• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V : Merupakan Penutup yang berisi kesimpulan dan saran

LANDASAN TEORITIS A. Guru bimbingan dan konseling

B. Wali Kelas

1. Pengertian Wali Kelas

Wali Kelas adalah guru yang diberi tugas khusus disamping mengajar palatih untuk mengelola satu kelas siswa tertentu dn bertanggung jawab membantu kegiatan bimbingan dan konseling di kelas. 28

Kegiatan kelas merupakan inti program pendidikan, dan wali kelas memengang peran penting dalam bimbingan.29 Wali kelas merupakan personil sekolah yang ditugasi untuk menangani

27

Daryanto dkk, Bimbingan Konseling Panduan Guru bimbingan dan konseling dan

Guru Umum,... hal 14 28

Dewa Ketut Sukardi, Manajemen Bimbingan Konseling di Sekolah, Bandung: Alva Beta, CV, 2003. Hal 125

29 Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar, Bandung : Sinar Bandung Algensindo, 2009, hal 198

masalah-masalah yang dialami oleh siswa yang menjadi binaannya.30 Guru kelas atau wali kelas merupakan pemimbing dan pengasuh utama yang setiap hari berada bersama siswa dalam proses pendidikan dasar yang amat vital dalam keseluruhan perkembangan siswa.31

Jadi dapat disimpulkan wali kelas adalah guru yang diserahi tugas atau diberikan tugas membina murid dalam satu kelas dan memengan peran bimbingan dan pengasuh utama yang setiap hari berada bersama siswa dalam proses pendidikan dasar dalam keseluruhan perkembangan siswa dalam pendidikan.

2. Syarat-sayarat Wali Kelas

Wali kelas memang bukan jabatan yang strategis, namun kinerja wali kelas akan berdampak besar bagi anak didik maupun sekolah. Untuk itu dalam menentukan guru sebagai wali kelas tentu seorang kepala sekolah maupun wakasek kurikulum tidak akan main comot saja. Guru calon wali kelas akan dilihat baik kemampuan administratif maupun faktor-faktor lain. Adapun yang menjadi syarat- syarat wali kelas adalah :

a. Perasaan Sayang

30 Soetjipto, dkk, Profesi Keguruan, Jakarta : PT Rineka Cipta, 1998, hal 102

31 Prayitno, Pelayanan Bimbing dan Konseling SD, Jakarta:PT Ikrar Mandiri abadi, 1999. hal 62

Rasa sayang menjadi hal yang sangat penting untuk menjadi wali kelas. Jika rasa sayang guru sebagai wali di sekolah tembus pada anak didik kita, maka akan timbul simpati dan empati. Hal ini akan sangat berdampak pada kejiwaan anak-anak. Dengan perasaan sayang mampu mengatasi permasalahan yang terbilang rumit bahkan kesulitan dan problematika anak yang tidak disampaikan ke orang tuanya karena berbagai alasan akan mampu dicurhatkan ke guru wali kelasnya. Problematika yang disembunyikan anak akan dapat teratasi karena kerja sama dengan walikelas melalui bimbingan dan arahan.

b. Bertanggung Jawab

Beraneka ragam tanggung jawab yang harus dipikul seorang guru wali kelas mulai dari manajemen administrasi kelas sampai dengan administrasi sekolah yaitu berupa limpahan tanggung jawab untuk menarik dan mengumpulkan iuran anak-anak misalnya uang untuk kegiatan kesiswaan. Guru wali kelas mendapat mandat dari sekolah untuk mengelola kelas serta dari orang tua untuk ikut memimbing dan mengawasi selama mengikuti kegiatan KBM di sekolah. Jelas tidaklah ringan yang harus dilakukan seorang wali kelas. Untuk itu tanpa memiliki rasa tanggung jawab akan menjadi

mustahil terciptanya harapan sesuai dengan keinginan sekolah serta orang tua.

c. Terbuka

Untuk menciptakan suasana keterbukaan, maka seorang wali kelas harus mampu membawa permasalahan yang dihadapi kelas diselesaikan secara terbuka dengan mengkaji permasalahan yang dihadapi. Menyelesaikan masalah tanpa membedakan anak satu dengan yang lainnya serta tanpa menutup-nutupi, artinya yang benar dikatakan benar yang salah dikatakan salah. Apabila berlaku tidak adil, maka akan terdapat kelompok-kelompok siswa yang biasanya akan sulit mengambil keputusan bersama karena masing-masing kelompok akan mencari kebenaran sendiri- sendiri. d. Disiplin dan Tepat Waktu

