ILMU NAHWU DAN SHARAF BAB
D. Cabang-cabang Ilmu Ashwat
123 Nahwu adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan akhir kata (I’rabi dan
susunan kalimat.
124 Sharaf adalah ilmu yang mempelajari perubahan bentuk kata.
125 Bayan adalah ilmu yang membicarakan tentang kalimat yang bermakna hakikat,
majas, dan kinayah.
126 Ma’ani adalah ilmu yang membicarakan tentang kalimat khabariyah, insya’iyah,
yang singkat dan yang panjang.
127 Badi’ adalah ilmu yang membicarakn tentang keindahan makna dan keindahan
Sebagai ilmu yang sudah dewasa, Ilmu Ashwat ini mempunyai beberapa cabang, yaitu:
A. Pembagian Atas Dasar Makna
Ilmu Fonetik
Ilmu fonetik adalah salah satu cabang dari ilmu bunyi yang khusus membicarakan masalah-masalah bunyi tanpa memperhatikan fungsi dan makna bunyi tersebut. Bunyi dipelajari sebagai suatu gejala alami, bukan sebagai alat komunikasi, seperti cara memproduksi bunyi vokal, konsonan, makhraj, dan sifatnya.
Ilmu Fonologi
Sebuah cabang ilmu bunyi yang membicarakan masalah-masalah bunyi dengan memperhatikan fungsi dan makna bunyi tersebut. Seperti, fungsi tekanan dan intonasi dalam berbicara, panjang pendek suatu bacaan.
B. Pembagian Atas dasar Luas Cakupannya
Ilmu Bunyi Umum
Dinamakan ilmu bunyi umum karena cakupannya sangat umum, tidak hanya terbatas pada bunyi suatu bahasa tertentu.128 Materi yang dibahasa di dalamnya
merupakan materi bersama yang terdapat dalam semua bahasa. Organ bicara dan fungsinya, sifatsifat dan makhraj bunyi adalah diantara materi ilmu bunyi 128 Muhammad Ali Al-khouli, Mu’jam Ilmu Al-Ashwat, (Riyadh, Universitas
umum yang merupakan bahasan bersama semua bahasa di dunia.
Ilmu Bunyi Khusus
Dipihak lain ada beberapa ilmuan yang meneliti bunyi- bunyi bahasa tertentu secara khusus129 dengan
memprediksikan makhraj dan sifat konsonan, vokalnya, penggalan kata. Semua ini memang hanya terdapat dalam bahasa tersebut.
C. Pembagian Atas dasar Metodologi
Ilmu Bunyi Historis
Ilmu bunyi historis adalah ilmu yang meneliti perkembangan dan perubahan bunyi bahasa yang terjadi pada bahasa tertentu dalam lintasan beberapa masa.130 Dalam kaitan ini bunyi bahasa
dianggap sebagai benda hidup yang berterak lewat masa yang lalu, sebagai asal, hidup di masa sekarang dan prediksi kemungkinan perubahan yang bias terjadi pada bunyi itu di masa mendatang.
Ilmu Bunyi Komparatif
Bunyi yang dipelajari tidak terbatas pada bunyi suatu bahasa tertentu, tetapi menyangkut perbandingan antara dua bahasa atau lebih, maka ilmu tersebur disebut dengan ilmu bunyi 129 Ibid., 114
130 Muhammad Ali Al-khouli, Mu’jam Ilmu Al-Ashwat, (Riyadh, Universitas
komparatif.131 Seperti membandingkan bunyi
bahasa Inggris dengan bunyi bahasa Prancis yang tergolong dalam satu rumpun bahasa, yaitu bahasa Indo-European.
D. Pembagian atas Dasar Peristiwa yang Menghasilkan Bunyi
Ilmu Bunyi Artikulasi
Sebuah cabang ilmu bunyi yang membahas mengenai alat suara, yang digerakan untuk menghasilkan bunyi bahasa.
Ilmu Bunyi Akustik
Sebuah cabang ilmu bunyi yang dikembangkan menurut hasil penyelidikan atas peranti fisik organ bunyi bahasa.
Ilmu Bunyi Auditori
Sebuah cabang ilmu bunyi yang menjelaskan bagaimana bunyi itu diinderakan melalui alat pendengaran dan syarat si pendengar.132
E. Tokoh-tokoh Ilmu Ashwat atau Fonetik 1. G Zoga dan Shampolion
Ilmuan Pertama yang mengunakan istilah fonetik ialah seorang ilmuan Prancis bernama G. Zoga yang saat itu dalam penelitiannya akan Hieroglyph Mesir kuno pada tahun 1797, yang 131 Ibid., h. 115
kemudian disusul oleh Shampolion pada tahun 1822.
