i*Sk""*
daya indera sertaintuisinya
hingga sanggup mengenal dan'*"iy"f.ritan irakikat
eksistensi-Nya.Aliran
tasawuf yang demikianitu
membuatpila
Penganutnya merasakan kebahagiaanbatin'
sekalipun66 Al-Ghazali Meniawab
menumt
pandangan oranglain
merekaitu hidup
sengsara.Di
antara grang;ol1ngsufi
yang sepertiitu
ada yang mengatakan: "penjarabagi-ku
adalahhhalwah (pertapian),
pembuangan bagiku adalah tamasya dan mati dibunuh bagiku adalah mat: syahid."Tasawuf y,ang demikian
itu
mengubahmakrifat
(mengenal Allah) yang semata-mata bersifatteoritis
menjadi kesegaran perasazrn di dalamhati.
semua kewajibanditunaikan
denganp.riru*r
riarru dan ikhlas,tidak
dirasakan sebagai susahpayah dan derita;
sedangkan maksiat ditinggalkandan dihindari
berdasarkan perasaantidak butuh.
Itulah yang dilakukan oleh Nabi Yusuf a.s. ketika menghadapi rayuan wanita bang;sawanMesir dan
dayang-dayangnyayang memberi
keleluasaanlepada
beliauuntuk
berbuat maksiat s.pnas-pnasnya.Ketika itu
Nabi Yusuf menghadapkandiri
kepada Allah seraya berdoa:wahai Tuhanku, penjara lebih kusukai daripada memenuhi ajakan mereka.
Jika diriku tidak Engkau hindarkan dari bujuk
riyu
mereka, tentu aku akan ter-gelinc.'(q.*.ldt
q_"kan mereka), dan (dengan demikian) aku menjadi,orzrng y,rng . amat bodoh. (QS f 2:33)Perubah'an
ilmu
danmakrifat dari
gambaranpikiran
yang kering menjadi perasaan batin yang lembut adatahkarunii Allah i'ang
Maha]kuasa. Mengenai hal
itu Allah swr
terah berfirman di dalamAieuran,
yang tertuju kepada para sahabat Nabi:
. ._.-Hendaknya kalian mengetahui, bahwa Rasulullah berada di tengah-tengah kalian. Jika ia mau menuruti kemauan kalian dalam berbagai urusan, kilian teitu
akan-mendapat kesusahan. Akan.tetapi Allah membuat.kalian menciniai keimanan, _membuatnya sebagai keindahan di dalam hati kalian, dan membuat kalian merasa
benci kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan lurus sebagai karunia dan nikmat dari Allah. (es
+!:z-si
.
. sehubungan dengan persoalanitu
Rasulullah saw. juga telah ber-sabda:_ Barangsiapa yang ridha bertuhan kepada Allah, beragama Islani dan ridha untuk mengakui Muhammad sebagai Nabi dan Rasul; ia telah merasakan manisnya rman.
Para ahli ilmu
jiwa
mengatakan: "perasaan mempunyai tiga macam penampilan,yaitu
p'engertian (tdrak),intuisi
(wijdanj dan kecinderung-an (nuzu)."^,,
.Klu
mengatakan: "Orang yang dikehendakiAllah
menjadi baik,Allah
akan membuat pengertiannya bertumpu pada kebenaran, mem-buat intuisinya bertumpu padap.ruru*
yang rnendalam dan membuat kecenderungannya bertump u pada kerinduan lerhadap-Nya.,'Di
saatkita
membayangkan manusia-manusia besar-yang beriman, merekaitu
tampak sebagai manusia-manusia yang dikaruniai perasaan mendalam sepadan dengan kebenaranp.ng.itiun yang
dikaiuniakan kepada mereka,dan dari
semuaitu
kerind--uanmer.ki
kepada Allah menjadi semakin hangat dan semakin memuncak.Marilah
kita
renungkanfirman Allah swr
kepada Nabi Musa a.s.:Mengapa engkau datang lebih cepat daripada kaummu, hai Musa? Musa
men-jawab: Mereka
itu
sedang menyusulku, dan aku .bersegera menghadap-Mu, wahai T\rhanku, agar Engkau ridha kepadaku. (QS 20:83-84)Marilah
kita
perhatikan-pula betapa hangat kecintaan dan kerindu-an Rasulullah saw. kepadaAllah
SWT saat beliau menadahi hujan yangbaru turun
dengan baju beliau seraya berucap:"Inilah
hujanrbaru saja diturunkan oleh Tuhannya!"
