BAB VI PELAKSANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN USAHA MIKRO KECIL
6.3 Frekuensi Pelaksanaan
Terdapat tiga tujuan utama dari komunikasi pemasaran, yaitu menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan. Untuk mencapai tujuan tersebut, komunikasi pemasaran harus dilaksanakan secara rutin. Frekuensi pelaksanaan berkaitan dengan sering atau tidaknya komunikasi pemasaran dilaksanakan.
Frekuensi pelaksanaan
dilakukan oleh UMKM mitra binaan IPB
Kebanyakan dari UMKM ini
tahap awal pendirian usaha. Kecilnya jumlah (frekuensi) penyelenggraan promosi produk UMKM di Indonesia menurut Sujito (1997
2009) nampaknya lebih banyak disebabkan oleh kurangnya inisia
3 Hasil wawancara dengan Desi, pemilik UMKM 35,29%
17,64%
Gambar15. Frekuensi Pelaksanaan Komunikasi Pemasaran
dilaksanakan di tempat-tempat strategis, misalnya pameran di Botany Square atau pameran di Jakarta Convention Center (JCC), namun
ini belum memiliki cukup anggaran untuk berpartisipasi dalam pameran
Frekuensi Pelaksanaan
Terdapat tiga tujuan utama dari komunikasi pemasaran, yaitu menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan. Untuk mencapai tujuan tersebut, komunikasi pemasaran harus dilaksanakan secara rutin. Frekuensi erkaitan dengan sering atau tidaknya komunikasi pemasaran
Frekuensi pelaksanaan komunikasi pemasaran masih tergolong jarang oleh UMKM mitra binaan IPB. Hal divisualisasikan pada
Kebanyakan dari UMKM ini hanya melaksanakan komunikasi pemasaran pada tahap awal pendirian usaha. Kecilnya jumlah (frekuensi) penyelenggraan promosi produk UMKM di Indonesia menurut Sujito (1997 seperti dikutip Rahmana,
) nampaknya lebih banyak disebabkan oleh kurangnya inisia
ncara dengan Desi, pemilik UMKM Cresh pada tanggal 17 Oktober 2010.
47,05%
tempat strategis, misalnya pameran di Botany (JCC), namun UMKM ini belum memiliki cukup anggaran untuk berpartisipasi dalam pameran
Terdapat tiga tujuan utama dari komunikasi pemasaran, yaitu menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan. Untuk mencapai tujuan tersebut, komunikasi pemasaran harus dilaksanakan secara rutin. Frekuensi erkaitan dengan sering atau tidaknya komunikasi pemasaran
masih tergolong jarang Hal divisualisasikan pada Gambar 15.
hanya melaksanakan komunikasi pemasaran pada tahap awal pendirian usaha. Kecilnya jumlah (frekuensi) penyelenggraan promosi seperti dikutip Rahmana, ) nampaknya lebih banyak disebabkan oleh kurangnya inisiatif dari kalangan
pada tanggal 17 Oktober 2010.
sering jarang
tidak melaksanakan
15. Frekuensi Pelaksanaan Komunikasi Pemasaran
Keterangan:
UMKM sendiri, serta kepedulian stakeholder. Kondisi ini memang sangat tidak ideal mengingat pemasaran merupakan salah satu aspek bisnis yang berperanan besar dalam mendukung pemberdayaan UMKM.
Stakeholder yang dimaksud dalam hal ini adalah lembaga pembina, baik
UPP-UKM maupun CDA. Beberapa UMKM dengan keterbatasan modal dan pendanaan mengandalkan kedua lembaga ini dalam pelaksanaan komunikasi pemasaran. Kedua lembaga ini, baik UPP-UKM maupun CDA telah berupaya menyelenggarakan dan memfasilitasi UMKM binaannya untuk melakukan promosi. Namun, dalam pelaksanaannya belum semua UMKM mendapat kesempatan untuk dipromosikan.
