• Tidak ada hasil yang ditemukan

ILMU LUGHAH DAN ILMU FIQH LUGHAH PENDAHULUAN

D. Tokoh-Tokoh Fiqh Lughah

3. Utsman bin Jana Al-mushali (ibnu jinn

Beliau adalah salah satu ahli bahasa yang lahir di mushal dan wafat di baghdad. Kitab karangan beliau adalah Al-Khashaaishp Kelompok 6 Fakhrul Anwar Achmad Suhaeli Nurpadilah ISYTIQAQ BAB I PENDAHULUAN

Isytiqaq merupakan salah satu karakteristik bahasa arab yang sangat penting atau bahakan karakteristik bahasa arab yang paling penting, karna isytiqaq itu hanya dimiliki oleh bahasa arab yang bahakan tidak terdapat dalam bahasa-bahasa lain. Kemudian dari kekhususannya ini menjadikan bahasa Arab sebuh bahasa yang feksibel, mempunyai elastisitas yang tinggi, maka dalam menjalankan dan mempertahankan fungsinya sebagai bahasa komunikasi, sarana dalam penyampaian tujuan agama, pencatatan berbagai ilmu pengetahua, telah mampu disampaikan dengan mudah dan benar.

Isytiqaq merupakan salah satu keistimewaan dalam bahasa arab. Selain baha arab tidak mengenal mengenai isytiqaq. Namun demikian, para sarjana bahasa arab berbeda pendapat mengeni isytiqaq. Meurut mereka setiap kata adalah ashal, ada pula yang berpendapat bahwa setiap bahsa adalah musytaq.

Isytiqaq ini mempengaruhi beberapa makan secara general dan juga dapat memberikan sumbangan pemkiran dalam bahasa. Degan mengetahui isytiqaq seperti ini, seseorang dapat mengerti baha ada ciri khas kesamaan makna bagi huruf tertentu. Hal ini tidak hanya berlaku pada istiqaq kabir, namun juga dalam isytiqaq shagir.

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian isytiqaq

Secara etimologi bahasa al isytiqaq itu berasal dari kata حاقاقتشا -ّقتشي -ّقتشا yang memiliki arti memperoleh, mengasal dan mengambil,85 dan secara istilah ada beberapa definisi

mengenai isytiqaq yaitu sebagai berikut:

قاقتشلا وه ذخأ ةملك نم ىرخأ حريحيغتب ،ام عم بسانتلا ىف ىنعملا

“Istiqaq adalah membentuk kata dari kata yang lain dengan merubah bentuk kata tersebut namun masih memiliki kesesuain maknaph86 قاقتشلا وه عاطتقا عرف نم ،لصأ حرودي ىف هفيراصت فورح كلذ لصلا

“Isytiqaq adalah tereecahnya cabang kata dari suatu kata dasar namun dalam eenashrifannya masih terdaeat huruf- huruf kata dasar tersebutph87

Kedua definisi diatas, merupakan sebuah proses pembentukan kata yang dapat melahirkan beberapa kata yang masih mengandung huruf dari kata dasarnay tersebut. Anatara beberapa kata yang dihasilakn melalui proses pembentuka tersebut tetap memiliki makna kata dasarnya. Sebagai contoh, dari akar kata برض bisa dibentuk kata-kata berikut: براض "eemukul" بورضم "yang dieukul" " برضمalat memukul" " برضاeukullah" dan setrusnya.

Pembahasan mengenai isytiqaq pada paruh abad keempat hijriyah tidak keluar dari kata yang bersesuain dalam lafazh dan makna bersamaan dengan runtutan huruf. Pembaahasan yang seperti ini baiasa disebut isytiqaq as- 85 Louwis ma’luf, al-munjid fi al-lughah wa al-A’lam, (Beirut: Dar al-Masyriq, 1992), cet. Ke-32, h. 396. 86 Imil badi” ya”qub, fiqh al-Lughah Wa Khashaishuha, (Beirut: Dar al-Tsaqafah al- Islamiyah, T. Th.). h. 186.

