1 bagian pupuk
Pemupukan dasar: 1/3 bagian pupuk Urea dan 1 bagian pupuk TSP diberikan saatTSP diberikan saat 7 hari setelah tanam, 7 cm
7 hari setelah tanam, 7 cm di parit kiri dan kanan lubang di parit kiri dan kanan lubang tanam sedalam 5 cm lalutanam sedalam 5 cm lalu ditutup tanah;
ditutup tanah;
Pemupukan susulan I: 1/3 bagian pupuk Urea ditambah 1/3
Pemupukan susulan I: 1/3 bagian pupuk Urea ditambah 1/3 bagian pupuk KClbagian pupuk KCl diberikan setelah tanaman berumur 30 hari, 15 cm di
diberikan setelah tanaman berumur 30 hari, 15 cm di parit kiri dan kanan lubangparit kiri dan kanan lubang tanam sedalam 10 cm lalu di
tanam sedalam 10 cm lalu di tutup tanah;tutup tanah;
Pemupukan susulan II: 1/3 bagian pupuk Urea diberikan saat tanaman berumur 45 Pemupukan susulan II: 1/3 bagian pupuk Urea diberikan saat tanaman berumur 45
hari. hari.
c. Teknik Penanaman c. Teknik Penanaman
1) Penentuan Pola Tanam 1) Penentuan Pola Tanam
Pola tanam memiliki arti penting dalam sistem
Pola tanam memiliki arti penting dalam sistem produksi tanaman. Dengan polaproduksi tanaman. Dengan pola tanam ini, berarti
tanam ini, berarti memanfaatkan dan memadukan berbagai komponen yang tersediamemanfaatkan dan memadukan berbagai komponen yang tersedia (agroklimat, tanah, tanaman, hama dan penyakit, keteknikan dan sosial ekonomi). Pola (agroklimat, tanah, tanaman, hama dan penyakit, keteknikan dan sosial ekonomi). Pola tanam di daerah tropis seperti di Indonesia, biasanya disusun
tanam di daerah tropis seperti di Indonesia, biasanya disusun selama 1 tahun denganselama 1 tahun dengan memperha tikan pola curah hujan
memperha tikan pola curah hujan (terutama pada daerah/lahan yang sepenuhnya(terutama pada daerah/lahan yang sepenuhnya tergantung dari hujan). Pemilihan jenis/varietas yang
tergantung dari hujan). Pemilihan jenis/varietas yang ditanampun perlu disesuaikanditanampun perlu disesuaikan dengan keadaan air yang tersedia ataupun curah hujan. Beberapa pola tanam yang biasa dengan keadaan air yang tersedia ataupun curah hujan. Beberapa pola tanam yang biasa diterapkan adalah sebagai berikut:
Tumpang sari (Intercropping), melakukan penanaman lebih dari 1
Tumpang sari (Intercropping), melakukan penanaman lebih dari 1 tanaman (umur tanaman (umur sama atau berbeda). Contoh: tumpang sari yang berumur sama seperti jagung dan sama atau berbeda). Contoh: tumpang sari yang berumur sama seperti jagung dan kedelai; tumpang sari beda umur seperti jagung, ketela pohon, padi gogo.
