• Tidak ada hasil yang ditemukan

Belanja Daerah

Dalam dokumen PEMERINTAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT DAFTAR ISI (Halaman 146-155)

BAB X. PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN Bab ini menguraikan RPJMD sebagai pedoman

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

3.1.2. Belanja Daerah

Belanja Daerah dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 III - 12

provinsi atau kabupaten/kota yang terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan, dan urusan yang penanganannya dalam bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antara pemerintah provinsi dan pemerintah daerah atau antar pemerintah daerah yang ditetapkan dengan ketentuan perundang-undangan.

Belanja penyelenggaraan diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial, fasilitas umum yang layak, serta mengembangkan sistem jaminan sosial.

Analisis belanja dilakukan untuk mengefektifkan dan mengefisiensikan alokasi dana untuk belanja daerah. Analisis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran realisasi dari kebijakan pembelanjaan dan pengeluaran pembiayaan daerah pada periode tahun anggaran sebelumnya yang digunakan sebagai bahan untuk menentukan kebijakan pembelanjaan dan pengeluaran pembiayaan dimasa datang dalam rangka peningkatan kapasitas pendanaan pembangunan daerah.

Analisis ini dilakukan melalui:(1) Analisis proporsi realisasi belanja daerah dibanding anggaran; (2) Analisis proporsi belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur; (3) Analisis belanja periodik dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas utama; (4) Analisis proyeksi belanja daerah.

3.1.2.1. Analisis Proporsi Realisasi Belanja Daerah Dibanding Anggaran

Proporsi realisasi belanja daerah dibanding anggaran belanja tahun 2010 - 2015 dapat dilihat pada tabel berikut.

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 III - 13

Tabel-3.8

Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja Daerah Tahun 2010 sd 2015

No Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015

I BELANJA TIDAK LANGSUNG 50,53 39,48 54,98 38,15 40,61 44,69 1 Belanja Pegawai 39,65 33,48 47,85 34,05 35,72 33,64 2 Belanja Hibah 4,46 1,41 2,32 0,61 0,37 3,27 3 Belanja Bantuan Sosial 4,77 3,61 3,26 2,55 2,31 2,38 4 Belanja Bantuan Keuangan 1,62 0,98 1,52 0,94 2,21 5,37 5 Belanja Tidak Terduga 0,03 - 0,03 - - 0,02 II BELANJA LANGSUNG 49,47 60,52 61,67 61,84 59,40 55,31 1 Belanja Pegawai 2,16 1,93 3,02 2,11 0,89 0,82 2 Belanja Barang dan Jasa 24,46 22,97 31,04 20,98 23,83 22,53 3 Belanja Modal 22,85 35,62 27,61 38,75 34,68 31,97

Sumber: LKPJ Kabupaten Pakpak Bharat 2010-2015

Analisis terhadap proporsi realisasi belanja daerah dibanding anggaran belanja selama tahun anggaran 2011-2015 dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Prosentase realisasi belanja tidak langsung cenderung menurun dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan menurunnya unsur belanja hibah, belanja bantuan sosial, dan belanja bantuan keuangan, walaupun belanja pegawai, dan belanja bantuan keuangan terjadi peningkatan.

2) Prosentase realisasi belanja langsung cenderung meningkat karena kenaikan unsur belanja barang dan jasa, belanja modal, walaupun belanja pegawai terjadi trend menurun.

3) Terjadinya penurunan porsi realisasi belanja tidak langsung dan kenaikan porsi realisasi belanja langsung menggambarkan bahwa semakin besarnya porsi penggunaan anggaran pembangunan untuk kepentingan pelayanan kepada masyarakat.

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 III - 14

3.1.2.2. Analisis Realisasi Belanja Untuk Pemenuhan Kebutuhan Aparatur

Analisis terhadap realisasi belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur dapat dikaji dari informasi pada tabel 3.9.

dan tabel 3.10. berikut.

