• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesejahteraan Sosial

BAB X. PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN Bab ini menguraikan RPJMD sebagai pedoman

2.2 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT .1 Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

2.2.2 Kesejahteraan Sosial

Untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat perlu diperhatikan adalah kualitas perkembangan manusia dengan penanganan terhadap program yang menyentuh langsung kemasyarakat khususnya kualitas sumber daya manusia. Kualitas Sumber Daya Manusia merupakan kunci keberhasilan pembangunan dan kunci tercapainya kesejahteraan sosial.

Indikator tercapainya kesejahteraan sosial dilihat dari angka melek huruf, angka rata-rata lama sekolah, angka partisipasi kasar, angka pendidikan yang ditamatkan, angka partisipasi murni, angka kelangsungan hidup bayi, angka usia harapan hidup, persentase penduduk yang memiliki lahan, dan rasio penduduk yang bekerja.

Angka melek huruf adalah kemampuan untuk membaca dan menulis pada tingkat yang baik untuk berkomunikasi dengan orang lain, atau dalam taraf bahwa seseorang dapat menyampaikan idenya dalam masyarakat yang mampu baca-tulis, sehingga dapat menjadi bagian darimasyarakat tersebut. Perkembangan Angka Melek Huruf Kabupaten Pakpak Bharat sampai tahun 2015 sudah mencapai 99,43 persen yang artinya bahwa 99,43 persen penduduk dari jumlah penduduk usia 15 tahun keatas sudah dapat membaca.

Angka rata-rata lama sekolah (tahun) penduduk usia 15 tahun keatas. Perkembangan Angka rata-rata lama sekolah di Kabupaten

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 II - 51

Pakpak Bharat juga mengalami kemajuan yang pesat. Pada tahun 2011, rata-rata lama sekolah mencapai angka rata-rata 7,77 tahun.

Pada tahun 2015, rata-rata lama sekolah telah mencapai 8,45 tahun.

2.2.2.1 Angka Partisipasi

Memahami angka partisipasi dalam pendidikan tentu sangat penting bagi semua pihak sebab dengan mengetahui angka partisipasi maka kita akan mengetahui sejauh mana upaya pemerataan dan perluasan akses pendidikan telah dicapai. Dengan angka partisipasi kita dapat mengetahui karakter atau variabel apa saja, ketidakmerataan atau kesenjangan dalam memperoleh akses pendidikan itu terjadi. Terdapat dua macam angka partisipasi:

pertama, angka partisipasi kasar atau disingkat dengan (APK).

Kedua, angka partisipasi murni (APM). Pengertian APM adalah perbandingan antara jumlah siswa kelompok umur yang relevan dengan jumlah penduduk usia sekolah jenjang tertentu. Angka Partisipasi Kasar (APK) adalah rasio jumlah siswa, berapapun usianya, yang sedang sekolah di tingkat pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan tertentu. Indikator APM merupakan indikator yang lebih baik dibanding dengan indikator APK, sebab APK biasanya digunakan ketika APM-nya masih jauh dari 100 persen.

APK dapat mencapai lebih dari 100 persen, sedangkan APM semestinya maksimal 100 persen.

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 II - 52

Tabel 2.38. Indikator Angka Partisipasi Tahun 2010-2015

No Indikator Tahun

2010 2011 2012 2013 2014 2015 1. Angka Partisipasi Kasar

(APK) PAUD (%) 60,75 66,66 91,89 91,95 91,99 92,00 2. Angka Partisipasi Kasar

(APK) SD/MI (%) 99,24 100 112 112 122,41 118,33 3. Angka Partisipasi

Murni (APM) SD/MI (%) 97,70 99,24 99,08 99,09 98,08 99,55 4. Angka Partisipasi Kasar

(APK) SMP/MTS (%) 89,05 99,09 109 109 115,39 81,10

2.2.2.2 Angka pendidikan yang ditamatkan

Angka Pendidikan yang ditamatkan ialah angka pendididkan yang diprogram pemerintah yaitu wajib belajar 9 tahun. Jadi diharapkan minimal pendidikan harus tamatan SLTP.