kedelai; tumpang sari beda umur seperti jagung, ketela pohon, padi gogo. Tumpang gilir (Multiple Cropping), dilakukan secara beruntun sepanjang tahun Tumpang gilir (Multiple Cropping), dilakukan secara beruntun sepanjang tahun
dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain untuk mendapat keuntungan dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain untuk mendapat keuntungan maksimum. Contoh: jagung muda, padi gogo,
maksimum. Contoh: jagung muda, padi gogo, kacang tanah, ubi kayu.kacang tanah, ubi kayu. Tanaman bersisipan (Relay Cropping): pola
Tanaman bersisipan (Relay Cropping): pola tanam dengan cara menyisipkan satutanam dengan cara menyisipkan satu atau beberapa jenis tanaman selain tanaman pokok (dalam waktu tanam yang atau beberapa jenis tanaman selain tanaman pokok (dalam waktu tanam yang bersamaan atau waktu yang berbeda). Contoh:
bersamaan atau waktu yang berbeda). Contoh: jagung disisipkan kacang tanah,jagung disisipkan kacang tanah, waktu jagung menjelang panen disisipkan
waktu jagung menjelang panen disisipkan kacang panjang.kacang panjang. Tanaman campuran (Mixed Cropping): penanaman terdiri atas
Tanaman campuran (Mixed Cropping): penanaman terdiri atas beberapa tanamanbeberapa tanaman dan tumbuh tanpa diatur jarak tanam maupun larikannya, semua tercampur jadi dan tumbuh tanpa diatur jarak tanam maupun larikannya, semua tercampur jadi satu Lahan efisien, tetapi riskan terhadap ancaman hama dan penyakit. Contoh: satu Lahan efisien, tetapi riskan terhadap ancaman hama dan penyakit. Contoh: tanaman campuran seperti jagung, kedelai, ubi
tanaman campuran seperti jagung, kedelai, ubi kayu.kayu. 2) Pembuatan Lubang Tanam
2) Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam dibuat dengan alat tugal. Kedalaman lubang perlu di perhatikan Lubang tanam dibuat dengan alat tugal. Kedalaman lubang perlu di perhatikan agar benih tidak terhambat
agar benih tidak terhambat pertumbuhannya. Kedalaman lubang tanam antara: 3-5 cm,pertumbuhannya. Kedalaman lubang tanam antara: 3-5 cm, dan tiap lubang hanya diisi 1 -2 butir benih.
dan tiap lubang hanya diisi 1 -2 butir benih.
Jarak tanam jagung disesuaikan dengan umur
Jarak tanam jagung disesuaikan dengan umur panennya, semakin panjangpanennya, semakin panjang umurnya, tanaman akan semakin tinggi dan memerlukan tempat yang lebih luas. umurnya, tanaman akan semakin tinggi dan memerlukan tempat yang lebih luas.
Jagung berumur dalam/panjang dengan waktu panen kurang lebih
Jagung berumur dalam/panjang dengan waktu panen kurang lebih 100 hari sejak 100 hari sejak penanaman, jarak tanamnya dibuat 40x100 cm (2 tanaman /lubang). Jagung berumur penanaman, jarak tanamnya dibuat 40x100 cm (2 tanaman /lubang). Jagung berumur
sedang (panen 80-100 hari), jarak
sedang (panen 80-100 hari), jarak tanamnya 25x75 cm (1 tanamnya 25x75 cm (1 tanaman/lubang). Sedangkantanaman/lubang). Sedangkan jagung berumur pendek (panen < 80 hari), jarak tanamnya 20x50 cm
jagung berumur pendek (panen < 80 hari), jarak tanamnya 20x50 cm (1(1 tanaman/lubang).
tanaman/lubang). 3) Cara Penanaman 3) Cara Penanaman
Tanaman jagung tidak dapat tumbuh dengan baik pada saat air kurang atau
Tanaman jagung tidak dapat tumbuh dengan baik pada saat air kurang atau saat air saat air berlebihan. Pada musim hujan atau waktu musim hujan hampir
berlebihan. Pada musim hujan atau waktu musim hujan hampir berakhir, benih jagungberakhir, benih jagung ini dapat ditanam.
ini dapat ditanam. Dengan harapan air cukup tersedia selama Dengan harapan air cukup tersedia selama pertumbuhan tanaman.pertumbuhan tanaman. Pada saat tanam sebaiknya tanah dalam keadaan lembab dan tidak tergenang. Apabila Pada saat tanam sebaiknya tanah dalam keadaan lembab dan tidak tergenang. Apabila tanah kering, perlu diairi dahulu, kecuali bila diduga 1-2 h
tanah kering, perlu diairi dahulu, kecuali bila diduga 1-2 h ari lagi hujan akan turun.ari lagi hujan akan turun. Penanaman biasanya memerlukan 4 orang (2 orang membuat lubang, 2 orang Penanaman biasanya memerlukan 4 orang (2 orang membuat lubang, 2 orang
memasukkan benih dan menutup lubang). Jumlah benih yang dimasukkan per lubang memasukkan benih dan menutup lubang). Jumlah benih yang dimasukkan per lubang
tergantung yang dikehendaki, bila dikehendaki 2 tanaman per lubang maka benih yang tergantung yang dikehendaki, bila dikehendaki 2 tanaman per lubang maka benih yang dimasukkan 3 biji per lubang, bil
dimasukkan 3 biji per lubang, bila dikehendaki 1 tanaman per lubang, maka benih yanga dikehendaki 1 tanaman per lubang, maka benih yang dimasukkan 2 butir benih per lubang.
