• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

G. Teknik Penjaminan Keabsahan Data

Teknik penjaminan keabsahan data dalam penelitian ini yang penulis gunakan yaitu triangulasi. Triangulasi teknik dalam penulis untuk menguji kredibilitas data di lakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda (Sugiono,2012: 274). Pada awalnya penulis memperoleh data dengan observasi, lalu di sertai wawancara. Jika kedua teknik pengujian menghasilkan data yang berbeda, maka penulis melakukan diskusi lanjut kepada sumber data yang bersangkutan untuk memastikan data yang benar.

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Temuan Umum 1. Profil sekolah

Nama Sekolah : TK Kurnia Illahi NSS : 002. 080. 770

NPSN : 10308958 Status Sekolah : Swasta Alamat TK : Padang Magek Jorong : Patai

Kecematan : Rambatan

Kab/Kota : Tanah Datar Propinsi : Sumatera Barat No.Telp/Hp : 081374583367

Kode Pos : 27271

2. Sejarah Singkat Tk Kurnia Illahi

TK Kurnia Illahi asal mula berdirinya atas kerja sama dengan tokoh masyarakat yang ada di nagari Padang Magek pada awalnya atas inisiatif wali nagari dan IKPPM (Ikatan Pemuda Padang Magek) untuk mendirikan sebuah TK yang berada dilingkungan SDN 19 Padang Magek, mengingat jumlah TK yang ada di nagari Padang Magek hanya berjumlah 1 buah lembaga TK yaitu TK Tunas Bangsa.

Mengingat kondisi masyarakat diwilayah Padang Magek Selatan yang begitu jauh dari jarak TK Tunas Bangsa, maka atas prakarya wali nagari dan IKPPM pada tahun 2002 dibukalah sebuah TK di lingkungan SDN 19 Padang Magek pada waktu itu bernama TK Tunas Bangsa 2 dan ditarik guru 1 orang guru dari TK Tunas Bangsa 1 atas nama ERMAWATI SY, selama 1 tahun berjalan maka pemerintah memberikan 1 orang guru negeri atas nama Zuarni Z. Sedangkan

5858

ruangan belajar yang digunakan adalah 1 buah lokal yang tidak terpakai oleh SD, dengan sarana dan prasarana apa adanya sedangkan APE yang digunakan hanya dibuat oleh guru dengan memanfaatkan barang – barang bekas yang masih bisa digunakan, sedangkan ruangan yang dipakai hanya satu lokal saja. Itupun sudah banyak yang rusak.

Berhubung dengan adanya go proyek untuk TK model satu atap pada tahun 2005 maka TK Tunas Bangsa 2 diganti namanya dengan nama TK model satu atap SDN 19 Padang Magek dan kepala sekolahnya langsung dari kepala sekolah SD. Dana yang diperoleh pada tahun 2005 sebanyak Rp 35.000.000 digunakan untuk membeli alat-alat bermain dan melengkapi APE luar seperti: ayunan, bola dunia, dan jungkitan.

Seiring dengan perkembangan zaman maka pada tahun 2011 dengan adanya program PNPM mandiri maka wali nagari dan pemerintah jorong mengusulkan untuk bangunan TK, mengingat banyaknya minat masyarakat untuk memaksakan anaknya ke TK model satu atap. Alhamdulillah melalui musrembang nagari permintaan untuk mendirikan TK dikabulkan dengan syarat harus berpisah dengan SD, maka dirapatkan seluruh unsur masyarakat oleh wali nagari dan dipilihlah Kepala Sekolah TK beserta pengurus dan Nama TK diganti dengan TK Kurnia Illahi serta kepala sekolah yang di tunjuk berdasarkan musyawarah adalah ibu Ermawati Sy

Sampai sekarang TK Kurnia Illahi berjalan dengan sukses bahkan mendapat akreditasi A dan juga juara 2 lomba sekolah sehat tingkat kab Tanah Datar.Bahkan sudah dikunjungi oleh bunda PAUD propinsi sedangkan TK Kurnia Illahi termasuk sekolah Inti dari gugus 2 padang Magek yang mendapat juara 2 tingkat propinsi Sumatera Barat pada tahun 2015.

