• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Bangunan dan Fasilitas

1. Bangunan Ruang Produksi

Bangunan ruang produksi UKM “Intip Buntel” memiliki dua ruang produksi. Ruang pertama sudah bangunan permanen, ruang kedua bangunan semi permanen, ruang produksi tidak begitu besar hanya sekitar 20 m2. Bangunan UKM “Intip Buntel” tidak menjadi satu dengan rumah pemilik namun tempatnya bersebelahan (menempel) dengan rumah pemilik.

a. Desain dan Tata Letak 1) Evaluasi

Desain dan tata letak bangunan UKM memiliki beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu UKM. Desain dan tata letak bangunan UKM “Intip Buntel” ada yang belum sesuai persyaratan CPPB-IRT (2012) yaitu kontruksi ruang produksi tidak tahan lama. Persyaratan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.2 Tabel 4.2 Persyaratan Desain dan Tata Letak CPPB-IRT (2012)

No. Persyaratan CPPB-IRT Sesuai Tidak

Sesuai 1. Ruang produksi sebaiknya tidak digunakan

untuk memproduksi produk non pangan.

2. Ruang produksi sebaiknya terbuat dari

kontruksi yang yang tahan lama

FINAL

commit to user

41

No. Persyaratan CPPB-IRT Sesuai Tidak

Sesuai 3. Seharusnya mudah dibersihkan dan mudah

untuk dipelihara, yang meliputi dinding, atap, lantai, jendela, langit-langit, lubang angin, pintu, penggunaan bahan gelas dan permukaan tempat kerja

Desain dan tata letak bangunan UKM “Intip Buntel” belum tertata dengan baik. Contohnya seperti tempat pengeringan berada didepan ruang produksi yang jaraknya dekat dengan jalan, hal ini mungkinkan debu menempel pada intip dan belum ada wastafel pada ruang produksi. Berikut desain tata letak sebelum dilakukan perbaikan dapat dilihat pada Gambar 4.3

U

Keterangan:

1. Tempat mencuci beras 2. Tempat menanak nasi 3. Tempat menjemur intip 4. Tempat menggoreng intip

5. Tempat memberi varian rasa dan packing a. Tempat penyimpanan peralatan produksi b. Tempat penyimpanan peralatan produksi c. Tempat penyimpanan bahan dan intip

d. Tempat penyimpanan sementara produk intip buntel Gambar 4.3 Tata Letak UKM “Intip Buntel” (1:100)

(Sumber : Dokumentasi Penelitian) 3

2 2

a b

d c

FINAL

commit to user

42 2) Konsep CPPB

Ruang produksi UKM “Intip Buntel” ada 2, yaitu ruang utama dan ruang untuk menggoreng. Kontruksi ruang untuk menggoreng hanya dibangun semi permanen menggunakan dinding seng seperti pada Gambar 4.4. Berdasarkan BPOM (2012) Sebaiknya ruang menggoreng dibangun dengan dinding permanen sama seperti ruang produksi utama. Untuk perbaikan maka dinding semi permanen dirubah menjadi dinding permanen yang terbuat dari batu bata dan semen.

Gambar 4.4 Dinding semi permanen

Desain dan tata letak yang telah diperbaiki yaitu pemindahan tempat pengeringan yang sebelumnya ada di depan ruang produksi dipindah menjadi di halaman tengah sehingga meminimalisir debu yang menempel pada intip. Ruang produksi juga ditambahkan wastafel. Dan dinding untuk ruang produksi dirubah dijadikan permanen sama seperti dinding ruang utama produksi.

U

Gambar 4.5 Layout yang Sesuai Dengan CPPB

2 2

b d c

FINAL

commit to user

43 Keterangan:

1. Tempat mencuci beras 2. Tempat menanak nasi 3. Tempat menjemur intip 4. Tempat menggoreng intip

5. Tempat memberi varian rasa dan packing a. Tempat penyimpanan peralatan produksi b. Tempat penyimpanan peralatan produksi c. Tempat penyimpanan bahan dan intip

d. Tempat penyimpanan sementara produk intip buntel e. Wastafel

b. Lantai 1) Evaluasi

Lantai di setiap ruang UKM “Intip Buntel” sudah sesuai dengan persyaratan lantai menurut CPPB-IRT (2012) dapat dilihat pada Tabel 4.3 yaitu menggunakan lantai berupa keramik putih yang kuat, kedap air, halus namun tidak licin dan rata.

