• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerja Sama Guru bimbingan dan konseling dengan Wali Kelas dalam meningkatkan motivasi belajar

BAB V : Merupakan Penutup yang berisi kesimpulan dan saran

LANDASAN TEORITIS A. Guru bimbingan dan konseling

D. Kerja Sama Guru bimbingan dan konseling dengan Wali Kelas dalam meningkatkan motivasi belajar

1. Pengertian kerjasama

Kerjasama adalah suatu kegiatan kerjasama interaktif antara guru bimbingan dan konseling atau Guru Bimbingan dan Konseling dengan wali kelas yang dapat memberikan sumbangan pemikiran dan tenaga untuk mengembangkan dan melaksanakan program layanan bimbingan dan konseling. Kolaborasi adalah suatu kegiatan kerjasama interaktif antara guru bimbingan dan konseling dengan pihak lain (guru mata pelajaran, orangtua, ahali lain dan lembaga), yang memberikan sumbangan pemikiran dan atau tenaga untuk mengembangkan dan melaksanakan program layanan bimbingan dan konseling. Kerjasama tersebur dilakukan dengan komunikasi serta berbagai pemikiran gagasan dan tenaga kerja serta berkesinambungan.44

Dukungan sistem Dukungan sistem merupakan semua aktivitas yang dimaksudkan untuk mendukung dan meningkatkan (1) staf

44

Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Derektoran Jendral Guru Dan Tenaga Kerja Kependidikan, Pamduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan Dan Konseling Menengah Atas (SMA), Jakarta, 2016. hal 65

bimbingan dan konseling dalam melaksanakan layanan dasar, layanan peminatan dan perencanaan individual,layanan responsif, dan (2) staf personalia sekolah yang lain dalam melaksanakan program-program pendidikan di sekolah. Komponen dukungan sistem terdiri atas aktivitas manajemen yang menetapkan, memelihara, dan meningkatkan program bimbingan dan konseling secara keseluruhan. Berkaitan dengan pelayanan terhadap program bimbingan dan konseling, komponen dukungan sistem menangani pengembangan program bimbingan dan konseling yang meliputi pengelolaan sumberdaya dana, materi, dan fasilitas; pengembangan staf, pendidikan orang tua, konsultasi dengan guru dan personalia sekolah yang lain; pemanfaatan sumberdaya masyarakat; hubungan masyarakat; pengembangan profesional konselor, dan penelitian dan pengembangan.

Berkaitan dengan program pendidikan yang lain, komponen dukungan sistem menangani perencanaan perbaikan kualitas sekolah; aktivitas administratif terkait layanan bimbingan; kerjasama dengan program pendidikan khusus dan pendidikan kejuruan. Secara keseluruhan, peran guru bimbingan dan konseling atau konselor dalam komponen dukungan sistem terutama terdiri atas pengelolaan dan konsultasi program. Setelah guru bimbingan dan konseling atau konselor menentukan komponen layanan, berikutnya yang juga penting dipertimbangkan adalah porsi waktu dari masing-masing komponen layanan. Pertimbangkan porsi waktu yang diperlukan untuk melaksanakan setiap kegiatan layanan di atas

adalah: apakah kegiatan itu dilakukan dalam waktu tertentu atau terus menerus; berapa banyak waktu yang diperlukan untuk melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling dalam setiap komponen program perlu dirancang dengan cermat. Perencanaan waktu ini didasarkan kepada isi program dan dukungan manajemen yang harus dilakukan oleh konselor.

Pelayanan bimbingan konseling yang efektif memerlukan kerjasama semua pihak yang berkepentingan demi kesuksesan pelayanan itu. Kerjasama antara Guru kelas dengan Guru mata pelajaran, sesuai dengan tugas dan peranannya masing-masing dalam pelayanan bimbingan dan konseling adalah sangat vital dan dibantu dengan dukungan moral dan materil dari kepala sekolah. Demikian juga kerjasama dengan orangtua siswa, seluruh siswa di sekolah, para ahli lain yang sangat diperlukan dalam rangka ahli kasus adalah sangat ideal kalau Guru kelas dalam kegiatan bimbingan dan konseling dapat menangani sendiri segenap permasalahan siswa-siswanya. Dalam keadaan kekurangan kesempatan (karena tugas utamanya adalah mengajar) dan kekurangan kemampuan (karena tidak dididikan secara khusus dalam bidang bimbingan dan konseling), maka guru kelas perlu bekerjasama dengan berbagai pihak yang lebih ahli dan berpengalaman. Guru pembimbing dapat

menjadi tempat ahli tangan kasus bagi siswa-siswi yang permasalahannya tidak mampu ditangani oleh Guru kelas.45

Kerjasama adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh beberapa orang secara bersama-sama menimbulkan hasil yang tidak timbul apabila dilakukan oleh satu orang. Kerjasama ini diharapkan terjalin antara Guru bimbinga konseling dan wali kelas, karena wali kelas lebih sering bertemu dengan siswa dan lebih mengetahui apa yang dibutuhkan siswa. Maksud kerjasama disini yaitu kerjasama Guru bimbingan konseling sebagai Guru Bimbingan dan Konseling dan wali kelas sebagai penanggung jawab dalam satu kelas dalam melakukan pengentasan permasalahan siswa yang ada disekolah. 2. Tujuan kerjasama

Salah satu tujuan kerjasama adalah agar setiap pekerjaaan atau kegiatan yang dilakukan dapat disesuaikan secara efektif dan efisien. Adapun Tujuan kerjasama adalah

a. Mencegah kegiatan-kegiatan ganda

b. Agar kegiatan selesai secara efektif dan efisien

c. Hubungan kerja dalam pelaksanaan kegiatan saling terkait.

d. Meneciptakan keselarasan hubungan antara manusia antar kelompok dan organisasi.

