• Tidak ada hasil yang ditemukan

G. Definisi Istilah

3. Bahan Ajar

a. Pengertian Bahan Ajar

Bahan perkuliahan merupakan bagian yang penting dalam perkuliahan karena dapat digunakan sebagai sumber belajar baik bagi dosen maupun mahasiswa. MenurutNational Center for Competency Based Trainingdalam Suprawoto (2009:1),“Bahan perkuliahan adalah segala bentuk bahan yang digunakan oleh dosen dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud dapat berupa bahan tertulis atau bahan tidak tertulis”.Bahan perkuliahan dapat juga disebut dengan bahan ajar. Adapun tujuan dari bahan ajar menurut Rosyid(2010:1) adalah “(1)membantu mahasiswa dalam mempelajari sesuatu, (2) menyediakan berbagai jenis pilihan bahan ajar, (3)

memudahkan dosen dalam proses perkuliahan, (4) agar proses perkuliahan menjadi lebih menarik”.Bentuk dari bahan ajar bermacam-macam, ada yang berbahan cetak, audio visual, audio, visual, dan multimedia.

pembelajaran. Bahan ini dapat digunakan untuk menentukan

keberhasilan proses pembelajaran, ketercapaian tujuan serta kegiatan-kegiatan belajar. Menurut Majid (2011:173), “bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar”. Bahan ajarbisa berupa bahan tertulis ataupun bahan tidak tertulis. Dengan bahan ajar, ada kemungkinan bagi siswa/mahasiswa untuk mempelajari suatu kompetensi dasar tertentu secara runut dan sistematis, sehingga siswa dapat menguasainya dengan utuh dan terpadu.

Pannen (1997:14-7) juga mengungkapkan pengertian bahan ajar, yaitu “bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis dan dipakai pada saat proses pembelajaran. Bahan ajar memiliki struktur dan urutan yang runut dan dapat menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai”. Bahan ajar mengandung informasi, alat dan teks yang diperlukan guru untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Informasi dalam bahan ajar akan

membantu siswa untuk mempelajari materi tertentu yang akan disampaikan guru.

Walaupun di dalam bahan ajar diuraikan segala informasi yang seharusnya diketahui siswa, tetapi bahan ajar tidak sama dengan buku teks. Menurut Pannen (1997:14-8), perbedaan bahan ajar dengan buku teks dapat dilihat dalam Tabel 1. Pada Tabel 1 tergambar bahwa bahan ajar dibuat dan dirancang untuk membantu kegiatan pembelajaran.

Bahan ajar dikemas sedemikian rupa dengan penjelasan tentang cara mempelajarinya, tujuan pembelajaran serta latihan-latihan dan terfokus pada topik tertentu yang akan dibahas. Adapun buku teks, lebih banyak menjelaskan materi dan meminta pembacanya untuk mengambil sendiri ide atau pokok-pokok yang dibahas. Dari perbedaan tersebut, tergambar bahwa cakupan bahan ajar lebih jelas dan terinci secara sistematis.

Tabel 1. Perbedaan Buku Teks dan Bahan Ajar

Buku Teks Bahan Ajar

Mengasumsikan minat dari pembaca

Menimbulkan minat dari pembaca

Ditulis dan dirancang untuk pengajar

Ditulis dan dirancang untuk siswa

Belum tentu menjelaskan tujuan instruksional

Menjelaskan tujuan instruksional Belum tentu memberikan latihan Berfokus memberi latihan

Belum tentu memberikan rangkuman

Selalu memberikan rangkuman Dikemas untuk dijual secara

umum

Dikemas untuk kegiatan pembelajaran

Tidak mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari pembaca

Mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari pembaca

Tidak menjelaskan cara mempelajari buku

Menjelaskan cara mempelajari bahan ajar

b. Isi Bahan Ajar

Penyusunan bahan ajar diupayakan agar semua pesan pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa dapat diterima dengan baik. Untuk itu, kecermatan isi, ketetapan cakupan, penggunaan bahasa dan pengemasan atau tampilannya harus menjadi perhatian penyusunnya. Kecermatan isi dan ketetapan materi dibuat berdasarkan

konsep atau teori yang berlaku dalam bidang ilmu pengetahuan serta sesuai dengan kemutakhiran perkembangan ilmu tersebut. Penggunaan bahasa dalam menyusun bahan ajar merupakan salah satu yang perlu dipertimbangkan. Bahan ajar harus dipaparkan dengan logis dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami mahasiswa.

Tentang isi dari bahan ajar yang baik, Majid (2011:174) menyatakan bahwa setidaknya sebuah bahan ajar mencakup beberapa hal, yaitu:

1) Petunjuk belajar untuk guru dan siswa, yaitu bagaimana mempelajari dan menggunakan bahan ajar. 2) Kompetensi yang akan dicapai, diambil dari indikator

yang telah dirumuskan.

3) Informasi pendukung, termasuk uraian materi, gambar dan ilustrasi.

4) Latihan-latihan yang terdiri dari soal yang berhubungan dengan materi yang dipelajari.

5) Petunjuk kerja atau lembaran kerja, berupa langkah-langkah kegiatan yang dilakukan siswa apabila pembelajaran memerlukan suatu kerja.

6) Kesimpulan yaitu rangkuman pengetahuan yang diperoleh setelah pembelajaran.

c. Langkah Penulisan Bahan Ajar

Secara garis besar Lufri (2007:176) menjelaskan tahapan dalam penulisan bahan ajar sebagai berikut.

1) Persiapan yaitu penetapan siswa yang akan menggunakannya, mengumpulkan literatur, menetapkan tujuan umum, memilih isi, menyusun struktur atau kerangka.

2) Penulisan yaitu setelah persiapan untuk menulis sebuah bahan ajar sudah dianggap cukup memadai, maka penulisan sudah dapat dimulai.

3) Penyuntingan yaitu menyunting (memperbaiki) naskah yang ditulis sangat penting dalam penulisan bahan ajar. Untuk hasil naskah yang baik, tidak

mungkin terjadi sekali jadi, tetapi memerlukan pembacaan yang berulang-ulang dan penyuntingan. Penyuntingan naskah bahan ajar meliputi aspek isi dan bahasa, aspek isi misalnya mengganti kata atau istilah, memperbaiki kalimat maupun memperbaiki paragraf.

4) Uji coba naskah yaitu naskah yang sudah ditulis diujicobakan kepada pembaca (guru dan siswa) untuk memperoleh masukan tentang kekurangan, misalnya bagian yang kurang jelas atau membingungkan.

5) Produk naskah yaitu langkah terakhir dari penulisan bahan ajar. Naskah yang sudah selesai untuk dicetak dan diperbanyak.

d. Jenis Bahan Ajar

Bahan ajar yang dipakai dalam pembelajaran terdiri dari beberapa jenis dan bentuk, baik yang berupa tulisan maupun bukan tulisan. Adapun jenis dari bahan ajar ini, Majid (2011:174) menguraikannya lebih jelas, yaitu:

Bahan ajar yang akan dipakai dalam pembelajaran ada empat bentuk, yaitu: (1) bahan ajar cetak (printed) yang terdiri atas handout, buku modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar serta model/maket, (2) bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam dan compact disk audio, (3) bahan ajar pandang dengar audio visual) seperti video compact disk dan film serta (4) bahan ajar interaktif seperti compact disk interaktif.

Masing-masing bahan ajar ini memiliki keunggulan dan kelemahan. Untuk menentukan jenis mana yang akan dipakai, seorang guru harus menyesuaikan dengan kondisi dan kemampuan sekolahnya.

Dokumen terkait