• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMABAHASAN

B. Temuan Khusus Penelitian

1. Cara Guru Mengenalkan Pendidikan Seks Anak Usia dini

Berikut ini dipaparkan cara guru dalam mengenalkan pendidikan seks anak usia dini di Tk Kurnia Illahi Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar yang diperoleh data hasil wawancara yang direkam melalui kamera handphone. Berikut hasil data yang diperoleh:

a. Menjelaskan bagian tubuh yang boleh dan tidak boleh disentuh Menurut Ningsih (2017:18), bagian tubuh yang boleh dan tidak boleh disentuh yaitu dengan cara menekankan kepada anak bahwa tubuhnya adalah milik pribadinya, sehingga tidak ada orang lain yang boleh menyentuh kecuali ibu dan dirinya sendiri. Bagian tubuh yang tidak boleh disentuh adalah bibir dan bagian yang tertutup baju dalam seperti dada, pantat, paha dan penis atau vagina. Berikut ini gambaran hasil wawancara dengan guru:

Tabel IV. 3

Cara guru dalam mengenalkan pendidikan seks kepada anak bagian tubuh yang tidak boleh dilihat

Pertanyaan Jawaban

Informan Bagaimana cara guru mengenalkan

pendidikan seks kepada anak bagian tubuh yang tidak boleh dilihat ?

Cara ibu BN dalam menjelaskan bagian tubuh yang tidak boleh dilihat dengan cara yaitu ibu BN memberitahu kepada anak bahwa bagian tubuh kita atau aurat yang tetutup tidak boleh kita perlihatkan kepada orang lain, seperti bagian dada, pantat dan kemaluan kita.kalau kita perlihatkan bagian

tubuh kita yang tidak boleh dilihat orang lain dan melihat bagian tubuh orang lain yang dilarang, maka kita akan berdosa dan memberitahu anak tentang fenomena yang terjadi akibat memperlihatkan bagian tubuh yang terlarang tersebut.

Seperti orang tersebut bisa saja melakukan kejahatan kepada diri kita.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti bersama informan mengenai cara guru dalam mengenalkan pendidikan seks kepada anak pada bagian tubuh yang tidak boleh dilihat, peneliti menemukan bahwa informan menjelaskan kepada anak bagian tubuh yang tidak boleh diperlihatkan kepada anak seperti bagian aurat. Ketika anak memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak boleh di perlihatan maka kita akan berdosa, selanjutnya informan memberikan penjelasan kepada anak dengan tidak memperlihatkan bagian tubuh yang terlarang dan melihat bagian tubuh orang lain yang dilarang.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan mengenai cara guru dalam mengenalkan pendidikan seks kepada anak pada bagian tubuh yang tidak boleh dilihatkan, peneliti menemukan bahwaguru masih belum sepenuhnya menanamkan kepada anak bagian tubuh yang tidak boleh dilihat. Karena peneliti masih menemukan beberapa anak melihatkan bagian tubuh yang tidak boleh diperlihatkan kepada teman-temannya seperti beberapa anak perempuan membuka auratnya pada saat jam pembelajaran dan jam istirahat. Beberapa anak juga masih duduknya tidak sesuai dengan duduk yang semestinya. Sedangkan beberapa anak laki-laki saat menggunakan toilet masih dengan pintu

terbuka dan beberapa anak laki-laki juga mempelihatkan bagiantubuh yang tidak boleh dilihatkan kepada orang lain yaitu pada saat beberpa anak laki-laki yang meminta bantuan kepada salah satu guru untuk menutup resleting celananya yang terbuka. Guru disini dalam menutup resleting tersebut di tempat anak sedang istirahat dan di tempat yang terbuka.

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa masih belum sepenuhnya guru mengajarkan pendidikan seks kepada anak dalam bentuk bagian tubuh yang tidak boleh dilihat. Beberapa anak masih saja memperlihatkan bagian tubuh yang tidak boleh di perlihatkan kepada orang lain. beberapa anak perempuan dan laki-laki masih saja belum duduk dengan sebagaimana duduk seharusnya.

Table IV.4

Cara guru mengajarkan kepada anak bagian tubuh yang tidak boleh disentuh orang lain bagian tubuh yang tidak boleh disentuh, ibu BN memberitahu kepada anak-anaknya bagian tubuh kita yang tidak boleh disentuh orang lain itu bagian dada, pantat dan bagian kemaluan, itu hanya boleh disentuh oleh kita sendiri dan ibu kita. Kita harus menanamkan kepada anak tersebut mana saja bagian tubuh yang dilarang orang lain untuk menyentuhnya. Apabila disentuh oleh orang lain kita akan berdosa dan bagian tubuh tersebut harus kita jaga dan harus kita tutupi dengan sebaik-baiknya agar tidak mengundang sentuhan orang lain atau terjadinya

pelecehan kepada diri anak. Anak harus menjaga auratnya sendiri dan tidak boleh disentuh oleh orang lain. Apabila orang lain memaksa anak untuk menyentuh bagian tubuh yang tidak boleh disentuh segera katakan tidak dan segera lari dari orang tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti bersama informan mengenai cara guru dalam mengenalkan pendidikan seks kepada anak pada bagiantubuh yang tidak boleh disentuh orang lain, informan memberitahu anaknya bagiantubuh yang tidak boleh disentuh itu bagian dada, pantat dan kemaluan. Bagian tersebut hanya boleh disentuh oleh kita sendiri dan ibu kita, apabila bagian tersebut disentuh oleh orang lain maka kita akan berdosa. Bagiantubuh tersebut harus kita jaga agar orang lain tidak dapat menyentuh bagian yang terlarang tersebut. Ibu BNmengajarkan kepada anak dengan kata tidak apabila diminta orang lain untuk menyentuh bagian yang tidak boleh tersebut.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan peneliti menemukan bahwa guru belum menjelaskan kepada anak mengenai bagian tubuh yang tidak boleh disentuh orang lain. Ternyata peneliti juga menemukan anak masih belum mengetahui bagian tubuh yang tidak boleh disentuh orang lain. Peneliti juga menemukan beberapa anak saat bermain dengan temannya yang berlainan jenis, anak tersebut menyentuh bagian tubuh temannya yang tidak boleh disentuh orang lain. Seperti salah salah satu contohnya beberapa anak masih mencubit bagian yang tidak boleh disentuh, beberapa anak laki-laki sedang usil mencubit bagian pantat dari anak perempuan. Guru hanya menegur tanpa memberikan alasan kenapa bagian tersebut tidak boleh disentuh oleh orang lain.Beberapa anak laki-laki juga memegang pipi anak perempuan dengan sengaja.

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa guru tersebut masih belum menjelaskan kepada anak bagian tubuh yang tidak boleh disentuh orang lain. Sebagian anak masih menyentuh bagian tubuh temannya yang harusnya tidak boleh disentuh oleh orang lain. Guru seharusnya menanamkan kepada anak jika ada orang lain yang menyentuh bagian tubuh yang pribadi kita anak harus segera memberitahu guru atau orangtua.

Table IV.5

Cara guru dalam mengenalkan anatomi tubuh pada anak

Pertanyaan Jawaban

Informan Bagaimana cara guru dalam

mengenalkan anatomi tubuh pada anak ?

Cara Ibu BN dalam mengenalkan anatomi tubuh kepada anak dengan cara menggunakan metode bercakap-cakap dengan anak sebelum memasuki tema pembelajaran dan bisa juga anak sebagai medianya dan selajutnya memberitahu apa bagian-bagian tubuh kita dan menjelaskan fungsinya. Ibu BN memberitahu anak secara perlahan jika anak tidak mengerti ibu BN akan memberitahu anak secara pelan-pelan sampai anak memahami fungsi dan yang mana bagian tubuh yang boleh dilihatkan dan mana yang tidak boleh di perlihatkan kepada orang lain. Juga dengan melalui nyanyian atau gambar dan gerakan yang menarik bagi anak. Sehingga anak sangat cepat memahami fungsi dan kegunaan anatomi tubuhnya.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti bersama informan mengenai cara guru dalam mengenal anatomi tubuh pada anak yaitu dengan cara menjelaskan fungsi dan bagian tubuh kita, dan memberitahu melalui nyanyian atau melihat sebuah gambar. Guru juga mengajarkan melalui gerakan yang membuat anak dengan mudah memahami tujuan dan fungsi anatomi tubuhnya, dan bagian mana saja yang boleh diperlihatkan kepada orang lain dan bagian mana yang tidak boleh diperlihatkan. Guru juga mengajarkan kepada anak bagian tubuh yang boleh diperlihatkan bagi perempuan yaitu bagian telapak tangan, muka dan pergelangan kaki hanya bagian itu yang boleh kita perlihatkan kepada orang lain selain dari itu jika kita perlihatkan kita akan berdosa.

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan peneliti menemukan bahwa masih ada anak yang belum tahu dengan anatomi tubuhnya.

Beberapa Anak masih saja menyentuh tubuh anak lainnya yang berlawanan jenis. Dan dengan sengaja anak tersebut membalas kepada teman-teman sekitarnya. Sementara guru hanya membiarkan anak tersebut. Beberapa anak juga memperlihatkan anatomi tubuhnya yang tidak boleh orang lain melihatnya. Seperti beberapa anak perempuan menertawakan beberapa anak laki-laki yang resleting celananya yang sudah rusak sehingga terlihat celana dalamnya dan beberapa anak perempuan dengan sengaja mengangkat roknya ke atas tanpa rasa malu kepada teman-temannya. Guru disini juga belum memahami bagian tubuh yang tidak boleh diperlihatkan. Ada salah satu guru pada salah satu anak sedang sakit perut, sedangkan guru membuka baju anak tersebut di depan teman-temannya. Seharusnya guru membawa anak tersebut ke UKS atau ke ruang guru, agar tidak memperlihatkan bagian tubuh anak tersebut kepada teman-temannya.

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa guru belum menerapkan anatomi tubuh pada anak dengan sepenuhnya dan guru hanya membiarkan anak di saat anak menyentuh bagian tubuh temannya yang seharusnya tidak boleh disentuh. Guru mungkin

sudah mengerti tentang anatomi tubuh yang boleh diperlihatkan dan yang tidak boleh diperlihatkan, tetapi di sini anak-anak masih belum sepenuhnya paham.

b. Menjelaskan sentuhan baik dan sentuhan buruk

Ningsih (2017:19) mengatakan bahwa “sentuhan baik itu menyentuh dari bahu ke atas serta dari lutut ke bawah”.

Sentuhan membingungkan itu, menyentuh badan dimulai dari bahu sampai keatas lutut, menyentuh dengan kasih sayang dan nafsu dimulai dengan menyentuh kepala, memeluk-meluk, lalu tangannya meraba dari bawah bahu sampai atas lutut. Sentuhan buruk itu, menyentuh bibir dan bagian tubuh yang tertutup baju dalam seperti dada, perut, paha dan penis/vagina.

Table IV.6

Cara guru mengajarkan kepada anak bagian tubuh yang ditutupi

Pertanyaan Jawaban ditutupi yaitu melalui alat peraga seperti boneka, dan melakukan dengan cara cerita-cerita singkat sebelum memasuki tema pembelajaran mengenai bagian tubuh kita yang harus ditutupi dan boleh orang lain melihatnya kecuali kita sendiri dan ibu kita.

Menjelasan kepada anak bagian tubuh yang boleh diperlihatkan yaitu bagian muka, telapak tangan bagi anak perempuan. Beritahu anak bahwa Ayah kita sendiri juga tidak boleh melihat bagian tubuh kita yang ditutupi. Anak harus menjaga agar tidak terjadi kekerasan. Ibu BN juga mengajarkan kepada anak Jika ada orang lain yang memaksa atau menyuruh memegang bagian tubuh yang ditutupi segera untuk

mengatakan tidak dan segera menghindari orang tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan informan mengenai cara guru dalam mengajarkan kepada anak bagian tubuh yang di tutupi melalui bercerita sebelum memasuki tema pembelajaran. Terkadang guru menjelaskan bagian tubuh yang ditutupi dan tidak boleh orang lain melihatnya. Guru menjelaskan kepada anak harus menjaga dan tidak boleh di lihat oleh orang lain walaupun itu ayah kandung kita sendiri, yang boleh melihat bagian yang ditutupi itu hanya kita dan ibu kita agar tidak terjadi kekerasan seksual pada anak.

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan mengenai bagian tubuh yang ditutupi masih ada beberapa anak yang melihatkan bagian tubuh tersebut kepada temannya seperti beberapa anak perempuan masih membuka auratnya saat jam pembelajaran maupun jam istirahat, guru hanya membiarkan anak tersebut tanpa memberitahu anak. Beberapa anak juga mengangkat roknya ke atas sehingga memperlihatkan bagian yang seharunya ditutupi dan tidak diperlihatkan kepada orang lain. Disini anak tersebut tidak merasa malu untuk melakukan hal tersebut bahkan kelakuan tersebut di ikuti juga oleh beberapa anak lainnya. Dalam pengguanaan toilet beberapa anak juga pada saat bermainan seluncuran bersama-sama juga mereka memperlihatkan bagian tubuh seperti anak perempuan saat memakai rok dan hanya memakai celana pendek yang tipis memperlihatkan yang seharusnya ditutupi agar tidak mengundang teman-teman yang jahil untuk membuka rok perempuan tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa cara guru mengajarkan bagian tubuh yang di tutupi

kepada anak masih belum terlaksana dengan baik, masih ada beberapa anak membuka auratnya kepada teman-temannya.

Beberapa guru juga belum memahami pendidikan seks untuk anak usia dini. Karena guru disini juga memberikan contoh yang kurang baik seperti pada saat anak meminta tolong dalam menutup resleting salah satu anak pada tempat yang terbuka dan dibiarkan dilihat oleh teman-temannya.

Table IV.7

Waktu guru memberikan pendidikan seks kepada anak

Pertanyaan Jawaban

Informan Kapan waktu guru memberikan

pendidikan seks kepada anak ?

Waktu ibu BN memberikan pendidikan seks kepada anak bisa kita lakukan setiap hari dan juga melakukan metode pembiasaan, dan juga pada saat pembelajaran yang mengenai tema dan saat anak melakukan berbuatan yang tidak sopan.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan informan mengenai kapan waktu guru memberikan pendidikan seks kepada anak yaitu pada saat pembelajaran yang mengenai tema saja dan jika anak melakukan perbuatan yang kurang sopan.

Berdasrkan hasil observasi yang peneliti lakukan, peneliti menemukan bahwa waktu yang diberikan dalam pendidikan seks tersebut pada saat mengenai tema pembelajaran dan pada saat anak melakukan perbuatan yang kurang sopan. Seharusnya guru selalu menanamkan pendidikan seks kepada anak agar tidak terjadinya pelecehan seksual pada anak. Karena pelecahan seksual tersebut mulainya dari orang-orang sekitar anak dan lingkungannya.

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa guru hanya memberikan pendidikan seks kepada anak pada saat pembelajaran tema dan pada saat anak melakukan suatu perbuatan yang kurang sopan. Seharusnya guru memberikan pendidikan seks kepada anak setiap hari seperti dalam pembelajaran berikan anak konsep tentang pendidikan seks bagi anak dengan hal-hal yang sesederhana mungkin.

Table IV.8

Cara guru membahas pendidikan seks kepada anak

Pertanyaan Jawaban

Informan Bagaimana cara guru

membahas pendidikan seks kepada anak ?

Cara ibu BN dalam membahas pendidikan seks kepada anak yaitu dengan cara memberitahu kepada anak bagaimana cara menolak ajakan orang yang tidak dikenal, agar tidak menyentuh bagian tubuh yang dilarang seperti bagian dada, pantat, dan kemaluan dan memberi tahu anak kalau terjadi hal seperti itu harus memberi tahu orang terdekat guru dan orangtua. Ibu BN sering menggunakan juga dengan berita-berita yang sedang hangat seperti berita pelecehan seksual dan penculikan. Ibu BN menjelaskan cara menyelamatkan diri jika ada orang lain menyentuh bagian tubuhnya secara tidak sopan.

Ibu BN juga memberitahu anak kalau kita tidak mendengarkan ibu atau orangtua kita akan mendapatkan resikonya.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan informan mengenai cara guru membahas pendidikan seks kepada anak

dengan cara memberitahu anak bagian tubuh yang harus dilindungi dan guru memberitahu anak cara menolak ajakan orang yang tidak dikenal. Seandainya ada orang yang mencurigakan atau berprilaku tidak baik kepada kita segera beritahu guru dan orangtua. Guru juga memanfaatkan berita-berita yang sedang hangat dan menjelaskan cara untuk menyelamatkan diri dari orang-orang yang ingin berbuat jahat.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan bahwa, cara guru dalam membahas pendidikan seks kepada anak menggunakan metode bercakap-cakap, dan pada saat anak hendak pulang. Metode yang digunakan tersebut juga hanya tentang guru memberitahu anak pada saat jam pulang bahwa anak harus memberitahu sama siapa mereka pulang dan siapa yang menjemput mereka. Ketika sudah ada orangtua datang segera beritahu guru. Guru memberitahu anak bahwa seandainya orang yang tidak dikenal menjemput segera menolak. Terkadang guru membiarkan anak untuk pulang bersama kakak atau abangnya yang sekolah di sekolah dasar dekat dengan TK tersebut. Padahal beberapa dari mereka pulang dengan berjalan kaki tanpa didampingi oleh orang dewasa.

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa cara guru dalam membahas pendidikan seks kepada anak dengan menggunakan berita yang sedang hangat akan membuat anak akan paham tentang resiko yang akan dia hadapi jika tidak mendengarkan. Metode yang digunakan seharusnya didukungi dengan media yang menarik bagi anak agar anak bisa memahami dan menanamkannya dalam diri masing-masing.

Table IV.9

Cara guru menerangkan kepada anak orang-orang yang boleh menyentuh bagian tubuhnya

Pertanyaan Jawaban

Informan Bagaimana cara guru menerangkan

kepada anak orang-orang yang boleh menyentuh bagian tubuhnya

?

Cara Ibu BN menerangkan kepada anak orang-orang yang boleh menyentuh bagian tubuh dengan cara anak harus mengenal dulu bagian tubuhnya dan fungsinya. Setelah anak mengetahui bagian tubuh dan fungsinya baru guru memberitahu kepada anak siapa saja orang-orang yang boleh menyentuh bagian tubuhnya terutama bagian tubuh yang tidak boleh disentuh atau terlarang. Ibu BN memberitahu anak-anaknya orang-orang yang boleh menyentuh bagian tubuhnya yaitu ibu kita sendiri dan diri kita sendiri, dan pada saat kita sakit juga boleh disentuh oleh dokter. Selain dari ibu, dokter dan diri kita, orang lain tidak boleh menyentuh bagian tubuh kita, apalagi bagian dada, pantat dan kemaluan.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan informan tentang cara guru menerangkan kepada anakmengenal orang-orang yang boleh menyentuh bagian tubuhnya yaitu dengan cara anak harus mengenal terlebih dahulu bagian tubuh dan fungsinya.Setelah anak mengetahui baru guru memberitahu orang-orang yang boleh menyentuh bagian tubuhnya

