• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Pendidikan Inklusi

6. Karakteristik Remaja

c) Dimensi ketidakmatangan (immaturity) mengacu kepada anak yang tidak perhatian, lambat, ia tidak berminat ke sekolah, pemalas, suka melamun serta pendiam.

d) Anak agresi sosialisasi (socializ aggresive) yang mempunyai ciri-ciri masalah perilaku yang sama dengan gangguan perilaku yang bersosialisasi dengan “geng”

tertentu.

6. Karakteristik Remaja

Siswa sekolah menengah umum sebagai remaja berada pada rentang usia 15-17 tahun yang tergolong sebagai remaja tengah dan pada usia 18 tahun yang tergolong sebagai remaja akhir. Dalam perkembangan remaja, faktor genetik, biologis, lingkungan dan sosial saling berinteraksi. Pada awal masa remaja, mereka menghadapi perubahan biologis yang cukup pesat, remaja juga mendapatkan pengalaman serta tugas perkembangan yang baru. Pada masa remaja, hubungan dengan orang tua menjadi berbedadan remaja memiliki waktu dengan teman sebaya yang menjadi lebih intim. G. Stanley Hall (Santrock, 2011: 297) menyatakan pandangan mengenai remaja yaitu

“badai dan stress” yang menyatakan bahwa masa remaja merupakan masa yang membingungkan, masa tersebut ditandai dengan konflik serta perubahan mood.

63

Perubahan penting yang terjadi pada masa remaja ke masa dewasa ditentukan oleh standar budaya dan pengalaman yang dianut oleh remaja itu sendiri. Arnett (Santrock, 2011: 300) menyatakan transisi dari masa remaja ke masa dewasa disebut dengan emerging adulthood Rentang usia untuk emerging adulthood adalah sekitar 18-25 tahun. Pada masa perkembangan tersebut, banyak remaja yang masih mengeksplorasi jalur karir yang ingin diikuti atau diminati, remaja ingin memiliki identitas seperti apa, dan gaya hidup seperti apa yang ingin diikuti. Terdapat lima karakteristik utama yang mencerminkan

emerging adulthood, yaitu:

a. Mengeksplorasi identitas, terutama dalam cinta dan pekerjaan.

Emerging adulthood adalah masa ketika perubahan-perubahan

penting dalam identitas terjadi pada banyak individu.

b. Mengalami ketidakstabilan. Perubahan tempat tinggal mencapai puncaknya selama masa dewasa awal, masa ketika juga sering terjadi ketidakstabilan dalam cinta, pekerjaan, dan pendidikan.

c. Menjadi terfokus pada diri sendiri, yaitu mereka memiliki sedikit kewajiban sosial, sedikit tanggung jawab dan komitmen terhadap orang lain yang memberikan banyak kemandirian dalam menjalankan kehidupan mereka sendiri.

d. Merasa diantara. Banyak individu pada masa emerging adulthood tidak menyadari bahwa mereka adalah seorang remaja atau orang dewasa yang matang.

e. Mengalami usia kemungkinan, suatu periode ketika individu memiliki kesempatan untuk mengubah hidup mereka.

Karakteristik emerging adulthood berdasarkan pendapat Arnett di atas dapat ditegaskan yaitu masa remaja sebagai masa untuk mengeksplorasi identitas, sebagai masa dimana remaja mengalami ketidakstabilan dan remaja menjadi terfokus pada diri sendiri. Pada

64

masa tersebut juga remaja merasa di antara masa remaja atau pada masa dewasa asal, pada masa remaja juga merupakan masa dimana remaja mengalami masa kemungkinan, yaitu masa dimana remaja memiliki kesempatan mengubah hidupnya.

Karakteristik nilai-nilai, moral, pendidikan, dan agama pada remaja (Santrock, 2011: 357), yaitu:

a. Nilai

Remaja memiliki satu set nilai-nilai yang memenuhi pikiran, perasaan, dan tindakan. Nilai (value) merupakan keyakinan dan sikap mengenai bagaimana hal-hal yang seharusnya, nilai juga melibatkan sesuatu yang penting bagi kita.

b. Pendidikan moral

Pendidikan moral hangat diperdebatkan dikalangan pendidikan, pendidikan moral kognitif merupakan konsep yang didasarkan pada keyakinan bahwa siswa harus belajar untuk menghargai aspek-aspek kehidupan.

c. Agama

Isu mengenai agama sangat penting bagi remaja, agama memiliki peran positif dalam perkembangan remaja. Dalam sebuah penelitian, remaja melihat agama sebagai bagian yang berarti dari kehidupan mereka dan cara mengatasi masalah (Benson & Roehlkepartain, Santrock, 2011: 362).