Ketidakmerataan kesempatan fasilitas promosi UMKM ini merupakan akibat dari keterbatasan keuangan kedua lembaga tersebut. Bagi UMKM binaan UPP-UKM, beberapa responden menyebutkan bahwa mereka kurang memiliki pengetahuan dan wawasan mengenai pelaksanaan komunikasi pemasaran. Oleh karena itu, sosialisasi dan penyadaran mengenai pentingnya komunikasi pemasaran perlu dilakukan oleh lembaga pembina.
Keterbatasan pengetahuan dan wawasan mengenai pelaksanaan komunikasi pemasaran menjadi faktor penghambat selain keterbatasan biaya.
Beberapa responden mengatakan bahwa mereka tidak mengerti mengenai pemasaran. Bagi mereka, pemasaran sama dengan penjualan. Pelaku UMKM ini berfikir mengenai bagaimana menjual produk, namun tidak memikirkan bagaimana cara memberikan kepuasan pada pelanggan.
Cara yang digunakan UMKM untuk menjual produk juga tergolong upaya penjualan yang konvensional. Padahal dengan melaksanakan komunikasi
pemasaran, UMKM dapat memperkenalkan produk dan usahanya kepada khalayak luas. Pelaksanaan komunikasi pemasaran juga dapat merangsang pembelian produk oleh konsumen. Pelaksnaan komunikasi pemasaran seringkali diidentikkan dengan upaya pengenalan produk kepada khalayak luas. Oleh karena itu, beberapa UMKM hanya melaksanakan komunikasi pemasaran pada tahap awal pendirian usaha. Mereka kurang memperhatikan tujuan-tujuan yang lain.
Komunikasi pemasaran juga dapat digunakan untuk mengingatkan konsumen, maka pelaksanaannya harus dilaksanakan secara rutin.
Berdasarkan kenyataan tersebut, dapat dikatakan bahwa sedikitnya terdapat tiga faktor yang mengakibatkan rendahnya frekuensi pelaksanaan komunikasi pemasaran, yaitu: a) Keterbatasan modal dan pendanaan pelaksana, baik dari pihak UMKM maupun lembaga pembina; b) Kurangnya pengetahuan dan inisiatif UMKM dalam melaksanakan komunikasi pemasaran; c) Keterbatasan kepedulian pihak lembaga pembina, baik dalam sosialisasi mengenai pentingnya komunikasi pemasaran maupun penyelenggaraannya.
BAB VII
ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK UMKM DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN
7.1 Ragam Bidang Usaha
UMKM mitra binaan IPB terdiri dari beragam jenis bidang usaha, diantaranya UMKM pangan, jasa, pertanian, dan kerajinan. Masing-masing bidang usaha ini memilliki karakteristik yang membedakan antara satu dengan yang lain. Tiap jenis bidang usaha memiliki karakteristik produk, sistem pemasaran, dan sasaran konsumen yang berbeda, sehingga komunikasi pemasaran yang dilaksanakan akan membentuk pola yang berbeda pula. Perbedaan keefektivan penggunaan bauran komunikasi pemasaran UMKM berdasarkan jenis bidang usaha dan karakteristik usaha dijelaskan pada Tabel 3.
Tabel 3. Penggunaan Bauran Komunikasi Pemasaran Berdasarkan Jenis Bidang Usaha
No Bidang Usaha Karakteristik Bauran Promosi
1 Pangan - Daya tahan produk relatif singkat - Membutuhkan upaya komunikasi
pemasaran yang mendukung penjualan dalam waktu singkat
- Berorientasi pada kepuasan pelanggan - Membutuhkan bauran yang mampu
menguraikan berbagai keunggulan jasa
Penjualan personal dan pemasaran langsung menguraikan berbagai keunggulan produk
Pertemuan penjualan
4 Kerajinan - Produk tergolong unik
- Bukan merupakan barang primer - Membutuhkan komunikasi pemasaran
yang dilakukan secara intensif
Pameran
4.16%
33.34%
Gambar 16. Penggunaan Bauran Promosi pada Bidang Usaha Pangan 7.1.1 Pangan
Bidang usaha pangan memiliki karakteristik produk dengan daya tahan yang relatif singkat jika
itu, upaya komunikasi pemasaran yang dilakukan harus mampu mendukung penjualan dalam waktu yang singkat. Penggunaan bauran komunikasi pemasaran oleh UMKM bidang usaha pan
Jenis bauran komunikasi
UMKM bidang usaha pangan adalah perpaduan antara promosi penjualan dan penjualan personal dengan periklanan. Mempertimbangkan daya tahan produk yang relatif singkat, perpaduan jenis bauran komunikasi pemasaran ini
efektif. Promosi penjualan merupakan alat promosi yang efektif untuk memotivasi konsumen sasaran dalam melakukan pembelian, misalnya dengan pemberian sampel produk. Promosi penjualan ini semakin efektif jika didampingi dengan media periklanan, seper
dapat ditampilkan pada leaflet ataupun media periklanan pendamping lainnya.
