Model Pembelajaran Snowball drilling merupakan salah satu metode cooperative learning. Menurut Saminanto (2010:37). Snowball drilling artinya yaitu snowball adalah bola salju sedangkan drilling artinya mengelindingkan. Maka dapat disimpulkan, Snowball drilling secara keseluruhan dapat diartikan mengelindingkan bola salju. Pembelajaran Snowball drilling melatih siswa untuk lebih tanggap menerima pesan dari orang lain, dan menyampaikan pesan tersebut kepada temannya dalam satu kelompok.
Lemparan pertanyaan dimulai dari dari guru yang mempersiapkan paket pertanyaan dan menggelindingkan pertanyaan berupa soal latihan dengan menunjuk salah seorang siswa yang akan menjawab pertanyaan nomor satu dan siswa tersebut mewakili kelompoknya. jika siswa tersebut dapat langsung menjawab pertanyaan dengan benar, maka siswa tersbut diberi kesempatan untuk menunjuk temannya perwakilan kelompok lain untuk menjawab soal berikutnya yaitu soal nomor dua. Seandainya siswa yang pertama gagal dalam menjawab soal tersebut maka diberi kesempatan yang lain yaitu untuk menjawab soal beriutnya dan seterusnya sampai siswa tersebut berhasil menjawab benar item soal pada suatu nomor tertentu. Jika pada gelindingan pertama bola salju masih terdapat item item soal yang belum terjawab, maka soal- soal itu dijawab oleh siswa lainya yang mendapat giliran.mekanisme giliran menjawab sama seperti yang telah diuraikan.di akhir pelajaran guru memberikan ulasan terhadap hal yang telah dipelajari siswa.
Langkah-langkah pembelajarannya menurut Suprijono (2009:128) :
1) Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
2) Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya 3) Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota
kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya
4) Guru memanggil salah satu perwakilan kelompok siswa dan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka
5) Tanggapan dari teman yang lain, kemudian siswa menunjuk siswa yang lain 6) Evaluasi
7) Kesimpulan 8) Penutup
commit to user
Berdasarkan penjelasan di atas, maka pelaksanaan proses pembelajaran peralatan tangan dan listrik siswa kelas XI TP SMK Negeri 2 Surakarta melalui penggunaan pembelajaran Snowball drilling dapat digambarkan sebagai berikut: a) Guru menyampaikan pengantar materi yang akan disajikan dan kompetensi
dasar yang akan dicapai.
b) Guru membentuk siswa berkelompok, lalu memanggil masing-masing ketua kelompok untuk diberikan pertanyaan.
c) Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya kemudian mengerjakan soal yang diberikan guru.
d) Masing-masing kelompok diberikan satu lembar kertas kerja untuk menuliskan jawaban yang sudah didiskusikan tersebut
e) Kemudian siswa menjelaskan kepada kelompok lain tentang jawaban tersebut kurang lebih lima belas menit lalu setelah itu guru mengevaluasi jawaban siswa sudah benar atau belum. Bila belum benar siswa mendapat kesempatan lagi untuk menjawab pertanyaan berikutnya sampai siswa tersebut berhasil menjawab benar item soal pada suatu nomor tertentu. Bila sudah benar siswa menunjuk temanya dari kelompok lain untuk menjawab soal berikutnya. f) Guru dan siswa menarik kesimpulan bersama.
g) Guru melakukan evaluasi.
commit to user
2. Hakekat Pembelajaran Menggunakan Peralatan Tangan dan Listrik
a. Pengertian Belajar
Menurut Dimyati & Mudjiono, dalam bukunya mengemukakan tentang pandangan para ahli yang berbeda tentang teori belajar.Berikut akan dibahas beberapa teori belajar yang berhubungan dengan belajar diantaranya (2009:10): 1) Gagne
Belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktifitas.Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara ilmiah.
2) Travers
Belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku. 3) Geoch
Learning is change in performance as a result of practice. (belajar adalah perubahan performance sebagai hasil latihan).
Menurut Thursan Hakim adalah proses perubahan di dalam kepribadian manusia , dan perubahan - perubahan tersebut ditampakan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantintas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan , ketrampilan , daya pikir , dan kemapuan lain lain (2005:1),
Peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran snowball drilling dalam pembelajaran Menggunakan Peralatan Tangan Dan Listrik, karena model ini merupakan salah satu pandangan tentang proses pembelajaran yang menyatakan bahwa dalam proses belajar diawali dengan terjadinya konflik kognitif. Konflik kognitif tersebut terjadi saat interaksi antara konsepsi awal yang telah dimiliki siswa dengan fenomena baru yang dapat diintegrasikan begitu saja, sehingga diperlukan perubahan/modifikasi struktur kognitif untuk mencapai kesimbangan.