dimasukkan 2 butir benih per lubang. 4) Lain-lain
4) Lain-lain
Di lahan sawah irigasi, jagung biasanya ditanam pada musim kemarau. Di
Di lahan sawah irigasi, jagung biasanya ditanam pada musim kemarau. Di sawahsawah tadah hujan, ditanam pada akhir musim hujan. Di
tadah hujan, ditanam pada akhir musim hujan. Di lahan kering ditanam pada awallahan kering ditanam pada awal musim hujan dan akhir musim hujan
musim hujan dan akhir musim hujan d. Pemeliharaan Tanaman
d. Pemeliharaan Tanaman 1) Penjarangan dan
1) Penjarangan dan PenyulamanPenyulaman
Dengan penjarangan maka dapat ditentukan jumlah t
Dengan penjarangan maka dapat ditentukan jumlah t anaman per lubang sesuaianaman per lubang sesuai dengan yang dikehendaki. Apabila dalam 1 lubang tumbuh 3
dengan yang dikehendaki. Apabila dalam 1 lubang tumbuh 3 tanaman, sedangkan yangtanaman, sedangkan yang dikehendaki hanya 2 atau 1, maka tanaman tersebut harus dikurangi.
dikehendaki hanya 2 atau 1, maka tanaman tersebut harus dikurangi.
Tanaman yang tumbuhnya paling jelek, dipotong dengan pisau atau gunting Tanaman yang tumbuhnya paling jelek, dipotong dengan pisau atau gunting yangyang tajam tepat di atas permukaan tanah. Pencabutan tanaman secara langsung tidak boleh tajam tepat di atas permukaan tanah. Pencabutan tanaman secara langsung tidak boleh dilakukan, karena akan melukai akar tanaman lain yang akan dibiarkan tumbuh. dilakukan, karena akan melukai akar tanaman lain yang akan dibiarkan tumbuh. Penyulaman bertujuan untuk mengganti benih yang tidak tumbuh/mati. Kegiatan ini Penyulaman bertujuan untuk mengganti benih yang tidak tumbuh/mati. Kegiatan ini dilakukan 7-10 hari sesudah tanam. Jumlah dan jenis
dilakukan 7-10 hari sesudah tanam. Jumlah dan jenis benih serta perlakuan dalambenih serta perlakuan dalam penyulaman sama dengan
penyulaman sama dengan sewaktu penanaman. Penyulaman hendaknya menggunakansewaktu penanaman. Penyulaman hendaknya menggunakan benih dari jenis yang sama. Waktu penyulaman paling lambat dua
benih dari jenis yang sama. Waktu penyulaman paling lambat dua minggu setelahminggu setelah tanam.
tanam.
2) Penyiangan 2) Penyiangan
Penyiangan bertujuan untuk membersihkan lahan dari tanaman
Penyiangan bertujuan untuk membersihkan lahan dari tanaman pengganggupengganggu
(gulma). Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali. Penyiangan pada tanaman jagung yang (gulma). Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali. Penyiangan pada tanaman jagung yang masih muda biasanya dengan tangan atau cangkul kecil, garpu dan sebagainya. Yang masih muda biasanya dengan tangan atau cangkul kecil, garpu dan sebagainya. Yang penting dalam penyiangan ini tidak mengganggu perakaran tanaman yang pada umur penting dalam penyiangan ini tidak mengganggu perakaran tanaman yang pada umur
tersebut masih belum cukup kuat mencengkeram tanah. Hal ini biasanya dilakukan tersebut masih belum cukup kuat mencengkeram tanah. Hal ini biasanya dilakukan setelah tanaman berumur 15 hari.
