• Tidak ada hasil yang ditemukan

Annual Report | PT. Pelabuhan Indonesia II | Indonesia Port Corporation II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Annual Report | PT. Pelabuhan Indonesia II | Indonesia Port Corporation II"

Copied!
158
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Komitmen kami untuk keberlanjutan adalah dengan terus-menerus

mengasah kompetensi, meningkatkan kualitas layanan serta

membangun infrastruktur modern yang semuanya difokuskan

untuk menghasilkan produk dan layanan kepelabuhanan yang

berdaya saing global dan memaksimalkan proit.

Kami senantiasa bekerja keras untuk terus bertumbuh tanpa

melupakan tanggung jawab kami terhadap berbagai aspek

kemasyarakatan dan lingkungan hidup di sekitar kami. Kami

percaya, keberlanjutan usaha IPC akan terwujud melalui

keseimbangan antara pencapaian kinerja ekonomi, kinerja sosial

dan kinerja lingkungan. Sudah selayaknya nilai ekonomi yang

kami peroleh juga memberi manfaat bagi masyarakat sekitar dan

pelestarian lingkungan.

Our commitment to sustainability is realized by continuously

sharpening our competence, improving service quality and building

modern infrastructure, and all of which were focused to provide port

services and products of global competitive edge that can help to

achieve proit maximization.

We always work hard to continuously grow without compromizing our

responsibility toward community and environment. We believe, the

sustainability of our business can be achieved by striking a balance

of economic, social and environmental performances. As much as

is proper, with the economic value that we generate, we can always

be of beneit for local community and for environment preservation

eforts.

(4)

PROFIL PERUSAHAAN

COMPANY PROFILE

CONTENTS

PELIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN

STAKEHOLDER ENGAGEMENT

Tema Theme :

Committed to Sustainability

1

Daftar Isi

Contents

2

Tentang Laporan Ini

About This Report 4

Pengantar dari Direktur Utama

Message from the President Director

10

Proil Organisasi

Organization Proile 22

Ikhtisar Kinerja 2014

Performance Highlights 2014

46

Jejak Langkah

Milestones

48

Penghargaan & Sertiikasi

Awards & Sertiication 50

Tabel Kelompok Pemangku Kepentingan

Table of Stakeholder Groups 55

Pendekatan dalam Pelibatan Pemangku Kepentingan

Approaches in Stakeholder Engagement 56

Penerapan Standar Eksternal

External Standards 65

Keanggotaan dalam Asosiasi dan Organisasi Lainnya

Membership in Associations and Other Organizations 66

TATA KELOLA BERKELANJUTAN

SUSTAINABLE GOVERNANCE

Kegiatan GCG Tahun 2014

GCG activities 2014 71

Asesmen GCG

GCG Assessment 72

Struktur Tata Kelola

Governance Structure 73

Kode Etik Perseroan

Corporate Code of Conduct

78

Manajemen Risiko

Risk Management 80

IPC Bersih

Clean IPC

82

Kebijakan Anti Korupsi

Anti-Corruption Policy 82

Sistem Pelaporan Pelanggaran

Whistleblowing System 82

Kebijakan Manajemen Anti Kejahatan (Anti Fraud)

Anti Crime (Anti Fraud) Management Policy 83

(5)

KINERJA KEBERLANJUTAN

SUSTAINABILITY PERFORMANCE

MENGEMBANGKAN SDM IPC

DEVELOPING IPC’S HUMAN RESOURCES

Culture Transformation Phase III

Culture Transformation Phase III

95

Sistem Rekrutmen yang Adil dan Transparan

Fair and Transparent Recruitment System 96 Kesetaraan dalam Pengembangan Karir

Equality in Career Development 97

Demograi Karyawan

Freedom of Association 105

Kinerja Ekonomi: Meraih Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan

Economic Performance: Achieving Sustainable Growth

118

Kinerja Usaha 119

Kinerja Sosial: Memberi Manfaat Nyata bagi Masyarakat Social Performance: Providing Real Beneits for the

Community

Kisah Sukses Mitra Binaan: Pengrajin Songket Sanggar Sabillah Saira

Success Story of Fostered Partner: Songket Craftsmen Sanggar Sabillah Saira

132

IPC Peduli: Operasi Katarak Gratis di Jambi

IPC Cares: Free Cataract Surgery in Jambi 133 Membangun Budaya Keselamatan

Building a Safety Culture 134

Sistem Manajemen K3

OHS Management System 134

Organisasi K3

OHS Organization 136

Program dan Kegiatan K3

OHS Programs and Activities 136

Pelatihan K3

OHS Training 137

Kinerja Lingkungan: Menjaga Lingkungan untuk Bisnis yang Berkelanjutan

Environmental Performance: Maintaining the Environment for Sustainable Business

138

Dampak Lingkungan dari Kegiatan Usaha

Environmental Impact of Business Activities 139

Upaya-upaya IPC untuk Perlindungan Lingkungan

IPC Eforts for Environmental Preservation 139 Konsumsi Energi

Energy Consumption 140

Eisiensi Penggunaan Sumber Daya Air

Eicient Use of Water Resources 141

Pengendalian Emisi

Environmentally Sound Ports 146

Eco-Green Port

Eco-Green Port 147

Reception Facilities

Reception Facilities 148

Limbah yang Dapat Dikelola

Manageable Wastes

(6)

ABOUT THIS REPORT

Pembaca yang terhormat,

Laporan Keberlanjutan 2014 PT Pelabuhan Indonesia II

(Persero) – selanjutnya disebut IPC atau Perseroan - adalah

laporan keberlanjutan kedua yang kami terbitkan sebagai bentuk komitmen kami untuk melaporkan secara berkala dan lebih rinci kepada para pemangku kepentingan, mengenai kinerja berkelanjutan IPC di bidang ekonomi,

sosial dan lingkungan sepanjang tahun 2014. Kinerja sosial

dan lingkungan pada tahun pelaporan juga mencakup

aktivitas kami dalam melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) sebagaimana diamanatkan pasal 66 ayat 2C, Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas yang diimplementasikan melalui

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.

Pedoman Pelaporan

Laporan ini disusun mengacu pada Pedoman Pelaporan

Keberlanjutan (Sustainability Reporting Guidelines) dari Global Reporting Initiative Generasi ke-4 (GRI-G4). Laporan ini disiapkan “sesuai dengan” (in accordance) Pedoman Pelaporan Keberlanjutan GRI-G4 dengan opsi “inti” (core).

[G4-32]

Dear valued readers,

Sustainability Report 2014 of PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) - hereinafter referred to IPC or the Company - is

our second sustainability report that we have published as part of our commitment to report regularly and in more details to the stakeholders, regarding IPC sustainable performance economic, social and environmental

aspects throughout 2014. The social and environmental

performance in the reporting year also includes our activities in implementing social and environmental

responsibility (TJSL) as mandated in Article 66 paragraph 2C, Law No.40 of 2007 on Limited Liability Companies

which were implemented through Partnership and

Community Development Program.

Reporting Guidelines

This report was compiled with reference to Sustainability Reporting Guidelines  of Global Reporting Initiative 4th Generation (GRI-G4). This report was prepared  “in accordance with”  Sustainability Reporting Guidelines GRI-G4 with the “core” option. [G4-32]

[G4-28] Periode Pelaporan Reporting Period

: 1 Januari 2014 – 31 Desember 2014 1 January 2014 – 31 December 2014 [G4-29] Tanggal Laporan Terdahulu

Date of Previous Report

: Juli 2014 July 2014

[G4-30] Siklus Pelaporan

Reporting Cycle

: Tahunan Annual

[G4-31] [G4-3]

[G4-5]

Contact Point : PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Jl. Pasoso No. 1, Tanjung Priok, Jakarta Utara – 14310 Tel: +62-21-4301080 Fax: (62-21) 43911704

e-mail: corp_sec@indonesiaport.co.id Website: www.indonesiaport.co.id

[G4-32] Tabel Index GRI

GRI Index Table

: Lihat halaman 150

See page 150

[G4-33] Penjaminan Laporan

Report Assurance

: Belum dilakukan penjaminan oleh pihak eksternal atas Laporan Keberlanjutan Perseroan

(7)

Although it’s not perfect, we have made eforts to adhere to a number of principles in GRI, which are

comparability, reliability, accuracy, clarity, timeliness and

balance. Presentation of quantitative and / or qualitative

data as well as the accompanying analysis comes with special codes with letters in red and parentheses at the end of each respective paragraph, as a marker of each

GRI indicator being met. Cross-reference between the presented information and GRI indicators can be found on page 150. [G4-32]

Reporting Coverage

In this report we would like to describe the performance of IPC and its subsidiaries on relevant and material topics

to IPC and the stakeholders in the context of sustainability

in achieving a balanced principle of “triple bottom line”,

which are proit (generating proit for growth), people (empowering human resources) and planet (in harmony with nature).

