• Tidak ada hasil yang ditemukan

dari pasukan Muslim berkata: 'Seandainya kita tidak memerangi mereka (orang-orang Persia) atas dorongan agama, kita tentu akan

Dalam dokumen l, Islan di Tengah Pertarungan Tladili (Halaman 108-111)

memerangi mereka

untuk

memperoleh tawanan-tawanan

ini."'

Saya

katakan bahwa

itu

merupakan lelucon sebagaimana

kita

orang-oranig

Mesir

sering bermain-main dengan berbagai macam

opongan'

Saya

tidak

mengira bahwa Papa La Mens (?) akan menggunakan kata-kata

itu

sebagai pembuktian bahwa peluasan Islam

ke

Spanyol didorong oleh

faktor-faktor

ekonomi!

Demikian pula

yang dikatakan

oleh

Rustam, seorang panglima perang balatentara Persia, kepada

Al-Mughirah ibn

Syu'bah, dalam perundingan

antara

Persia

dan Arab. Dikatakan oleh

penulis buku

klasik itu,

bahwa

ketika itu

Rustam berkata sebagai

berikut:

"Saya

tahu

bahwa yang mendorong kalian bertindak seperti

itu

(menyerang Persia) ialah disebabkan oleh penghidupan yang sempit dan

penderita-an. Kami

bersedia memberi kepada

kalian

apa saja

yang

dapat me-ngenyangkan

kalian

dan memperbolehkan kalian mengambil apa yang kalian

ingini!" Apa

yang

ditulis

oleh pengarang

buku

tersebut adalah omong kosong belaka. Rustam mengetahui jelas, bahwa beberapa tahun

yang lalu

rajarrya

(Kisra)

menerima sepucuk

surat dari

Muhammad

l) Lihat buku Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh H; Hart, terjemahan Indonesia oleh Mahbub Junaedi,

- Penerj.

dalam Sejarah, karangan Michael penerbit PT PustakaJaya, Jakarta

Rasulullah saw.

yang berisi

ajakan supaya bersedia memeluk agama Islam. Dan Rustam pun tahu bahwa sekarang para pengikut Muhammad

saw.

datang

untuk

menyampaikan

dakwah yang

sama dan'mereka trersedia kembati ke negerinya sendiri

jika

Persia telah memeluk Islam:

Makanan apakah yang disuguhkan? siapakah yang meminta makanan?

siapakah

yu.g ro.n.rimanya?

sungguh semuanya

itu

adalah omong.

kbsong!

Buku-buku sejarah yang

ditulis

oleh orang zaman dahulu banyak

y ang mengetengahkan cerita-cerita membingungkan.

Al-'fhabari

sendiri

*.n"gingutt

*

putu pembacany

a

agar jangan terkicuh oleh cerita yang

dikeiruiakurryu

berdasarkan sumber yang tidak jelas. Sebagai contoh

cerita

tentang

Khalid ibn

Al-Walid yang pernah berkata kepada p. ara komandan pa-=srrkannya sebagai

berikul

"Apakah kalian

tidak

melihat makanan yang melimpah seperti

bukit

pasir? Demi

Allah,

seandainya

kita

tidak'diwajiUt<an

b.rp.tattg demi'Allah

dan

untuk

mengajak,umat -rnanusia t,.,puyi kembali Lepada

/Illah

Azza wa

lalla,

serta seandainya

f.p..u"g# ini

hatrya

kar.na untuk

mendapatk-an penghidupan;'maka dueruh pedusunan

itu lebih baik kita

serang hingga

kita

dapat me-,rguasainya,

dan kita biarkan

penduduknya menderita kelaparan dan kEk,rrungurt makan seperti yuttg

pertah

kalian alami!'.' Ucapan seperti

ini -

se"andainya

benir -

adalah senda gurau, atau bermaksud supaya orang

melihat

kepada kenikmatan

hidup

yang -ada pada- orang-orang

kafirl.yang

sebenarnya mereka

itu tidak

berhak karena tidak mengenal bersyui.rr" kepada

Allah dan tidak

menunaikan kewajiban yang di-perintahkan-Nya. Mustahillah kalau

Khalid ibn

Al-Walid mengucapkan Lata-kata

itu

dengan serius sebagaimana yang tampak pada makna

lahiriahnya,

karen*a semua

kaum Mukmin

mengerti

dan

mengetahui dalil-dalif yang menegaskan, bahwa peperangan

untuk

mengejar barang

jarahan uduhl

perbuatan dosa.

Abu Hurairah

meriwayatkan s9b9al-t

"hadis, bahwa pada suatu hari ada seorang bertanya kepada Rasulullah

saw.: "ya Risulullah, jika orang

berperang

di jalan Allah

dengan

maksud

untuk *.*p.rol.h

keuntungan

duniawi

apeikah

ia

mendapat pahala?" Beliau saw. menjawab:

"Ia

tidak mendapat pahala!"

Pertanya-an itu

diulang hingga

tigi kali,

dan Rasulullah saw. pun tiga

kali

men-jawab:

"Ia

tid"ak mindapat pahala!"

" I*ur' Muslim daLm

Shahih-nya mengetengahkan sebuah hadis tentang

tiga

orang yang akan dimasukkan ke dalam neraka lebih dulu pudu

frutiKiamai. Setilah

menyebut orang yang memb-aca Al-Quran

i.rrgu' maksud reya. (pamer) dan orang yang

bersedekah de4gan mak"sud mendapat

p"1iu"

orang lain, Imam Muslim

melanjutkal hu{t:

yang diriwayatka""yu

sebagai

berikut: ". . . .

