orang-orang
Arab, antek Rumawi di
Syam,yang
telah membunuh. utusan Rasulullah saw. kepada penguasa mereka. Dalam pertempuranitu
pa-sukan Muslim nyaris binasa seandainya Khalid ibn Al-Walid tidak segeramenarik mundur
pasukannya. Sebagaimana telah saya katakatt, pudu bagianlain buku ini,
sebelumterjadinya
pertempuranitu,
pengpasa Ghassan (seorangArab
Nasranidi
Syam) bertanya kepada Al-Haritsibn 'Amr,
utusan Rasulullah saw.: "Benarkah engkau utusan Muham-mad?" Al-Harits r4enjawab:"Ya, benar!"
Mendengar jawaban tersebut seketikaitu juga Al-Haritsdiikat
lalu dipancung kepalanya.Manakah
ikatan
nasionalisme Arab yang menyatukan kaumMus-lim Arab
dengan orang-orang sebangsa mereka yang beragama Nasrani danhidup
di bawah kekuasaa-n Rumawi? Jadi jelaslah, sungguh mengge-likan kalau ada orang yang mengatakan bahwa perjuangan kaum Muslim melawan Rumawiitu
didorongoleh
nasionalisme.Arab!
Nasionalisme apakah yang dimaksud? Marilahkita
arahkan pandangankita
kefront
Persia, apakah yangkita
saksikan?Kita
melihat orang-orangArab
diIraq ketika itu
menggabungkandiri
dengan orang-orang Majusi Persia dalam peperangan melawan pasukan Muslim yangdipimpin
oleh para sahabat-Nabi, padahal RajaArab terakhir di Iraq mati
disekap dalampenjara Persia. Alangkah hina dan rendahnya mereka
itu!
Pertempuran-pertempuran yang berlangsung
di
Walijah dan Alyas,di
tepi bengawanAl-Furat
adalah pertempuran paling dahsyat di manakaum
NasraniArab
bersama ofang-orang Majusi Persia melancarkan perlawanan terhadap.kaum Muslim di
bawahpimpinan Khalid
ibnAl-Walid.
Betapamalu
dan jengkelnya perasaanKhalid ibn
Al-Walidmelihat
orang-orang sebangsanya rela menjadikaki
tangan orang-orang Majusi! Setiap ada seoran$ dari merekayangmenyerah atau tertangkap hidup-hidup"Khalid
selalubertanya: "Apakah
kalianitu
orang Arab?Kenapa
kalian
membenci sesama orang Arab?Ataukah kalian itu memang orang 'ajam (bukan Arab)? Kenapa kalian
membenci kebenaran dan keadilan?"Dengan adanya kenyataan-kenyataan sejarah yang jelas
itu
bagai-mana mungkin orang hendak memalsu sejarah dengan mengatakan,bah-wa
semua peperangan tersebutdi
atas adalah "perang kemerdekaan nasional", atau "kebangkitan nasionalisme"di
mana orang-orang Arabdi
Syam dan Iraq bekerja sama dan saling bantu dengan saudara-sauda-ranyadari
Jazkah Arabia, bahu-membahu berjuang melawan Rumawi danPersiail
PasukanMuslim
yangterdiri
atas para sahabat Nabi dan kaum Tabi'in yang keluar meninggalkan Madinah memang benar-benar melaksanakan misi pembebasan, tetapi pembebasan bagi semua bangsa, termasuk bangsa Rumawi, bangsa Persia dan bangsa Arab sendiri; yang telah sekian lamanyahidup di
bawah penindasan otokrasi raja'raja dan pangeran-pangeran, sehingga mereka kehilangan hargadiri
dan dirampas hak-haknya sebagai manusia. Islam sama sekali bukan ledakan semangat kebangsaan danbukan
kecenderunganingin
merdekadari
campur ta-ngan asing sehagaimana yanghendak
dikatakan oleh kaum orientalis, misionaris dan pendukung"Arabisme!"
Islam adalah gerakankemanu-sian
universal dan beradajauh di
atas soal kebangsaan serta tanah air,Yaitu
gerakanuntuk
menghubungkan seluruhumat
manusia denganTuhannya; agar umat
manusia mengakuidan
bersaksi bahwa Tuhan mereka adalah Tuhan Yang Satu dan hanya kepada-Nya sajalah mereka berdoa dan memohon hidayah; dan agar semua manusia pengfuni lima benua menikmati persamaan derajat,tidak
bersembah sujud kepadase-lain Allah dan mengindahkan hukum llahi.
