• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dengan semangat menjadi perusahaan kelas dunia, IPC terus melakukan pembenahan dan perbaikan di segala aspek operasi untuk mencapai kinerja kelas dunia,

termasuk aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang berstandar kelas dunia.

Aspek K3 memiliki peran penting dalam menunjang keberhasilan Perseroan. Aktivitas operasional di pelabuhan memiliki risiko kecelakaan kerja dan Penyakit Akibat Kerja (PAK) bila dijalankan tanpa mematuhi prosedur operasi standar. Risiko ini akan meningkat seiring dengan jumlah

karyawan yang terlibat, bertambahnya intensitas kegiatan dan penggunaan handling equipment. Kecelakaan kerja berpotensi mendatangkan kerugian aset dan korban jiwa serta dapat menghentikan kegiatan operasional

perusahaan.

Oleh karena itu, K3 menjadi prasyarat utama untuk mencapai keunggulan operasional (operational excellence). K3 bertujuan mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan risiko kecelakaan kerja (zero accident). Perseroan bertekad untuk mencapai standar setinggi- tingginya dalam pengelolaan K3 dan menjadikannya salah

satu prioritas utama dalam setiap aktivitas operasional

With the commitment to becoming a world-class company,

IPC continues to make enhancements and improvements

in all aspects of operations to achieve the world-class performance, including a world-class Occupational, Health and Safety (OHS) aspect.

OHS aspect has a signiicant role in the Company’s success.  If conducted not according to the standard

operating procedures, operational activities at port have risks of occupational accidents and occupational

diseases.  This risk will increase with the number of

employees involved, increasing the intensity of activity and

use of  handling equipment.  Occupational accident may

lead to potential assets losses, fatalities, and termination

of the Company’s operations.

To that end, OHS is a major prerequisite for achieving operational excellence.  OHS aims to prevent, reduce, and even nullify the risk of occupational accidents (zero accident).  The Company is committed to achieving the highest standards in OHS management and making it one of the top priorities in all the Company’s operational activities.  Every employee must comply with

Perseroan. Setiap karyawan wajib mematuhi kebijakan

dan prosedur operasi standar termasuk menciptakan

dan menjaga keamanan kerja, memakai Alat Pelindung Diri  (APD) dan Alat Pengaman Kerja (APK) sesuai persyaratan.

Untuk membangun budaya keselamatan dan memberikan

pemahaman kepada seluruh karyawan, aturan mengenai

K3 telah dituangkan dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang disusun bersama oleh manajemen dan serikat Pekerja. Pada Bab VII tentang Keselamatan Kerja dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Pasal 29 tentang Keselamatan

Kerja dinyatakan sebagai berikut: [G4-LA8]

Butir (1):

Untuk Mencegah dan mengurangi kemungkinan terjadinya

kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, Pengusaha melaksanakan pembinaan keselamatan dan kesehatan

kerja (K3), baik melalui pelatihan keselamatan kerja kepada

semua Pekerja maupun menyediakan fasilitas penunjang keselamatan kerja bagi para Pekerja sesuai dengan bidang

tugasnya. Butir (2):

Perusahaan menyediakan fasilitas keselamatan dan kesehatan kerja berupa:

a. Tanda-tanda peringatan pada lokasi yang beresiko

terhadap keselamatan dan kesehatan kerja,

b. Perlengkapan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) pada lokasi kerja,

c. Pakaian dan perlengkapan kerja Alat Pelindung Diri sesuai persyaratan K3 untuk pekerja-pekerja operasional.

Butir (3):

Pekerja harus mematuhi peraturan keselamatan

kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Butir (4):

Pekerja harus bertanggung jawab atas keselamatan dirinya sendiri dan orang lain yang mungkin terkena akibat

dari kegiatan operasionalnya serta mengambil tindakan-

tindakan pro aktif untuk menghindari bahaya yang timbul

di tempat kerja.

Sistem Manajemen K3

Untuk memastikan bahwa standar K3 telah dilaksanakan

secara konsisten dan berkelanjutan, Perseroan telah

policies and standard operating procedures, including creating and maintaining work safety, Wearing Personal

Protective  Equipment and Work Safety Equipment as required.

To build a safety culture and to provide insight to all

employees, OHS rules are stipulated in Collective Labor Agreement jointly established by management and the labor union. In Chapter VII concerning Occupational Safety and Social Security of Labor, Article 29 on Occupational Safety states as follows: [G4-LA8]

Point (1):

To prevent and reduce the likelihood of occupational

accidents and diseases, Employer implements Occupational, Health and Safety (OHS) advisory, by providing occupational safety training to all Employees and

support facilities for occupational safety of the employees

in their respective work ields. Point (2):

The Company provides occupational safety and health facilities including:

a. Warning  signs at  locations with  risks  of occupational safety and health,

b. First aid on accident equipment at work locations, c. Personal protective clothes and equipment according

to OHS requirements for operational employees.

Point (3):

Employees must comply with occupational safety regulations in accordance with the applicable regulations. Point (4):

Employees must take responsibility for safety of themselves and others who may be afected as a result of

their operations and taking proactive measures to avoid

hazards arising in the workplace.

