• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keterbatasan Penelitian

Dalam dokumen PENGEMBANGAN BUKU KERJA BERBASIS PENEMUA (1) (Halaman 112-124)

ar 20. Contoh Hasil Pekerjaan Kelompok Tiga u Nomor Satu (Pertemuan Kedua)

E. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian pengembangan ini adalah pelaksanan buku kerja berbasis penemuan terbimbing yang dilakukan di UMMY Solok. Ada beberapa keterbatasan dalam pengembangan buku kerja antara lain : 1. Observer tidak dapat mencatat secara detail aktivitas apa saja yang

dilakukan oleh mahasiswa.

2. Waktu pelaksanaan yang kurang memadai dalam penggunaan buku kerja berbasis penemuan terbimbing.

3. Tidak adanya penyebaran buku kerja ke kampus lain dikarenakan kurikulum di perguruan tinggi baik swasta atau negeri memiliki kewenangan sendiri dalam menyusun mata kuliah yang dikeluarkan sehingga menyulitkan peneliti untuk mensinkronisasi.

98 A. Kesimpulan

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengasilkan buku kerja geometri ruang berbasis penemuan terbimbing. Dari pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Buku kerja geometri ruang berbasis penemuan terbimbing yang valid adalah buku kerja yang memuat materi sesuai dengan silabus mata kuliah, dan karakteristik pembelajaran berbasis penemuan terbimbing. Pengembangan buku kerja geometri ruang berdasarkan hasil analisis silabus mata kuliah geometri bidang dan ruang sehingga buku kerja yang dihasilkan sesuai dengan kompetensi utama dan khusus yang diharapkan. Selain itu, pengembangan buku kerja geometri ruang berbasis penemuan terbimbing berdasarkan pada langkah-langkah model penemuan terbimbing, dan diharapakan mampu merangsang mahasiswa untuk belajar menemukan sendiri konsep atau rumus yang penting dalam perkuliahan geometri bidang dan ruang.

2. Buku kerja geometri ruang berbasis penemuan terbimbing yang praktis adalah buku kerja yang mudah digunakan dan dalam penyajiannya mudah dipahami oleh mahasiswa. Hasil uji praktikalitas dengan menggunakan angket praktikalitas, observasi pelaksanaan, dan wawancara, buku kerja geometri ruang berbasis penemuan terbimbing dapat dikatakan bahwa

buku kerja tersebut mudah digunakan dan dalam penyajiannya mudah dipahami oleh mahasiswa.

3. Buku kerja geometri ruang berbasis penemuan terbimbing yang efektif adalah buku kerja yang mampu memberikan dampak positif terhadap aktivitas dan hasil belajar mahasiswa. Hasil observasi aktivitas mahasiswa selama mengikuti pembelajaran menggunakan buku kerja berbasis penemuan terbimbing mampu meningkatkan aktivitas mahasiswa. Hasil tes akhir menunjukkan bahwa tidak ada mahasiswa yang memperoleh nilai D dan E sehingga dapat dikatakan semua mahasiswa lulus dalam mengikuti perkuliahan. Berdasarkan hasil observasi dan hasil belajar mahasiswa dapat dikatakan bahwa buku kerja geometri ruang berbasis penemuan terbimbing memenuhi kriteria efektif.

B. Implikasi

Penelitian ini telah menghasilkan buku kerja geometri ruang berbasis penemuan terbimbing yang valid, praktis dan efektif. Dengan demikian, buku kerja geometri ruang berbasis penemuan terbimbing dapat menjadi salah satu solusi dari permasalahan yang dijumpai dalam pembelajaran geometri ruang. Hasil pengembangan yang telah diperoleh peneliti, dapat menjadi acuan bagi dosen matematika dalam mengembangkan buku kerja pada mata kuliah lainnya. Dengan demikian dosen dapat membuat bahan ajar berupa buku kerja yang sesuai dengan karakter mahasiswanya.

Buku kerja geometri ruang berbasis penemuan terbimbing pada dasarnya dirancang khusus untuk mahasiswa matematika UMMY Solok dengan mempertimbangkan karakter mahasiswa, silabus mata kuliah, revieu buku rujukan, dan diskusi dengan dosen pengampu mata kuliah. Buku kerja berbasis penemuan terbimbing dapat meningkatkan aktivitas mahasiswa dan hasil belajar.

Kelemahan dari buku kerja berbasis penemuan terbimbing, belum disebarkan baik skala kecil maupun skala yang luas. Permasalahan waktu dalam menyelesaikan baik materi maupun soal pada latihan mandiri yang terdapat dalam buku kerja perlu sinkronisasi antara waktu pelaksanaan dengan waktu yang disediakan. Beberapa soal yang diberikan pada latihan terbimbing perlu direvisi mengingat kemampuan mahasiswa yang belum sesuai dengan soal tersebut.

