• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V : Merupakan Penutup yang berisi kesimpulan dan saran

LANDASAN TEORITIS A. Guru bimbingan dan konseling

C. Motivasi Belajar

1) Bersifat fisik

a) Faktor kesehatan

Ini akan berpengaruh terhadap hasil belajar anak, anak yang sakit akan kehilangan motivasi untuk belajar.

b) Faktor kelelahan

Kelelahan sorang individu terbagi kepada dua yaitu kelelahan tubuh jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemahnya fisik atau tubuh pada seseorang tersebut, sedangkan kelelahan rohani terlihat pada kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk berbuat dan menghasilkan sesuatu akan hilang.

2) Bersifat psikologis a) Perasaan

Secara sederhana perasaan dapat diartikan sebagai suatu pengalaman melalui penghayatan yang bersifat suka dan ketidak sukaan. Suka dan ketidak sukaan timbul karena adanya ransangan tertentu, kadang-kadang ada yang menyenangkan dan ada yang tidak menyenangkan.

b) Emosi

Emosi merupakan bagian dari perasaan, yang membedakannya adalah segi tingkatannya, emosi memiliki tingkatan yang melebihi dari perasaan.

c) Intelegensi

Intelegensi yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan keadaan situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui dan menggunakan konsep yang abstrak secara efektif mengetahui relasi dan mempelajari dengan cepat.

d) Perhatian

Perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi kerena perhatian seseorang dalam belajar akan mempengaruhi ketercapaian hasil belajarnya.

e) Minat

Minat adalah kecendrungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan yang disertai dengan rasa senang.

f) Bakat

Bakat adalah kemampuan untuk belajar, kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih.36

36

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar ada dua yaitu faktor-faktor internal atau faktor yang berasal dari dalam diri seseorang. Faktor ini bersifat fisik seperti faktor kesehatan, kelelahan dan bersifat psikologis seperti perasaan, emosi, intelegensi, perhatian, minat ataupun bakat. b. Faktor eksternal (dari luar diri)

Adalah hal yang akan mempengaruhi motivasi belajar anak yang berasal dari luar diri seseorang. Diantara faktor-faktor eksternal yang akan mempengaruhi motivasi belajar anak adalah :

1) Faktor keluarga

Cara orang tua mendidik anak besar pengaruhnya terhadap motivasi belajar anak, jika orang tua tidak memperhatikan pendidikan anaknya menyebabkan anakkurang berhasil dalam belajar. Untuk kelancaran belajar serta keberhasilan anak, diperlukan pengertian dan kasih sayang serta bimbingan dari orang tua terhadap anak. Suasana di dalam keluarga juga sangat mempengaruhi motivasi belajar anak, suasana rumah yang nyaman membuat anak akan lebih bersemangat dalam belajar.

2) Faktor sekolah

Sekolah juga memberi pengaruh terhadap motivasi belajar anak, diantaranya: metode belajar guru, kurikulum,

relasi guru dengan siswa, hubungan siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah yang akan mempengaruhi motivasi anak dalam menghadapi pelajarannya.

3) Faktor masyarakat

Masyarakat merupakan faktor eksteren yang berpengaruh terhadap proses belajar anak, diantaranya: media masa, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.37

Jadi dapat disimpulkan bahwa, motivasi sangat berpengaruh terhadap proses belajar individu, diantaranya faktor internal dan eksternal bagi individu dalam menjalani proses belajarnya. Seseorang harus dapat menyaring faktor-faktor tersebut, bila ini terpenuhi individu akan berhasil dalam proses belajarnya dimasa yang akan datang di tengah-tengah kehidupan sosialnya.