a. Visi dan Misi Sekolah

1) Visi taman kanak-kanak Kurnia Illahi adalah menjadikan generasi yang terampil dan cerdas dunia akhirat

2) Misi taman kanak-kanak Kurnia Illahi

a) Menanamkan nilai-nilai aqidah dan akhlak sedini mungkin

b) Memberikan kesempatan kepada anak untuk bermain sambil belajar.

c) Menciptakan suasana yang kondusif dalam pembelajaran

d) Memberikan layanan yang baik kepada wali murid e) Membangun kerja sama dengan orang tua,

masyarakat dan lingkup terkait dalam rangka pengelolaan PAUD yang professional.

b. Tujuan Satuan Tk Kurnia Illahi

1) Dalam jangka waktu 3 bulan potensi peserta didik sudah menghafal surat-surat pendek dan doa harian.

2) Peserta didik sudah bisa menanamkan nilai-nilai agama dan moral didalam pembiasaan contohnya sudah terbiasa memilih sampah.

3) Peserta didik sudah bisa untuk melanjutkan ke sekolah dasar (SD).

c. Data pendidik di Tk Kurnia Illahi Tabel IV. 2

Data Pendidik

noNo Nama Pendidik Pendidikan Terakhir Status PNS / non PNS

1 Ermawati SY,S.Pd.AUD S1 PG PAUD PNS

2 Betria Novianti S.Pd S1 PIAUD Non PNS

3 Srimadeni S.Pd S1 PG PAUD Non PNS

4 Desi Oktavia S.Pd S1 PIAUD Non PNS

5 Rita Destin Aulia S1 Biologi Non PNS

B. Temuan Khusus Penelitian

1. Cara guru mengenalkan pendidikan seks anak usia dini

Berikut ini dipaparkan cara guru dalam mengenalkan pendidikan seks anak usia dini di Tk Kurnia Illahi Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar yang diperoleh data hasil wawancara yang direkam melalui kamera handphone. Berikut hasil data yang diperoleh:

a. Menjelaskan bagian tubuh yang boleh dan tidak boleh disentuh Menurut Ningsih (2017:18), bagian tubuh yang boleh dan tidak boleh disentuh yaitu dengan cara menekankan kepada anak bahwa tubuhnya adalah milik pribadinya, sehingga tidak ada orang lain yang boleh menyentuh kecuali ibu dan dirinya sendiri. Bagian tubuh yang tidak boleh disentuh adalah bibir dan bagian yang tertutup baju dalam seperti dada, pantat, paha dan penis atau vagina. Berikut ini gambaran hasil wawancara dengan guru:

Tabel IV. 3

Cara guru dalam mengenalkan pendidikan seks kepada anak bagian tubuh yang tidak boleh dilihat

Pertanyaan Jawaban

Informan Bagaimana cara guru mengenalkan

pendidikan seks kepada anak bagian tubuh yang tidak boleh dilihat ?

Cara ibu BN dalam menjelaskan bagian tubuh yang tidak boleh dilihat dengan cara yaitu ibu BN memberitahu kepada anak bahwa bagian tubuh kita atau aurat yang tetutup tidak boleh kita perlihatkan kepada orang lain, seperti bagian dada, pantat dan kemaluan kita.kalau kita perlihatkan bagian

tubuh kita yang tidak boleh dilihat orang lain dan melihat bagian tubuh orang lain yang dilarang, maka kita akan berdosa dan memberitahu anak tentang fenomena yang terjadi akibat memperlihatkan bagian tubuh yang terlarang tersebut.

