BAB IV PENYAJIAN DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN
4.3. Berkembangnya Rufaqa Pekanbaru
Perkembangan budaya melayu di kota Pekanbaru tidak terlepas dari
perkembangan agama Islam. Karena kita tahu bahwa mayoritas orang melayu
adalah beragama Islam. Jadi, tidak heran bila Rufaqa Pekanbaru juga mengalami
perkembangan di kota ini. Rufaqa sendiri sangat berkembang pesat di Malaysia,
tepatnya di Bandar Country Homes Rawang Selangor Darul Ehsan Malaysia..
Yang mana kita ketahui bahwa negeri ini merupakan negara yang masih serumpun
dengan Indonesia yaitu rumpun melayu. Alhasil Rufaqa Pekanbaru dengan mudah
bersosialisasi dan masuk dalam kehidupan masyarakat setempat. Rufaqa
Pekanbaru merupakan salah satu cabang atau anak kegiatan dari induk kegiatan
keseluruhan dari Rufaqa yang seluruh kegiatannya berpusat di Malaysia.
Dikatakan berpusat karena di Malaysia mereka sangat maju bahkan memiliki
banyak perusahaan yang sangat berpengaruh pada perekonomian Malaysia. Di
Indonesia Rufaqa ada di 3 (tiga) kota besar yaitu; Pekanbaru, Jakarta dan
Makassar. Masing-masing kota mempunyai fokus kegiatan, seperti untuk
Pekanbaru sendiri fokus pada bidang pendidikan, Jakarta sebagai ibukota dari
Indonesia yang perekonomiannya sudah sangat maju dibanding kota lainnya
difokuskan untuk bidang ekonomi dan terakhir adalah Makassar. Sebagaimana
kita ketahui bahwa wilayah Indonesia timur mempunyai potensi wisata alam yang
sangat mempesona maka Makasar difokuskan untuk aspek pariwisata. Namun,
bukan berarti masing-masing kota hanya melaksanakan fokus-fokus tersebut saja,
tapi semua Rufaqa yang terdapat di tiga kota itu melaksanakan semua kegiatan
pendidikan, agama, kesehatan terutama perekonomian yang khusus untuk aspek
ini merupakan aspek yang sangat menjadikan Rufaqa sangat berkembang.
Dua tahun sebelum jama’ah yang dipimpinnya dinyatakan terlarang
sekaligus dinyatakan sesat oleh pemerintahan Malaysia pada tahun 1994, Ashaari
Muhammad atau biasa dipanggil abuya oleh para pengikutnya, membeli tanah
yang masih sangat jauh dari keramaian kota pada tahun 1992. Tanah yang
dibelinya itu tepat berada di jalan Singgalang Raya no.313 kelurahan Tangkerang
Timur kecamatan Bukit Raya dulunya bernama kecamatan Tenayan Raya.
Berikut penuturan Umi Kalsum mengenai awal mula Ashaari Muhammad
datang ke Pekanbaru :
“…kira-kira tahun 1992, abuya datang ke Pekanbaru dan langsung membeli tanah yang luasnya tak begitu luaslah. Sekarang tanah itu berada di jalan Singgalang Raya. Walaupun dari pertama sekali membeli tanah ni, di lokasi ini sangatlah sunyi senyap, tak banyak warga penduduk, lokasi tanah ni sangat jauh dari keramaian orang. Tapi walau begitupun keadaannya abuya tak patah semangat untuk membeli tanah ni yang kemudian tanah ni lah yang akan dijadikan lokasi segala aktivitas Rufaqa, dulu awalnya masih Arqom ya. Abuya yakin bahwa suatu hari lokasi ni akan ramai sangat dihuni orang ramai…”
Walaupun awal dibelinya tanah -yang kemudian menjadi lokasi Rufaqa
Pekanbaru- sangatlah jauh dari pusat kota serta lokasi tanah yang tidak berada di
pinggir jalan besar yang menyebabkan mungkin saja lokasi ini sangat tidak
strategis untuk bisa tumbuh dan berkembangnya suatu kegiatan. Tapi Ashaari
yakin bahwa suatu hari nanti, beberapa tahun lagi lokasi ini akan ramai dihuni
penduduk. Dan benar saja, saat ini saja 15 tahun setelah ia membeli tanah yang
jauh ke pelosok kota Pekanbaru, sekarang lokasi tanah itu telah ramai dipadati
penduduk. Bahkan sebelum memasuki lokasi Rufaqa Pekanbaru kira-kira satu
Pekanbaru yang bernama Objek Wisata Alam Mayang. Jalan Singgalang yang
merupakan tempat lokasi Rufaqa Pekanbaru yang tadinya hanya jalan kecil yang
tidak berarti, sekarang dijadikan jalan alternatif lintas timur kota Pekanbaru.
