• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT DAFTAR ISI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PEMERINTAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT DAFTAR ISI"

Copied!
439
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

TOSHIBA I

DAFTAR ISI

.... Halaman BAB I PENDAHULUAN ... I-1

1.1 Latar Letak Belakang ... I-1 1.2 Dasar Hukum ... I-7 1.3 Hubungan Antar Dokumen ... I-13 1.4 Maksud Dan Tujuan ... I-20 1.5 Sistematika ... I-21

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... II-1 2.1 Aspek Geografis Dan Demografi ... II-1

2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah... II-1 2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah Administrasi ... II-1 2.1.1.2 Letak dan Kondisi Geografis ... II-3 2.1.1.3 Topografi ... II-5 2.1.1.4 Hidrologi ... II-7 2.1.1.5 Klimatologi ... II-8 2.1.1.6 Penggunaan Lahan ... II-9 2.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah ... II-11 2.1.3 Wilayah Rawan Bencana ... II-32 2.1.4 Gambaran Umum Demografi ... II-33 2.1.4.1 Kondisi Demografi ... II-33 2.1.4.2 Jumlah dan Kepadatan Penduduk ... II-33 2.1.4.3 Struktur Penduduk Menurut Umur

dan Jenis Kelamin ... II-36 2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat ... II-40

2.2.1 Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi . II-40 2.2.1.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) . II-41 2.2.1.2 Struktur Perekonomian ... II-45 2.2.1.3 Pertumbuhan Ekonomi ... II-47 2.2.1.4 Pendapatan Per Kapita ... II-49 2.2.2 Kesejahteraan Sosial ... II-50 2.2.2.1 Angka Partisipasi ... II-51

(3)

TOSHIBA II

2.2.2.2 Angka pendidikan yang ditamatkan ... II-52 2.2.2.3 Angka Kelangsungan Hidup Bayi ... II-53 2.2.2.4 Angka Harapan Hidup ... II-54 2.2.2.5 Rasio Penduduk yang Bekerja ... II-55 2.2.2.6 Indeks Gini Ratio ... II-55 2.2.3 Penduduk Miskin ... II-56 2.2.3 Tingkat Pengangguran Terbuka ... II-57 2.2.5 Seni Budaya dan Olahraga ... II-58 2.2.5.1 Aspek Seni dan Budaya ... II-58 2.2.5.2 Kepemudaan dan Olah Raga ... II-59 2.2.6 Pemberdayaan Perempuan... II-60

2.3 Aspek Pelayanan Umum ... II-62 2.3.1 Pelayanan Dasar ... II-62 2.3.1.1. Pendidikan ... II-62 2.3.1.2. Kesehatan ... II-64 2.3.1.3. Lingkungan Hidup ... II-67 2.3.1.4. Pekerjaan Umum ... II-68 2.3.1.5. Penataan Ruang ... II-71 2.3.1.6. Perumahan ... II-72 2.3.1.7. Perencanaan Pembangunan ... II-73 2.3.1.7. Peribadatan ... II-74 2.3.1.8. Pertanahan ... II-75 2.3.1.9. Kependudukan Dan Catatan Sipil ... II-78 2.3.1.10. Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah ... II-79 2.3.1.11. Ketahanan Pangan ... II-80 2.3.1.12. Keluarga Berencana Dan Keluarga Sejahtera II-81 2.3.1.13. Sosial ... II-82 2.3.1.14. Kebudayaan ... II-85 2.3.1.15. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan

Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan

Persandian ... II-85 2.3.1.16. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa ... II-87

(4)

TOSHIBA III

2.3.1.17. Statistik ... II-88 2.3.1.18. Komunikasi dan Informatika ... II-89 2.3.1.19. Perdagangan ... II-90 2.3.1.20. Industri... II-92 2.3.2 Pelayanan Penunjang ... II-93 2.3.2.1 Air Limbah ... II-93 2.3.2.2 Bangunan Perkotaan ... II-93 2.4 Aspek Daya Saing Daerah ... II-94

2.4.1 Kemampuan Ekonomi Daerah ... II-94 2.4.1.1 Penataan Wilayah ... II-94 2.4.2 Fasilitas Wilayah/Infrastruktur ... II-95 2.4.2.1 Ketersediaan Air Bersih ... II-95 2.4.2.2 Fasiliatas Listrik ... II-96 2.4.2.3 Telekomunikasi ... II-97 2.4.2.4 Sarana Transportasi ... II-98 2.4.2.5 Fasilitas Perekonomian (Bank dan Non Bank) II-99 2.4.3 Iklim Berinvestasi ... II-99 2.4.4 Sumber Daya Manusia ... II-101 2.4.5 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ... II-102

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAA ... III-1

3.1 Pendahuluan ... III-1 3.1.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu ... III-3 3.1.1.1. Pendapatan Daerah ... III-3 3.1.2. Belanja Daerah ... III-11 3.1.2.1. Analisis proporsi realisasi belanja daerah

dibanding anggaran ... III-12 3.1.2.2. Analisis Realisasi Belanja Untuk

Pemenuhan Kebutuhan Aparatur ... III-14 3.1.2.3. Analisis Belanja Periodik Dan Pengeluaran

Pembiayaan Yang Wajib Dan Mengikat Serta

Prioritas Utama ... III-16 3.1.2.4. Analisis Proyeksi Belanja Daerah ... III-18 3.1.3. Analisis Pembiayaan Daerah ... III-20

(5)

TOSHIBA IV

3.1.3.1 Analisis Sumber Penutup Defisit Riil ... III-21 3.1.3.2. Analisis Realisasi Sisa Lebih

Perhitungan Anggaran ... III-22 3.1.3.3. Analisis Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran

Tahun Berkenaan ... III-24 3.1.3.4. Analisis Proyeksi Pembiayaan Daerah .... III-25 3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan ... III-27 3.2.1. Kebijakan Pendapatan Daerah ... III-27

3.2.2. Kebijakan Belanja Daerah ... III-29 3.2.3. Kebijakan Pembiayaan Daerah ... III-32 3.3. Analisis Neraca Daerah ... III-32

3.3.1. Rasio Likuiditas ... III-33 3.3.1.1. Current Ratio (Rasio Lancar) ... III-33 3.3.2.1. Quick Ratio ... III-34 3.3.2. Rasio Solvabilitas ... III-34 3.3.2.1. Rasio Total Utang terhadap Total Aset .... III-34 3.3.2.2. Rasio Total Utang terhadap Total Ekuitas III-35 3.4. Kerangka Pendanaan ... III-35 BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS ... IV-1

4.1 Permasalahan Pembangunan ... IV-1 4.1.1 Visi dan Arah Pembangunan Jangka Panjang IV-1 4.2 Isu-Isu Strategis Terkait Pembangunan Daerah IV-13 BAB V STRATEGI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH .. VI-1

5.1 Visi ... V-1 5.2 Misi ... V-4 5.3 Tujuan dan Sasaran ... V-7

BAB VI STRATEGI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH .. VI-1 6.1 Strategi Pembangunan ... VI-1 6.2 Kebijakan Pembangunan Daerah ... VI-3 6.2.1 Arah Pembangunan Jangka Menengah Provinsi