Data and information presented in this report include sustainability performance of IPC as a holding company

and exclude sustainability data managed by subsidiaries or other entities outside the Company. Whereas inancial

data and information, such as obtained and distributed economic values that we present in this report have covered the subsidiaries as stated in Consolidated

Financial Statements of Company (Persero) PT Pelabuhan Indonesia II and Its Subsidiaries for the year ended December 31, 2014. [G4-17][G4-20]

List of Subsidiaries and Associated Entities which are Consolidated into Financial Statements of the

Company [G4-17]

Walaupun belum sempurna, kami berusaha untuk

mengikuti sejumlah prinsip dalam GRI, yakni kemampuan diperbandingkan (comparability), keandalan (reability), akurasi (accuracy), kejelasan (clarity), aktualitas (timeliness) dan keseimbangan (balance). Penyajian data kuantitatif dan/atau kualitatif serta analisisnya dilengkapi dengan

kode khusus dengan huruf merah dalam tanda kurung pada akhir paragraf dimaksud, sebagai penanda dari

setiap indikator GRI yang terpenuhi. Referensi silang antara informasi yang tersaji dengan indikator GRI dapat dilihat di halaman 150. [G4-32]

Cakupan Pelaporan

Dalam laporan ini kami ingin memaparkan kinerja IPC dan

entitas anak pada topik-topik yang relevan dan material

bagi IPC dan bagi para pemangku kepentingan dalam konteks keberlanjutan untuk mencapai keseimbangan prinsip “triple bottom line”, yakni proit (menghasilkan laba untuk pertumbuhan), people (memberdayakan sumber daya manusia) dan planet (serasi dengan alam).

Data dan informasi yang disajikan dalam laporan ini mencakup kinerja keberlanjutan IPC sebagai perusahaan induk dan tidak termasuk data keberlanjutan yang dikelola

oleh entitas anak atau entitas lain dari luar Perseroan. Sedangkan untuk data dan informasi keuangan seperti nilai-nilai ekonomi yang diterima dan didistribusikan

yang kami sajikan dalam laporan ini telah mencakup entitas anak sebagaimana tercantum dalam Laporan

Keuangan Konsolidasian Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pelabuhan Indonesia II dan Entitas Anaknya untuk tahun yang berakhir pada tangal 31 Desember 2014. [G4-17][G4-20]

Daftar Entitas Anak dan Entitas Asosiasi yang Dikonsolidasikan ke dalam Laporan Keuangan Perseroan [G4-17]

Nama Entitas Anak Name of Subsidiaries

Kegiatan Usaha Nature of Business Activities

Lokasi Location

PT Pengerukan Indonesia (PT Rukindo) Pengerukan Alur

Dredging

Jakarta

Kerjasama Operasi (KSO) Terminal Petikemas Koja (TPK Koja)

Terminal Petikemas

Container Terminal

Jakarta

PT Jakarta International Container Terminal (JICT)

Terminal Petikemas

Container Terminal

Jakarta

PT Rumah Sakit Pelabuhan (RSP) Rumah Sakit

Hospital

(8)

Nama Entitas Anak Name of Subsidiaries

Kegiatan Usaha Nature of Business Activities

Lokasi Location

PT Jasa Peralatan Pelabuhan Indonesia (JPPI)

Jasa Peralatan Pelabuhan

Port Equipment Services Jakarta (kantor pusat) dan seluruh wilayah operasi PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Jakarta (head oice) and all operational areas of PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)

PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (PPI) Pengembangan Pelabuhan

Port Development

Jakarta

PT Energi Pelabuhan Indonesia (EPI) Penyedia Energi Listrik

Electricity Provider Jakarta

PT Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia (PMLI)

Jasa Pelatihan dan Pendidikan Maritim

dan Logistik

Maritime and Logistic training and education services

Jakarta

PT Jasa Armada Indonesia (JAI) Penyedia Jasa Transportasi Laut

Ship Transportation Services Provider Jakarta (kantor pusat) dan seluruh wilayah operasi IPC Jakarta (head oice) and all operational areas

of IPC

PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) *) Terminal Petikemas dan Konvensional

Container and Multicargo Terminal

Pelabuhan Tanjung Priok

Port of Tanjung Priok

PT IPC Terminal Petikemas (IPC TPK) Terminal Petikemas dan Konvensional

Container and Multicargo Terminal

Pelabuhan Tanjung Priok

Port of Tanjung Priok

PT Terminal Petikemas Indonesia (TPI) Terminal Petikemas

Container Terminal

Belawan, Jakarta, Surabaya, Makasar

*) Seluruh kegiatan bongkar muat yang dilakukan oleh Cabang Tanjung Priok dan MTI dialihkan ke PT PTP masing-masing sejak tanggal 1 November 2014 dan 1 Januari 2015.

Batasan Spesiik Pelaporan Aspek Keberlanjutan

IPC

[G4-21]

Unit

Data yang dicakup dalam Laporan Keberlanjutan 2014 Included in the 2014 Sustainability Report

Ekonomi

Cabang Pelabuhan (12 Pelabuhan/Port)

Port Branches √ √

-Entitas Anak

Subsidiaries √ -

-*) Tidak seluruh data indikator lingkungan dan sosial disajikan karena keterbatasan data tersedia.

Karena keterbatasan data terkait aspek lingkungan, pada laporan kali ini Perseroan hanya melaporkan kinerja

lingkungan di Kantor Pusat dan Cabang Tanjung Priok.

Pada laporan periode berikutnya kami akan berusaha menyajikan data mengenai aktivitas terkait lingkungan

yang material di seluruh cabang Perseroan.

*) All multicargo activities operated by Tanjung Priok Branch and MTI will be transferred

to PT PTP efective November 1, 2014 and January 1, 2015, respectively.

Speciic Boundaries of IPC Sustainability

Reporing Aspect

[G4-21]

*) Not all environmental and social indicator data presented due to limitations of data available.

Because of data limitation related to environmental aspect, in this report the Company only reports environmental

(9)

Perubahan Signiikan

Tidak ada perubahan signiikan pada struktur, prinsip

akuntansi maupun metode pengukuran data dari Laporan yang disajikan pada tahun sebelumnya sehingga tidak ada pernyataan ulang atas pengungkapan dalam

laporan sebelumnya. Selama masa pelaporan tidak terjadi perubahan signiikan pada struktur usaha, struktur kepemilikan dan struktur organisasi IPC. Perbedaan

dengan Laporan sebelumnya hanya pada format penyajian

informasi yang disajikan dengan opsi “inti” (core). [G4-13] [G4-22][G4-23]

Penetapan Isi Laporan Keberlanjutan [G4-18]

Topik yang diungkapkan dalam Laporan ini merupakan

aspek material dan batasan-batasannya yang

mengungkapkan kebijakan, capaian, dan tantangan

keberlanjutan IPC sepanjang periode pelaporan. Topik

ini ditetapkan sebelum penulisan Laporan berdasarkan

kesepakatan pihak-pihak internal yang hadir dalam

sebuah workshop yang difasilitasi oleh tim konsultan yang

kami tunjuk.

Peserta workshop yang terdiri dari wakil seluruh divisi/unit

kerja yang mengelola aspek-aspek operasional, tata kelola, sumber daya manusia, CSR dan umum, mengindentiikasi

semua aspek dan topik yang relevan dengan keberlanjutan

IPC dan bersama-sama melakukan uji materialitas

terhadap semua aspek yang relevan, yang mempengaruhi

pemangku kepentingan dan kinerja keberlanjutan IPC. Aspek yang material adalah aspek yang disepakati berada di ambang batas (menengah ke atas) dalam matriks materialitas sebagaimana disajikan di bawah ini.

Tahap berikutnya, masing-masing unit kerja

mempersiapkan informasi atas aspek material

(data pendukung) dengan memperhatikan konteks

keberlanjutan, pandangan pemangku kepentingan terkait, memeriksa kelengkapan data dan informasi berdasarkan aspek tersebut, untuk kemudian disusun dalam Laporan

Keberlanjutan.