Penggunaan bauran pameran pada bidang usaha pangan lebih efektif diterapkan pada produk yang tergolong unik,
33.34% Penggunaan Bauran Promosi pada Bidang Usaha Pangan
Keterangan:
Bidang usaha pangan memiliki karakteristik produk dengan daya tahan yang relatif singkat jika dibandingkan dengan jenis produk lainnya.
itu, upaya komunikasi pemasaran yang dilakukan harus mampu mendukung penjualan dalam waktu yang singkat. Penggunaan bauran komunikasi pemasaran oleh UMKM bidang usaha pangan dapat diamati pada Gambar 16.
Jenis bauran komunikasi pemasaran yang paling umum digunakan oleh UMKM bidang usaha pangan adalah perpaduan antara promosi penjualan dan penjualan personal dengan periklanan. Mempertimbangkan daya tahan produk yang relatif singkat, perpaduan jenis bauran komunikasi pemasaran ini
efektif. Promosi penjualan merupakan alat promosi yang efektif untuk memotivasi konsumen sasaran dalam melakukan pembelian, misalnya dengan pemberian sampel produk. Promosi penjualan ini semakin efektif jika didampingi dengan media periklanan, seperti leaflet. Substansi keunikan dan keunggulan produk dapat ditampilkan pada leaflet ataupun media periklanan pendamping lainnya.
Penggunaan bauran pameran pada bidang usaha pangan lebih efektif diterapkan pada produk yang tergolong unik, seperti halnya Bro
periklanan promosi penjualan hubungan masyarakat penjualan personal pemasaran langsung Penggunaan Bauran Promosi pada Bidang Usaha Pangan
Keterangan:
Bidang usaha pangan memiliki karakteristik produk dengan daya tahan produk lainnya. Oleh karena itu, upaya komunikasi pemasaran yang dilakukan harus mampu mendukung penjualan dalam waktu yang singkat. Penggunaan bauran komunikasi pemasaran
.
pemasaran yang paling umum digunakan oleh UMKM bidang usaha pangan adalah perpaduan antara promosi penjualan dan penjualan personal dengan periklanan. Mempertimbangkan daya tahan produk yang relatif singkat, perpaduan jenis bauran komunikasi pemasaran ini dirasa efektif. Promosi penjualan merupakan alat promosi yang efektif untuk memotivasi konsumen sasaran dalam melakukan pembelian, misalnya dengan pemberian sampel produk. Promosi penjualan ini semakin efektif jika didampingi dengan ti leaflet. Substansi keunikan dan keunggulan produk dapat ditampilkan pada leaflet ataupun media periklanan pendamping lainnya.
Penggunaan bauran pameran pada bidang usaha pangan lebih efektif seperti halnya Brown.Co, yang
memproduksi brownies dari tepung singkong. UMKM ini membutuhkan lebih banyak upaya komunikasi pemasaran. Pelaksanaan pameran dirasa efektif, karena pada pertemuan langsung ini, pihak pemasar dapat memberikan penjelasan mengenai keunikan dan kelebihan produk, sehingga mampu menarik minat konsumen. Pelaksanaan bauran pameran juga dapat dilakukan dengan didampingi dengan media periklanan.
