• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHAN DAN PERALATAN

Dalam dokumen LPSE Kabupaten Boyolali D BPMPPT DPU CK (Halaman 196-200)

BAB XIV. BENTUK DOKUM EN LAIN

BAHAN DAN PERALATAN

G. BROSUR DAN DATA TEKNIS

Kontraktor harus memberikan brosur peralatan-peralatan yang akan dipasang, lengkap dengan data teknis serta ukuran-ukuran fisiknya.

H. PEMBONGKARAN DAN PEMOTONGAN

Kontraktor bertanggung jawab terhadap penyempurnaan akibat dari semua pemotongan dan pembobokan setiap konstruksi bangunan yang diperlukan untuk konstruksi-konstruksi bangunan ini, kecuali hanya dalam keadaan khusus dan secara jelas tercantum dalam gambar. Kontraktor tidak diperkenankan melaksanakan pemotongan dan pemanasan bagian-bagian struktur tanpa izin tertulis dari pengawas.

1. PENERANGAN DAN KOTAK – KONTAK

BAHAN DAN PERALATAN

a. Lampu dan Armature

Lampu dan Armature harus sesuai yang dimaksud seperti dalam gambar detail elektrikal.

- Semua armature lampu yang terbuat dari bahan metal harus mempunyai terminal pembumian.

- Semua lampu fluorescent dan lampu discharge perlu dikompensasi dengan kapasitor karena tidak dipenuhi dengan capasitor bank.

- Refelektor harus mempunyai pemantul yang baik.

- Box tempat ballast, starter dan terminal block harus cukup besar dan dibuat sedemikian rupa sehingga panas yang ditimbulkan tidak mengganggu kelangsungan kerja dan imur teknis komponen lampu. Ventilasi dalam box harus cukup.

- Ballast harus dari satu merk setaraf dengan Phillips, Nais, Atco atau Schwabe.

- Tabung lampu fluorescent harus dari merk Phillips, type TLD nomor 54.

- Armature lampu pijar terdiri dari dudukan dan reflektor.

- Armature lampu harus dari merk Artolite, Metosu, Indalux. b. Pengetesan

Test penyalaan dilaksanakan setelah instalasi terpasang. Pada test penyalaan ini akan diuji mutu instalasi.

c. Jarinan instalasi

Proses pemasangan jaringan dengan menggunakan kabel tanah mengikuti ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

1. Pemasangan kabel tanah di dalam tanah harus dilakukan dengan cara sedemikian rupa sehingga kabel tersebut terhindar dari kerusakan mekanis dan kimiawi yang mungkin timbul ada tempat dimana kabel tanah tersebut terpasang.

2. Pelaksanaan penanaman kabel yang tidak dapat memenuhi kedalam 1.20 meter, maka penanaman kabelnya dilakukan sebagai berikut :

Minimum 0.80 meter di bawah permukaan tanah pada jalan-jalan yang dilewati kendaraan.

Minimum 0.60 meter di bawah permukaan tanah pada jalan-jalan yang tidak dilewati kendaraan (pendestrian).

Kabel tanah harus diletakan pada pasir atau tanah halus, galian tanah tersebut harus stabil, kuat dan rata dengan ketentuan tebal lapisan pasir atau tanah halus tersebut tidak lebih dari 10 cm di sekeliling kabel tanah tersebut.

Pada bagian atas pasir urug halus dipasang beton cetak pelindung kabel dengan ukuran 40 cm x 20 cm x tebal 7 cm atau sesuai gambar perencanaan.

Pada kondisi dimana terdapat kabel PLN tegangan menengah atau tinggi dan kabel telekomunikasi maka kabel tanah harus ditempatkan di atas kabel PLN (jarak 30 cm) dan kabel telekomunikasi (jarak 3 cm) .

Pada persilangan dimana terdapat kabel tanah dan kabel lainnya harus diambil salah satu tindakan pengamanan yang disebutkan dalam ketentuan di bawah ini, kecuali jika salah satu kabel tanah yang bersilang itu terletak dalam satu saluran pasangan batu beton atau semacam itu yang mempunyai tebal dinding sekurang-kurangnya 6 cm.