setelah tanaman berumur 15 hari. 3) Pembubunan
3) Pembubunan
Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan pertama dan bertujuan Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan pertama dan bertujuan untuk memperkokoh posisi batang, sehingga tanaman tidak mudah rebah. Selain itu untuk memperkokoh posisi batang, sehingga tanaman tidak mudah rebah. Selain itu juga untuk menutup akar yang bermunculan di atas permukaan tanah karena adanya juga untuk menutup akar yang bermunculan di atas permukaan tanah karena adanya
aerasi. Kegiatan ini dilakukan pada saat tanaman berumur 1 minggu bersamaan dengan aerasi. Kegiatan ini dilakukan pada saat tanaman berumur 1 minggu bersamaan dengan
waktu pemupukan pertama. Caranya, tanah di sebelah kanan dan kiri barisan tanaman waktu pemupukan pertama. Caranya, tanah di sebelah kanan dan kiri barisan tanaman diuruk dengan cangkul, kemudian ditimbun di barisan tanaman.
diuruk dengan cangkul, kemudian ditimbun di barisan tanaman.
Dengan cara ini akan terbentuk guludan yang memanjang. Untuk efisiensi tenaga Dengan cara ini akan terbentuk guludan yang memanjang. Untuk efisiensi tenaga biasanya pembubunan dilakukan bersama dengan penyiangan kedua yaitu
biasanya pembubunan dilakukan bersama dengan penyiangan kedua yaitu setelahsetelah tanaman berumur 1 bulan.
tanaman berumur 1 bulan. 4) Pemupukan
4) Pemupukan
Dosis pupuk untuk jagung untuk
Dosis pupuk untuk jagung untuk setiap hektar adalah pupuk Urea sebanyak 200-setiap hektar adalah pupuk Urea sebanyak 200-300 kg, pupuk TSP/SP 36 sebanyak 75-100 kg,
300 kg, pupuk TSP/SP 36 sebanyak 75-100 kg, dan pupuk KCl sebanyak 50- 100 kdan pupuk KCl sebanyak 50- 100 k g.g. Pemupukan dapat dilakukan dalam tiga tahap. Pada tahap pertama (pupuk dasar), pupuk Pemupukan dapat dilakukan dalam tiga tahap. Pada tahap pertama (pupuk dasar), pupuk diberikan bersamaan dengan waktu tanam. Pada tahap kedua (pupuk susulan I), pupuk diberikan bersamaan dengan waktu tanam. Pada tahap kedua (pupuk susulan I), pupuk diberikan setelah tanaman jagung berumur 3-4 minggu setelah tanam. Pada tahap ketiga diberikan setelah tanaman jagung berumur 3-4 minggu setelah tanam. Pada tahap ketiga (pupuk susulan II), pupuk diberikan setelah tanaman jagung berumur 8 minggu atau (pupuk susulan II), pupuk diberikan setelah tanaman jagung berumur 8 minggu atau setelah malai keluar.
setelah malai keluar.
5) Pengairan dan Penyiraman 5) Pengairan dan Penyiraman
Sebelum menanam, dilakukan penyiraman secukupnya, kecuali bila tanah Sebelum menanam, dilakukan penyiraman secukupnya, kecuali bila tanah telahtelah lembab. Pengairan berikutnya diberikan secukupnya dengan tujuan menjaga agar lembab. Pengairan berikutnya diberikan secukupnya dengan tujuan menjaga agar tanaman tidak layu. Namun menjelang tanaman berbunga, air yang diperlukan lebih tanaman tidak layu. Namun menjelang tanaman berbunga, air yang diperlukan lebih besar sehingga perlu diairi.
besar sehingga perlu diairi.
