• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bentuk Karangan

Dalam dokumen Teknik Penulisan Karya Ilmiah (Halaman 25-36)

Hakikat Menulis

kemanfaatan menulis apabila ia semdiri tidak perna menulis? Bagaimana mungkin ia dapat memberikan solusi terhadap berbagai kesulitan menulis apabila sendiri tidak perna menulis? Bagaimana mungkin ia dapat menjadi model atau contoh menulis yang baik bagi siswanya? (Rijlaarsdam, van den Bergh, dan Couzijn, Ed., 2005).

C. Bentuk Karangan

Kalau kita perhatikan dan cermati begitu banyak bentuk karangan. Ada artikel, makalah, laporan penelitian, sejarah, resensi, buku pelajaran, tulisan reportase, cerita pendek, novel, puisi, dan banyak lagi. Masing-masing bentuk karangan itu memiliki karakteristik atau ciri-ciri yang satu sama lain berbeda-beda. Namun demikian, berbagai bentuk karangan itu dapat kita klasifikasikan menjadi dua macam, yaitu karangan ilmiah dan karangan non-ilmiah, termasuk di dalamnya karya sastra.

Anda dapat menjelaskan serta menguraikan perbedaan kedua macam karangan itu? Silakan Anda mencobanya! Untuk memperjelas pemahaman Anda, mari kita cermati dan bandingkan keempat contoh karangan berikut. Hasil kajian Anda tuangkan ke dalam format berikut.

Hakikat Menulis Tabel 1.1. Daftar Pertanyaan No Pertanyaan Jawaban Contoh ke- 1 2 3 4

1 Apakah yang ingin dicapai

penulis melalui karangan?

2 Siapakah pembaca yang menjadi

sasaran karangan?

3 Materi tentang apakah yang

disajikan dalam karangan?

4 Bagaimanakah ciri-ciri bahasa

yang digunakan penulis dalam karangan?

5 Berdasarkan karakteristiknya,

Hakikat Menulis

Kami ada di Yogya kurang lebih selama 3 hari. Selama 3 hari itu kami mendatangi banyak lokasi. Dimulai dari daerah Ujung utara Yogya, kami mendatangi objek wisata erupsi merapi, suasana hawa sejuk nan dingin kaliurang, menyambangi lokasi museum Ulen Sentalu, hingga ke ujung selatan Yogya dimana berupa kawasang pantai parangtritis, desa wisata kasongan, serta pasar seni gabusan.

Sebagai urusan kuliner, kami pun mengetes banyak jenis kuliner khas daerah Yogya. Diawali dari pecel depan pasar bringharjo, beraneka ragam gudeg di Wijilan, bakmi jowo yang berada di kawasan alun-alun utara, hingga mengetes makanan belalang goreng khas Wonosari Gunung Kidul. (http://corelita.com/contoh-karangan-yang-baik-dan-benar/)

Hakikat Menulis

Contoh 2:

Siang itu aku sedang duduk santai di sofa empuk di dalam apotik milikku yang baru saja dibuka. Apotik ini adalah impianku sejak aku kuliah di Farmasi dulu. Sekarang aku memandang puas pada usahaku selama ini. Aku bisa mendirikan apotik di kota kelahiranku.

Apotik ini cukup luas, beberapa rak besar tempat obat-obatan berjejer rapi dengan kemasan-kemasan obat warna-warni yang dikelompokkan menurut farmakologinya dan disusun alfabetis. Pandangan saya tertuju pada rak buku di pojok ruangan yang berisi buku-buku tebal. Ku ambil satu buku yang disampulnya tertulis Informasi Spesialis Obat atau yang biasa disebut kalangan farmasi dengan buku ISO.

Setelah ku pandangi aku tersenyum dan mengembalikannya ke tempat semula. buku ini adalah buku pertama yang kubeli saat aku kuliah dulu. Aku memandang lagi secara keseluruhan apotik ini, sebuah televisi 14 inci dan sebuah computer di meja kasir. Hembusan angin dari AC cukup membuat udara terasa sejuk di bulan Mei yang panas ini…..

Hakikat Menulis

Contoh 3:

Sebuah tugu di ujung Utara pulau Weah Aceh, berdiri tegak setinggi delapan meter. Landasannya, beton berteratak mirip tangga bersusun lima. Dengan panjang dan lebar sekitar enam meter. Tentu itu terletak di sebuah semak belukar di bilangan Jaboi, kotamadya Sabang. Itulah kilometer nol Indonesia. Berada di tugu itu, terasa sesuatu merayap di kalbu, perasaan keindonesiaan. Lagu patriotik Dari Sabang sampai Marauke seakan-akan tergiang-ngiang di telinga. Kita sedang menginjak setapak tanah di ujung paling Barat Nusantara.

