• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V GAMBARAN UMUM USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH

5.3 Hambatan Pengembangan Usaha

UMKM merupakan jenis usaha yang dijalankan dengan kesederhanaan, jauh dari kompleksitas layaknya usaha besar. Meskipun demikian, UMKM sebagai unit usaha tidak luput dari kendala yang menghambat pengembangan usahanya. Berbagai kendala yang dihadapi UMKM dapat dikelompokkan pada beberapa kendala besar yan

Berdasarkan Gambar 6

dalam pengembangan usaha adalah masalah pemasaran. Beberapa responden mengalami keterbatasan pengetahuan dan informasi dalam hal pemasaran. Lokasi produksi yang jauh dari target pasar juga seringkali memperparah kondisi ini.

Masalah lain yang hampir d

modal dan pendanaan. Terbatasnya modal dan pendanaan mengakibatkan keterbatasan anggaran pemasaran. Ketersediaan dana yang kurang memadai seringkali diprioritaskan untuk keperluan produksi.

Masalah lain yang c UMKM dalam bidang teknol

yang dikembangkan umumnya adalah usaha sederhana, namun dalam upaya pengembangan usaha dan peningkatan daya saing, UMKM membutuhkan

23.34%

10%

Gambar

Hambatan Pengembangan Usaha

UMKM merupakan jenis usaha yang dijalankan dengan kesederhanaan, jauh dari kompleksitas layaknya usaha besar. Meskipun demikian, UMKM aha tidak luput dari kendala yang menghambat pengembangan usahanya. Berbagai kendala yang dihadapi UMKM dapat dikelompokkan pada beberapa kendala besar yang divisualisasikan pada Gambar 6.

Gambar 6, diketahui bahwa kendala terbesar

dalam pengembangan usaha adalah masalah pemasaran. Beberapa responden mengalami keterbatasan pengetahuan dan informasi dalam hal pemasaran. Lokasi produksi yang jauh dari target pasar juga seringkali memperparah kondisi ini.

Masalah lain yang hampir dirasakan oleh setiap UMKM adalah keterbatasan modal dan pendanaan. Terbatasnya modal dan pendanaan mengakibatkan keterbatasan anggaran pemasaran. Ketersediaan dana yang kurang memadai seringkali diprioritaskan untuk keperluan produksi.

Masalah lain yang cukup menghambat pengembangan usaha dirasakan UMKM dalam bidang teknologi dan sumber daya manusia. Meskipun jenis usaha yang dikembangkan umumnya adalah usaha sederhana, namun dalam upaya pengembangan usaha dan peningkatan daya saing, UMKM membutuhkan

56.67%

Gambar 6. Hambatan dalam Pengembangan Usaha

Keterangan:

UMKM merupakan jenis usaha yang dijalankan dengan kesederhanaan, jauh dari kompleksitas layaknya usaha besar. Meskipun demikian, UMKM aha tidak luput dari kendala yang menghambat pengembangan usahanya. Berbagai kendala yang dihadapi UMKM dapat dikelompokkan pada

, diketahui bahwa kendala terbesar yang dirasakan dalam pengembangan usaha adalah masalah pemasaran. Beberapa responden mengalami keterbatasan pengetahuan dan informasi dalam hal pemasaran. Lokasi produksi yang jauh dari target pasar juga seringkali memperparah kondisi ini.

irasakan oleh setiap UMKM adalah keterbatasan modal dan pendanaan. Terbatasnya modal dan pendanaan mengakibatkan keterbatasan anggaran pemasaran. Ketersediaan dana yang kurang memadai

ukup menghambat pengembangan usaha dirasakan gi dan sumber daya manusia. Meskipun jenis usaha yang dikembangkan umumnya adalah usaha sederhana, namun dalam upaya pengembangan usaha dan peningkatan daya saing, UMKM membutuhkan

pemasaran

teknologi yang memadai. Untuk mendukung tujuan ini, kapasitas tenaga kerja juga perlu ditingkatkan. Meskipun tidak membutuhkan pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan formal secara langsung, namun kegiatan operasional UMKM tetap memerlukan keterampilan khusus yang harus dimiliki oleh tenaga kerja.

PELAKSANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH

6.1 Bauran Komunikasi Pemasaran UMKM Usaha Mikro Kecil dan Menengah

badan usaha yang berorientasi pada pencapaian profit. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka UMKM melakukan komunikasi pemasaran. Upaya pelaksanaan komunikasi pemasaran ini dilakukan UMKM untuk membina hubungan dengan pasar yang menjadi target. UMKM sebagai pihak pemasar mengumpulkan beraneka ragam ide, desain, pesan, media, format, dan warna sebagai saluran yang digunakan untuk mengkomunikasikan produk dan citra usahanya kepada khalayak sasaran.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

pemasaran UMKM belum dilaksanakan secara optimal. Data ini divisualisasikan pada Gambar 7.

41.17%

Gambar 7. Pelaksanaan Komunikasi Pemasaran UMKM

BAB VI

PELAKSANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH

Bauran Komunikasi Pemasaran UMKM

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu jenis badan usaha yang berorientasi pada pencapaian profit. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka UMKM melakukan komunikasi pemasaran. Upaya pelaksanaan komunikasi pemasaran ini dilakukan UMKM untuk membina hubungan dengan enjadi target. UMKM sebagai pihak pemasar mengumpulkan beraneka ragam ide, desain, pesan, media, format, dan warna sebagai saluran yang digunakan untuk mengkomunikasikan produk dan citra usahanya kepada khalayak

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan, komunikasi pemasaran UMKM belum dilaksanakan secara optimal. Data ini divisualisasikan

41.17%

41.17%

17.64%

Gambar 7. Pelaksanaan Komunikasi Pemasaran UMKM

Optimal badan usaha yang berorientasi pada pencapaian profit. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka UMKM melakukan komunikasi pemasaran. Upaya pelaksanaan komunikasi pemasaran ini dilakukan UMKM untuk membina hubungan dengan enjadi target. UMKM sebagai pihak pemasar mengumpulkan beraneka ragam ide, desain, pesan, media, format, dan warna sebagai saluran yang digunakan untuk mengkomunikasikan produk dan citra usahanya kepada khalayak

secara keseluruhan, komunikasi pemasaran UMKM belum dilaksanakan secara optimal. Data ini divisualisasikan

Gambar 7. Pelaksanaan Komunikasi Pemasaran UMKM

Belum Optimal Tidak melaksanakan Keterangan:

Gambar 7 menunjukkan sebanyak 41,17 persen melaksanakan komunikasi pemasaran dengan baik, baik dari komunikasi pemasaran, frekuensi pelaksanaan, maupun b Namun 41,17 persen

17,64 persen lainnya tidak melaksanakan komunikasi pemasaran.

Terdapat beberapa jenis ba

digunakan UMKM, diantaranya adalah periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal, dan pemasaran langsung. Beragam jenis bauran promosi memiliki kelebihan dan kekurangan yang membedakan karakteris antara satu dengan yang lainnya.

sasaran pelaksanaan. Berikut adalah proporsi penggunaan bauran komunikasi pemasaran pada UMKM binaan IPB yang

Dari Gambar

paling banyak digunakan oleh UMKM binaan IPB adalah jenis periklanan dan penjualan personal, yakni

persen dan 30 persen dari total jumlah UMKM pelaksana.

bauran yang belum banyak dilakukan adalah

30%

Gambar 8. Penggunaan Bauran Komunikasi Pemasaran

menunjukkan sebanyak 41,17 persen dari total responden telah melaksanakan komunikasi pemasaran dengan baik, baik dari keragaman bauran komunikasi pemasaran, frekuensi pelaksanaan, maupun biaya yang dikeluarkan.

persen belum melaksanakannya secara optimal. Sementara itu, lainnya tidak melaksanakan komunikasi pemasaran.

