• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Dalam dokumen PENGEMBANGAN BUKU KERJA BERBASIS PENEMUA (1) (Halaman 93-103)

B. Praktikalitas Buku Kerja Berbasis Penemuan Terbimbing

2. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Observasi pelaksanaan pembelajaran difokuskan untuk melihat apakah pembelajaran terlaksana sesuai dengan SAP dan melihat kendala yang terjadi selama proses pelaksanaannya. Hasil observasi pembelajaran ini juga melihat aspek kepraktisan penggunaan buku kerja dari segi ketermudahan, kejelasan belajar dan penggunaan waktu. Peneliti dan dosen pengampu mata kuliah geometri ruang menjadi observer dalam pelaksanaan pembelajaran. Peneliti berperan langsung sebagai dosen dalam mengujicobakan perangkat pembelajaran. Berikut ini uraian hasil observasi pelaksanaan pembelajaran menggunakan buku kerja berbasis penemuan terbimbing.

a) Pertemuan 1

Pertemuan pertama membahas materi luas permukaan dan volume dari berbagai bangun ruang. Dosen membagikan buku kerja kepada masing-masing mahasiswa. Mahasiswa terlihat senang dan antusias menerima buku kerja.

Dosen memulai perkuliahan dengan mengucapkan basmallah dan salam. Setelah itu dosen memberikan absen kepada mahasiswa untuk di tandatangani sambil dosen menanyakan kehadiran dari mahasiswa. Kegiatan perkuliahan dimulai dengan penulisan judul materi di papan tulis. Kegiatan selanjutnya adalah dosen menjelaskan

secara singkat aturan penggunaan dari buku kerja kepada mahasiswa dan meminta kepada mahasiswa untuk menulis nama pada buku kerja. Dosen menanyakan kepada mahasiswa tentang benda yang ada di dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan geometri ruang. Kubus, balok, tabung, kaleng susu, kotak pensil, bola, kardus dan limas, jawaban yang diberikan oleh mahasiswa pada waktu itu. Dosen menanyakan kembali keterkatian materi luas permukaan dan volume dengan contoh dari bangun ruang yang telah disebutkan tadi. Ada yang menjawab bahwa untuk membuat suatu bangun ruang diperlukan bahan dengan luas tertentu, untuk itu perlu menghitung luas permukaan dari bangun ruang tersebut sebelum kita membuatnya. Kegiatan pendahuluan diakhiri dengan tanya jawab seputar luas permukaan dan volume dari berbagai bangun ruang.

Kegiatan inti dimulai dengan dosen menginstruksikan mahasiswa untuk belajar secara mandiri dengan memahami dan menjawab pertanyaan yang ada pada buku kerja. Instruksi ini bertujuan untuk mahasiswa bisa belajar secara mandiri dengan menggunakan buku kerja dan dosen mengarahkan dengan menyampaikan pertanyaan yang ada pada buku kerja kepada mahasiswa. Mahasiswa fokus membaca dan menjawab pertanyaan yang ada pada buku kerja.

Dosen memperhatikan setiap langkah yang dibuat oleh mahasiswa pada lembar buku kerjanya. Dosen juga membimbing mahasiswa dalam menjawab pertanyaan yang ada pada buku kerja.

Pertemuan pertama ini dosen membacakan masalah yang ada pada buku kerja, di saat yang sama mahasiswa mendengarkan arahan masalah dari dosen sembari menjawab pertanyaan yang ada pada buku kerja. Setelah membacakan masalah dosen memberikan arahan kepada mahasiswa untuk menganalisis masalah yang ada. Pada tahap analisis masalah dosen sengaja memancing dengan beberapa pertanyaan yang membangun kepada mahasiswa dan mahasiswa pun tampak antusias menjawab pertanyaan yang diajukan oleh dosen. Di saat bersamaan beberapa mahasiswa lain tampak semangat menulis jawaban di buku kerjanya.

Tahap selanjutnya adalah menemukan jawaban sementara (konjektur). Analisis masalah yang ada pada tahap sebelumnya memberikan banyak pertanyaan yang akan di jawab. Untuk itu, perlu adanya jawaban sementara yang mewakili jawaban yang ada. Beberapa mahasiswa mulai terbiasa dengan pola pembelajaran penemuan terbimbing walaupun pada dasarnya mereka belum cukup akrab dengan pembelajaran tersebut. Pada tahap ini dosen membimbing mahasiswa untuk berargumen mengenai jawaban sementara yang mungkin untuk menjawab permasalahan di awal.