Dari sini mimpi Ashaari Muhammad yang tak lain adalah pimpinan
tertinggi spiritual Rufaqa yang dahulunya bernama Darul Arqom akan berwujud.
Mimpi untuk membangun bandar Rufaqa baru di kota yang mayoritas berbudaya
melayu mirip dengan negara tempat awal bermulanya Darul Arqom berdiri kokoh
yaitu Malaysia yang juga berbudaya mayoritas melayu. Kesamaan budaya ini
yang mungkin saja menyebabkan Rufaqa Pekanbaru tetap eksis dengan segala
aktivitasnya mulai dari aktivitas keagamaannya yang tentu sangat kental.
Aktivitas perekonomiannya, pendidikan sampai pada kesehatan. Padahal, untuk
Pulau Sumatera saja tadinya Rufaqa juga ada di kota Banda Aceh, Medan, Padang
dan Palembang. Namun seiring dengan perjalanan waktu serta tingkat
perkembangan dari Rufaqa di masing-masing kota di Indonesia, akhirnya hanya
ada 3 (tiga) bandar Rufaqa di Indonesia yaitu Pekanbaru, Jakarta dan Makasar.
Penjelasan Umi Kalsum tentang 3 (tiga) bandar Rufaqa yang ada di
Indonesia :
”...ada 3 (tiga) bandar yang abuya suruh bangunkan di Indonesia ini, itu adalah di Jakarta itu ekonomi, fokus pada kegiatan ekonomi walaupun pendidikan juga ada, tapi ada fokus atau prioritas sendiri. Untuk Pekanbaru ini pendidikan dan selatan di Makasar -sebelumnya saya tugas di Makasar- itu pariwisata. Jadi, masing-masing ada prioritas. Semuanya kita subsidi maksudnya sendiri. Semua dengan pengorbanan ahli kemudian juga dengan harapkan bantuan Tuhan...”
Lazimnya cabang-cabang dari Rufaqa yang berada di seluruh kota di
Indonesia ataupun negara lain disebut dengan bandar, namun uniknya untuk
Rufaqa Pekanbaru mereka tidak menamainya dengan sebutan bandar tapi
kota Pekanbaru yang tinggal di sekitar lokasi Rufaqa Pekanbaru masih menamai
daerah itu dengan nama kampung Arqom dan tak banyak yang tahu tentang nama
Rufaqa. Walaupun sekarang nama kampung Arqom ingin ditinggalkan oleh
orang-orang Rufaqa Pekanbaru. Ini dimaksudkan agar masyarakat Pekanbaru
melupakan nama Arqom atau Darul Arqom yang biasanya dikalangan masyarakat
luas penamaan Arqom dekat dengan kesesatan, streotip ini bisa saja menghambat
lajunya seluruh aktivitas Rufaqa Pekanbaru. Alhasil ada nama lain yang di pakai
oleh orang-orang Rufaqa Pekanbaru, yaitu jias atau kampung jias. Jias merupakan
singkatan dari Jamiah Islamiah As Suhaemiyah. Dari begitu banyaknya
bandar-bandar yang dimiliki Rufaqa di setiap kota hanya ada 2 (dua) yang tidak dinamai
bandar melainkan dinamai kampung yaitu; di Terbilang, Kedah Malaysia dan di
Pekanbaru ini.