OHS Management System

To ensure that OHS standards have been implemented

Organisasi K3

Untuk mendukung konsistensi penerapan aspek K3 di

lingkungan Perseroan, manajemen telah membentuk

Kepanitiaan K3 dan mengalokasikan anggaran untuk pelaksanaan program-program K3. Perseroan memiliki organisasi yang khusus menangani masalah K3 di setiap

Cabang ataupun anak Perusahaan dimana salah satu

syarat kompetensi personelnya adalah Ahli K3. [G4-LA5]

Program dan Kegiatan K3

Program dan kegiatan terkait K3 yang dilaksanakan secara

berkala di perusahaan diantaranya adalah:

• Pemeriksaan kesehatan (medical check-up) bagi karyawan secara periodik.

• Pemenuhan Alat Pelindung Diri (APD) bagi karyawan sesuai kebutuhan dan jenis pekerjaannya.

• Melakukan uji sertiikasi/kelayakan bagi operator alat handling.

• Melakukan uji sertiikasi bagi handling equipment. • Melakukan sosialisasi/awareness K3 secara

berkesinambungan.

• Melakukan safety brieing/tool box meeting pada

setiap pergantian shift kerja.

• Melakukan inspeksi bulanan terhadap sarana proteksi

kebakaran, gedung, gudang dan lapangan.

• Melakukan kegiatan drill/simulasi bagi tim keadaan darurat.

• Melakukan kegiatan pembersihan kolam pelabuhan

yang dilakukan setiap hari.

• Melakukan kegiatan penghijauan/planting di

lingkungan Pelabuhan.

• Penanganan limbah dan sampah dari kapal maupun

darat.

• Menyediakan personil welfare yang dibutuhkan di

lapangan (toilet, tempat istirahat).

• Membentuk Forum K3L yang beranggotakan institusi dan perusahaan-perusahaan di lingkungan kerja Pelabuhan Utama Tanjung Priok.

• Membentuk Safety Forum yang beranggotakan mitra

kerja PBM.

Saat ini Perseroan sedang melaksanakan Safety Improvement Project dengan percontohan di beberapa

Terminal Pelabuhan. Proyek ini dimaksudkan untuk

meningkatkan kualitas aspek keselamatan di lingkungan

kerja. Salah satu sasarannya melakukan review dan penyempurnaan implementasi program kesehatan

kerja dan keselamatan (K3) sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Pada saat yang bersamaan, IPC telah mencanangkan

Transformasi Budaya di seluruh unit di Perseroan. Salah satu target budaya kerja yang ingin dicapai adalah budaya K3 (safety irst) yang selaras dengan sasaran Safety Improvement Project.

OHS Organization

To support consistent OHS implementation within the Company, management has established OHS Committee and allocates budget for implementation of OHS programs.  The Company has a specialized organization to manage OHS issues in each Branch or Subsidiary in which one of the required personnel competences is OHS Expert. [G4-LA5]

OHS Programs and Activities

OHS-related programs and activities are conducted

regularly in the Company including:

• Periodic medical check-up for employees.

• Provision of Personal Protective Equipment (APD) for employees according to their work needs and types. • Certiication/itting  test  for  operators  of handling

equipment.

• Certiication test for handling equipment.

• Continuous socialization/awareness dissemination of OHS.

• Safety brieing/tool box meeting on every work shift. • Monthly  inspection on  ire protection  facilities,

building, warehouse and ield. • Drill/simulation for emergency team. • Daily cleaning of port basin.

• Planting activities within Port environment.

• Handling of waste and garbage from ships and land. • Provision of required  personnel welfare in ield

(toilet, rest area).

• Establishment of OHS Forum involving institutions

and companies within Tanjung Priok Main Port

work environment.

• Establishment of Safety Forum involving PBM business partners.

Currently the Company conducts Safety Improvement Project with a pilot in several Port Terminals. The project

is intended to improve the quality of safety aspects in

the workplace. One of the objectives is to review and to

improve implementation of occupational, health and

safety (OHS) programs in accordance with the applicable laws and regulations.

At the same time, IPC has launched Culture Transformation  in all units of the Company.  One of the targets of the work culture is OHS  (safety irst)  culture which is in line with the objective of the Safety Improvement Project.

Pelatihan K3

Untuk meningkatkan kompetensi dan awareness di bidang K3 bagi seluruh karyawan, Perseroan telah

menyelenggarakan berbagai pelatihan dan simulasi sebagai berikut:

• Pelatihan OHS Management System & Continual Improvement.

• Pelatihan Safety Awareness.

• Pelatihan Safety Inspector/Safety Oicer.

• Pelatihan melakukan Tool Box Meeting dan

Safety Talk.

• Pelatihan Accident Reporting.

• Drill kebakaran (tanggap darurat) di lapangan.

• Drill penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) di Kantor Pusat.

OHS Training

To improve the competence and awareness in OHS aspect

for all employees, the Company has organized various trainings and simulations as follows:

• OHS Management System & Continual Improvement Training.

• Safety Awareness Training.

• Safety Inspector/Safety Oicer Training. • Tool Box Meeting and Safety Talk Training. • Accident Reporting Training.

• Fire drill (emergency responsiveness) at ield. • APAR (Light Fire Extinguisher) drill at Head Oice.