Terdapat beberapa jenis bauran komunikasi pemasaran yang

digunakan UMKM, diantaranya adalah periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal, dan pemasaran langsung. Beragam jenis bauran promosi memiliki kelebihan dan kekurangan yang membedakan karakteris antara satu dengan yang lainnya. Penggunaannya disesuaikan dengan tujuan dan sasaran pelaksanaan. Berikut adalah proporsi penggunaan bauran komunikasi pemasaran pada UMKM binaan IPB yang divisualisasikan dalam Gambar 8

Dari Gambar 8 diketahui bahwa bauran komunikasi pemasaran yang paling banyak digunakan oleh UMKM binaan IPB adalah jenis periklanan dan penjualan personal, yakni persentase masing-masing mencapai angka 32.85 persen dan 30 persen dari total jumlah UMKM pelaksana. Sementara itu, jenis bauran yang belum banyak dilakukan adalah public relation.

32.85%

21.42%

4.28%

11.42%

Gambar 8. Penggunaan Bauran Komunikasi Pemasaran

periklanan iaya yang dikeluarkan.

cara optimal. Sementara itu,

uran komunikasi pemasaran yang umum digunakan UMKM, diantaranya adalah periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal, dan pemasaran langsung. Beragam jenis bauran promosi memiliki kelebihan dan kekurangan yang membedakan karakteristik Penggunaannya disesuaikan dengan tujuan dan sasaran pelaksanaan. Berikut adalah proporsi penggunaan bauran komunikasi

divisualisasikan dalam Gambar 8.

diketahui bahwa bauran komunikasi pemasaran yang paling banyak digunakan oleh UMKM binaan IPB adalah jenis periklanan dan masing mencapai angka 32.85 Sementara itu, jenis public relation. Selain bauran Gambar 8. Penggunaan Bauran Komunikasi Pemasaran

periklanan

komunikasi pemasaran yang umum digunakan, hampir seluruh UMKM mengandalkan komunikasi

6.1.1 Periklanan (a

Periklanan merupakan barang, atau jasa yang

UMKM menggunakan komunikasi pemasaran jenis ini dalam bentuk cetak maupun elektronik. Media cetak yang digunakan

binaan IPB, diantaranya adalah

baliho, iklan di surat kabar, dan tabloid.

menggunakan media elektronik, diantaranya adalah penggunaan media internet, seperti facebook, twitter, blog, website

lainnya.

Penggunaan periklanan mendominasi jenis bauran komunikas yang digunakan UMKM bina

total jumlah UMKM yang melaksanakan.

dikatakan efektif untuk seluruh jenis bidang usaha.

Gambar 9 yang menun bidang usaha.

17.39%

Gambar

komunikasi pemasaran yang umum digunakan, hampir seluruh UMKM mengandalkan komunikasi word of mouth dalam upaya pemasarannya.

advertising)

klanan merupakan segala bentuk kehadiran dan promosi dari ide, barang, atau jasa yang bersifat non personal oleh suatu pihak tertentu. Beberapa UMKM menggunakan komunikasi pemasaran jenis ini dalam bentuk cetak maupun elektronik. Media cetak yang digunakan dalam periklanan UMKM binaan IPB, diantaranya adalah leaflet, pamflet, brosur, spanduk,

baliho, iklan di surat kabar, dan tabloid. Sementara itu, jenis periklanan yang menggunakan media elektronik, diantaranya adalah penggunaan media internet,

facebook, twitter, blog, website, dan beberapa media pemasaran

Penggunaan periklanan mendominasi jenis bauran komunikas yang digunakan UMKM binaan IPB, yakni mencapai angka 32,

total jumlah UMKM yang melaksanakan. Bauran komunikasi periklanan dapat dikatakan efektif untuk seluruh jenis bidang usaha. Hal ini divisualisasikan pada yang menunjukkan porsi penggunaan periklanan berdasarkan jenis