Tabel-3.9

Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Tahun 2011 dan 2015 Kabupaten Pakpak Bharat

Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 Pertum

buhan (%) BELANJA TIDAK LANGSUNG 106.668.022.646 121.748.199.910 130.023.175.520 148.779.432.280 207.702.149.497 18,74 Gaji dan Tunjangan 84.790.002.846 96.427.104.710 103.190.732.920 111.458.535.280 120.355.300.066 9,18 Tambahan Penghasilan PNS 21.249.119.800 24.709.095.200 15.931.956.700 22.681.257.500 43.081.842.740 28,27 Belanja Penerimaan Lainnya Pimpinan dan Anggota

DPRD serta KDH/WKDH 628.900.000 612.000.000 618.300.000 1.208.000.000 1.183.163.951 22,92 Belanja Penghasilan Lainnya - - 10.282.185.900 13.431.639.500 43.081.842.740 62,84 BELANJA LANGSUNG 31.753.242.479 35.383.156.836 27.568.348.147 32.587.153.786 40.037.873.476 7,60 Honorarium PNS 3.193.425.000 3.629.918.300 3.591.117.500 2.516.486.000 2.844.447.500 (1,07) Uang Lembur 391.707.000 382.199.000 459.792.500 547.335.900 594.751.900 11,39 Belanja Premi Asuransi 247.731.539 381.081.916 717.446.228 2.292.004.500 3.991.475.275 108,93 Belanja Makanan dan Minuman 1.720.031.800 2.171.325.700 1.346.505.303 1.615.052.600 6.464.351.950 77,11 Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya 2.118.150.350 245.677.830 366.421.300 516.830.800 504.765.650 (0,14) Belanja Pakaian Kerja 193.886.300 199.081.725 246.416.000 652.505.900 663.847.400 48,25 Belanja Pakaian khusus dan hari-hari tertentu 224.190.000 464.237.700 94.320.000 399.428.450 377.174.000 86,33 Belanja Perjalanan Dinas 20.563.955.490 23.945.052.768 18.344.184.316 20.749.404.852 21.803.933.101 2,81 Belanja Beasiswa Pendidikan PNS 330.000.000 173.500.000 65.000.000 45.000.000 0 (60,18) Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan

Teknis PNS 2.644.165.000 3.475.477.000 2.337.145.000 3.253.104.784 2.793.126.700 5,93

Belanja pemeliharaan kesehatan 126.000.000 315.604.897 0 0 0 12,62

Total Belanja Aparatur 138.421.265.125 157.131.356.746 157.591.523.667 181.366.586.066 247.740.022.973 16,37 Sumber: LKPJ Kabupaten Pakpak Bharat 2010-2015

Pada tabel di atas, realisasi belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur sejak tahun 2011–2015 dapat dijelaskan hal–

hal sebagai berikut:

1. Total belanja kebutuhan aparatur cenderung meningkat dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 16,37%. Kenaikan ini karena terjadi kenaikan belanja tidak langsung dan belanja

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 III - 15

langsung untuk memenuhi kebutuhan aparatur dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan.

2. Belanja tidak langsung untuk kebutuhan aparatur cenderung meningkat dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 16,74%.

Kenaikan ini karena adanya kenaikan belanja untuk gaji dan tunjangan serta belanja untuk penerimaan anggota/pimpinan dan operasional DPRD. Belanja gaji/tunjangan adalah unsur yang dominan dari belanja tidak langsung untuk kebutuhan aparatur.

3. Belanja langsung untuk kebutuhan aparatur cenderung meningkat dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 7,60%.

Kenaikan ini karena adanya kenaikan semua unsur belanja langsung antara lain: honororium PNS, beasiswa pendidikan PNS, sosialisasi/kursus/bimtek/pelatihan PNS, pakaian dinas, dan perjalanan dinas. Belanja perjalanan dinas dan belanja honororium PNS adalah 2 (dua) unsur belanja yang besar jumlah dana-nya dari belanja langsung untuk kebutuhan aparatur.

