• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

P. Pelatihan Karyawan

Pemilik UKM pernah mengikuti penyuluhan Cara Produksi Pangan yang Baik untuk Industri Rumah Tangga (CPPB-IRT). Pemilik mengajari karyawan tentang CPPB-IRT. Sehingga penerapan CPPB-IRT dapat diterapkan oleh pemilik dan karyawan

Tabel 4.81 Persyaratan Pelatihan Karyawan CPPB-IRT (2012)

No. Persyaratan CPPB-IRT Sesuai Tidak

Sesuai 1. Pemilik UKM harus sudah pernah mengikuti

penyuluhan tentang Cara Produksi Pangan yang Baik untuk Industri Rumah Tangga (CPPB-IRT)

2. Pemilik juga harus dapat menerapkan dan mengajarkan pada karyawan tentang pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari saat penyuluhan cara produksi pangan yang baik untuk industri rumah tangga

2. Konsep CPPB

Berdasarkan konsep CPPB, pemilik UKM “Intip Buntel” telah mengikuti pelatihan CPPB-IRT agar sanitasi beserta mutu produk terjamin. Caranya dengan mengajari karyawan bagian produksi tata cara agar sanitasi dan mutu terjamin sehingga produk yang dihasilkan bermutu dan aman untuk dikonsumsi.

FINAL

commit to user

130 BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari pelaksanaan Praktik Quality Control “Konsep Cara Pengolahan Pangan yang Baik (CPPB) Pada Pembuatan Intip buntel coklat UKM “Intip Buntel” adalah:

 Tahapan proses membuat intip buntel cokelat yaitu pencucian beras, penanakan nasi, pengeringan intip pertama, pengasinan intip, pengeringan intip kedua, penggorengan intip, penirisan intip, pengolesan cokelat leleh, penaburan campuran bubuk cokelat dan gula halus, dan pengemasan.

 Kosep CPPB telah diterapkan sebesar 85%, hal tersebut bisa dilihat dari kebersihan, keadaan dan kelayakan ruang produksi, lingkungan, karyawan, peralatan dan tempat penyimpanan yang selalu dijaga.

 Pada setiap point CPPB telah diusulkan konsep CPPB yang benar sehingga dapat menjadi saran masukkan untuk UKM

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan secara keseluruhan, disarankan untuk dilakukan perancangan konsep CPPB yaitu:

 Proses penjemuran sebaiknya menggunakan cabinet dryer agar lebih efisien.

 Mengganti koran dengan kertas minyak foodgrade untuk meniriskan intip

 Ruang produksi dipasangi plafon agar mengurangi debu yang masuk

 Karyawan pada bagian proses sebaiknya melepas aksesoris sebelum melakukan proses produksi

 Mengadakan wastafel diruang produksi agar memudahkan karyawan dalam memelihara higiene

FINAL

commit to user

131

DAFTAR PUSTAKA

Arifianti. 2016. Analisis Tata Letak Dalam Perspektif Ritel. Jurnal Adbispreneur 1(3): 251-258

Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2012. Cara Produksi Pangan yang Baik untuk Industri Rumah Tangga. Peraturan Kepala BPOM RI Nomor HK.03.1.23.04.12.2206, Jakarta.

Badan Standarisasi Nasional. 1992. Bawang Putih. SNI 01-3160-1992.

Badan Standarisasi Nasional. 1996. Kerupuk Beras. SNI 01-4307-1996.

Badan Standarisasi Nasional. 2002. Minyak Goreng. SNI 01-3741-2002.

Badan Standarisasi Nasional. 2006. Air Minum Dalam Kemasan. SNI 01-3553-2006.

Badan Standarisasi Nasional. 2008. Beras. SNI 6128:2008.

Badan Standarisasi Nasional. 2014. Coklat Dan Produk Coklat. SNI 7934:2014.

Badan Standarisasi Nasional. 2015. Beras. SNI 6128:2015.

Badan Standarisasi Nasional. 1992. Analisa Angka Lempeng Total. SNI SNI 01-2897-1992.

Badan Standarisasi Nasional. 1992. Bawang Putih. SNI 01-3160-1992

Badan Standarisasi Nasional. 2000. Garam Konsumsi Beryodium. SNI 01-3556-2000

Badan Standarisasi Nasional. 2010. Garam Konsumsi Beryodium. SNI 3556:2010.

Badan Standarisasi Nasional. 2010. Gula Kristal Bagian 3: Putih. SNI 3140.3:2010.

Coulston and Rachel. 2002. Sugar And Sugars Myths And Realities. Journal of America Dietetis Association 102(3): 351–353.

Durack, Mercedes Alonso-Gomez and Martin G. 2008. Salt A Review of its Role in Food Science and Public Health. Journal Current Nutrition & Food Science 4(4): 290-297.

Engelen. 2018. Analisis Kekerasan, Kadar Air, Warna Dan Sifat Sensori Pada Pembuatan Keripik Daun Kelor. Journal Of Agritech Science 2(1): 10-15 Furqon, A. Q. Achmad., Iffan Maflahah dan Askur Rahman. 2016. Pengaruh Jenis

Pengemas dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Produk Nugget Gembus. Jurnal Agrointek 10(2): 70-75.

FINAL

commit to user

132

Gardjito, Shinta Teviningrum & Swastika. 2018. Kuliner Surakarta Mencipta Rasa Penuh Nuansa. Jakrta: Gramedia.