Data dan Informasi

Data dan informasi disajikan secara kualitatif dan kuantitatif yang merupakan penjelasan kebijakan, upaya

dan pencapaian yang dilakukan Perseroan. Data numerik disajikan secara metrik, kecuali diindikasikan lain. Data inansial yang disajikan adalah data yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik untuk keperluan Laporan

Signiicant Change

There was no signiicant change in structure, accounting

principles and data measurement methods from the

Report presented in the previous year therefore there is no restatement on disclosures in the previous report. During the reporting period there was no signiicant

change in business structure, ownership structure and

organizational structure of IPC. The diference with the previous Report is only the presentation format of information which is presented with the “core” option.  [G4-13][G4-22][G4-23]

Determination of Sustainability Report Contents 

[G4-18]

Topics disclosed in this Report are material aspects and

their limitations which disclose sustainability policies, achievements, and challenges of IPC during the reporting

period. The topics were determined prior to Report

preparation upon agreement of internal parties who were present in a workshop facilitated by our designated

consultant team.

Workshop participants consisted of representatives of all

divisions/units, which manage operational, governance, human resources, CSR and general aspects, to identify

all relevant aspects and topics to IPC sustainability and to jointly conduct test of materiality on all relevant aspects,

which afect the stakeholders and IPC sustainability performance. Material aspect is an aspect within the threshold (middle up) in materiality matrix as presented below.

The next stage, each work unit prepared information disclosure on material aspects (supporting data) by taking into account the context of sustainability, the

views of relevant stakeholders, checked completeness of data and information based on these aspects, and then

incorporated them in Sustainability Report.

Data and Information

Data and information are presented qualitatively and

(10)

Pemilihan Topik dalam Laporan dengan Uji Materialitas [G4-18]

PENTING BAGI ORGANISASI Important for the organization RENDAH

Daftar Isu dan Topik yang Relevan untuk IPC [G4-19]

Kategori Ekonomi Category: Economy

❶ Kinerja Ekonomi |Economic Performance ❷ Dampak Ekonomi Tidak Langsung

|Indirect Economic Impacts

Kategori Lingkungan Category: Environmental

❸Konsumsi Air |Water Consumpion ❹ Konsumsi Energi |Energy Consumpion

❺ Emisi |Emissions

❻ Eluen dan Limbah |Eluent and Waste

❼ Transportasi |Transportaion

❽ Kepatuhan |Compliance

Kategori Sosial Category: Social

Sub Kategori Prakik Kepegawaian dan Pekerjaan yang Layak Sub-category: Labor Pracices and Decent Work

❾ Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) |Occupaional Health and Safety

❿ Pendidikan dan Pelaihan |Training and Educaion

⓫ Mekanisme Sengketa Perburuhan |Labor Pracices Grievance Mechanism

Kategori Sosial Category: Social

Sub Kategori Kemasyarakatan Sub-category: Society

⓬ Masyarakat Setempat | Local Community

⓭ Ani Korupsi |Ani-Corrupion

⓮ Perilaku Ani Persaingan |Ani-Compeiive Behaviour

⓯Kepatuhan |Compliance

Kategori Sosial Category: Social

Sub. Kategori Tanggung Jawab Produk

Selection of Topic in the Report through Materiality Test[G4-18]

(11)

Aspek Material dan Boundary terhadap Cakupan Usaha IPC

No. Aspek yang MaterialMaterial Aspects

Batasan Aspek yang Material Boundary on the material Aspects

Di Dalam Organisasi [G4-20] Within the Organization

Di Luar Organisasi [G4-21] Outside the Organization

Kategori: Ekonomi

Category: Economy

1 Kinerja ekonomi

Economic Performance IPC dan entitas anak IPC and Subsidiaries -2 Dampak ekonomi tidak langsung IPC dan entitas anak

IPC and Subsidiaries MasyarakatSociety Kategori: Lingkungan

Category: Environmental

3 Konsumsi air

Water Consumption

Kantor Pusat dan Cabang Pelabuhan

Head Oice and Tanjung Priok Branch -4 Konsumsi energi

Energy Consumption Kantor Pusat dan Cabang Pelabuhan Head Oice and Tanjung Priok Branch -5 Emisi

Emission Kantor Pusat dan Cabang Pelabuhan Head Oice and Tanjung Priok Branch -6 Eluen dan Limbah

Eluent and Waste Kantor Pusat dan Cabang Pelabuhan Head Oice and Tanjung Priok Branch -7 Transportasi

Transportation

Kantor Pusat dan Cabang Pelabuhan

Head Oice and Tanjung Priok Branch -8 Kepatuhan

Compliance

Kantor Pusat dan Cabang Pelabuhan

Head Oice and Tanjung Priok Branch -Kategori: Sosial

Category: Social

Sub Kategori: Praktik Kepegawaian dan Pekerjaan yang Layak

Sub-category: Labor Practice and Decent Work

9 Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Occupational Health and Safety Kantor Pusat dan Cabang Pelabuhan*) Head Oice and Tanjung Priok Branch KaryawanEmployees 10 Pendidikan dan pelatihan

Training and Education Kantor Pusat dan Cabang Pelabuhan*) Head Oice and Tanjung Priok Branch KaryawanEmployees 11 Mekanisme sengketa perburuhan

Labor Practice Grievance

Mechanism

Kantor Pusat dan Cabang Pelabuhan*)

Head Oice and Tanjung Priok Branch KaryawanEmployees

Kategori: Sosial

Category: Social

Sub Kategori: Masyarakat

Sub-category: Society

12 Masyarakat setempat

Local Community

Kantor Pusat dan Cabang Pelabuhan*)

Head Oice and Tanjung Priok Branch MasyarakatSociety 13 Anti korupsi

Anti-Corruption Kantor Pusat dan Cabang Pelabuhan*) Head Oice and Tanjung Priok Branch -14 Perilaku anti persaingan

Anti-Competitive Behaviour Kantor Pusat dan Cabang Pelabuhan*) Head Oice and Tanjung Priok Branch -15 Kepatuhan

Compliance

Kantor Pusat dan Cabang Pelabuhan*)

Head Oice and Tanjung Priok Branch -Kategori: Sosial

Category: Social

Sub Kategori: Tanggung Jawab Produk

Sub-category: Product Responsibility

16 Pelabelan produk dan jasa (Survey Kepuasan Pelanggan)

Product and Service Labelling (Customer Satisfaction Survey)

- Pelanggan/Pengguna Jasa

Customers

*) Beberapa data hanya tersedia untuk operasi Kantor Pusat dan beberapa Kantor Cabang.

Material Aspect and Boundary to IPC’s business Scope

(12)

PENGANTAR DARI

DIREKTUR UTAMA |

MESSAGE FROM THE PRESIDENT DIRECTOR

[G4-1]

IPC memainkan peran kunci dalam mendukung

program poros maritim dan tol laut serta mewujudkan

struktur biaya logistik nasional yang efisien sebagai

bagian dari gagasan reformasi logistik kemaritiman.

IPC plays a key role to support the world maritime fulcrum and

marine toll as well as to realize eicient cost structure of national

logistics as part of the maritime logistics reform aspiration.

Para Pemangku Kepentingan yang terhormat,

Laporan Keberlanjutan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)

2014 ini dibuat untuk memberikan informasi kepada para pemangku kepentingan mengenai apa yang telah kami lakukan sepanjang tahun 2014 untuk memperkuat

tata kelola, meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan menyeimbangkan pencapain kinerja di bidang ekonomi, sosial dan lingkungan. Semuanya kami lakukan

agar Perseroan dapat mencapai pertumbuhan usaha yang berkelanjutan, memberi manfaat bagi pemangku

kepentingan dan masyarakat luas.

R.J. Lino

Direktur Utama

President Director

Dear Valued Stakeholders,

Sustainability Report of PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)

2014 is prepared to provide information to stakeholders on what we have done throughout 2014 to reinforce

governance, to improve the quality of Human Resources (HR), and to balance the achievement of economic, social and the environmental performances.  We do all that is

required for the Company to achieve sustainable business

(13)

Relevansi Keberlanjutan bagi IPC

Indonesia saat ini memasuki paradigma baru

pembangunan yang berbasis kelautan. Presiden Republik

Indonesia telah mencanangkan konsep poros maritim dan tol laut agar Indonesia sebagai negara kelautan dapat

sejajar dengan negara-negara maritim di dunia. Sebagai

perusahaan penyedia layanan jasa kepelabuhanan, Perseroan memiliki peran penting dalam upaya

mewujudkan gagasan tersebut.