7.1.2 Jasa
Usaha pada bidang jasa memiliki karakteristik produk yang unik dibandingkan dengan bidang usaha lainnya. Menurut Rangkuti (2008, dalam Sari 2009), pemasaran jasa tidak sama dengan pemasaran produk. Pemasaran jasa dan pemasaran produk memiliki tiga perbedaan, yaitu:
1. Pemasaran jasa lebih bersifat intangible dan immaterial, karena produknya tidak kasat mata dan tidak dapat diraba.
2. Produksi jasa dilakukan saat konsumen berhadapan dengan petugas sehingga pengawasan kualitasnya dilakukan dengan segera, hal ini lebih sulit daripada pengawasan produk fisik.
3. Interaksi antara konsumen dan petugas adalah penting untuk dapat mewujudkan produk yang dibentuk.
Berdasarkan beberapa karakteristik di atas, dapat dikatakan bahwa usaha bidang jasa membutuhkan jenis komunikasi yang dapat menguraikan dan menjelaskan berbagai keunggulan dan fasilitas jasa yang dihasilkan, yang membedakannya dengan UMKM pesaing dengan penawaran jasa yang sejenis.
Untuk itu, komunikasi pemasaran yang dilakukan secara tatap muka, baik melalui pertemuan penjualan maupun pemasaran langsung merupakan pilihan yang tepat.
Dengan mengadakan pertemuan d
dengan leluasa menjelaskan spesifikasi jasa yang ditawarkan.
Penggunaan ragam bauran komunikasi pemasaran yang dilaksanakan UMKM bidang usaha jas
Bauran promosi pemasaran langsung oleh UMKM bidang jasa
dalam pelaksanaan pemasaran langsung dan penjualan personal, media periklanan tetap menjadi bauran pelengkap.
Dalam pertemuan ini, komunikasi pemasaran berlangsung dua arah. Selain memberikan penjelasan dan penawaran, pemasar dapat menjawab pertanyaan konsumen. Penawaran produk dengan cara tatap muka juga dapat memperkecil kemungkinan salah p
usaha jasa merupakan jenis usaha yang mengutamakan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu, upaya meminimalisir kesalahan persepsi, penjelasan yang detail pada saat tatap muka baik untuk dilaksanakan.
Produk berupa jasa memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dengan produk pada umumnya, yaitu sifatnya yang
tidak dapat dilihat dan tidak dapat diraba.
4.76%
19.04%
19.04%
Gambar 17.
Dengan mengadakan pertemuan dengan calon konsumen, pelaku UMKM dapat dengan leluasa menjelaskan spesifikasi jasa yang ditawarkan.
Penggunaan ragam bauran komunikasi pemasaran yang dilaksanakan UMKM bidang usaha jasa divisualisasikan pada Gambar 17.
Bauran promosi pemasaran langsung dan penjualan personal seringkali dilakukan oleh UMKM bidang jasa. Tidak jauh berbeda dengan jenis bidang usaha lainnya, dalam pelaksanaan pemasaran langsung dan penjualan personal, media periklanan tetap menjadi bauran pelengkap. Metode ini sering disebut metode jemput bola.
pertemuan ini, komunikasi pemasaran berlangsung dua arah. Selain memberikan penjelasan dan penawaran, pemasar dapat menjawab pertanyaan konsumen. Penawaran produk dengan cara tatap muka juga dapat memperkecil kemungkinan salah persepsi antara pemasar dengan calon konsumen. Bidang usaha jasa merupakan jenis usaha yang mengutamakan kepuasan pelanggan. Oleh eminimalisir kesalahan persepsi, penjelasan yang detail pada
untuk dilaksanakan.
berupa jasa memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dengan produk pada umumnya, yaitu sifatnya yang intangible dan
tidak dapat dilihat dan tidak dapat diraba. Oleh karena itu, upaya komunikasi Penggunaan Bauran Promosi pada Bidang Usaha Jasa
Keterangan:
engan calon konsumen, pelaku UMKM dapat
Penggunaan ragam bauran komunikasi pemasaran yang dilaksanakan
dan penjualan personal seringkali dilakukan Tidak jauh berbeda dengan jenis bidang usaha lainnya, dalam pelaksanaan pemasaran langsung dan penjualan personal, media periklanan t metode jemput bola.