Apakah kita melihat banyak
orang yang beragama mempunyai sifat seperti"itu? Ataukah semua ulama ahli agama meningkat sampai ketaraf
setinggiitu? Dari
berbagaibuku
yang saya baca dan dari penga-laman saya sendiri, saya melihat banyak orang yang bernasib baik dapat menguasai berbagaiilmu
syariat dan hukumfiqh.
Namunhati
mereka masih kosongdari
perasaanlembut, dari
hasrat merindukan martabat tittggtdi
sisiAllah,
dan dari rasa cinta kasih kepada orang lain. Sebalik-nya, saya m"elihat banyak orang yang mempunyai perasaan lembr;t dan menempuhjalan hidup
yangterpuji, tetapi
sayang merekatidak ber-ilmu
dan hanya sedikit sekali memahami syariat Islam.Dua golongan tersebut
di
atas sama-sama mempunyai kekurangandan
keburukan. Sebab, seorangahli ilmu
yangtidak "berhati"
sama dengan seorilng penyair yangtidak
berperasaan. Kedua-duanyamerugi-kan Islam
dan menghambat kemanfaatannya. Agama adalah akal dan perasiuln, pengetahuandan akhlak,
pandanganyang tepat
dan mata hati yang terang-benderang.Masih
terdapat sementzua ahlif;qh
sangat kurang pengetahuan-nya tentang ilmujiwa
dan metode pendidikan yang baik. Demikian pula ada sementarakaum sufi
yangtidak
mengetahui aturan-aturan syariat darr ketentuan-ketentuannya. Orang-orang yang menguasaiilmu
agarnasecara mendalam
terhindar dari
kekurangan-kekuranganini.
Barang-siapa membaca
kitab-kitab
yangditulis oleh Ibn
Taimiyyah,Ibn
Al-Qayyim, Al-Ghazali,Ibn
Al-Jauziy, Al-Raziy, dan lain-lain, tentu alan mengetahi bahwa mergkaitu
adalah para ulama yang telah mencapaitingkat
tingg, dalam memahami perasaan manusia dan dalam menjajaki akal pikirannya.Saya mendengar Imam
Ibn
Al-Qayyim mengimbau manusia supaya merindukan negeri akhirat.Ia
berkata kepada setiap orang:"Hidup
di dalam surga'Adn
adalah lebihbaik,
karena surgaitu
tempat kediaman-mu yang utama, dandi
sanalah orang berteduh." Imam Abu HamidAl-Ghazali
setelahmempelajari pemikiran Plato dan Aristoteles,
dan setelah mengetahui denganjelas
kelemahan-kelemahannya,ia
meng-ungkapkan penyimpangan
yang
terdapatdi
dalamnya. Sekalipun iatelah
mencapaitaraf
pengetahuan sedemikian tinggr, namunia
tetapdan tidak
pernahputus berzikir. Di
saat lidahnya berhenti, hatinya tetap berzikir.Menurut hemat
saya, perbedaan pendapatdi
antara para ulamapuncak itu
semata-matahanya
disebabkanoleh
perbedaan masalah yang ditanggulanginya masing-masing, dan karena perbedaan cata dalam68 Al-Ghazali Meniauab
menentukan sebab-musabab
yang
menimbulkan.masalah,di
samping adanya perbedaan rasa dan pandangan yang sudah lazim ada pada tabiat manubia.Ukuran
yang dapat diterima-
bahkan yangdituntut -
darisetiap penganut aliran-tasiwuf dapat dilihat dari bidang-bidang tersebut di bawah
ini:
Pertama, dalam mempelajari gejolak nafsu'dan melakukan penga-wasan
ketat
terhadaphal:hal
yang mendorong suatu perbuatan; niatharui
tetapjernih
dan ikhlas semata-mata demi Allah SWT. Orang harus selalu sadar bahwa nafsu manusia pandai menipu dengan berbagai cara.Banyak - kenyataan
membuktikan bahwa nafsu
sering melaksanakan keinginannya dalambentuk
perbuatan'yang'pada lahirnya menunjuk-kan ketaatan kepadaAllah,
tetaPi dalam batin hanya bermaksuduntuk
meriruaskan hawa nafsuKedua,
orang haruS membiasakan diri.untuk
selalu menghayatikebajikan dan
senantiasa mengindahkanpetunjuk Niibi:
"I/endaknya engkau menyembahAllah
seolah-olah enghau melihat'Nya.lika
engkautah
rnelthat-Nya,Allah
senant-iasamelihatmu."