Menurut data World Bank, biaya logistik di Indonesia

Sustainability Relevance for IPC

Indonesia is now entering a new paradigm of marine-based development. The President of the Republic of Indonesia

launched the concept of the world maritime fulcrum and marine toll for Indonesia as a maritime country can stand

in line with other maritime countries in the world.  As a

provider of port services, the Company has an important

role in the efort to realize this aspiration.

(14)

Perseroan berupaya membantu mengurangi beban jalan raya dengan mengurangi penggunaan truk angkut khususnya dari Pelabuhan Tanjung Priok ke kawasan industri karena selain mengakibatkan kemacetan di dalam

kota juga menyebabkan biaya tinggi. Salah satu solusinya

adalah mengembangkan konsep tiga moda transportasi,

yaitu jalan darat, jalur laut dan jalur kereta api.

Perseroan ikut mendorong realisasi pengembangan jalan

tol lingkar Jakarta II Cibitung – Cilincing sebagai solusi

moda jalan darat yang akan menghubungkan Pelabuhan

Tanjung Priok dengan daerah industri dan logistik. Untuk

moda jalur kereta api, jalur baru kereta api akan dibangun untuk menghubungkan Pelabuhan Tanjung Priok dengan

Kawasan Berikat Nusantara (KBN) dan daerah industri Cikarang bersisian dengan akses Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2.

Sedangkan moda jalur laut, Perseroan berencana memanfaatkan kanal (water way) yang telah ada sepanjang

40 km dari Tanjung Priok ke kawasan industri Cikarang

Jawa Barat yang disebut kanal Cikarang-Bekasi-Laut (CBL).

Kanal tersebut nantinya akan menjadi jalur transportasi yang bisa dilewati kapal tongkang berkapasitas muatan

maksimal 60 peti kemas. Untuk mendukung rencana

ini, akan dibangun sebuah terminal tongkang di wilayah

Cikarang (Cikarang inland water way).

Salah satu dukungan Perseroan untuk mewujudkan jaringan logistik nasional yang lebih eisien dan modern

adalah pembangunan Terminal NewPriok yang merupakan proyek pembangunan pelabuhan terbesar di Indonesia

saat ini. Pembangunan yang direncanakan selesai 2023 ini terbagi menjadi dua tahap. Tahap I direncanakan selesai 2017 dan akan dibangun 3 terminal peti kemas dengan kapasitas 4,5 juta TEUs dan pembangunan tiga terminal

curah cair dengan kapasitas 10 juta meter kubik per

tahun. Sedangkan pembangunan tahap II direncanakan pada 2018–2023 meliputi pembangunan 4 terminal peti kemas dengan total kapasitas 8 juta TEUs per tahun.

Ke depan, Perseroan berharap pola angkutan barang

khususnya di pulau Jawa yang menjadi pusat konsentrasi industri dan konsumsi, beralih ke pola angkutan laut. Studi

dari sebuah lembaga riset internasional menyimpulkan

bahwa jika 50% pola distribusi barang intra pulau Jawa dan Jawa-Sumatera dapat dialihkan dari angkutan darat

ke angkutan laut, maka akan terjadi penghematan biaya

logistik sekitar Rp 300 triliun yang artinya ada penurunan biaya logistik sebesar 3,69% dari PDB.

The Company strives to help reduce the road burden by reducing the use of haul trucks, especially from Tanjung

Priok Port to industrial areas because this leads to traic jam in the city and higher costs. One of the solutions is to

develop the concept of three transportation modes, which

are land roads, sea lanes and railways.

The Company also contributes to the development of

Jakarta ring road II Cibitung - Cilincing as a land road solution

mode that will connect Tanjung Priok Port with industrial

and logistics areas. For railway mode, a new railway lines

will be built to connect Tanjung Priok Port with Nusantara

Bonded Zone (KBN) and Cikarang industrial area adjacent to the access to Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2.

Whereas for the sea lanes mode, the Company plans to

use the existing water way of 40 km length from Tanjung Priok to Cikarang industrial area of West Java called Cikarang-Bekasi-Sea (CBL) water way. The water way will

become a transportation lane passable for barges with

maximum loading capacity of 60 containers.  To support

this plan, a barge terminal in Cikarang inland water way

will be built.

One of the Company’s supports to realize a more eicient

and modern national logistics network is the construction of New Priok Terminal which is the largest port

construction project in Indonesia today. The construction is scheduled to be completed by 2023 and is divided into two phases.  Phase I is scheduled to be completed by 2017 and will build 3 container terminals with a capacity of 4.5 million TEUs and 3 liquid bulk terminals with a capacity of 10 million meters cubic per year. Whereas the second phase is scheduled during 2018-2023 including

construction of 4 container terminals with a total capacity

of 8 million TEUs per year.

Going forward, the Company expects that the trend of cargo transportation, especially on Java island, which is

the center of industry and consumption concentration,

will shift to sea transport.  The study of an international

research institution concluded that if 50% of cargo

distribution of intra-Java and Java-Sumatra could be

shifted from land transport to sea transport, there would

(15)

Strategi dan Inisiatif

Di tahun 2014, sejumlah program strategis telah

direalisasikan. Untuk mendukung rencana investasi,

Perseroan telah mendapatkan komitmen pendanaan dari perbankan dalam dan luar negeri yang menunjukkan

tingkat kepercayaan para kreditur terhadap Perseroan. Sesuai perjanjian, IPC akan memperoleh fasilitas kredit pinjaman luar negeri senilai USD 2 milliar, dengan eksisting draw down senilai USD 550 juta yang akan digunakan untuk

membiayai investasi pengembangan sejumlah pelabuhan

baru dan infrastruktur penunjang.

Apa yang sudah dan akan dilakukan oleh Perseroan

untuk mendukung program poros maritim dan tol laut serta mewujudkan struktur biaya logistik nasional yang

eisien merupakan bagian dari gagasan reformasi logistik

kemaritiman yang membutuhkan dukungan dari semua

pemangku kepentingan dalam rantai distribusi nasional. Ke dalam, Perseroan melakukan pembenahan dari

hal-hal yang mendasar bagi perbaikan kualitas layanan dan fasilitas seperti perbaikan hard dan soft infrastructure,

rekonigurasi lahan serta penambahan alat demi meningkatkan kapasitas di pelabuhan. Perbaikan soft infrastructure yang telah dilakukan diantaranya adalah program change management, penyederhanaan sistem birokrasi hingga penyediaan truck booking system, sistem

pengelolaan peti kemas OPUS, Auto Gate, serta layanan

pelabuhan 24/7 yang berlaku untuk semua pihak dan instansi yang terlibat di dalam operasi pelabuhan.

Untuk meningkatkan keunggulan kompetitif sekaligus

menurunkan biaya logistik dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, Perseroan terus berupaya menurunkan dwelling time, yaitu waktu yang dibutuhkan dalam proses ekspor dan impor sejak dimulai dengan proses pre-clearance, clearance hingga post clearance. Penyempurnaan sistem yang dilakukan diantaranya adalah “Auto Gate System” (Sistem Pintu Otomatis) yang

telah diterapkan di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok.

Pada tahun 2014, Pelabuhan Tanjung Priok telah menerapkan auto gate system di seluruh wilayah terminal

operasi. Sistem baru ini berhasil meningkatkan kecepatan

layanan pemasukan dan pengeluaran peti kemas di Pintu

(gate) kawasan pelabuhan (TPS). Auto gate system juga

diterapkan di JICT.

Pembenahan sistem juga dilakukan untuk meningkatkan

kinerja operasional peti kemas di pelabuhan-pelabuhan

Strategies and Initiatives

In 2014, a number of strategic programs have been

realized.  To support the investment plan, the Company

has secured funding commitments from domestic and

overseas banks that shows creditors conidence level on the Company. According to the agreement, IPC will acquire foreign loan facilities worth USD 2 billion, with existing draw down of USD 550 million which will be used to inance investments in development of a number of new ports and supporting infrastructure.

What has been and will be done by the Company to support the world maritime fulcrum and marine toll

program as well as to realize eicient cost structure of

national logistics is part of the maritime logistics reform aspiration which needs the support of all stakeholders in

the national distribution chain.  Internally, the Company

enhances the basic concerns in improvement of the

quality of services and facilities, such as hard  and  soft infrastructure improvement,  land reconiguration, and

additional equipment in order to increase the port

capacity.  Soft infrastructure  improvement that has been done includes  change management program, simpliication of the bureaucratic system, provision of  truck booking system,  OPUS container management system, Auto Gate, as well as 24/7 port services that apply to all parties and agencies involved in port operations.