Sumatera Utara Tahun 2013-2018 ... VI-3 6.2.2 Arah Pembangunan Jangka Menengah

(6)

TOSHIBA V

Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2016-2021 ... VI-6 6.3 Strategi dan Arah Kebijakan

Pembangunan Tahun 2016 – 2021 ... VI-10 BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN

DAERAH ... VII-1 7.1 Kebijakan Umum ... VII-1 7.2 Program Pembangunan ... VII-5 BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS DAN KERANGKA

PENDANAAN ... VIII-1 8.1 Indikasi Rencana Program Prioritas Visi dan Misi VIII-1 8.2 Indikasi Rencana Program dan Kegiatan Urusan

Pemerintahan ... VIII-2

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH ... IX-1 BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAEDAH PELAKSANAAN X-1

10.1 Pedoman Transisi ... X-1 10.2 Kaidah Pelaksanaan ... X-1 BAB XI PENUTUP ... XI-1

(7)

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 – 2021 I - 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, pasal 3 (tiga) ayat 2 (dua) menyebutkan “Perencanaan Pembangunan Nasional terdiri atas perencanaan pembangunan yang disusun secara terpadu oleh Kementerian/Lembaga dan perencanaan pembangunan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya”. Selanjutnya ayat 3 (tiga) menyebutkan:

“Perencanaan Pembangunan Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menghasilkan: a. Rencana Pembangunan Jangka panjang; b. Rencana Pembangunan Jangka Menengah; dan c.

Rencana Pembangunan Tahunan”.

Dalam sistem perencanaan pembangunan nasional Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) terdiri dari RPJM Nasional yang merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Presiden yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Nasional (Pasal 4, ayat 2 (dua) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004), dan RPJM Daerah merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional (Pasal 5, ayat 2 (dua) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004).

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) disusun sesuai dengan prinsip-prinsip pembangunan daerah sebagaimana diatur dalam pasal 2 (dua) ayat 1 (satu) sampai ayat 4 (empat) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan

(8)

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 – 2021 I - 2

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, yang mengamatkan perencanaan pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional, dilakukan pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan berdasarkan peran dan kewenangan masing-masing, mengintegrasikan rencana tata ruang dengan rencana pembangunan daerah, dan dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki masing-masing daerah, sesuai dinamika perkembangan daerah dan nasional. Selanjutnya Pasal 4 (empat) menyebutkan “Perencanaan pembangunan daerah dirumuskan secara transparan, responsif, efisien, efektif, akuntabel, partisipatif, terukur, berkeadilan dan berkelanjutan”.

Dengan telah dilantiknya Bupati Pakpak Bharat dan Wakil Bupati Pakpak Bharat masa bakti periode 2016-2021, pada tanggal 17 Februari 2016 berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 131.12-770 Tahun 2016 tentang Pengangkatan Bupati Pakpak Bharat Provinsi Sumatera Utara dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 132.12-771 Tahun 2016, tanggal 17 Februari 2016 tentang Pengangkatan Wakil Bupati Pakpak Bharat Provinsi Sumatera Utara, maka melekat kewajiban untuk menyusun RPJMD Kabupaten Bupati Pakpak Bharat Tahun 2016-2021 sebagai pedoman pembangunan selama 5 (lima) tahun.

Berdasarkan ketentuan tersebut, setiap pergantian Kepala Daerah diikuti pula dengan pergantian dan penyusunan RPJMD sebagai pedoman pelaksaaan pembangunan periode 5 tahun dalam kepemimpinannya. RPJMD memuat gambaran umum wilayah, kemampuan pengelolaan keuangan daerah, masalah dan isu strategis, visi dan misi, tujuan dan sasaran pembangunan, strategi, arah kebijakan, dan program dan pendanaan

(9)

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 – 2021 I - 3

pembangunan daerah serta dibahagian akhir menyajikan indikator kinerja daerah.

Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya guna pemanfaatan dan pengalokasian sumberdaya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan daerah dalam jangka waktu tertentu. Perencanaan pembangunan terdiri dari 4 (empat) tahapan, yaitu pertama, penyusunan rencana, kedua, penetapan rencana, ketiga, pengendalian pelaksanaan rencana, dan keempat, evaluasi pelaksanaan rencana.

Pada tahapan penyusunan rencana dilaksanakan untuk menghasilkan rancangan lengkap suatu rencana yang siap untuk ditetapkan, yang terdiri dari 4 (empat) langkah. Langkah pertama adalah penyiapan rancangan rencana pembangunan yang bersifat teknokratik, menyeluruh dan terukur. Langkah kedua, masing- masing instansi pemerintah menyiapkan rancangan rencana kerja dengan berpedoman pada rancangan rencana pembangunan yang telah disiapkan. Langkah ketiga adalah melibatkan masyarakat (stakeholders) dan menyelaraskan rencana pembangunan yang dihasilkan masing-masing jenjang pemerintahan melalui musyawarah perencanaan pembangunan. Langkah keempat adalah penyusunan rancangan akhir rencana pembangunan.

Tahapan kedua adalah penetapan rencana adalah penetapan rencana menjadi produk hukum sehingga mengikat semua pihak untuk melaksanakannya yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Pada tahapan pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan dimaksudkan untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan yang tertuang dalam rencana

(10)

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 – 2021 I - 4

pembangunan melalui kegiatan-kegiatan koreksi dan penyesuaian pembangunan.

Tahap akhir atau tahap evaluasi pelaksanaan rencana adalah bagian dari kegiatan perencanaan pembangunan yang secara sistematis mengumpulkan dan menganalisis data dan informasi untuk menilai pencapaian sasaran, tujuan dan kinerja pembangunan. Evaluasi ini dilaksanakan berdasarkan indikator dan sasaran kinerja yang tercantum dalam dokumen rencana pembangunan. Indikator dan sasaran kinerja mencakup masukan (input), keluaran (output), hasil (result), manfaat (benefit), dan dampak (impact). Dalam melaksanakan evaluasi kinerja proyek pembangunan, Pemerintah Daerah mengikuti pedoman dan petunjuk pelaksanaan evaluasi kinerja untuk menjamin keseragaman metode, materi dan ukuran yang sesuai untuk masing-masing jangka waktu sebuah rencana.

Penyusunan rencana pembangunan secara teknis telah dijabarkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Instrument didalamnya mengatur tentang tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah yang meliputi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Strategis (Renstra) SKPD, Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), dan Rencana Kerja (Renja) SKPD.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah merupakan penjabaran visi, misi dan program kepala daerah yang berpedoman kepada RPJP daerah dengan memperhatikan RPJM Nasional. RPJMD tersebut, antara lain memuat arah kebijakan

(11)

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 – 2021 I - 5

keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah dan program kewilayahan disertai dengan rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun. RPJM juga sering disebut sebagai agenda pembangunan karena menyatu dengan agenda pemerintah yang akan dilaksanakan oleh Kepala Daerah selama memimpin pemerintahan. Visi pembangunan jangka panjang menjadi koridor pemberi arah dan batasan pembangunan daerah jangka panjang yang dapat dijabarkan dalam periode pembangunan yang lebih pendek. Perumusan perencanaan daerah dilakukan secara transparan, responsif, efisien, efektif, akuntabel, partisipatif dan terukur, sebagai suatu proses penyusunan tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di dalamnya guna pemanfaatan dan pengalokasian sumberdaya yang ada.

