• Tidak ada hasil yang ditemukan

Potensi Pengembangan Wilayah

BAB X. PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN Bab ini menguraikan RPJMD sebagai pedoman

2.1 ASPEK GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFI .1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah

2.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah

Kabupaten Pakpak Bharat memiliki sumberdaya alam yang cukup potensial untuk dikembangkan terdiri dari pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan serta perikanan serta kehutanan. Dimana potensi ini dimasa mendatang akan menjadi andalan Kabupaten Pakpak Bharat. Adapun keunggulan-keunggulan dari potensi tersebut meliputi:

a. Pertanian

Kabupaten Pakpak Bharat merupakan salah satu daerah di Sumatera Utara yang memiliki potensi di bidang pertanian tanaman pangan. Dengan topografi yang bervariasi mulai daerah datar yang didominasi oleh persawahan, berbukit, sampai dengan pegunungan. Kondisi ini memiliki peluang pengembangan berbagai komoditi tanaman pangan dan dianggap berpotensi untuk

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 II - 12

dikembangkan sebagai daerah pertanian. Letak Kabupaten Pakpak Bharat secara geografis cukup strategis karena berbatasan langsung dengan Kabupaten Aceh Singkil dan Subulussalam Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang biasa di jadikan sasaran pemasaran hasil produksi. Bagi negara agraris seperti Indonesia, peran sektor pertanian sangat penting dalam mendukung perekonomian nasional, terutama sebagai penyedia bahan pangan, sandang dan papan bagi segenap penduduk, serta penghasil komoditas ekspor non migas untuk menarik devisa.

Lebih dari itu, mata pencaharian sebagian besar rakyat Indonesia bergantung pada sektor pertanian. Dari potensi lahan sawah yang ada telah terjadi penurunan luas potensi lahan persawahan. Hal serupa juga terjadi pada lahan kering dimana potensi lahannya mengalami penurunan. Lahan sawah yang diandalkan sebagai penghasil bahan pangan utama cenderung menurun luas bakunya akibat konversi ke non pertanian. Pertanian lahan kering, walaupun konversinya tidak secepat lahan sawah, dalam beberapa dasawarsa terakhir terus mengalami penurunan luas baku sebagai akibat proses pembangunan perumahan dan sebagainya. Proses konversi lahan diwilayah Kabupaten Pakpak Bharat saat ini berlangsung cepat, seolah-olah tidak terkendali.

Penanganan dan peran Pemerintah menjadi sangat penting dalam hal ini, terutama dalam mengatur proporsi jumlah lahan yang digunakan untuk pertanian, dan optimalisasi sumberdaya lahan yang ada di wilayah Kabupaten Pakpak Bharat.

Fungsi pertanian yang paling dikenal masyarakat adalah sebagai penghasil produk pertanian, seperti padi, palawija, dan hortikultura, yang nilai ekonomisnya cenderung lebih rendah dari nilai kegunaan di luar pertanian, seperti untuk pertambangan, perdagangan, dan permukiman. Hal tersebut, ditambah dengan

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 II - 13

kondisi sosial-ekonomi masyarakat yang memerlukan pendapatan segera dan pemikiran tentang fungsi pertanian hanya dalam jangka pendek, menyebabkan konversi lahan diterima sebagai hal yang wajar, dan bukan sebagai masalah hilangnya multifungsi pertanian.

Komoditi utama yang dikembangkan di Kabupaten Pakpak Bharat terdiri dari padi sawah, padi ladang, tanaman hortikultura, Sayur-sayuran dan Palawija yang tersebar di 8 Kecamatan. Untuk tanaman jenis holtikultura yang menjadi unggulan pada sektor pertanian adalah Jeruk, cabai, nenas, dan jagung. Tanaman gambir, kopi, nilam, kemenyan dan kelapa sawit merupakan komoditi perkebunan utama di Kabupaten Pakpak Bharat. Dalam usaha pengembangan perkebunan, sektor perkebunan ini merupakan salah satu sumber penerimaan yang cukup potensial.