To improve competitive advantage as well as to reduce logistics costs and to boost national economic growth, the Company continuously strives to reduce dwelling

time,  which is the time required in export and import process including pre-clearance, clearance, and post clearance processes.  The reined systems include “Auto Gate System” which has been implemented since 2014 in all operation terminals of Tanjung Priok Port.  This

new system has accelerated the speed of incoming and

outgoing container services at the gate of the port area (TPS). An auto gate system is also implemented in JICT. 

System improvement is also made to increase operational

(16)

Di bidang sumber daya manusia, strategi pengelolaan

SDM di tahun 2014 difokuskan pada optimalisasi dan

peningkatan kompetensi yang mendukung tercapainya

visi dan target Peseroan. Peseroan sangat fokus dalam

upaya peningkatan kinerja karyawan dengan merancang berbagai program pengembangan individu, baik untuk

menunjang keterampilan soft skill  maupun  hard skill.

Berbagai pelatihan, workshop serta beasiswa pendidikan diberikan kepada karyawan dari berbagai level, mulai

dari karyawan baru hingga anak perusahaan. Seluruh

karyawan memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk

berkembang dalam rangka membangun jenjang karirnya. 

Untuk meningkatkan kualitas layanan dan kepuasan

pelanggan, Perseroan telah melaksanakan sejumlah perbaikan seperti evaluasi tarif pelayanan jasa kepelabuhan di tiap Cabang Pelabuhan, implementasi Terminal Operation System (TOS) Multipurpose, Warehousing, Ro-Ro, penyempurnaan proses perencanaan, pelayanan, dan pengendalian operasi secara terintegrasi, implementasi

Port Marine Service (PMS), penerapan standar keselamatan

sesuai International Safety Management Code (ISM Code) untuk pemenuhan standar keselamatan pengoperasian kapal dan pencegahan pencemaran laut, serta standardisasi pola operasi penanganan petikemas di

Pelabuhan Tanjung Priok.

Penyempurnaan sistem ke arah otomatisasi pelayanan operasional terminal pelabuhan harus didukung oleh

teknologi informasi yang andal. Di tahun 2014 pembenahan sistem Teknologi Informasi (TI) merupakan salah satu

prioritas utama untuk mengantisipasi teknologi yang

terus berkembang. Beberapa aplikasi yang dikembangkan

diantaranya adalah:

1. Penerapan TI berstandar internasional yaitu terminal operating system (TOS) untuk mendukung operasional Terminal Peti kemas. Penerapan TOS dilakukan

secara bertahap, dimulai dari Terminal III Tanjung Priok, dan akan dikembangkan di tempat lain dengan memperhatikan kesiapan fasilitas terminal peti kemas

dan volumenya.

2. Penerapan TI untuk mendukung layanan terminal kendaraan (car terminal operating system) di PT Indonesia Kendaraan Terminal. Solusi ini diterapkan

di terminal internasional maupun terminal domestik dengan menggunakan barcode yang menempel di badan kendaraan sebagai vehicle identiication number sehingga dapat mempercepat proses bongkar muat di

dermaga.

In human resources aspect, HR management strategy

in 2014 was focused on competencies optimization and

improvement that support achievement of the Company’s vision and targets.  The Company is very focused in

improving employee performance by designing various individual development programs, to support soft skills and

hard skills. Various trainings, workshops and educational

scholarships were provided to employees at various

levels, ranging from new employees to subsidiaries.  All

employees have equal rights and opportunities for their

career path development.

To improve service quality and customer satisfaction, the Company has implemented a number of improvements,

such as evaluation of port service tarifs in each Port Branch, implementation of Terminal Operation System (TOS) Multi-purpose, Warehousing, Ro-Ro,  improvement

of planning process, services, and operations control in an integrated manner, implementation of Port Marine

Service  (PMS), application of safety standards according to International Safety Management Code (ISM Code) for

compliance with safety standards of ship operations and sea pollution prevention, and standardization of container

handling operations model at Tanjung Priok Port.

Systems improvement towards automation of port

terminal operational services should be supported by

reliable information technology.  In 2014 Information Technology (IT) system improvement is one of the main

priorities in anticipation of the continuously evolving

technology.  Several developed applications, among

others, are:

1. IT implementation with international standards, namely terminal operating system (TOS) to support Container Terminal operations. TOS is implemented gradually,

starting from Terminal III of Tanjung Priok, and will

be developed in  other ports taking into account the readiness and volume of container terminal facilities.

2. IT implementation to support car terminal operating system in PT Indonesia Kendaraan Terminal. This solution is implemented in international and domestic

terminals using barcodes attached to the vehicle body

(17)

3. Penerapan TI untuk mendukung layanan logistik

dan pergudangan untuk kebutuhan operasional di

PT Multi Terminal Indonesia. Solusi ini merupakan

modul terintegrasi mulai dari pergudangan, pengangkutan, freight forwarding dan third party logistic.

4. Implementasi dashboard system untuk menyajikan

data/informasi dalam bentuk grais yang dapat

digunakan sebagai sarana bantu analisa serta

pengambilan keputusan. Implementasi ini dibagi menjadi dua fase. Pada fase 1 telah dikembangkan

sistem informasi dwelling time nasional (www.dwelling.

indonesiaport.co.id) untuk menyajikan jumlah dwelling time di pelabuhan terminal peti kemas di

Jakarta, yaitu JICT, TPK Koja, Terminal III Tanjung Priok. Sedangkan, pada fase 2, telah dikembangkan sistem

informasi untuk menyajikan data kinerja peti kemas seperti throughput/productivity, turn-round-time, dan

sebagainya.

Untuk mendukung keberlanjutan usaha serta sejalan

dengan komitmen Perseroan untuk “Committed to Progress”, investasi pengembangan terus dilaksanakan. Realisasi investasi konsolidasian pada tahun 2014 yang

merupakan investasi induk perusahaan dan entitas anak

mencapai Rp 3,84 triliun, naik 21,90% dibandingkan Rp 3,15 triliun di tahun 2013.

Kinerja Operasi dan Finansial

Kondisi ekonomi makro sepanjang tahun 2014 belum

juga membaik dibandingkan tahun sebelumnya.

Perekonomian global dan domestik yang masih melambat mempengaruhi aktivitas pada pelabuhan yang menjadi

bisnis utama Perseroan.

Pada tahun 2014, realisasi kunjungan kapal mencapai

220.222.610 GT atau naik 0,05% dibandingkan 220.116.560 GT pada tahun 2013. Kunjungan kapal luar negeri mencapai 8.725 unit, turun 2,07% dibandingkan 8.909 unit di tahun 2013. Namun dari sisi GT terjadi peningkatan 0,14% dari 117.554.270 GT pada tahun 2013 menjadi 117.714.577 GT pada tahun 2014. Sedangkan kunjungan kapal dalam negeri mencapai 39.481 unit pada tahun 2014, turun 1,26% dibandingkan 39.983 unit pada tahun 2013. Dari sisi GT juga mengalami penurunan sebesar 0,04% dari 100.894.837 GT pada tahun 2013 menjadi 100.852.054 GT pada tahun 2014.

3. IT implementation to support  logistics and

warehousing services for operational needs in

PT Multi Terminal Indonesia. This solution is

an integrated module covering warehousing,

transportation,  freight forwarding,  and  third party logistics.

4. Dashboard system  implementation to present  data/ information in graphic form that can be used as analysis and  decision-making tools.  This implementation is divided into two phases. In phase 1, national dwelling time information system (www.dwelling.indonesiaport. co.id) has been developed to present dwelling time in container terminal ports in Jakarta, which are JICT, TPK Koja, Terminal III of Tanjung Priok. Whereas, in phase

2, information system has been developed to present

container performance data, such as throughput/ productivity, turn-round time, and so forth.

In order to support business sustainability and to be in

line with the Company’s spirit “Committed to Progress,” development investment is continuous. The consolidated

investment realization in 2014 by the parent entity and its

subsidiaries reached Rp 3.84 trillion, increased by 21.90% compared to Rp 3.15 trillion in 2013.

Operating and Financial Performance

Macroeconomic conditions throughout 2014 had not

been recovered compared to the previous year.  The

continuously slowing global and domestic economy

afected port activities which are the Company’s main business.

