For tables and figures:
BENTUK KARANGAN TUJUAN PENULIS
EKSPOSISI (PAPARAN) Memberikan informasi, penjelasan,
keterangan, atau pemahaman.
ARGUMENTASI (BAHASAN)
Membuktikan pendapat atau pendirian penulis, meyakinkan pembaca agar menerima pendapat penulis yang berdasarkan pembuktian.
NARASI (KISAHAN) Menceritakan baik berdasarkan
observasi maupun kumpulanfakta.
DESKRIPSI (PERIAN)
Menggambarkan bentuk objek pengamatan, sifatnya, rasanya, atau coraknya dengan mengandalkan pancaindra dalam proses
penguraiannya. Berikut ini, akan diuraikan empat jenis karangan yang lazim ditemukan dalam karya ilmiah.
A. Eksposisi (Paparan)
Pada saat karya ilmiah berfungsi untuk memberitahukan dan menjelaskan sesuatu, jenis tulisan yang digunakan adalah eksposisi atau paparan. Eksposisi adalah tulisan yang berusaha memberi penjelasan atau informasi. Tulisan yang ekspositoris akan menguraikan sebuah proses, melukiskan proses pembuatan sesuatu yang belum diketahui pembaca, atau proses kerja suatu benda (Keraf, 1997: 110).
Definisi lain dari eksposisi adalah tulisan yang berusaha menyingkapkan buah pikiran, perasaan, atau pendapat penulis untuk diketahui pembaca (Marahimin, 1994: 208). Ada beberapa jenis tulisan ekspositoris, di antaranya eksposisi yang menjelaskan suatu prosedur atau proses, memberikan dan menguraikan sebuah definisi atau
pandangan, menerangkan arah, menjelaskan dan
menafsirkan gagasan, menerangkan bagan atau tabel, mengulas suatu hal atau peristiwa (Biagi, 1981: 53).
EKSPOSISI
Jenis tulisan yang memaparkan, menjelaskan,
atau menguraikan suatu topik, menyingkapkan buah
pikiran, perasaan, atau pendapat penulisnya.
Pada dasarnya, dalam sebuah karya ilmiah, eksposisi
menghimpun dua hal, yakni pencerapan alat indra
(deskripsi) dan penggalian referensi. Pada saat eksposisi melukiskan sesuatu, jenis tulisan deskripsi akan muncul juga. Dalam usaha lainnya, seperti menguraikan, menafsirkan, menjelaskan, eksposisi berusaha untuk merangkaikan atau merangkum sebuah hasil riset berdasarkan percobaan, akumulasi data, perluasan pemikiran, atau pengamatan. Dalam tulisan ekspositoris ada suatu bagian simpulan atau saran yang akan mengakhiri tulisan tersebut (Marahimin, 1994: 210).
B. Argumentasi (Bahasan)
Argumentasi adalah penulisan yang bertujuan untuk meyakinkan orang, membuktikan pendapat atau pendirian pribadi, atau mengubah pendapat pembacanya. Dalam karya tulis ilmiah, bentuk argumentasi dianjurkan karena karya ilmiah juga harus dapat meyakinkan pembaca akan pendapat penulis. Oleh karena itu, argumentasi harus dibangun dengan menyusun alasan secara logis. Alasan disusun berdasarkan penjelasan atau kutipan dan fakta-fakta yang tepat.
C. Narasi (Kisahan)
Narasi adalah penulisan yang sifatnya bercerita, baik
berdasarkan pengamatan atau observasi maupun
berdasarkan pengalaman. Jenis tulisan itu digunakan pada saat penulis harus menyampaikan hasil observasinya. Dalam menyampaikan perilaku dari objek penelitiannya, misalnya, seorang penulis akan menyampaikan laporan yang berisi himpunan informasi faktual mengenai suatu peristiwa dan situasi. Jenis tulisan yang digunakan dalam laporan itu adalah narasi, kisahan, atau penceritaan. Narasi dalam hal demikian bukan narasi rekaan atau imajinatif, melainkan narasi yang merupakan himpunan peristiwa yang diuraikan secara berurutan dan logis. Narasi berusaha untuk mengisahkan suatu peristiwa atau kejadian secara kronologis (Keraf, 1997: 109).
Narasi bersifat menghimpun informasi berdasarkan
ARGUMENTASI
Jenis tulisan yang menekankan pembuktian berdasarkan penalaran yang
logis dan kritis.
NARASI
Jenis tulisan yang bercerita, baik berdasarkan pengamatan atau observasi maupun pengalaman, yang biasanya tersusun secara
dalam karya ilmiah merupakan himpunan peristiwa yang faktual, bukan realistis (Marahimin, 1994:37–38). Dalam karya ilmiah, narasi bertujuan menyampaikan sebuah peristiwa secara kronologis. Peristiwa itu digunakan sebagai ilustrasi untuk menguatkan uraian yang sedang disampaikan oleh penulis.
Penulisan narasi yang baik membutuhkan tiga hal, yaitu a. kalimat pertama dalam paragraf harus menggugah
minat pembaca,
b. kejadian disusun secara kronologis, dan c. berfokus pada tujuan akhir yang jelas.
Narasi yang tersusun dengan baik akan menggunakan hal berikut ini.