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 II - 14

Tabel 2.6. Luas Panen dan Produksi Padi Sawah Menurut Kecamatan Tahun 2015

No Kecamatan Luas Panen Produksi

Ha Ton %

1 Salak 434 2.104 48.48

2 STU Jehe 158 555 35.13

3 Pagindar 10 36 36.08

4 STU Julu 306 1.229 40.16

5 Pergetteng-getteng Sengkut 337 1.378 40.89

6 Kerajaan 536 2.787 52.00

7 Tinada 400 1.608 40.20

8 Siempat Rube 244 1.210 49.59

Jumlah 2.425 10.907 44.98

Sumber : Pakpak Bharat Dalam Angka, BPS Tahun 2016

Tabel 2.7. Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Produksi Padi Sawah Kabupaten Pakpak Bharat 2011 - 2015

Tahun Luas Panen

(Ha) Produksi (ton) Rata-rata Produksi (Kw/Ha)

2011 2.051,00 7.984,00 38,92

2012 3.256,00 14.474,78 44,46 2013 2.588,00 10.971,74 42,39 2014 2.587,00 11.591,94 44,81 2015 2.425,00 10.395,00 42,87

Sumber : Pakpak Bharat Dalam Angka, BPS Tahun 2016

Kabupaten Pakpak Bharat memiliki potensi besar di bidang pertanian. Hal ini masih terlihat dari hasil produksi padi sawah tahun 2015 yang berjumlah 10.907 ton. Dari jumlah itu, sebagian

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 II - 15

besar dihasilkan dari wilayah Kecamatan Kerajaan (2.787 ton), Kecamatan Salak (2.104 ton) dan Kecamatan Tinada (1.608 ton).

Tabel 2.8. Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Produksi Padi Ladang di Kabupaten Pakpak Bharat 2011 - 2015

Tahun

Luas Panen (Ha)

Produksi (ton)

Rata-rata Produksi (Kw/Ha)

2011 3.914,00 8.725,00 22,29

2012 3.646,00 11.250,58 30,86

2013 2.390,00 5.345,39 33,37

2014 2.251,00 6.920,32 30,74

2015 2.997,00 8.488,00 28,32

Sumber : Pakpak Bharat Dalam Angka, BPS Tahun 2016

Selain padi sawah, di Kabupaten Pakpak Bharat juga banyak ditanami padi lading. Dari tahun 2011 hingga 2015 luas daerah yang ditanami mengalami penurunan. Di samping itu gangguan seperti cuaca yang tidak menentu dan hama menyebabkan produktivitas padi ladang mengalami penurunan pada beberapa tahun terakhir. Jika dibandingkan dengan produktivitas padi sawah, produktivitas pada ladang juga lebih rendah.

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 II - 16

Tabel 2.9. Luas Panen dan Produksi Jagung, Ubi Kayu dan Kacang Menurut Kecamatan Tahun 2015

Sumber : Pakpak Bharat Dalam Angka, BPS Tahun 2016

Berdasarkan data di atas, menunjukkan bahwa komoditi tanaman pangan yang dapat dikembangkan di Kabupaten Pakpak Bharat selain padi adalah jagung dengan jumlah produksi sebesar 9.506 Ton, Ubi Kayu dengan jumlah produksi sebesar 2.484,9 Ton, Ubi Jalar dengan jumlah produksi sebesar 554 Ton dan Kacang Tanah dengan jumlah produksi sebesar 107,40 Ton, sedangkan total pemanfaatan ruang (luas panen) yang digunakan untuk kegiatan pertanian bagi penanaman keempat jenis komoditi tersebut sebesar 1.802 Ha.

No Kecamatan Jagung Ubi Kayu Ubi Jalar Kacang Tanah (Ha) (Ton) (Ha) (Ton) (Ha) (Ton) (Ha) ( Ton )

1 Salak 184 1.021 5 235 5 80 12 14,50

2 STU Jehe 98 534 4 176 3 47 4 12,55

3 Pagindar 66 254 3 129 0 0 2 12,50

4 STU Julu 112 616 8 360 14 224 5 13,35

5

Pergetteng-getteng Sengkut

240 1.335 14 637 1 10 7 13,85 6 Kerajaan 612 3.672 2 85,90 2 31 1 12,50

7 Tinada 185 1.069 7 333 4 64 3 14,60

8 Siempat Rube 181 1.005 11 529 6 98 1 13,55 Jumlah 1.678 9.506 54 2.484,9 35 554 35 107,40

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 II - 17

Dilihat dari jumlah produksi terbesar untuk komoditi jagung dihasilkan oleh Kecamatan Kerajaan (3.672 Ton), Kecamatan Pergetteng- getteng sangkut (1.335 Ton), Kecamatan Tinada (1.069 Ton), dan Kecamatan Salak (1.021 Ton), maka wilayah ini dapat dikembangkan menjadi sentra produksi komoditi jagung. Untuk komoditi ubi kayu, wilayah Kecamatan yang terbesar menghasilkannya adalah Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe (263,37 Ton), Kecamatan Tinada (244,82 Ton) dan Kecamatan Siempat Rube (236,94 Ton), maka ketiga wilayah Kecamatan ini dapat dikembangkan menjadi sentra produksi komoditi ubi kayu.

Untuk komoditi ubi jalar yang terbesar dihasilkan oleh Kecamatan Kerajaan (165,65 Ton) dan Kecamatan Siempat Rube (106,45 Ton), maka wilayah ini dapat dikembangkan menjadi sentra produksi komoditi ubi jalar. Sedangkan untuk komoditi Kacang Tanah yang terbesar dihasilkan oleh Kecamatan Tinada 14,60 Ton, namun dari ketiga komoditas tadi untuk komoditas Kacang Tanah tidak menjadi andalan Kabupaten Pakpak Bharat, karena dilihat dari segi perkembangannya yang tidak begitu besar.

Tabel 2.10. Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Produksi Jagung di Kabupaten Pakpak Bharat 2011 – 2015 Tahun Luas Panen

(Ha)

Produksi (ton)

Rata-rata Produksi (Kw/Ha) 2011 3.042,00 13.279,00 43,65 2012 2.243,00 10.296,44 45,90 2013 1.175,00 5.016,70 42,69 2014 1.415,00 6.403,41 45,25 2015 1.678,00 9.070,00 54,05 Sumber : Pakpak Bharat Dalam Angka, BPS Tahun 2016

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 II - 18

Tabel 2.11. Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Produksi Ubi Kayu di Kabupaten Pakpak Bharat 2011 – 2015

Tahun Luas Panen (Ha)

Produksi (ton)

Rata-rata Produksi (Kw/Ha)

2011 97 1.455,00 150,0

2012 103 1.843,56 178,0

2013 56 1.790,79 319,0

2014 78 1.387,00 177,0

2015 54 2.452,00 454,1

Sumber : Pakpak Bharat Dalam Angka, BPS Tahun 2016

Selain padi, hasil pertanian yang cukup banyak ditanami masyarakat adalah Jagung, Ubi Kayu, Ubi Jalar dan Kacang Tanah.

Berbagai jenis tanaman pangan ini dibudidayakan untuk mendukung ketahan pangan di Kabupaten Pakpak Bharat. Luas areal jenis tanaman pertanian juga mengalami dinamika karena masyarakat biasanya mengikut kepada perkembangan permintaan pasar dan harga komoditas pertanian.

Tabel 2.12. Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Produksi Ubi Jalar di Kabupaten Pakpak Bharat 2011 – 2015

Tahun Luas Panen (Ha)

Produksi (ton)

Rata-rata Produksi (Kw/Ha)

2011 92 1.500,00 163,04

2012 94 1.124,70 119,65

2013 42 563,33 134,13

2014 55 651,39 118,43

2015 35 555,00 158,57

Sumber : Pakpak Bharat Dalam Angka, BPS Tahun 2016

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 II - 19

Tabel 2.13. Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Produksi Kacang Tanah Kabupaten Pakpak Bharat 2011 - 2015

Tahun Luas Panen

Sumber : Pakpak Bharat Dalam Angka, BPS Tahun 2016

b. Perkebunan

Jenis tanaman yang banyak diusahakan di Kabupaten Pakpak Bharat terutama perkebunan rakyat terdiri dari beberapa komoditi. Jenis tanaman perkebunan rakyat yang paling menonjol diusahakan adalah kopi dan kelapa sawit kemudian disusul dengan beberapa komoditi lainnya yang terdiri atas: Gambir, Karet, dan Kemenyan. Data mengenai produksi berbagai komoditas perkebunan rakyat dapat dilihat pada berikut ini.