34.78% Gambar 9 Presentase Penggunaan Bauran Periklanan

Keterangan:

komunikasi pemasaran yang umum digunakan, hampir seluruh UMKM dalam upaya pemasarannya.

segala bentuk kehadiran dan promosi dari ide, pihak tertentu. Beberapa UMKM menggunakan komunikasi pemasaran jenis ini dalam bentuk cetak dalam periklanan UMKM , pamflet, brosur, spanduk, banner, catalog, Sementara itu, jenis periklanan yang menggunakan media elektronik, diantaranya adalah penggunaan media internet, , dan beberapa media pemasaran online

Penggunaan periklanan mendominasi jenis bauran komunikasi pemasaran an IPB, yakni mencapai angka 32,85 persen dari Bauran komunikasi periklanan dapat divisualisasikan pada jukkan porsi penggunaan periklanan berdasarkan jenis

pangan jasa pertanian kerajinan 9 Presentase Penggunaan Bauran Periklanan

Keterangan:

Komunikasi pemasaran melalui bauran periklanan dapat dikatakan efektif karena mampu menjangkau khalayak dalam jangkauan geografis yang luas.

Dengan daya jangkau yang luas, periklanan yang dilakukan secara non personal (masal) dapat dikategorikan jenis promosi yang relatif murah. Penggunaan media periklanan seperti leaflet juga seringkali digunakan sebagai media komunikasi pendamping bauran komunikasi pemasaran lainnya. Misalnya pembagian leaflet pada saat pameran. Namun, jika ditilik pada sisi lain, komunikasi non personal ini justru menjadi kekurangan dalam pelaksanaan komunikasi pemasaran karena sifatnya yang searah. Pelaksanaan periklanan secara masal juga kurang mempertimbangkan keragaman khalayak penerima pesan, sehingga hanya dapat dikatakan sangat efektif untuk beberapa segmentasi khalayak.

6.1.2 Promosi Penjualan

Promosi penjualan adalah berbagai insentif jangka pendek yang mendorong konsumen untuk segera mencoba atau membeli sebuah produk atau jasa. Beberapa jenis promosi penjualan yang pernah dilakukan UMKM mitra binaan IPB untuk menarik minat konsumen adalah pemberian sampel produk, kupon atau voucer, dan hadiah. Sampel produk biasanya diberikan pihak pemasar kepada konsumen agar konsumen mencicipi produk yang dipasarkan untuk diarahkan pada pembelian. Kegiatan promosi ini pernah dilakukan oleh UMKM Fruity Fir. Pemberian sampel gratis ini diterapkan pada awal periode pendirian UMKM. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Kusumastuti (2009) bahwa biasanya perusahaan yang meluncurkan produk baru yang sering menggunakan teknik pemberian sampel gratis. Produk rokok, permen, sampo, deterjen merupakan produk yang sering menggunakan teknik pemberian contoh gratis.

UMKM Fruity Fir merupakan jenis UMKM pangan dengan produk yang dapat dikatakan baru dan memiliki keunikan penambahan kefir pada jus buah, sehingga perlu dilakukan upaya pengenalan produk kepada konsumen. Namun, Kusumastuti (2009) juga menyebutkan bahwa sampel gratis bukan hanya untuk produk yang baru diluncurkan, tetapi juga untuk produk-produk yang sudah lama ada. Tujuannya adalah untuk mengingatkan kepada konsumen secara terus-menerus. Fungsi sampel gratis untuk produk yang lama adalah hampir sama dengan iklan, yaitu untuk mengingatkan konsumen.

Kupon atau voucer merupakan bentuk insentif yang diberikan kepada konsumen untuk memperoleh potongan harga pada saat melakukan pembelian produk. Pemberian voucer ini pernah dilakukan oleh Kantin Dilla. Dengan mendapatkan voucer ini, kosumen dapat mendapatkan potongan harga saat membeli produk. Sementara itu, jenis insentif lainnya adalah hadiah. Pemberian hadiah menjadi salah satu strategi Bimbel Katalis. Hadiah diberikan kepada calon konsumen yang berhasil menjawab pertanyaan kuis pada twitter yang berkaitan dengan pengetahuan mengenai mata kuliah yang menjadi subjek pelajaran di bimbel ini. Beberapa jenis hadiah menarik ditawarkan kepada calon konsumen, agar memiliki ketertarikan terhadap produk yang dipasarkan.