pertemuan ini, komunikasi pemasaran berlangsung dua arah. Selain memberikan penjelasan dan penawaran, pemasar dapat menjawab pertanyaan konsumen. Penawaran produk dengan cara tatap muka juga dapat memperkecil ersepsi antara pemasar dengan calon konsumen. Bidang usaha jasa merupakan jenis usaha yang mengutamakan kepuasan pelanggan. Oleh eminimalisir kesalahan persepsi, penjelasan yang detail pada
berupa jasa memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dan immaterial atau Penggunaan Bauran Promosi pada Bidang Usaha Jasa
Keterangan:
pemasaran yang dilakukan harus mendorong konsumen untuk mencoba produk yang ditawarkan. Cara ini dapat ditempuh melalui pemberian insentif kepada calon konsumen. Misalnya dengan promosi penjualan dalam bentuk hadiah atau voucer.
Usaha perdagangan jasa memiliki fokus utama pada kepuasan pelanggan.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka komunikasi pemasaran jenis word of mouth berperan penting dalam strategi pemasaran UMKM. Menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2006, seperti diktip oleh Andrijansyah 2009), pelanggan sangat dekat dengan penyampaian jasa. Dengan kata lain, pelanggan tersebut akan berbicara kepada pelanggan lain yang berpotensial tentang pengalamannya dalam menerima jasa tersebut, sehingga informasi dari mulut ke mulut ini sangat besar pengaruhnya dan dampaknya terhadap pemasaran jasa dibandingkan dengan aktivitas komunikasi lainnya. Beberapa pelaku UMKM juga mengakui keefektifan dari word of mouth. Terkadang pesan yang disampaikan kerabat dekat lebih berpengaruh dibandingkan dengan coretan di atas kertas ataupun penuturan dari orang yang belum dikenal.
7.1.3 Pertanian
UMKM bidang pertanian memiliki jenis produk yang umumnya dihasilkan dalam jumlah besar dan pembelian dilakukan dalam partai besar. Target konsumen dari UMKM pertanian ini umumnya adalah lembaga yang melakukan usaha di bidang produksi yang menggunakan hasil pertanian sebagai bahan baku ataupun distributor atau yang dikenal dengan sebutan pengumpul. Kedua jenis konsumen ini umumnya berasal dari wilayah lokal. Produk hasil pertanian dijual dalam partai besar dan kurang memungkinkan untuk dijual eceran, karena sifat
produk yang kurang tahan lama. Produk
diproduksi pada waktu tertentu, atau dikenal dengan musim panen.
Menghadapi taget pasar yang berasal dari wilayah
jenis UMKM ini tidak terlalu membutuhkan komunikasi pemasaran jika dibandingkan dengan jenis bidang usaha lainnya. Meskipun demikian, untuk memperoleh pasar yang lebih luas, UMKM tetap harus melaksanakan upaya komunikasi pemasaran. UMKM bidang pertanian lebih sering m
komunikasi pemasaran konvensional, yaitu dalam bentuk tatap muka.
bauran komunikasi pemasaran pada UMKM bidang usaha perta pada Gambar 18.
Hampir seluruh responden bidang usaha pertanian menyebutkan bahwa mereka lebih fokus menggunakan komunikasi pemasaran tatap muka dibandingkan dengan upaya periklanan yang bersifat modern. Konsumen sasaran mereka lebih memerlukan penjelasan dan informasi yang lebih banyak dan meyakinkan, sehingga relevan jika dilakukan secara tatap
30.76%
23.07%
Gambar 18. Penggunaan
produk yang kurang tahan lama. Produk-produk UMKM pertanian umumnya diproduksi pada waktu tertentu, atau dikenal dengan musim panen.
Menghadapi taget pasar yang berasal dari wilayah lokal, dapat dikatakan ni tidak terlalu membutuhkan komunikasi pemasaran jika dibandingkan dengan jenis bidang usaha lainnya. Meskipun demikian, untuk memperoleh pasar yang lebih luas, UMKM tetap harus melaksanakan upaya komunikasi pemasaran. UMKM bidang pertanian lebih sering m
komunikasi pemasaran konvensional, yaitu dalam bentuk tatap muka.
bauran komunikasi pemasaran pada UMKM bidang usaha pertanian dapat diamati
Hampir seluruh responden bidang usaha pertanian menyebutkan bahwa h fokus menggunakan komunikasi pemasaran tatap muka dibandingkan dengan upaya periklanan yang bersifat modern. Konsumen sasaran mereka lebih memerlukan penjelasan dan informasi yang lebih banyak dan meyakinkan, sehingga relevan jika dilakukan secara tatap muka.
