• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bantuan Hukum Prodeo dan Sidang di Luar Gedung Pengadilan

MAMPU OLEH POSBAKUM DI PERADILAN AGAMA DEPOK

C. Bantuan Hukum Prodeo dan Sidang di Luar Gedung Pengadilan

Dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 (1) menyebutkan bahwa, setiap warga dari bangsa ini berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum. Dalam hal ini negara sebagai penyelenggara proses keadilan berkeharusan menjamin agar masyarakat yang tidak mampu dan awam terhadap hukum memiliki kesempatan yang sama dalam mencari, menemukan, dan menikmati keadilan hukum.17

Masyarakat miskin merupakan komponen bangsa yang mendapatkan hambatan untuk mengakses pengadilan, mengingat keterbatasan mereka dalam hal keuangan, sehingga ketika berperkara mereka berhadapan dengan masalah biaya perkara dan angkos transportasi kendala tersebut mesti

17

Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung Republik Indonesia, Peran Peradilan Agama dalam Pengembangan Access to justice di Indonesia, (T,tp: Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung Republik Indonesia, 2012) , h. 39

direspon secara baik dan diperhatikan, supaya keadilan hukum terasakan dan terjangkau oleh mereka.18

PERMA No. 1 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pemberian Layanan Hukum Bagi Masyarakat Tidak Mampu Di Pengadilan, dalam pasal 4 telah dituliskan bahwa, ruang lingkup layanan hukum bagi masyarakat tidak mampu di pengadilan terdiri dari:19

1. Layanan pembebasan biaya perkara.

2. Penyelenggaraan sidang di luar gedung pengadilan, dan 3. Penyediaaan Posbakum pengadilan.

Negara menanggung proses layanan pembebasan biaya perkara di pengadilan sehingga orang atau sekelompok orang yang tidak mampu secara ekonomi dapat berperkara secara cuma-cuma.20

Beracara secara prodeo yang merupakan salah satu bantuan hukum di pengadilan agama, di mana penggugat atau tergugat yang tidak mampu, dapat mengajukan permohonan berperkara secara prodeo bersama dengan surat gugatan/permohonan, baik secara tertulis atau lisan.21 Pihak yang tidak mampu harus memenuhi persyaratan yang diminta seperti melampirkan

18

Ibid., h. 39. 19

PERMA NO 1 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pemberian Layanan Hukum Bagi Masyarakat Tidak Mampu Di Pengadilan.

20

PERMA NO 1 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pemberian Layanan Hukum Bagi Masyarakat Tidak Mampu Di Pengadilan.

21

Mahkamah Agung RI, Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Pengadilan Buku II (April,1994), h. 74

SKTM yang telah ditandatangani oleh kecamatan dan kelurahan.22artinya surat tersebut telah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang, atau selain SKTM bisa juga menggunakan surat sosial lainnya seperti yang telah dipaparkan sebelumnya.

Proses perkara secara prodeo/ layanan pembebasan biaya perkara di Pengadilan Agama Depok, terbagi menjadi dua yaitu prodeo dari anggaran DIPA dan prodeo murni, perkara prodeo yang dibiayai oleh DIPA dari pemerintah, prodeo tersebut terbatas dari segi anggaran untuk masyarakat pencari keadilan yang tidak mampu, akan tetapi apabila anggaran tersebut telah habis maka Pengadilan Agama Depok akan tetap melayani masyarakat tidak mampu dengan perkara prodeo murni. Perkara prodeo murni tidak dibiayai oleh DIPA ataupun pemohon akan tetapi secara cuma-cuma dilayani oleh pengadilan Agama Depok sendiri, adapun jumlah perkara prodeo yang telah diberikan oleh Pengadilan Agama Depok adalah sebagai berikut.

Tabel 4.3 Rekapitulasi Laporan Perkara Prodeo Di Pengadilan Agama Depok Tahun 2014:23

22

Wawancara Pribadi dengan nurhayani, Petugas Posbakum Pengadilan Agama Depok, Depok 23 Maret 2015.