Proporsi belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur sejak tahun 2010–2015 disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel. 3.10.

Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Tahun 2010-2015 Kabupaten Pakpak Bharat

Tahun

Total Belanja Pemenuhan Kebutuhan

Aparatur (Rp) Total Belanja (Rp) Persentase (%)

2010 116.579.859.116 231.573.004.143 50,34

2011 138.421.265.125 318.568.754.148 43,45

2012 157.131.356.746 296.781.857.912 52,95

2013 157.591.523.667 381.852.026.957 41,27

2014 181.366.586.066 416.527.376.633 43,54

2015 247.740.022.973 416.527.376.633 59,48

Sumber: LKPJ Kabupaten Pakpak Bharat 2010-2015

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 III - 16

Dari informasi pada tabel di atas dapat dijelaskan bahwa proporsi belanja pemenuhan kebutuhan aparatur sebesar 50,34%

pada tahun 2010, 43,45% pada tahun 2011, 52,95% pada tahun 2012, 41,27% pada tahun 2013 dan 43,54% pada tahun 2014 dari total pengeluaran. Pada tahun 2015, persentase total belanja pemenuhan kebutuhan aparatur terhadap total belanja mengalai peningkatan menjadi 59,48%. Artinya bahwa sekitar 41% - 59%

dari total pengeluaran untuk mendanai kebutuhan aparatur, selebihnya sekitar 41% - 59% pengeluaran digunakan untuk keperluan pembangunan dan pelayanan publik.

Proporsi belanja pemenuhan kebutuhan aparatur ini cenderung meningkat dan hendaknya bisa dikendalikan secara proporsional, serta menjadi dasar untuk menentukan kebijakan efisiensi anggaran aparatur untuk perencanaan selama periode tahun 2016 sampai 2021.

3.1.2.3. Analisis Belanja Periodik Dan Pengeluaran Pembiayaan Yang Wajib Dan Mengikat Serta Prioritas Utama

Analisis terhadap realisasi pengeluaran wajib dan mengikat dilakukan untuk menghitung kebutuhan pendanaan belanja dan pengeluaran pembiayaan yang tidak dapat dihindari atau harus dibayar dalam suatu tahun anggaran.

Belanja periodik yang wajib dan mengikat adalah pengeluaran yang wajib dibayar serta tidak dapat ditunda pembayarannya dan dibayar setiap tahun oleh Pemerintah Daerah seperti: gaji dan tunjangan pegawai serta anggota dewan, bunga, belanja jasa kantor, sewa kantor yang telah ada kontrak jangka panjang atau belanja sejenis lainnya.

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 III - 17

Belanja periodik prioritas utama adalah pengeluaran yang harus dibayar setiap periodik oleh Pemerintah Daerah dalam rangka keberlangsungan pelayanan dasar prioritas Pemerintah Daerah yaitu pelayanan pendidikan dan kesehatan, seperti honorarium guru, tenaga medis, dan belanja sejenis lainnya.

Total pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama menjadi dasar untuk menentukan kebutuhan anggaran belanja dalam rangka penghitungan kapasitas riil keuangan daerah dan analisis kerangka pendanaan.

Informasi realisasi pengeluaran belanja periodik dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas utama dimaksud dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel.3.11.