Seperti orang tersebut bisa saja melakukan kejahatan kepada diri kita.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti bersama informan mengenai cara guru dalam mengenalkan pendidikan seks kepada anak pada bagian tubuh yang tidak boleh dilihat, peneliti menemukan bahwa informan menjelaskan kepada anak bagian tubuh yang tidak boleh diperlihatkan kepada anak seperti bagian aurat. Ketika anak memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak boleh di perlihatan maka kita akan berdosa, selanjutnya informan memberikan penjelasan kepada anak dengan tidak memperlihatkan bagian tubuh yang terlarang dan melihat bagian tubuh orang lain yang dilarang.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan mengenai cara guru dalam mengenalkan pendidikan seks kepada anak pada bagian tubuh yang tidak boleh dilihatkan, peneliti menemukan bahwaguru masih belum sepenuhnya menanamkan kepada anak bagian tubuh yang tidak boleh dilihat. Karena peneliti masih menemukan beberapa anak melihatkan bagian tubuh yang tidak boleh diperlihatkan kepada teman-temannya seperti beberapa anak perempuan membuka auratnya pada saat jam pembelajaran dan jam istirahat. Beberapa anak juga masih duduknya tidak sesuai dengan duduk yang semestinya. Sedangkan beberapa anak laki-laki saat menggunakan toilet masih dengan pintu

terbuka dan beberapa anak laki-laki juga mempelihatkan bagiantubuh yang tidak boleh dilihatkan kepada orang lain yaitu pada saat beberpa anak laki-laki yang meminta bantuan kepada salah satu guru untuk menutup resleting celananya yang terbuka. Guru disini dalam menutup resleting tersebut di tempat anak sedang istirahat dan di tempat yang terbuka.

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa masih belum sepenuhnya guru mengajarkan pendidikan seks kepada anak dalam bentuk bagian tubuh yang tidak boleh dilihat. Beberapa anak masih saja memperlihatkan bagian tubuh yang tidak boleh di perlihatkan kepada orang lain. beberapa anak perempuan dan laki-laki masih saja belum duduk dengan sebagaimana duduk seharusnya.

Table IV.4

Cara guru mengajarkan kepada anak bagian tubuh yang tidak boleh disentuh orang lain bagian tubuh yang tidak boleh disentuh, ibu BN memberitahu kepada anak-anaknya bagian tubuh kita yang tidak boleh disentuh orang lain itu bagian dada, pantat dan bagian kemaluan, itu hanya boleh disentuh oleh kita sendiri dan ibu kita. Kita harus menanamkan kepada anak tersebut mana saja bagian tubuh yang dilarang orang lain untuk menyentuhnya. Apabila disentuh oleh orang lain kita akan berdosa dan bagian tubuh tersebut harus kita jaga dan harus kita tutupi dengan sebaik-baiknya agar tidak mengundang sentuhan orang lain atau terjadinya

pelecehan kepada diri anak. Anak harus menjaga auratnya sendiri dan tidak boleh disentuh oleh orang lain. Apabila orang lain memaksa anak untuk menyentuh bagian tubuh yang tidak boleh disentuh segera katakan tidak dan segera lari dari orang tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti bersama informan mengenai cara guru dalam mengenalkan pendidikan seks kepada anak pada bagiantubuh yang tidak boleh disentuh orang lain, informan memberitahu anaknya bagiantubuh yang tidak boleh disentuh itu bagian dada, pantat dan kemaluan. Bagian tersebut hanya boleh disentuh oleh kita sendiri dan ibu kita, apabila bagian tersebut disentuh oleh orang lain maka kita akan berdosa. Bagiantubuh tersebut harus kita jaga agar orang lain tidak dapat menyentuh bagian yang terlarang tersebut. Ibu BNmengajarkan kepada anak dengan kata tidak apabila diminta orang lain untuk menyentuh bagian yang tidak boleh tersebut.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan peneliti menemukan bahwa guru belum menjelaskan kepada anak mengenai bagian tubuh yang tidak boleh disentuh orang lain. Ternyata peneliti juga menemukan anak masih belum mengetahui bagian tubuh yang tidak boleh disentuh orang lain. Peneliti juga menemukan beberapa anak saat bermain dengan temannya yang berlainan jenis, anak tersebut menyentuh bagian tubuh temannya yang tidak boleh disentuh orang lain. Seperti salah salah satu contohnya beberapa anak masih mencubit bagian yang tidak boleh disentuh, beberapa anak laki-laki sedang usil mencubit bagian pantat dari anak perempuan. Guru hanya menegur tanpa memberikan alasan kenapa bagian tersebut tidak boleh disentuh oleh orang lain.Beberapa anak laki-laki juga memegang pipi anak perempuan dengan sengaja.