(12)

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 – 2021 I - 6

Bagan Alir Tahapan Penyusunan RPJMD Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2016-2021

PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RPJMD PENYUSUNAN

RANCANGAN RPJMD MUSRENBANG RPJMD

PERUMUSAN RANCANGAN AKHIR

RPJMD

PENETAPAN RPJMD

Rancangan Perda ttg RPJMD beserta Rancangan

akhir RPJMD Kabupaten/

Kota

Perda tentang RPJMD Persiapan

Penyusunan RPJMD Kab/

Kota

Penelaahan RJPMN, RPJMD

Provinsi dan RPJMD kab/

kota lainnya

Perumusan Strategi dan arah kebijakan Telaahan terhadap

RPJPD Kabupaten/

kota

Perumusan Kebijakan umum dan program pembangunan daerah Kabupaten/Kota

Analisis isu-isu strategis Pembangunan jangka menengah

Kabupaten/Kota VISI, MISI dan

Program KDH

Pengolahan data dan informasi

Perumusan Penjelasan visi dan misi

Perumusan Tujuan dan Sasaran

Perumusan Permasalahan Pembangunan Daerah Kabupaten/

Kota Hasil

evaluasi capaian RPJMD

Pembahasan dengan SKPD kabupaten/kota

Pelaksanaan Forum Konsultasi

Publik Perumusan Indikasi rencana

program prioritas yang disertai kebutuhan

pendanaan

Rancangan RPJMD

· Pendahuluan

· Gambaran umum kondisi daerah

· Gambaran pengelolan keuangan daerah serta kerangka pendanaan

· Analisis isu-isu srategis,visi, misi, tujuan dan sasaran

· Strategi dan arah kebijakan

· Kebijakan umum dan program pembangunan daerah

· Indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanan

· Penetapan indikator kinerja Daerah

· Pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan.

Naskah Kesepakatan Musrenbang RPJMD Penyiapan

data dan kegiatan

Perumusan hasil Musrenbang

Pelaksanaan Musrenbang RPJMD Penyusunan SE

KDH ttg Penyusunan Rancangan Renstra-SKPD

Penyajian Rancangan RPJMD

Verifikasi Rancangan RENSTRA SKPD

Persetujuan Rancangan akhir

RPJMD oleh Bupati/Walikota

Penetapan Perda tentang

RPJMD kabupaten/kota

Konsultasi rancangan akhir RPJMD ke PemProv

Rancangan Awal Renstra

SKPD

RPJMD

· Pendahuluan

· Gambaran umum kondisi daerah

· Gambaran pengelolan keuangan daerah serta kerangka pendanaan

· Analisis isu-isu srategis,

· visi, misi, tujuan dan sasaran

· Strategi dan arah kebijakan

· Kebijakan umum dan program pembangunan daerah

· Indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanan

· Penetapan indikator kinerja Daerah

· Pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan Rancangan Akhir RPJMD

· Pendahuluan

· Gambaran umum kondisi daerah

· Gambaran pengelolan keuangan daerah serta kerangka pendanaan

· Analisis isu-isu srategis,

· visi, misi, tujuan dan sasaran

· Strategi dan arah kebijakan

· Kebijakan umum dan program pembangunan daerah

· Indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanan

· Penetapan indikator kinerja Daerah

· Pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan

Perumusan Rancangan Akhir RPJMD

Penyampaian Rancangan Akhir RPJMD

Pembahasan Rancangan Akhir RPJMD

Konsultasi rancangan akhir

RPJMD

Penyempurnaan rancangan akhir

RPJMD

Penyelarasan Program Prioritas

dan Kebutuhan Pendanaan Penelaahan

RTRW Kab/

Kota & RTRW Kab/Kota

lainnya

Analisis Gambaran umum kondisi

daerah kabupaten/kota

Analisis pengelolaan

keuangan daerah serta

kerangka pendanaan

Pembahasan dengan DPRD utk memperoleh masukan dan saran

Rancangan Awal RPJMD

· Pendahuluan

· Gambaran umum kondisi daerah

· Gambaran pengelolan keuangan daerah serta kerangka pendanaan

· Analisis isu-isu srategis,visi, misi, tujuan dan sasaran

· Strategi dan arah kebijakan

· Kebijakan umum dan program pembangunan daerah

· Indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanan

· Penetapan indikator kinerja Daerah

· Pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan.

Penetapan Indikator Kinerja

Daerah

(13)

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 – 2021 I - 7

1.2. DASAR HUKUM

Landasan hukum yang dijadikan acuan dalam penyusunan RPJMD Pakpak Bharat Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut:

1. Undang-undang Nomor 9 Tahun 2003 tentang pembentukan Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Humbang Hasundutan di Propinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4272) 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

(14)

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 – 2021 I - 8

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

9. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723);

10. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

11. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No,or 5234);

12. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara repulik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

13. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

(15)

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 – 2021 I - 9

14. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

15. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

16. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan Dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

(16)

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 – 2021 I - 10

Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4609);

21. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

22. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

23. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);

24. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

25. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

(17)

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 – 2021 I - 11

26. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

27. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

28. Peraturan Pemerintah Noomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

29. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional Tahun 2015-2019;

30. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarustamaan Gender Dalam Pembangunan

31. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangasn Daerah jo.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

32. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan nomor 28 Tahun 2010 tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014;

(18)

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 – 2021 I - 12

33. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah jo. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

34. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

35. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan Dan Evaluasi Rencana Pembangunan;

36. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2011 tentang Pengarustamaan Gender;

37. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 12 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008 Nomor 12, Tambahan Lembaran Provinsi Sumatera Utara Nomor 12);

38. Peraturan Provinsi Sumatera Utara Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013-2018;

39. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2009 tentang Tatacara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pakpak Bharat;

40. Peraturan Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Nomor 23 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2005- 2025;

(19)

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 – 2021 I - 13

41. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.12-770 Tahun 2016 Tentang Pengangkatan Bupati Pakpak Bharat Provinsi Sumatera Utara;

42. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 132.12-771 Tahun 2016 Tentang Pengangkatan Wakil Bupati Pakpak Bharat Provinsi Sumatera Utara.

1.3. HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN

RPJMD Kabupaten Pakpak Bharat merupakan bagian yang terintegrasi dengan perencanaan pembangunan nasional, yang bertujuan untuk mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan. Dengan demikian, RPJMD selaras dan sinergi antar daerah, antar waktu, antar ruang dan antar fungsi pemerintahan, serta menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi.