Dalam teori humanistik, setiap orang yang belajar diberi kebebasan untuk memilih sesuai dengan kebutuhannya, menentukan sendiri tingkah lakunya serta tidak terikat pada lingkungan. Hal ini selaras dengan pendapat Wasty Sumanto seperti dikutip oleh Darsono bahwa tujuan pendidikan adalah membantu
masing-commit to user
masing individu untuk mengenal dirinya sendiri sebagai manusia unik dan membantunya dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada pada diri masing-masing (2000 : 18).
Menurut pandangan dan teori konstruktivisme A. M. Sardiman elajar merupakan proses aktif dari siswa untuk merekonstruksi makna sesuatu, baik itu teks, kegiatan dialog, pengalaman fisik dan lain-lain. Belajar merupakan proses mengasimilasikan dan menghubungkan pengalaman atau bahan yang dipelajarinya dengan pengertian yang sudah dimiliki sehingga menjadi berkembang 37).
b. Pembelajaran
Pembelajaran merupakan terjemahan dari learning. Pembelajaran berdasarkan makna leksikal berarti proses, cara, perbuatan mempelajari. Tindak ajar pada pembelajaran guru mengajar diartikan sebagai upaya guru mengorganisir lingkungan terjadinya pembelajaran. Guru mengajar dalam perspektif pembelajaran adalah guru menyediakan fasilitas belajar bagi peserta didiknya untuk mempelajarinya. Subyek pembelajaran adalah peserta didik. Pembelajaran berpusat pada peserta didik. Pembelajaran adalah dialog interaktif. Pembelajaran merupakan proses organik dan konstruksi, bukan mekanis seperti halnya pengajaran.
Dalam buku Gagne yang dikutip oleh Benny A. Pribadi, menyatakan bahwa: Pembelajaran adalah serangkaian aktivitas yang sengaja diciptkana (2005 : 15). Dalam buku Patricia L. Smith dan Tillman J. Ragan yang dikutip oleh Benny A. Pribadi, menyatakan bahwa Pembelajaran adalah pengembangan cara penyampaian informasi dan kegiatan yang diciptakan untuk memfasilitasi pencapaian tujuan spesifik (2005 : 15).
Sedan elajaran bukan suatu tujuan tetapi
merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan (2010:10). Jadi, merupakan langkah-langkah atau prosedur yang ditempuh. Proses pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
commit to user
belajar. Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan .
Hal ini mengandung arti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh peserta didik. Menurut pendapat Lisna dalam proses belajar dapat dibedakan tiga fase (2010:11), yakni: 1) informasi, 2) transformasi, 3) evaluasi
c. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah pola pola perbuatan, nilai nilai, pengertian pengertian, sikap sikap, apresiasi dan keterampilan.
Hasil pekerjaan tim ini dikenal dengan Taksonomi Bloom (Ella Yulaelawati, 2004 : 59) menggolongkan tiga kategori perilaku belajar yang berkaitan dan saling melengkapi. Ketiga kategori ini disebut ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
1) Ranah Kognitif
Bloom menggolongkan enam tingkatan pada ranah kognitif dari pengetahuan sederhana atau penyadaran terhadap fakta-fakta sebagai tingkatan yang paling rendah ke penilaian (evaluasi) yang lebih kompleks dan abstrak sebagai tingkatan yang paling tinggi. Keenam tingkatan tersebut yaitu :
a) Pengetahuan
Pengetahuan didefinisikan sebagai ingatan terhadap hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya. Kemampuan ini merupakan kemampuan awal meliputi kemampuan mengetahui sekaligus menyampaikan ingatannya apabila diperlukan. Hal ini termasuk mengingat bahan-bahan, benda, fakta, gejala, dan teori. Hasil belajar dari pengetahuan merupakan tingkatan rendah.
b) Pemahaman
Pemahaman didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami materi/bahan. Proses pemahaman terjadi karena adanya kemampuan menjabarkan suatu materi/bahan ke materi/bahan lain. Pemahaman juga dapat ditunjukan dengan kemampuan memperkirakan kecenderungan, kemampuan meramalkan akibat-akibat dari berbagai penyebab suatu gejala. Hasil belajar dari pemahaman lebih maju dari ingatan sederhana, hafalan, atau pengetahuan tingkat rendah.