Pembersihan lantai ruang produksi seperti menyapu dan mengepel dilakukan sebelum dan sesudah produksi dengan menggunakan pembersih lantai. Sehingga keadaan lantai keramik di UKM ini selalu dalam keadaan bersih.

Tabel 4.3 Persyaratan Lantai CPPB-IRT (2012)

No. Persyaratan CPPB-IRT Sesuai Tidak Sesuai 1. Bahan pembuat lantai sebaiknya

terbuat dari bahan yang kedap air, halus, kuat, tidak licin, rata, memudahkan untuk mengalirkan air sehingga air tidak menggenang.

2. Lantai seharusnya selalu bersih dari debu, lendir maupun dari kotoran lainnya

FINAL

commit to user

44

Lantai ruang produksi dapat dilihat seperti pada Gambar 4.6

2) Konsep CPPB

Lantai UKM “Intip Buntel” sudah sesuai dengan Tabel 4.3 yaitu terbuat dari keramik berwarna putih yang halus, kuat, mudah untuk mengalirkan air dan kedap air. Lantai selalu dibersihkan setiap hari oleh karyawan UKM. Pembersihan lantai meliputi menyapu dan mengepel yang dilakukan sebelum dan sesudah proses produksi intip buntel.

c. Dinding 1) Evaluasi

Dinding ruang produksi ada 2 macam yang digunakan oleh UKM “Intip Buntel” yaitu dinding permanen yang dapat dilihat pada Gambar 4.7 dan dinding semi permanen yang dapat dilihat pada Gambar 4.8. Dinding permanen terbuat dari bata semen dan dicat dengan warna putih (terang), permukaan pada dinding halus, tidak mengelupas, kedap air, tahan lama dan mudah untuk dibersihkan. Namun pada ruang penggorengan belum sesuai dengan persyaratan dinding CPPB-IRT (2012) pada Tabel 4.4 yaitu masih menggunakan dinding semi permanen yang terbuat dari seng dan kayu. Hal ini dapat menjadi kontaminan berupa serpihan kayu dan kontaminasi logam. Seng yang berkarat apabila

Gambar 4.6 Lantai Produksi UKM “Intip Buntel”

(Sumber : Dokumentasi Penelitian)

FINAL

commit to user

45

tercampur dengan produk pangan dan dikonsumsi oleh konsumen dapat membahayakan kesehatan.

Tabel 4.4 Persyaratan Dinding CPPB-IRT (2012)

No. Persyaratan CPPB-IRT Sesuai Tidak

Sesuai 1. Bahan pemisah ruang atau biasa

disebut dinding sebaiknya kedap air, halus, kuat, tahan lama, rata, berwarna terang dan tidak mudah mengelupas.

2. Dinding seharusnya selalu bersih baik dari debu maupun kotoran.

3. Untuk menjaga kebersihan maka

seharusnya dinding mudah untuk dilakukan pembersihan

2) Konsep CPPB

Dinding semi permanen UKM “Intip Buntel” terbuat dari seng sehingga kurang kuat untuk jangka panjang. Sebaiknya dinding diganti dengan dinding yag terbuat dari batu bata dan semen seperti dinding pada ruang utama. Dinding pada ruang utama sudah sesuai dengan persyaratan BPOM (2012) yaitu tahan lama, kuat, rata, berwarna terang dan bersih. Pembersihan dinding dilakukan seminggu sekali oleh karyawan UKM.

d. Langit-langit 1) Evaluasi

Gambar 4.7 Dinding Permanen

(Sumber : Dokumentasi Penelitian)

Gambar 4.8 Dinding Semi Permanen

FINAL

commit to user

46

Langit-langit UKM “Intip Buntel” hanya atap asbes bergelombang yang disusun pada kayu. Atap asbes mengakibatkan debu mudah masuk kedalam ruang produksi lewat sela-sela asbes dan debu mudah menumpuk disela-sela asbes dan kayu.