RPJMD sebagai dokumen perencanaan 5 tahunan merupakan penjabaran RPJP Daerah yang memiliki kurun waktu 20 tahun. RPJM Daerah disusun memperhatikan kepada RPJM Nasional dan RPJM Daerah Provinsi Sumatera Utara. Selanjutnya RPJM Daerah Kabupaten Pakpak Bharat digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

RKPD adalah dokumen perencanaan tahunan sebagai penjabaran dari 5 tahun periodesasi RPJMD yang menjadi acuan dalam menyusun Rencana Kerja SKPD yaitu dokumen perencanaan tahunan setiap unit kerja daerah dan disusun sebagai turunan Renstra SKPD. Renstra SKPD berfungsi sebagai dokumen perencanaan teknis operasional yang merupakan penjabaran teknis RPJM Daerah untuk setiap unit kerja daerah

(20)

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 – 2021 I - 14

yang memuat visi, misi, arah kebijakan teknis pemerintahan untuk jangka waktu lima tahunan dan disusun oleh setiap satuan kerja perangkat daerah.

Hubungan Keterkaitan antar dokumen perenanaan pembangunan dapat dilihat pada gambar berikut :

(21)

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 – 2021 I - 15

Gambar: 1.2 Diagram Hubung Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan

1. Hubungan RPJMD Kabupaten Pakpak Bharat dengan RPJPD Kabupaten Pakpak Bharat.

RPJMD tahun 2016-2021 merupakan tahap III pada RPJPD Kabupaten Pakpak Bharat. Pada dokumen RPJPD arah pembangunan adalah sebagai berukut :

1. Mewujudkan daerah yang memiliki keunggulan kompetitif dengan memperkuat perekonomian daerah berbasis keunggulan komperatif masing-masing wilayah menuju keunggulan kompetitif dengan membangun keterkaitan sistem produksi, distribusi dan pelayanan serta memperkuat ekonomi kerakyatan yang berbasis agribisnis, mengedepankan pembangunan SDM berkualitas dan berdaya saing; meningkatkan penguasaan dan pemanfaatan iptek, pembangunan infrastruktur yang maju serta mampu mendukung kegiatan perekonomian dan pengembangan wilayah secara terpadu.

(22)

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 – 2021 I - 16

2. Mewujudkan Masyarakat beriman, bertaqwa dan Berbudaya dengan jalan memperkuat keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, memelihara kerukunan internal dan antar umat beragama, melaksanakan interaksi antar budaya, mengembangkan nilai-nilai luhur budaya dan kearifan lokal, dan memantapkan landasan spiritual, moral, dan etik pembangunan daerah.

3. Mewujudkan masyarakat demokratis dan berbudaya hukum melalui peningkatan kelembagaan dan budaya demokrasi yang lebih kokoh, memperkuat peran masyarakat sipil, memperkuat kualitas otonomi daerah, menjamin pengembangan media dan kebebasan media dalam mengkomunikasikan kepentingan masyarakat, melakukan pembenahan substansi hukum, struktur hukum dan meningkatkan budaya hukum serta menegakkan hukum secara adil, konsekuen, tidak diskriminatif, dan memihak pada rakyat kecil.

4. Mewujudkan kondisi yang aman, tentram dan tertib dengan memberi dukungan kepada Polri agar mampu melindungi dan mengayomi masyarakat, mencegah tindak kejahatan, dan menuntaskan tindak kriminalitas, membangun kapabilitas Perlindungan Masyarakat dan Satuan Polisi Pamong Praja serta dengan menggalang partisipasi masyarakat melalui sistem keamamanan swakarsa.

5. Mewujudkan Pembangunan yang merata dan Berkeadilan dengan mengurangi kesenjangan sosial secara menyeluruh, keberpihakan kepada masyarakat, kelompok dan wilayah/daerah yang tertinggal, menanggulangi kemiskinan secara bertahap, menyediakan

(23)

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 – 2021 I - 17

akses yang sama bagi masyarakat terhadap berbagai pelayanan sosial serta sarana dan prasarana ekonomi, dan menghapuskan diskriminasi dalam berbagai aspek kehidupan termasuk diskriminasi gender.

6. Mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dengan menjaga keseimbangan antara pemanfaatan dan keberlanjutan SDA dan lingkungan hidup, dengan tetap menjaga fungsi, daya dukung dan kenyamanan dalam kehidupan di masa kini dan masa yang akan datang, melalui pemanfaatan ruang yang serasi antara penggunaan untuk permukiman, kegiatan sosial dan ekonomi, dan upaya konservasi, pemanfaatan ekonomi SDA dan lingkungan yang berkesinambungan, pengelolaan SDA dan lingkungan hidup untuk mendukung kualitas kehidupan, memberikan keindahan dan kenyamanan kehidupan, pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan.

2. Hubungan RPJMD dengan RPJMD Provinsi Sumatera Utara 2013-2018.

Visi RPJM Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut:

“MENJADI PROVINSI YANG BERDAYASAING MENUJU SUMATERA UTARA SEJAHTERA”

Makna yang terkandung dalam Visi tersebut dijabarkan sebagai berikut :

1) Menjadi, bermakna melakukan upaya pembangunan menuju kearah yang lebih baik;

2) Provinsi, bermakna pemerintah daerah otonom yang memiliki kewenangan untuk membina dan mengkoordinasikan pemerintah kabupaten/kota;

(24)

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 – 2021 I - 18

3) Sumatera Utara, bermakna seluruh wilayah dan komponen/lapisan masyarakat yang berdiam di Sumatera Utara, yang berasal dariberbagai ragam adat budaya, etnis, agama dan golongan yang memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dan menikmati hasil pembangunan;

4) Berdaya Saing, bermakna kondisi perekonomian dan sosial kemasyarakatan berada diatas capaian nasional yang memiliki nilai tambah ekonomi dan mampu berkompetisi dengan memanfaatkan sumber daya, ilmu pengetahuan dan teknologi secara optimal;

5) Sejahtera, bermakna masyarakat Sumatera Utara memiliki pendapatan perkapita riil yang lebih baik dari nasional dan menurunkan kesenjangan tingkat pendapatan masyarakat.

3. Hubungan RPJMD dengan Rencana Strategis SKPD

RPJMD menjadi pedoman dalam penyusunan Renstra-SKPD dalam rentang waktu 5 (lima) tahun. Renstra SKPD merupakan penjabaran teknis RPJMD yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan teknis operasional dalam menentukan arah kebijakan serta indikasi program dan kegiatan setiap urusan bidang dan/atau fungsi pemerintahan untuk jangka waktu 5 (lima) tahunan, yang disusun oleh setiap SKPD di bawah koordinasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pakpak Bharat.

Renstra SKPD sebagaimana Permendagri 54 Tahun 2010 pasal 93 memuat pendahuluan; gambaran pelayanan SKPD;

isu-isu strategis berdasarkan tugas pokok dan fungsi; visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan; rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif; dan indikator kinerja SKPD yang

(25)

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 – 2021 I - 19

mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD. Isi pada bab 9 RPJMD yaitu Penetapan Indikator Kinerja Daerah selaras dengan bab 6 Renstra SKPD yaitu indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.