6) Waktu Penyemprotan Pestisida 6) Waktu Penyemprotan Pestisida
Penggunaan pestisida hanya diperkenankan bila ambang kemdali dil
Penggunaan pestisida hanya diperkenankan bila ambang kemdali dil ampaui olehampaui oleh hama-hama yang merusak. Pelaksanaan penyemprotan hendaknya
hama-hama yang merusak. Pelaksanaan penyemprotan hendaknya memperlihatkanmemperlihatkan kelestarian musuh alami dan tingkat populasi hama yang menyerang, sehingga kelestarian musuh alami dan tingkat populasi hama yang menyerang, sehingga perlakuan ini akan lebih efisien.
perlakuan ini akan lebih efisien.
Hama Dan Penyakit Hama Dan Penyakit a. Hama
a. Hama
1) Lalat bibit (Atherigona exigua Stein) 1) Lalat bibit (Atherigona exigua Stein)
Lalat bibit dewasa (gambar 1), larvanya merusak tanaman yang baru tumbuh satu Lalat bibit dewasa (gambar 1), larvanya merusak tanaman yang baru tumbuh satu bulan, sehingga tanaman yang baru tumbuh menjadi kerdil dan berwarna kuning, bulan, sehingga tanaman yang baru tumbuh menjadi kerdil dan berwarna kuning,
tanama layu dan akhirnya mati (gambar 2). Serangan lalat bibit tinggi
tanama layu dan akhirnya mati (gambar 2). Serangan lalat bibit tinggi bila curah hujanbila curah hujan dan kelembaban tinggi.
Pengendalian lalat bibit : Pengendalian lalat bibit :
•
• Penggunaan Penggunaan varietas varietas tahantahan •
• Waktu tanaWaktu tanam yaitu awm yaitu awal musim hujaal musim hujann •
• Pergiliran tanamaPergiliran tanaman dengan tanaman selain dengan tanaman selain jagung dan padin jagung dan padi
Gambar
Gambar 1. 1. Serangga Serangga dewasa dewasa lalat lalat bibit bibit Gambar Gambar 2. 2. Gejala Gejala serangan serangan lalat lalat bibit bibit pada pada tanaman tanaman jagung jagung mudamuda (Atherigona exigua Stein)
(Atherigona exigua Stein)
2) Penggerek Batang (Ostrinia furnacalis) 2) Penggerek Batang (Ostrinia furnacalis)
Penggerek batang mulai menyerang pada tanaman yang
Penggerek batang mulai menyerang pada tanaman yang berumur 3-4 minggu.berumur 3-4 minggu. Ngengat betina meletakkan telur secara berkelompok pada bagian
Ngengat betina meletakkan telur secara berkelompok pada bagian bawah helai daunbawah helai daun (gambar 3). Larva muda merusak daun muda, bunga jantan dan bunga betina. Larva (gambar 3). Larva muda merusak daun muda, bunga jantan dan bunga betina. Larva instar tua merusak dengan membuat lubang gerekan pada batang, hingga menjadi pupa instar tua merusak dengan membuat lubang gerekan pada batang, hingga menjadi pupa dan serangga dewasa (gambar 4).Lubang gerekan biasanya terbanyak dibuat
dan serangga dewasa (gambar 4).Lubang gerekan biasanya terbanyak dibuat pada buku-pada buku- buku batang tanaman jagung.
buku batang tanaman jagung. Serangan berat dapat menyebabakan kerusakan tanamanSerangan berat dapat menyebabakan kerusakan tanaman sampai 80 %.
sampai 80 %.
Pengendalian penggerek batang dan penggerek tongkol : Pengendalian penggerek batang dan penggerek tongkol :
Pemotongan bunga jantan yaitu 4 baris dari setiap 6
Pemotongan bunga jantan yaitu 4 baris dari setiap 6 baris tanaman.baris tanaman. Parasitoid Trichogramma eveanescens dengan melepas 25.000-50.000/ha Parasitoid Trichogramma eveanescens dengan melepas 25.000-50.000/ha Menggunakan furadan 3G pada pucuk tanaman
Menggunakan furadan 3G pada pucuk tanaman sebelum berbunga (alternatif sebelum berbunga (alternatif terakhir).
terakhir).
