• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Posbakum Pengadilan Agama Depok

MAMPU OLEH POSBAKUM DI PERADILAN AGAMA DEPOK

A. Pelaksanaan Posbakum Pengadilan Agama Depok

Posbakum merupakan pranata baru di peradilan agama. Keberadaanya merupakan implementasi dari amanat pasal 60 C ayat 1 Undang-Undang No. 50 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1989 Peradilan Agama. Salah satu Posbakum yang telah ada sejak tahun 2011 adalah Posbakum Pengadilan Agama Depok.

Meskipun berbatasan langsung dengan ibu kota negara, ternyata kota Depok memiliki persoalan yang hampir sama dengan berbagai daerah di tanah air. Tidak sedikit warga Depok yang belum memiliki identitas hukum berupa buku nikah, akte kelahiran dan kartu keluarga.1 Hal ini menunjukan bahwa ternyata warga Depok masih memiliki kesulitan dalam memperoleh akses keadilan hukum.

Senin 07 Maret 2011, bertempat di lobi lantai 1 Pengadilan Agama Depok, Ketua Pengadilan Agama Depok yaitu Nia Nurhamidah Romli, meresmikan Pos Bantuan Hukum yang biasa disebut Posbakum di

1

Hermansyah, “Warga Depok Antusias Mengikuti Sidang Terpadu Edisi Perdana”

artikel ini diakses pada 06 Maret 2015 dari http://www.badilag.net/seputar-ditjen- badilag/seputar-ditjen-badilag/warga-depok-antusias-mengikuti-sidang-terpadu-edisi-perdana.

Pengadilan Agama Depok untuk tahun anggaran 2011.2 Dalam acara peresmian Posbakum Pengadilan Agama Depok tampak dihadiri, unsur hakim, kepaniteraan dan kesekretariatan serta unsur LBH (Lembaga Bantuan Hukum) dan pengacara, juga masyarakat yang kebetulan ingin menyaksikan.

Pada kesempatan tersebut Ketua Pengadilan Agama Depok pada saat itu menjelaskan Pos Bantuan Hukum adalah sebuah program pemerintah untuk membantu para pencari keadilan sebagaimana diamanatkan Undang-Undang No. 50 Tahun 2009 Tentang Peradilan Agama "di setiap pengadilan agama harus terdapat Posbakum", yang akan memberikan jasa bantuan hukum berupa informasi, advis hukum, konsultasi, dan lain-lain.

Lembaga Advokasi Syariah merupakan Lembaga Bantuan Hukum yang pertama bertugas di Posbakum Pengadilan Agama Depok, sebagai lembaga yang telah terdaftar di Kementrian Hukum dan Hak Azasi Manusia,3 kemudian Lembaga Bantuan Hukum Keluarga Amanah, dan Lembaga Bantuan Hukum UIN Bandung. Ketiga lembaga tersebut telah bekerja sama dengan Pengadilan Agama Depok sebagai petugas yang memberi layanan di Posbakum untuk sama-sama membantu masyarakat pencari keadilan dalam memperoleh akses keadilan.

2Pengadilan Agama Depok, “Pengumuman Seleksi Penyedia Posbakum Tahun

Anggaran 2014”, artikel ini diakses pada 07 Mei 2011 dari http://www.pa- depok.go.id/berita/bacaBerita/117/pos-bantuan-hukum-di-pa-depok-mulai-beroperasi-hari-ini.

3

Wawancara Pribadi dengan Entoh Abdul Fatah, Panitra Sekretaris Pengadilan Agama Depok, Depok 18 Maret 2015.

Posbakum Pengadilan Agama Depok berjalan sesuai dengan ketentuan pengadilan pada hari dan jam kerja pengadilan, para petugas Posbakum bertugas menjaga dan melayani pengguna jasa bantuan hukum kurang lebih 4 jam setiap hari kerja, dimulai pada pukul 09.00 -14.00 WIB.

Periode tahun 2011 sampai tahun 2014, Posbakum Pengadilan Agama Depok bekerjasama dengan dua Lembaga Bantuan Hukum, yakni Lembaga Bantuan Hukum Advokasi Syariah yang memiliki dua orang petugas dan Lembaga Bantuan Hukum Keluarga Amanah yang juga memiliki dua orang petugas. Kedua Lembaga Bantuan Hukum tersebut berbagi jadwal untuk bertugas menjalankan Posbakum Pengadilan Agama Depok, pada hari senin dan hari rabu untuk petugas dari Lembaga Bantuan Hukum Advokasi Syariah, pada hari selasa dan kamis untuk petugas Lembaga Bantuan Hukum Keluarga Amanah, dan khusus pada hari jum’at kedua Lembaga Bantuan Hukum tersebut bertugas bergantian disetiap minggunya.