Persentase penggunaan bauran promosi penjualan didasarkan pengelompokan jenis bidang usaha dapat diamati pada Gambar 10.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa jenis bauran promosi penjualan lebih cocok dan lebih banyak diterapkan pada b

jasa. Kedua bidang usaha ini merupakan jenis bidang usaha yang potensial untuk diperkenalkan dengan cara pemberian sampel dan insentif pada konsumen sasaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Kusumastuti (2009) yang menyebutkan bahwa produsen yang menghasilkan

sebaiknya menggunakan periklanan dan promosi penjualan.

Berbagai sarana promosi tersebut juga memberikan kontribusi

motivasi pembelian yang memberikan nilai tambah kepada konsumen. Perusahaan menggunakan alat promosi penjualan

kuat dan lebih cepat. Selain promosi penjualan kepada konsumen, UMKM juga dapat memberikan insentif kep

dengan tujuan promosi penjualan kepada konsumen, promosi penjualan ini bertujuan memotivasi penjualan.

Beberapa UMKM memberikan diskon atau potongan harga kepada penjual perantara. Potongan harga ini dihar

perantara dalam melakukan penjualan produk. Sementara itu, insentif juga perlu

13.34%

Gambar 10. Presentase Penggunaan Bauran Promosi Penjualan

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa jenis bauran promosi penjualan lebih cocok dan lebih banyak diterapkan pada bidang usaha pangan dan jasa. Kedua bidang usaha ini merupakan jenis bidang usaha yang potensial untuk diperkenalkan dengan cara pemberian sampel dan insentif pada konsumen Hal ini sesuai dengan pendapat Kusumastuti (2009) yang menyebutkan odusen yang menghasilkan consumer goods yang tidak tahan lama sebaiknya menggunakan periklanan dan promosi penjualan.

Berbagai sarana promosi tersebut juga memberikan kontribusi

motivasi pembelian yang memberikan nilai tambah kepada konsumen. Perusahaan menggunakan alat promosi penjualan ini untuk menciptakan respons yang lebih . Selain promosi penjualan kepada konsumen, UMKM juga dapat memberikan insentif kepada perantara dan tenaga penjualan. Tidak berbeda dengan tujuan promosi penjualan kepada konsumen, promosi penjualan ini bertujuan memotivasi penjualan.

Beberapa UMKM memberikan diskon atau potongan harga kepada penjual perantara. Potongan harga ini diharapkan menjadi motivasi yang lebih baik bagi perantara dalam melakukan penjualan produk. Sementara itu, insentif juga perlu

33.34%

33.34%

13.34%

20%

Gambar 10. Presentase Penggunaan Bauran Promosi Penjualan

pangan jasa pertanian kerajinan Keterangan:

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa jenis bauran promosi idang usaha pangan dan jasa. Kedua bidang usaha ini merupakan jenis bidang usaha yang potensial untuk diperkenalkan dengan cara pemberian sampel dan insentif pada konsumen Hal ini sesuai dengan pendapat Kusumastuti (2009) yang menyebutkan yang tidak tahan lama

Berbagai sarana promosi tersebut juga memberikan kontribusi dalam motivasi pembelian yang memberikan nilai tambah kepada konsumen. Perusahaan

untuk menciptakan respons yang lebih . Selain promosi penjualan kepada konsumen, UMKM juga ada perantara dan tenaga penjualan. Tidak berbeda dengan tujuan promosi penjualan kepada konsumen, promosi penjualan ini

Beberapa UMKM memberikan diskon atau potongan harga kepada penjual apkan menjadi motivasi yang lebih baik bagi perantara dalam melakukan penjualan produk. Sementara itu, insentif juga perlu

Gambar 10. Presentase Penggunaan Bauran Promosi Penjualan

pangan jasa pertanian kerajinan Keterangan:

diberikan kepada tenaga penjual. Misalnya pemberian bonus kepada tenaga penjual pada saat pameran. Pemberian bonus ini dapat memicu k

penjual dalam melakukan komunikasi pemasaran kepada calon konsumen.