30.76% Gambar 18. Penggunaan Bauran Promosi pada Bidang Usaha Pertanian
Keterangan:
produk UMKM pertanian umumnya diproduksi pada waktu tertentu, atau dikenal dengan musim panen.
, dapat dikatakan ni tidak terlalu membutuhkan komunikasi pemasaran jika dibandingkan dengan jenis bidang usaha lainnya. Meskipun demikian, untuk memperoleh pasar yang lebih luas, UMKM tetap harus melaksanakan upaya komunikasi pemasaran. UMKM bidang pertanian lebih sering melakukan komunikasi pemasaran konvensional, yaitu dalam bentuk tatap muka. Penggunaan ian dapat diamati
Hampir seluruh responden bidang usaha pertanian menyebutkan bahwa h fokus menggunakan komunikasi pemasaran tatap muka dibandingkan dengan upaya periklanan yang bersifat modern. Konsumen sasaran mereka lebih memerlukan penjelasan dan informasi yang lebih banyak dan
periklanan promosi penjualan penjualan personal pemasaran langsung Bauran Promosi pada Bidang Usaha Pertanian
Keterangan:
Jenis bauran komunikasi juga pemasaran langsung sering digunakan UMKM dalam mencari konsumen. UMKM mendata konsumen potensial, mengadakan pertemuan, menawarkan produk, dan membentuk kesepakatan.
Misalnya UMKM pembenihan gurame, konsumen sasaran UMKM ini adalah petani budidaya gurame. Untuk mendapatkan konsumen, pelaku UMKM melakukan pendekatan personal kepada para petani gurame dengan mengadakan pertemuan tatap muka. Pada beberapa UMKM dengan konsumen sasaran berstatus sosial menengah ke bawah, pertemuan ini dilakukan secara informal, namun dalam pertemuan ini UMKM menawarkan produk yang segera akan dipanen.
Beberapa UMKM jenis ini telah memiliki pelanggan, contohnya UMKM Ikhtiar Farm. Peternak dan penjual ayam ini telah memiliki pelanggan, berupa perusahaan pengolah makanan berbahan baku ayam, yaitu Japfa. Meskipun telah memiliki pelanggan, namun UMKM ini masih terus mengadakan upaya komunikasi pemasaran secara rutin, yakni sesaat menjelang panen ayam.
Komunikasi pemasaran yang dilakukan adalah pertemuan penjualan.
Pada pertemuan penjualan, kedua pihak merumuskan kesepakatan mengenai jumlah ayam, kualitas ayam, dan harga ayam yang bersifat fluktuatif.
Pertemuan ini dilakukan UMKM untuk membina hubungan baik dengan pelanggan dan mempertahankan bisnis kedua belah pihak, mengingat Japfa adalah perusahaan besar yang dapat mencari peternak lain jika merasa kurang puas terhadap Ikhtiar Farm.
Upaya pertemuan penjualan secara rutin juga dilakukan untuk mengingatkan konsumen mengenai keberadaan UMKM dan produk yang
dihasilkan. Untuk mengembangkan luas cakupan pasar, UMKM ini juga melakukan berbagai upaya periklanan. Misalnya dengan berpartisipasi
pameran. Periklanan secara tatap muka ini diharapkan selain mampu menarik minat konsumen dengan video dan foto yang ditampilkan, juga mampu menjalin komunikasi dua arah antara UMKM dengan calon konsumen.
7.1.4 Kerajinan
UMKM bidang kerajinan tergolong unik. Barang
primer, sehingga upaya komunikasi pemasaran harus dilaksanakan secara optimal.
Penggunaan ragam bauran komunikasi pemasaran pada UMKM bidan dapat diamati pada Gambar 19
Kebanyakan UMKM menggunakan komunikasi pemasaran jenis pameran.