Menurut Dimyati dalam bukunya, faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah:

a. Minat

Motivasi belajar tampak pada keinginan anak sejak kecil, seperti keinginanbelajar, berjalan, makan makanan lezat, berebut permainan, dapat membaca, menyanyi dan lain-lain. Keberhasilan mencapai keinginan tersebut menumbuhkan kemauan bergiat,

37

bahkan dikemudian hari akan menimbulkan cita-cita. Timbulnya cita-cita dibarengi oleh akal, moral, kemauan, bahasa, nilai-nilai kehidupan dan perkembangan kepribadian. Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar intrinsik maupun ekstrinsik sebab tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri. b. Intelegensi

Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau kecakapan mencapainya. Kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan. c. Fisik

Kondisi siswa yang meliputi jasmani dan rohani mempengaruhi motivasi belajar. Siswa yang sehat, kenyang, dan gembira akan mudah memusatkan perhatian. Anak yang sakit akan enggan belajar dan anak yang marah-marah akan sukar memusatkan perhatian pada penjelasan pelajaran. Sebaliknya, setelah siswa itu sehat ia akan mengejar ketinggalan pelajaran dan siswa tersebut dengan senang hati membaca buku-buku pelajaran agar ia memperoleh nilai yang baik, seperti sebelum sakit.

d. Masyarakat

Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal,pergaulan sebaya, dan kehidupan kemasyarakatan. Sebagai anggota masyarakat maka siswa dapat terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Bencana alam, tempat tinggal yang kumuh,

ancaman rekan yang nakal, perkelahian antar siswa akan mengganggu kesungguhan belajar. Sebaliknya, kampus sekolah indah, pergaulan siswa yang rukun, akan memperkuat motivasi belajar. Oleh karena itu kondisi lingkungan sekolah yang sehat, kerukunan hidup, ketertiban pergaulan perlu dipertinggi mutunya. e. Sekolah

Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, dan pikiran yang mengalami perubahan berkat pengalaman hidup. Pengalaman dengan teman sebayanya berpengaruh pada motivasi dan perilaku belajar. Lingkungan siswa yang berupa lingkungan alam, lingkungan tempat tinggal, dan pergaulan juga mengalami perubahan. Lingkungan budaya siswa yang berupa surat kabar, majalah, radio, televisi dan film semakin menjangkau siswa mendinamiskan motivasi belajar.

Guru juga termasuk faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa. Guru adalah seorang pendidik profesional, ia bergaul setiap hari dengan puluhan atau ratusan siswa. Upaya guru membelajarkan siswa terjadi di sekolah dan di luar sekolah meliputi hal hal berikut:

1) Menyelenggarakan tertib belajar di sekolah.

2) Membina disiplin belajar dalam tiap kesempatan, seperti pemanfaatan waktu dan pemeliharaan fasilitas sekolah.

3) Membina anak agar belajar tertib di lingkungan sekolah.38

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah minat siswa yang mana minat ini telah tampak sejak kecil seperti keinginan belajar, berjalan, intelegensi siswa, kondisi fisik jasmani dan rohani siswa, lingkungan siswa atau masyarakat dan sekolah juga bisa mempengaruhi faktor-faktor motivasi siswa.

3. Macam-macam Motivasi Belajar

Motivasi dapat dibedakan menjadi motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Menurut Sardiman yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah “motivasi yang berasal dari dalam diri individu atau motiv-motiv yang menjadi aktif berfungsinya tanpa adanya rangsangan dari luar, karena dalam diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu”39

. Dilihat dari tujuan kegiatan yang dilakukan siswa (misalnya belajar), maka yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah keinginan untuk mencapai tujuan yang terkandung dalam kegiatan belajar. Misalnya siswa belajar karena ingin betul-betul mendapatkan pengetahuan, nilai, keterampilan agar dapat mengubah tingkah lakunya secara konstruktif, bukan kerena alasan lain.

38

Dimyati., M udjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), hal. 56.

39Sardiman, Interaksi&MotivasiBelajarMengajar, (Jakarta: Raja GrasindoPersada, 2001), h. 87

Selain motivasi intrinsik juga ada motivasi ektrinsik. Motivasi ektrinsik dalam belajar adalah “motiv-motiv yang aktif dan berfungsi karena adanya dorongan dari luar”40

.

Berdasarkan uraian diatas dapat dismpulkan bahwa macam-macam motivasi belajar dapat dibedakan menjadi motivasi intrinsik yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri siswa dan motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang berasal dari luar diri siswa.

4. Ciri-ciri dan Fungsi Motivasi dalam Belajar a. Ciri-ciri Motivasi Belajar

Sardiman mengemukakan bahwa motivasi yang ada pada diri seseorang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah behenti sebelum selesai).