Pembersihan debupun lebih sulit karena desain asbes yang bergelombang (tidak rata). Asbes yang digunakan tidak berwarna terang. Penggunaan asbes sebagai langit-langit membuat ruangan menjadi lebih panas, namun pemilik UKM “Intip Buntel”

mengakalinya dengan memasang air cooler dan memasang beberapa ventilasi agar di dalam ruang produksi tidah panas.

Langit-langit UKM “Intip Buntel” dapat dilihat pada Gambar 4.9

Langit-langit pada ruang produksi UKM belum sesuai dengan persyaratan langit-langit CPPB-IRT (2012) pada Tabel 4.5 Tabel 4.5 Persyaratan Langit-Langit CPPB-IRT (2012)

No. Persyaratan CPPB-IRT Sesuai Tidak Sesuai 1. Bahan pembuat langit-langit

sebaiknya bahan yang tahan lama, kedap air, tidak mudah mengelupas dan tidak mudah bocor.

2. Permukaan dari langit-langit sebaiknya berwarna terang, rata, tidak menyerap air dan lapisi dengan cat yang tahan terhadap panas.

Gambar 4.9 Langit-Langit Produksi UKM “Intip Buntel”

(Sumber : Dokumentasi Penelitian)

FINAL

commit to user

47

No. Persyaratan CPPB-IRT Sesuai Tidak Sesuai 3. Langit-langit sebaiknya didesain

agar mencegah penumpukan debu, pengelupasan, tumbuh jamur dan sarang hama.

4. Langit-langit seharusnya bersih dari debu dan sarang laba-laba

2) Konsep CPPB

Langit-langit UKM “Intip Buntel” hanya atap asbes yang disusun diatas kayu. Kondisi seperti ini memungkinkan ada penumpukan debu pada sela-sela kayu dan atap karena bentuk asbes yang bergelombang atau tidak rata. Warna asbes tidak terang sehingga apabila ada debu tidak terlihat. Sebaiknya pemilik UKM memasang langit-langit berua plafon yang berwarna terang serta terbuat dari bahan fiber, sehingga dapat tahan air, kuat, ringan dan relatif murah. Pemasangan plafon akan mencegah debu masuk kedalam ruang produksi.

e. Pintu

1) Evaluasi

Pintu pada UKM “Intip Buntel” terbuat dari bahan kayu berwarna coklat. Pintu yang digunakan UKM “Intip Buntel”

bertipe membuka kearah dalam ruang produksi yang mengakibatkan debu dari luar banyak yang masuk ke ruang produksi. Pintu UKM “Intip Buntel” selalu dalam keadaan terbuka dan belum dipasangi kasa sehingga debu dapat dengan mudah masuk kedalam ruang produksi. Pintu UKM “Intip Buntel” belum sesuai dengan persyaratan pintu CPPB-IRT (2012) yang dapat dilihat pada Tabel 4.6

FINAL

commit to user

48

Tabel 4.6 Persyaratan Pintu CPPB-IRT (2012)

No. Persyaratan CPPB-IRT Sesuai Tidak Sesuai 1. Bahan pembuat pintu sebaiknya

terbuat dari bahan

yang kuat, rata, tidak mudah rusak,

halus, memiliki warna yang terang.

2. Seharusnya pintu dipasang pintu kasa yang mudah untuk dilepas agar memudahkan proses pembersihan.

3. Arah membuka pintu seharusnya dibuat ke luar maupun kesamping hal ini agar debu tidak terbawa masuk ke dalam ruang produksi.

4. Pintu ruang produksi termasuk pintu kasa seharusnya selalu dalam keadaan tertutup dan mudah untuk ditutup

Kenampakan pintu UKM “Intip Buntel” dapat dilihat pada Gambar 4.10

Gambar 4.10 Pintu UKM “Intip Buntel”

(Sumber : Dokumentasi Penelitian) 2) Konsep CPPB

Pintu UKM arahnya membuka kedalam. Sebaiknya pintu dibuat dengan desain membuka kearah samping dan dipasang pintu kasa agar meminimalkan debu yang masuk keruang produksi.