Menerapkan disiplin dan tepat waktu membutuhkan suatu sikap serta kesabaran. Bagaimana tidak? Di dalam kelas terdapat individu-individu yang terdiri dari karakter yang berbeda-beda oleh karena itu masing-masing siswa juga berbeda. Ada siswa yang sudah terbentuk kedisiplinannya di lingkungan keluarganya, namun tidak jarang yang terbiasa hidup bebas. Rendahnya sikap disiplin pada siswa akan tercermin pada saat-saat guru wali kelas meminta biodata untuk diisikan dalam data siswa. Pada saat mengumpulkan

buku rapot, pada saat kelas mengadakan iuran-iuran dan banyak hal yang dapat digunakan sebagai patokan pada anak yang disiplin atau tidak. Dengan sikap wali kelas yang selalu tidak memberikan ruang waktu /tenggang diharapkan mampu merubah sikap anak yang kurang disiplin atau tidak disiplin menjadi disiplin.

e. Konsisten dalam Mengambil Keputusan

Permasalahan di kelas sering muncul tanpa disengaja misalnya jadwal piket yang tidak diterapkan seperti yang sudah ditentukan bersama. Bahkan sering juga dijumpai adanya konflik dengan guru pengajar di kelas (biasanya disebabkan oleh suasana KBM yang kurang mendukung) sehingga guru tidak mau mengajar di kelas. Hal-hal seperti itulah yang harus dibicarakan bersama dengan anak-anak di kelas sehingga permasalahan tidak meluas. Apabila tidak ditemukan jalan pemecahannya, maka guru wali kelas harus mengambil keputusan secara adil, namun secara konsisten memegang teguh pada keputusan yang telah diambil.

f. Bijaksana

Agar kita dapat bersikap bijaksana, maka dalam melihat setiap permasalahan dengan melihat dari banyak sisi, di mana terkadang dari sisi yang satu baik artinya tidak ada kendala, namun di sisi yang lain akan membawa dampak

yang luas untuk masa yang akan datang. Misalnya kasus perkelahian antar teman sekelas, jika dilihat dari sisi manapun perkelahian tetap salah, namun selaku wali kelas harus mampu melihat sisi-sisi lain dari timbulnya perkelahian ini agar tidak terulang lagi.

g. Mau Mendengarkan

Dengan mendengarkan anak didik, maka akan menjadi jalan dalam menemukan titik terang dari adanya konflik-konflik kecil di kelas. Di samping itu adanya keinginan-keinginan anak yang perlu dibimbing dan diarahkan serta memudahkan dalam mencari solusi atas problematika yang dihadapi anak didik. Karena dengan menjadi pendengar yang baik, maka si anak akan terbuka dalam mengutarakan pendapatnya serta mau mendengarkan juga atas nasehat-nasehat yang kita berikan. Dengan mendengarkan keluh kesahnya, suka citanya, maka akan terjalin komunikasi dua arah yang saling menguntungkan sehingga rasa sayang layaknya orang tua kepada anaknya akan tumbuh dan berkemang, hingga mampu menjadi bahan evaluasi maupun perbaikan diri pribadi ke arah yang positif

h. Mampu Memberi Wawasan dan Wacana

Minimnya pengetahuan, rendahnya kualitas sosial dan ekonomi mengakibatkan sempitnya wawasan dan wacana

kehidupan ke arah depannya, sehingga akan cenderung memikirkan sesaat bukan sebaliknya yaitu dampak untuk masa-masa yang akan datang. Dengan minimnya wawasan dan wacana, maka akan timbul pola hidup yang simpel bahkan akan cenderung mudah pasrah dengan keadaan, tanpa suatu usaha dan kerja yang sungguh-sungguh. Misalnya rendahnya wawasan akan pentingnya pendidikan, akan mengakibatkan anak malas untuk sekolah dan rendahnya motivasi belajar anak.

i. Mampu Mengontrol, Mengevaluasi, dan Memperbaiki

Kontrol kepada anak didik tidak harus dengan mengintai tingkah lakunya sehari-hari, namun bisa dilakukan dengan menjalin komunikasi dengan anak. Atau melihat perkembangan anak maupun menjalin komunikasi dengan orang tua. 32

Jadi dapat disimpulkan syarat-syarat wali kelas adalah seseorang yang sudah memiliki kesiapan mantap untuk membina kelas yang diasuhnya. Yang memiliki rasa sayang, bertanggung jawab, peduli, terbuka, konsisten dan lain sebagainya.

3. Tugas dan Peran Wali Kelas

32 http://tabloidganesha.blogspot.co.id/2012/11/ini-syarat-syarat-menjadi-wali-kelas, senin 5/03/2018

Berkenaan dengan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah peran dan tanggung jawab wali kelas adalah :

a. Mengumpulkan data tentang siswa. b. Menyelenggarakan bimbingan kelompok.

c. Meneliti kemajuan dan perkembangan siswa (akademik, sosial, fisik, pribadi) .

d. Mengawasi kegiatan siswa sehari-hari. e. Mengobservasi kegiatan siswa dirumah. f. Mengadakan kegiatan orientasi.

g. Memberikan penerangan.

h. Mengatur dan menempatkan siswa.

i. Memantau hubungan sosial siswa dengan individu lainnya dari berbagai segi, seperti frekuensi pergaulan, intensitas pergaulan dan popularitas pergaulannya.