Tabel 2.14. Luas dan Produksi Tanaman Perkebunan Gambir,

Kopi dan Karet Rakyat di Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2011 - 2015

Tahun Gambir Kopi Robusta Kopi Arabica Karet

Luas

Sumber : Pakpak Bharat Dalam Angka, BPS Tahun 2016

Kabupaten Pakpak Bharat memiliki potensi dalam pengembangan beberapa tanaman perkebunan. Sampai saat ini sekitar 7 (tujuh)

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 II - 20

tanaman perkebunan yang dikembangbiakan oleh masyarakat.

Untuk komoditi perkebunan tanaman keras yang diminati masyarakat saat ini di Kabupaten Pakpak Bharat adalah tanaman Gambir. Kemudian tanaman karet , kopi Arabica dan kopi robusta.

Tabel 2.15. Luas dan Produksi Tanaman Perkebunan Kelapa Kemenyan dan Kelapa Sawit Rakyat di Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2011 - 2015

Tahun

Kelapa Kemenyan Sawit

Luas (Ha) Produksi

(Ton) Luas

(Ha) Produksi

(Ton) Luas

(Ha) Produksi (Ton) 2011 37,2 28,1 258,5 34,3 1.142,0 1.166,0 2012 71,6 29,4 364,5 35,4 1.890,0 1.166,5 2013 71,6 29,4 364,5 35,4 1.890,0 1.166,5 2014 70,6 31,2 996,0 118,0 1.031,0 378,6 2015 54,5 32,3 706,0 97,4 1.044,0 1.219,8 Sumber : Pakpak Bharat Dalam Angka, BPS Tahun 2016

Tanaman keras perkebunan lainnya yang diminati masyarakat adalah kelapa sawit. Dengan seiring dengan perkembangan ekonomi global, masyarakat yang memiliki perkebunan kelapa sawit juga meningkatkan luas tanaman perkebunannya yaitu untuk kemenyan dan sawit. Namun untuk jenis tanaman sawit mengalami penurunan produktivitas yang anklok akibat melemahnya harga komoditas sawit di pasar dunia.

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 II - 21

Tabel 2.16 Luas Tanam dan Produksi Perkebunan Rakyat di Kabupaten Pakpak Bharat 2015 Sumber : Pakpak Bharat Dalam Angka, BPS Tahun 2016 0

c. Kehutanan

Luas Hutan di Kabupaten Pakpak Bharat adalah 101.674,18 Ha, terdiri dari Hutan Lindung, Hutan produksi tetap, hutan konservasi dan hutan produksi terbatas. Untuk lebih jelasnya lihat tabel berikut.

Tabel 2.17. Luas Areal Hutan Berdasarkan Fungsinya Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2015

No. Fungsi Hutan Luas (Ha) %

1 Hutan Lindung 44.136,00 36.15

2 Hutan Produksi Tetap 10.224,00 10.08 3 Hutan Konservasi 5.943,00 5.75 4 Hutan Produksi Terbatas 49.390,00 48.03

Jumlah 109.693,00 100

Sumber : Pakpak Bharat Dalam Angka, BPS Tahun 2016

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 II - 22

Dari tahun ke tahun luas kawasan hutan di Kabupaten Pakpak Bharat mengalami penurunan. Penurunan terjadi untuk kawasan hutan Produksi Terbatas. Sementara jenis hutan yang lainnya juga mengalami penurunan walaupun jumlahnya sangat sedikit. Pada tahun 2011 luas kawasan hutan di Kabupaten Pakpak Bharat berjumlah 132.865 hektar, namun pada tahun 2015 luasnya berkurang menjadi 109.693 hektar. Penurunan terbesar terdapat di hutan produksi terbatas dari 71.303 hektar pada tahun 2011 menjadi 49.390 hektar pada tahun 2015.