Keserasian dalam hal pemahaman konsep geometri ruang terkait dengan penggunaan buku kerja cukup penting namun dilema yang ditemui peneliti di lapangan, mahasiswa terlalu banyak berharap dari buku kerja tanpa mencari buku rujukan yang lain. Buku kerja dianggap oleh sebagian mahasiswa sebagai satu-satunya sumber belajar sehingga mereka meninggalkan buku-buku lain yang berkaitan dengan geometri ruang. Berkenaan dengan sumber belajar peneliti menyarankan kepada mahasiswa untuk tetap memakai sumber belajar yang lain, dan diharapkan mahasiswa mampu mensinkronisasi antara buku kerja dengan sumber belajar yang

lainnya. Peneliti juga memberi tantangan kepada mahasiswa untuk membuat soal dan jawaban sendiri dengan mencantumkan sumber bukunya.

C. Saran

Ada beberapa hal yang dapat peneliti sarankan berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian ini yaitu.

1. Buku kerja berbasis penemuan terbimbing ini dapat dijadikan contoh bagi dosen dalam mengembangkan buku kerja yang lain. Perbaikan dan modifikasi terus dilakukan asal tetap mempertahankan prinsip model penemuan terbimbing.

2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan buku kerja yang dikembangkan dalam penelitian ini dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mahasiswa. Oleh karena itu, dapat dijadikan salah satu alternatif bagi dosen untuk dijadikan bahan ajar pada mata kuliah geometri ruang.

3. Peneliti lain hendaknya dapat melakukan uji coba dan penyebaran pada skala yang lebih luas.

4. Pengembangan buku kerja pada penelitian ini menggunakan model penemuan terbimbing, bagi peneliti selanjutnya bisa mengembangkan buku kerja dengan pendekatan model dan mata kuliah yang berbeda.

102

Ansar dan Sembiring. 2001.Hakekat Pembelajaran MIPA dan Kiat Pembelajaran Matematika di Perguruan Tinggi.Jakarta: PAU-PPAI Universitas Terbuka Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Eggen, Paul dan Don Kuchak. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran: Mengajarkan konten dan keterampilan Berpikir. Jakarta: PT Indeks Permata Puri Media

Fakultas MIPA. 2005. Buku Pedoman Akademik Universitas Negeri Padang Tahun 2005/2006.Padang: Universitas Negeri Padang

Fikri, Nurul. 2012.Modul Belajar kelas X. Jakarta : Bimbel Nurul Fikri Hamalik, Oemar. 2008.Kurikulum dan Pembelajaran.Jakarta: Bumi Aksara http://id.wikipedia.org/wiki/Bidang_%28geometri%29. diakses tanggal 13

Agustus 2014

http://id.wikipedia.org/wiki/Geometri. diakses tanggal 3 Agustus 2014

http://id.wikipedia.org/wiki/Ruang_%28matematika%29. diakses tanggal 13 Agustus 2014

Iswadji, Djoko. 2001. Geometri Ruang. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta

______________ dkk. 1994. Geometri Ruang. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Jurusan PMIPA. 2013.Buku Panduan Bakti FKIP TA 2013/2014. Solok: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mahaputra Muhammad Yamin Solok

Jurgensen, Ray C, Richard G Brown, Alice M. King. 1983. Geometry: Teacher’s Edition. USA: Hougton Mifflin Company

103

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Repupblik Indonesia Nomor 232 tahun 2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa. 2000. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Lufri. 2007. Kiat Memahami Metodologi dan Melakukan Penelitian. Padang: UNP Press.

Majid, Abdul. 2011. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru.Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Markaban, 2008. Model Penemuan Terbimbing pada Pembelajaran Matematika SMK. Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika

Martono, Koko. 1991. Buku Kerja Kalkulus 7: Teknik Pengintegralan dan Integral Tak Wajar.Bandung: Jurusan Matematika FMIPA ITB

Muliyardi. 2002. Strategi Pembelajaran Matematika. Padang: Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Padang

Muljono, Pudji. 2001. Pedoman Penyusunan Modul dalam Rangka Proses Belajar Mengajar Program Profesional. Bogor: IPB Bogor

Mustafa, Dina. 2001. Pekerti MIPA: Memotivasi Mahasiswa untuk Kuliah dan Belajar Sepanjang Hayat.Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Nasution. 2005. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta:

PT Bumi Aksara

Pannen, Paulina dan Purwanto. 1997. Penulisan Bahan Ajar. Jakarta: Ditjen Dikti Depdikbud

Program Pasca Sarjana. 2011. Buku Panduan Penulisan Tesis dan Disertasi. Padang: PPs UNP

Purwanto, Ngalim. 2004. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Repupblik Indonesia Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. 2006. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

104

2009. Jakarta: Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

Rosyid, Muh. 2010. Pengertian, Fungsi, dan Tujuan Modul.