j. Bekerjasama dengan Guru Bimbingan dan Konseling dalam membuat sosiometri dan sosiogram.

k. Berkerjasama dengan Guru Bimbingan dan Konseling dalam mengadakan pemeriksaan kesehatan psikologis oleh tim ahli. l. Mengidentifikasikan siswa yang memerlukan bantuan. m. Ikut serta atau menyelenggarakan sendiri pertemuan kasus. 33

Romine dalam buku Oemar mengemukakan beberapa hal yang penting bagi guru kelas untuk mempertinggikan dan memperbaiki pelayanan bimbingan sebagai berikut :

1. Membuat catatan yang teliti tentang diri siwa untuk melengkapi catatan-catatan sekolah agar segera diperoleh gambaran yang lebih baik tentang individu siswa.

2. Mengobservasi dan mempelajari siswa, menggunakan dokumen sekolah dalam unsur yang jujur dan beralasan untuk memahami mereka sebagai manuasia belajar, membantu perkembangan kesehatan jasmani, dan sebagainya.

3. Kerja sama dengan guru-guru lain untuk memperoleh gambaran yang lengkap tentang para siswa mengenai tantangan, minat, kebutuhan, dan masalah yang dihadapi mereka.

4. Mempelajari minat dan kebutuhan-kebutuhan siswa dan mempertimbangkan dalam pelajaran dan dalam berbagai kigiatan. 5. Berkerja sama dengan orangtua siswa untuk memahami dan

bekerja dengan para siswa.

6. Memikirkan memungkinan-kemungkinan dalam rangka penggunaan group guidance atau pendekatan-pendekatan dalam pelajaran.

7. Menyesuaikan diri sendiri, bahan pelajaran, kegiatan, dan prosedur kelas dengan minat dan kebutuhan para siswa.

8. Bertindak sebagai sponsor kegiatan-kegiatan siswa, sebagai anggota panitia bimbingan, dan melaksanakan tugas-tugas lainnya sehingga para siswa memahami tugas kewajiban sekolah.

9. Bekerja sama dengan para ahli bimbingan dan personel sekolah lainnya yang dapat membantu guru melaksanakan bimbingan. 34

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan Tugas dan peranan Wali Kelas tidak dapat diselenggarakan dengan cara seadanya, melainkan memerlukan usaha yang benar-benar matang supaya tugas dan peranan Wali Kelas terlaksana dengan baik.

4. Fungsi wali kelas

Wali kelas merupakan guru pengajar yang dibebani tugas-tugas sesuai mata pelajaran yang diampunya, namun mereka mendapat tugas lain sebagai penanggungjawab dinamika pembelajaran di dalam kelas tertentu. Fungsi utama wali kelas adalah membuat kelas itu secara bersama-sama berhasil menjalankan fungsi pembelajaran, yang kriterianya adalah bahwa semua siswa dikelas itu dapat naik kelas dengan nilai yang baik pada akhir tahun. Beberapa fungsi wali kelas adalah sebagai berikut :

6. Manajer, seorang wali kelas harus mampu menjadi manajer yang baik, karena ia harus mengedepankan fungsi menejerialnyadisaat siswa harus memenuhi tang telah ditetapkan.

34 Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar, Bandung : Sinar Bandung Algensindo, hal 197

7. Motivator, seorang wali kelas harus mampu menjadi motivator yang baik, Karena ia harus mengetahui kelemahan dan kelebihan masing-masing siswanya sehingga wali kelas mampu mengarahkan siswa sesuai dengan kemampuannya dan mengoptimalkan potensi-potensi siswanya.

8. Desainer, seorang wali kelas harus memiliki ide-ide yang bagus untuk kelas yang dikelolanya, ia memiliki rencana-rencana yang mungkin dicapai dan bagaimana cara pencapiannya dengan melibatkan seluruhpotensi yang dimilikinya.

9. Administrator, seorang wali kelas harus mampu menjadi administrator yang hebat, karena nilai siswa menjadi taruhannya jika wali kelas tidak memiliki keahlian dibidang administrator tertentu akan menghambat dan merugikan siswa.

10. Psikolog, seorang wali kelas harus mampu membaca sistuasi dan kondisi yang dihadapi, ia bisa merasakan apa yang siswa rasakan dan kemudian memberikan nasehat dan solusi dalam menghadapi masalah siswa.35

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa wali kelas memiliki peranan yang sangat penting dalam memberikan pendidikan kepada siswa dikarenakan wali kelas dapat berfungsi menjadi manajer, psikolog, motivator , administrator dan desainer. Sehingga dengan fungsi

35 Woolfock dan Weinstein, Manajemen Kelas Berbasis Komprehensif , ( Jakarta : Kencana Prenada Media Grup, 2006), h 18

tersebut siswa dapat berkembang sesuai dengan tingkat perkembangan yang seharusnya.