6.1.3 Hubungan Masyarakat Hubungan masyarakat

yang dilakukan dengan menjalin hubungan dengan berbagai ko

perusahaan dan masyarakat umum, dengan tujuan untuk membangun citra perusahaan yang positif agar mendapat publisitas yang luas, dan mengatasi kabar angin, laporan, serta kejadian

Berdasarkan pada ciri

UMKM sebagai upaya komunikasi pemasaran.

sebagai upaya komunikasi pemasaran UMKM binaan Gambar 11.

Gambar 11 menunjukkan hanya kerajinan yang pernah

masyarakat. Bentuk promosi hubungan masyarakat yang paling umum digunakan adalah sponsorship. Sponsorship

Gambar 11. Presentase Penggunaan Bauran Hubungan Masyarakat

diberikan kepada tenaga penjual. Misalnya pemberian bonus kepada tenaga penjual pada saat pameran. Pemberian bonus ini dapat memicu k

penjual dalam melakukan komunikasi pemasaran kepada calon konsumen.

Hubungan Masyarakat (public relation)

Hubungan masyarakat (public relation) merupakan sarana promosi massal yang dilakukan dengan menjalin hubungan dengan berbagai ko

perusahaan dan masyarakat umum, dengan tujuan untuk membangun citra perusahaan yang positif agar mendapat publisitas yang luas, dan mengatasi kabar angin, laporan, serta kejadian-kejadian yang tidak sesuai dengan kenyataan.

ciri ini, pelaksanaan public relation belum banyak dilakukan UMKM sebagai upaya komunikasi pemasaran. Porsi penggunaan

sebagai upaya komunikasi pemasaran UMKM binaan IPB dapat diamati pada

menunjukkan hanya UMKM bidang usaha pangan, jasa, dan kerajinan yang pernah menerapkan bentuk komunikasi pemasaran hubungan Bentuk promosi hubungan masyarakat yang paling umum digunakan Sponsorshipadalah suatu bentuk dari promosi merek dengan

34% 11. Presentase Penggunaan Bauran Hubungan Masyarakat

Keterangan:

diberikan kepada tenaga penjual. Misalnya pemberian bonus kepada tenaga penjual pada saat pameran. Pemberian bonus ini dapat memicu kinerja tenaga penjual dalam melakukan komunikasi pemasaran kepada calon konsumen.

sarana promosi massal yang dilakukan dengan menjalin hubungan dengan berbagai konsumen perusahaan dan masyarakat umum, dengan tujuan untuk membangun citra perusahaan yang positif agar mendapat publisitas yang luas, dan mengatasi kabar kejadian yang tidak sesuai dengan kenyataan.

belum banyak dilakukan Porsi penggunaan public relation IPB dapat diamati pada

bidang usaha pangan, jasa, dan menerapkan bentuk komunikasi pemasaran hubungan Bentuk promosi hubungan masyarakat yang paling umum digunakan adalah suatu bentuk dari promosi merek dengan

pangan jasa kerajinan 11. Presentase Penggunaan Bauran Hubungan Masyarakat

Keterangan:

cara memberikan bantuan keuangan dari sebuah organisasi, perorangan, atau kegiatan yang menghubungkan suatu merek dengan kegiatan olahraga, hiburan, budaya, sosial, atau jenis public activity yang menimpulkan ketertarikan yang tinggi dengan memberikan timbal balik untuk mengiklankan perusahaan.

