• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bidang Layanan Bimbingan dan Konseling

C. Penerimaan Sosial dalam Konsep Bimbingan dan Konseling

3. Bidang Layanan Bimbingan dan Konseling

Saring Marsudi dkk. (2003: 85) menyatakan terdapat empat bidang dalam bimbingan dan konseling, yaitu:

a. Bidang Bimbingan Pribadi

Pelayanan dalam bidang bimbingan pribadi memiliki tujuan untuk membantu siswa dalam mengenal, menemukan, dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, mandiri, serta sehat jasmani dan rohani. Bidang bimbingan pribadi dirinci menjadi pokok-pokok sebagai berikut:

1) Pemantapan kebiasaan dan pengembangan sikap dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME.

2) Pemahaman kekuatan diri dan arah pengembangannya melalui kegiatan yang kreatif dan produktif baik dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat maupun dalam kehidupan di massa depan.

3) Pemahaman bakat dan minat pribadi, serta penyaluran dan pengembangannya melalui kegiatan yang kreatif dan produktif.

4) Pengenalan kelemahan diri dan upaya penanggulangannya.

74

Berdasarkan pendapat Saring Marsudi di atas dapat ditegaskan bahwa pokok-pokok dalam bidang bimbingan pribadi adalah pemahaman individu terhadap arah pengembangan yang ingin dicapai oleh individu tersebut, yaitu bakat dan minat siswa yang melalui kegiatan yang kreatif dan produktif. Bidang bimbingan pribadi juga dapat mengenalkan individu terhadap kelemahan diri dan cara penanggulangannya. b. Bidang Bimbingan Sosial

Pelayanan bimbingan sosial memiliki tujuan untuk membantu siswa dala kaitannya dengan lingkungan dan etika pergaulan sosial yang dilandasi budi pekerti luhur dan tanggung jawab sosial.

Bidang bimbingan sosial dirinci menjadi pokok-pokok sebagai berikut:

1) Pengembangan kemampuan berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan.

2) Pengembangan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial.

3) Pengembangan hubungan yang harmonis dengan teman sebaya.

4) Pemahaman dan pengamalan disiplin dan peraturan sekolah.

Berdasarkan pendapat dari Saring Marsudi di atas, pokok-pokok bidang bimbingan sosial yaitu untuk mengembangkan berkomunikasi secara baik dengan teman sebaya serta mengembangkan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial dengan orang lain.

75 c. Bidang Bimbingan Belajar

Pelayanan bimbingan ini bertujuan membantu siswa mengenal, menumbuhkan dan mengembangkan diri, sikap kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan, sesuai dengan program belajar dalam rangka menyiapkannya melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi dan atau berperan serta dalam kehidupan masyarakat.

Bidang bimbingan belajar dirinci menjadi pokok-pokok sebagai berikut:

1) Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik. 2) Menumbuhkan disiplin belajar dan berlatih, baik secara

individual maupun kelompok.

3) Mengembangkan kemampuan penguasaan materi program belajar.

4) Mengembangkan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik sosial, dan pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan pengembangan pribadi.

5) Orientasi belajar di sekolah.

Dapat ditegaskan menurut pendapat Saring Marsudi di atas bidang bimbingan belajar memiliki pokok-pokok yaitu untuk mengembangkan sikap dan kebiasan belajar yang baik, yaitu kedisiplinan dalam belajar serta kemampuan penguasaan materi program belajar.

d. Bidang Bimbingan Karir

Pelayanan bimbingan karir bertujuan untuk mengenal potensi diri sebagai prasyarat dalam mempersiapkan masa depan karir masing-masing siswa.

76

Bidang bimbingan karir dirinci menjadi pokok-pokok sebagai berikut:

1) Pengenalan konsep diri berkaitan dengan bakat dan kecenderungan pilihan jabatan serta arah pengembangan karir.

2) Pengenalan bimbingan karir, khususnya berhubungan dengan pilihan pekerjaan.

3) Orientasi dan informasi jabatan dan usaha memperoleh penghasilan.

4) Pengenalan berbagai lapangan kerja yang dapat dimasukinya.

5) Orientasi dan informasi pendidikan selanjutnya.

Berdasarkan teori di atas dapat ditegaskan bahwa pokok-pokok dalam bidang bimbingan karir yaitu pengenalan konsep diri yang berkaitan dengan bakat kecenderungan pilihan karir di masa depan, orientasi serta informasi pilihan jabatan serta usaha untuk memperolehnya, serta pengenalan berbagai lapangan kerja dan pendidikan lanjutan.

Bidang dalam bimbingan dan konseling menurut Tohirin (2007: 123) meliputi empat bidang bimbingan, yaitu:

a. Bimbingan pribadi

Bimbingan pribadi memiliki makna sebagai suatu bantuan dari pembimbing kepada terbimbing (individu) agar dapat mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi dalam mewujudkan pribadi yang mampu bersosialisasi dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara baik.

77

Bimbingan sosial bermaka sebagai suatu bimbingan atau bantuan dalam mengahadapi dan memecahkan masalah-masalah sosial. Dapat juga dimaknai sebagai bimbingan atau bantuan yang ditujukan agar individu yang dibimbing dapat mewujudkan pribadi yang mampu bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara baik.

c. Bimbingan belajar

Bimbingan belajar merupakan suatu bantuan dari pembimbing kepada individu (siswa) dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai, dan dalam mengatasi kesulitan yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar di dalam institusi pendidikan. d. Bimbingan karir

Menurut Winkel (Tohirin, 2007: 133) makna bimbingan karir adalah bantuan dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi dunia pekerjaan, pemilihan lapangan pekerjaan atau jabatan (profesi) tertentu serta membekali diri agar siap memangku jabatan tersebut dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan dari lapangan pekerjaan yang dimasuki.

4. Penerimaan Sosial dalam Konsep Bimbingan dan Konseling

Penerimaan sosial dalam konsep bimbingan dan konseling masuk dalam bidang bimbingan sosial. Anak-anak yang telah memasuki sekolah

78

akan memiliki hubungan dengan anak-anak sebaya mereka, sehingga minat pada kegiatan keluarga akan semakin berkurang (Rita Eka Izaaty dkk., 2008: 137). Anak-anak akan lebih senang berkelompok dan bermain dengan teman-temannya, termasuk keinginan untuk masuk dalam sebuah

“gang”.

Pada usia remaja, pergaulan dan interaksi sosial dengan teman sebaya akan bertambah luas dan kompleks, termasuk di dalamnya adalah pergaulan dengan lawan jenis. Pemuasan intelektual dan bantuan emosinal dalam kelompoknya juga dapat didapatkan oleh remaja dalam kelompoknya. Perkembangan sosial pada remaja juga dapat bertambah apabila remaja mengikuti organisasi-organisasi sosial. Namun, agar remaja dapat bergaul dengan baik dalam sebuah kelompok sosial, maka remaja memerlukan kompetensi sosial yang berupa kemampuan dan keterampilan dalam berhubungan dengan orang lain.

Pergaulan sosial yang berhasil pada remaja dapat menambahkan rasa percaya diri pada remaja. Namun, apabila remaja ditolak oleh kelompok hal tersebut merupakan hukuman yang sangat berat bagi remaja. Oleh karena itu, setiap remaja selalu ingin diterima oleh kelompok sosialnya. Penerimaan sosial (social acceptance) dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu: (a) kesan pertama, (b) penampilan yang menarik, (c) partisipasi sosial, (d) perasaan humor yang dimiliki, (e) keterampilan sosial, dan (f) kecerdasan.

79

Dokumen terkait