(http://www.rosyid.info/2010/06/pengertian-fungsi-dan-tujuan-penulisan.html, diakses 13 Desember 2012)

Sardiman, A.M. 2009.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Sobirin. 2008. Fokus Matematika: Siap Ujian Nasional untuk SMA/MA. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama

Sudijono, Anas. 2005. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sudjana, Nana. 2008. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suherman, Erman. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika kontemporer. Bandung: FMIPA UPI

Sulistiyono. 2012. Seri Pendalaman Materi: Matematika Program IPA. Jakarata: PT Gelora Aksara Pratama

Suprawoto. 2009. Mengembangkan Bahan Ajar dengan Menyusun Modul. (http://www.scribd.com/doc/16554502/Mengembangkan-Bahan-Ajar-dengan-Menyusun-Modul, diakses 10 Desember 2012)

Suryobroto. 1983.Sistem Pengajaran dengan Modul.Yogyakarta: Bina Aksara Tampomas, Husein. 2005.Seribu Pena Matematika: Jilid 1 untuk SMA/MA Kelas

X.Bandung : CV. Pustaka Setia

Trianto, 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif. Progresif Konsep, Landasan, dan Implementasi Pada Kurikulum Tingkat Satuan (KTSP) (Cetakan ke-5)Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Lampiran 1. Nama-nama Validator Instrumen Pengumpul Data

No Nama Keahlian

1 Rudi Chandra, M.Pd Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat dan Mahasiswa S3 Pascasarjana UNP

2 Hana Adhia, S.Si, M.Pd Dosen Matematika UMMY Solok 3 Elan Halid, S.Si, M.Pd Dosen Bahasa Indonesia UMMY Solok

Lampiran 2. Nama-nama Validator Instrumen Pengembangan Buku Kerja Berbasis Penemuan Terbimbing

Nama-nama Validator

No Nama Keahlian

1 Dr. Edwin Musdi, M.Pd Dosen Matematika Pascasarjana UNP 2 Dr. Abdurahman, M.Pd Dosen Bahasa Indonesia Pascasarjana

UNP

Lampiran 3. Nama-Nama Mahasiswa yang Diwawancara Untuk Melihat Praktikalitas Buku Kerja Berbasis Penemuan Terbimbing

No. Nama Siswa Kelompok

1. SW 1

2. DSR 2

3. AH 3

4. LSH 4

5. MHN 5

Nama-nama Observer Pelaksanaan Pembelajaran dengan Buku Kerja Berbasis Penemuan Terbimbing

No. Nama Observer Pekerjaan

1. Sugeng Riyadi Peneliti

Lampiran 4. Kisi-kisi Lembar Validasi Buku Kerja Berbasis Penemuan Terbimbing

Kisi-kisi Lembar Validasi Buku Kerja berbasis Penemuan Terbimbing No Aspek yang Diamati Kisi-kisi No Pernyataan 1. Aspek penyajian

a. Memuat tujuan perkuliahan

b. Kejelasan petunjuk penggunaan buku kerja c. Penyajian melibatkan mahasiswa secara

aktif menemukan konsep matematika d. Memotivasi mahasiswa untuk bertanya e. Memotivasi mahasiswa mempelajari lebih

jauh konsep geometri ruang dengan melibatkan rangkuman 1 2 3 4 5

2. Aspek Isi a. Kesesuaian materi yang disajikan dalam buku kerja dengan kompetensi utama, dan kompetensi khusus.

b. Buku kerja menuntun mahasiswa untuk mampu memahami konsep melalui penemuan terbimbing.

c. Buku kerja memberikan rumusan masalah yang jelas dan mudah dipahami

d. Langkah-langkah dalam penemuan terbimbing pada buku kerja sudah dapat menuntun mahasiswa untuk memahami konsep.

e. Soal-soal dalam latihan mandiri pada buku kerja memberi tantangan kepada mahasiswa untuk menyelesaikannya. f. Buku kerja telah menuntun mahasiswa

menarik kesimpulan terhadap konsep yang ditemukan. 1 2 3 4 5 6 3. Aspek Bahasa

a. Kesesuaian penyusunan kalimat yang digunakan dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

b. Informasi yang disampaikan jelas.

c. Penyusunan kalimat yang digunakan sudah komunikatif.

d. Kesesuaian bentuk dan ukuran huruf dengan karakteristik mahasiswa.

e. Penggunaan bahasa dapat memotivasi siswa untuk melakukan pekerjaan dengan mudah. 1 2 3 4 5

Lampiran 5. Format Lembar Validasi Buku Kerja Berbasis Penemuan Terbimbing

LEMBAR VALIDASI

Dalam dokumen PENGEMBANGAN BUKU KERJA BERBASIS PENEMUA (1) (Halaman 112-124)

Dokumen terkait