Lambang Garuda begitu megah bertenger di puncak tugu. Di bawah kaki Sang Garuda, ada relief yang melukiskan untaian zamrud kepulauan di Indonesia. Memang, sempat timbul tanda tanya, apakah kilometer nol ini benar menjadi ukuran pasti dimulainya bentangan jalan raya dari ujung Barat Indonesia ke Timur. Akan tetapi, berada dititik itu, slogan Sabang-Marauke tiba-tiba menjadi sangat bermakna. (ttps://rockywinata.wordpress.com)….

Hakikat Menulis

Contoh 4:

Suatu hari disebuah kerajaan besar lahirlah seorang putri cantik yang bernama Putri Natasha. Wajahnya sangat cantik dan lucu. Putri Natasha lahir dari pasangan Raja Anthum dan Ratu Aurora. Semua orang sangat bahagia saat kelahiran Putri yang telah ditunggu-tunggu itu. Tepat dihari kelahiran Putri Natasha, didepan pintu gerbang istana terdapat seorang bayi kecil yang tergeletak tak berdaya. Akhirnya karena pihak istana tak tega untuk menyingkirkannya, bayi tersebut kemudian diasuh oleh pihak istana dan diberi nama Putri Andine

Dua tahun telah berlalu, Putri Natasha dan Putri Andine telah berubah menjadi putri-putri yang lucu, mereka telah menjadi seperti saudara kandung sendidri. Raja dan ratu pun senang melihatkeakraban mereka, meskipun mereka belum memberitahukan bahwa Putri Andine bukanlah anak kandung mereka.

Saat menginjak usia 12 tahun, Putri Natasha terlihat lebih cantik daripada Putri Andine. Dan juga Putri Natasha lebih mirip Ratu Aurora. Putri Andine yang ketika itu menyadari bahwa Putri Natasha lebih cantik darinya dan lebih mirip kepada sang Ratu, mempunyai niat tak baik kepada Putri Natasha….

Hakikat Menulis

Bagaimana, apakah Anda sudah selesai membandingkan keempat contoh karangan yang telah ada? Silahkan Anda membaca serta memahami karang, kalau belum. Selanjutnya, kita akan mengulas karakteristik dari keempat contoh karangan tersebut.

Dibandingkan dengan contoh karangan Iainnya, karangan pada Contoh I memiliki ciri yang sangat khas. Penulis menceritakan suasana kota Yogya dengan berbagai wisatanya. Cara penyajian memancing imajinasi pembaca sehingga ia memperoleh gambaran konkret dan hidup tentang suasana keadaan. Pembaca tidak terlalu peduli, apakah kejadian itu nyata atau imajinatif. Yang jelas, penataan bahasa dan gagasan yang dilakukan penulis menimbulkan sentuhan emosional dan daya khayal bagi pembacanya untuk bisa datang menikmati wisata Jogya. Kutipan itu bersumber dari sebuah novel terjemahan Little Woman. Anda pasti dapat menebak bahwa karangan dalam Contoh 1 merupakan karya sastra.

Berbeda dengan Contoh 1, karangan pada Contoh 2 berisi laporan atau paparan suatu peristiwa riil dan faktual, yang dilengkapi dengan rangkaian keadaan peristiwa sehingga informasi yang disampaikan cukup utuh. Disajikan dengan bahasa yang lugas, informatif, dan mudah dipahami. Tujuannya menjelaskan atau memberikan informasi tentang adanya kejadian yang dianggap penting untuk diketahui khalayak luas.

Karangan pada Contoh 3 dan Contoh 4 memiliki kemiripan. Keduanya menyajikan hasil kajian yang bersumber dari data yang valid, serta diolah dan

Hakikat Menulis

berupa hasil penelitian, sedangkan pada Contoh 4 berupa bahasan teori. Lalu, apa beda keduanya? Pada contoh 3, kata-kata yang digunakan lugas dan minim istilah teknis. Struktur bahasanya juga enteng, tidak berbelit. Penggunaan bahasa seperti ini memudahkan siapa pun yang membacanya untuk memahami isi tulisan tersebut. Akan tetapi, karena diperuntukkan bagi khalayak luas dan sifatnya informatif-edukatif, karangan itu disebut karya ilmiah populer.