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa guru tersebut masih belum menjelaskan kepada anak bagian tubuh yang tidak boleh disentuh orang lain. Sebagian anak masih menyentuh bagian tubuh temannya yang harusnya tidak boleh disentuh oleh orang lain. Guru seharusnya menanamkan kepada anak jika ada orang lain yang menyentuh bagian tubuh yang pribadi kita anak harus segera memberitahu guru atau orangtua.

Table IV.5

Cara guru dalam mengenalkan anatomi tubuh pada anak

Pertanyaan Jawaban

Informan Bagaimana cara guru dalam

mengenalkan anatomi tubuh pada anak ?

Cara Ibu BN dalam mengenalkan anatomi tubuh kepada anak dengan cara menggunakan metode bercakap-cakap dengan anak sebelum memasuki tema pembelajaran dan bisa juga anak sebagai medianya dan selajutnya memberitahu apa bagian-bagian tubuh kita dan menjelaskan fungsinya. Ibu BN memberitahu anak secara perlahan jika anak tidak mengerti ibu BN akan memberitahu anak secara pelan-pelan sampai anak memahami fungsi dan yang mana bagian tubuh yang boleh dilihatkan dan mana yang tidak boleh di perlihatkan kepada orang lain. Juga dengan melalui nyanyian atau gambar dan gerakan yang menarik bagi anak. Sehingga anak sangat cepat memahami fungsi dan kegunaan anatomi tubuhnya.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti bersama informan mengenai cara guru dalam mengenal anatomi tubuh pada anak yaitu dengan cara menjelaskan fungsi dan bagian tubuh kita, dan memberitahu melalui nyanyian atau melihat sebuah gambar. Guru juga mengajarkan melalui gerakan yang membuat anak dengan mudah memahami tujuan dan fungsi anatomi tubuhnya, dan bagian mana saja yang boleh diperlihatkan kepada orang lain dan bagian mana yang tidak boleh diperlihatkan. Guru juga mengajarkan kepada anak bagian tubuh yang boleh diperlihatkan bagi perempuan yaitu bagian telapak tangan, muka dan pergelangan kaki hanya bagian itu yang boleh kita perlihatkan kepada orang lain selain dari itu jika kita perlihatkan kita akan berdosa.

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan peneliti menemukan bahwa masih ada anak yang belum tahu dengan anatomi tubuhnya.

Beberapa Anak masih saja menyentuh tubuh anak lainnya yang berlawanan jenis. Dan dengan sengaja anak tersebut membalas kepada teman-teman sekitarnya. Sementara guru hanya membiarkan anak tersebut. Beberapa anak juga memperlihatkan anatomi tubuhnya yang tidak boleh orang lain melihatnya. Seperti beberapa anak perempuan menertawakan beberapa anak laki-laki yang resleting celananya yang sudah rusak sehingga terlihat celana dalamnya dan beberapa anak perempuan dengan sengaja mengangkat roknya ke atas tanpa rasa malu kepada teman-temannya. Guru disini juga belum memahami bagian tubuh yang tidak boleh diperlihatkan. Ada salah satu guru pada salah satu anak sedang sakit perut, sedangkan guru membuka baju anak tersebut di depan teman-temannya. Seharusnya guru membawa anak tersebut ke UKS atau ke ruang guru, agar tidak memperlihatkan bagian tubuh anak tersebut kepada teman-temannya.

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa guru belum menerapkan anatomi tubuh pada anak dengan sepenuhnya dan guru hanya membiarkan anak di saat anak menyentuh bagian tubuh temannya yang seharusnya tidak boleh disentuh. Guru mungkin

sudah mengerti tentang anatomi tubuh yang boleh diperlihatkan dan yang tidak boleh diperlihatkan, tetapi di sini anak-anak masih belum sepenuhnya paham.

b. Menjelaskan sentuhan baik dan sentuhan buruk

Ningsih (2017:19) mengatakan bahwa “sentuhan baik itu menyentuh dari bahu ke atas serta dari lutut ke bawah”.