Kalau orang Arab memahami kenyataan itu, beruntunglah mereka.
Jika tidak,
mereka niscaya akan binasa danAllah
akan menggantikan mereka denganumat lain
yanglebih baik
dan lebih setia kepada Mu' hammad Rasulullah saw. dan kepada agamanyato3 UTIF{AD DALAM
ISLA]VI
't:i''l: ,
,, r:tr.::I!tr
.:.l '
""*8to"IlT*o
Terdapat perbedaan besar antara sejar4h Islam, pada awal peitum-buhannya,
dan
sejarahdua
agama sebelumnya-
ymrg saya maksud ialah agama Yahudi dan Nasrani. Islam segera melahirkan suatu negaxayang mempunyai kedaulatan
dan .keku_asaan maRtap.Lain
halnya dengan agama Nasrani,yang
setelah empat abad sejak kelahirannyalaru
ada negara yang melgakuinya sebagai agarha resmi baginya. Agama Yahudi. pada masa pertumbuhannya memang telah mempunyaikekuat-an
angkatan perang dan.kekuatanpolitik,
namuntak
lama kemudian kehidupan agamaitu
menjadi berantakan dan kesuciannyapun turut
musnah. Perbedaan besar antara agama Islam dan agama yang lainitu
memberikan penafsiran bagaimana proses terpeliharanyaKitab
Suci Al-Quran, dan bagaimana Kitab-Kitab Suci lainnya mengalami peristiwa yang mengakibatkan' Tiga
belastahun
terj adinya perubahan.lamanya Rasulullah saw. meneima.ayat-ayat suci Al-Quran
Al-Karim di
Makkah.Ayat
demiayat
danhuruf
demihuruf
yang beliau sampaikan kepada oiung-orurtg yang berimandiha-palkan baik-baik di
dalamhati
mereka. Merekapun
mencatat dalam berbagai macam lembaran.Ketika itu Al-Quran
dikenaloleh
lawan dan kawan. orang-orang yang beriman memperoleh cahaya terahg dari Al-Qilran dan mereka hidup menurut petunjuknya. Adapun orang-orangkafir
semakin beringas tgrhadapKitab
Suci yang mengecam,ituhan--tuhan"
mereka, mencelatradisi buruk
merekadan
membangkitkan keheranan mereka. Pada mulanya mereka berusaha' meremeh\annya.Mereka'berkata: "Kalau kami mau tentu kami dapat
mengatakanseperti itu. (Al.Quran) itu bukan lnin
hanyalah dingengan-kuno!,,Demikian itulah
pernyataan mereka sebagaimanadilukiskan
daram Al-Quran SurahAl-Anfal,
ayat 31.Setelah
itu
mereka saling bersepakat menimbulkan kegaduhan danhiruk-pikuk bila
mendengar ayat-ayatsuci Al-Quran
sedang dibaca orang. Kesepakatan merekaitu oleh
Al-Quran (Surah Fushshilat: 26)dilukiskan
sebagaiberikut: "Dan
orang-orang yanghafir itu
berkata:Kodifikasi dapat berarti hal yang berkaitan dengan penyusunan, pengklasifikasian, pro-ses pencatatan, dan pemberian nomor atau lambang mengenai suatu hukum;pengh,odi_
"ikasian merujuk kepadaproses dan cara kodifikasi
*)
126 Al-GhazaliMenjawab
'Janganlah halian .mendengarkan
Al-euran itu,
buatrah hiruh-pihuk terhadapnya agarkalian dnpat
mengalnhkan (orang-ororgyong brr-iman)."
sungguh,
itu
saja sudah menunjukkan kekarahan psikologis bagi orang-orangkafir.
Bayangkanlah, bagaimanajika
And-atakut
men-dengarkan pembicaraan
tertentu
karena Andakhawatir
akandikalah-kan
olehnya! Kemudianturunlah ayat Ar-euran
menantang mereka:Katakanlah (hai Muhammad): "seumpama manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa dengan Al-Quran ini, niscaya semuanya tidak akan sanggup membuat yang serupa dengan Al-Quran. (QS I 7-: 88)
-
_ Tantangan tersebut ditujukan kepada suatu kaum yang mendengar Al-Quran dan memahaminya berdasarkan pengalamannya "sendiriseita menyadari ketidak-mampuan mereka mengiribangitrya aengan yang sempa.