• Tidak ada hasil yang ditemukan

Memperbaiki dan Menyusun Paragraf Deskripsi

Dalam dokumen Teknik Penulisan Karya Ilmiah (Halaman 125-130)

Kegiatan Belajar 1 Paragraf Deskripsi

C. Memperbaiki dan Menyusun Paragraf Deskripsi

Paragraf

Berdasarkan contoh-contoh yang disajikan terdapat dua objek yang diungkapkan dalam deskripsi. yakni orang dan tempat. Atas dasar itu. karangan deskripsi dipilah atas dua kategori, yakni karangan deskripsi orang dan karangan deskripsi tempat (Suparno, 2002:4.14). Dan Contoh 1 sampai dengan 10 contoh yang diberikan didominasi contoh tempat, bukan? Ya, Anda benar, hampir semuanya bercorak pendeskripsian tempat dan hanya Contoh 2 yang merupakan contoh pendeskripsian tokoh. Untuk lebih jelasnya silakan simak kembali Contoh 2 tersebut.

C. Memperbaiki dan Menyusun Paragraf Deskripsi

Saat menyusun paragraf, apa pun corak pengembangannya, haruslah selalu memenuhi persyaratan pengembangan paragraf. Menurut Akhadiah dkk. (1999: 148) sebuah paragraf yang baik mempunyai tiga syarat, yaitu (1) kesatuan, (2) kepaduan, dan (3) kelengkapan. Ketiga syarat tersebut juga sudah Anda pelajari pada paparan modul awal Buku Materi Pokok ini.

Dalam menyusun paragraf deskripsi, ketiga syarat tersebut harus hadir. Artinya, jika saat pengembangan terdapat kalimat yang tidak satu ide pokok, tidak menunjukkan kepaduan, dan tidak menunjukkan kelengkapan, maka kalimat-kalimat tersebut tidak dapat disebut membangun paragraf deskripsi. Untuk memperdalam pemahaman Anda, berikut kami sajikan paragraf deskripsi berikut ini:

Paragraf

Contoh 11

Petualangan lidah saya bertanjut ke warung tengkleng Bu Edi yang berlokasi di gapura Pasar Klewer. Pasar Klewer adalah salah satu ikon kota Soto yang terkenal. Buka tiap pukul. 01.30 siang, warung yang lazim diserbu warga yang hendak menikmati “lundin” (lunch dinner-makanan di antara makan siang dan malam). Layaknya tempat makan favorit, ia diantre pengunjung jauh sebelum jam buka.

Tengkleng kambing sekilas mirip gulai. Sebagai olahan kental, gutai disuka banyak orang. Perbedaannya terletak pada kuah tengkleng tidak menggunakan santan. Daging yang masih menempel pada tulang dimasak hingga empuk dan tidak berbau, kemudian disajikan di dalam mangkuk atau piring. Yang unik dari tengkleng adalah kian besar tulangnya, kian disukai, yakni menyedot sumsum yang bercampur bumbu gurih Langsung dari batang tutang. Bagi yang tidak menyukai daging yang menempel pada tutang, warung menyediakan daging dan bagian kepala, jeroan, serta otak.

(Dimodifikasi dan “Wisata Kuliner di Kota Batik”, Garuda Magazine, 1 Agustus 2010 hataman 118). Jika kalian cermati dua paragraf tersebut, apakah Anda mengetahui bagian mana yang mengacaukan ciri paragraf yang padu? Ya, Anda benar, kalimat kedua paragraf pertama adalah kalimat yang tidak satu bahasan, sementara kalimat ketiga paragraf pertama belum menggambarkan kemudahan pemaknaan karena konstruksi yang tidak lengkap. Sementara itu, dalam

Paragraf

paragraf kedua kalimat kedua juga hadir “mengacaukan” kepaduan makna yang mestinya terjalin. Fokus pada tema yang dibahas menjadi terganggu dengan paparan tentang karakteristik gulai. Nah, coba bandingkan dengan paragraf berikut ini dan Anda bandingkan dengan Contoh 11.