Gambar
4) Penggerek Tongkol
4) Penggerek Tongkol (Helicoverpa armigera)(Helicoverpa armigera)
Hama penggerek tongkol merusak daun, bunga jantan, dan tongkol jagung. Gejala Hama penggerek tongkol merusak daun, bunga jantan, dan tongkol jagung. Gejala serangan pada daun nampak berlubang karena gerekan larva.
serangan pada daun nampak berlubang karena gerekan larva. Selain itu kotoran larvaSelain itu kotoran larva yang merupakan bulatan-bulatan kecil ditemukan di sekitar daun, bunga jantan, bunga yang merupakan bulatan-bulatan kecil ditemukan di sekitar daun, bunga jantan, bunga betina, dan tongkol yang digerek (gambar 5). Selanjutnya larva tua akan menggerek betina, dan tongkol yang digerek (gambar 5). Selanjutnya larva tua akan menggerek
tongkol dan biji jagung muda
tongkol dan biji jagung muda (gambar 6).(gambar 6).
Gambar 5. Larva tua dan
Gambar 5. Larva tua dan gejala sgejala serangan pada erangan pada tongkol tongkol Gambar 6. Gambar 6. Larva tua Larva tua dan gejala dan gejala serangan serangan pada tongkolpada tongkol
5) Aphis (Rhopalosiphum maidis) 5) Aphis (Rhopalosiphum maidis)
Aphis disamping sebagai hama langsung pada tanaman, juga berfungsi sebagai Aphis disamping sebagai hama langsung pada tanaman, juga berfungsi sebagai vektor penyakit virus sugarcane mosaic virus, maize dwarf mosaic virus, dan vektor penyakit virus sugarcane mosaic virus, maize dwarf mosaic virus, dan maize-fleck virus. Tanaman yang terserang virus menjadi kerdil dan tanaman yang terinfeksi fleck virus. Tanaman yang terserang virus menjadi kerdil dan tanaman yang terinfeksi sejak muda jarang menghasilkan buah.
sejak muda jarang menghasilkan buah. Akibat serangan secara langsung ke tanaman,Akibat serangan secara langsung ke tanaman, aphid mengisap cairan tanaman sehingga
aphid mengisap cairan tanaman sehingga menyebabkan tanaman menjadi kekuning-menyebabkan tanaman menjadi kekuning-kuningan. Pada serangan berat, koloni aphid menyerang bunga jantan dan daun bahkan kuningan. Pada serangan berat, koloni aphid menyerang bunga jantan dan daun bahkan bisa sampai ke tongkol (gambar 7).
bisa sampai ke tongkol (gambar 7).
Gambar 7. Serangan Aphis (Rhopalosiphum maidis) Gambar 7. Serangan Aphis (Rhopalosiphum maidis)
b. Penyakit b. Penyakit
1) Penyakit bulai
1) Penyakit bulai (Peronosclerosp(Peronosclerospora maydis)ora maydis)
Penyakit ini akan merajalela pada suhu udara 27°C ke atas serta keadaan udara Penyakit ini akan merajalela pada suhu udara 27°C ke atas serta keadaan udara lembab. Gejala: (1) pada tanaman berumur 2-3 minggu, daun runcing dan kecil, lembab. Gejala: (1) pada tanaman berumur 2-3 minggu, daun runcing dan kecil, kakukaku dan pertumbuhan batang terhambat, warna menguning, sisi bawah daun terdapat lapisan dan pertumbuhan batang terhambat, warna menguning, sisi bawah daun terdapat lapisan spora cendawan warna putih; (2) pada tanaman berumur 3-5 minggu, tanaman yang spora cendawan warna putih; (2) pada tanaman berumur 3-5 minggu, tanaman yang terserang mengalami gangguan pertumbuhan, daun berubah warna dan
terserang mengalami gangguan pertumbuhan, daun berubah warna dan perubahanperubahan warna ini dimulai dari bagian pangkal daun, tongkol
warna ini dimulai dari bagian pangkal daun, tongkol berubah bentuk dan isi; (3) padaberubah bentuk dan isi; (3) pada tanaman dewasa, terdapat garis-garis kecoklatan pada daun tua.