5. Hubungan RPJMD dengan RKPD

RPJMD dijabarkan ke dalam RKPD sebagai suatu dokumen perencanaan tahunan. RKPD sebagaimana dimaksud dalam Permendagri 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah pasal 99 huruf d, memuat rancangan kerangka ekonomi daerah; program prioritas pembangunan daerah; dan rencana kerja, pendanaan dan prakiraan maju. Rencana kerja, pendanaan dan prakiraan maju sebagaimana tersebut mempertimbangkan kerangka pendanaan dan pagu indikatif, yang bersumber dari APBD maupun sumber-sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Rancangan kerangka ekonomi daerah memuat gambaran kondisi ekonomi, kemampuan pendanaan dan pembiayaan pembangunan daerah paling sedikit 2 (dua) tahun sebelumnya, dan perkiraan untuk tahun yang direncanakan. Program prioritas pembangunan daerah memuat program-program yang berorientasi pada pemenuhan hak-hak dasar masyarakat dan pencapaian keadilan yang berkelanjutan sebagai penjabaran dari RPJMD pada tahun yang direncanakan. Rencana kerja dan pendanaan serta prakiraan maju dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan dan pagu indikatif yang bersumber dari APBD, memuat program dan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah, disertai perhitungan kebutuhan dana bersumber dari

(26)

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 – 2021 I - 20

APBD untuk tahun-tahun berikutnya dari tahun anggaran yang direncanakan. Dengan demikian RPKD yang disusun merupakan implementasi dari target-target tahunan yang tercantum dalam RPJMD. RKPD merupakan bahan utama pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Daerah Kabupaten Pakpak Bharat yang dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat Desa, Kecamatan, dan Kabupaten.

6. Hubungan RPJMD dengan Rencana Pembangunan Sektoral Penyusunan RPJMD Kabupaten Pakpak Bharat tahun 2016- 2021 memperhatikan beberapa dokumen rencana pembangunan sektoral, baik di tingkat nasional, provinsi maupun di Kabupaten Pakpak Bharat. Beberapa dokumen rencana pembangunan sektoral di tingkat nasional antara lain:

Peta Jalan Percepatan Pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium (SDG’s) di Indonesia, Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN PG), Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN GRK), dan Grand Design Reformasi Birokrasi. Beberapa dokumen rencana pembangunan sektoral Provinsi Sumatera Utara yang perlu diperhatikan. Beberapa dokumen pembangunan sektoral Kabupaten Pakpak Bharat yang perlu diperhatikan dalam penyusunan RKPD Kabupaten Pakpak Bharat tahun 2017 yaitu: RAD Sustainable Development Goals (SDG’s) Kabupaten Pakpak Bharat, dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten Pakpak Bharat.

1.4. MAKSUD DAN TUJUAN

RPJMD Kabupaten Pakpak Bharat disusun dengan maksud untuk menerjemahkan dan menjabarkan visi misi Kepala Daerah kedalam strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, program

(27)

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 – 2021 I - 21

prioritas Kepala Daerah dan arah kebijakan keuangan daerah sebagai dokumen perencanaan pembangunan daerah dalam kurun waktu 5 (lima) tahun guna pencapaian visi dan misi.

Sedangkan tujuan penyusunan RPJMD Kabupaten Pakpak Bharat adalah sebagai berikut :

1. Sebagai pedoman pembangunan didaerah selama 5 (lima) tahun dan rencana kerja tahunan dalam mengimplementasikan visi misi Kepala Daerah

2. Memelihara konsistensi antara capaian tujuan perencanaan strategis jangka menengah dengan tujuan perencanaan dan penganggaran tahunan pembangunan daerah

3. Menjabarkan rencana strategis kedalam rencana operasional 4. Mewujudkan terciptanya integrasi, sinkronisasi, sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar satuan unit keja, dan antar tingkat pemerintahan.

5. Mewujudkan keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.

6. Mewujudkan efisiensi dan efektivitas alokasi sumber daya serta berkelanjutan dalam pembangunan daerah.

7. Sebagai alat atau instrumen mengukur tingkat pencapaian kinerja Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), mempertanggungjawabkan pelaksanaan program dan kegiatan baik jangka menengah maupun tahunan sesuai dengan lingkup tugas dan fungsi masing-masing.

1.5. SISTEMATIKA

Sistematika penulisan RPJMD Kabupaten Pakpak Bharat tahun 2016-2021 terdiri dari 11 (sebelas) bab. Secara garis besar, tiap-tiap bab menguraikan hal-hal sebagai berikut :

(28)

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 – 2021 I - 22

BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini meliputi tentang Latar Belakang, Dasar Hukum Penyusunan, Hubungan Antar Dokumen, Sistematika Penulisan dan Maksud dan Tujuan.

BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Bab ini menjelaskan analisis kondisi daerah yang selaras dan mendukung isu strategis, permasalahan pembangunan daerah, visi/misi dan program Bupati dan Wakil Bupati terpilih, dan kebutuhan perumusan strategi.

BAB III. GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

Bab ini terdiri dari uraian tentang Kinerja Keuangan Masa Lalu seperti kinerja pelaksanaan APBD dan neraca daerah; Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu seperti proporsi penggunaan anggaran dan analisis pembiayaan; dan Kerangka Pendanaan yang mencakup analisis pengeluaran periodik wajib dan mengikat serta prioritas utama, proyeksi data masa lalu, dan penghitungan kerangka pendanaan

BAB IV. ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Bab ini menjelaskan tentang Permasalahan Pembangunan Daerah yang terkait dengan penyelenggaraan urusan pemerintahan yang relevan, dan Isu-Isu strategis yang berasal dari permasalahan pembangunan maupun yang berasal dari dunia internasional, kebijakan nasional, provinsi maupun regional, yang dapat memberikan manfaat/pengaruh dimasa datang terhadap Kabupaten Pakpak Bharat.

(29)

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 – 2021 I - 23

BAB V. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

Bab ini menjelaskan Visi dan Misi Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2016 – 2021 yang merupakan visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih.

Pada bagian ini juga diuraikan Tujuan dan Sasaran pembangunan daerah.

BAB VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab ini menguraikan Strategi dan Arah Kebijakan yang dipilih dalam mencapai tujuan dan sasaran serta arah kebijakan dari setiap strategi terpilih, sebagai rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah Kabupaten Pakpak Bharat mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien.

BAB VII. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Bab ini menguraikan hubungan antara Kebijakan Umum yang berisi arah kebijakan pembangunan berdasarkan strategi yang dipilih dengan target capaian indikator kinerja, yang menjadi acuan penyusunan Program Pembangunan Jangka Menengah Daerah berdasarkan strategi dan arah kebijakan yang ditetapkan, beserta kebutuhan pendanaannya.

BAB VIII. INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KERANGKA PENDANAAN

Bab ini menguraikan hubungan urusan pemerintah dengan SKPD terkait beserta program yang menjadi

(30)

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 – 2021 I - 24

tanggung jawab SKPD. Pada bagian ini, disajikan pula pencapaian target indikator kinerja pada akhir periode perencanaan yang dibandingkan dengan pencapaian indikator kinerja pada awal periode perencanaan.