87 4 Taufiq Muhammad Syaihin, ‘Awamil al-Tanmiyah li al-Arabiyah, (Kairo: Maktabah Wahbah, 1980 M/1400 H), Cet, I, h. 80.

shaghir/al-ashghar/al-‘aam. Dan kemudian pembahasan isytiqaq setelah pasuh akhir abad keempat hijriyah dibahas dari sudut yang berbeda yang melahirkan istilah isytiqaq kabiir yaitu pertukaran lafal yang satu, dan dapat dipahami bahwa dari hal itu ada keterkaitan arti dari satu lafal yang diputar dandibalik lafalnya. Ibnu jinni adalah tokoh pertama yang memiliki ide isytiqaq seperti ini kemudian ada juga al haatim88 yang menganggap bahawa perubahan huruf juga

termasuk istiqaq sehingga istiqaq memiliki tiga macam dan setelah itu ada seorang peneliti kontemporer yang bernama Abdullah amin dalam kitabnya (fiqih lughahi beliau memunculkan isytiqaq yang keempat, sehingga isytiqaq memiliki empat macam yaitu sebagai berikut:

1. Al-isytiqaq as-shaghir/al-ashghar/al’aam 2. Al-Isytiqaq al-kabiir

3. Al-Isytiqaq al-akbar

4. Al-Isytiqaq al-kibaar/ an-naht

a. Al-Isytiqaq As-Shaghir/Al-Ashghar/Al’aam

Al-istiqaq as-shaghir yaitu merupakan proses pembentukan beberapa kata dari sebuah kata dasar dengan memperhatikan kesamaan urutan morfem tetap seperti yang terdapat pada akata dasarnya. Seperti morfem

رصن urutan morfem tetapnya yaitu ن kemudian ص

danterakhirر . berbagai kata bisa dibentuk dari ketiga morfem tersebut.

Contohnya:

Disebut Menjadi Kata dasar/ morfem tetap مسا لعافلا رصان ر + ص + ن مسا لوعفملا روصنم ر + ص + ن مسا ةللا رصنم ر + ص + ن لعفلا عراضملا رصني ر + ص + ن لعف رملا رصنا ر + ص + ن لعف يهنلا رصنت ل ر + ص + ن مسا ناكملا رصنم ر + ص + ن مسا نامزلا رصنم ر + ص + ن

Isytiqâq shaghir secara garis besar kajian terdiri atas tiga cabang besar, yaitu sebagai berikut:

ai Isytiqâq shaghir secara garis besar kajian terdiri atas

tiga cabang besar, yaitu

Ashl isytiqâq. Para ulama berbeda pendapat mengenai dasar Isytiqâq, artinya bentuk awal dari kata tersebut. Kelompok Kufah menyatakan bahwa asal musytaq dari kata adalah fiiil. Jadi, mashdar berasal dari fiiil. Berbeda dengan kelompok Bashrah yang menyatakan bahwa asal kata dari mashdar dan fiiil merupakan cabang dari mashdar. Kedua pendapat tersebut juga mempunyai alasan masing-masing. Alasan dari kelompok Kufah adalah bahwa mashdar menjadi shahih karena keshahihan fiiil, begitu pula mashdar menjadi muital karena mu’talnya fiiil. Ada juga yang berpendapat bahwa fiiil bekerja untuk mashdar atau mashdar adalah ma’mûl, sedangkan fiiil adalah ’âmil. Kedudukan ’âmil ada sebelum kedudukan ma’mûl.

Dari kelompok Kufah ini ada juga yang berpendapat bahwa mashdar disebutkan sebagai penguat (ta’kidi bagi fiiil. Padahal, kedudukan mu’akkad (dikuatkani ada sebelum mu’akkid (penguati. Ada juga yang berpendapat bahwa mashdar dikatakan sebagai cabang dan fiiil ashl karena mashdar tidak akan nampak maknanya kalau tidak ada fiiilnya faiil. Dan masih banyak lagi alasan mengenai hal ini. Kelompok Bashrah berbeda dengan Kufah, yaitu menyatakan bahwa ashl pertama dari isytiqâq ini adalah mashdar bukan fiiil. Pendapat ini alasannya antara lain: pertama, mashdar menunjukkan pada zaman mutlak, sedangkan fiiil menunjukkan pada zaman tertentu. Zaman mutlak merupakan dasar dari muqayyad, yang disamakan bahwa mashdar adalah lebih dahulu dari fiiil. Kedua, ada juga yang berpendapat bahwa mashdar adalah ism dan isim dapat berdiri sendiri tidak membutuhkan fiiil, berbeda dengan fiiil yang tidak dapat berdiri sendiri dan membutuhkan isim. Jadi, yang mandiri adalah ashl sedangkan yang tidak mandiri dan membutuhkan yang lain adalah cabang. Ketiga, mashdar menunjukkan pada satu sesuatu saja, sedangkan fiiil menunjukkan pada dua hal, zaman dan hadats. Satu adalah lebih dahulu dari dua, jadi mashdar lebih