Dari tahun awal berdirinya 1992 sampai sekarang selama 15 (lima belas)
tahun lamanya Rufaqa Pekanbaru sangat mengalami kemajuan. Terbukti dengan
banyaknya omset atau kekayaan yang dimilikinya. Agar mempunyai badan
hukum yang kuat seperti layaknya Rufaqa di Malaysia yang sangat maju pesat
yang telah memiliki nama hukum yaitu Rufaqa Corporation Sdn.Bhd –Sdn.Bhd,
di Indonesia sama dengan PT (Perseroan Terbatas) singkatan dari Sedini Berhad-,
di Pekanbaru, Rufaqa berada di bawah naungan Yayasan Al Hijrah.
Berikut penjelasan Wahyudin Samsul Ridwan tentang pemakaian nama
berbadan hukum kuat untuk Rufaqa :
”...dulu ketika masih Arqom, sudah begitu banyak dan hebatnya aset kekayaan yang dimiliki Arqom di seluruh dunia dari pabrik tekstil, pabrik saus, percetakan sampai sarana-sarana transportasi sendiri yang Arqom punya, semua itu habis begitu saja dirusak, disita oleh pemerintahan Malaysia. Negara Malaysia menyatakan Arqom terlarang karena dituduh berfaham sesat,lantas karena pada waktu itu Arqom tidak memiliki badan hukum yang kuat seperti sekarang,
petugas-petugas pemerintahan dengan sangat gampang mengambil, bahkan merusak semua aset kekayaan Arqom. Kita semua khususnya abuya hanya ikhlas menyaksikan semua itu. Tapi abuya tak ingin hal itu berulang lagi, bahkan dalam jangka waktu 10 tahun, kekayaan-kekayaan yang dulu dimiliki Arqom telah kembali bersamaan dengan berkembangnya Rufaqa di seluruh bandar-bandarnya. Dan perkembangan ini lebih pesat dari perkembangan Arqom yang dulu. Semua abuya bangun dari zero, dan semua tentu karena bantuan Tuhan. Abuya tak ingin segala usaha yang telah berkembang ini dapat dengan mudah di hancurkan lagi, makanya abuya suruh sekarang kita memakai nama yang berbadan hukum kuat...”
Dikarenakan Rufaqa Pekanbaru konsentrasi aktivitasnya pada bidang
pendidikan, alhasil Rufaqa Pekanbaru mendirikan sebuah sekolah atau madrasah
yang bernama Madrasah Hubbullah. Madrasah ini berdiri tahun 1997 dan sampai
sekarang sudah memiliki berbagai program seperti;