BAB IX. PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Bab ini menguraikan gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah pada akhir periode masa jabatan, dengan menggambarkan akumulasi pencapaian indikator outcome program pembangunan daerah atau indikator capaian yang bersifat mandiri sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat dicapai.

BAB X. PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN Bab ini menguraikan RPJMD sebagai pedoman penyusunan RKPD dan R.APBD tahun pertama di bawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati periode berikutnya, dan langkah-langkah pelaksanaan dari visi, misi, dan arah kebijakan pembangunan yang telah disusun dalam dokumen RPJMD.

BAB XI. PENUTUP

Bab ini menjelaskan dengan singkat definisi, fungsi, dan peran dari dokumen RPJMD.

(31)

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 II - 1

BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1 ASPEK GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFI 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah

2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah Administrasi

Kabupaten Pakpak Bharat adalah salah satu Kabupaten yang terdapat di Provinsi Sumatera Utara. Wilayah Kabupaten Pakpak Bharat memiliki luas sebesar 1.218,30 Km2 (121.830 Ha).

Kabupaten Pakpak Bharat dengan Ibukota terletak di Kecamatan Salak. Secara geografis Kabupaten Pakpak Bharat terletak antara 2º 15’ 00’’ – 90º 00 ’ Lintang Utara dan 90º 00’ – 98º 31’ Bujur Timur.

Kabupaten ini terletak pada bagian pantai Barat wilayah Provinsi Sumatera Utara. Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Pakpak Bharat sebagai berikut:

Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Silima Pungga-Pungga dan Kecamatan Lae Parira Kabupaten Dairi;

Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Parlilitan dan Kecamatan Tara Bintang Kabupaten Humbang Hasundutan dan Kecamatan Manduamas Kabupaten Tapanuli Tengah;

Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi dan Kecamatan Harian Kabupaten Samosir;

Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Aceh Singkil dan Kota Subulussalam Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

(32)

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 II - 2

Kabupaten Pakpak Bharat secara administratif terdiri dari 8 kecamatan yaitu Kecamatan Salak, Kecamatan Kerajaan, Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe, Kecamatan Tinada, Kecamatan Siempat Rube, Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu, Kecamatan Pergetteng-getteng Sengkut dan Kecamatan Pagindar. Secara administrasi termasuk kedalam Wilayah Provinsi Sumatera Utara.

Gambaran mengenai karakteristik lokasi dan wilayah Kabupaten Pakpak Bharat digambarkan dalam bentuk gambaran fisik wilayah, terutama yang terjadi secara ilmiah dan telah berlangsung dalam jangka waktu yang lama, seperti; letak geografis, batas administrasi, topografi, hidrologi, klimatologi, geologi, dan pola penggunaan tanah. Untuk lebih jelasnya akan disajikan dalam Gambar 2.1.

Gambar 2.1. Batas Wilayah Administrasi Kabupaten Pakpak Bharat

Kabupaten Pakpak Bharat memiliki luas wilayah sekitar 1.218,30 Km2 (121.830 Ha) yang terdiri dari 8 Kecamatan dan 52

(33)

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 II - 3

Desa dan 212 Dusun. Kecamatan yang memiliki wilayah paling luas adalah Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe yaitu seluas 47.362 Ha atau sekitar 38,87% dari luas total Kabupaten Pakpak Bharat.

Tabel 2.1. Luas Wilayah Kabupaten Pakpak Bharat

No Kecamatan Ibu Kota

Kecamatan Dusun Desa Luas/Area (Km2 )

Persentase ( % )

1. Salak Salak 29 6 245,57 20,16

2. Sitellu Tali Urang Jehe Sibande 48 10 473,62 38,87

3. Pagindar Sibagindar 12 4 75,45 6,19

4. Sitellu Tali Urang Julu Singgabur 19 5 53,02 4,35 5 Pergetteng-getteng

Sengkut

Kecupak 22 5 66,64 5,47

6 Kerajaan Sukarame 37 10 147,67 12,12

7 Tinada Tinada 22 6 74,03 6,08

8 Siempat Rube Jambu Buahrea

22 6 82,36 6,76

Jumlah 212 52 1.218,30 100,00

Sumber : Pakpak Bharat Dalam Angka Tahun 2016

Sedangkan kecamatan yang memiliki wilayah paling kecil adalah Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu yaitu hanya seluas 5.302 Ha atau sekitar 4,35% dari luas total Kabupaten Pakpak Bharat.

2.1.1.2 Letak dan Kondisi Geografis a. Posisi Astronomis

Secara geografis Kabupaten Pakpak Bharat terletak diantara koordinat 2º 15’ 00’’90º00’ Lintang Utara dan 90º 00’- 98º 31’

Bujur Timur. Kabupaten ini terletak pada bagian pantai Barat wilayah Provinsi Sumatera Utara.

(34)

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 II - 4

b. Posisi Geostrategik

- Kabupaten Pakpak Bharat merupakan salah satu kabupaten yang terbentuk pada tahun 2003 yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Dairi sesuai dengan Undang- Undang RI Nomor 9 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Pakpak Bharat di Provinsi Sumatera Utara.

Ibukota Kabupaten Pakpak Bharat adalah Salak. Dengan dimekarkannya Kabupaten Pakpak Bharat sebagai kabupaten yang baru maka secara otomatis akan memberi peluang bagi Kabupaten Pakpak Bharat untuk membuka hubungan dengan daerah sekitarnya antara lain dengan Kabupaten Aceh Singkil, Kabupaten Humbang Hasundutan dan Kabupaten Dairi. Dengan demikian pembangunan jalan yang menghubungkan ke daerah-daerah tersebut diprioritaskan peningkatan jalan dan pembangunan jalan baru. Hal ini dilakukan selain untuk membuka keterisolasian Kabupaten Pakpak Bharat juga sekaligus memperlancar arus distribusi barang dan orang, baik dari maupun ke Kabupaten Pakpak Bharat, sebagai salah satu indikator penunjang perekonomian.

- Kabupaten Pakpak Bharat berbatasan langsung dengan Kabupaten Dairi, sehingga wilayah ini memiliki potensi geografis karena dilalui oleh Jalur Provinsi, yaitu jalur yang juga terhubung dengan Kota Subulussalam - Kota Dolok Sanggul - Kabupaten Tanah Karo - Kota Berastagi - Medan.

Sebaliknya produksi dari Kabupaten Pakpak Bharat dan wilayah hinterlandnya dari kegiatan fungsi primer berkaitan erat dengan kegiatan di Kota Sidikalang dan Kota Medan, maka untuk effisiensi pelayanan kegiatan yang berskala regional memerlukan fasilitas pelayanan yang lebih besar.

(35)

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 II - 5

c. Kondisi Kawasan

Kondisi geografis wilayah Kabupaten Pakpak Bharat sebahagian termasuk kedalam kawasan dataran rendah yang berada pada daerah transisi antara kawasan pesisir ( Kabupaten Aceh Singkil dan Kota Subulussalam Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam) dengan kawasan pegunungan (dataran tinggi bukit barisan).