Contoh 12

Petualangan lidah saya berlanjut ke warung tengkleng Bu Edi yang belokasi di gapura Pasar Klewer. Warung yang buka tiap pukul 13.30 ini lazim diserbu warga yang hendak menikmati “lundin” (Lunch dinner-makanan di antara makan siang dan malam). Layaknya tempat makan favorit, pengunjung sudah mengantre jauh sebelum warung tersebut dibuka.

Tengkleng kambing sekitas mirip gulai. Perbedaannya tertetak pada kuahnya. Jika kuah gulai menggunakan santan, maka tidak demikian dengan kuah tengkleng. Daging yang masih menempel pada tulang dimasak hingga empuk dan tidak berbau, kemudian disajikan di dalam mangkuk atau piring. Yang unik dari tengkteng adalah kian besar tulangnya, kian disukai, karena pelanggan akan menyedot sumsum yang bercampur bumbu gurih langsung dari batang tulang. Bagi yang tidak menyukai daging yang menempel pada tulang, warung tersebut menyediakan daging dan bagian kepala, jeroan, serta otak.

Jika mengacu pada paparan sebagaimana Contoh 12 tentu Anda memahami betul bagaimana prinsip

Paragraf

Penjelasan ini tentu saja sekaligus membantu Anda bahwa ketika akan menulis suatu paragraf deskripsi, batasi pembahasan pada satu topik yang menjadi sentralnya.

Untuk membantu mempermudah Anda dalam menyusun paragraf deskripsi, berikut ini disajikan rambu-rambu (Suparno, 2002:4.21) yang dapat Anda ikuti. Karena sifatnya rambu-rambu, Anda pun boleh mencari dalam bentuk dan cara yang mungkin berbeda. Langkah yang harus Anda lakukan setidaknya adalah: 1. Tentukan apa yang akan dideskripsikan: misalnya

apakah akan mendeskripsikan orang atau mendeskripsikan tempat;

2. Rumuskan tujuan pendeskripsian: apakah deskripsi dilakukan sebagai alat bantu karangan narasi, eksposisi, argumentasi, persuasi atau tujuan lain yang sifatnya reportase;

3. Tetapkan bagian yang akan dideskripsikan: kalau yang dideskripsikan orang, apakah yang akan dideskripsikan itu ciri-ciri fisik, watak, gagasannya, atau benda-benda di sekitar tokoh?, kalau yang dideskripsikan tempat, apakah yang akan dideskripsikan keseluruhan tempat atau hanya bagian-bagian tertentu saja yang menarik? Jadi, dalam tahap ini Anda harus mengumpulkan data dengan mengamati objek yang ditentukan serta menyusunnya ke dalam urutan yang padu;

4. Rinci dan sistematiskan hal-hal yang menunjang kekuatan bagian yang akan dideskripsikan: hal-hal apa saja yang akan ditampilkan untuk membantu memunculkan kesan dan gambaran kuat mengenai

Paragraf

sesuatu yang dideskripsikan, atau pendekatan apa yang akan digunakan penulis.

Latihan:

1. Cobalah anda tulis sebuah paragraph deskripsi dengan pilihan tema kemacetan antre membeli

smartpone di mall jakarta, atau kekisruhan

pembagian sembak, kemudian kembangkan paragraf tersebut dalam 300 kata?.

2. Pilihlah satu tema yang anda kuasai, kemudian buatlah karangan yang adapt anda gunakan sebagai pedoman dalam pengembangan paragraph deskripsiyang anda susun, dalam pengembangan paragraph harus ada prinsip kesatuan , kepaduan, dan kelengkapan

3. Kemudian diskusikan hasil pekerjaan anda dengan sejawat dan tutor?.

Dalam dokumen Teknik Penulisan Karya Ilmiah (Halaman 125-130)