1. Nurseri Bayi.
2. Nurseri Balita.
3. Play Group.
4. TK (PGTK) Kls A-B (terdaftar).
5. Ibtidaiyah (terdaftar).
6. Tsanawiyah (proses di daftarkan).
7. Remaja Harapan & Akademi Mawaddah.
8. Beberapa unit usaha dan koperasi milik sekolah.
Sedikit tentang Madrasah Hubbullah yang berada di bawah Yayasan Al
Hijrah yang tidak lain merupakan anak aktivitas dari Rufaqa Pekanbaru. Dalam
pengelolaan pendidikan Yayasan Al Hijrah membentuk Biro Pendidikan dengan
struktur Ketua Biro dibantu oleh seorang wakil, dan sekretaris. Untuk operasional
dibentuk 3 (tiga) kepala Bidang yaitu; Tadris membidangi Kesiswaan,
pembelajaran dan Humas. Riqobah membidangi pembinaan pelajar diluar kelas
dan manajemen. Metode yang digunakan juga mengacu pada sistem pembelajaran
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yaitu menggali kompetensi siswa dengan
multi metode diantaranya; pemaparan teori, merespon, tanya jawab, dialog,
permainan, praktek lapangan. Untuk praktek lapangan, sekolah menyediakan
sarana yang menunjang sesuai kompetensi pelajar. Fasilitas sekolah yang sudah
ada antara lain;
a. Lokal belajar ( 6 lokal )
b. Ruang asrama putra putri
c. Kantor sekolah
d. Dapur umum
e. Mushalla / ruang pertemuan pelajar
f. Komputer (kursus dan rental)
g. Work shop (bengkel las, service AC dan mobil)
h. Work shop (sablon dan percetakan)
i. Studio mini (latihan dan rekaman)
j. Work shop (jahitan dan keterampilan aksesoris)
k. Fresh mart (sayur, buah, daging & ikan)
l. Kantin / kafe pelajar & umum
m. Grosir barang-barang dagangan
n. Mini market (sembilan bahan pokok)
o. Gallery anak sholeh
p. Klinik pengobatan pelajar dan umum
Sejalan dengan apa yang dikatakan Umi Kalsum dalam petikan
”... kita punya fasilitas-fasilitas yang sangat baik yang sangat berguna bagi kegiatan ekonomi Rufaqa Rekanbaru disini. Seperti anda lihat sendiri disini rental komputer sekalianlah kursusnya untuk para murid yang terletak di pinggir jalan Singgalang. Lalu seperti anda lihat ada juga tempat tempahan jahitan busana wanita dan pria, yang juga sekalian ada juga kursusnya untuk para murid. Lalu ada lagi fresh mart yang menjual sayur-sayuran, daging, ikan dan buah-buahan, dimana yang menjual adalah para murid dari madrasah ini, gunanya agar mereka mampu berdikari suatu harinya bila mereka tak di didik di madrasah ini lagi suatu hari kelak. Dan juga sebagian dari apa-apa yang dijual di fresh mart itu adalah hasil dari kebun sayuran atau tambak ikan yang ada di jias ini atau di kompleks madrasah ini. Semua yang saya sebut tadi adalah aktivitas ekonomi yang terjadi di jias atau Rufaqa Pekanbaru tapi semuanya dikelola oleh para murid dari Madrasah Hubbullah. Mulai dari bebepara barang hasil produksi sendiri, pendistribusiannya, pengelolaan keuangannya namun juga orang-orang Rufaqa yang tinggal di kompleks Madrasah Hubbullah ...”
Yayasan Al Hijrah juga memiliki potensi sumber daya lingkungan yang
bisa dikembangkan antara lain; perikanan (kolam ikan), peternakan (ayam potong
dan kambing), perkebunan (pisang, pepaya, dll) serta landscap dan berbagai
tanaman hias. Banyak sekali prestasi-prestasi yang sudah ditelurkan oleh
anak-anak didik dari Madrasah Hubbullah. Terpilih mewakili anak-anak-anak-anak Indonesia
sebagai rombongan misi kebudayaan Islam di Pyramid City Square, Dubai tahun
2003 adalah Grup Shoutud Dhomir, salah satu grup nasyid hasil didikan madrasah
ini. Lalu terpilih sebagai pembaca puisi dan do’a di depan Presiden Megawati
dalam rangka Hari Anak sedunia, di JCC Hilton, Jakarta pada tahun 2002 seorang
remaja bernama Sayid Umam, Kelas III Tsanawi. Yang lainnya pementasan
nasyid di Singapur tahun 2000 oleh Grup Anak Soleh Madrasah Hubbullah. Ada
akibat, pasti ada sebab. Sebab dari madrasah ini mampu mencetak anak-anak
didik yang berprestasi seperti itu karena Madrasah Hubbullah di bawah asuhan
Yayasan Al Hijrah memiliki para Dewan Penasehat yang hebat pula. Ada
diantaranya yang namanya bahkan sosoknya sudah sangat familiar atau terkenal di
E ffe nd i, Toni Maratoni, SE, MBA, Tengku Abdurrahman Umar dan DR. Ing.