Berdasarkan pendapat Santrock di atas remaja memiliki karakteristik sendiri dalam hal nilai, pendidikan moral dan agama. Remaja memiliki nilai-nilai sendiri yang menjadi landasan bagi mereka untuk meyakini serta bersikap bagaimana hal-hal yang seharusnya. Pada masa remaja pendidikan moral penting agar remaja dapat menghargai aspek-aspek dalam kehidupan. Agama bagi remaja memiliki peran yang positif dalam perkembangan remaja karena dapat membantu remaja untuk mengatasi masalah yang sedang mereka hadapi.

65

Masa remaja dapat disebut juga dengan masa pencarian jati diri, oleh Erickson (Mohammad Ali& Mohammad Asrori, 2004: 16) disebut juga dengan identitas ego (ego identity). Hal tersebut dikarenakan masa remaja merupakan masa peralihan antara masa anak-anak menuju masa kehidupan orang dewasa. Oleh karena itu, terdapat beberapa karakteristik umum yang sering ditunjukkan oleh remaja, yaitu:

a. Kegelisahan

Sesuai dengan fase perkembangannya, remaja memiliki banyak idealisme yang hendak diwujudkan di masa depan, tetapi pada kenyataannya remaja belum memiliki kemampuan yang memadai untuk mewujudkan semua itu. Remaja juga ingin mendapatkan pengalaman sebanyak-banyaknya untuk menambah pengetahuan, namun belum mampu untuk melakukan berbagai hal dengan baik. Tarik menarik antara idealisme remaja yang tinggi dengan kemampuan yang masih belum memadai mengakibatkan mereka diliputi oleh perasaan gelisah.

b. Pertentangan

Sebagai seorang individu yang sedang mencari jati diri, remaja berada pada situasi psikologis antara ingin melepaskan diri dari orang tua dan perasaan masih belum mampu untuk mandiri. Oleh sebab itu, pada umumnya remaja sering mengalami kebingungan karena sering mengalami pertentangan dengan orang tua. Pertentangan yang sering terjadi membuat remaja ingin melepaskan diri dari orang tua tetapi ditentangnya sendiri dikarenakan dalam diri remaja masih ingin memperoleh rasa aman. Akibat dari pertentangan tersebut menimbulkan kebingunan dalam diri remaja.

c. Mengkhayal

Keinginan remaja untuk menjelajah dan bertualang tidak semuanya tersalurkan, akibatnya remaja mengkhayal, mencari kepuasan, bahkan menyaluran khayalannya melalui dunia fantasi. Khayalan ini dapat bersifat positif dikarenakan terkadang dapat menghasilkan sesuatu yang bersifat konstruktif, misalnya timbul ide-ide tertentu untuk direalisasikan.

d. Aktivitas Berkelompok

Pada umumnya remaja menemukan jalan kelura dari kesulitan yang dihadapinya setelah mereka berkumpul dengan teman sebaya untuk melakukan kegiatan bersama. Remaja melakukan

66

suatu kegiatan secara berkelompok sehingga berbagai kendala dapat diatasi bersama-sama.

e. Keinginan Mencoba Segala Sesuatu

Pada umumnya remaja memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, oleh karea itu remaja cenderung ingin bertualang dan menjelajah segala sesuatu.

Pada umumnya remaja memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sehingga remaja seringkali ingin mencoba-coba, mengkhayal, dan merasa gelisah. Remaja juga berani untuk melakukan pertentangan apabila dirinya merasa tidak dianggap oleh lingkungan sekitarnya. Maka dari itu, remaja memerlukam keteladanan, konsistensi, serta komunikasi yang empatik dari orang dewasa disekitarnya.

Dokumen terkait