Hidayat dan Sutrisno. 2018. Alat Pengering Intip Nasi Yang Efisien. Jurnal Litbang Sukowati 1(2): 62 – 69.

Ide. 2008. Dark Chocolate Healing. Jakarta: Gramedia.

Indrati dan Murdijati. 2013. Pendidikan Konsumsi Pangan. Jakarata: Kencana Prenada Media Group.

Irmayanti, Husain Syam Dan Jamaluddin P. 2017. Perubahan Tekstur Kerupuk Berpati Akibat Suhu Dan Lama Penyangraian. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian 3(1): 165-174

Ismayani, Yeni. 2008. Variasi Olahan Cokelat, Candy, Candy Stick, Praline Dan Truffle. Jakarta: Kawan Pustaka

Kiwak, Albert Royke Reo Dan Lita A.D.Y. 2018. Pengujian Tpc, Kadar Air Dan Ph Pada Ikan Kayu Cakalang (Katsuwonus Pelamis) Yang Di Simpan Pada Suhu Ruang. Jurnal Media Teknologi Hasil Perikanan 6(3): 264-269.

Koswara, Sutrisno. 2009. Pengolahan Aneka Kerupuk. http://ebookpangan.com.

[Diakses pada 6 Januari 2019 pukul 13.48 WIB].

Nastiti. 2014. Analisis Pengendalian Kualitas Produk Dengan Metode Statistical Quality Control. Jurnal Dan Proceeding Feb Unsoed 4(1): 414-423

Novianti, Vanny M.A Tiwow Dan Kasmudin. 2017. Analisis Kadar Glukosa Pada Nasi Putih Dan Nasi Jagung Dengan Menggunakan Metode Spektronik 20.

Jurnal Akad. Kim. 6(2): 107-112.

Purwaningsih. 2007. Cara Pembuatan Tahu dan Manfaat Kedelai. Bekasi:

Ganeca Exact.

Purwantana, Bambang., Widodo, M.S dan Radi. 2004. Desain Mesin Peniris Abon Tipe Sentrifugal untuk Meningkatkan Efisiensi, Produktivitas dan Kualitas Pembuatan Abon Skala Industri Rumah Tangga. Pembinaan Industri Kecil Pangan dan Agribisnis. Fakultas Teknologi Pertanian.

Yogyakarta: UGM.

Ramlah. 2016. Karakteristik Mutu Dan Citarasa Cokelat Kaya Polifenol. Jurnal Industri Hasil Perkebunan 11(1): 23-32.

Ristanti, Suprapti dan Dhenok Anggraeni. 2016. Karakteristik Komposisi Asam Lemak Pada Biji Kakao Dari 12 Daerah Di Sulawesi Selatan. Jurnal Industri Hasil Perkebunan 11(1): 15-22

FINAL

commit to user

133

Rorong, Henry Aritonang dan Ferdinan P.R. 2008. Sintesis Metil Ester Asam Lemak Dari Minyak Kelapa Hasil Pemanasan. Jurnal Chem. Prog. 1(1):

9-18

Salmiah, Manjilala dan Wa Salmia. 2015. Mutu Minyak Goreng Pada Pedagang Makanan Gorengan Di Perumnas Toddopuli Kota Makassar. Jurnal Media Gizi Pangan 20(2): 5-10

Selby dan Oona. 2004. Makanan Berkhasiat. Jakarta: Erlangga.

Sudarmadji, S., Haryono dan Suhadi. 1996. Prosedur Analisa untuk Bahan Makanan dan Pertanian. Yogyakarta: Liberty.

Sudarmadji, S., Haryono dan Suhadi. 1997. Prosedur Analisa untuk Bahan Makanan dan Pertanian. Yogyakarta: Liberty.

Sumarji. 2011. Studi Perbandingan Ketahanan Korosi Stainless Steel Tipe Ss 304 Dan Ss 201 Menggunakan Metode U-Bend Test Secara Siklik Dengan Variasi Suhu Dan Ph. Jurnal Rotor 4(1): 1-8.

Suprapti, Lies. 2005. Teknologi Pengolahan Pangan Aneka Olahan Beligu Labu.

Yogyakarta: Kanisius

Suryanti. Dwi Suryaningrum Dan Rosmawaty P. 2014. Aneka Olahan Ikan Bandeng. Jakarta: Penebar Swadaya.

Taufik dan Hermawan. 2018. Karakteristik Fisik Dan Kimiaminyak Goreng Sawit Hasil Proses Penggorengan Dengan Metode Deep-Fat Frying. Jurnal Teknologi 10(2): 123-130.

Tivani, Wilda Amananti dan Purgiyanti. 2018. Uji Angka Lempeng Total (ALT) Pada Jamu Gendong Kunyit Asem Di Beberapa Desa Kecamatan Talang Kabupaten Tegal. Pancasakti Science Education Journal 3(1): 43 – 48 Utama, Zulman. 2015. Budidaya Padi Pada Lahanan Marjinal. Yogyakarta:

Andi.

Waluyo dan Bayu. 2017. Keamanan Pangan Produk Perikanan. Malang: UB Press.

Wardhani. 2018. Gizi Dasar Plus 30 Resep Makanan Lezat Nan Praktis Untuk Pemula. Yogyakarta: Diandra Kreatif.

Wiguna, Aji, Dan Yulianto. 2014. Sifat Mekanik Komposit Cokelat Batang Dengan Filler Biji Mete. Jurnal Mipa 37 (2): 141-145.

FINAL

Dokumen terkait