2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya)

3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah. 4) Lebih senang bekerja mandiri.

5) Cepat bosan pada tugas-tugas rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).

40Sardiman, Interaksi&MotivasiBelajarMengajar, (Jakarta: Raja GrasindoPersada, 2001), h. 88

6) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu).

7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu. 8) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.41

Kutipan di atas memberikan gambaran bahwa siswa yang memiliki motivasi dalam belajar maka akan belajar dengan tekun, ulet, memiliki minat untuk belajar, senang bekerja mandiri, cepat bosan pada tugas-tugas rutin, mampu mempertahankan pendapatnya serta suka memecahkan soal-soal.

Berdasarkan kutipan di atas dapat diketahui bahwa tinggi atau rendahnya motivasi belajar bukan saja dilihat dari segi kemuan siswa untuk belajar, akan juga dari segi pengorbanan yang dilakukan untuk mendapatkan tujuan yang diharapkan. Pengorbanan bukan selalu berupa uang tetapi juga tenaga, waktu, jiwa bahkan nyawa.

Dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar, sebagai berikut:

1. Memiliki waktu yang lama untuk kegiatan belajar 2. Sering melakukan kegitan belajar.

3. Memiliki tujuan yang tepat dan jelas dalam melakukan kegiatan belajar 4. Mau berkorban dan mengabdi seperti uang, tenaga, pikiran, bahkan

jiwanya atau nyawa untuk mencapai tujuan pembelajaran

41Sardiman, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grasindo Persada, 2001), h. 81

5. Memiliki maksud, rencana, cita-cita, sasaran atau target dan idola yang hendak dicapai dengan kegiatan belajar

6. Tekun, ulet, komit, dan mandiri dalam belajar b. Fungsi Motivasi Belajar

Keberadaan motivasi akan mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi belajar yang tinggi akan membuat seseorang menjadi gigih dan bekerja untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Menurut Oemar Hamalik, fungsi motivasi adalah:

1. Mendorong timbulnya kelakuan atau perbuatan. Tanpa motivasi tidak akan timbul perbuatan seperti belajar.

2. Sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan kepada pencapaian tujuan yang diinginkan.

3. Sebagai penggerak, artinya kuat lemahnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya pekerjaan.42

Sadirman juga mengemukakan motivasi memiliki tiga fungsi yaitu: 1. Mendorong manusia untuk berbuat. Jadi sebagai pengerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan sebagai motor pengerak dari setiap kegiatan yang dilakukan.

42Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar, Bandung : Sinar Bandung Algensindo, h. 175

2. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat mem berikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.43

Dari kedua pendapat di atas dapat diketahui bahwa motivasi sangat dibutuhkan dalam belajar, karena motivasi berfugsi untuk mendorong siswa dalam belajar serta mampu memberikan arahan kepada siswa dalam kegiatan belajar sehingga dengan motivasi siswa dapat melakukan pengontrolan terhadap tindakanya dalam belajar seperti menjauhkan diri dari perbuatan yang tidak bermanfaat, serta berusaha dengan cara yang sehat untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam belajar.

Berdasarkan diatas dapat dipahami bahwa motivasi belajar berfungsi sebagai pendorong untuk timbulnya tingkah laku atau perbuatan belajar, pengarah dan penyeleksi perbuatan ke arah pencapaian tujuan belajar, dengan demikian kegiatan belajar berlangsung efisien dan efektif, sehingga siswa menjadi aktif, tekun, tabah, bergairah, disiplin, dan mandiri dalam belajar. Selanjutnya motivasi juga berfungsi mendorong siswa untuk mampu memposisikan diri secara utuh dalam kegiatan belajar, serta

melakukan mengendalikan terhadap kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat.

Jadi motivasi belajar yang tinggi akan menjadikan siswa berprestasi dalam belajar sedangkan apabila siswa memiliki motivasi belajar yang rendah akan menyebabkan siswa malas dan enggan untuk belajar sehingga siswa mendapatkan nilai yang rendah dalam belajar.

D. Kerja Sama Guru bimbingan dan konseling dengan Wali Kelas dalam