Namun,hal itu
tidak irkan sempurna.dengan cara menjernihkanpikiran di
dalam hhalwah .saja, tetapi harus dikongkretkan dalam praktek kehidupan,baik
dalam menghadapikesulitan
ataupun kemudahan,di waktu
sehat ataupun sakit dan di saat meraih kemeirangan ataupun mehderita kekalahan, dst.Ketigti,
orang harus selalu memperhatikan tanda-tanda kekuasaan Atlah yang ada padadiri
marfusia dan yang ada cli cakrawala. Selainitu ia pun
harus banyak belajar dari pengalaman mursalalu
dan rhasa kini, berusaha meningkatkan.diri
ke taraf yang dikehendaki'oleh Kitabullah,Al-Quran
Al-Karim,dan
Sunnah Rasul. Sebab semuapintu
tertutup rapat bagi orang yang tidak menghiraukan Muhammad Rasulullah saw., karena beliau adalah Imam para ahli takwa dan penghulu para'Nabi dan Rasul.Sehubungan dengan
itu
. sayaingat,
bahwa saya sendiri merasa memperolehbanyak manfaat dari Ibn 'Atha'illah
Al-Iskandari- Be-berapahikmah dari
ajaran-ajarannya telah saya uraikan dalam sebuah buku yang be;judul AI-Jan,ibAl-'Athifiy
min Al-Islam.Sa'ad. Zaghlul
-
pelopor gerakan kebangkitan nasionaldi
Mesir-menyebut ajaran
]'Al-Rafi'iyl',
seorhngahli
tasawuf kenamaan, sebagai"tarlzil min al-tanzil"
atau t'sadapan sinar cahaya Al-QuranAl-Karim".
Namun saya berpendapat
-
tanpa mengurangi. penghormatan saya ke-padaAl-Rafi'iy
dan ajaran hikmahnya-
bahwa kata-kata Sa'ad Zaghlulitu lebih tepat
dikenakan pada ajaranhikmah
almarhum 'Atha'illah.Saya sadar, orang tentu akan mengatakan bahwa saya mencampur aduk ajaran Islam dan perangai para ahli takwa, di satu pihak, dengan pusaka tasawuf
dan
ajarantokoh-tokohnya di pihak lain.
Kalau merekaitu
benar, maka perbedaan sesungguhnya soal "nama" belaka, bukan pada soal
"yang diberi
nama". Jadi persoalannya adalah mudah. Va13f9l-ting
ialah bahwa ruhani m.anusia dapat memancar dari celah-celaheksis-t niittyu
sebagaimateri,
sedangkan kelembutan Perasaannya dapatmenengadah ke
langit
karenatidak
rnenginginkanhidup
abadi di muka bumi!Hendaknya orang mau menelazh apa yang pernah disaksikan dan didengar
oleh
orang-orangyang meTperoleh
kemuliaandari Allah' tidakierkecoh
oleh"bujukiayu
keduniaan dan merasa tenteram menuju ke alam kelanggenganlo