tanaman dewasa, terdapat garis-garis kecoklatan pada daun tua. Pengendalian: (1)Pengendalian: (1) perlakuan benih dengan metalaxyl; (2)
perlakuan benih dengan metalaxyl; (2) penanaman dilakukan menjelang atau awalpenanaman dilakukan menjelang atau awal musim penghujan; (3) pola tanam dan pola
musim penghujan; (3) pola tanam dan pola pergiliran tanaman, penanaman varietaspergiliran tanaman, penanaman varietas unggul; (4) dilakukan
unggul; (4) dilakukan pencabutan tanaman yang terserang, kemudian dimusnahkan.pencabutan tanaman yang terserang, kemudian dimusnahkan. 2) Penyakit bercak daun (Bipolaris maydis)
2) Penyakit bercak daun (Bipolaris maydis)
Penyebab: cendawan Helminthosporium turcicum. Gejala: pada daun tampak Penyebab: cendawan Helminthosporium turcicum. Gejala: pada daun tampak bercak memanjang dan teratur berwarna kuning dan
bercak memanjang dan teratur berwarna kuning dan dikelilingi warna coklat, bercak dikelilingi warna coklat, bercak berkembang dan meluas dari ujung daun hingga ke pangkal daun, semula
berkembang dan meluas dari ujung daun hingga ke pangkal daun, semula bercak bercak tampak basah, kemudian berubah warna menjadi
tampak basah, kemudian berubah warna menjadi coklat kekuningkuningan, kemudiancoklat kekuningkuningan, kemudian berubah menjadi coklat tua. Akhirnya
berubah menjadi coklat tua. Akhirnya seluruh permukaan daun berwarna coklat.seluruh permukaan daun berwarna coklat. Pengendalian: (1) pergiliran tanaman hendaknya selalu dilakukan guna
Pengendalian: (1) pergiliran tanaman hendaknya selalu dilakukan guna menekanmenekan meluasnya cendawan; (2) mekanis dengan mengatur kelembaban lahan
meluasnya cendawan; (2) mekanis dengan mengatur kelembaban lahan agar kondisiagar kondisi lahan tidak lembab; (3) kimiawi dengan pestisida antara lain: Daconil 75
lahan tidak lembab; (3) kimiawi dengan pestisida antara lain: Daconil 75 WP, DifolatanWP, Difolatan 4 F.
4 F.
3) Penyakit karat (Rust) 3) Penyakit karat (Rust)
Penyebab: cendawan Puccinia sorghi dan Puccinia polysora. Gejala: pada Penyebab: cendawan Puccinia sorghi dan Puccinia polysora. Gejala: pada tanaman dewasa yaitu pada daun yang sudah tua terdapat titik-titik noda
tanaman dewasa yaitu pada daun yang sudah tua terdapat titik-titik noda yang berwarnayang berwarna merah kecoklatan seperti karat serta terdapat serbuk
merah kecoklatan seperti karat serta terdapat serbuk yang berwarna kuning kecoklatan,yang berwarna kuning kecoklatan, serbuk cendawan ini kemudian berkembang dan
serbuk cendawan ini kemudian berkembang dan memanjang, kemudian akhirnya karatmemanjang, kemudian akhirnya karat dapat berubah menjadi bermacam-macam bentuk. Pengendalian: (1) mengatur
dapat berubah menjadi bermacam-macam bentuk. Pengendalian: (1) mengatur kelembaban pada areal tanam; (2) menanam varietas unggul atau varietas yang tahan kelembaban pada areal tanam; (2) menanam varietas unggul atau varietas yang tahan terhadap penyakit; (3) melakukan sanitasi
terhadap penyakit; (3) melakukan sanitasi pada areal pertanaman jagung; (4) kimiawipada areal pertanaman jagung; (4) kimiawi menggunakan pestisida seperti pada penyakit bulai dan bercak daun.