dahulu dari pada fiiil.

bahasa Arab. Namun, perlu dicatat bahwa perdebatan itu tidak mengakibatkan perubahan mengenai komposisi dan melampui batas sampai perbedaan yang mendasar. Dalam hal ini masih banyak lagi pembahasan mengenai asal isytiqâq seperti Isytiqâq isim iadad (jumlah bilangani dan isim azminah (menunjukkan waktui, nama-nama tempat, kerabat dan qabilah dan masih banyak lagi yang dapat dibahas.

bi Isytiqâq afiâl. Dalam membahas mengenai isytiqâq af’al ini dapat dibagi lagi menjadi 9 sub pembahasan. Pembahasan ini adalah sebagai berikut:

1. Cara ahli bahasa Arab dalam membuat Isytiqâq fiiil dari nama-nama tertentu (asma al-aiyâni. Sebagaimana diketahui bahwa nama-nama tertentu terdiri atas mujarrad tsulâtsi, rubâ’i, khumâsi dan juga ada yang mazîd.

2. Pembahasan mengenai Isytiqâq dari fiiil mâdhi mujarrad, beberapa wazan dan artinya.

3. Pembahasan mengenai mâdhi rubâ’i mujarrad, wazan dan artinya.

4. Pembahasan mengenai mâdhi tsulâtsi mazîd. 5. Pembahasan mengenai mâdhi rubâii mazîd 6. Pembahasan mengenai huruf mudhâraiah

7. Pembahasan mengenai fiiil mudhârii tsulâtsi mujarrad

8. Pembahasan mengenai fiiil mudhârii selain tsulâtsi

9. Pembahasan mengenai fiiil amr

ci Isytiqâq asma’. Dalam membahas Isytiqâq asma ini kajian banyak sekali. Ahmad Amin membagi kajian ini menjadi 12 sub kajian, yaitu;

1. Beberapa bentuk mashdar fiiil tsulâtsi mujarrad 2. Beberapa bentuk mashdar dari fiiil yang

mempunyai tambahan

3. Pembahasan mengenai ism marrah dan hai’ah 4. Pembahasan isim zaman dan makân

5. Pembahasan isim faiil dan maf’ûl 6. Pembahasan al-shifat al-musyabahah 7. Pembahasan ism tafdhîl

8. Pembahasan taiajub 9. Pembahasan isim alat

10. Pembahasan mufrad, mutsanna dan jama’ 11. Pembahasan al-nasab

12. Pembahasan al-tasghîr

b. Al-Isytiqaq Al-Kabir

Isytiqaq kabir disebut juga qaab lughawy. Menurut ya’qub yang dimaksud dengan isytiqaq kabir adalah

duakata yang memiliki persamaan pada lafadz dan makna tanpa memperhatikan susunan bunyi.89

Contoh:

 : حدم – دمح memuji  : ذبج – بذج menarik

 : لحضما – لحمضا menghilang

Ibu Jinni adalah orang yang pertama kali mencetuskan istilah Isytiqaq Akbar, namun Ulama kontemporer menamakannya Isytiqaq Kabir, karena Isytiqaq Akbar ada pada pembahasan selanjutnya.