Gina Puspita.
Sesuai dengan pembagian fokus-fokus kerja yang dijalankan di Rufaqa
Indonesia, Pekanbaru yang merupakan fokus kegiatan pendidikan lantas tidaklah
serta merta meninggalkan kegiatan ekonomi. Dimana menurut Ashaari
Muhammad dasar-dasar dan falsafah membangun Rufaqa yaitu keyakinannya
bahwa ekonomi adalah kekuatan tambahan yang utama. Masih menurutnya, ada 3
(tiga) asas kekuatan perusahaan atau 3 (tiga) asas kekuatan perekonomian Rufaqa.
Ketiga asas tersebut terlihat pada skema dibawah ini.
Skema I
Tiga Asas Kekuatan Perusahaan
Dari skema diatas terlihat bahwa ada 3 (tiga) asas yang merupakan kekuatan yang
menunjang kegiatan perekonomian Rufaqa, yaitu iman/taqwa,
ukhuwah/perpaduan ,keselarasan dan kesefahaman. Iman/taqwa sangatlah penting SATU PEMIMPIN &
SUMBER ILMU IMAN / TAQWA KESELARASAN DAN KESEFAHAMAN UKHUWAH / PERPADUAN
EKONOMI
dalam melakukan suatu aktivitas ekonomi. Hanya orang yang memiliki
iman/taqwa yang tinggi kepada Tuhan yang bisa menciptakan sikap jujur, bekerja
keras dan yakin terhadap pemberian Tuhan. Keselarasan dan kesefahaman juga
tidak kalah penting. Hanya orang-orang yang memiliki ide-ide yang sejalanlah
yang mampu menggerakkan aktivitas ekonomi atau aktivitas apapun secara
konsekuen dan bertanggungjawab. Kemudian ukhuwah/perpaduan menjadikan
aktivitas tersebut berjalan dengan baik, lancar dan teratur sehingga menghasilkan
produk atau karya yang baik pula. Namun ketiga asas tersebut haruslah ada yang
mengawasinya atau yang memberikan arahan-arahan sekaligus ia adalah
seseorang yang didengar dan sangat dihormati segala pemikirannya. Itu adalah
seorang pemimpin sekaligus sumber ilmu. Dan yang paling penting, walaupun
perekonomian Rufaqa maju pesat namun ekonomi bagi Rufaqa didudukkan
sebagai kekuatan tambahan tapi yang utama. Di dalam Rufaqa, Ashaari
Muhammad adalah satu-satunya pemimpin mereka yang artinya beliaulah sumber
ilmu mereka.
Sama seperti apa yang dikatakan oleh Fauzan El Zaman yaitu sebagai
berikut :
”... satu pemimpin itu sangat diperlukan. Dalam segala tindakan kita perlu pemimpin. Contoh saja untuk mengadakan suatu acara saja kita pasti butuh kepanitiaan dan pasti dalam kepanitian itu pasti akan ditunjuk seorang ketua panitia yang harus didengar segala ucapannya yang sekaligus dialah pemimpinnya. Jadi, itu hanya untuk suatu acara. Apalagi ini komunitas besar, sebuah jama’ah tentu kita sangat membutuhkan seorang pemimpin yang kita percaya padanya, yang setiap ucapannya selalu didengar, yang ia selalu memberikan masukan dan nasehat kepada bawahannya. Kalo dulu umat Islam punya Nabi Muhammad yang merupakan pemimpin umat Islam sekaligus sumber ilmu. Ia telah wafat lantas selalu ada orang-orang pintar lagi solih sebagai penggantinya. Jauh setelah ia wafat pasti akan ada pemimpin yang muncul yang ia membawa panji kebenaran. Bagi kami, di Rufaqa ini pemimpin kami sekaligus sumber ilmu kami adalah abuya, beliaulah Ustadz Ashaari Muhammad at-Tamimi ...”