23

Data Laporan Pos Bantuan Hukum tahun 2014 Pengadilan Agama Depok, Faridl MU AKY. Jurusita Pengganti Pengadilan Agama Depok.

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah anggaran yang tersedia pada tahun 2014 untuk perkara Prodeo di Pengadilan Agama Depok yang tersedia 14.000.000 (empat belas juta rupiah), dari target pelayanan 40 perkara prodeo, realisasi pelayanan 28 perkara sampai bulan Desember 2014 dengan serapan anggaran 13.807.000 (tiga belas juta delapan ratus tujuh ribu rupiah).

Pengadilan Agama Depok tidak pernah diadakan sidang keliling atau sidang di luar gedung pengadilan.24 Sidang di luar gedung pengadilan yang juga merupakan salah satu bantuan hukum, tetapi yang menarik di Pengadilan Agama Depok adalah selain diadakannya Posbakum dan Pelayanan perkara prodeo, diadakan juga yang namanya sidang terpadu25 bagi mereka jauh jarak tempuh dari Pengadilan, sidang terpadu tersebut

24

Wawancara Pribadi dengan Entoh Abd Fatah, Panitera Sekretaris Pengadilan Agama Depok, Depok 18 Maret 2015.

25

Sidang khusus untuk itsbat nikah, suatu program kerjasama antara Pengadilan Agama dengan Dinas Kependudukan Catatan Sipil.

NO SATUAN KERJA

RINCIAN REALISASI SISA RIKA

1 2 RKT PAGU

ANGGARAN

JUMLAH PERKARA ANGGARAN

S.D BULAN LALU BULAN INI S.D BULAN LALU S.D BULAN LALU BULAN INI S.D BULAN INI RKT ANGGARAN 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 2 PENGADILAN AGAMA DEPOK 40 14.000.000 28 0 28 13.807.00 0 13.807.000 12 193.000

merupakan langkah Pengadilan Agama Depok untuk menyukseskan salah satu program Mahkamah Agung.

Pengadilan Agama Depok dalam hal ini bekerja sama dengan Wali kota Depok, Pemkot, dan Kemenag Depok bersama-sama mengadakan sidang tepadu yang bersifat perdana. Sidang terpadu tersebut diadakan pertama kali di kantor Kecamatan Cinere, pada bulan Febuari 2015 yang lalu, dan akan dilaksanakan kembali menurut keterangan Wakil Panitera Pengadilan Agama Depok pada tanggal 27 Maret tepatnya di Kecamatan Tapos.

Dalam sidang terpadu yang dijalankan oleh Pengadilan Agama Depok, Posbakum Pengadilan Agama Depok tidak diikut sertakan, akan tetapi Posbakum Pengadilan Agama Depok tetap dengan segenap hati melayani masyarakat pencari keadilan yang tidak mampu di Pengadilan Agama Depok karena semakin melonjaknya perkara yang masuk, hampir 300 perkara setiap bulannya dan tentunya Posbakum Pengadilan sangatlah

membantu dan berperan untuk masyarakat dalam memperoleh akses keadilan.26

26

Wawancara Pribadi dengan Mumu, Wakil Panitra Pengadilan Agama Depok. Depok, 23 Maret 2015.

80

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian di Pos Bantuan Hukum Pengadilan Agama Depok, maka Penulis dapat mengambil kesimpulan:

Posbakum Pengadilan Agama Depok telah ada sejak tahun 2011, Pengadilan Agama Depok saat ini bekerja sama dengan tiga lembaga bantuan hukum, yakni Lembaga Bantuan Hukum Advokasi Syariah, Lembaga Bantuan Hukum Keluarga Amanah dan yang Terakhir Lembaga Bantuan Hukum UIN Bandung. Ketiga lembaga bantuan hukum tersebut telah diseleksi oleh Pengadilan Agama Depok untuk bekerja sama dalam menjalankan Posbakum.