Tampak beberapa mahasiswa mengeluarkan argumennya dalam menyikapi masalah yang diberikan.

Tahap selanjutnya adalah menemukan jawaban. Pada tahap ini mahasiswa sudah diarahkan pada pengkrucutan jawaban. Proses sebelumnya memberikan banyak masukan kepada mahasiswa sehingga untuk menemukan jawaban bukan hal yang sulit lagi walaupun masih perlu bimbingan dari dosen.

Tahap terakhir dari model pembelajaran penemuan terbimbing adalah membuat kesimpulan. Pada tahap ini mahasiswa dituntut untuk membuat kesimpulan dari permasalahan yang diberikan. Pada tahap sebelumnya yakni menemukan jawaban mahasiswa mampu menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Dari jawaban masalah tersebut mahasiswa mampu membuat kesimpulan yang lebih umum mengenai luas permukaan bangun ruang.

Tahap demi tahap dari model pembelajaran penemuan terbimbing pada pertemuan pertama masih banyak melibatkan bimbingan dari mahasiswa dikarenakan belum terbiasanya mahasiswa belajar menggunakan buku kerja. Setelah membuat kesimpulan (tahap terakhir dari model pembelajaran penemuan terbimbing) mahasiswa diajak untuk berlatih mengerjakan soal pada latihan mandiri. Latihan mandiri ini diharapkan mahasiswa untuk berlatih dalam menyelesaikan soal yang sifatnya lebih aplikatif.

Dosen memberikan waktu kira-kira 5 menit untuk menyelesaikan soal nomor satu. Dosen juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk diskusi dengan teman sebelahanya dalam menyelesaikan soal nomor satu. Diskusi antar mahasiswa terlihat pada Gambar 17.

Gambar 17. Mahasiswa mendiskusikan dengan teman sebelahnya untuk menjawab pertanyaan pada buku kerja. Latihan mandiri yang ada pada buku kerja dilengkapi dengan kunci jawaban sehingga memudahkan mahasiswa dalam mengetahui jawaban yang mereka buat sudah benar atau belum. Setelah 5 menit waktu yang diberikan dosen untuk menyelesaikan soal nomor satu, dosen menanyakan kepada mahasiswa jawaban akhir dari yang mereka kerjakan sama atau tidak dengan kunci jawaban. Untuk soal nomor satu mereka mendapatakan jawaban yang sama dengan kunci pada buku kerja. setelah itu, dosen menanyakan kesulitan yang mereka hadapi untuk menjawab soal nomor satu, pada umumnya

mereka tidak menemui permasalahan yang berarti untuk soal nomor satu.

Materi luas permukaan untuk balok dianggap sudah selesai seiring dengan latihan mandiri yang terjawab oleh mahasiswa. Materi selanjutnya adalah volume untuk balok. Dosen menginstruksikan kepada mahasiswa untuk membaca masalah yang terdapat pada volume balok. Mahasiswa membaca permasalahan yang diberikan. Tahap demi tahap pada pembelajaran penemuan terbimbing mereka lalui dan peran dosen dalam pembelajaran hanya mengarahkan mahasiswa pada penemuan jawaban. Untuk materi volume balok dirasa sudah cukup oleh dosen ketika mahasiswa sudah melewati semua tahap dalam pembelajaran penemuan terbimbing. Alur yang sama juga berlaku untuk materi selanjutnya.

Kegiatan model pembelajaran penemuan terbimbing untuk setiap materi diakhiri dengan membuat kesimpulan dari permasalahan yang diberikan. Untuk menguji penguasaan materi dari mahasiswa, dosen menginstruksikan kepada mahasiswa untuk menyelesaikan latihan mandiri bersama kawan sebelahnya. Dosen memberikan waktu 20 menit untuk menyelesaikan latihan mandiri pada buku kerja. Dosen memantau proses belajar yang ada di kelas, di saat bersamaan semua mahasiswa mengerjakan soal yang ada pada latihan terbimbing. Jika ada permasalahan atau soal yang kurang dipahami

oleh mahasiswa maka dosen akan memberikan penjelasan mengenai soal tersebut. Hasil kerja mahasiswa dapat dilihat pada Gambar 18.