FINAL

commit to user

49

Keadaan pintu selalu dibuka oleh karyawan, sebaiknya pintu selalu dalam keadaan tertutup agar ruang produksi bersih dari debu.

f. Jendela 1) Evaluasi

Jendela pada UKM “Intip Buntel” sudah terdapat 2 jendela disisi kanan dan kiri yang terbuat dari kayu dan kaca gelap seperti pada Gambar 4.11. Adanya 2 jendela ini membuat ruang produksi mendapatkan cahaya yang cukup dan sirkulasi udara lancar.

Biasanya jendela oleh karyawan dibuka sedikit sehingga tetap ada pergantian udara namun debu yang masuk tidak terlalu banyak.

Namun jendela UKM belum sesuai dengan persyaratan jendela CPPB-IRT (2012) karena belum dipasangi kasa, Persyaratan Jendela CPPB-IRT (2012) lainnya dapa dilihat pada Tabel 4.7 Tabel 4.7 Persyaratan Jendela CPPB-IRT (2012)

No. Persyaratan CPPB-IRT Sesuai Tidak Sesuai 1. Bahan jendela sebaiknya dapat

tahan lama, tidak mudah rusak dan kuat

2. Jendela sabaiknya memiliki permukaan yang rata, berwarna terang, halus serta mudah untuk dibersihkan.

3. Seharusnya jendela dilengkapi dengan kasa agar mencegah debu atau serangga masuk dan mudah untuk dilepas agar memudahkan proses pembersihan.

4. Desain jendela harus dapat

mencegah terjadinya

penumpukan debu

FINAL

commit to user

50

Gambar 4.11 Jendela UKM “Intip Buntel”

(Sumber : Dokumentasi Penelitian) 2) Konsep CPPB

Jendela pada UKM “Intip Buntel” sudah tersedia ada 2 jendelan disisi kanan dan kiri sehingga ruang produksi mendapat cahaya yang cukup dan sirkulasi udara lancar. Namun sebaiknya pada jendela dipasang kasa agar debu maupun serangga tidak dapat masuk kedalam ruang produksi.

g. Lubang Angin atau Ventilasi 1) Evaluasi

Bangunan ruang produksi memiliki lubang angin yang sudah dilapisi kasa sehingga dapat meminimalisir debu dan dapat mencegah serangga masuk ke dalam ruang produksi. Terdapat 16 lubang angin berukuran kecil. Untuk membantu pertukaran udara UKM “Intip Buntel” juga menyediakan air cooler agar ruang produksi tidak panas. Keadaan lubang angin tidak terdapat sarang laba-laba. Ventilasi UKM sudah sesuai dengan persyaratan ventilasi CPPB-IRT (2012) pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8 Persyaratan Lubang Angin atau Ventilasi CPPB-IRT (2012)

No. Persyaratan CPPB-IRT Sesuai Tidak Sesuai 1. Lubang angin atau biasa disebut

ventilasi seharusnya cukup agar

FINAL

commit to user

51

No. Persyaratan CPPB-IRT Sesuai Tidak Sesuai ruang produksi selalu mendapat

udara segar dan dapat untuk menghilangkan gas, asap, uap, panas selama proses produksi dan bau 2. Keadaan ventilasi seharusnya selalu

dalam keadaan bersih, tidak terdapat sarang laba-laba dan tidak terdapat debu

3. Ventilasi harusnya dipasangi kasa sehingga sehingga mencegah serangga atau kotoran masuk kedalam ruang produksi

4. Kasa yang dipasang pada ventilasi seharusnya mudah untuk dilepas agar memudahkan proses pembersihan

Gambar 4.12 Ventilasi UKM “Intip Buntel”

(Sumber : Dokumentasi Penelitian) 2) Konsep CPPB

Ventilasi UKM “Intip Buntel” sudah sesuai dengan persyaratan ventilasi CPPB-IRT (2012), untuk perbaikan yaitu ventilasi dibersihkan dari debu dan sarang laba-laba setiap seminggu sekali.

h. Permukaan Tempat Kerja 1) Evaluasi

Permukaan tempat kerja UKM “Intip Buntel” terbuat dari wadah pengering dan saringan yang terbuat dari bahan stainless steel dan nampan dari bahan plastik seperti pada Gambar 4.13.