Sentuhan membingungkan itu, menyentuh badan dimulai dari bahu sampai keatas lutut, menyentuh dengan kasih sayang dan nafsu dimulai dengan menyentuh kepala, memeluk-meluk, lalu tangannya meraba dari bawah bahu sampai atas lutut. Sentuhan buruk itu, menyentuh bibir dan bagian tubuh yang tertutup baju dalam seperti dada, perut, paha dan penis/vagina.

Table IV.6

Cara guru mengajarkan kepada anak bagian tubuh yang ditutupi

Pertanyaan Jawaban ditutupi yaitu melalui alat peraga seperti boneka, dan melakukan dengan cara cerita-cerita singkat sebelum memasuki tema pembelajaran mengenai bagian tubuh kita yang harus ditutupi dan boleh orang lain melihatnya kecuali kita sendiri dan ibu kita.

Menjelasan kepada anak bagian tubuh yang boleh diperlihatkan yaitu bagian muka, telapak tangan bagi anak perempuan. Beritahu anak bahwa Ayah kita sendiri juga tidak boleh melihat bagian tubuh kita yang ditutupi. Anak harus menjaga agar tidak terjadi kekerasan. Ibu BN juga mengajarkan kepada anak Jika ada orang lain yang memaksa atau menyuruh memegang bagian tubuh yang ditutupi segera untuk

mengatakan tidak dan segera menghindari orang tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan informan mengenai cara guru dalam mengajarkan kepada anak bagian tubuh yang di tutupi melalui bercerita sebelum memasuki tema pembelajaran. Terkadang guru menjelaskan bagian tubuh yang ditutupi dan tidak boleh orang lain melihatnya. Guru menjelaskan kepada anak harus menjaga dan tidak boleh di lihat oleh orang lain walaupun itu ayah kandung kita sendiri, yang boleh melihat bagian yang ditutupi itu hanya kita dan ibu kita agar tidak terjadi kekerasan seksual pada anak.

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan mengenai bagian tubuh yang ditutupi masih ada beberapa anak yang melihatkan bagian tubuh tersebut kepada temannya seperti beberapa anak perempuan masih membuka auratnya saat jam pembelajaran maupun jam istirahat, guru hanya membiarkan anak tersebut tanpa memberitahu anak. Beberapa anak juga mengangkat roknya ke atas sehingga memperlihatkan bagian yang seharunya ditutupi dan tidak diperlihatkan kepada orang lain. Disini anak tersebut tidak merasa malu untuk melakukan hal tersebut bahkan kelakuan tersebut di ikuti juga oleh beberapa anak lainnya. Dalam pengguanaan toilet beberapa anak juga pada saat bermainan seluncuran bersama-sama juga mereka memperlihatkan bagian tubuh seperti anak perempuan saat memakai rok dan hanya memakai celana pendek yang tipis memperlihatkan yang seharusnya ditutupi agar tidak mengundang teman-teman yang jahil untuk membuka rok perempuan tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa cara guru mengajarkan bagian tubuh yang di tutupi

kepada anak masih belum terlaksana dengan baik, masih ada beberapa anak membuka auratnya kepada teman-temannya.

Beberapa guru juga belum memahami pendidikan seks untuk anak usia dini. Karena guru disini juga memberikan contoh yang kurang baik seperti pada saat anak meminta tolong dalam menutup resleting salah satu anak pada tempat yang terbuka dan dibiarkan dilihat oleh teman-temannya.

Table IV.7

Waktu guru memberikan pendidikan seks kepada anak

Pertanyaan Jawaban

Informan Kapan waktu guru memberikan

pendidikan seks kepada anak ?