2. RG. Latham (24 Maret 1812: 9 Maret 1888i
Pada tahun 1841, RG Latham menggunakan istilah bunyi bahasa dengan cabang ilmu Fisika. 3. Abu Ubaid Qasim bin Salim (wafat 224 Hi
Ilmu tajwid dan Qiroat muncul sebagai ilmu pertama yang lahir setelah lahirnya Islam. Dimana tercatat bahwa ilmu ini lahir pada abat ketiga hijriah, ketika Abu Ubaid bin Qasim meluncurkan bukunya yang berjudul Al Qiraatp 4. Musa bin Abdullah bin Yahya Al Haqani (
Setelah Abu Ubaid wafat, ilmu tersebut diteruskan oleh Musa Bin Abdullah dengan meluncurkan buku kumpulan syairnya yang berjudul Qasidah Al Haqaniah
F. Keterkaitan Ilmu Aswat dan bahasa Arab, serta beberapa komponen pendukungnya
Sangat erat kaitannya ilmu Ashwat dan sebuah bahasa, salah satunya bahasa Arab. Keterkaitan tersebutlah yang menjadi keunikan masing-masing bahasa dalam sangkut pautnya dengan Ilmu ashwat.
Dalam Bahasa Arab, keterkaitannya dengan ilmu ashwat sendiri didasari oleh beberapa komponen yang menjadikan ilmu ashwat ini sangat urgensi
dalam pembelajaran bahasa Arab. Ilmu ashwat dalam bahasa Arab memiliki beberapa komponen, diantaranya adalah sebagai berikut:
Shawamit (Bunyi-bunyi konsonan bahasa Arab)
Mengetahui huruf-huruf shamita (konsonani merupakan hal yang sangat bermanfaat bagi guru dalam mengajarkan bahasa Arab, guru juga harus mengetahui bagaimana cara pengucapan huruf
tersebut, makhrajnya, dan
keadaan hams maupun jahr nya. Diantara bunyi- bunyi bahasa Arab adalah:
1. ب / waqfy syafatany majhur 2. ت / waqfy asnany mahmus 3. د / waqfy asnany majhur
4. ط / waqfy asnany mufakhkham mahmus 5. ض / waqfy asnany mufakhkham majhur
Huruf-huruf Shamita (vokali bahasa Arab dilihat dari segi cara pengucapannya terbagi kepada beberapa jenis :
1. Shawamit Waqfiyyah: ء ،ق ،ك ،ض ،ط ،د ،ت ،ب 2. Shawamit Majziyyah: ج
3. Shawamit Ihtikakiyyah: ،ش ،ظ ،ص ،ز ،س ،ذ ،ث ،ف ،خ ،غ ،ح ،ع حه 4. Shawamit Anfiyyah: ن ،ام 5. Shawamit Janibiyyah: ل 6. Shawamit Tikrariyyah: ر
7. Shawamit Sibhi Shaitah: ي ،و
Sedangkan dari segi tempat keluarnya bunyi huruf-huruf Shamitahterbagi kepada beberapa jenis sebagai berikut:
1. Shawamit Syafataniyyah: و ،ام ،ب
2. Shawamit Syafawiyyah Asnaniyyah: ف 3. Shawamit Asnaniyyah: ض ،ط ،د ،ت
4. Shawamit Bainaasnaiyyah: ظ ،ص ،ذ ،ث 5. Shawamit Latsawiyyah: ر ،ن ،ل ،ز ،س 6. Shawamit Litsawiyyah Ghary: ش ،ج 7. Shawamit Ghariyyah: ي
8. Shawamit Tabaqiyyah: غ ،خ ،ك 9. Shawamit Halqiyyah: ع ح ،ق 10. Shawamit Hanjariyyah: حه ،ء
BAB III KESIMPULAN
Ilmu bunyi yang dalam bahasa Arab diistilahkan dengan Al-Ashwat , yaitu ilmu yang mempelajari tentang pembentukan perpindahan dan penerimaan bunyi bahasa.
Ilmu ini pada mulanya merupakan sebuah ilmu yang luas dan utuh yang di dalamnya terdapat beberapa cabang yang mempunyai bidang bahasan yang lebih fokus.
1p URGENSI ILMU BUNYI/ AL-ILM AL-ASHWAT a. Bagian Dasar (Unsur Bunyii
b. Bagian Tengah (Unsur Strukturi c. Bagian Atas (Unsur Maknai
2p CABANG- CABANG ILMU AL-ASHWAT a. Pembagian Atas Dasar Makna
Ilmu Fonetik
Ilmu Fonologi
b. Pembagian Atas Dasar Luas Cakupanya
Ilmu Bunyi Umum
Ilmu Bunyi Khusus
c. Pembagian Atas Dasar Metodologinya
Ilmu Bunyi Historis
Ilmu Bunyi Komparatif
d. Pembagian Atas Dasar Peristiwa yang Menghasilkan Bunyi
Ilmu Bunyi Artikulasi
Ilmu Bunyi Akustik
Ilmu Bunyi Auditori
Kelompok 9 Nurilmiah
Muhammad Syahirul Alim
ILMU SEMANTIK