Dapat disimpulakan bahwa tujuan kerjasama adalah untuk menghindari kegiatan-kegiatan ganda atau saling tumpang tindih

45 Prayitno, 1997, Pelayanan Bimbingan dan Konseling Sekolah Dasar (SD). Jakarta. PT. Ikrar Mandiri Abadi. hal 162

sehingga dengan adanya kerjasama yang baik akan tercipta kegiatan yang efektif dan efisien.

3. Bentuk kerjasama

a. Bentuk Kerjasama Informal individual, dimana kerjasama ini didasari oleh rasa keinsyafan kedua belah pihak akan pentingnya menjalin kerjasama diantara keduanya dalam hal pembentukan karakter bagi anak didik mereka.

b. Formil organisatoris, bentuk ini dorealisir dalam ikatan organisasi, seperti badan pembantu peneyelenggraan pendidikan, yang mana bukan hanya terlibat dalam urusan fisik serta biayanya pendidikan saja, mealiankan terlibat pula dalam upaya perbaikan serta peningkatan kualitas hasil pendidikan. 46

Dapat disimpulkan bahwa bentuk-bentuk kerjasama ini didasari oleh rasa keinsyafan kedua belah pihak akan pentingnya menjalin kerjasama dan juga dapat di bentuk dalam ikatan organisasi.

4. Kerjasama Guru bimbingan dan konseling dengan Wali Kelas

Salah satu tugas Guru bimbingan dan konseling adalah memberikan motivasi kepada setiap siswa yang membutuhkan. Pemberian motivasi dapat dilakukan dengan cara memberikan vidio motivasi, nasehat, contoh pribadi dan cerita tokoh. Guru bimbingan dan

46

Abdul majid. Pendidikan Karakter Perspektif Islam, (Bandung :PT Remaja Rosda, 2011) h. 8

konseling membrikan motivasi tidak bisa dilepaskan dari peranan wali kelas. Hal ini disebabkan Guru bimbingan dan konseling membutuhkan semua informasi berkenaan perkembangan siswa, dan wali kelas adalah komponen sekolah yang dapat menjadi informan kunci oleh sebab itu Guru bimbingan dan konseling perlu untuk membina kerjasama dengan wali kelas. Hal ini sesuai dengan salah satu kompetensi Guru bimbingan dan konseling yaitu dapat membina hubungan baik dengan wali kelas demi menyelesaikan permasalahan siswa.47

Kerjasama Guru bimbingan dan konseling dengan wali kelas terjadi melalui langkah-langkah kerjasama yaitu

a. Perencanaan : menetapkan topik yang akan dibahas, meminta kepala sekolah untuk mengundang pihak lain dan menyiapkan anggaran melakukan dengan pihak lain terkait, menetapkan waktu dan tempat pelaksanaan

b. Pelaksanaan

1) Orangtua berupa dukungan untuk mensukseskan kesulitan belajar, diskusi tentang suasana belajar yang kondusif

2) Guru mata pelajran berupa kegiatan diagnostik kesultan belajar, didiskusikan tentang suassana belajar yang kondusif

3) Ahli lain, berupa peningkatan mutu layanan bimbingan dalam naskah kerjasama

47

Daryanto dkk, Bimbingan dan Konseling Panduan Guru bimbingan dan konseling dan Guru Umum...hal 16

4) Lembaga lain, berupa peningkatan mutu layanan bimbingan dalam bentuk naskah kerjasama

c. Evaluasi : kegiatan evaluasi dilakukan terhadap proses dan hasil kolaborasi

d. Pelaporan : mmbuat laporan kegiatan dan mengaripkan laporan e. Tindak lanjut : melakukan kegiatan berdasarkan hasil observasi.48

Dapat disimpulkan bahwa dalam meningkatkan motivasi belajar siswa akan mustahil dapat berlajan dengan baik tanpa adanya kerjasama yang dilakukan dan dukungan dari personil sekolah, maka pelaksanaan bimbingan dan konseling ddisekolah membutuhkan adanya kerjasama yang dilakukan antara guru bimbingan dan konseling dan Wali Kelas maupun dengan personil lainnya.

48

Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Derektoran Jendral Guru Dan Tenaga Kerja Kependidikan, Pamduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan Dan Konseling Menengah Atas (SMA), Jakarta, 2016. hal 65

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN