• Tidak ada hasil yang ditemukan

Capaian Kinerja Terhadap Perencanaan Jangka Menengah

Dalam dokumen Lakip Kementerian PU 2014 upload (Halaman 126-130)

SASARAN STRATEGIS

2) Prosentase penambahan SPMK yang diberlakukan oleh Menteri PU

3.1.3. Capaian Kinerja Terhadap Perencanaan Jangka Menengah

Sejalan dengan penggambaran pencapaian kinerja Kementerian PU tahun 2014 terhadap target PK yang ditetapkan, evaluasi pencapaian kinerja terhadap target Renstra dan RPJMN 2010- 2014 juga begitu penting untuk mengetahui seberapa besar pencapaian yang telah dilakukan hingga tahun kelima ini. Berikut ini dijelaskan capaian kinerja Kementerian PU dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 dibandingkan dengan target RPJMN. Adapun mandat pelaksanaan RPJMN yang secara tegas ditentukan targetnya dan harus dipenuhi oleh Kementerian PU mencakup bidang infrastruktur pekerjaan umum (subbidang sumber daya air, subbidang bina marga, dan subbidang cipta karya) dan bidang penataan ruang.

3.1.3.1 Bidang Infrastruktur Pekerjaan Umum Subbidang Sumber Daya Air

Pengelolaan sumber daya air oleh Kementerian PU sebagaimana diamanatkan dalam RPJMN tahun 2010-2014 mencakup dukungan pendayagunaan air dalam rangka ketahanan pangan, konservasi dan penyediaan air baku dalam rangka ketahanan air, dan pengurangan luas kawasan yang terkena dampak banjir.

Tabel 3.61 Capaian Kementerian PU pada Subbidang Sumber Daya Air terhadap Target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

No Indikator Satuan Target 2010-2014 Capaian Gap RPJMN Renstra RPJMN Renstra

Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya

P em ba ng un an / P en in gk at an

Jaringan irigasi Hektar 129.380 425.000 426.235 +296.855 +1.235

Jaringan reklamasi rawa Hektar 10.000 225.000 202.386 +192.386 -22.614

Jaringan irigasi air tanah Hektar 70 sumur air tanah

12.000 7.380 Jaringan tata air tambak Hektar 1.000 38.000 31.706

R eh ab ili ta si

Jaringan irigasi Hektar 1.340.000 1.700.000 1.999.853 +659.853 +299.853

Jaringan rawa Hektar 450.000 625.000 654.837 +204.837 +29.837

Jaringan irigasi air tanah Hektar 1.875 sumur/

37.500 Ha

38.000 42.131

Jaringan tata air tambak Hektar 175.000 60.000 83.060 -91.940 +23.060

O pe ra si / P em el ih ar aa

n Jaringan irigasi Hektar 2.315.000 2.315.000 2.429.377 +114.377

Jaringan reklamasi rawa Hektar 1.200.000 1.100.000 1.184.667 -15.333 +84.667

Jaringan irigasi air tanah Hektar 2.192 sumur/

43.840 Ha

43.840 43.480

Jaringan tata air tambak Hektar - 72.000 154.597 +82.597 Pengelolaan dan konservasi waduk, embung, situ serta bangunan penampung air lainnya

Waduk yang dibangun Waduk 11 selesai

1 dalam peaksanaan 21 waduk dilaksanakan 8 selesai 21 waduk dilaksanakan (11 selesai) Embung/situ/bangunan

penampung air lainnya yang dibangun

Buah

158 730 1.074 +916 +344

AKUNTABILITAS KINERJA Halaman 117 | 147

Untuk meningkatkan ketersediaan dan menjaga kelestarian air, sampai dengan tahun 2014 telah diselesaikan pembangunan 11 waduk yaitu waduk Gonggang (selesai tahun 2011), Rajui (2012), Marangkayu (2013), Payaseunara (2013), Jatigede (2014), Jatibarang (2014), Pandanduri (2014), Bajulmati (2014), Titab (2014), Diponegoro (2014) dan waduk Nipah (2014). Penyelesaian 11 waduk tersebut telah jauh melampaui target di dalam RPJMN maupun di dalam Renstra. Demikian halnya dengan waduk yang saat ini sedang dilaksanakan sebanyak 28 buah. Pencapaian ini telah menambah jumlah waduk yang berfungsi penuh di Indonesia dari 284 buah pada tahun 2009 menjadi 287 buah pada tahun 2014.

Adapun untuk embung/situ dan bangunan penampung air lainnya telah dibangun sebanyak 1.074 buah yang juga jauh melampaui terget yang ditetapkan di dalam RPJMN maupun di dalam Renstra. Dengan demikian sampai akhir tahun 2014 jumlah embung/situ/bangunan penampung air lainnya akan mencapai 1.962 buah, meningkat tajam dari tahun 2009 sebanyak 887 buah.

Untuk rehabilitasi waduk telah dilaksanakan sebanyak 82 buah yang juga melampaui target RPJMN, namun tidak mencapai target Renstra sebanyak 91 buah. Hal ini disebabkan oleh beberapa kendala antara lain kesulitan di dalam mobilitas alat yang akan digunakan dan faktor kerusakan yang menghambat pelaksanaan kegiatan rehabilitasi.Sedangkan untuk rehabilitasi embung/situ dan bangunan penampung air lainnya telah melampuai target RPJMN maupun target Renstra yaitu sebanyak 317 buah telah berhasil direhabilitasi.

Subbidang Bina Marga (Jalan dan Jembatan)

Penanganan jalan dan jembatan oleh Kementerian PU sebagaimana diamanatkan dalam RPJMN 2010-2014 mencakup pelaksanaan preservasi dan peningkatan kapasitas jalan termasuk pembinaannya, serta fasilitasi jalan bebas hambatan dan perkotaan.

Adapun capaian pada tahun 2014 terhadap target RPJMN selama lima tahun, maka terdapat gap yang menjadi kekurangan pada jumlah jalan yang dipreservasi sepanjang 3.377,82 Km, jumlah jalan yang ditingkatkan kapasitasnya (pelebaran) sepanjang 328 Km, dan jumlah jalan tol yang dibangun sepanjang 74,76 Km. Secara umum tidak tercapainya hal itu disebabkan oleh permasalahan dan ketidakpastian pembebasan lahan serta perubahan alokasi anggaran yang disebabkan oleh pemotongan/penghematan atau perubahan prioritas.

Tabel 3.62 Capaian Kementerian PU pada Subbidang Bina Marga terhadap Target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

No Substansi Inti/ Kegiatan

Prioritas Indikator

Total Capaian

2010-2014 Gap

1. Pelaksanaan Preservasi dan Peningkatan Kapasitas Jalan dan Jembatan Nasional

Terjaganya kualitas jalan dan jembatan sepanjang 171.695 Km

Jumlah jalan yang dipreservasi sepanjang:

171.695 Km

168.318,03 -3.377,82 Jumlah jembatan yang

dipreservasi sepanjang:

602.944,40 meter

1.301.203.13 +698.258,75 Meningkatnya kapasitas dan

kualitas jalan sepanjang

Jumlah jalan yang ditingkatkan

AKUNTABILITAS KINERJA Halaman 119 | 147

No. Indikator Satuan Target Capaian 2010-2014 Gap s.d 2014 RPJMN Renstra RPJMN Renstra 6. Peningkatan infrastruktur permukiman perdesaan/ kumuh/ nelayan Kelurahan/ desa 30.787 36.361 59.036 +28.249 +22.675

Sumber: Laporan Kinerja DJCK tahun 2014

Jika dibandingkan dengan Renstra ataupun RPJMN, 6 (enam) indikator kinerja telah terealisasi dengan sangat memuaskan, yaitu diatas 100%.

Apabila dibandingkan dengan target RPJMN, capaian indikator kinerja pembangunan rusunawa sampai dengan tahun 2014 telah mencapai 92,59% (-20 TB) dan revitalisasi kawasan permukiman dan penataan bangunan telah mencapai 108,31% (+102 kawasan). Tidak maksimalnya pencapaian RPJMN untuk pembangunan rusunawa, dikarenakan adanya keterbatasan anggaran untuk memenuhi target outputnya. Pada awalnya selisih Rusunawa tersebut akan dipenuhi melalui sisa lelang tahun 2014.

Pencapaian sasaran peningkatan infrastruktur permukiman telah mencapai 162,36% terhadap target Rencana Strategis dan 181,76% (59.036 desa dari target 30.787 desa) terhadap RPJMN.

3.1.3.2 Bidang Penataan Ruang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 merupakan dokumen perencanaan yang menjadi acuan dalam pelaksanaan pembangunan nasional selama 5 (lima) tahun. Dokumen tersebut melingkupi berbagai area pembangunan termasuk didalamnya bidang penyelenggaraan penataan ruang dan bidang pembangunan perkotaan. Ditjen Penataan Ruang memiliki andil terhadap pencapaian target RPJMN 2010-2014 terutama untuk bidang penyelenggaraan penataan ruang dan pembangunan perkotaan.

Dalam RPJMN 2010-2014, bidang penyelenggaraan penataan ruang memiliki 4 (empat) fokus prioritas yang terdiri dari:

1. Penyesuaian peraturan perundangan sesuai amanat Undang-Undang Penataan Ruang;

2. Peningkatan kualitas produk rencana tata ruang;

3. Sinkronisasi program pembangunan sesuai dengan rencana tata ruang;

4. Peningkatan kesesuaian pemanfaatan lahan dengan rencana tata ruang.

Tabel 3.64 Capaian Prioritas Bidang Penyelenggaraan Penataan Ruang RPJMN II (2010-2014)

No Fokus Prioritas/ Kegiatan Prioritas/Indikator

Target

2010-2014 Realisasi s.d 2014 Keterangan I. Penyesuaian Peraturan Perundangan sesuai amanat Undang-Undang Penataan Ruang 1. Penyiapan dan Penetapan Materi Peraturan Perundang-undangan dan NSPK Bidang

a. Meningkatnya (Presentase)

Penyelesaian PP Sesuai Amanat UU 26/2007

60 NSPK 55 NSPK

(91,67%)

Backlog yang tidak dapat

terpenuhi sebanyak 5 NSPK (8,33%)

2. Perencanaan, Pemanfaatan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Nasional Termasuk

Dalam dokumen Lakip Kementerian PU 2014 upload (Halaman 126-130)