1. Di atas kabel tanah yang terletak di bawah, harus dipasang tutup pelindung dari lempengan atau pipa beton atau sekurang-kurangnya dari bahan yang tahan lama atau yang sedrajat.

2. Di atas kabel yang terletak di atas, dipasang pipa belah beton atau dari bahan lain yang cukup kuat, tahan lama dan tahan api. Pipa belah ini harus dipasang menjorok keluar sekurang-kurangnya 0.5 meter dari kabel yang terletak di bawah diukur dari sisi luar kabel.

e. Sakelar dinding

Sakelar harus dari satu tipe yaitu untuk pemasangan rata dinding, tipe rocker, mempunyai rating 250 Volt, 10 Amp dari jenis single atau doble gangs atau multiple gangs (grid switches), RCS. Merk yang boleh dipakai hamya Clipsal, Broco, National dan MK.

f. Kotak untuk sakelar dan kotak-kontak

Kotak harus dari bahan baja dengan kedalaman minimal 35 mm. Kotak harus harus mempunyai terminal pentanahan. Sakelar dan kotak-kontak terpasang pada kotak dengan menggunakan batu. Pemasangan dengan cakar yang mengembang tidak diperbolehkan.

g. Kebal instalasi

Pada umumnya kabel instalasi kotak-kontan dan penerangan harus kabel inti tembaga dengan instalasi PVC, satu inti atau lebih (NYY dan NYA). Kabel harus mempunyai penampang minimum 2.5 mm2. kode warna instalasi kabel harus mengikuti ketentuan dalam PUIL sebagai berikut.

- Fasa R,S,T : Merah, kuning, hitam

- Netral : Biru

- Pembumian : Hijau dan kuning

Sambungan kabel harus dibuat baik secara listrik dengan menggunakan konus penyambungan (lasdop) plastik atau konektor lain yang disetujui pengawas. Sambungan kabel hanya boleh dilakukan dalam kotak penyambungan (T-doos). Di dalam pipa tidak boleh ada sambungan kabel. Kabel harus dari merk supreme, Kabelindo, Trank dan Kabel Metal. Lasdop harus dari merk 3M. T&B h, Pipa instalasi pelindung kabel. Pipa instalasi pelindung kabel yang dipakai adalah PVC conduit khusus untuk instalasi listrik. Pipa, elbow, junction box dan kelengkapan lainnya harus sesuai antara satu dan lainnya. Diameter yang dipakai adalah 20 mm dan 25 mm. Pipa fleksibel harus dipasang untuk melindungi kabel antara junction box dan armature lampu. PVC conduit harus dari marek : EGA, Clipsal.

B. PEMASANGAN

Pemasangan lampu-lampu

- Semua fixstur penerangan dan pelengkapan-pelengkapan harus dipasang oleh tukang-tukang yang berpengalaman dengan cara yang harus disetujui oleh pengawas dan seperti yang ditunjukkan dalam gambar.

- Pada waktu diselesaikan pemasangan fixture pemasangan, seluruhnya harus dalam keadaan baik dan siap untuk berkerja dalam kondisi sempurna serta bebas dari semua catatan / kekurangan.

- Pada waktu pemeriksaan akhir semua fixture dan perlengkapan harus siap menyala.

Kecuali tercatat dan dipersyaratkan lain, tinggi pemasangan sakelar adalah 150 cm dari permukaan lantai dan untuk kotak-kontak biasa harus 40 cm dari permukaan lantai. Apa bila ada lebih dari lima sakelar dinding atau kotak-kontak biasa ditempatkan pada lokasi yang sama, maka dua deret kotak-kontak tunggal, ganda atau multi ganda harus dipasang satu diatas yang lain dan titik tengah deretan tersebut harus beda 1.45 cm atas permukaan lantai. Kotak-kontak bisa deket pintu atau jendela harus dipasang 20 cm dari pinggir kusen pada sisi kunci seperti ditunjukan dalam gambar-gambar arsitektur, kecuali ditunjukan lain oleh pengawas.