Waktu ibu BN memberikan pendidikan seks kepada anak bisa kita lakukan setiap hari dan juga melakukan metode pembiasaan, dan juga pada saat pembelajaran yang mengenai tema dan saat anak melakukan berbuatan yang tidak sopan.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan informan mengenai kapan waktu guru memberikan pendidikan seks kepada anak yaitu pada saat pembelajaran yang mengenai tema saja dan jika anak melakukan perbuatan yang kurang sopan.

Berdasrkan hasil observasi yang peneliti lakukan, peneliti menemukan bahwa waktu yang diberikan dalam pendidikan seks tersebut pada saat mengenai tema pembelajaran dan pada saat anak melakukan perbuatan yang kurang sopan. Seharusnya guru selalu menanamkan pendidikan seks kepada anak agar tidak terjadinya pelecehan seksual pada anak. Karena pelecahan seksual tersebut mulainya dari orang-orang sekitar anak dan lingkungannya.

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa guru hanya memberikan pendidikan seks kepada anak pada saat pembelajaran tema dan pada saat anak melakukan suatu perbuatan yang kurang sopan. Seharusnya guru memberikan pendidikan seks kepada anak setiap hari seperti dalam pembelajaran berikan anak konsep tentang pendidikan seks bagi anak dengan hal-hal yang sesederhana mungkin.

Table IV.8

Cara guru membahas pendidikan seks kepada anak

Pertanyaan Jawaban

Informan Bagaimana cara guru

membahas pendidikan seks kepada anak ?

Cara ibu BN dalam membahas pendidikan seks kepada anak yaitu dengan cara memberitahu kepada anak bagaimana cara menolak ajakan orang yang tidak dikenal, agar tidak menyentuh bagian tubuh yang dilarang seperti bagian dada, pantat, dan kemaluan dan memberi tahu anak kalau terjadi hal seperti itu harus memberi tahu orang terdekat guru dan orangtua. Ibu BN sering menggunakan juga dengan berita-berita yang sedang hangat seperti berita pelecehan seksual dan penculikan. Ibu BN menjelaskan cara menyelamatkan diri jika ada orang lain menyentuh bagian tubuhnya secara tidak sopan.

Ibu BN juga memberitahu anak kalau kita tidak mendengarkan ibu atau orangtua kita akan mendapatkan resikonya.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan informan mengenai cara guru membahas pendidikan seks kepada anak

dengan cara memberitahu anak bagian tubuh yang harus dilindungi dan guru memberitahu anak cara menolak ajakan orang yang tidak dikenal. Seandainya ada orang yang mencurigakan atau berprilaku tidak baik kepada kita segera beritahu guru dan orangtua. Guru juga memanfaatkan berita-berita yang sedang hangat dan menjelaskan cara untuk menyelamatkan diri dari orang-orang yang ingin berbuat jahat.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan bahwa, cara guru dalam membahas pendidikan seks kepada anak menggunakan metode bercakap-cakap, dan pada saat anak hendak pulang. Metode yang digunakan tersebut juga hanya tentang guru memberitahu anak pada saat jam pulang bahwa anak harus memberitahu sama siapa mereka pulang dan siapa yang menjemput mereka. Ketika sudah ada orangtua datang segera beritahu guru. Guru memberitahu anak bahwa seandainya orang yang tidak dikenal menjemput segera menolak. Terkadang guru membiarkan anak untuk pulang bersama kakak atau abangnya yang sekolah di sekolah dasar dekat dengan TK tersebut. Padahal beberapa dari mereka pulang dengan berjalan kaki tanpa didampingi oleh orang dewasa.

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa cara guru dalam membahas pendidikan seks kepada anak dengan menggunakan berita yang sedang hangat akan membuat anak akan paham tentang resiko yang akan dia hadapi jika tidak mendengarkan. Metode yang digunakan seharusnya didukungi dengan media yang menarik bagi anak agar anak bisa memahami dan menanamkannya dalam diri masing-masing.

Table IV.9

Cara guru menerangkan kepada anak orang-orang yang boleh menyentuh

Cara guru menerangkan kepada anak orang-orang yang boleh menyentuh

Dokumen terkait