(18)

Arus peti kemas mencapai 4.857.089 boks pada tahun

2014, mengalami penurunan 2,28% dibandingkan

4.970.169 boks pada tahun 2013. Dalam satuan TEUs arus peti kemas turun 2,23% dari 6.589.982 TEUs pada tahun 2013 menjadi 6.442.968 TEUs pada tahun 2014. Arus peti kemas di terminal konvensional dalam boks sebesar 1.969.211 boks atau turun 4,51% dibandingkan 2.062.136 boks pada tahun 2013. Dari sisi satuan TEU’s juga turun 4,45% dari 2.499.034 TEUs pada tahun 2013 menjadi 2.387.824 TEUs pada tahun 2014. Sedangkan

arus peti kemas di terminal peti kemas dalam boks

sebesar 2.887.878 boks atau turun 0,69% dibandingkan 2.908.033 boks pada tahun 2013. Dari satuan TEUs, terjadi penurunan sebesar 0,88% dari tahun 2013 sebesar 4.090.948 TEUs menjadi 4.055.144 TEUs.

Sementara arus penumpang mencapai 1.245.541 orang, mengalami penurunan 13,92% dibandingkan 1.447.013 orang pada tahun 2013.

Perseroan mencatat pendapatan usaha bersih sebesar

Rp 6,41 triliun, naik 5,40% dibandingkan Rp 6,08 triliun pada tahun 2013. Pendapatan usaha tersebut terutama berasal dari pendapatan jasa terminal yang naik 5,53% dari Rp 1,96 triliun di tahun 2013 menjadi Rp 2,07 triliun, pendapatan jasa kapal yang naik 35,27% dari Rp 979,08 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 1,32 triliun serta pelayanan terminal peti kemas yang naik 7,18% dari Rp 924,05 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 990,38 miliar.

DI sisi lain, akumulasi beban usaha sepanjang tahun 2014

juga mengalami kenaikan sebesar 11,08% dari Rp 4,83 triliun di tahun 2013 menjadi Rp 5,36 triliun. Kontribusi

terbesar beban usaha berasal dari kerja sama mitra usaha

yang naik 7,97% dari Rp 1,60 triliun di tahun 2013 menjadi Rp 1,73 triliun, beban pegawai yang naik 9,87% dari Rp 1,07 triliun di tahun 2013 menjadi Rp 1,17 triliun serta beban umum yang naik 6,72% dari Rp 843,69 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 900,37 miliar.

Hasilnya, Perseroan membukukan laba sebelum pajak

sebesar Rp 2,04 triliun, turun 12,85% dibandingkan tahun 2013 yang mencapai Rp 2,34 triliun. Selain disebabkan

peningkatan beban usaha, penurunan laba usaha juga disebabkan adanya restrukturisasi pada anak perusahaan,

yaitu PT Rukindo yang mengalami kerugian sekitar Rp 200

miliar, sehingga meningkatkan beban tambahan pada

Perseroan.

Kinerja Sosial

Keberlanjutan usaha Perseroan tidak hanya diukur

dari pertumbuhan kinerja inansial saja, tetapi juga

kemampuan dalam memahami permasalahan sosial dan lingkungan di komunitas sekitar wilayah operasional Perseroan serta sejauh mana kepedulian dan keterlibatan

Container low reached 4,857,089 boxes in 2014, decreased by 2.28% compared to 4,970,169 boxes in 2013. In terms of TEUs, container low decreased by 2.23% from 6,589,982 TEUs in 2013 to 6,442,968 TEUs in 2014.  Container low at conventional terminals in boxes amounted to 1,969,211 boxes or decreased by 4.51% compared to 2,062,136 boxes in 2013. In terms of TEUs, there was also a decrease of 4.45% from 2,499,034 TEUs in 2013 to 2,387,824 TEUs in 2014.  Whereas container low at container terminal in boxes amounted to 2,887,878 boxes or decreased by 0.69% compared to 2,908,033 boxes in 2013. In terms of TEUs, there was a decrease of 0.88% from 2013 which amounted to 4,090,948 TEUs to 4,055,144 TEUs.

Whereas passenger low reached 1,245,541 people, decreased by 13.92% compared to 1,447,013 people in 2013.

The Company recorded net operating revenue of Rp 6.41 trillion, increased by 5.40% compared to Rp 6.08 trillion in 2013. The operating revenue is primarily derived from terminal services revenue which increased by 5.53% from Rp 1.96 trillion in 2013 to Rp 2.07 trillion, ship services revenue which increased by 35.27% from Rp 979.08 billion in 2013 to Rp 1.32 trillion and container terminal services which increased by 7.18% from Rp 924.05 billion in 2013 to Rp 990.38 billion.

On the other side, the accumulated operating expenses in 2014 also increased by 11.08% from Rp 4.83 trillion in 2013 to Rp 5.36 trillion.  The main contributions to operating expenses came from partnership which increased by 7.97% from Rp 1.60 trillion in 2013 to Rp 1.73 trillion, employee expenses which increased by 9.87% from Rp 1.07 trillion in 2013 to Rp 1.17 trillion and general expenses which increased by 6.72% from Rp 843.69 billion in 2013 to Rp 900.37 billion.

As a result, the Company recorded a pre-tax proit of Rp 2.04 trillion, decreased by 12.85% compared to 2013 which reached Rp 2.34 trillion.  In addition due to the increase in operating expenses, a decrease in operating

income was also caused by restructuring in subsidiary,

PT Rukindo with an incurred loss of approximately Rp 200 billion, contributing to additional expenses of the Company.

Social Performance

The Company’s business sustainability is not only measured by inancial performance growth, but also its

ability to comprehend the social and environmental issues

(19)

Melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL),

Perseroan ingin memberikan manfaat nyata dari hasil

usaha yang kami peroleh dengan merancang program-program berkelanjutan berbasis kebutuhan masyarakat.

Perseroan berkomitmen untuk ikut serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan membangun masyarakat

yang mandiri.

Sepanjang tahun 2014, Program Kemitraan telah melaksanakan kegiatan penyaluran sebesar Rp 6,024

miliar, penyaluran Program Bina Lingkungan dengan sumber dana berasal dari sisa alokasi penyisihan laba

tahun sebelumnya sebesar Rp 1,192 miliar dan penyaluran

Program Bina Lingkungan dengan sumber dana berasal

dari pembiayaan perusahaan sebesar Rp 11,64 miliar. Sedangkan untuk pelaksanaan program-program CSR, Perseroan mengeluarkan investasi senilai Rp 1,27 miliar.

Dari sisi wilayah cakupan aktivitas PKBL, Perseroan telah

menjangkau 12 wilayah operasi, yaitu: DKI Jakarta, Jawa Barat, Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Banten, Jambi, Bengkulu, Kalimantan Barat, Sorong dan Bangka Belitung.

Sektor-sektor kegiatan masyarakat yang menjadi sasaran

Program Kemitraan, baik dalam bentuk pinjaman maupun hibah adalah: sektor industri, perdagangan, pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, jasa,

pendidikan, dan lainnya. Sedangkan untuk Program Bina

Lingkungan, bantuan yang diberikan mencakup berbagai sektor seperti bantuan kepada korban bencana alam, bantuan pendidikan dan pelatihan, bantuan peningkatan

kesehatan, bantuan pengembangan prasarana/sarana

umum, bantuan sarana ibadah, bantuan pelestarian alam, dan bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka

pengentasan kemiskinan.

Kinerja Lingkungan

Sebagai bentuk kepedulian dan dukungan terhadap

inisiatif mengatasi perubahan iklim berskala global yang dilakukan masyarakat dunia, Perseroan ikut berupaya memelihara lingkungan hidup di komunitas sekitar dengan

langkah-langkah kecil namun nyata. Perseroan mengajak

semua pemangku kepentingan di lingkungan pelabuhan untuk berperan serta membuat lingkungan sekitarnya

menjadi nyaman, sehat serta ramah lingkungan. Secara internal kami melakukan berbagai upaya eisiensi dalam

With corporate social responsibility (CSR) programs and Partnership and Community Development Program (PKBL), the Company would like to provide real beneits from

our obtained business results by designing sustainable

programs based on the community needs. The Company

is committed to encourage economic growth and develop

independent community.

In 2014, our Partnership Program distributed Rp 6.024 billion. The Community Development Program distributed Rp 1.192 billion from the remaining allocated proit of the previous year, and an amount of Rp 11.64 billion from the Company’s inancing. Whereas for CSR programs, the Company invested an amount of Rp 1.27 billion.

Coverage area of the Company’s CSR activities has reached 12 operational areas, namely: Jakarta, West Java, Lampung, South Sumatra, West Sumatra, Banten, Jambi, Bengkulu, West Kalimantan Sorong, and Bangka Belitung.