Tabel 2. 18. Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsinya di Kabupaten Pakpak Bharat 2011 - 2015 (hektar) Tahun Hutan

Lindung

Hutan Produksi

Tetap

Hutan Konservasi

Hutan Produksi Terbatas

Jumlah Total 2011 45.163,81 10.740,66 5.657,00 71.303,81 132.865,28 2012 45.785,99 10.455,72 5.939,00 59.296,79 121.477,50 2013 45.785,99 10.455,72 5.939,00 59.296,79 121.477,50 2014 44.136,00 10.224,00 5.943,00 49.390,00 109.693,00 2015 44.136,00 10.224,00 5.943,00 49.390,00 109.693,00 Sumber : Pakpak Bharat Dalam Angka, BPS Tahun 2016

d. Perikanan Dan Peternakan

Usaha budidaya perikanan di Kabupaten Pakpak Bharat adalah kolam, mina padi, sungai dan genangan air. Luas areal berdasarkan jenis usaha dan produksi perikanan pada tahun 2015 mencapai 31,96 ha.

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 II - 23

Tabel 2.19. Produksi Budidaya Perikanan Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2015

No. Kecamatan Kolam

(ton)

Mina Padi

(Ton) Jumlah

1 Salak 3,44 0,00 3,44

2 STU Jehe 0,24 0,00 0,24

3 Pagindar 0,00 0,00 0,00

4 STU Julu 1,35 0,00 1,35

5 Pergetteng-getteng Sengkut 0,98 0,00 0,98

6 Kerajaan 21,59 0,00 21,59

7 Tinada 1,16 0,00 1,16

8 Siempat Rube 3,20 0,00 3,20

Jumlah 31,96 0,00 31,96

Sumber : Pakpak Bharat Dalam Angka, BPS Tahun 2016

Produksi budidaya ikan di Kabupaten Pakpak Bharat dari tahun 2011 – 2015 pada umumnya adalah ikan yang dibesarkan di kolam air tenang. Untuk media lain sedikit sekali digunakan. Budidaya ikan dengan menggunakan media mina padi pernah dilakukan yakni pada tahun 2011. Namun setelah itu tidak lagi popular. Jika dilihat pada tabel berikut, produksi budidaya ikan di Kabupaten Pakpak Bharat juga mengalami penurunan dari tahun 2011 ke tahun 2012, namun pada tahun 2013 sampai 2015 luas areal budidaya ikan tawar mengalami peningkatan.

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 II - 24

Tabel 2.20. Produksi Budidaya Ikan di Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2011 - 2015

Tahun Kolam Air Tenang Mina Padi Jumlah

2011 43,00 12,00 55,00

2012 6,57 0,00 6,57

2013 21,92 0,00 21,92

2014 27,66 0,00 27,66

2015 31,96 0,00 31,96

Sumber : Pakpak Bharat Dalam Angka, BPS Tahun 2016

Di samping itu, sebagai masyarakat Pakpak Bharat juga mengembangbiakan ternak. Ternak yang dikembangkan di Kabupaten Pakpak Bharat adalah kerbau, sapi, babi, kambing dan ayam buras.

Tabel 2.21. Populasi Ternak di Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2015

No. Populasi Ternak Jumlah

1 Kerbau 1.431

2 Sapi 234

3 Babi 5.984

4 Kambing 923

5 Ayam Buras 122.377

6 Bebek 3.710

Jumlah 134.659

Sumber: Pakpak Bharat Dalam Angka, BPS Tahun 2016

Jenis ternak yang banyak dikembangbiakkan oleh masyarakat adalah ternak ayam buras. Jumlahnya ternak ayam buras mencapai 122.377 ekor pada tahun 2015. Di samping itu, sebagai masyarakat Pakpak Bharat juga mengembangbiakan ternak babi, bebek, kerbau dan kambing. Sedangkan sapi masih sangat terbatas dipelihara oleh masyarakat.