hanya dirinya dan ibu. Apabila anak sakit yang boleh menyentuhnya yaitu dokter atau perawat.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan tentang orang-orang yang boleh menyentuh tubuhnya yaitu guru masih belum sepenuhnya memperhatikan anak pada orang-orang yang boleh menyentuh bagian tubuhnya. Seperti beberapa orang anak masih saja belum memahami perbedaan antara lawan jenisnya. Disaat sedang melakukan aktivitas belajar beberapa anak masih bermain gendong-gendongan dengan lawan jenis. Peneliti juga menemukan beberapa anak menyentuh bagian tubuh yang tidak boleh disentuh oleh orang lain.Guru disana hanya membiarkan dan hanya melakukan pembelajaran kepada anak yang mau mendengarkannya saja.

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa guru menerangkan kepada anak orang-orang yang boleh menyentuh bagian tubuhnya masih belum sepenuhnya terlaksana.

Table IV.10

Metode yang digunakan guru ketika mengajarkan pendidikan seks kepada anak

Pertanyaan Jawaban

Informan Apa metode yang digunakan guru

ketika mengajarkan pendidikan seks kepada anak ?

Metode yang digunakan ibu BN dalam mengajarkan pendidikan seks kepada anak yaitu dengan metode bermain peran dan bercerita. Tapi yang lebih sering ibu BN menggunakan metode bercakap-cakap bersama anak.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan informan tentang metode yang digunakan guru ketika mengajarkan pendidikan seks kepada

anak yaitu dengan metode bermain peran dan metode bercerita tetapi guru lebih sering menggunakan metode bercakap-cakap kepada anak.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan peneliti menemukan bahwa metode yang digunakan guru ketika mengajarkan pendidikan seks kepada anak hanya menggunakan metode bercakap-cakap ketika berita pelecehan atau kekerasan pada anak sedang hangatnya dan pada saat penutupan pembelajaran. Bahkan anak-anak sering melakukan permainan bermain peran bersama teman-temannya dengan peran orang dewasa. Contohnya saja pada saat jam istirahat beberapa anak sedang melakukan permainan yaitu bermain peran yang mana perannya disini yaitu sebagai mama, papa dan anak, disini anak tersebut melakukan adegan yang tidak baik seperti adegan memegang tangan dan lainnya layaknya seorang orangtuanya.Tindakan guru disini hanya membiarkan begitu saja guru disini hanya memantau dari kejauhan.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi di atas dapat disimpulkan bahwa metode yang digunakan guru ketika mengajarkan pendidikan seks kepada anak masih belum berjalan dengan baik. Guru disini masih kurang memahami pendidikan seks kepada anak. Masih belum ada metode yang terlaksana dengan sebaiknya. Guru disini hanya menggunakan metode bercakap-cakap dan itu tidak selalu menyampaikan tentang pendidikan seksnya. Tidak adanya metode dan media yang menarik bagi anak. Seharusnya pemilihan pendidikan seksual melalui lagu kepada anak, karena dianggap bersifat menyenangkan dan melalui permainan agar merangsang kreeativitas anak dan dapat menigkatkan daya ingat anak. Apabila melakukan atau bercerita kepada anak seharusnya masukkan unsur pendidikan seksnya.

c. Menanamkan rasa malu kepada anak

Pentingnya bagi guru dan orangtua mengajarkan rasa malu kepada anak agar anak dapat menghargai dirinya sendiri. Mengajarkan

batasan-batasan dalam bermain dengan awan jenis. Memberi arahan untuk tidak melepaskan dan mengganti pakaian di tempat umum. Ningsih (2017:17)

Table IV.11

Cara guru mengenalkan budaya malu kepada anak

Pertanyaan Jawaban

Informan

Informan

Dokumen terkait