Contoh lain :

Bunyi ( ج , ب , ر i menunjukkan makna ‘kekuatan dan kesungguhan’

 ربج menunjukkan makna memaksa

 برج menunjukkan makna bereksperimen

 جرب menunjukkan makna benteng

Bunyi ( س , ل , ام i ‘menunjukkan makna kelembutan, kekerabatan, ramah-tamah’

 ملس menunjukkan makna keselamatan

 سلم menunjukkan makna halus

لمححححححححححححححححححححححححححححححححححححس menunjukkan makna

membersihkan/mendamaikan

Pendapat ulama tentang isytiqaq kabir ada 2 golongan, yaitu sebagai berikut :

 Ulama yang mendukung adalah Az-Zujjaj

 Ulama yang menentang adalah Imam Suyuti (pengarang kitab “اهعاونأ و ةغللا اموحححلع يف رهزملا ", Ibhahim Anis ianggota komite internasional bahasa Arabi, dan Abdul Wahid. Mereka menentang karena penerapannya sangat menyusahkan dan melelahkan.

c. Al-Isytiqaq Al-Akbar

Menurut ya’qub, yang dimaksud isytiqaq akbar adalah adanaya hubungan umum sebagian satuan bunyi dengan sebagian makna. Hubungan itu tidak terkait oleh bunyi suara, tetapi terikat denagn susunan asalnya serta jenis yang termasuk didalamnya.90Atau dengan kata lain berarti

menempatkan salah satu huruf yang berbeda dalam satu lafadz. Contoh: : قهن – قعن meringkik : لذج – امذج bahagia : طارصلا – طارسلا jalan ىعتدا ›--- ىعّدا

Ibdal terbagi menjadi dua, yaitu ibdal shorfi dan ibdal lughawiy.

Ibdal shorfi : Mengganti suatu huruf dengan huruf yang lain dengan tujuan untuk mempermudah dan mencapai kalimat yang lebih popular/sering digunakan, namun memiliki makna yang sama.

Contoh:

اماص Asal katanya -> حاموص

عنطصا Asal katanya -> عنتصا

Ibdal Lughawi : Lebih luas cakupannya dari ibdal shorfip Ibdal Lughawiy mencakup apa yang tidak dicakup oleh ibdal shorfiy.

Para ulama berpendapat bahwa:

a. Sebagian ulama meluaskan ruang lingkupnya dengan mengatakan bahwa Ibdal Lughawiy mencakup semua huruf hijaiyyah.

b. sebagian ulama lainnya menyempitkan ruang lingkupnya dengan syarat:

 Huruf yang mengganti makhrajnya harus dekat dengan huruf yang diganti.

 Dua lafadz tersebut dapat dikategorikan sebagai kata (asali dan kata (cabangi. Namun, hal ini sulit bagi kita untuk membedakan kata (asali dan kata (cabangi.

Fuad Turmudzi menyimpulkan bahwasannya syarat dari Ibdal Lughawiy adalah:

o Memiliki kedekatan makharijul huruf (dekat pengucapannyai.

Contoh : رقس – رقص ,قعن – قهن

o Memiliki kesamaan dalam hal pengucapan harakat pada suatu kata.

Contoh: َرَقَص – َرَقَس

Dari contoh-contoh yang telah disebutkan di atas, ada yang mengatakan bahwa hal ini bukanlah Isytiqaq / derivasi, melainkan hal ini merupakan fenomena fonologis (pengucapani. Dikatakan fenomena fonologis karena mereka beranggapan bahwa terjadinya ibdal lughawiy ini disebabkan diantaranya oleh :

 Kesalahan pendengaran contoh: طيطق & طيطخ (gambar diagrami

 Kesalahan ucapan yang biasa terjadi pada orang non-arab, contoh : تأّيفت و تأّيقت (muntahi

d. Naht

Naht adalah membuat kata baru yang ambil dari dua unsur kata yang berbeda atau lebih tetapi menunjukan pada makna yang diambil, baik berupa isim dan fiiil. Perkembangannya harus sesuai dengan kaidah (wazani bahasa Arab yang terdapat dalam tashrif.91

Atau dengan kata lain membuat satu kalimat baru yang berasal dari 2 kalimat atau lebih untuk tujuan penyingkatan

Contoh :

Lafadz Naht

Isim ميحّرلا نمحّرلا ا مسب ةلمسب

91http://muhamadridwanfaisal.wordpress.com/tag/karakteristik-bahasa-arab- dan-indonesia/. Diakses pada 25 april 2014, pukul 21:21 WIB.