Menurut Abu Dzarin Taharem dan Mohd. Rasidi B Abdullah dalam tulisan
mereka pada buku Ekonomi Islam Menurut Kehendak Tuhan, ketiga asas tersebut
juga mereka jadikan acuan sebagai tiga kekuatan asas masyarakat Islam. Kekuatan
jamaah, masyarakat atau umat Islam terletak kepada tiga perkara asas yang
terpokok yaitu:
1. Iman
2. Ukhuwah
3. Kesefahaman dan keselarasan
• Iman/taqwa
Iman yang dimaksudkan di sini ialah iman yang sempurna yang menjurus
kepada taqwa. Disini maksudnya iman itu ada di hati, tidak hanya iman yang ada
di akal. Tidak hanya bermaksud percaya dengan rukun-rukun iman saja tetapi
haruslah diyakini dan dijadikan pegangan sebagai bentuk dari aqidah. Di antara
sifat-sifat orang yang mempunyai iman yang seperti ini ialah hatinya senantiasa
mengingat Allah, senantiasa memikirkan tentang ciptaan Allah dan senantiasa
merasakan bahwa dirinya diawasi oleh Allah. Luapan dari keadaan hati yang
seperti ini, dia akan senantiasa merasa malu dengan Allah, rasa tawakal kepada
Allah, rasa sabar terhadap segala ujian dari Allah, rasa bersyukur terhadap segala
nikmat Allah, rasa cinta dan takut kepada Allah dan berbagai-bagai lagi sifaf
kebaikan yang lain. Dengan iman yang di tahap ini, seseorang itu akan
memperolehi kekuatan dan kemerdekaan yang luar biasa yang mungkin saja yang
tidak dapat dikalahkan oleh kekuasaan apapun selain kekuasaan Allah. Kita
manusia akan merasa gagah dan kuat dengan Allah. Dia berani berjuang dan
merasa cukup dengan Allah. Allah itu dijadikan sebagai modal dan sekaligus
asetnya yang paling besar. Kekuatan seperti ini tidak dapat dibina melalui cara
apapun kecuali hanya dengan menanam iman yang sebenarnya di dalam hati-hati
umat Islam. Kalau kekuatan seperti ini dapat dicapai maka sebahagian dari
kejayaan atau kemakmuran sudah didapat. Usaha dan perjuangan yang
dibangunkan oleh umat Islam yang mempunyai keteguhan iman seperti ini akan
menjadi kuat dan dibantu oleh Allah, walaupun jumlah mereka sedikit.
Sebaliknya, usaha dan perjuangan yang dibangunkan oleh umat Islam yang lemah
iman akan turut menjadi lemah dan tidak dibantu Allah walaupun jumlah mereka
banyak.
• Ukhuwah/perpaduan
Ukhwah dan kasih sayang sesama umat Islam tidak akan dapat dibina
tanpa iman dan taqwa. Kasih sayang adalah buah dari iman. Tidak ada
manfaatnya arti berukhuwah jika hal itu hanyalah slogan dan mengajak
masyarakat untuk berkasih sayang jika iman yang sebenarnya tidak ada di dalam
hati. Sampai bila pun masyarakat tidak akan dapat berkasih sayang. Kasih sayang
sesama manusia lebih-lebih lagi sesama umat Islam adalah cetusan dari rasa cinta
kepada Tuhan. Tuhan akan campakkan ke dalam hati-hati orang yang
mencintai-Nya, rasa perikemanusiaan. Dengan rasa perkemanusiaan inilah manusia akan
saling mengasihi di antara satu sama lain. Allah SWT berfirman: Maksudnya:
“Berpeganglah kamu pada tali-tali Allah dan janganlah kamu berpecah belah.” (Al Imran: 103) Tali-tali Allah itu dimaksudkan kepada syariat Allah. Semua umat Islam harus sama-sama menerima dan mengamalkan syariat Tuhan.