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 II - 25

Tabel 2.22. Produksi Ternak di Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2011 - 2015 (ekor)

Tahun Sapi Babi Kambing Ayam Itik Jumlah 2011 253 3.578 1.495 137.601 2.358 145.285 2012 241 5.564 1.022 115.701 2.080 124.608 2013 213 5.682 842 93.688 2.137 102.562 2014 213 5.935 916 103.283 3.650 113.997 2015 234 5.984 923 122.377 3.710 133.228

Sumber: Pakpak Bharat Dalam Angka, BPS Tahun 2016

Produksi ternak di Kabupaten Pakpak Bharat juga mengalami dinamika. Pada tahun 2011, jumlah ternak yang dikembangbiakan masyarakat cukup tinggi mencapai 145.285 ekor ternak. Namun jumlahnya terus mengalami penurunan hingga tahun 2013. Pada tahun 2014 sampai saat ini jumlah ternak yang dikembangbiarkan mengalami peningkatan. Peningkatan tertinggi terjadi pada jenis ternak ayam, itik dan babi. Terjadinya peningkatan jenis ternak ini seiring dengan peningkatan permintaan akan jenis hewan ternak ini di masyarakat.

e. Industri

Pada Tahun 2015, sektor industri pengolahan di Kabupaten Pakpak Bharat didominasi oleh industri kecil dan industri rumah tangga. Kabupaten Pakpak Bharat tidak memiliki perusahaan industri sedang, dan hanya memiliki 2 unit perusahaan industri kecil dan 1.521 unit industri kerajinan rumah tangga. Industri pengolahan di Kabupaten Pakpak Bharat mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 345 orang, menurun dari tahun 2010 yang dapat menyerap 546 orang. Lebih jelasnya lihat tabel berikut..

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 II - 26

Tabel 2.23. Jumlah Perusahaan di Sektor Industri Pengolahan Tahun 2015

No. Kecamatan

Perusahaan Industri

Sedang

Perusahaan Industri

Kecil

Kerajinan Rumah Tangga

Total

1 Salak 0 2 178 180

2 STU Jehe 0 0 783 783

3 Pagindar 0 0 31 31

4 STU Julu 0 0 43 43

5

Pergetteng-getteng Sengkut

0 0 112 112

6 Kerajaan 0 0 202 202

7 Tinada 0 0 123 123

8 Siempat Rube 0 0 49 49

Jumlah 0 2 1.521 1.523

Sumber : Pakpak Bharat Dalam Angka, BPS Tahun 2016

Jumlah perusahaan di sektor industri pengolahan mengalami peningkatan di Kabupaten Pakpak Bharat. Peningkatan terjadi pada industri rumah tangga (IRT). Sementara itu, jumlah industri menengah semakin sedikit, demikian pula industri kecil. Untuk itu, pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat telah mengambil langkah-langkah penting dalam mendorong investor dapat melakukan investasi di Kabupaten Pakpak Bharat khususnya untuk industri menengah dan besar. Sarana dan prasarana pendukung khususnya listrik sedang dipersiapkan sehingga tidak terjadi kekurangan energy di masa depan.

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 II - 27

Tabel 2. 24. Banyaknya Perusahaan di Sektor Industri Pengolahan di Pakpak Bharat 2011 - 2015

Tahun

Sumber : Pakpak Bharat Dalam Angka, BPS Tahun 2016

f. Pertambangan

Berdasarkan kondisi wilayah, Kabupaten Pakpak Bharat sangat memungkinkan terdapat banyak potensi pertambangan yang hingga saat ini belum tereksplorasi. Bahan galian yang telah dikembangkan diwilayah ini masih berupa komoditas tambang batuan seperti pasir, batu cadas dan kerikil. Bahan komoditas tambang batuan terdapat di Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu, Salak, Pagindar dan Siempat Rube.

Kabupaten Pakpak Bharat juga memiliki bahan galian tambang timah hitam, batu kapur, pasir kwarsa dan lain-lain yang umumnya belum dieksplorasi. Kawasan yang diidentifikasikan memiliki tambang batu kapur, marmar dan kwarsa adalah kawasan Deleng Lumut (Kecamatan Kerajaan). Sementara itu, lokasi tambang timah hitam terdapat di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe, tepatnya di wilayah Kawasan Sarkea Desa Malum.

g. Pariwisata

Kabupaten Pakpak Bharat memiliki beberapa lokasi objek wisata, baik wisata alam, maupun wisata budaya. Potensi pariwisata Kabupaten Pakpak Bharat meliputi Kawasan Hutan Siranggas dan danau Sicike-cike yang kaya akan keanekaragaman

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 II - 28

hayati, flora dan fauna, sungai, hutan tropis, pegunungan dan adat budaya. Potensi wisata di Kabupaten Pakpak Bharat relatif banyak dan bervariasi namun pada umumnya belum dibenahi, dikembangkan dan dikelola dengan baik sehingga belum menjadi asset daerah yang mampu berperan meningkatkan pendapatan daerah.