Gambar 18. Hasil Kerja Mahasiswa Menjawab Soal Latihan 3. Kekurangan yang peneliti temukan untuk pertemuan pertama ini adalah mahasiswa masih belum terbiasa belajar menggunakan buku kerja sehingga waktu pada perkuliahan lebih banyak digunakan untuk tanya jawab. Mengenai materi dan latihan mandiri secara garis besar mahasiswa tidak mengalami kesulitan yang berarti walaupun ada beberapa mahasiswa yang kurang paham dengan soal yang ada pada latihan mandiri. Mahasiswa yang kurang paham dengan soal yang ada pada latihan mandiri, dosen menganjurkan kepada mahasiswa tersebut untuk bertanya kepada kawan disebelahnya. Berdasarkan uji coba yang dilakukan untuk pertemuan pertama, peniti berasumsi untuk materi luas permukaan dan volume bangun ruang tidak perlu ada revisi.

b) Pertemuan 2

Pertemuan kedua membahas materi sudut pada bangun rung. Pada pertemua kedua ini, mahasiswa sudah mulai terbiasa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan buku kerja berbasis penemuan terbimbing. Kegiatan awal yang dilakukan dosen sama dengan pertemuan pertama.

Pertemuan kedua ini dosen menginstruksikan mahasiswa untuk membaca masalah yang diberikan, menganalisis masalah, membuat jawaban sementara (konjektur), menemukan jawaban dan memberikan kesimpulan. Jika setiap tahap dapat pada buku kerja dipahami dengan baik oleh mahasiswa maka dosen menganggap materi sudut pada bangun ruang telah dimengerti. Setelah itu, dosen akan mengintruksikan mahasiswa untuk mengerjakan soal pada latihan mandiri.

Dosen memberikan intruksi kepada mahasiswa untuk membentuk kelompok yang terdiri dari empat sampai lima orang untuk setiap kelompoknya.

Mahasiswa yang mempunyai nilai IP (Indeks Prestasi) yang tinggi dipisah untuk menjadi ketua kelompok. Pembagian tersebut dimaksudkan untuk mempermudah setiap kelompok dalam mengerjakan soal pada latihan mandiri. Selain itu, jika setiap kelompok ada yang pintar maka diharapkan mampu menularkan ilmu kepada anggota kelompok yang lain. Kerja sama kelompok

juga memegang peranan penting dalam kesuksesan setiap kelompok menyelesaikan soal yang ada pada latihan mandiri. Diskusi kelompok dapat dilihat pada Gambar 19.

Gambar 19. Mahasiswa Diskusi Kelompok untuk Mengerjakan Latihan Mandiri pada Buku Kerja

Dosen memberikan waktu kepada mahasiswa untuk mendiskusikan jawaban dari soal yang ada pada latihan mandiri. Hasil kerja kelompok tiga untuk soal nomor satu dapat dilihat pada Gambar 20.

Kelebihan yang peneliti temukan untuk pertemuan kedua adalah mahasiswa sudah terbiasa dengan buku kerja sehingga arah yang akan dicapai dari buku kerja mahasiswa sudah memahaminya. Jika dibandingkan dengan pertemuan pertama maka sudah terjadi perubahan mahasiswa dalam memahami buku kerja. Permasalahan

beberapa mahasiswa yang kurang memahami soal pada latihan mandiri pada pertemuan pertama peneliti siasati dengan pembentukan kelompok dimana setiap kelompok ada mahasiswa yang memiliki IP yang tinggi sehingga diharapkan dapat membantuk mahasiswa lain dalam memahami soal yang ada pada latihan mandiri.

Materi sudut pada bangun ruang memiliki tingkat kesulitan yang berbeda jika dibandingkan dengan luas permukaan dan volume bangun ruang. Kekurangan yang peneliti temukan untuk pertemuan kedua adalah tingkat kesukaran materi yang berbeda membuat kepercayaan diri sebagian mahasiswa lebih mengandalkan anggota kelompok yang dinilai mampu menjawab pertanyaan yang ada dalam buku kerja. Dosen menginstruksikan kepada mahasiswa untuk berdiskusi dengan anggota kelompoknya. Instruksi tersebut diharapkan setiap kelompok mampu menjawab pertanyaan yang ada dalam buku kerja secara bersama-sama melibatkan semua anggotanya. Untuk soal no 8 pada latihan mandiri banyak mahasiswa yang mengeluh akan kesulitan soal tersebut. Berdasarkan keluhan dari banyak mahasiswa, peneliti memutuskan untuk soal no 8 ditiadakan sebagai bahan revisi buku kerja.

Gambar 20 c) Pertemuan Pe Pada per mengguna perkuliaha materi jar materi ya diantarany Ma masalah y mahasisw demi taha dapat di

ar 20. Contoh Hasil Pekerjaan Kelompok Tiga u

Dalam dokumen PENGEMBANGAN BUKU KERJA BERBASIS PENEMUA (1) (Halaman 93-103)

Dokumen terkait