takut kepada Allah. Orang-orang yang sama-sama mempunyai rasa cinta dan takut
pada Allah akan diikatkan hati-hati mereka oleh Allah dan akan mudah berkasih
sayang. Hasil dari ukhuwah dan kasih sayang akan timbul tolong menolong,
bantu-membantu, bela-membela, berlapang dada, bertoleransi, suka memberi
maaf, suka meminta maaf, bertimbang rasa dan sebagainya. Akan timbul rasa
bersama dan bekerjasama. Ini semua akan mencetuskan perpaduan dan
persaudaraan. Umat Islam akan menjadi kuat dan bersatu padu.
• Kesefahaman dan keselarasan
Kesefahaman tidak akan timbul tanpa iman dan ukhuwah. Iman dan
ukhuwah dapat menyuburkan kesefahaman. Umat Islam perlu bersatu pemahaman
dalam segala hal. Bersatu pemahaman dalam aqidah. Bersatu pemahaman dalam
ibadah. Bersatu pemahaman dalam akhlak. Bersatu pemahaman dalam
menetapkan siapa lawan dan siapa kawan. Bersatu pemahaman dalam menerima
hal-hal ijtihad dan mazhab dalam masalah-masalah furuk. Bersatu pemahaman
dalam berjuang dan berkorban dengan minda atau pesan yang satu dari pemimpin
yang satu. Sekiranya kefahaman tidak sama dan tidak disatukan, maka pegangan
akan berbeda. Kepercayaan akan berbeda. Keutamaan akan berbeda. Akhirnya
tindak-tanduk juga akan berbeda. Jika pemahaman tidak terwujud di antara
pemimpin dan pengikut, maka ketaatan akan susah diperoleh. Kalaupun terlihat
ada ketaatan, itu hanya ketaatan lahir. Hati tidak bersama. Ketaatan itu tidak total.
Tanpa satu pemahaman, ukhuwah dan perpaduan mungkin akan terjadi kerusakan.
Manusia mungkin terpisah ke dalam berbagai perkumpulan, partai atau mengikuti
pemahaman mereka masing-masing. Rusaknya ukhuwah dan perpaduan maka
tidak akan terlahir keselarasan, kesamaan pada rasa, pemikiran dan tindak-tanduk.
Ini bisa menyebabkan umat Islam menjadi kucar-kacir. Dalam bergerak ada yang
hendak ke hulu, ada yang hendak ke hilir. Ada yang hendak ke darat, ada yang
hendak ke laut. Ada pula yang hendak duduk diam, tidak mau pergi ke manapun.
Tenaga umat Islam tidak dapat diarahkan ke satu arah yang sama untuk
kepentingan bersama. Seperti juga di dalam satu perahu, ada yang hendak
berdayung ke hadapan, ada yang hendak berdayung ke belakang. Ada yang tidak
mau berdayung langsung. Maka perahu akan berpusing-pusing di tempat yang
sama. Kalau bernasib tidak baik, ia bisa karam dan semua orang di dalamnya akan
tenggelam.
Ketiga-tiga kekuatan asas ini tidak timbul dengan sendiri. Ia perlu kepada
seorang pemimpin yang membawa minda atau pesan dan yang mendidik
masyarakat Islam ke arah itu. Pemimpin ini pula bukan asal-asal pemimpin. Dia
harus pemimpin yang berilmu, bertaqwa, berwibawa, yang manusia memberi hati
padanya dan yang mendapat rahmat dan berkat dari Allah. Lantas ia juga tidak
lupa menyajikan ada kekuatan tambahan yang utama. Katanya dalam buku