Tabel 2.25. Daftar Obyek dan Potensi Daerah Tujuan Wisata di Kabupaten Pakpak Bharat

No. Nama Objek Wisata Lokasi Jenis Objek Wisata

Jarak dari Ibukota Kabupaten

(Km) 1 Lae Mbilulu/Sindates Desa Prongil Kec.

Tinada

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 II - 29

Kec. Kerajaan Panorama Alam 10 19 Silingkubang Desa Pardomuan,

Kec. Kerajaan Babi Kebal 18

Kec. Tinada Wisata Legenda

(ular jadi batu) 11

23 Sampuren Pagindar Desa Pagindar,

Kec. Sibagindar Air Terjun 115 24 Sicike-cike Kec. Kerajaan,

Kec. Tinada Wisata Alam

(danau) 20

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 II - 30 25 Delleng Siranggas Desa Kecupak,

Kec. PGGS Wisata Suaka 29 Mejan Siraja Berutu Desa Kuta Ujung,

Kec. Salak Cagar Budaya 12

Meang Desa Cikaok, Kec.

STU Julu Cagar Budaya 8

37 Mejan Bancin Desa Penanggalen Binanga Boang, Kec. Salak

Cagar Budaya 3

38 Mejan Sinamo Desa Prongil, Kec.

Tinada

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 II - 31

46 Mejan Marga Gajah Parik Tenggeling,

Kec. PGGS Cagar Budaya 8

47 Mejan Manik Aornakan, Kec.

PGGS Cagar Budaya 9

48 Mejan Raja Pandua Pagindar, Kec.

Pagindar Cagar Budaya 115

49 Mejan Raja Sanggar

51 Mejan Marga Manik Desa Simerpara,

Kec. PGGS Cagar Budaya 25

Obyek-obyek wisata tersebut perlu dikelola dengan profesional sehingga bukan hanya mencapai tujuan-tujuan ekonomis seperti meningkatkan arus kunjungan wisatawan, tetapi juga dapat memelihara cagar budaya dan sejarah yang sangat penting dalam perkembangan Kabupaten Pakpak Bharat. Selain itu, Kabupaten Pakpak Bharat juga memiliki berbagai tempat dan agenda budaya yang jika dikelola lebih baik akan mendatangkan arus wisatawan dan mendorong perekonomian wilayah, serta akan meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap pariwisata, seni, dan budaya, serta akan memperkokoh karakter dan jati diri masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat.

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 II - 32

Untuk itu, idealnya tidak direduksi hanya sebatas pemeliharaan seni dan tradisi masyarakat, tetapi juga upaya untuk mengelaborasi nilai- nilai yang terdapat dalam setiap tempat pariwisata dan agenda budaya tersebut untuk kemudian dijadikan salah satu elemen dalam membangun kultur dan karakter masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat. Selain itu, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana agar kekayaan yang dimiliki ini terus disosialisasikan dan dipromosikan khususnya kepada seluruh masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat sehingga akan lebih mengenal dan timbul rasa memiliki terhadap kekayaan pariwisata, seni dan budaya tersebut. Untuk meningkatkan program pariwisata ini, Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat perlu mengedakan berbagai event wisata dan bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan operator pariwisata.

Tabel 2.26. Jumlah Kunjungan Wisata ke Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2011 - 2015

Tahun Jumlah Kunjungan Wisata (orang)

2011 956

2012 14.423

2013 62.400

2014 62.400

2015 62.400

Sumber: LPPD Kabupaten Pakpak Bharat, 2011 - 2015

Dokumen terkait