Fi’il نيملاعلا ّبر ّل دمحلا ةلدمح Huruf ام + ّنِا نع ام + امّنا اّمع

Syarat Naht adalah bahwa dua kalimat yang disingkat sesuai dengan kaidah bahasa arah dan shorofnya.Beberapa peneliti berpendapat bahwasannya naht merupakan cabang dari isytiqaq. Contoh : عرف ) cabang ( لصأ (aslii ةلمسب ميحّرلا نمحّرلا ا مسب ةلدمح نيملاعلا ّبر ّل دمحلا

Naht terbagi menjadi dua, yaitu naht nasab dan naht fi’liy 1. Naht Nasabi adalah menisbatkan sesuatu atau

seseorang yang memiliki 2 suku kata menjadi satu.

Contoh: Lafadz Naht دبع شمشلا ----› ىمشبع دبع رادلا ----› ىردبع ىنب ثراحلا ----› ثراحلب ىنب ربنعلا ----› ربنعلب

2. Naht Fi’liy adalah menyingkat suatu lafadz, namun singkatan tersebut mencakup apa yang terkandung.

Contoh: Lafadz Naht مسب ا نمحّرلا ميحّرلا ----› ةلمسب دمحلا ّل ّبر نيملاعلا ----› ةلدمح لو لوح لو ةّوق ّلإ ّلاب ----› لقوح انبسح ّا ----› لبسح ّيح ىلع ةلّصلا ----› لعيح

Dapat kita simpulkan bahwasanya bahasa arab tidak seperti bahasa lainnya yang melakukan proses “nahth (menyingkati sesuai dengan bahasa yang diserap singkatannya, yaitu khususnya bahasa latin. Karena sesungguhnya bahasa arab sangat mustahil (di satu waktui untuk menyingkat 2 kalimat menjadi 1. Akan tetapi ini bukan berarti tidak mungkin terjadi, karena tidak ada seorangpun yang mengingkari akan adanya “nahth dalam penggunaan bahasa arab, hal ini didasarkan pada beberapa lafaz bahasa arab yang ditemukan seperti :

 حيئامرب رب) (ءام +  حيحردم ةدام) (حور +  حينامزكم ناكم) نامز + (  يمفنأ توصلا ) يذلا جرخي نم فنلا و (ّمفلا  خيراتبق لبق) (خيرات +

Pada masa modern seperti sekarang ini sering dibutuhkan penggunaan “nahth (penyingkatani untuk mempermudah. khususnya ketika bangsa arab mulai menyerap ilmu-ilmu

asing ke dalam bahasa arab. Sehingga komite internasional bahasa arab mengeluarkan regulasi bahwa penggunaan ”nahth diperbolehkan ketika dalam kondisi darurat yang bersifat ilmiah.

PENUTUP

Isytiqaq merupakan salah satu keistimewaan dalam bahasa arab. Selain baha arab tidak mengenal mengenai isytiqaq. Namun demikian, para sarjana bahasa arab berbeda pendapat mengeni isytiqaq. Meurut mereka setiap kata adalah ashal, ada pula yang berpendapat bahwa setiap bahsa adalah musytaq.

Isytiqaq ini mempengaruhi beberapa makan secara general dan juga dapat memberikan sumbangan pemkiran dalam bahasa. Degan mengetahui isytiqaq seperti ini, seseorang dapat mengerti baha ada ciri khas kesamaan makna bagi huruf tertentu. Hal ini tidak hanya berlaku pada istiqaq kabir, namun juga dalam isytiqaq shagir.

Isytiqaq juga mempengaruhi dalam pembuatan syair. Ketika ada syair yang diperkirakan qafiyahnya tidak seras maka ahli bahasa mempunyai kesempatan untuk merubah yaiutu dengan cara isytiqaq dan lain sebagainya. Oleh

karena itu, isytiqaq meupakan salah satu yang sangat membantu dan mempengaruhi proses berjalannya bahasa.

Kelompok 7 Risa Agustia

Untung Yusuf Abidin

ILMU NAHWU DAN SHARAF