The Partnership Program’s targeted sectors of communal

activities, in the form of loans and grants are: industry,

trade, agriculture, animal husbandry, agriculture, ishery, services, education, and so forth. As for Community

Development Program, the provided aids are distributed to various sectors, such as aid for victims of natural disasters, aid for education and training, aid for health improvement,

aid for development of infrastructure / public utilities, aid

for religious facilities, aid for nature conservation, and aid

for social community in order to eradicate poverty.

Environmental Performance

As part of awareness and support for initiatives to

overcome climate change on a global scale being made by the world community, the Company proactively participates in maintaining environment in the surrounding

community with small but concrete steps. The Company

persuades all port stakeholders to participate in creating an environment that is comfortable, healthy, and

(20)

Konsep eco-green port pada dasarnya adalah upaya untuk melindungi lingkungan dan komunitas sekitar pelabuhan dari dampak negatif yang ditimbulkan oleh operasional

pelabuhan. Diharapkan, dengan penerapan eco-green port, pelabuhan sebagai kawasan ekonomi yang melakukan

aktivitas bongkar muat barang dan tempat singgah

kapal-kapal angkut dapat dikondisikan menjadi pelabuhan berwawasan lingkungan yang nyaman bagi pemangku kepentingan, masyarakat umum maupun komunitas yang

berada di sekitar pelabuhan.

Menurut standar internasional dan perundang-undangan

yang berlaku di Indonesia, setiap pelabuhan harus memiliki fasilitas pengumpulan dan penyimpanan limbah berbahaya dan beracun yang berasal dari kegiatan kapal yang disebut sebagai Reception Facilities (RF). Setiap kapal hanya boleh membuang limbahnya di pelabuhan untuk

ditangani oleh operator pelabuhan melalui RF agar limbah

tersebut tidak membahayakan lingkungan maupun

manusia.

Pelabuhan Tanjung Priok sejak lama telah memiliki

fasilitas RF. Di wilayah kerja Pelabuhan Tanjung Priok, pengoperasian fasilitas RF ditangani oleh Divisi Properti. RF juga menyediakan fasilitas untuk pelaksanaan pengambilan atau pengumpulan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) dari kapal. RF memisahkan

antara limbah cair dan padat dimana penanganan limbah padat bekerja sama dengan operator sampah, sedangkan

pengelolaan limbah cair seperti oli dan material B3 dikelola oleh RF. Saat ini operasional RF belum dapat beroperasi

secara optimal karena terkendala beberapa regulasi

mengenai penanganan limbah B3 dari Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang harus melibatkan banyak pihak ketiga yang mempunyai perijinan untuk

menangani masing-masing jenis limbah.

Meningkatkan Kualitas Tata Kelola

Perseroan berkomitmen untuk mengelola dan menjaga

reputasi perusahaan dengan menjalankan praktik-praktik tata kelola (Good Corporate Governance/GCG) terbaik di setiap aktivitas bisnisnya. Perseroan meyakini bahwa penerapan GCG secara konsisten merupakan hal

mendasar untuk dapat mencapai pertumbuhan usaha

yang berkelanjutan. Nilai-nilai perusahaan dan IPC Way

adalah landasan bagi setiap Insan IPC dalam berinteraksi dan bertransaksi dengan semua pemangku kepentingan

dengan menjunjung tinggi nilai-nilai integritas dan kejujuran. Segala prestasi, pencapaian target dan tujuan

yang diperoleh dengan mengorbankan kode etik tidak

dapat diterima dan bukan merupakan pilihan.

The eco-green port concept is essentially an efort to protect the port’s surrounding environment and

community from negative impact caused by the port

operations. It is expected that with the eco-green port

implementation, the port as an economic district that conducts cargo loading and unloading and transport ships transit can be conditioned into an environmentally sound and convenient port for the stakeholders, the public, and

the port’s surrounding community.

According to the international standards and the

applicable laws and regulations in Indonesia, each port must have facilities for collection and storage of hazardous

and toxic wastes generated from the ships activities, called Reception Facilities (RF). Each ship may only dispose its

wastes at port to be handled by port operator through

RF so that the wastes will not harm the environment and humans.

Tanjung Priok Port has developed RF for a long time. In the working area of Tanjung Priok Port, RF operations are handled by Property Division. RF also provides facilities for reception or collection of B3 wastes (hazardous and toxic materials) from ships. RF sort liquid and solid wastes

wherein solid wastes are managed in cooperation with

garbage operators, while liquid wastes, such as oil and B3 materials are managed by RF. RF current operations is not optimal due to regulatory constraint concerning B3 waste management of the Ministry of Environment and Forestry

that require involvement of many licensed third parties to

manage each type of waste.

Improving Governance Quality

The Company is committed to managing and maintaining

its reputation by implementing the best Good Corporate Governance  (GCG) in each of its business activity.  The Company believes that consistent GCG implementation

is essential to achieve sustainable business

growth. Corporate values and IPC Way are the principles

of every IPC personnel in their interaction and transaction with all stakeholders by upholding the values of integrity

(21)

Perseroan menerapkan program IPC Bersih untuk mewujudkan tempat kerja yang bersih dari tindakan

curang, korupsi dan pemerasan. Melalui sistem pelaporan

pelanggaran atau whistleblowing system, Perseroan memberikan kesempatan kepada seluruh Insan IPC dan pemangku kepentingan lainnya untuk dapat menyampaikan laporan mengenai indikasi pelanggaran

terhadap nilai-nilai etika yang berlaku, berdasarkan

bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan serta dengan

niat baik.

Berbagai kebijakan anti korupsi termasuk Kode Etik Bisnis,

Pedoman Pelaporan Pelanggaran, Pedoman Pengelolaan

Gratiikasi dan Penerapan Whistleblowing System secara langsung maupun tidak langsung menjaga reputasi dan integritas Perseroan dalam menjalankan usaha yang senantiasa mematuhi koridor peraturan hukum dan

perundang-undangan yang berlaku.

Penutup

Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada para

pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan yang telah mendukung kegiatan usaha Perseroan

selama ini. Kami sampaikan juga apresiasi yang tinggi

kepada seluruh karyawan yang telah bekerja keras untuk

mencapai kinerja terbaik. Ke depan, kami akan terus meningkatkan kualitas program-program keberlanjutan

agar manfaatnya semakin dapat dirasakan langsung oleh para pemangku kepentingan dan seluruh lapisan

masyarakat. Kami berharap, IPC tetap berada di hati dan

persepsi masyarakat dan terus tumbuh sehingga dapat

terus berkontribusi bagi kemajuan negeri ini.

The Company implements IPC Bersih program to create a workplace that is free of cheating, corruption and

extortion.  With whistleblowing system,  the Company

provides opportunity to all IPC personnel and other stakeholders to report any indication of violation against the applicable ethical values, based on accountable

evidence and good faith.

Various anti-corruption policies, including Code of Business Conduct, Violation Reporting Guidelines, Gratuity Management Guidelines and Whistleblowing System Implementation directly or indirectly uphold the Company’s reputation and integrity in running its business

in an ongoing compliance with the applicable laws and

regulations.

Closing Remarks

Finally, we would like to express our gratitude to the

shareholders and all stakeholders for supporting the

Company’s business to date. We also highly appreciate

all employees who have worked hard to achieve the

best performance.  Going forward, we will continue to

improve the quality of the sustainability programs in

order to provide more beneits to the stakeholders and the whole society. We hope that IPC remains in the hearts

and perceptions of the public and continuously grows to

contribute to the development of the country.