Kemudian akan

di-Uu"[t itt u" oiutg

yang

mati

tJrbunuh dalam

p:P:tl"g*

di jalan

Allah' Allai bertanya:",;Api

sebab engkau terbunuh?'

Ia

menjawab:

'Aku

diperintah berperang di jalan-Mu, karena

itu

aku berperang hingga mati

teibunuh!, alLh bertitah:

'Engkau berdustal'' Para malaikat pun

ber-kata:

'Engkau berdusta!'

Allah bertitah lagi:

'Engkau

ingil diklt$a1

sebagai oiu.rg pemberani, dan orang

lain

sudah mengatakan

hal itu!'

I l2 Al-Ghazali Menjawab

Kemudian Rasulullah saw..menepuk-nepuk

lutyt Abu

Hurairah seraya

berkata: 'Hai Abu

Hurairah, meieka bertiga adalah hamba

nilah yait

akan dibakar oleh api neraka paling dqlu pada Hari

Kiamat!"

syafiy Al-Ashbahiy

mengatakan:

"Hadis

tersebut

pernah

saya sampaikan kepada Mu'awiyah, dan ia menangis karena

-.nd,rgu

dirinya

akan

menerima azab seperti

itu.

Kemudian

ia

berkata: 'Mereka akan mengalami nasib seperti

itu,

lantas bagaimana orang-orang

lainnya?!'Ia

lalu membaca firman Allah:

-

-Barangsiapa mengh.endaki kehidupan dunia dan hiasannya (keindahannya), kepada mereka Kami berikan sepenuhnya balasan atas perbuatannya di dunia, dan mereka tidak akan dirugikan. Mereka itulah orang-orang yang tidak akan. mern-peroleh apa pun

di

akhirat selain neraka Apa

yirg

tej"ir

tri.ret.

usahakan di dunia akan lenyap (semuanya)

di

akhirat dan sia-siarah apa.yang telah rirereka perbuat. (QS 1f:15-16)

semua sahabat

Nabi,

demikian

juga kaum Tabi'in

(generasi

se-sudah kaum_salaf)

mingetahui

benar-bihwa berperang derigan tujuan

untuk meraih

keuntungan

duniawi akan

mengakibaikan ke'rusikan agama, karena itulah. me.reka berangkat ke

medin

perang dengan

jiwa

yang bersiht.

talpa

pamrih keduniaan dan hanya minghaiapt

ai

t

.uer-untungan di akhirat. Itulah

rahasia keberhasilan

dar

k.rn.rrungul mereka dalam menghadapi musuh. sesungguhnya ad.a suatu

ikata" J.t-janjian

yang mahal dan

berat

antara kaum-Mukmin dan Tuhan

*.riku,

11T"1

perjanjian

itu

akan mendatangkan imbalan yang mulia. Kaum M-ukmin menyerahkan hidupnya kepada Allah dan sebaiai imbalannya,

Allah

memberikan surga

kepadanyl, dan

siapa yang

ingin

mendapui imbalan

lebih

besar

ia pun

harus berani berkurban l"ebii' besar. Aliah SWT. telah berfirman:

sesungguhnya dari' orang-orang Mukmin Allah telah membeli jiwa dan harta mereka d,engan memberikan surga kepada mereka, Mereka berperani di jalan Allah lalu mereka membunuh atau dibunuh. 1qS S: f t

t;

Hanla- imanlah yang dapat mengubah orang menjadi gempa yang meng€oyahkan kepercaya:rn

syirik. Kaum Muslim salaf dahulu,'bili

.-.T:f"

men{91gar aba-aba: "Berangkatlah

ke

medan perang! Carilah

keridhaan Allah!" maka

mereka berlomba-lomba

berebut

kematian dengan keyakinan penuh akan kebahagiaan

hidup di

surga.

Di

antara mereka

mungkin terdapat

seorang yang

lanjut

usia,

berit

membawa badannya

yang

surlah

rapuh. Tetipi jika

mendengar seruan maju ke

I.dT

perang,

ia

berusaha sekuai-kuatnya

untuf dapat

meminuhi kewajibannyf.

Jika

ia mendengar

anak-aniinya

menegui:

"Allah

telah memberi kelonggaran kepada ayah

untuk tidak turui

berperang, dan sayalah

.yTg bery.t-Tg mewakili

ayah,', maka

ia menjawab

,tagai-mana

Allah

memberi kelonggaran kepadaku, sedang ta

tilah

berfirm-an:

"Hendaklah

kalian

berangkat

(ke

medan perang)

baik

d.atam kead,aan nle-rasa ringan atau merasa berat, dan berjuanglah'dengan harta dan

jiwa

kalian di jalan

Allah."

(QS

9:4L)

Tua

dan rriuda, yang merasa

berat

maupun yang merasa ringan,

dalam hal kewajiban berjuang, mereka

itu

sama. Sungguh benar, bahwa manifestasi paganisme atau keberhalaan, baik yang berupa keagamaan,

politik maupun ekonomi tidak

pernah menghadapi

hati

yang lebih

Dalam dokumen l, Islan di Tengah Pertarungan Tladili (Halaman 108-111)