(1) keterangan waktu
(2) keterangan yang berkaitan dengan pekerjaan atau peristiwa
(3) kata-kata peralihan yang mengungkapkan
kaitan pikiran
kaitan waktu
kaitan hasil
pertentangan
D. Deskripsi (Perian)
Terkait dengan narasi adalah jenis tulisan deskripsi.
Deskripsi adalah tulisan yang berusaha untuk
menggambarkan bentuk objek pengamatan: rupanya, sifatnya, rasanya, atau coraknya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Deskripsi juga merupakan penulisan yang menggambarkan perasaan, seperti bahagia, takut, sepi, sedih, atau gembira. Tujuan dari deskripsi adalah membantu pembaca untuk membayangkan seseorang, merasakan suatu suasana, atau memahami suatu sensasi atau emosi. Ungkapan bahasa penulis diharapkan akan menggugah imajinasi pembaca.
DESKRIPSI
Jenis tulisan yang memerikan atau memerinci
dengan cermat suatu objek pengamatan ataupun
pe-rasaan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
SYARAT KEBAHASAAN NARASI
Deskripsi bertalian dengan pelukisan kesan yang tertangkap oleh pancaindra penulis berkaitan dengan sebuah objek atau peristiwa (Keraf, 1997: 109–110). Menurut Marahimin (1994: 38), dalam penulisan deskripsi, yang ditulis adalah fakta, bukan realitas. Deskripsi adalah hasil observasi dengan menggunakan pengindra penulis.
Ada dua jenis deskripsi, yaitu deskripsi ekspositoris dan deskripsi impresionistis (Marahimin, 1994: 46). Deskripsi ekspositoris adalah deskripsi yang sangat logis yang isinya merupakan daftar perincian yang disusun menurut sistem atau urutan logis dari objek yang diamati. Deskripsi impresionistis adalah deskripsi yang menggambarkan impresi penulis atau untuk menstimulir pembaca dengan lebih menekankan kesan yang timbul pada saat penulis
melakukan observasi. Urutan pemerian dilakukan
berdasarkan kuat atau lemahnya kesan penulis terhadap objek yang ditulis.
Dalam menulis sebuah deskripsi ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu
(1) Fokus penggambaran harus tercantum dalam kalimat topik paragraf.
(2) Suasana peristiwa dapat dirasakan melalui pilihan kata yang baik.
(3) Pengembangan paragraf harus dilakukan secara
efektif,
masuk akal atau logis, dan
dipikirkan dan dirancang dengan cermat dan teliti.
Deskripsi orang, sebaiknya, menggambarkan
Penampilan seseorang,
Moral atau etika yang dianut seseorang
Perilaku seseorang, terutama dalam saat tertentu
Sifat seseorang
Suara dan cara seseorang berbicara
Sikap seseorang terhadap orang lain.
JENIS DESKRIPSI 1. Deskripsi ekspositoris
Jenis deskripsi yang sangat logis dan disusun mengikuti urutan logis objek yang di-amati.
2. Deskripsi impresionistis
Jenis deskripsi yang memeri-kan kesan yang diperoleh penulis dari objek pengamatan-nya. SYARAT KELENGKAPAN DESKRIPSI BERDASARKAN OBJEK PENGAMATAN PENULIS SYARAT KEBAHASAAN DESKRIPSI
Deskripsi tempat menggambarkan suatu lokasi dan, sebaiknya, dapat menjawab pertanyaan berikut
Apakah gambaran diberikan atas dasar pencerapan
seluruh pancaindra atau hanya berdasarkan
penglihatan?
Apakah penggambaran dilakukan pada satu saat tertentu?
Apakah perincian ditata dalam urutan yang logis?
Apakah sudut pandang yang konsisten dipertahankan selama deskripsi dilakukan?
Apakah penggunaan kata sifat dalam deskripsi tersebut jelas dan tepat?
Apakah kata kerja yang digunakan memberikan
gambaran yang tepat?
Apakah kata benda yang digunakan betul-betul khusus?
Deskripsi waktu harus mencakup
Keterangan waktu yang tepat
Pengurutan yang kronologis dan logis
Unsur perian orang dan tempat.
Setiap jenis tulisan yang telah diuraikan itu secara bersama-sama membangun keutuhan karya tulis ilmiah. Karya tulis ilmiah yang bersifat argumentatif dapat saja membangun alasan pembahasannya melalui paragraf yang berisi jenis tulisan yang bersifat deskriptif dan ekpositoris.
Pada saat penyusunan sebuah laporan ilmiah, sebaiknya, diperhatikan penggunaan berbagai jenis tulisan itu. Dengan demikian, karya ilmiah tidak akan menjadi sebuah laporan ilmiah yang kering dan menjemukan. Alasan argumentasi dibangun atas berbagai paragraf yang mengandung narasi, deskripsi, dan eksposisi. Dengan proses itu, diharapkan bahwa pembaca akan dengan mudah memahami jalan pikiran penulis.
4. DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan, dkk. 1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Balai Pustaka. Biagi, Shirley.1981. How to Write and Sell Magazine Articles. Englewood Cliffs, New
Jersey: Prentice-Hall.
Keraf, Gorys. 1997. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende–Flores: Penerbit Nusa Indah.
Marahimin, Ismail. 1994. Menulis Secara Populer. Jakarta: Pustaka Jaya.
Sugono, Dendy. 1997. Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: Puspa Swara.
Wishon, George E. dan Burks, Julia M. 1968. Let’s Write English. New York: American Book Company.