Atas nama Direksi On behalf of Board of Directors

(22)

COMPANY PROFILE

Proil Organisasi

Organization Proile 22

Sekilas Perusahaan

Company at A Glance 24

Struktur Organisasi Direktorat

Directorate Organization Structure 28

Visi

Vision 30

Target Pencapaian

Goals 32

Nilai Perusahaan

Value 34

IPC Way

IPC Way

36

Bidang Usaha

Line of Business

38

Bagan Alur Operasional

Operational Worklow 40

Produk dan Jasa

Product and Services 41

Wilayah Kerja & Cabang Pelabuhan

Operational Areas & Port

Branches

42

Entitas Anak

Subsidiaries 44

Ikhtisar Kinerja 2014

Performance Highlights 2014

46

Jejak Langkah

Milestones

48

Penghargaan & Sertiikasi

(23)
(24)

NAMA ORGANISASI [G4-3]

ORGANIZATION NAME PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)

BIDANG USAHA [G4.4]

LINE OF BUSINESS Jasa Kepelabuhanan dan LogistikPort and Logistics Services

LOKASI KANTOR PUSAT[G4-5]

HEADQUARTERS LOCATION PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Jl. Pasoso No.1, Tanjung Priok

Telepon: (+6221) 430 1080 Fax: (+6221) 435 1225

Email: corp_sec@indonesiaport.co.id Website: www.indonesiaport.co.id

JUMLAH DAN

NAMA NEGARA OPERASI[G4-6] NUMBER AND NAME OF COUNTRY OF OPERATION

1, Indonesia

KEPEMILIKAN DAN BADAN HUKUM [G4-7]

OWNERSHIP AND LEGAL FORM

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dimiliki Pemerintah Republik Indonesia 100%

A State-Owned Enterprise (SOE) 100% owned by the Government of the Republic of Indonesia

(25)

WILAYAH KERJA & PELABUHAN [G4-8]

OPERATIONAL AREAS & PORT BRANCHES

Terdapat 10 wilayah kerja dan 12 pelabuhan, yaitu:

1. Pelabuhan Teluk Bayur, Sumatera Barat 2. Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu 3. Pelabuhan Jambi, Jambi

4. Pelabuhan Palembang, Sumatera Selatan 5. Pelabuhan Pangkal Balam, Bangka Belitung 6. Pelabuhan Panjang, Lampung

7. Pelabuhan Tanjung Pandan, Bangka Belitung 8. Pelabuhan Tanjung Priok, DKI Jakarta 9. Pelabuhan Pontianak, Kalimantan Barat 10. Pelabuhan Banten, Banten

11. Pelabuhan Cirebon, Jawa Barat 12. Pelabuhan Sunda Kelapa, DKI Jakarta

10 operational areas and 12 port branches across:

1. Port of Teluk Bayur, West Sumatra 2. Port of Pulau Baai, Bengkulu 3. Port of Jambi, Jambi

4. Port of Palembang, South Sumatra 5. Port of Pangkal Balam, Bangka Belitung 6. Port of Panjang, Lampung

7. Port of Tanjung Pandan, Bangka Belitung 8. Port of Tanjung Priok, DKI Jakarta 9. Port of Pontianak, West Kalimantan 10. Port of Banten, Banten

11. Port of Cirebon, West Java 12. Port of Sunda Kelapa, DKI Jakarta

SKALA ORGANISASI [G4-9] ORGANIZATION SCALE

Jumlah karyawan Employees

Pendapatan Usaha Bersih Net Operating Revenue

Jumlah Liabilitas Total Liablilities

Jumlah Ekuitas Total Equity

1.750 Karyawan/Employees

Rp 6.406,94 miliar | Billion

Rp 11.795,60 miliar | Billion

(26)
(27)

PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) is one of the State-Owned Enterprises

(SOE) in transportation sector established in 1960, which engages in port

and logistics service.

Sekilas Perusahaan

Sejak 2012, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau

Pelindo II memiliki identitas baru yaitu Indonesia Port

Corporation (IPC). Namun, status Perseroan sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor perhubungan

yang bergerak di bidang jasa kepelabuhanan dan logistik,

tetap tidak berubah. Perubahan identitas ini untuk

meneguhkan posisi Perseroan sebagai perusahaan penyedia layanan kepelabuhanan di Indonesia yang lebih

eisien dan modern dalam berbagai aspek operasinya

untuk mencapai visi menjadi operator pelabuhan kelas

dunia.

Company at a Glance

Since 2012, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) or Pelindo

II has a new identity, which is Indonesia Port Corporation

(IPC). However, the Company’s status as a State-Owned Enterprise (SOE) in transportation sector that operates in port service and logistics remains unchanged. The new identify is to formed to cement the Company’s position

as a leading port services company in Indonesia, that is

more eicient and modern in every aspect of operations

in order to achieve its goal to become a world class port

(28)

COMPANY AT A GLANCE

Internasional. Perubahan, kemajuan, dan pencapaian

Perseroan memberikan semangat baru untuk dunia

kepelabuhanan bagi Indonesia.

Committed to Progress

IPC telah mengembangkan strategi jangka panjang untuk merespon peluang menjadi perusahaan pelabuhan

internasional di Indonesia. PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) saat ini masih menjadi pemain utama dalam

industri kepelabuhanan dengan kontrol manajemen serta portofolio bisnis yang baik, disertai pertumbuhan

perusahaan yang stabil dengan inansial yang sangat baik.

Meskipun menghadapi sejumlah tantangan, baik dari sisi regulasi, dinamika ekonomi, politik, dan budaya, namun IPC tetap teguh untuk membangun rencana strategis demi

kemajuan perusahaan. Saat ini IPC telah mengembangkan

rencana strategis jangka panjang untuk menjawab

tantangan-tantangan tersebut.

Di antara rencana dimaksud, yaitu membangun Terminal

NewPriok. Pembangunan Terminal NewPriok ini sekaligus

bentuk komitmen Perseroan untuk mendukung kemajuan bangsa Indonesia dan berkontribusi terhadap pertumbuhan nasional atau “committed to progress”.

Terminal NewPriok akan menjadi jaringan logistik nasional

yang lebih eisien dan lebih mutakhir untuk menarik lebih banyak investasi ke Indonesia. Hal ini akan meningkatkan level produktivitas dibandingkan dengan

pelabuhan-pelabuhan besar lainnya di seluruh dunia, yang akhirnya dapat memenuhi janji IPC untuk dapat meningkatkan

advancement, and achievement, the Company gives a new

spirit to Indonesia’s port sector.

Committed to Progress

IPC has developed a long-term strategy to capture

opportunity to become an international port company in

Indonesia. At present, the Company remains its prominent

role in Indonesia port industry, having good management control, satisfactory business portfolio, as well as healthy

company growth backed with great inancial.

Although faced with several challenges, from regulation,

to changes in economy and political environment, IPC is committed to implement its strategic plan in order to

grow the Company. To date, IPC has developed long-term strategic initiatives to combat identiied challenges.

One part of the plan its to build the NewPriok Terminal.

The development of NewPriok Terminal is also a forms of commitment by the Company to support Indonesia and to

contribute to national growth, or “committed to progress”.

NewPriok Terminal will become part of national port

network, which is more eicient and modern attracting more investment into Indonesia. With the new network,

Indonesia port productivity will be improved, and will also

Gambar

Tabel Index GRIGRI Index Table
Tabel Kelompok Pemangku Kepentingan [G4-24][G4-26][G4-27]
Tabel berikut menampilkan pencapaian kinerja operasional Perseroan dalam 3 tahun terakhir.
Tabel berikut menyajikan gambaran mengenai kinerja ekonomi Perseroan, termasuk besaran nilai-nilai ekonomi yang didistribusikan kepada para pemangku kepentingan yang meliputi mitra kerja, karyawan, pemegang saham, pemerintah dan masyarakat
+3

Referensi

Dokumen terkait

- Penelitian lingkungan alam, pelaku dan binaan Nusantara Kuliah dan diskusi 10: AMN Metode Penelitian lingkungan binaan Nusantara - Positifistik - Rasional - Fenomenologi

Sehubungan dengan Pemilihan Langsung Paket Pekerjaan Peningkatan Jaringan Irigasi Tiga Desa yang saudara ikuti pada Pokja Pengadaan Barang / Jasa pada Dinas Pengairan

Mampu menyajikan data dan hasil-hasil penelitian dalam bentuk laporan penelitian, artikel ilmiah dan presentasi ilmiahB. Filosofi kegiatan penelitian

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pelelangan Nomor : BA.03/BOR.152.LPSE/ULP_POKJA KONSTRUKSI/LMD/VI/2016 tanggal 20 Juni 2016 untuk Pekerjaan Pembangunan Instalasi Pengolahan Media

Sehubungan dengan Pemilihan Langsung Paket Pekerjaan Peningkatan Jaringan Irigasi Badak yang saudara ikuti pada Pokja Pengadaan Barang / Jasa pada Dinas Pengairan

Memahami konsep dan teori dalam keragaman lokalitas arsitektur yang terkait dengan lingkungan binaanB. Meningkatkan pengetahuan dalam jenis-jenis dan keragaman

Berdasarkan hasil Evaluasi Administrasi, Teknis dan Biaya, kami Kelompok Kerja Jasa Konsultansi Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Lamandau mengumumkan

Sehubungan dengan Pemilihan Langsung Paket Pekerjaan Peningkatan Jaringan Irigasi Ume Bete yang saudara ikuti pada Pokja Pengadaan Barang / Jasa pada Dinas Pengairan