2.1.1.3 Topografi a. Kemiringan Lahan

Berdasarkan kemiringan lerengnya, pada umumnya Kabupaten Pakpak Bharat berada pada kawasan dengan kondisi geografis daratan dengan kemiringan (0°-15 ° ) dengan luas wilayah 6.396 Ha. hingga berombak dengan kemiringan ( 8°-15 ° ) dengan luas sebesar 3.348 Ha. Wilayah dengan kontur bergelombang hingga curam dengan kemiringan lereng antara ( 15°-25°) memiliki luas 21.619 Ha dan ( 25°- 40 ° ) dengan luas 6.397 Ha. Wilayah dengan kontur terjal keatas ( > 45°) yang memiliki luas 84.070 Ha.

Tabel 2.2. Kemiringan Lahan Kabupaten Pakpak Bharat No Kemiringan Lahan Luas

1. 0°-15 ° 6.396 Ha

2. 8°-15 ° 3.348 Ha

3. 15°-25° 21.619 Ha

4. 25°- 40 ° 6.397 Ha

5. > 45° 84.070 Ha

(36)

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 II - 6

Gambar 2. 2. Peta Kemiringan Lahan Kabupaten Pakpak Bharat

b. Ketinggian Lahan.

Pada umumnya Kabupaten Pakpak Bharat berada pada ketinggian antara 250-1400 M di atas permukaan laut. Wilayah Kabupaten Pakpak Bharat sebagian besar terdiri dari dataran tinggi yang bervariasi dan sebagian besar merupakan pegunungan dan perbukitan.

(37)

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 II - 7

Gambar 2.3. Peta Ketinggian Kabupaten Pakpak Bharat

2.1.1.4 Hidrologi

Kabupaten Pakpak Bharat mempunyai banyak daerah aliran sungai (DAS) yang berukuran cukup panjang dan beberapa diantaranya telah dijadikan sumber pembangkit listrik. Di Kabupaten Pakpak Bharat sedikitnya terdapat 26 sungai yang berukuran panjang, sedang dan kecil. Diantara sungai yang berukuran panjang yaitu Lae Kombih, Lae Gundur, Lae Ordi, Lae

(38)

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 II - 8

Sinendang dan Lae Sigarap. Keadaan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel. 2.3.

Tabel 2.3. Kondisi Hidrologi di Kabupaten Pakpak Bharat

No. Sungai Panjang

(km) Area

1 Lae Kombih 60 Tinada, Kerajaan, Siempat Rube, Sitellu Tali Urang Jehe

2 Lae Gundur 25 Salak

3 Lae Ordi 75 Salak, Sitellu, Tali Urang Julu, Pargettenggetteng Sengkut

4 Lae Sinendang 70 Saklak, dan Pagindar

5 Lae Sigarap 25 Pargettenggetteng Sengkut

Sumber: Pakpak Bharat Dalam Angka Tahun 2016

2.1.1.5 Klimatologi

Kabupaten Pakpak Bharat yang terletak dengan garis khatulistiwa memiliki iklim tropis dimana kondisi iklimnya hampir sama dengan Kabupaten Dairi yang merupakan kabupaten induk.

Daerah ini memiliki dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau dan musim hujan biasanya ditandai dengan sedikit banyaknya hari hujan dan volume curah hujan pada bulan terjadinya musim.

Hari hujan di Kabupaten Pakpak Bharat sepanjang tahun 2015 rata-rata mencapai 23 hari hujan per bulan dengan curah hujan sebesar 311 mm. Jumlah hari hujan terbanyak berada di Bulan Oktober, Nopember dan Desember yakni 32 hari dengan curah hujan masing-masing sebesar 339, 405, dan 378 mm.

Sedangkan jumlah hari hujan terendah terjadi di Bulan Mei yakni

(39)

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 II - 9

19 hari dengan curah hujan sebesar 210 mm. Rata-rata hujan dan curah hujan dapat dilihat pada table berikut ini.

Tabel 2. 4. Kondisi Curah Hujan dan Hari Hujan Di Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2015

No Bulan Curah Hujan

(m)

Hari Hujan

1 Januari 329 26

2 Februari 149 21

3 Maret 321 21

4 April 188 27

5 Mei 210 19

6 Juni 165 24

7 Juli 189 20

8 Agustus 176 21

9 September 312 32

10 Oktober 339 28

11 Nopember 405 34

12 Desember 378 33

Rata-Rata 311 23

Sumber : Pakpak Bharat Dalam Angka Tahun 2016

Dengan melihat pola hujan demikian, dan sesuai dengan pola iklim global, maka wilayah Kabupaten Pakpak Bharat ini tergolong kepada wilayah dengan Iklim Tropis Basah yang relatif tanpa musim kering (Humid Tropical Climate with No Dry Season), yang diberi simbol Af (sesuai dengan Kriteria Koppen serta selaras dengan klasifikasi menurut Schmid dan Ferguson menurut Oldeman dan menurut Mohr).

2.1.1.6 Penggunaan Lahan

Dengan tipe iklim tropis basah ini, maka potensial bagi pengembangan pertanian. Namun di lain pihak dengan karakter topografi/morfologi wilayah di atas, sangat penting sesuai dengan

(40)

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 II - 10

perkembangan dan kemajuan pembangunan, telah terjadi penggunaan lahan yang melalui prosedur administrasi untuk kepentingan pembangunan lahan terbangun dan non-terbangun.

Sebagian besar wilayah Kabupaten Pakpak Bharat masih didominasi oleh hutan, lahan budidaya pertanian, semak/belukar dan hanya sebagian kecil terdiri dari lahan-lahan yang terdegradasi.

Kondisi hutan sebagian besar terdapat di kawasan pegunungan.

Pada kawasan pegunungan sebagian besar terdapat pada daerah ketinggian dengan kemiringan lahan diatas 25%, sedangkan pada daerah tengah sebagian terdiri dari hutan bekas terbangun. Secara keseluruhan ketersediaan sumber daya alam di Kabupaten Pakpak Bharat cukup potensial tetapi karena berbagai keterbatasan sampai saat ini belum dapat dimanfaatkan secara optimal. Wilayah Kabupaten Pakpak Bharat merupakan daerah pertanian dan perkebunan dimana mata pencaharian pokok penduduknya berada disektor pertanian dan perkebunan. Tutupan lahan pada wilayah Kabupaten Pakpak Bharat meliputi: hutan lebat, hutan Suaka, perkebunan dan sawah, sebagaimana terlihat pada tabel berikut.