Pengeluaran Wajib dan Mengikat Prioritas Tahun 2011-2015 Kabupaten Pakpak Bharat

Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 Pertum

buhan (%) BELANJA TIDAK

LANGSUNG 106.668.022.646 121.748.199.910 130.023.175.520 148.779.432.280 207.702.149.497 18,74 Gaji dan Tunjangan 84.790.002.846 96.427.104.710 103.190.732.920 111.458.535.280 120.355.300.066 9,18

Aparatur 127.237.914.393 145.946.843.441 153.407.607.992 181.376.023.632 247.059.060.243 18,57 Sumber: LKPJ Kabupaten Pakpak Bharat 2010-2015

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 III - 18

Analisis terhadap realisasi pengeluaran belanja periodik dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas utama selama tahun 2011 sd 2015 ini dapat dijelaskan antara lain:

1) Pertumbuhan rata-rata total realisasi pengeluaran belanja periodik dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas utama periode tahun 2010 – 2015 adalah sebesar 18,57%. Kenaikan ini karena belanja tidak langsung dan belanja langsung untuk pengeluaran belanja periodik dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas utama cenderung meningkat.

2) Pertumbuhan rata-rata total belanja tidak langsung adalah sebesar 18,74%. Kenaikan ini karena semua unsur belanja tidak langsung cenderung meningkat. Unsur Belanja Penerimaan Lainnya Pimpinan Dan Anggota DPRD Serta KDH/WKDH yang dominan meningkat baik dari sisi jumlah dana maupun prosentase.

3) Pertumbuhan rata-rata total belanja langsung adalah sebesar 18,60%. Kenaikan ini karena semua unsur belanja langsung cenderung meningkat. Unsur Belanja Jasa Kantor yang dominan meningkat dari sisi jumlah dana.

3.1.2.4. Analisis Proyeksi Belanja Daerah

Analisis proyeksi belanja daerah dilakukan untuk memperoleh gambaran kebutuhan belanja tidak langsung daerah dan pengeluaran pembiayaan yang bersifat wajib dan mengikat serta prioritas utama. Analisis dilakukan dengan proyeksi 5 (lima) tahun ke depan untuk penghitungan kerangka pendanaan pembangunan daerah.

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 III - 19

Informasi proyeksi pengeluaran belanja periodik dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas utama dimaksud dapat dilihat pada tabel 3.6. dibawah ini.

Proyeksi pengeluaran belanja periodik dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas utama untuk tahun 2016 sampai dengan tahun 2021 dapat dijelaskan antara lain sebagai berikut:

1) Data tahun dasar yang digunakan untuk menetapkan proyeksi adalah data tahun 2014.

2) Tingkat pertumbuhan yang digunakan sebagai dasar untuk proyeksi belanja tidak langsung, belanja langsung, dan pembiayaan pengeluaran tahun 2016 -2021 adalah rata-rata pertumbuhan belanja tidak langsung, belanja langsung, dan pembiayaan pengeluaran periode tahun 2010 – 2014 yang telah disajikan pada Tabel 3.11.

3) Jumlah keseluruhan pengeluaran belanja periodik dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas utama periode 2016- 2021 menunjukkan kecenderungan meningkat. Kenaikan ini dipengaruhi oleh belanja tidak langsung dan belanja langsung yang cenderung meningkat.

Tabel.3.12.

Proyeksi Pengeluaran Wajib dan Mengikat Prioritas Tahun 2016-2021 Kabupaten Pakpak Bharat

Uraian 2016 2017 2018 2019 2020 2021

BELANJA TIDAK LANGSUNG 258.278.586.962 281.997.046.115 307.893.639.007 336.168.389.872 367.039.691.738 400.745.993.287 Gaji dan Tunjangan

131.407.870.478 143.475.429.949 156.651.187.819 171.036.913.105 186.743.720.568 203.892.928.949 Tambahan Penghasilan PNS

Pimpinan dan Anggota DPRD serta KDH/WKDH

Belanja Penghasilan Lainnya

70.156.534.792

99.699.449.368 108.855.134.108

BELANJA LANGSUNG

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 III - 20

306.060.465.242 334.166.870.532 364.854.367.169 398.359.984.132 434.942.517.445 474.884.529.112 Sumber: LKPJ Kabupaten Pakpak Bharat 2010-2015, data diolah

Dalam dokumen PEMERINTAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT DAFTAR ISI (Halaman 146-155)

Dokumen terkait