FINAL

commit to user

52

Pembersihan dilakukan dengan sabun pembersih khusus. Kondisi permukaan tempat kerja halus, tidak rusak maupun berlubang, mudah dibersihkan dan tahan lama sesuai dengan persyaratan permukaan tempat kerja CPPB-IRT (2012) dapat dilihat pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9 Persyaratan Permukaan Tempat Kerja CPPB-IRT (2012)

No. Persyaratan CPPB-IRT Sesuai Tidak

Sesuai 1. Permukaan tempat kerja harus

tahan lama, mudah untuk dibersihkan serta disanitasi dan kondisinya baik karena permukaan tempat kerja langsung bersentuhan atau kontak dengan bahan pangan.

2. Bahan permukaan tempat kerja harus terbuat dari bahan yang kedap air, tidak bereaksi dengan bahan pangan, desinfektan serta detergen dan halus

Gambar 4.13 Permukaan tempat Gambar 4.14 Permukaan tempat kerja dari plastik dari stainless steel

(Sumber : Dokumentasi Penelitian) 2) Konsep CPPB

Permukaan tempat kerja UKM “Intip Buntel” sudah sesuai dengan persyaratan permukaan tempat kerja CPPB-IRT (2012) yaitu terbuat dari bahan yang tahan lama, kedap air tidak bereaksi dan halus.

i. Penggunaan Bahan Gelas 1) Evaluasi

FINAL

commit to user

53

UKM “Intip Buntel” tidak menggunakan wadah maupun peralatan yang terbuat dari gelas.

Tabel 4.10 Persyaratan Penggunaan Bahan Gelas CPPB-IRT (2012)

No. Persyaratan CPPB-IRT Sesua

i

Tidak Sesuai 1. Penggunaan bahan gelas seharusnya

dilakukan pencegahan agar tidak terjadi kontamiasi bahaya fisik

- -

2) Konsep CPPB

UKM “Intip Buntel” tidak menggunakan peralatan atau wadah yang terbuat dari bahan gelas.

2. Fasilitas

a. Kelengkapan Ruang Produksi 1) Evaluasi

Sumber penerangan pada UKM “Intip Buntel” cukup memadai yaitu sudah ada satu buah lampu untuk menerangi ruang produksi. Namun kelengkapan ruang produksi belum sesuai dengan persyaratan karena belum ada wastafel. Persyaratan kelengkapan ruang produksi dapat dilihat pada Tabel 4.11.

Tabel 4.11 Persyaratan Kelengkapan Ruang Produksi CPPB-IRT (2012)

No. Persyaratan CPPB-IRT Sesuai Tidak Sesuai 1. Ruang produksi sebaiknya memiliki

penerangan yang cukup agar karyawan dapat teliti saat mengerjakan tugasnya

2. Fasilitas tempat mencuci tangan seharusnya ada didalam ruang produksi dan dilengkapi dengan sabun serta pengering. Dan keadaan tempat mencuci tangan selalu bersih

FINAL

commit to user

54

Gambar 4.15 Penerangan di UKM “Intip Buntel”

2) Konsep CPPB

Kelengkapan ruang produksi UKM “Intip Buntel” belum sesuai dengan persyaratan kelengkapan ruang produksi CPPB-IRT (2012). Pada ruang produksi UKM “Intip Buntel” belum terdapat wastafel. Untuk perbaikan sebaiknya diadakan 2 wastafel khusus untuk karyawan menjaga kebersihan dan dilengkapi dengan sabun cuci tangan serta pengering.

b. Tempat Penyimpanan 1) Evaluasi

Di UKM “Intip Buntel” tempat penyimpanan bahan baku dan produk jadi masih dalam ruang yang sama namun penyimpanan bahan baku dan produk akhir berbeda rak. Bahan baku utama intip yaitu beras, disimpan dalam toples khusus pangan sehingga aman dari debu maupun serangga. Untuk bahan lainnya diletakan pada rak khusus bahan baku. Untuk intip yang belum diberi varian rasa disimpan dalam plastik yang diikat rapat dan diwadahi didalam box. Produk akhir disimpan dalam kemasan dan ditata dirak penyimpanan produk akhir dengan sistem FEFO (First End First Out). Tempat penyimpanan produk akhir di UKM “Intip Buntel” sudah sesuai dengan persyaratan pada CPPB-IRT (2012), Persyaratan tempat penyimpanan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.12