Contoh 4. Penyajiannya sangat romantis. Struktur bahasa terasa mudah dan ringan. Bahasanya memang lugas. Untuk memahaminya diperlukan pengetahuan berhubungan dengan imajinasi tinggi yang disajikan. Berdasarkan bahasan atas keempat contoh karangan tadi, dapatkah Anda rumuskan pengertian karangan ilmiah dan karangan sastra serta perbedaan di antara keduanya? Silakan!.

Dapat didefinisikan tentang karangan (karya) ilmiah dan karangan (karya) sastra sangat beragam. Namun demikian, pada dasarnya karangan ilmiah (scientific

paper) dapat didefinisikan sebagai tulisan atau karangan

yang menyajikan hasil riset atau pemikiran keilmuan (Derntl, 2009). Dengan demikian, karangan ilmiah berisi sajian tentang gagasan atau pemikiran yang didasarkan pada bukti-bukti empirik atau kajian teoritis yang dapat dilacak dari/atau dibuktikan kebenarannya.

Sementara itu, karya atau karangan sastra dapat didefinisikan sebagai tulisan atau karangan kreatif yang merefleksikan kehidupan nyata dan mengandung keindahan secara imajinasi. Ciri keduanya dapat ditinjau

Hakikat Menulis

dari beberapa aspek, seperti tercantum dalam tabel berikut (Meyer, 1997; Derntl, 2009).

Tabe 1.2.

Ciri Karangan Ilmiah dan Karangan Sastra

No Aspek Karangan Ilmiah Karangan Sastra

1 Sasara n Pemba ca

Kelompok yang memiki minat dan latar belakang pengetahuan tertentu.

Kelompok Umum

2 Tujuan Menjelaskan atau mempengaruhi pendapat orang lain berdasarkan bukti atau teori tertentu yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Menghibur, mendidik, dan/ atau mempengaruhi pendapat orang lain melalui kekuatan estetika bahasa.

3 Isi Pengetahuan yang

berisi bukti-bukti empirik,

pemikiran, atau kajian teoritis, yang bersifat objektif.

Realita kehidupan nyata atau

khayalan, dan bersifat subjektif.

4 Bahasa Lugas,

kata-kata/istilah teknis (keilmuan), dan

Banyak kata konotatif dan jika perlu kaidah

Hakikat Menulis

pemakaian kaidah bahasa Perbedaan penafsiran antar pembaca atas isi karangan dihindari. dilanggar. Memanfaatkan kekuatan kata-kata dan perangkat bahasa lainnya untuk membangkitkan daya imajinasi pembaca. Perbedaan penafsiran antar pembaca atas isi karangan diperbolehkan. 5 Penyaj ian Mengikuti pola sajian tertentu. Struktur karangan terdiri atas: pendahuluan, isi (termasuk pembahasan), simpulan/ rekomendasi, dan daftar pustaka. Paparan: dilengkapi dengan gambar atau piktorial (chart, diagram, tabel) dan/atau sumber kutipan pendapat

Pola saji relatif bebas tergantung tipe karya sastra dan kreativitas penus. Dalam struktur karangan tidak ada

simpulan/rekome ndasi eksplisit dan daftar pustaka. Dapat dilengkapi dengan gambar.

Hakikat Menulis

ahli untuk

mendukung/meno lak suatu gagasan.

Latihan:

1. Sebagai guru kalian harus mengajarkan bahasa indoensia, jelaskan apa manfaat menulis bagi perkembangan profensi diri kalian?.

2. Jelaskan kesulitan apa saja yang anda alami dalam menulis ebuah karangan dan bagaimana cara mengatasinya?.

3. Menurut diri Anda apakah pembelajaran menulis selama ini lakukan dapat menumbuhkan motivasi, minat dan kemmpuan menulis siswa?, jelaskan alas an Anda tersebut!.

4. Rumuskan dengan menggunakan bahasa Anda sendiri pengertian karangan ilmiah dan karangan sastra?.

5. Jelaskan secara singkat sesuai dengan bahasa Anda berbedaan antara karangan ilmiah dan karangan sastra?.

6. Menurut pemahaman Anda diantaranya lebih sulit menulis karangan ilmiah atau karangan sastra?, jelasan alasan anda!

Hakikat Menulis

Kegiatan Belajar 2

Dalam dokumen Teknik Penulisan Karya Ilmiah (Halaman 25-36)