Tabel 2.5. Penggunaan Lahan di Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2015

Sumber: Kabupaten Pakpak Bharat Dalam Angka 2016

No. Penggunaan Lahan Luas (Ha) Persentase (%) 1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Sawah

Permukiman Tegalan

Kebun Campuran Perkebunan Rakyat Hutan Lebat

Hutan Suaka

1.791,00 16.093,00 16.373,00 6.749,00 7.605,50 81.053,50

5,845,00

1,32 11,87 12,07 4,98 5,61 59,84 4,31

Jumlah 135.610,00 100,00

(41)

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 II - 11

Gambar 2.4. Peta Pengunaan Lahan Kabupaten Pakpak Bharat

2.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah

Kabupaten Pakpak Bharat memiliki sumberdaya alam yang cukup potensial untuk dikembangkan terdiri dari pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan serta perikanan serta kehutanan. Dimana potensi ini dimasa mendatang akan menjadi andalan Kabupaten Pakpak Bharat. Adapun keunggulan- keunggulan dari potensi tersebut meliputi:

a. Pertanian

Kabupaten Pakpak Bharat merupakan salah satu daerah di Sumatera Utara yang memiliki potensi di bidang pertanian tanaman pangan. Dengan topografi yang bervariasi mulai daerah datar yang didominasi oleh persawahan, berbukit, sampai dengan pegunungan. Kondisi ini memiliki peluang pengembangan berbagai komoditi tanaman pangan dan dianggap berpotensi untuk

(42)

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 II - 12

dikembangkan sebagai daerah pertanian. Letak Kabupaten Pakpak Bharat secara geografis cukup strategis karena berbatasan langsung dengan Kabupaten Aceh Singkil dan Subulussalam Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang biasa di jadikan sasaran pemasaran hasil produksi. Bagi negara agraris seperti Indonesia, peran sektor pertanian sangat penting dalam mendukung perekonomian nasional, terutama sebagai penyedia bahan pangan, sandang dan papan bagi segenap penduduk, serta penghasil komoditas ekspor non migas untuk menarik devisa.

Lebih dari itu, mata pencaharian sebagian besar rakyat Indonesia bergantung pada sektor pertanian. Dari potensi lahan sawah yang ada telah terjadi penurunan luas potensi lahan persawahan. Hal serupa juga terjadi pada lahan kering dimana potensi lahannya mengalami penurunan. Lahan sawah yang diandalkan sebagai penghasil bahan pangan utama cenderung menurun luas bakunya akibat konversi ke non pertanian. Pertanian lahan kering, walaupun konversinya tidak secepat lahan sawah, dalam beberapa dasawarsa terakhir terus mengalami penurunan luas baku sebagai akibat proses pembangunan perumahan dan sebagainya. Proses konversi lahan diwilayah Kabupaten Pakpak Bharat saat ini berlangsung cepat, seolah-olah tidak terkendali.

Penanganan dan peran Pemerintah menjadi sangat penting dalam hal ini, terutama dalam mengatur proporsi jumlah lahan yang digunakan untuk pertanian, dan optimalisasi sumberdaya lahan yang ada di wilayah Kabupaten Pakpak Bharat.

Fungsi pertanian yang paling dikenal masyarakat adalah sebagai penghasil produk pertanian, seperti padi, palawija, dan hortikultura, yang nilai ekonomisnya cenderung lebih rendah dari nilai kegunaan di luar pertanian, seperti untuk pertambangan, perdagangan, dan permukiman. Hal tersebut, ditambah dengan

(43)

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 II - 13

kondisi sosial-ekonomi masyarakat yang memerlukan pendapatan segera dan pemikiran tentang fungsi pertanian hanya dalam jangka pendek, menyebabkan konversi lahan diterima sebagai hal yang wajar, dan bukan sebagai masalah hilangnya multifungsi pertanian.

Komoditi utama yang dikembangkan di Kabupaten Pakpak Bharat terdiri dari padi sawah, padi ladang, tanaman hortikultura, Sayur- sayuran dan Palawija yang tersebar di 8 Kecamatan. Untuk tanaman jenis holtikultura yang menjadi unggulan pada sektor pertanian adalah Jeruk, cabai, nenas, dan jagung. Tanaman gambir, kopi, nilam, kemenyan dan kelapa sawit merupakan komoditi perkebunan utama di Kabupaten Pakpak Bharat. Dalam usaha pengembangan perkebunan, sektor perkebunan ini merupakan salah satu sumber penerimaan yang cukup potensial.

(44)

RPJMD KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2016 - 2021 II - 14

Tabel 2.6. Luas Panen dan Produksi Padi Sawah Menurut Kecamatan Tahun 2015

No Kecamatan Luas Panen Produksi

Ha Ton %

1 Salak 434 2.104 48.48

2 STU Jehe 158 555 35.13

3 Pagindar 10 36 36.08

4 STU Julu 306 1.229 40.16

5 Pergetteng-getteng Sengkut 337 1.378 40.89

6 Kerajaan 536 2.787 52.00

7 Tinada 400 1.608 40.20

8 Siempat Rube 244 1.210 49.59

Jumlah 2.425 10.907 44.98

Sumber : Pakpak Bharat Dalam Angka, BPS Tahun 2016

Tabel 2.7. Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Produksi Padi Sawah Kabupaten Pakpak Bharat 2011 - 2015

Tahun Luas Panen

(Ha) Produksi (ton) Rata-rata Produksi (Kw/Ha)

2011 2.051,00 7.984,00 38,92

2012 3.256,00 14.474,78 44,46 2013 2.588,00 10.971,74 42,39 2014 2.587,00 11.591,94 44,81 2015 2.425,00 10.395,00 42,87

Sumber : Pakpak Bharat Dalam Angka, BPS Tahun 2016

Kabupaten Pakpak Bharat memiliki potensi besar di bidang pertanian. Hal ini masih terlihat dari hasil produksi padi sawah tahun 2015 yang berjumlah 10.907 ton. Dari jumlah itu, sebagian

Gambar

Gambar 2.1. Batas Wilayah Administrasi   Kabupaten Pakpak Bharat
Tabel 2.2. Kemiringan Lahan Kabupaten Pakpak Bharat  No  Kemiringan Lahan  Luas
Gambar 2. 2. Peta Kemiringan Lahan Kabupaten Pakpak Bharat
Gambar 2.3. Peta Ketinggian Kabupaten Pakpak Bharat
+7

Referensi

Dokumen terkait

Capaian Program Jumlah cakupan (jenis) layanan administrasi perkantoran yang dilaksanakan sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh simpulan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write tidak efektif ditinjau dari kemampuan komunikasi

(3) Dana penyelenggaraan pendidikan berbasis masyarakat dapat bersumber dari penyelenggara, masyarakat , Pemerint ah, pemerint ah daerah dan/ at au sumber lain yang t idak

Apakah faktor Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) (X1), Investasi Daerah(X2), Jumlah Penduduk (X3), Jumlah Pelanggan Listrik (X4) berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah di

muda dalam mencegah hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Kartini

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN. TAHUN

bahwa berdasarkan pertimangan sebagaimana dimaksud huruf a dan b, perlu menetapkan Keputusan Bupati Bantul tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten

Konsentrasi ini cenderung sama dengan konsentrasi klorofil-a pada daerah fishing ground ikan pelagis besar dengan jarak dari 22-46 mil laut pantai Kabupaten Manokwari,