FINAL

commit to user

55

Tabel 4.12 Persyaratan Tempat Penyimpanan CPPB-IRT (2012) No. Persyaratan CPPB-IRT Sesuai Tidak

Sesuai 1. Bahan pangan seperti bumbu

dan bahan tambahan pangan atau BTP harus disimpan dengan tempat yang terpisah dari produk akhir.

2. Bahan bukan pangan seperti bahan pencuci, pelumas dan oli harus disimpan ditempat yang khusus

3. Tempat penyimpanan bahan-bahan harus berbas dari hama misalnya binatang pengerat, hama atau mikroba, terdapat sirkulasi udara dan harus mudah untuk dibersihkan

Gambar 4.16 Rak Penyimpanan Gambar 4.17 Rak Tempat

produk akhir Bahan

(Sumber : Dokumentasi Penelitian) 2) Konsep CPPB

Tempat penyimpanan bahan baku dan produk jadi masih dalam ruang yang sama hanya saja berbeda rak. Bahan untuk membuat intip sudah disimpan dengan metode FIFO (First In First Out) dan produk jadi disimpan dengan sistem FEFO (First Expired First Out).

FINAL

commit to user

56 C. Peralatan Produksi

1. Persyaratan Bahan Peralatan Produksi a) Evaluasi

Peralatan yang digunakan UKM ”Intip Buntel” untuk memproduksi intip buntel coklat yaitu ada yang terbuat dari stainless steel (saringan dan wadah pengering) dan plastik food grade (nampan dan toples). Kuas sintetis yang dipakai dalam proses pengolesan cokelat pun khusus kuas yang aman untuk produksi pangan. Stainless steel bersifat tidak mudah korosif karena ada lapisan pasif kromum oksida, lapisan ini akan mencegah korosi lebih lanjut. Dari sifatnya yang tahan terhadap air dan udara membuat alat-alat dari stainless steel tidak membutuhkan perawatan yang rumit (Sumarji, 2011). Bahan peralatan produksi telah sesuai dengan persyaratan CPPB-IRT, persyaratan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.13

Tabel 4.13 Persyaratan Bahan Peralatan Produksi CPPB-IRT (2012) No

.

Persyaratan CPPB-IRT Sesuai Tidak

Sesuai 1. Peralatan untuk produksi sebaiknya barasal

dari bahan yang tahan lama, tidak beracun kuat, mudah untuk dibongkar pasang kembali, mudah untuk dibersihkan dan memudahkan dalam pengendalian hama

2. Permuakaan peralatan yang kontak langsung dengan pangan harus halus, tidak mengelupas, tidak berlubang, kedap terhadap air dan tidak berkarat.

3. Peralatan yang digunakan harus tidak mengakibatkan pencemaran pada produk pangan baik oleh minyak pelumas, jasad renik, bahan bakar, bahan logam yang terlepas dari peralatan, serta bahan lainnya yang mengakibatkan bahaya, serta zat kontak pangan kemasan ke pangan yang mengakibatkan adanya bahaya

FINAL

commit to user

57

Gambar 4.18 Peralatan Berbahan Gambar 4.19 Peralatan Berbahan

Plastik Stainless Steel

(Sumber : Dokumentasi Penelitian) b) Konsep CPPB

Peralatan yang digunakan UKM ”Intip Buntel” untuk memproduksi intip buntel coklat sudah sesuai dengan persyaratan bahan peralatan produksi CPPB-IRT (2012). Peralatan yang terbuat dari stainless steel tahan lama dan tidak mudah berkarat. Peralatan yang terbuat dari plastik halus dan tidak mengelupas.

2. Tata Letak a) Evaluasi

Peletakan peralatan produksi belum diletakkan sesuai dengan urutan proses seperti pada Gambar 4.20. Namun peralatan produksi sudah disimpan ditempat yang bersih. Peletakkan peralatan sesuai urutan produksi memiliki fungsi yaitu menjadi langkah penting untuk mengefisienkan atau memperlancar proses produksi (Arifianti, 2016).