Barang-barang kerajinan
sehingga produk yang dihasilkan menjadi layak ditampilkan pada pameran.
Pameran merupakan jenis bauran komunikasi pemasaran yang dilakukan secara tatap muka, dimana terjalin komunikasi dua arah antara pihak UMKM dengan
7.69%
38.46%
Gambar 19. Penggunaan Bauran Promosi pada
dihasilkan. Untuk mengembangkan luas cakupan pasar, UMKM ini juga melakukan berbagai upaya periklanan. Misalnya dengan berpartisipasi
pameran. Periklanan secara tatap muka ini diharapkan selain mampu menarik minat konsumen dengan video dan foto yang ditampilkan, juga mampu menjalin komunikasi dua arah antara UMKM dengan calon konsumen.
UMKM bidang kerajinan umumnya menghasilkan produk
tergolong unik. Barang-barang kerajinan ini bukan merupakan barang kebutuhan primer, sehingga upaya komunikasi pemasaran harus dilaksanakan secara optimal.
Penggunaan ragam bauran komunikasi pemasaran pada UMKM bidan dapat diamati pada Gambar 19.
Kebanyakan UMKM menggunakan komunikasi pemasaran jenis pameran.
barang kerajinan diproduksi dengan menggunakan sentuhan seni, sehingga produk yang dihasilkan menjadi layak ditampilkan pada pameran.
merupakan jenis bauran komunikasi pemasaran yang dilakukan secara tatap muka, dimana terjalin komunikasi dua arah antara pihak UMKM dengan Gambar 19. Penggunaan Bauran Promosi pada Bidang Usaha Kerajinan
Keterangan:
dihasilkan. Untuk mengembangkan luas cakupan pasar, UMKM ini juga melakukan berbagai upaya periklanan. Misalnya dengan berpartisipasi dalam pameran. Periklanan secara tatap muka ini diharapkan selain mampu menarik minat konsumen dengan video dan foto yang ditampilkan, juga mampu menjalin
umumnya menghasilkan produk-produk yang bukan merupakan barang kebutuhan primer, sehingga upaya komunikasi pemasaran harus dilaksanakan secara optimal.
Penggunaan ragam bauran komunikasi pemasaran pada UMKM bidang kerajinan
Kebanyakan UMKM menggunakan komunikasi pemasaran jenis pameran.
diproduksi dengan menggunakan sentuhan seni, sehingga produk yang dihasilkan menjadi layak ditampilkan pada pameran.
merupakan jenis bauran komunikasi pemasaran yang dilakukan secara tatap muka, dimana terjalin komunikasi dua arah antara pihak UMKM dengan
konsumen. Keunikan produk ini menjadi nilai tambah dalam pameran dan dianggap mampu menarik perhatian konsumen untuk berkunjung. Saat pelaksanaan pameran, pihak UMKM memiliki kesempatan untuk menjelaskan keunggulan produk-produk yang dihasilkan.
UMKM Fit Pot merupakan UMKM yang bergerak dalam bidang usaha kerajinan rangkaian pot tanaman hias. Jenis produk ini tidak hanya unik, tetapi juga memiliki inovasi teknologi, salah satunya adalah kemampuan sistem rangkaian pot ini untuk menyiram tanaman secara otomatis. Keunikan dan keunggulan produk ini menjadi hal yang menarik konsumen untuk berkunjung dan menyaksikan demonstrasi produk.
7.2 Hubungan Tingkat Pendidikan Pelaku Usaha dengan Pelaksanaan Komunikasi Pemasaran
Tingkat pendidikan formal dari pelaku usaha tergolong cukup beragam.
UMKM binaan CDA yang beranggotakan mahasiswa tentu memiliki tingkat pendidikan yang tergolong tinggi. Namun bagi UMKM masyarakat binaan UPP-UKM, tingkat pendidikan rata-rata tergolong rendah. Tambunan (2009)
UMKM binaan CDA yang beranggotakan mahasiswa tentu memiliki tingkat pendidikan yang tergolong tinggi. Namun bagi UMKM masyarakat binaan UPP-UKM, tingkat pendidikan rata-rata tergolong rendah. Tambunan (2009)