C. PENGUJIAN

Pengujian seluruh sistem diselenggarakan setelah seluruh pekerjaan selesai. Pengujian sistem terdiri dari :

- Pengujian sambungan-sambungan

- Pengujian tahanan isolasi tiap sirkit

- Pengujian tahanan pembumian

- Pengujian pemberian tegangan

Paling lambat 2 (dua) minggu sebelum pengujian dilaksanakan, Kontraktor harus sudah mengajukan jadwal dan prosedur pengujian kepada pengawas untuk mendapatkan persetujuan. Pengujian harus disaksikan oleh pengawas. Kontraktor harus membuat catatan mengenai hasil pengujian. Segala biaya untuk penyelenggaraan pengujian ditanggung oleh kontraktor. Kontraktor harus melakukan general test penerangan selama 3 x 24 jam.

3. SISTEM TELEPON

LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi penyedia, pemasangan, pengujian, dan pemeliharaan peralatan-peralatan di dawah ini :

a. Box terminal telepon (TTB)

b. Kotak-kontak telepon / outlet telepon c. Kabel dan pipa instalasi telepon d. Pesawat telepon

e. PABX dengan kapasitas 8 saluran f. Pengurusan dan pengujian izin PABX

C. GAMBAR – GAMBAR SESUAI PELAKSANAAN

Kontraktor harus membuat catatan-catatan yang cermat dari pelaksanaan dan penyesuaian di lapangan. Catatan-catatan tersebut harus dituangkan dalam satu set gambar kalkir sebagai gambar sesuai peleksanaan (as built drawing). As built drawing harus segera diserahkan kepada pengawas setelah pekerjaan selesai beserta blue printnya sebanyak 3 set.

D. STANDAR DAN PERATURAN

Seluruh pekerjaan instalasi telepon harus dilaksanakan mengikuti standar CCITT dan PT. TELKOM. Selain itu harus ditaati pula peraturan hukum setempat yang ada hubungannya dengan pekerjaan tersebut di atas.

E. BAHAN-BAHAN, PERALATAN DAN TENAGA PELAKSANA

Bahan-bahan dan peralatan yang akan dipasang harus dalam keadaan baru dan baik sesuai dengan yang dimaksud.Contoh bahan, brosur dan gambar kerja (shop drawing) harus diserahkan kepada pengawas 2 (dua) minggu sebelum pemasangan. Kontraktor harus menempatkan secara penuh (full time) seorang koordinator yang ahli dibidangnya, berpengalaman dalam pekerjaan yang serupa dan dapat sepenuhnya mewakili kontraktor. Curriculum Vitae petugas tersebut harus diserahkan kepada konsultan pengawas seminggu sebelum yang bersangkutan memulai tugasnya. Tenaga pelaksanaan dipilih hanya yang sudah berpengalaman dan mampu menangani pekerjaan ini secara aman, kuat dan rapi.

PABX

Kapasitas PABX minimal 16 sambungan. Merk PABX harus Panaconik, Alcatel, National, Ericcson. Simen.

B. Pesawat telepon

Pesawat telepon yang dipakai harus dari jenis digital, tipe meja dan dari jenis pushbutton dialing yang disetujui PT. TELKOM.

C. Kotak-kontak telepon

Kotak-kontak dibuat rata dinding, tersebut dari bahan baja yang dilapisi anti karat. Kotak-kontak telepon yang diperbolehkan adalah dari merk : Clipsal, National, Berker dan KM.

D. Kabel

Kabel telepon harus dari jenis pasangan dalam berinsulasi PVC, diameter konduktor 0.6 mm, kapasitas 2 pair. Untuk jenis pasangan luar (under ground) berinsulasi galvanized Steei type Armoured and Polyethylene Sheated, konduktor 0.6 mm, kapasitas 60 pair.

Dalam dokumen LPSE Kabupaten Boyolali D BPMPPT DPU CK (Halaman 196-200)