Tata letak peralatan belum sesuai dengan persyaratan CPPB-IRT, Persyaratan tata letak dapat dilihat pada Tabel 4.14

Tabel 4.14 Persyaratan Tata Letak CPPB-IRT (2012)

No. Persyaratan CPPB-IRT Sesuai Tidak

Sesuai 1. Peletakan peralatan produksi sebaiknya

ditata sesuai dengan urutan proses produksi agar memudahkan bekerja secara hygiene dan tata letak perlatan juga sebaiknya memudahkan dalam pembersihan serta mencegah adanya kontaminasi silang

FINAL

commit to user

58

Gambar 4.20 Tata Letak Peralatan (Sumber : Dokumentasi Penelitian) b) Konsep CPPB

Sebaiknya peralatan seperti timbangan analitik dan sealer kemasan diletakkan ditempat rak khusus peralatan produksi. Dan sebaiknya ditata sesuai urutan tahap pembuatan intip buntel agar lebih efisien. Seperti pendapat Arifianti (2016) penentuan tata letak merupakan suatu langkah penting untuk mengefisienkan atau memperlancar proses produksi.

3. Bahan Perlengkapan dan Alat Ukur atau Timbangan a) Evaluasi

Bahan perlengkapan produksi di UKM “Intip Buntel” terbuat dari stainless steel sehingga tidak mudah berkarat seperti saringan, sutil, serok, dan panci. Timbangan yang digunakan oleh UKM “Intip Buntel” sudah menggunakan timbangan analitik sehingga untuk menimbang intip hasilnya lebih akurat dari pada timbangan biasa dapat dilihat pada Gambar 4.21. Timbangan analitik ini sebelum digunakan dicek terlebih dahulu kebersihannya dan selalu dipastikan display angkanya nol. Alat ukur atau timbangan telah sesuai dengan persyaratan CPPB-IRT, persyaratan bahan perlengkapan dan alat ukur atau timbangan dapat dilihat pada Tabel 4.15

FINAL

commit to user

59

Gambar 4.21 Timbangan Analitik (Sumber : Dokumentasi Penelitian)

Tabel 4.15 Persyaratan Bahan Perlengkapan dan Alat Ukur atau Timbangan CPPB-IRT (2012)

No. Persyaratan CPPB-IRT Sesuai Tidak

Sesuai 1. Perlengkapan peralatan yang

terbuat dari bahan kayu seharusnya dipastikan cara dalam membersihkannya agar menjamin sanitasi

2. Alat ukur atau timbangan keakuratannya seharusnya selalu

dipastikan tepat. Terutamanya alat ukur atau timbangan yang digunakan untuk bahan tambahan pangan

b) Konsep CPPB

Timbangan yang digunakan oleh UKM “Intip Buntel” sudah menggunakan timbangan analitik sehingga lebih akurat dari pada timbangan biasa. Timbangan analitik ini sebelum digunakan dicek terlebih dahulu kebersihannya dan selalu dipastikan display angkanya nol. Sebaiknya secara berkala minimal 1 minggu sekali timbangan analitik dilakukan kalibrasi untuk memastikan keakuratan dan konsistensi alat ukur.

4. Pengawasan dan Pemantauan Peralatan Produksi

FINAL

commit to user

60 a) Evaluasi

Peralatan produksi di UKM ”Intip Buntel” selalu dijaga kebersihannya agar tidak mengkontaminasi produk jadi.

Penempatannya juga sudah disediakan dan dikelompokkan sesuai fungsinya. Untuk menjaga kebersihan peralatan dicuci dengan sabun pencuci dan air bersih. Sebelum peralatan digunakan selalu diperiksa terlebih dahulu kebersihannya. Pemantauan dan pemeliharaan

Penempatannya juga sudah disediakan dan dikelompokkan sesuai fungsinya. Untuk menjaga kebersihan peralatan dicuci dengan sabun pencuci dan air bersih. Sebelum peralatan digunakan selalu diperiksa terlebih dahulu kebersihannya. Pemantauan dan pemeliharaan

Dokumen terkait