Sementara untuk nilai Rata-rata Lama Sekolah (RLS) yang menggambarkan lamanya penduduk usia 15 Tahun ke atas yang bersekolah (dalam Tahun), mencapai 13,78 tahun pada tahun 2014 sementara tahun 2013 mencapai 13,76 tahun. Jika dikonversikan pada tingkat kelulusan, maka rata-rata tingkat pendidikan penduduk Pakpak Bharat adalah tidak tamat SLTP atau baru mencapai kelas 1 SLTP. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan pencapaian RLS maksimal 15 Tahun, masih memerlukan rentang waktu yang cukup lama dan membutuhkan biaya yang besar.

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 II - 53

Tabel 2.29.Indikator Kinerja Pendidikan Tahun 2010-2015

No Indikator Tahun

2.2.2.3 Angka Kelangsungan Hidup Bayi

Kelangsungan hidup bayi terlihat pada angka kematian bayi (AKB). AKB adalah banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun AKB per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Nilai normatif AKB kurang dari 40 sangat sulit diupayakan penurunannya (hard rock), antara 40-70 tergolong sedang namun sulit untuk diturunkan, dan lebih besar dari 70 tergolong mudah untuk diturunkan. Indikator ini terkait langsung dengan target kelangsungan hidup anak dan merefleksikan kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan anak-anak bertempat tinggal termasuk pemeliharaan kesehatannya. AKB cenderung lebih menggambarkan kesehatan reproduksi. Meskipun target program terkait khusus dengan kematian balita, AKB relevan dipakai untuk memonitor pencapaian target program karena mewakili komponen

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 II - 54

penting pada kematian balita. Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2014 di Kabupaten Pakpak Bharat 11,65 turun sebesar 12,86 % dari tahun 2013. Artinya pada tahun 2014 jumlah bayi yang meninggal sebelum mencapai satu tahun per 1000 kelahiran hidup sebanyak 12-13 bayi.

Tabel 2.40 angka kematian bayi (AKB) Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2010-2015

No Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1 Angka Kematian Bayi

per kelahiran hidup

28 36 23 14 19 9

Sumber: LKPJ dan LPPD Tahun 2010 s/d 2015

2.2.2.4 Angka Harapan Hidup

Angka Harapan Hidup (AHH) adalah rata-rata tahun hidup yang masih akan dijalani oleh seseorang. Angka Harapan Hidup (AHH) pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Angka Harapan Hidup (AHH) yang rendah di suatu daerah harus diikuti dengan program pembangunan kesehatan, dan program sosial lainnya termasuk kesehatan lingkungan, kecukupan gizi dan kalori termasuk program pemberantasan kemiskinan.

Kabupaten Pakpak Bharat mempunyai Angka Harapan Hidup 64,45 tahun selama tahun 2014. Pada tahun 2015, Angka Harapan Hidup masyarakat di Pakpak Bharat meningkat menjadi 64,85 tahun.

Tabel 2.41 Angka Harapan Hidup

Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2010-2015

No Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1 Angka Harapan

Hidup (Tahun) 64,35 64,37 64,39 64,42 64,45 64,85

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 II - 55

2.2.2.5 Rasio Penduduk yang Bekerja.

Rasio Penduduk yang bekerja adalah banyaknya Penduduk yang bekerja di Pakpak Bharat dibagi dengan Angkatan Kerja yang ada di Kabupaten Pakpak Bharat. Rasio penduduk yang bekerja juga dipengaruhi oleh banyaknya lapangan pekerjaan yang tersedia.

Kurangnya lapangan kerja dikarenakan banyaknya perusahaan yang gulung tikar, persaingan antar tenaga kerja baik dari dalam daerah dan luar daerah serta kualitas dan kuantitas SDM yang belum memadai sehingga angka penduduk yang bekerja lebih sedikit dibanding dengan angka penganguran.

Tabel 2.42 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2010-2015

Uraian Tahun

2012 2013 2014 2015 Tingkat Partisipasi

Angkatan Kerja (TPAK) 87,34 90,05 89,09 87,76

Dokumen terkait