Posbakum melayani masyarakat yang tidak mampu. Tidak mampu yang dimaksud adalah dalam kategori yang diterapkan di Pengadilan Agama Depok yaitu orang yang tidak mampu dari segi ekonomi dan orang tidak mampu dalam cakap hukum dengan persyaratan sebagaimana dalam pasal 22 PERMA No. 1 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pemberian Layanan Hukum Bagi Masyarakat Tidak Mampu Di Pengadilan.

Layanan jasa yang tersedia di Posbakum Pengadilan Agama Depok adalah menyediakan konsultasi, advis hukum, pembuatan surat gugatan atau

permohonan, yang benar-benar gratis tanpa dipungut biaya apapun, dan memberikan informasi daftar Organisasi Bantuan Hukum yang dapat memberikan bantuan hukum secara cuma-cuma sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 16 Tahun 2011.

Pelaksanaan Posbakum Pengadilan Agama Depok telah melayani para pencari keadilan dari pada tahun 2011, 2012, dan 2014. Pada tahun 2011 telah berhasil melayani 534 orang, pada tahun 2012 melayani 960 orang, dan pada tahun 2014 telah melayani sebanyak 853 orang. Dengan adanya Posbakum di Pengadilan Agama Depok,

Pelaksanaan bantuan hukum bagi masyarakat tidak mampu oleh Posbakum di Pengadilan Agama Depok telah berhasil dalam melayani pencari keadilan yang tidak mampu. Pelaksanaannya pada dasarnya sudah sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan di dalam PERMA No. 1 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pemberian Layanan Hukum Bagi Masyarakat Tidak Mampu Di Pengadilan. Namun masih ada yang tidak tertib seperti tentang syarat penerimaan layanan dan SKTM yang harus ditandatangani oleh pihak kecamatan dan surat pernyataan tidak mampu membayar jasa advokat yang harus di isi oleh pengguna jasa.

Respon masyarakat pada umumnya merasa puas dengan adanya Posbakum sebagai salah satu bantuan hukum di Pengadilan Agama Depok karena dengan adanya posbakum masyarakat terbantu untuk mendapatkan informasi, pelayanan dan kepastian hukum secara cepat, gratis dan jelas.

B. Saran-Saran.

Adapun dari hasil penelitian, penulis memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Pengadilan agama perlu meningkatkan pemberian informasi terkait adanya Pos Bantuan Hukum di pengadilan agama, karena dari analisis yang penulis lakukan sebagian besar pengguna jasa tidak mengetahui sebelumnya tentang adanya Pos Bantuan Hukum. Pemberian informasi ini dapat dilakukan melalui instansi dan pihak-pihak yang terkait.

2. Pejabat pengadilan agama, harus lebih memahami dan mengetahui siapa saja yang berhak menerima jasa layanan Pos Bantuan Hukum di pengadilan agama, dan benar-benar menyeleksi para pengguna jasa Pos Bantuan Hukum antara orang yang tidak cakap hukum yang tidak bisa membayar jasa advokat, dan orang yang tidak cakap hukum yang bisa membayar jasa advokat. Oleh karena itu surat pernyataan tidak bisa membayar jasa advokat yang tersedia di Pos Bantuan Hukum sebagai salah satu syarat alternatif perlu diisi oleh calon pengguna jasa dan diserahkan kepada Posbakum.

3. Perbandingan jumlah anggaran yang digunakan dengan jumlah orang yang diberi layanan dari tahun ke tahun semakin baik. Oleh karena itu perlu diupayakan peningkatan pemberian informasi adanya layanan Posbakum, sehingga jumlah yang diberi layanan semakin banyak dan rata-rata biaya yang digunakan untuk satu layanan akan semakin murah.

4. Perlu dilakukan upaya peningkatan pemahaman dari para petugas Posbakum dan aparat PA tentang ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan Posbakum.