Bentuk promosi ini pernah dilakukan oleh beberapa UMKM, diantaranya Kantin Dilla, Green.Co, dan Orenz. Dalam pelaksanaannya, UMKM ini memberikan sejumlah dana atau dapat juga berupa voucer kepada penyelenggara suatu kegiatan. Tujuannya untuk mendukung keberlangsungan kegiatan yang disponsori. Hal ini dilakukan untuk membentuk citra usaha yang baik di mata konsumen, memperkenalkan berbagai produk dan membina hubungan baik dengan calon konsumen.

6.1.4 Penjualan Personal (personal selling)

Penjualan personal merupakan interaksi tatap muka dengan satu atau lebih pembeli prospektif dengan tujuan membuat presentasi, menjawab pertanyaan, dan mendapatkan pesanan. Menurut Machfoedz (2010), personal selling merupakan elemen termahal dalam bauran komunikasi. Meskipun demikian, personal selling merupakan wahana komunikasi paling efektif dalam proses pembelian. Bentuk promosi penjualan personal yang paling umum dilakukan UMKM adalah pameran dan pertemuan penjualan.

Pameran adalah suatu kegiatan promosi yang dilakukan oleh suatu produsen, kelompok, organisasi, perkumpulan tertentu dalam bentuk menampilkan produk kepada calon relasi atau pembeli. Prisgunanto (2006) mengungkapkan bahwa sarana personal selling memilki efek langsung pada proses penjualan berdasarkan sales forces. Memang keandalan personal selling

yang paling utama adalah mampu mendekatkan pelanggan dengan penjualan lewat penggunaan jalur-jalur distribusi barang dan produk yang ada.

Pameran memainkan peranan sebagai jalur distribusi barang dan produk yang mampu mendekatkan pelanggan dengan penjualan. Oleh karena itu, meskipun beberapa responden telah menuturkan bahwa bauran komunikasi pameran merupakan jenis bauran komunikasi pemasaran termahal dibandingkan dengan jenis bauran komunikasi pemasaran lainnya, sebagian besar UMKM tetap memilihnya sebagai salah satu upaya komunikasi pemasaran.

Pertemuan penjualan adalah salah satu bentuk promosi, dimana terjadi pertemuan tatap muka antara produsen dengan pelanggan untuk membina hubungan baik. Pelanggan adalah orang atau instansi atau lembaga yang membeli barang dan jasa kita secara rutin atau berulang-ulang, karena barang dan jasa kita memiliki manfaat. Pertemuan penjualan ini diterapkan oleh beberapa UMKM mitra binaan IPB, terutama pada bidang usaha jasa dan pertanian. Pertemuan penjualan dilakukan dalam bentuk pertemuan antara pelaku usaha dengan pelanggan. Pada pertemuan ini, biasanya pelaku usaha dan pelanggan hanya mematangkan berbagai hal yang sudah diinformasikan sebelumnya.

UMKM Ikhtiar Farm, merupakan salah satu UMKM jenis pertanian yang melakukan budidaya ayam. Ikhtiar Farm secara rutin melakukan pertemuan dengan pelanggannya. Pertemuan rutin ini dilakukan sesaat sebelum panen ayam.

Dalam pertemuan ini, pelaku usaha dan pelanggan melakukan kesepakatan dan pemantapan kualitas, kuantitas dan harga produk. Bagi usaha pertanian, pertemuan ini penting, karena harga hasil pertanian yang bersifat fluktuatif.

Pelaksanaan pertemuan penjualan ini juga relevan untuk jenis-jenis usaha lain

yang menggunakan jasa penjual kembali (

pertemuan ini dapat menjadi upaya untuk menjaga h pelanggan.

Walaupun biaya lebih tinggi dibandingkan dengan alat promosi lainn banyak perusahaan menggunakan penjualan tatap muka sebagai alat promosi utama. Porsi pelaksanaan penjualan personal berdasarkan jenis bidang u

diamati pada Gambar 1

Penggunaan tatap muka sebagai alat promosi utama diterapkan pada

Penggunaan tatap muka sebagai alat promosi utama diterapkan pada