Menjadi Lembaga Bantuan Hukum yang memberikan pelayanan jasa bantuan hukum di Posbakum Pengadilan Agama Depok, harus melalui seleksi yang cukup ketat terlebih dahulu, sehingga diperlukan syarat dan ketentuan yang wajib dipenuhi bagi lembaga yang ingin mendaftar, diantara syarat dan ketentuan tersebut ialah sebagai berikut:4

a. Memiliki akta pendirian Lembaga Bantuan Hukum b. Terdaftar di Kementrian Hukum dan HAM

4

Pengadilan Agama Depok, “Pendaftaran Calon Penyedia Jasa Posbakum”, artikel ini diakses pada 20 Januari 2015 dari www.pa-depok.go.id/.

c. Memiliki kantor perwakilan/cabang di wilayah Depok

d. Memiliki pengalaman dalam menangani perkara dan/atau beracara di pengadilan

e. Memiliki minimal satu orang advokat

f. Memiliki SDM yang berkompeten di bidang Hukum/Syari’ah

g. Apabila menyertakan mahasiswa dalam bertugas di Posbakum pengadilan, harus telah menempuh 140 SKS dan lulus mata kuliah hukum acara serta praktek hukum acara dan selama bertugas di bawah pengawasan advokat atau Serjana Hukum atau Serjana Syariah.

Lembaga Bantuan Hukum selain telah melalui proses pemilihan yang dilakukan oleh Pengadilan Agama Depok dan dinyatakan lolos, bagi para petugas di Posbakum harus siap dalam mengahadapi permasalahan tingkat kesulitan maupun kemudahan dikemudian hari dalam bertugas.5 Sebagai tantangan bagi para petugas Posbakum Pengadilan Agama Depok dalam menjalankan tugas-tugasnya, Pemimpin Pengadilan Agama Depok selalu memberikan pengarahan dan bimbingan kepada para petugas di Posbakum Pengadilan Agama Depok agar menjadi lebih baik.

5

Wawancara Pribadi dengan Mumu, Wakil Panitra Pengadilan Agama Depok. Depok, 23 Maret 2015.

Selain itu para petugas di Posbakum wajib menjalankan dan melaksanakan serta menjaga kode etik pemberi bantuan hukum, sebagai berikut:6

a. Petugas pemberi bantuan hukum tidak dibenarkan memberikan pelayanan hukum sekaligus kepada penggugat dan tergugat atau pemohon dan termohon dalam perkara yang sama

b. Petugas pemberi bantuan hukum dalam tugasnya harus bersikap sopan dan ramah tamah serta menjungjung tinggi moralitas

c. Petugas pemberi bantuan hukum tidak dibenarkan memberikan memberikan keterangan dan saran yang dapat menyesatkan permohonan bantuan hukum dalam menyelesaikan perkaranya di pengadilan.

d. Petugas pemberi bantuan hukum tidak dibenarkan memungut atau menerima biaya/ imbalan apapun dari pemohon bantuan hukum. e. Petugas pemberi bantuan hukum dilarang mengarahkan pemohon

bantuan hukum untuk menggunakan jasa advokat tertentu dan dari kantor hukum tertentu.

f. Petugas pemberi bantuan hukum tidak dibenarkan melakukan pekerjaan lain selama menjalankan tugas pelayanan bantuan hukum di Pos Bantuan Hukum, selain yang telah ditentukan dalam perjanjian kerjasama.

6

Informasi pada gedung Pengadilan Agama Depok tahun 2014 Pengadilan Agama Depok, Alfa Al-khawarizmi S.H.. Petugas Pos Bantuan Hukum Pengadilan Agama Depok.

g. Pemberi bantuan hukum dilarang melakukan perbuatan yang bisa merugikan citra dan martabat pengadilan.

h. Petugas pemberi bantuan hukum tidak dibenarkan menyalahgunakan ruangan Pos Bantuan Hukum untuk kegiatan lainnya kecuali yang telah ditentukan dalam perjanjian kerjasama. i. Hubungan antara petugas pemberi bantuan hukum di Pos Bantuan

Hukum harus dilandasi sikap saling hormat menghormati, saling menghargai dan saling mempercayai.

j. Petugas pemberi bantuan hukum harus memberikan perhatian yang sama kepada semua pemohon bantuan hukum dengan sepenuh hati dan tanggung jawab.

k. Petugas pemberi bantuan hukum dilarang mengatas namakan dirinya sebagai bagian/petugas pengadilan.

l. Petugas pemberi bantuan hukum bertanggung jawab untuk memberikan informasi yang sebenarnya terkait dengan pelaksanaan tugasnya di Pos Bantuan Hukum.

Pengadilan Agama Depok dan Posbakum sendiri bersifat koordinasi dan saling membutuhkan.7Pelayanan serta pemberian jasa yang dilakukan oleh para petugas Posbakum terhadap masyarakat pencari keadilan di Pengadilan Agama Depok tidaklah luput dari pengawasan yang dilakukan

7

Wawancara Pribadi dengan Mumu, Wakil Panitra Pengadilan Agama Depok. Depok, 23 Maret 2015.

oleh Pimpinan Pengadilan Agama Depok sebagai tanggung jawab yang diamanahkan oleh Pemerintah kepada Pengadilan Agama Depok.

Dalam hal pengawasan juga, Pengadilan Agama Depok memasang sebuah CCTV untuk mengamati para petugasnya termasuk para petugas Posbakum, dalam hal kehati-hatian terhadap prilaku yang tidak diinginkan yang bisa merusak harkat, martabat, serta nama baik Pengadilan Agama Depok sendiri.